'Raport Mutu Final

PETA MUTU PENDIDIKAN SMA IT PUTRA ABU HURAIRAH 2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah Subhuhana wa Taála, Tuhan Yang Maha
Esa, atas berkat Rahmat, Taufiq, dan Inayah-Nya, Laporan Analisis Peta Mutu
SMA IT Putra Abu Hurairah Berdasarkan Rapor Mutu Tahun 2020 ini dapat
dirampungkan penyusunannya, sebagai bentuk akuntabilitas dan penjaminan mutu di
SMA IT Putra Abu Hurairah Mataram.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016 menyatakan
bahwa Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah dikembangkan
agar penjaminan mutu dapat berjalan dengan baik pada segala lapisan pengelolaan
pendidikan dasar dan menengah. Sistem penjaminan mutu pendidikan (SPMP)
tersebut terdiri terdiri atas Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME), yaitu sistem
penjaminan mutu yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah,
masyarakat, lembaga akreditasi, dan lembaga standardisasi pendidikan, dan Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI), yaitu suatu sistem penjaminan mutu yang berjalan
dan dijalankan oleh seluruh komponen satuan pendidikan. Sistem ini mencakup
seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan berbagai
sumberdaya untuk Mencapai bahkan Melampaui SNP. Adanya dukungan dan
fasilitasi dari pihak eksternal sesuai tugas dan kewenangannya akan memperkuat
upaya satuan pendidikan dalam memberikan pelayanan pendidikan bermutu sesuai
kebutuhan nyata di lapangan.
Pelaporan ini merupakan upaya Tim Penjamin Mutu SMA IT Putra Abu Hurairah
Mataram untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menampilkan
karakteristik kondisi terkini mutu sekolah terhadap pencapaian Standar Nasional
Pendidikan yang diperoleh dari proses pemetaan dengan output berupa profil mutu
sekolah.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi mulai
persiapan, pengolahan dan analisis data, hingga hadirnya laporan ini dihadapan
pembaca sekalian. Semoga laporan ini bermanfaat untuk peningkatan mutu
pendidikan berkelanjutan.
Mataram, Juni 2021
Kepala Sekolah
Muhamad Saleh Sukiman, M.Pd.

Peta Mutu Pendidikan SMA IT Putra Abu Hurairah Mataram Tahun 2020
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ……………………………………………………………..i

Halaman Pengesahan ………………………………………………………..ii
Kata pengantar ……………………………………………………………...iii
Daftar Isi ……………………………………………………………………iv
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………..........
B. Dasar Hukum …………………………………………………………….
C. Tujuan …………………………………………………………………...
D. Manfaat ………………………………………………………………….
Bab II PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN

A. Instrumen Pemetaan Mutu Pendidikan ………………………………….
B. Sumber Data Peta Mutu Capaian SNP ………………………………….
C. Kategori Capaian SNP ………………………….....................................
Bab III ANALISIS PENCAPAIAN STANDAR NASIONAL

PENDIDIKAN
A. Capaian SNP untuk Setiap Standar ………………………………………
B. Capaian SNP untuk Setiap Indikator Standar ……………………………
C. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pencapaian SNP ……………………
D. Rekomendasi dan Strategi Peningkatan Mutu ………………………….
Bab IV PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………..................................
B. Rekomendasi ……………………………………………………………
ii |P e t a M u t u P e n d i d i k a n S M A I T P u t r a A b u H u r a i r a h
PETA MUTU PENDIDIKAN SMA IT PUTRA ABU HURAIRAH

