Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Asesmen   Nasional          (AN)  merupakan  program  penilaian  terhadap mutu
setiap satuan pendidikan yaitu sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang
dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar peserta didik
yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan
iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.
Informasi- informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen
Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan
Survei Lingkungan Belajar.  Penjabaran makna instrumen Asesmen Nasional sebagai
berikut :
1.     Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), mengukur literasi membaca dan literasi
matematika (numerasi) peserta didik.
Bagian pertama dari asesmen nasional adalah Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).
AKM dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif     yaitu lit
erasi dan numerasi. Kedua aspek kompetensi minimum ini, menjadi syarat bagi peserta
didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat, terlepas dari bidang kerja dan karier yang
ingin mereka tekuni di masa depan. “Fokus pada kemampuan literasi
dan numerasi tidak kemudian mengecilkan arti penting mata pelajaran karena justru memba
ntu murid mempelajari bidang ilmu lain terutama untuk berpikir dan mencerna
informasi dalam bentuk
2.  Survey Karakter, yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang
mencerminkan karakter peserta didik. Bagian kedua dari Asesmen Nasional adalah survei
karakter yang dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar sosial-
emosional berupa pilar
karakter untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila. “Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YM
E serta berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis,
dan kreatif,” tutur Mendikbud.
Survei karakter dilakukan untuk mengetahui data secara nasional mengenai penerapan asas-
asas Pancasila oleh siswa Indonesia. Survei karakter tersebut akan dijadikan tolok ukur
untuk bisa memberikan umpan balik atau feedback  ke sekolah- sekolah agar dapat
menciptakan lingkungan sekolah yang membuat siswa lebih bahagia dan lebih kuat
dalam memahami dan menerapkan asas pancasila.
3.      Survey Lingkungan Belajar, yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses
belajar- mengajar di kelas maupun di tingkat sekolah (Kemendikbud, 2020).

1
Bagian ketiga dari Asesmen Nasional adalah survei lingkungan belajar untuk mengevaluasi
dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.

Dalam pelaksanaan Asesmen Nasional erat hubungannya dengan rapor sekolah


dimana Rapor Pendidikan adalah platform yang menyediakan data laporan hasil evaluasi
sistem pendidikan sebagai penyempurnaan rapor mutu sebelumnya. Kebijakan evaluasi sistem
pendidikan yang baru lebih menekankan pada orientasi terhadap mutu pendidikan dan sistem yang
terintegrasi.
Rapor Pendidikan adalah laporan hasil evaluasi layanan
pendidikan sebagai penyempurnaan dari Rapor Mutu yang disusun oleh instrumen dan
proses evaluasi yang berfokus pada hasil belajar peserta didik. Bersumber pada data yang
lebih objektif, menjadikan Rapor Pendidikan sebagai acuan evaluasi mutu pendidikan,
perencanaan berbasis data, dan tindak lanjut peningkatan kualitas pendidikan baik untuk
satuan pendidikan kabupaten/kota, provinsi atau pusat.
Satuan pendidikan tidak melakukan pengisian data langsung ke dalam instrumen Rapor
Pendidikan, melainkan data diambil dari sistem yang sudah ada, termasuk dari Dapodik,
SIMPKB, AN, BPS, dan sumber lain yang relevan. Satuan pendidikan hanya dipersyaratkan
memasukkan data di Dapodik dan mengikuti Asesmen Nasional.

Rapor Pendidikan dapat dijadikan sebagai:


a.    Referensi utama sebagai dasar analisis, perencanaan, dan tindak lanjut peningkatan
kualitas pendidikan
b.     Satu-satunya platform untuk melihat hasil Asesmen Nasional
c.    Sumber data yang objektif dan andal di mana laporan disajikan secara otomatis dan
terintegrasi
d.  Instrumen pengukuran untuk evaluasi sistem pendidikan secara keseluruhan baik untuk
evaluasi internal maupun eksternal
e.    Alat ukur yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar (output),
f.      Platform penyajian data yang terpusat, sehingga satuan pendidikan tidak perlu
menggunakan beragam aplikasi sehingga diharapkan dapat meringankan beban
administrasi.

Rapor Pendidikan terdiri dari indikator-indikator yang merefleksikan delapan Standar Nasional


Pendidikan (SNP) dan mencakup area yang berkaitan dengan input, proses, dan output pembelajaran.
Kita melihatnya dari output dulu yang berupa mutu dan relevansi hasil belajar peserta didik
(A), pemerataan pendidikan yang bermutu (B) dan ini termasuk Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) pada SNP. Proses terdiri dari mutu dan relevansi pembelajaran (D), pengelolaan
satuan pendidikan yang pertisipasipasif, transparan, dan akuntabel (E) dan ini termasuk
pada Standar Isi, Proses, Penilaian, Pengelolaan pada SNP. Terakhir input terdiri dari kompetensi
dan kinerja GTK (C) dan juga sebagian pengelolaan satuan pendidikan yang pertisipasipasif,
transparan, akuntabel (E) dan ini termasuk Standar GTK, pembiayaan, dan sarana
prasarana pada SNP

2
B. TUJUAN
Tujuan kegiatan ini adalah:
1. Memverifikasi dan mengvalidasi hasil asesmen tahun 2021 melalui platform rapor Pendidikan
berdasarkan spektrum warna
2. Menganalisi tahapan dalam melakukan Perencanaan Berbasis Data Dikdasmen (Pra IRB dan
IRB)
3. Melakukan pembenahan hasil data melalui nilai capaian dan akar masalah
4. Mewujudkan Pendidikan berkualitas melalui Perencanaan Berbasis Data (PBD)

3
C. SASARAN
Yang menjadi sasaran adalah Satuan Pendidikan, guru dan peserta didik

D. MANFAAT
1. Meningkatkan mutu pembelajaran bagi peserta didik dan guru
2. Meningkatkan nilai capaian rapor Pendidikan pada satuan Pendidikan

