Anda di halaman 1dari 7

PEMANFAATAN HASIL AKREDITASI UNTUK MENINGKATKAN

MUTU PENDIDIKAN DI DAERAH

Oleh
Gusmarni Yelmita, S.Pd., M.Pd
NIP. 197008061996012002

TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permendikbud Nomor 59 Pasal 1 ayat (2) menyatakan bahwa Badan


Akreditasi Sekolah/Madasah (BAN S/M) merupakan suatu badan evaluasi
mandiri yang menetapkan kelayakan program dan satuan pendidikan
jenjang dasar maupun menengah jalur formal dengan mengacu pada
Standar Nasional. Melalui peraturan tersebut maka untuk menentukan
kelayakan suatu sekolah dapat beroperasi, sekolah tersebut harus
melakukan akreditasi yang diselenggarakan oleh pemerintah dalam hal ini
adalah lembaga pendidikan.
Pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 2 ayat (2)
yang membahas Standar Nasional Pendidikan dinyatakan bahwa
penjaminan serta pengendalian mutu pendidikan yang memenuhi kriteria
sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP) perlu dilaksanakan dalam tiga
program terintegrasi yaitu evaluasi, akreditasi dan sertifikasi (dilaksanakan
oleh instansi pembina, bisa Kemendikbud ataupun Kementerian Agama
(Zulkifli; 2015).
Penyelenggaraan akreditasi terhadap sekolah/ madrasah umumnya
masih belum efektif, terutama dikaitkan dengan pemanfaatan hasil
akreditasi dan kredibilitas para asesor yang melakukan akreditasi.
Beberapa tindak lanjut yang dilakukan pemerintah daerah pada tingkat
provinsi/ kabupaten/kota masih belum sepenuhnya didasarkan pada saran
-saran yang diberikan oleh Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madrasah
(BAPS/M).
Dalam pelaksanaan akreditasi, Badan Akreditasi Provinsi Sekolah /
Madrasah (BAP-S/M) melakukan perekrutan asesor. Tanggung jawab
asesor, yaitu: 1) melaksanakan tugas secara sungguh-sungguh dengan
berpedoman kepada norma-norma pelaksanaan visitasi, sehingga hasil
akreditasi yang diberikan kepada sekolah/ madrasah benar-benar
mencerminkan tingkat kelayakan sekolah/madrasah yang sesungguhnya;
dan 2) menjaga kerahasiaan hasil visitasi dan melaporkannya secara
objektif kepada BAP-S/M (Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah,
2010).
Berdasarkan uraian diatas, betapa penting peran lembaga akreditasi
BAN S/M bagi sekolah-sekolah yang tersebar di seluruh nusantara. Selain
sebagai uji kelayakan suatu lembaga menjalankan oprasional sekolahnya,
melalui hasil akreditasi sekolah, dapat dimanfaatkan untuk memperoleh
gambaran keadaan kinerja suatu sekolah beserta tenaga pendidiknya
dalam menyelenggarakan pendidikan, selain itu melalui hasil akreditasi
juga, dapat dipakai sebagai dasar yang dapat digunakan sebagai alat
pembinaan dan pengembangan dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan di sekolah tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
penulis merumuskan tiga rumusan masalah yang akan dijabarkan dalam
makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud peningkatan mutu pendidikan?
2. Apa saja tujuan akreditasi ?
3. Apa saja manfaat akreditasi untuk pendidikan daerah ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, adapun tujuan penelitian yang diuraikan
dalam makalah ini yaitu :
1. Menjelaskan apa yang dimaksud peningkatan mutu pendidikan
2. Menjelaskan tujuan akreditasi
3. Menjelaskan manfaat akreditasi untuk pendidikan daerah
BAB II
PEMBAHASAN

1. Peningkatan Mutu Pendidikan


Berbagai negara di dunia tidak pernah surut melakukan upaya
peningkatan mutu pendidikan. Kecenderungan internasional
mengisyaratkan bahwa sistem pengembangan dan peningkatan mutu
pendidikan dibangun dari unit satuan pendidikan dimana kelompok
pendidikdan tenaga kependidikan profesional menunjukkan komitmen dan
praktek-praktek yang terbaik (akuntabilitas profesional).
Perhatian pemerintah (Indonesia) terhadap peningkatan mutu
pendidikan nasional direfleksikan dalam berbagai kebijakan pembangunan
pendidikan yang secara sistematik telah lama dilakukan sejak rencana
pembangunan lima tahun pertama. Berbagai program inovasi pendidikan
baik yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan proyek maupun rutin pada
kenyataannya belum menunjukkan hasil pencapaian mutu pendidikan yang
mampu membangun daya saing bangsa. Indikator-indikator kajian
internasional maupun regional dalam banyak aspek selalu menunjukkan
bahwa daya saing Indonesia menduduki peringkat yang belum
memberikan kebanggaan sebagai bangsa.
Dengan mempertimbangkan peranan strategis pendidikan dalam
investasi sumber daya manusia, diyakini bahwa penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu akan mampu secara bertahap membangun
martabat dan daya saing bangsa Indonesia. Satu sistem pengembangan
dan peningkatan mutu diperlukan untuk menghindari pelaksanaan program
-program pendidikan yang parsial, tidak berkelanjutan, serta belum kuatnya
tata kerja akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan. Pencapaian mutu
pendidikan untuk pendidikan dasar dan menengah dikaji berdasarkan
delapan Standar Nasional Pendidikan dari BSNP. Lima hal penting yang
perlu dilakukan dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan
untuk pendidikan dasar dan menengah di Indonesia, yaitu:

1) Pengkajian mutu pendidikan,


2) Analisis dan pelaporan mutu pendidikan,
3) Peningkatan mutu pendidikan,
4) Penumbuhan budaya peningkatan mutu berkelanjutan, dan
5) Peningkatan mutu merujuk pada Standar Nasional Pendidikan (Satori,
2012).
2. Tujuan Akreditasi
Tujuan akreditasi, khususnya sekolah/ madrasah, yaitu 1)
Memberikan informasi tentang kelayakan sekolah/madrasah atau program
yang dilaksanakan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan; 2)
Memberikan pengakuan peringkat kelayakan; dan 3) Memberikan
rekomendasi tentang penjaminan mutu pendidikan kepada program
dan/atau satuan pendidikan yang diakreditasi dan pihak terkait (Badan
Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah, 2010).
3. Manfaat Akreditasi untuk Pendidikan Daerah
Hasil akreditasi suatu lembaga pendidikan, sekolah/madrasah mulai
tingkat SD/MI, SMP/MTs maupun SMA/MA, mempunyai beberapa manfaat
di antaranya adalah sebagai berikut:
1) Sebagai acuan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan
rencana pengembangan sekolah/madrasah.
2) Bahan masukan untuk pemberdayaan dan pengembangan kinerja
warga sekolah/madrasah.
3) Pendorong motivasi peningkatan kualitas sekolah secara
gradual/bertingkat.
4) Selain sebagai sekolah/madrasah yang berkualitas,
sekolah/madrasah yang terakreditasi ini juga mendapatkan dukungan
dari pemerintah, masyarakat maupun sektor swasta dalam hal moral,
pembiayaan, tenaga dan profesionalisme (Sulistiyo; 2018).

BAB III
PENUTUP
Peningkatan mutu pendidikan nasional direfleksikan dalam berbagai
kebijakan pembangunan pendidikan yang secara sistematik telah lama
dilakukan. Lima hal penting yang perlu dilakukan dalam pengembangan dan
peningkatan mutu pendidikan untuk pendidikan dasar dan menengah di
Indonesia, yaitu: Pengkajian mutu pendidikan, Analisis dan pelaporan mutu
pendidikan, Peningkatan mutu pendidikan, Penumbuhan budaya peningkatan
mutu berkelanjutan, dan Peningkatan mutu merujuk pada Standar Nasional
Pendidikan. Tujuan memberikan informasi tentang kelayakan
sekolah/madrasah, memberikan pengakuan peringkat kelayakan; dan
memberikan rekomendasi tentang penjaminan mutu pendidikan. Hasil
akreditasi dapat dimanfaatkan oleh berbagai pemangku kepentingan di
antaranya bagi kepala sekolah/madrasah dan bagi pemerintah daerah. Bagi
kepala sekolah/madrasah, hasil akreditasi diharapkan dapat dimanfaatkan
sebagai bahan informasi untuk pemetaan indikator kelayakan
sekolah/madrasah, kinerja warga sekolah/ madrasah, termasuk kinerja
kepala sekolah/ madrasah selama periode kepemimpinannya.
DAFTAR RUJUKAN

Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah, 2010


Sulistiyanto, Agus. 2009. Analisis Implementasi Kebijakan akreditasi Sekolah
Menengah Pertama Tahun 2005 – 2009 di Provinsi DKI Jakarta. Jurnal
Manajemen Pendidikan.

Permendikbud Nomor 59 Pasal 1 ayat (2)


Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 2 ayat (2)
Sudiyono dan Suryawati, D. 2008. Dampak Akreditasi terhadap Upaya
Pembinaan Sekolah/Madrasah dalam Rangka Peningkatan Mutu
Pendidikan. Jakarta: Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi
Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen
Pendidikan Nasional.

Zulkifli, M. 2015. Kinerja Badan Akreditasi Propinsi Sekolah/Madrasah (BAP


S/M) dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di Provinsi Sulawesi
Tenggara. Jurnal Al-Ta’dib Vol. 8 No. 2, Juli-Desember.

Anda mungkin juga menyukai