DIOLAH DAN DIANALISIS BERDASARKAN DATA RAPOR MUTU TAHUN 2020
OLEH : MUHAMAD SALEH SUKIMAN, M.Pd.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pendidikan nasional didefinisikan sebagai keseluruhan komponen
pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional yaitu untuk mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia. Setiap satuan
pendidikan pada jalur formal maupun nonformal wajib melakukan penjaminan
mutu pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam PP No. 19 tahun 2005 yang
disempurnakan untuk kedua kalinya dengan PP No. 13 tahun 2015.
Penjaminan mutu pendidikan ini dimaksudkan untuk memenuhi atau
melampaui Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Peningkatan dan penjaminan mutu pendidikan merupakan tanggung jawab
dari setiap komponen di satuan pendidikan. Sesuai peraturan perundangan
yang berlaku, bahwa setiap satuan pendidikan wajib melakukan penjaminan
mutu sesuai kewenangannya. Peningkatan mutu di satuan pendidikan tidak
dapat berjalan dengan baik tanpa adanya budaya mutu pada seluruh komponen
satuan pendidikan. Untuk peningkatan mutu satuan pendidikan secara utuh
dibutuhkan pendekatan khusus agar seluruh komponen satuan pendidikan
bersama-sama memiliki budaya mutu. Untuk itu dibutuhkan program
Implementasi Penjaminan Mutu Pendidikan di seluruh satuan pendidikan
melalui penerapan pendekatan whole school approach.
Permendikbud No. 28 Tahun 2016 menyatakan bahwa sistem penjaminan
mutu pendidikan dasar dan menengah dikembangkan agar penjaminan mutu
dapat berjalan dengan baik pada segala lapisan pengelolaan pendidikan dasar
dan menengah. Sistem penjaminan mutu pendidikan (SPMP) dasar dan
menengah terdiri terdiri atas (1) sistem penjaminan mutu eksternal (SPME),
yaitu sistem penjaminan mutu yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah
daerah, masyarakat, lembaga akreditasi, dan lembaga standardisasi
pendidikan, dan (2) sistem penjaminan mutu internal (SPMI), yaitu suatu
sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan pendidikan dan
dijalankan oleh seluruh komponen satuan pendidikan. Sistem ini mencakup
seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan berbagai
sumberdaya untuk mencapai bahkan melampaui SNP, dengan menerapkan
keseluruhan siklus dalam sistem penjaminan mutu secara mandiri dan
berkesinambungan hingga terbangun budaya mutu. Budaya mutu akan
mendorong satuan pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan secara
terus menerus sehingga mutu pendidikan akan meningkat secara konsisten dari
waktu ke waktu secara bertahap hingga terpenuhi bahkan melampaui standar.
Sebagai langkah awal dari rangkaian kegiatan penjaminan mutu ini, maka
satuan pendidikan harus mampu menyusun peta mutunya. Penyusunan ini
diperlukan agar satuan pendidikan khususnya SMA IT Putra Abu Hurairah
Mataram dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan masing-masing
berkaitan dengan pencapaian SNP, sehingga dapat melakukan perbaikan untuk
mencapai dan bahkan melampaui seluruh standar yang ditetapkan. Dalam
konsep SPMP, peningkatan mutu pendidikan harus dilaksanakan dengan
berbasis data yang telah dianalisis dengan akurat dan benar. Analisis data ini
kemudian menghasilkan rekomendasi yang dapat digunakan sebagai baseline
data untuk dasar merencanakan kegiatan dan program peningkatan mutu
secara proporsional, akurat dan berkelanjutan, sehingga dalam menyusun
perencanaan program dan penganggaran peningkatan mutu memiliki tujuan,
ruang lingkup, sasaran, target, dan tahapan jelas.
Sumber data yang dapat diintegrasikan dalam penyusunan peta mutu ini dapat
berasal dari data mutu yang memuat informasi kuantitatif dan kualitatif dalam
lingkup SNP, hasil akreditasi sekolah, hasil ujian sekolah, ataupun hasil
supervisi dan pemetaan mutu lainnya. Agregasi profil mutu ini selanjutnya
diharapkan dapat disusun untuk menjawab kebutuhan nyata stakeholders dan
mendorong sekolah untuk penjaminan mutu secara berkelanjutan.
2 |P e t a M u t u P e n d i d i k a n S M A I T P u t r a A b u H u r a i r a h
Sebuah siklus dalam konteks SPMP mensyaratkan output proses pemetaan