E DAMPAK
Dampak dari kegiatan ini adalah:
1. Terwujudnya Pendidikan berkualitas melalui perencanaan berbasis data
2. Meningkatnya capaian hasil rapor Pendidikan
3. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidik dan kependidikan di satuan pendidikan

4
BAB II

ISI KEGIATAN

A. SK TPMPS

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 8 PANGKALPINANG
Alamat : Jl. Meranti Kel. Bukit Sari Kec. Gerunggang Pangkalpinang
e-mail : sdn8@pangkalpinangkota.go.id, website : www.sdn8-pkp.sch.id

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI 8 PANGKALPINANG


Nomor: 421.2/33/SDN8/KP/XI/2022
Tentang
TIM PELAKSANA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Kepala SD Negeri 8 Pangkalpinang:


Menimbang : 1. Dalam rangka melaksanakan Pemenuhan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan
Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) yang merupakan
tanggung jawab dari setiap komponen di satuan pendidikan, maka
dipandang perlu untuk membentuk Tim Pelaksana Penjaminan
Mutu Pendidikan tingkat satuan pendidikan.
2. Untuk menjamin terlaksananya Pemenuhan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan, maka dipandang perlu menetapkan melalui Surat
Keputusan Tim Pelaksana Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah
Dasar diatur dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah.
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia, Nomor: 20 Tahun 2003,
Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-undang Republik Indonesia, Nomor : 14 Tahun 2005,
Tentang Guru dan Dosen
3. Undang-undang No. 2/2015 tentang Perubahan atas Undang-
undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang
mengatur Urusan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Propinsi,
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota tentang mengelola pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor: 19 Tahun 2005,
Tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
dan Penyelenggaraan Pendidikan.
Memperhatikan : 1. Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Mutu Pendidikan Oleh Satuan
Pendidikan.
2. Hasil rapat bersama antara Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah,
Komite Sekolah, Guru, dan Perwakilan Orangtua Peserta Didik.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :

5
Pertama : Surat Keputusan Kepala Sekolah Dasar Negeri 8 Pangkalpinang
Tentang Tim Pelaksana Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar
Tahun Pelajaran 2022/2023 seperti tersebut pada Lampiran I Surat
Keputusan ini.
Kedua : Tim Pelaksana Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Tahun
Pelajaran 2022/2023 bertugas:
1. Melaksanakan Pembagian Tugas dalam Sistem Penjaminan Mutu
Pada Satuan Pendidikan, sebagaimana pada Lampiran II Surat
Keputusan ini.
2. Mengisi Instrumen dan Kuesioner Penjaminan Mutu Pendidikan
Sekolah Dasar dan selanjutnya menginputkan ke dalam Aplikasi
Penjaminan Mutu Pendidikan secara Daring.
3. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala Sekolah dan Pegawas
Sekolah atau Pelaksana Audit.
Ketiga : Semua biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini, dibebankan
pada anggaran yang sesuai.
Keempat : Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan sampai
dengan akhir Tahun Pelajaran 2022/2023.
Kelima : Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan dibetulkan
sebagaiamana mestinya.
Keputusan ini diberikan kepada yang bersangkutan, untuk dilaksanakan dengan penuh rasa
tanggung jawab.

Ditetapkan di:
Pangkalpinang
Pada tanggal: 8 November
2022
Kepala Sekolah

MARDIANA, S.Pd.SD
NIP. 196305111983032003

Tembusan:
1. Koordinator Bidang Pendidikan Kota Pangkalpinang
2. Arsip.

6
Lampiran I : Surat Keputusan Kepala SD Negeri 8 Pangkalpinang
Nomor : 421.2/33/SDN8/KP/XI/2022
Tanggal : 8 November 2022
Tentang :

TIM PELAKSANA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Data Yang
No Nama Unsur Jabatan Tim Perlu
Dibenahi
Penanggungjawa
1 Mardiana, S.PdSD Kepala Sekolah -
b
2 Rusmini, S.Pd.SD Guru Ketua Tim D.8.3, A.2.5
3 Yuslinawati Komite Sekolah Wakil Ketua Tim -
4 Diah Tri Mulia, S.Pd.SD Guru Sekretaris A.2.2, A.2.7
5 Sunarto, S.Pd Guru Bendahara A.3.2, A.3.6
6 Khairunnisa Guru Operator A.2.3, D.8.2
7 Mustika, S.Pd.I Guru Anggota A.3.1, D.8.1
Lestari Meidytianingrum,
8 Guru Anggota A.1.4, D.8.4
S.Pd
9 Hesti Sri Wahyuni, S.Pd.SD Guru Anggota A.2.1, D.8.3
10 Dwi Septiani, S.Pd Guru Anggota A.2.4, A.3.5
11 Anthika Fitri Andewi, S.Pd Guru Anggota A.3.4, D.4.1
12 Helsa Rona Kirana, S.I.Pust Perpustakaan Anggota A.3.3

Kepala Sekolah

MARDIANA, S.Pd.SD
NIP. 196305111983032003

7
Lampiran II : Surat Keputusan Kepala SD Negeri 8 Pangkalpinang
Nomor : 421.2/33/SDN8/KP/XI/2022
Tanggal : 8 November 2022
Tentang :

PEMBAGIAN TUGAS TIM


DALAM SISTEM PENJAMINAN MUTU PADA SATUAN PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

SATUAN PENDIDIKAN TIM PENJAMINAN MUTU SEKOLAH


 Merencanakan, melaksanakan,  Mengkoordinasikan pelaksanaan
mengendalikan, dan mengembangkan penjaminan mutu di tingkat satuan
sistem penjaminan mutu pendidikan. pendidikan.
 Menyusun dokumen penjaminan mutu  Melakukan pembinaan, pembimbingan,
yang terdiri atas dokumen kebijakan, pendampingan, dan supervisi terhadap
dokumen standar, dan dokumen formulir. pelaku pendidikan di satuan pendidikan
 Membuat perencanaan peningkatan mutu dalam pengembangan dan penjaminan
yang dituangkan dalam rencana kerja mutu pendidikan.
satuan pendidikan.  Melaksanakan pemetaan mutu
 Melaksanakan pemenuhan mutu baik pendidikan berdasarkan data mutu
dalam pengelolaan satuan pendidikan pendidikan di satuan pendidikan.
maupun proses pembelajaran.  Melakukan monitoring dan evaluasi
 Membentuk tim penjaminan mutu pada proses pelaksanaan pemenuhan mutu
satuan pendidikan. yang telah dilakukan.
 Mengelola data mutu pendidikan di  Memberikan rekomendasi strategi
tingkat satuan pendidikan. pemenuhan mutu berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi kepada kepala
satuan pendidikan.

Kepala Sekolah

MARDIANA, S.Pd.SD
NIP. 196305111983032003

8
B. UNDANGAN EDS

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 8 PANGKALPINANG
Alamat : Jl. Meranti Kel. Bukit Sari Kec. Gerunggang Pangkalpinang
e-mail : sdn8@pangkalpinangkota.go.id, website : www.sdn8-pkp.sch.id

Nomor : 800/055/SDN8/KP/XI/2022` Pangkalpinang, 5 November


2022
Perihal : Undangan Rapat Pembentukan Panitia
Pelaksana Penjaminan Mutu Pendidikan
Sekolah Dasar tTahun Pelajaran 2022/2023
Lampiran :-

Kepada
Yth.
1. Pengawas Sekolah.
2. Guru SD Negeri 8 Pangkalpinang
3. Komite Sekolah.
4. Perwakilan Orangtua Peserta Didik SD Negeri 8 Pangkalpinang
Di
Tempat

Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan Hormat,
Dalam rangka melaksanakan Pemenuhan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan yang merupakan tanggung jawab dari setiap komponen di satuan
pendidikan. Maka kegiatan tersebut tidak dapat berjalan dengan baik tanpa
adanya budaya mutu pada seluruh komponen satuan pendidikan.
Oleh karena itu, pada pelaksanaan sistem Penjaminan Mutu Internal
(SPMI) satuan pendidikan dilakukan dengan pendekatan pelibatan seluruh
komponen satuan pendidikan (whole school approach) agar seluruh
komponen satuan pendidikan bersama-sama memiliki budaya mutu.
Melalui hal tersebut diaas, maka kami mengundang Pengawas Sekolah,
Guru, Komite Sekolah, dan perwakilan orang tua dalam rapat pembahasan
Panitia Pelaksana Penjaminan Mutu Pendidikan Tahun Pelajaran 2022/2023
yang akan dilaksanakan pada :

Hari/tanggal : Selasa, 8 November 2022


Waktu : Pukul 09:00 WIB s.d Selesai
Tempat : SD Negeri 8 Pangkalpinang

9
Dikarenakan pentingnya acara rapat tersebut, dimohon dengan sangat
kepada yang di undang untuk dapat hadir tepat waktu dan atas partisipasi dan
kehadirannya kami sampaikan terima kasih.

Kepala Sekolah,

MARDIANA, S.Pd.SD
NIP. 196305111983032003

10
C. LEMBAR KERJA PRA IRB

PRA IRB

Hal yang belum baik

Kode Nama Indikator Definisi capaian Status


Indikator
Indikator ( Prioritas ½)

A.1.4 Kompetensi Nilai indikator ini belum memiliki 1


menginterpretasi dan capaian pengukuran.
memahami isi teks (L2)

A.2 Kemampuan numerasi Kurang dari 50% peserta didik telah 1


mencapai kompetensi minimum
untuk numerasi.

A.2.1 Kompetensi pada domain Nilai indikator ini belum memiliki 1


Bilangan capaian pengukuran

A.2.2 Kompetensi pada domain Nilai indikator ini belum memiliki 1


Aljabar capaian pengukuran

A.2.3 Kompetensi pada domain Nilai indikator ini belum memiliki 1


Geometri capaian pengukuran

A.2.4 Kompetensi pada domain Nilai indikator ini belum memiliki 1


Data dan Ketidakpastian capaian pengukuran

A.2.5 Kompetensi mengetahui Nilai indikator ini belum memiliki 1


(L1) capaian pengukuran

A.2.6 Kompetensi menerapkan Nilai indikator ini belum memiliki 1


(L2) capaian pengukuran

11
A.2.7 Kompetensi menalar (L3) Nilai indikator ini belum memiliki 1
capaian pengukuran

A.3 Karakter Peserta didik telah menyadari 2


pentingnya nilai-nilai karakter pelajar
pancasila yang berakhlak mulia,
bergotong royong, mandiri, kreatif
dan bernalar kritis serta
berkebinekaan global, namun masih
perlu dukungan untuk
menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.

A.3.1 Beriman, Bertakwa kepada Peserta didik memiliki kesadaran 1


Tuhan yang Maha Esa, dan akan pentingnya berakhlak baik pada
Berakhlak Mulia sesama manusia, alam, dan negara,
serta sudah menerapkannya dengan
baik dalam kehidupan sehari-hari.

A.3.2 Gotong Royong Peserta didik memiliki kesediaan dan 2


kemauan berkontribusi dalam
kegiatan yang bertujuan
memperbaiki kondisi lingkungan fisik
dan sosial, serta sudah
diimplementasikan dengan baik
dalam kehidupan sehari-hari.

A.3.3 Kreativitas Peserta didik memiliki kesenangan 2


dan pengalaman untuk menghasilkan
pemikiran, gagasan, serta karya yang
baru dan berbeda, serta sudah
diimplementasikan secara optimal.

A.3.4 Nalar kritis Peserta didik terbiasa untuk 1


menelusuri, menganalisis, dan
mengevaluasi informasi, serta
bertanggung jawab terhadap

12
keputusan yang dibuat.

A.3.5 Kebinekaan global Peserta didik memiliki ketertarikan 1


terhadap keragaman di berbagai
negara serta memiliki kepedulian
terhadap isu-isu global, dan sudah
diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.