yang berupa peta mutu dapat menjadi input bagi proses peningkatan mutu
berkelanjutan. Secara operasional proses peningkatan mutu yang dapat
dilakukan oleh pihak eksternal berupa program akreditasi, supervisi, maupun
fasilitasi untuk mendukung sekolah dalam pemenuhan mutunya. Penyusunan
program supervisi dan fasilitasi dalam berbagai bentuknya dapat dilakukan
apabila peta mutu yang disusun dapat digunakan sesuai kebutuhan. Untuk itu,
peta mutu yang berbasis hasil evaluasi diri yang diisi dengan jujur dan
melibatkan semua pihak terkait dapat dikembangkan menjadi peta mutu, serta
dimanfaatkan untuk perencanaan pemenuhan mutu pada semua level sesuai
kewenangan.
Karena maksud di atas, penyusunan peta mutu SMA IT Putra Abu Hurairah
Mataram ini dikembangkan dan melihat ketercapaiannya berdasarkan 8 SNP,
kemudian disajikan dalam berbagai bentuk seperti tabel, diagram, carta,
matriks, dan narasi dari data dan informasi yang ditampilkan, serta
dikonfirmasi dengan berbagai data yang mendukung pengambilan kesimpulan
dan rekomendasi.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah RI
Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan
Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Permendikbud Nomor 28 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Dasar dan Menengah;
5. Permendiknas Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
C. Tujuan
Bertujuan untuk menggambarkan capaian 8 SNP dan rekomendasi strategi
peningkatan mutu sesuai hasil peta mutu sebagai inspirasi bagi SMA IT Putra
Abu Hurairah dan pemerintah daerah dalam implementasi SPMI yang baik
dan berkelanjutan.
D. Manfaat
Peta mutu capaian SNP di SMA IT Putra Abu Hurairah ini diharapkan dapat
menjadi baseline pelaksanaan penjaminan mutu oleh sekolah maupun
pemerintah daerah sebagai elemen esensial peningkatan mutu pendidikan
sebagaimana tuntutan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
28 Tahun 2016 tentang SPMP.
BAB II
PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN
A. Instumen Pemetaan Mutu Pendidikan
Pelaksanaan penjaminan mutu di satuan pendidikan bertujuan untuk memastikan

bahwa keseluruhan unsur yang meliputi organisasi, kebijakan, dan proses yang
terkait pada satuan pendidikan dapat berjalan sesuai standar yang ditetapkan untuk
menjamin terwujudnya budaya mutu satuan pendidikan.
Acuan utama sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah adalah SNP
yang ditetapkan oleh pemerintah melalui BSNP, merupakan kriteria minimal
tentang sistem penyelenggaraan pendidikan di seluruh wilayah hukum NKRI. SNP
berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan
pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang
bermutu. Lingkup SNP meliputi:
1. Standar Kompetensi Lulusan
2. Standar Isi
3. Standar Proses
4. Standar Penilaian
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Sarana dan Prasarana, dan
8. Standar Pembiayaan
Pengumpulan dan pengolahan data telah dilakukan melalui Aplikasi PMP yang
terintegrasi dengan Aplikasi Dapodikdasmen didasarkan pada pencapaian 8 SNP,
telah dilakukan pengisian instrumen oleh manajemen sekolah sejak September
2020. Karena itu, Rapor PMP 2020 menjadi salah satu bagian penting dalam
analisis pemetaan mutu ini. Instrumen Pemetaan Mutu Pendidikan yang digunakan
tertuang dalam 27 indikator dan 103 sub indikator, sebagaimana tertuang dalam
lampiran 1 laporan ini.
B. Sumber Data Peta Mutu Capaian SNP
Data yang digunakan dalam pengolahan dan analisis peta mutu ini menggunakan
hasil pengolahan Raport PMP 2020. Data analisis ini juga dapat dilengkapi dengan
data-data eksternal lainnya seperti hasil akreditasi sekolah, hasil ujian sekolah, hasil
uji kompetensi guru, sertifikasi guru, serta data-data lain yang dibutuhkan untuk
memperkuat penyusunan rekomendasi hasil.
C. Kategori Capaian SNP

Rentang skor capaian SNP antara 0 - 7, sebagaimana diatur dalam perangkat
instrumen pemetaan mutu. Rentang tersebut memberikan informasi pencapaian
SNP dalam bentuk kategori I – V, yaitu:
I : Menuju SNP 1, dengan nilai rataan 0 – 2,04 Bintang 1
II : Menuju SNP 2, dengan nilai rataan 2,05 – 3,70 Bintang 2
III : Menuju SNP 3, dengan nilai rataan 3,71 – 5,06 Bintang 3
IV : Menuju SNP 4, dengan nilai rataan 5,07 – 6,66 Bintang 4
V : Memenuhi SNP,dengan nilai rataan 6,67 – 7,00 Bintang 5
(Sumber: Rapor PMP 2020)
BAB III
ANALISIS PENCAPAIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
A. Gambaran Umum Capaian SNP SMA IT Putra Abu Hurairah Mataram