A.3.6 kemandirian Peserta didik terbiasa mengelola 2


pikiran, perasaan, dan tindakan untuk
mencapai tujuan belajar dalam
kehidupan sehari-hari.

D.4.1 Kesejahteraan psikologis Peserta didik merasa aman dan 2


murid nyaman Ketika berada dilingkungan
sekolah pada situasi- situasi tertentu
saja

D.8 Iklim kebinekaan Satuan pendidikan mulai 2


mengembangkan suasana proses
pembelajaran yang menjunjung tinggi
toleransi agama/kepercayaan dan
budaya; mendapatkan pengalaman
belajar yang berkualitas; mendukung
kesetaraan agama/kepercayaan,
budaya, dan gender; memperkuat
nasionalisme.

D.8.1 Toleransi agama dan Satuan pendidikan mengakui adanya 1


budaya keragaman agama/kepercayaan dan
budaya, tetapi tidak sepenuhnya
menerima keragaman tersebut.

D.8.2 Sikap Inklusif Satuan pendidikan mendukung dan 2


mengakomodir sebagian peserta
didik untuk mendapatkan
pengalaman belajar yang berkualitas.

13
D.8.3 Dukungan atas kesetaraan Satuan pendidikan mendukung 1
agama dan budaya kesetaraan hak-hak sipil antara
kelompok agama/kepercayaan dan
budaya mayoritas dan minoritas.
Akan tetapi, dukungan tersebut
sering kali didasari alasan pragmatis
dan cenderung bersikap pasif.

Hasil Kerja Pendampingan Perencanaan Berbasis Data

14
Nama satuan Pendidikan : SD NEGERI 8 PANGKALPINANG

NPSN : 10901091

Nama Perencana : HESTI SRI WAHYUNI, S.Pd

Jabatan : GURU KELAS

IDENTIFIKASI MASALAH REFLEKSI AKAR MASALAH BENAHI

A.1.4 Rata-rata nilai peserta A.1.4 Belum adanya kecapaian


didik pada pengukuran dalam
Pemanfaatan platform
kemampuan kompetensi
Merdeka Mengajar
membandingkan dan menginterpretasi dan untuk peningkatan
mengontraskan ide memahami isi teks 49,43 kapasitas guru dan
atau informasi dalam dengan capaian belum kepala sekolah terkait
atau antar teks, tersedia materi literasi, numerasi,
membuat kesimpulan, karakter, kualitas
pembelajaran, refleksi
mengelompokkan,
pembelajaran, dan
serta kepemimpinan
mengombinasikan ide instruksional
dan informasi dalam
teks atau antar teks
informasional (non-
fiksi) sastra, dengan
capaian belum
tersedia

A.2 Kurang dari 50% A.2 Sebagian besar peserta Pembentukan dan
optimalisasi komunitas
peserta didik telah didik baru dalam tahapan
belajar untuk
mencapai kompetensi dengan kemampuan meningkatkan kompetensi
minimum untuk literasi dasar terutama guru dan kepala sekolah
drngan berbagai
numerasi. dalam hal memiliki
pengetahuan dan diskusi
keterampilan dasar terkait numerasi
matematika , komputasi
dasar dalam bentuk
persamaan langsung,
konsep dasar terkait
geometri dan statistika
serta menyelesaikan
masalah matematika

15
sederhana yang rutin

A.2.1 Rata-rata nilai peserta A.2.1 Peserta didik belum Refleksi pembelajaran
didik dalam berpikir mencapai kompetensi oeleh guru dan kepala
menggunakan konsep, pada domain bilangan sekolah untuk
prosedur, fakta, dan dengan capaian belum mengidentifikasi
alat matematika pada tersedia dengan nilai tantangan dalam
konten bilangan untuk 29,31 pembelajaran numerasi
menyelesaikan dengan melibatkan
masalah sehari-hari, pemangku kepentingan
dengan capaian belum sekolah
tersedia

A.2.2 Rata-rata nilai peserta A.2.2 Belum tercapainya Pembentukan dan


didik dalam berpikir pengukuran pada optimalisasi komunitas
belajar untuk
menggunakan konsep, kompetensi domain
meningkatkan
prosedur, fakta, dan aljabar oleh peserta didik kompetensi guru dan
alat matematika pada dengan nilai capaian 28, kepala sekolah drngan
konten aljabar untuk 52 berbagai pengetahuan
menyelesaikan dan diskusi terkait
masalah sehari-hari, numerasi
belum tersediannya
capaian pengukuran)

A.2.3 Rata-rata nilai peserta A.2.3 Belum tercapainya  Pemanfaatan


didik dalam berpikir pengukuran dalam plaform
menggunakan konsep, kompetensi pada domain merdeka
mengajar untuk
prosedur, fakta, dan geometri oleh peserta
peningkatan
alat matematika pada didik dengan nilai
kapasitas guru
konten geometri capaian 32,41 dan kepala
untuk menyelesaikan sekolah terkait
masalah sehari-hari, materi
belum tersedianya numerasi dan
capaian pengukuran inovasi sekolah
 Penguatan
pembelajaran
numerasi
dengan
menggunakan
modul numerasi
berbasis tema
dan sumber
lainnya di luar
plaform

16
merdeka
mengajar
A.2.4 Rata-rata nilai peserta A.2.4 Belum tercapainya Refleksi pembelajaran
didik dalam berpikir pengukuran dalam oeleh guru dan kepala
menggunakan konsep, kompetensi pada domain sekolah untuk
prosedur, fakta, dan data dan ketidakpastian mengidentifikasi
alat matematika pada oleh peserta didik tantangan dalam
konten data dan dengan nilai capaian pembelajaran numerasi
ketidakpastian untuk 35,38 dengan melibatkan
menyelesaikan pemangku kepentingan
masalah sehari-hari, sekolah
dengan belum
tersedianya capaian
pengukuran )

A.2.5 Rata-rata nilai peserta A.2.5 Belum tercapainya Pembentukan dan


didik pada pengukuran dalam optimalisasi komunitas
belajar untuk
kemampuan kompetensi mengetahui (
meningkatkan
memahami fakta, L1 ) oleh peserta didik kompetensi guru dan
proses, konsep, dan dengan nilai capaian kepala sekolah drngan
prosedur. dengan 36,09 berbagai pengetahuan
belum tersedianya dan diskusi terkait
capaian pengukuran numerasi

A.2.6 Rata-rata nilai peserta A.2.6 Belum tercapainya Pembentukan dan


didik pada pengukuran dalam optimalisasi komunitas
belajar untuk
kemampuan kompetensi menerapkan
meningkatkan
menerapkan ( L2 ) oleh peserta didik kompetensi guru dan
pengetahuan dan dengan capaian 32,72 kepala sekolah drngan
pemahaman tentang berbagai pengetahuan
fakta-fakta, relasi, dan diskusi terkait
proses, konsep, numerasi
prosedur, dan metode
pada konten bilangan
dengan konteks situasi
nyata untuk
menyelesaikan
masalah atau
menjawab
pertanyaan, dengan
belum tersedianya
capaian pengukuran

17
A.2.7 Rata-rata nilai peserta A.2.7 Belum tercapainya  Pemanfaatan
didik pada pengukuran dalam plaform
kemampuan kompetensi menalar merdeka
mengajar untuk
menganalisis data dan ( L3 ) oleh para siswa
peningkatan
informasi, membuat dengan nilai capaian 25,
kapasitas guru
kesimpulan, dan 75 dan kepala
memperluas sekolah terkait
pemahaman dalam materi
situasi baru, meliputi numerasi dan
situasi yang tidak inovasi sekolah
 Penguatan
diketahui sebelumnya
pembelajaran
atau konteks yang
numerasi
lebih kompleks, dengan
dengan belum menggunakan
tersedianya capaian modul numerasi
pengukuran berbasis tema
dan sumber
lainnya di luar
plaform
merdeka
mengajar
A.3 Rata-rata nilai karakter A.3 Sebagian peserta didik Refleksi pembelajaran oleh
guru dan kepala sekolah
peserta didik perlu mengembangkan
untuk mengidentifikasi
berdasarkan nilai penerapan nilai-nilai tantangan dalam
akhlak pada manusia, karakter pelajar pancasila pembelajaran karakter
kreativitas dengan
akhlak pada alam, yang berakhlak mulia,
melibatkan pemangku
akhlak bernegara, bergotong royong, kepentingan sekolah
gotong royong, mandiri, kreatif dan (Benahi 5)
kreativitas, nalar kritis, bernalar kritis serta
kebinekaan global dan berkebinekaan global,
kemandirian pada dalam kehidupan sehari-
survei karakter, hari dengan capaian nilai
dengan capaian perlu 1,99
dikembangkan

A.3.1 Rata-rata nilai karakter A.3.1 Sebagian peserta didik Pembentukan dan
optimalisasi komunitas
peserta didik yang perlu mengembangkan
belajar untuk peningkatan
berkaitan akhlak karakter beriman, kompetensi guru dan
kepada manusia, bertakwa kepada Tuhan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan
akhlak kepada alam, yang Maha Esa dan
diskusi terkait karakter
dan akhlak bernegara berakhlak mulia dengan Beriman, bertakwa kepada
di survei karakter, capaian nilai 1,98 Tuhan YME dan berakhlak
dengan capaian

18
bekembang mulia (Benahi 4)

A.3.2 Kesediaan dan A.3.2 Peserta didik memiliki Pembentukan dan


optimalisasi komunitas
pengalaman kesediaan dan kemauan
belajar untuk peningkatan
berkontribusi dalam berkontribusi dalam kompetensi guru dan
kegiatan yang kegiatan yang bertujuan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan
bertujuan memperbaiki kondisi
diskusi terkait karakter
memperbaiki kondisi lingkungan fisik dan gotong royong (Benahi 4)
lingkungan fisik dan sosial, serta sudah
lingkungan sosial. ( 2 diimplementasikan
dengan capaian dengan baik dalam
berkembang ) kehidupan sehari-hari.
Pada indicator gotong
royong

A.3.3 Komposit nilai A.3.3 Peserta didik memiliki Pembentukan dan


optimalisasi komunitas
karakter peserta didik kesenangan dan
belajar untuk peningkatan
berdasarkan nilai pengalaman untuk kompetensi guru dan
senang berpikir menghasilkan pemikiran, kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan
berbeda, menerapkan gagasan, serta karya yang
diskusi terkait karakter
ide baru dalam baru dan berbeda, serta kreativitas (Benahi 1)
memecahkan masalah, sudah diimplementasikan
dan membuat karya- secara optimal. Pada
karya baru. indicator kreativitas

( 2 dengan capaian
berkembang )

A.3.4 Komposit nilai A.3.4 Peserta didik terbiasa Pembentukan dan


optimalisasi komunitas
karakter peserta didik untuk menelusuri,
belajar untuk peningkatan
berdasarkan nilai menganalisis, dan kompetensi guru dan
penelusuran mengevaluasi informasi, kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan
informasi, analisis dan serta bertanggung jawab
diskusi terkait karakter
evaluasi informasi, terhadap keputusan yang nalar kritis (Benahi 4)
serta refleksi etis dibuat pada indikator
dalam pengambilan nalar kritis
keputusan.