Potret pencapaian mutu SMA IT Putra Abu Hurairah Mataram untuk masing-
masing standar, dapat dilihat dalam diagram radar berikut.
RadarStandar
PMP 2020
Kompetensi
Lulusan
7
Standar 6
5 Standar Isi
Pembiayaan
4
3
2
Standar 1
Pengelolaan 0 Standar Proses
Pendidikan
Standar Sarana
Standar Penilaian
dan Prasarana
Pendidikan
Pendidikan
Standar Pendidik
dan Tenaga
Kependidikan
Capaian 2020
Kota Mataram 2020
Prov. Nusa Tenggara Barat 2020
Nasional 2020
Grafik 3.5. Peta Mutu Pencapaian SNP SMA IT Putra Abu Hurairah Mataram tiap Standar
Perbandiangan capaian PMP Sekolah, kota, Propinsi

& Nasional 2020
8
6,99 6,88 6,99 6,99 6,92
6,77 6,99
7 6,4 6,41 6,43 6,25 6,15
5,84 5,94
6
4,92
5 4,39
4
3
2
1
0
Capaian SMA IT Putra 2019 Capaian SMA IT Putra 2020

Kota Mataram 2020 Prov. Nusa Tenggara Barat 2020
Nasional 2020
Sumber: Rapor PMP 2020
Nilai capaian mutu SMA IT Putra Abu Hurairah Mataram tahun 2020 untuk
masing-masing standar dapat ditampilkan dalam bentuk tabel 3.2 berikut ini.
Tabel 3.2. Nilai Peta Capaian SNP Setiap Standar SMA IT Putra Abu Hurairah Mataram
Tahun 2020
Capaian Raport Mutu SMA
No. SNP Kategori
IT Putra
1. SKL 6,4 Menuju SNP 4
2. Standar Isi 5,84 Menuju SNP 4
3. Standar Proses 5,94 Menuju SNP 4
4. Standar Penilaian 6,41 Menuju SNP 4
5. Standar Tendik 6,43 Menuju SNP 4
6. Standar Sarpras 4,39 Menuju SNP 3
7. Standar Pengelolaan 6,77 SNP

8. Standar Pembiayaan 6,15 Menuju SNP 4
Rata-Rata 6,04 Menuju SNP 4
Sumber: Olahan Rapor PMP 2020
Berdasarkan tabel 3.2 di atas, terlihat dengan jelas bahwa capaian mutu SMA IT
Putra Abu Hurairah Mataram Tahun 2020 secara umum belum Memenuhi SNP.
Peningkatan mutu yang sesuai SNP hanya pada standar pengelolaan dengan nilai
6,77. Sementara capaian mutu yang paling rendah berada pada Standar Sarana dan
Prasarana dengan nilai mutu 4,39 atau baru menuju SNP 3. Namun demikian kalau
dihitung rata-rata capaian Rapor Mutu SMA IT Putra Abu Hurairah berdasarkan 8
standar tersebut memperoleh nilai mutu 6,04 atau menuju SNP 4.
B. Capaian SNP untuk Setiap Indikator Standar
Capaian nilai mutu SMA IT Putra Abu Hurairah Mataram Tahun 2020 untuk
seluruh indikator pada setiap standar dipaparkan pada tabel 3.3 dibawah ini.
Tabel 3.3. Nilai Peta Capaian SNP Setiap Indikator Standar SMA IT Putra Abu Hurairah
Capaian Capaian
No Standar/Indikator
2019 2020
1 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 6,99 6,4
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 6,99 6,58
1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan 7 6,31
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan 6,99 6,27
2 STANDAR ISI 6,88 5,84
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan 6,99 5,68
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai
7 6,7
prosedur
2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan 6,65 5,14
3 STANDAR PROSES 6,99 5,95
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan 6,99 5,28
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 6,99 6,54
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses
6,99 5,99
pembelajaran
4 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN 6,99 6,41
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 7 5,71
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 6,99 6,72
4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 6,99 6,34
Capaian Capaian
No Standar/Indikator
2019 2020
4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 6,99 6,54
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 6,99 6,75
5 STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 4,92 6,43
5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan 5,6 6,89
5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan 6,02 6,51
5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai
0 6,89
ketentuan
5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan 0 1,4
5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan 0 6,28
6 STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN 6,25 4,39
6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai 6,51 4,8
6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang
5,28 2,24
lengkap dan layak
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap
6,38 5,82
dan layak
7 STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN 6,92 6,77
7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 7 6,92
7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan 6,99 6,5
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas
6,3 7
kepemimpinan
7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 7 6,83
8 STANDAR PEMBIAYAAN 6,99 6,15
8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang 7 7
8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan 7 6
8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik 6,99 6,23
Sumber: Olahan Rapor PMP 2019 & 2020
Berdasarkan data dalam tabel 3.3 di atas, terbaca capaian indikator yang paling
rendah pada setiap standar. Untuk Standar Kompetensi Lulusan, indikator
terendah pada lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan dengan
nilai mutu 6,31. Untuk Standar Isi, terendah pada indikator sekolah
melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan dengan nilai mutu 5,14. Untuk
Standar Proses, indikator yang terendah pada perencanakan proses
pembelajaran sesuai ketentuan dengan nilai mutu 5,28. Pada Standar Penilaian
Pendidikan, indikator yang rendah adalah Aspek penilaian sesuai ranah dengan
nilai mutu 5,71. Untuk Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, indikator
terendah pada Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan dengan
nilai mutu 1,4. Untuk Standar Sarana dan Prasarana, indikator terendah pada
sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak
dengan nilai mutu 2,24. Untuk Standar Pengelolaan Pendidikan, indikator
terendah pada Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan dengan nilai
mutu 6,5. Serta Standar Pembiayaan, terendah pada indikator sekolah Beban
operasional sekolah sesuai ketentuan dengan nilai mutu 6.
C. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pencapaian SNP
Berikut ini ditampilkan gambaran kekuatan dan kelemahan penjaminan mutu

pendidikan jenjang Sekolah Dasar. Kekuatan dan kelemahan ini didasarkan
pada capaian mutu setiap sub indikator pada masing-masing indikator untuk
setiap standar.
Acuan untuk memposisikan sub indikator dalam kategori kekuatan dan
kelemahan dengan mengambil ketetapan:
1) sub indikator pada tiap indikator berada pada zona bintang 1, bintang 2, dan
bintang 3 dikelompokkan ke dalam zona lemah, sedangkan untuk bintang 4
dan bintang 5 dikelompokkan dalam zona kuat.
2) Bila sub indikator pada tiap indikator berada pada bintang 4 dan 5, maka sub
indikator 4 dikelompokkan dalam zona lemah.
3) Bila sub indikator pada tiap indikator hanya berada pada bintang 4 atau
bintang 5, maka digunakan pendekatan belah 2.
Berdasar ketetapan di atas, maka setiap sub indikator dikelompokkan ke dalam
salah satu dari dua zona tersebut, sesuai perolehan nilai masing-masing
indikator.
1. Standar Kompetensi Lulusan

Merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang harus dipenuhi atau dicapai oleh satuan pendidikan dasar
dan menengah. Dengan kata lain, SKL merupakan kompetensi yang harus
dimiliki peserta didik ketika lulus pada jenjang tertentu.
Kebermanfaatan SKL antara lain sebagai batas kelulusan, rujukan penyusunan
standar lainnya, serta penentuan arah peningkatan kualitas pendidikan.
Mengacu pada pencapaian nilai peta mutu tahun 2020 pada SMA IT Putra Abu
Hurairah Mataram mengandung kekuatan dan kelemahan. Kelemahannya
terletak pada indikator Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif
dan kolaboratif (6,18). Lebih rinci dapat dilihat dalam tabel 3.5 berikut.
Tabel 3.5: Analisis Kekuatan dan Kelemahan SKL