( 2 dengan capaian
berkembang )

A.3.5 Komposit nilai A.3.5 Peserta didik memiliki Refleksi pembelajaran oleh
guru dan kepala sekolah
karakter peserta didik ketertarikan terhadap
untuk mengidentifikasi

19
berdasarkan nilai keragaman di berbagai tantangan dalam
pembelajaran karakter
minat terhadap negara serta memiliki
Kebhinekaan Global
budaya dari berbagai kepedulian terhadap isu- dengan melibatkan
negara, dan isu global, dan sudah pemangku kepentingan
sekolah (Benahi 5)
kepedulian pada isu- diterapkan dalam
isu global ( 2 dengan kehidupan sehari-hari
capaian berkembang ) pada indikator
kebinekaan global

A.3.6 Komposit nilai A.3.6 Peserta didik terbiasa Pembentukan dan


optimalisasi komunitas
karakter peserta didik mengelola pikiran,
belajar untuk peningkatan
berdasarkan nilai perasaan, dan tindakan kompetensi guru dan
melakukan untuk mencapai tujuan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan
perencanaan secara belajar dalam kehidupan
diskusi terkait karakter
reflektif, dan sehari-hari pada Kemandirian (Benahi 4)
pengelolaan emosi indikator kemandirian
dan pengendalian diri
( 2 dengan capaian
berkembang )

D.4.1 Nilai rata-rata peserta D.4.1 Peserta didik merasa Pembentukan dan
optimalisasi komunitas
didik terhadap aman dan nyaman ketika
belajar untuk peningkatan
kesejahteraan berada di lingkungan kompetensi guru dan
psikologis dan sekolah pada situasi- kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan
perasaan aman yang situasi tertentu saja pada
diskusi terkait
dirasakan di sekolah indicator kesejahteraan Kesejahteraan psikologis
( 2 dengan capaian psikologis murid guru (Benahi 4)
berkembang )

D.8 Nilai rata-rata guru, D.8 Satuan pendidikan mulai Pembentukan dan
optimalisasi komunitas
kepala sekolah, dan mengembangkan
belajar untuk peningkatan
peserta didik terhadap suasana proses kompetensi guru dan
iklim kebinekaan di pembelajaran yang kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan
sekolah ( 2.25 dengan menjunjung tinggi
diskusi terkait Toleransi
capaian merintis ) toleransi beragama dan budaya
agama/kepercayaan dan (Benahi 4)
budaya; mendapatkan
pengalaman belajar yang
berkualitas; mendukung
kesetaraan
agama/kepercayaan,

20
budaya, dan gender;
memperkuat
nasionalisme.

D.8.1 Nilai rata-rata D.8.1 Satuan pendidikan Pembentukan dan


optimalisasi komunitas
pimpinan sekolah dan mengakui adanya
belajar untuk peningkatan
guru terhadap keragaman kompetensi guru dan
toleransi agama dan agama/kepercayaan dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan
budaya di sekolah ( 2 budaya, tetapi tidak
diskusi terkait Toleransi
dengan capaian sepenuhnya menerima beragama dan budaya
merintis ) keragaman tersebut. (Benahi 4)
Sebagian peserta didik
kurang adanya sikap
toleransi agama dan
budaya

D.8.2 Nilai rata-rata sikap D.8.2 Dukungan fasilitas  Pemanfaatan


platform merdeka
inklusif peserta didik terhadap peserta didik mengajar untuk
dan guru. ( 2 dengan dan guru dalam peningkatan
kapasitas guru
capaian merintis ) memdapatkan dan kepala
pengalaman belajar dan sekolah terkait
materi Sikap
mengajar yang Inklusif (Benahi 1)
berkualitas pada  Pelatihan guru
dan kepala
indicator sikap inklusif sekolah serta
pembelajaran
terkait Sikap
Inklusif (Benahi 7)

D.8.3 Nilai rata-rata terkait D.8.3 Satuan pendidikan Kegiatan pembelajaran


dengan menonton dan
dukungan atas mendukung kesetaraan
diskusi terkait materi
kesetaraan agama dan hak-hak sipil antara Dukungan atas kesetaraan
budaya guru dan kelompok agama dan budaya
(Benahi 10)
pimpinan sekolah. agama/kepercayaan dan
budaya mayoritas dan
( 2 dengan capaian minoritas. Akan tetapi,
merintis ) dukungan tersebut sering
kali didasari alasan
pragmatis dan cenderung
bersikap pasif pada
indicator dukungan atas
kesetraaan agama dan
budaya

21
URAIAN KEGIATAN ARKAS UNTUK TINDAK LANJUT PBD

NOM DESKRIPSI DETAIL DESKRIPSI KODE NAMA KEGIATAN PENJELASAN


OR BENAHI KEGIATAN KEGIAT KEGIATAN
BENA AN
HI

1 Pemanfaata 1 Guru 04.06.2 Peningkatan Guru mengunduh


n platform mempelajari 1. Kualitas Guru dan
Merdeka dan Kelas, Mata menggunakan
Mengajar mendiskusik Pelajaran platform Merdeka
untuk an video Mengajar secara
peningkatan inspirasi seri rutin untuk
kapasitas Proyek meningkatkan
guru dan Peningkatan kompetensi
kepala Literasi di sesuai
sekolah Platform kebutuhannya.
terkait materi Merdeka
literasi, Mengajar 
numerasi, 2 Guru
karakter, mempelajari 04.06.2 Peningkatan
kualitas Pelatihan 2. Kompetensi
pembelajara
Mandiri Kepala Sekolah Kepala Sekolah
dalam mengunduh dan
n, refleksi
Platform menggunakan
pembelajara
Merdeka platform Merdeka
n, dan
Mengajar Mengajar secara
kepemimpin dan rutin untuk
an membahasn
instruksional meningkatkan
ya di kompetensi
komunitas sesuai
belajar di
kebutuhannya.
topik
Penyesuaia
n
Pembelajara 06.07.1 Pembayaran Pemasangan
n dengan 2. Langganan internet dan
Kebutuhan Internet pembayaran
dan
biaya
Karakteristik
berlangganan
Murid modul
internet untuk
Strategi
membantu guru
Literasi
dan kepala
sekolah dalam
melakukan
peningkatan
kompetensi
secara daring.
Guru dan kepala

22
sekolah dapat
bersama-sama
menggunakan
fasilitas internet
untuk mengakses
berbagai fitur
yang menunjang
kompetensi diri.