No Indikator Kekuatan Kelemahan
1.1. Lulusan Memiliki perilaku yang Memiliki perilaku yang mencerminkan
memiliki mencerminkan sikap sikap disiplin (6,5), Memiliki perilaku
kompetensi beriman dan bertaqwa yang mencerminkan sikap jujur (6,44),
pada dimensi kewpada TRuhan YME Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap (6,75), Memiliki perilaku sikap peduli (6,59), Memiliki perilaku
yang mencerminkan sikap yang mencerminkan sikap percaya diri
berkarakter (6,68), (6,34), Memiliki perilaku pembelajar
Memiliki perilaku yang sejati sepanjang hayat (6,29) dan
mencerminkan sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan
santun (6,79), Memiliki sikap bertangungjawab (6,49)
perilaku sehat jasmani dan
rohani (6,88)
1.2. Lulusan
memiliki Memiliki pengetahuan faktual,
kompetensi prosedural, konseptual, metakognitif
pada dimensi (6,31)
pengetahuan
1.3. Lulusan Memiliki keterampilan berpikir dan
memiliki bertindak kritis (6,18), Memiliki
kompetensi keterampilan berpikir dan bertindak
pada dimensi mandiri (6,23), Memiliki keterampilan
keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif
(6,18), dan Memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak komunikatif
(6,37)Memiliki keterampilan berpikir
dan bertindak kreatif (6,28), dan
Memiliki keterampilan berpikir dan
bertindak produktif (6,18)
2. Standar Isi
Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Ruang lingkup materi dirumuskan berdasarkan kriteria
muatan wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,

konsep keilmuan, dan karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan.
Selanjutnya, tingkat kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat
perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi, dan penguasaan
kompetensi yang berjenjang.
Indikator pencapaian standar isi, memuat cakupan materi dan tingkat
pencapaian kompetensi peserta didik, serta kepemilikan kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP) yang dikembangkan sesuai prosedur.
Pencapaian nilai mutu berbasis Raport PMP Tahun 2020, memperlihatkan
kekuatan dan kelemahan pada beberapa indikator sebagaimana tabel 3.6
dibawah ini.
Tabel 3.6: Analisis Kekuatan dan Kelemahan Standar Isi

2.1. Perangkat `Memuat karakterisktik Menyelesuaikan dengan tingkat
pembelajaran sikap (6,81), Memuat komptensi siswa (4,41) dan
sesuai rumusan karakteristik kompetensi Menyesuaikan ruang lingkup
kompetensi pengetahuan (6,29), materi pelajaran (4,39)
lulusan Memuat karakterisktik
keerampilan (6,48)
2.2. Kurikulum Mengacu pada kerangka Melibatkan pemangku
Tingkat Satuan dasar penyusunan (6,84), kepentingan dalam
Pendidikan dan Melewati tahapan pengembangan kurikulum
dikembangkan operasional pengembangan (6,43), dan Memiliki perangkat
sesuai prosedur (7) kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang dikembangkan
(6,54)
2.3. Sekolah Menyediakan alokasi Menyelenggarakan aspek
melaksanakan waktu pembelajaran sesuai kurikulum pada muatan lokal
kurikulum sesuai struktur kurikulum yang (3,81), Melaksanakan kegiatan
ketentuan berlaku (7) pengembangan diri siswa (5,79)
dan Mengatur beban belajar
bedasarkan bentuk pendalaman
materi (3,88)
3. Standar Proses
Standar proses berkenaan dengan kemampuan dalam perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran,
dan pengawasan pembelajaran. Standar Proses merupakan kriteria mengenai

pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai SKL.
Kriteria proses pembelajaran yang diharapkan adalah interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi pesertadidik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan RPP, serta
disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Untuk dapat terlaksananya proses pembelajaran yang sesuai prinsip
pembelajaran aktif, maka diperlukan rasio minimal jumlah peserta didik
terhadap gurunya, sebagaimana tertuang dalam Pasal 17 (1) PP 74 Tahun 2008,
yaitu untuk SD 20:1, SMP 20:1, SMA 20:1, dan SMK 15:1. Untuk jumlah
maksimum peserta didik dalam setiap rombongan belajar yaitu: SD sebanyak
28, SMP sebanyak 32, SMA sebanyak 36, dan SMK sebanyak 36.
Rapor PMP 2020, memperlihatkan kekuatan dan kelemahan indikator untuk
Standar Proses sebagaimana tabel 3.7 berikut.
Tabel 3.7: Analisis Kekuatan dan Kelemahan Standar Proses