2 Penguatan 1 Pelibatan 03.05.1 Pengadaan Pengadaan


pembelajara 1. Bahan Referensi berbagai
n literasi dan
orang tua referensi untuk
numerasi dalam guru dan siswa
dengan penguata yang dapat
menggunaka n menunjang
n modul pembelajaran,
pembelaj
literasi dan pengembangan
numerasi
aran minat baca, dan
berbasis literasi upaya
tema dan dan peningkatan
sumber lain numerasi kompetensi
di luar 2 Guru literasi dan
platform mempelajari numerasi untuk
Merdeka asesmen siswa, guru dan
Mengajar awal kepala sekolah.
pembelajara
n dan akm
kelas pada
domain 04.06.2 Peningkatan Peningkatan
aljabar, 1. Kualitas Guru kompetensi untuk
geometri Kelas, Mata pembelajaran
dan data- Pelajaran literasi dan
ketidakpasti numerasi perlu
an dilakukan guru
kemudian berbagai mata
merefleksika pelajaran.
n diri Peningkatan
kemampuan kualitas ini dapat
nya dan dilakukan secara
bagaimana daring maupun
akan luring, secara
mengajarka berkelompok
nnya atau individu.

04.06.2 Peningkatan Peningkatan


2. Kompetensi wawasan
Kepala Sekolah pembelajaran
literasi dan
numerasi kepala

23
sekolah perlu
dilakukan dengan
berbagai cara,
baik secara
daring maupun
luring, secara
berkelompok
mapun individu.
Tujuan utamanya
adalah agar
kepala sekolah
dapat
mengembangkan
kebijakan yang
mendukung
peningkatan
kompetensi
literasi dan
numerasi siswa.

3 Kegiatan Peningkatan 03.02.0 Pemberdayaan Optimalisasi


membaca 6. Perpustakaan peran
dan interaksi anak perpustakaan
mendiskusik dengan sumber sebagai sentra
an beragam pembelajaran
buku dari
bacaan untuk literasi, di
berbagai meningkatkan antaranya
sumber dan kemampuan dengan
genre menyelenggarak
secara rutin literasi an kegiatan,
oleh guru forum, dan/atau
dan siswa program diskusi
dan membuat
karya berbasis
buku bacaan
sesuai minat,
konteks, atau
topik tertentu.

05.02.1 Pemeliharaan Penambahan


2. atau Pengadaan dan/atau
Buku/Koleksi perawatan buku
Perpustakaan dan koleksi
perpustakaan.

4 Pembentuka Pembentukan 04.06.2 Peningkatan Guru dan kepala


n dan Kualitas Guru sekolah belajar

24
optimalisasi komunitas 1. Kelas, Mata bersama dalam
komunitas Pelajaran komunitas belajar
belajar untuk belajar di sekolah secara
peningkatan rutin 2-4 kali
kompetensi setiap bulannya.
guru dan Agenda
kepala pertemuan di
sekolah antaranya
dengan mendiskusikan
berbagi permasalahan
pengetahua atau peningkatan
n dan kualitas
diskusi pembelajaran,
iklim keamanaan
sekolah, dan
peningkatan
kompetensi guru
secara umum.

04.06.5 Kegiatan Komunitas


0. KKG/MGMP atau belajar
KKKS/MKKS merupakan
kelompok
pendidik, tenaga
kependidikan,
serta anggota
masyarakat
lainnya, dan
dapat berwujud
MGMP/KKG,
KKKS/MKKS,
atau lainnya.
Guru dan kepala
sekolah juga
dapat aktif
berkegiatan
dalam
MGMP/KKG atau
MKKS/KKKS
untuk
meningkatan
kompetensi diri
melalui interaksi
bersama rekan
sejawat.

5 Refleksi Refleksi kepala 06.05.3 Pelaksanaan Proses refleksi


pembelajara 1. Monitoring adalah kegiatan
n oleh guru
sekolah dan Kegiatan Belajar mengingat

25
dan kepala guru terhadap Mengajar kembali dan
sekolah menilai strategi
untuk
proses yang sudah
mengidentifi pembelajaran dilakukan dalam
kasi proses
tantangan pembelajaran.
dalam Tujuannya yaitu
pembelajara untuk
n dengan mengidentifikasi
melibatkan praktik baik dan
pemangku hal-hal yang
kepentingan perlu diperbaiki
sekolah serta strategi
yang perlu
dilakukan oleh
guru dan kepala
sekolah.

Secara mandiri,
guru dapat
melakukan
proses refleksi
bersama peserta
didik setiap
selesai satu
tujuan
pembelajaran.
Kepala sekolah
bisa berefleksi
bersama guru
setidaknya satu
semester sekali,
serta dapat
melibatkan orang
tua siswa atau
pemangku
kepentingan agar
proses refleksi
dapat lebih
bermakna.

Kegiatan refleksi
juga dapat
dilakukan dengan
melibatkan
pemangku
kepentingan,
misalnya sebagai
fasilitator yang
memandu proses
refleksi.

26
6 Penyusunan Dalam Kurikulum 02.03.6 Di tingkat satuan
dan Merdeka, projek 5. pendidikan,
penerapan penguatan profil Penyusunan kurikulum yang
pelajar Pancasila Kurikulum
kurikulum dikembangkan
dirancang untuk
operasional mengembangkan adalah kurikulum
satuan karakter. Projek operasional
pendidikan penguatan profil satuan
terkait pelajar Pancasila pendidikan.
penguatan dapat diterapkan juga Tercakup di
Profil Pelajar untuk sekolah yang dalamnya yaitu
menggunakan
Pancasila pengembangan
Kurikulum 2013,
sesuai dengan konsekuensi perencanaan
dengan penambahan jam pembelajaran
kebutuhan pelajaran. dan asesmen;
siswa dan misalnya alur
kondisi tujuan
sekolah pembelajaran
atau silabus,
rencana
pembelajaran
dan asesmen,
perencanaan
projek penguatan
Profil Pelajar
Pancasila,
pengembangan
modul ajar dan
modul projek
penguatan Profil
Pelajar
Pancasila, dan
lainnya.

7 Pelatihan Guru memahami 04.06.5 Kegiatan Pelatihan terkait


guru dan pentingnya 0. KKG/MGMP atau iklim keamanan
kepala toleransi dan KKKS/MKKS dan iklim
sekolah, keberagaman, kebhinekaan:
serta saling mengenal kesetaran
kegiatan dengan kelompok gender,
pembelajara yang berbeda dan kekerasan
n terkait memilih materi- seksual,
iklim materi yang dapat perundungan,
keamanan menjadi bahan intoleransi, dan
dan iklim diskusi dengan narkoba dapat
kebhinekaan
siswa. diberikan di
: kesetaraan kegiatan
gender dan KKG/MGMP atau
kekerasan KKKS/MKKS.
seksual,

27
perundunga
n,
intoleransi,
dan narkoba

04.06.2 Peningkatan Peningkatan


1. Kualitas Guru kualitas guru
Kelas, Mata terkait iklim
Pelajaran keamanan:
kesetaraan
gender,
kekerasan
seksual,
perundungan,
intoleransi, dan
narkoba.

04.06.2 Peningkatan Peningkatan


2. Kompetensi kompetensi
Kepala Sekolah kepala sekolah
terkait iklim
keamanan:
kesetaraan
gender,
kekerasan
seksual,
perundungan,
intoleransi, dan
narkoba.

8 Sekolah Roots adalah 05.05.5 Pengembangan Adopsi Program


mengadopsi program pencegahan 6. Sekolah Sehat, Roots dapat
program perundungan dan Sekolah Aman, dimasukkan ke
ROOTS kekerasan berbasis Sekolah Ramah dalam
untuk sekolah. Program Anak, Sekolah pengembangan
pencegahan Roots melibatkan Inklusi, Sekolah sekolah aman,
perundunga siswa (seluruh Adiwiyata dan sekolah ramah
n dan jenjang) sebagai Aejenisnya anak, dan
kekerasan Agen Perubahan dan sekolah inklusi
berbasis guru sebagai bertujuan untuk
sekolah Fasilitator Roots. menciptakan
sekolah yang
bebas dari
kekerasan,
Tujuan:
termasuk
Sekolah melibatkan perundungan.
guru sebagai

28
fasilitator dan siswa
(seluruh jenjang)
sebagai agen
perubahan

9 Pembuatan Peraturan dan tata 06.05.1 Pembuatan Pembuatan dan


peraturan tertib mengatur hal 8. Program Kerja pelaksanaan
dan tata hal yang harus Kepala Sekolah peraturan
tertib dilakukan dan tidak pencegahan dan
sekolah boleh dilakukan untuk penanganan
terkait menjaga agar tidak kekerasan di
kekerasan terjadi perundungan, sekolah dapat
seksual, kekerasan seksual, diwujudkan
perundunga intoleransi dan melalui program
n, penggunaan narkoba kerja kepala
intoleransi, di sekolah. Peraturan sekolah yaitu:
dan yang dapat menjadi 1. Pencegahan
pencegahan rujukan adalah kekerasan
penggunaan Permendikbud termasuk
narkoba 82/2015 tentang kekerasan
Pencegahan seksual,
Penanggulangan perundungan,
Tindak Kekerasan di intoleransi dan
Lingkungan Satuan penggunaan
Pendidikan. narkoba
2. Penanganan
kekerasan
melalui
Peraturan yang
pembentukan tim
sudah disepakati
khusus
perlu diuji coba dan
penanganan
ditegakkan bersama
kekerasan,
sama warga sekolah
penyediaan kanal
dan dilakukan
aduan dan
evaluasi secara
berjejaring
periodik sebagai
dengan lembaga
masukan untuk revisi
lain seperti UPTD
jika diperlukan.
PPA (Unit
Pelaksana Teknis
Daerah
Perlindungan
Perempuan dan
Anak) dan
pekerja sosial
untuk melakukan
penanganan
kasus-kasus
kekerasan yang
membutuhkan
konseling,
bantuan hukum,

29
bantuan sosial,
dan penanganan
kasus lebih
lanjut.

10 Kegiatan Guru memahami 03.03.1 Pengembangan Kegiatan


pembelajara apa itu Kebinekaan 6. Pendidikan pembelajaran
n dengan Global, contoh Karakter/Penumb dan kesiswaan
menonton sehari-hari dan uhan Budi dengan
dan diskusi relevansinya bagi Pekerti, dan menonton dan
terkait materi siswa Kegiatan Program berdiskusi
kebhinekaan Pelibatan tentang
global, Keluarga di kebhinekaan
toleransi, Sekolah global, toleransi,
keberagama keberagaman
n dan dan
keragaman keberagaman
fisik untuk fisik untuk siswa
siswa dan dan guru,
guru, kekerasan
kekerasan seksual, dan
seksual, dan perundungan
perundunga dapat
n dimasukkan ke
dalam aktivitas
pengembangan
pendidikan
karakter/penumb
uhan budi
pekerti.

PENUTUP
KESIMPULAN

30
Asesmen  Nasional (AN)  merupakan  program  penilaian  terhadap mutu setiap
satuan pendidikan yaitu sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan
menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar peserta didik yang
mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim
satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.

Dalam pelaksanaan Asesmen Nasional erat hubungannya dengan rapor sekolah


dimana Rapor Pendidikan adalah platform yang menyediakan data laporan hasil evaluasi
sistem pendidikan sebagai penyempurnaan rapor mutu sebelumnya. Kebijakan evaluasi sistem
pendidikan yang baru lebih menekankan pada orientasi terhadap mutu pendidikan dan sistem yang
terintegrasi.

Kegiatan workshop yang dilaksanakan bertujuan Memverifikasi dan mengvalidasi hasil


asesmen tahun 2021 melalui platform rapor Pendidikan berdasarkan spektrum warna, menganalisi
tahapan dalam melakukan Perencanaan Berbasis Data Dikdasmen (Pra IRB dan IRB), melakukan
pembenahan hasil data melalui nilai capaian dan akar masalah serta mewujudkan Pendidikan
berkualitas melalui perencanaan berbasis data

LAMPIRAN – LAMPIRAN

31
32
33
34

Anda mungkin juga menyukai