No Standar/ Indikator Kekuatan Kelemahan
3.1. Sekolah Mengarah pada pencapaian Mendapatkan evaluasi dari
merencanaka kompetensi (6,47) kepala sekolah dan pengawas
n proses Mengacu pada silabus yang sekolah (2,13)
pembelajaran telah dikembangkan (6,55),
sesuai Menyusun dokumen
ketentuan rencana dengan lengkap
dan sistematis (5,97),
3.2. Proses Membentuk rombongan Mengutamakan pemberdayaan
pembelajaran belajar dengan jumlah siswa sebagai pembelajar
dilaksanakan siswa sesuai ketentuan (7) sepanjang hayat (6,53),
dengan tepat dan Mengelola kelas Mengakui atas perbedaan
sebelum memulai individual dan latar belakang
pembelajaran (6,73), budaya siswa (5,8), dan
Memanfaatkan media Mengelola kelas saat menutup
pembelajaran dalam pembelajaran (6,59),
meningkatkan efisiensi, Mendorong siswa mencari tahu
efektivitas pembelajaran (6,5), Mengarahkan pada
penggunaan pendekatan ilmiah

(6,71), dan Menggunakan (6,5), Melakukan pembelajaran
aneka sumber belajar (6,76) berbasis kompetensi (6,41),
Memberikan pembelajaran
terpadu (6,42), Melaksanakan
pembelajaran dengan jawaban
yang kebenarannya multi
dimensi (6,51), Melaksanakan
pembelajaran menuju pada
keterampilan aplikatif (6,53),
Menerapkan prinsip bahwa
siapa saja adalah guru, siapa
saja adalah siswa, dan di mana
saja adalah kelas (6,56), dan
3.3. Pengawasan Melakukan penilaian dan Mengevaluasi proses
dan penilaian otentik secara pembelajaran (6,09)
otentik komprehensif (6,73), Memanfaatkan hasil
dilakukan Melakukan supervisi proses penilaian otentik (2,07),
dalam proses pembelajaran kepada guru
pembelajaran (6,91), dan
Menindaklanjuti hasil
pengawasan proses
pembelajaran (6,91)
Melakukan pemantauan
proses pembelajaran (6,8),
4. Standar Penilaian Pendidikan

Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Sedangkan Standar Penilaian
Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip,
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang
digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik kepada peserta didik untuk mengetahui
capaian pembelajaran pada aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terencana dan sistematis untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan
perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar. Penilaian
juga dilakukan oleh satuan pendidikan pada aspek pengetahuan dan
keterampilan secara terencana dan sistematis dalam bentuk penilaian akhir dan
ujian sekolah.
Untuk dapat terlaksananya proses penilaian, baik penilaian harian dan

remedialnya, penilaian tengah semester, penilaian semester, dan ujian sekolah,
pendidik maupun satuan pendidikan harus memiliki jadwal penilaian,
kepemilikan kisi-kisi dan soal, serta kepemilikan analisis soal dan hasil
penilaian.
Rapor PMP tauhun 2020 menunjukkan pencapaian indikator Standar Penilaian
Pendidikan. Lebih rinci dapat dilihat dalam tabel 3.8 berikut.
Tabel 3.8: Analisis Kekuatan dan Kelemahan Standar Penilaian Pendidikan

4.1. Aspek penilaian Memiliki bentuk pelaporan Mencakup ranah sikap,
sesuai ranah sesuai dengan ranah (6,87) pengetahuan dan keterampilan
kompetensi (4,55)
4.2. Teknik Menggunakan jenis teknik Memiliki perangkat teknik
penilaian penilaian yang obyektif penilaian lengkap (6,43)
obyektif dan dan akuntabel (7)
akuntabel
4.3. Penilaian Menindaklanjuti hasil Melakukan pelaporan penilaian
pendidikan pelaporan penilaian (7) secara periodik (5,67)
ditindaklanjuti
4.4. Instrumen Menggunakan instrumen Menggunakan instrumen
penilaian penilaian aspek penilaian aspek sikap (5,47)
menyesuaikan pengetahuan (7)
aspek Menggunakan instrumen
penilaian aspek
keterampilan (7)
4.5. Penilaian Melakukan penilaian Melakukan penilaian
dilakukan berdasarkan ranah sesuai berdasarkan penyelenggara
mengikuti prosedur (7) Menentukan sesuai prosedur (6,51),
prosedur kelulusan siswa
berdasarkan pertimbangan
yang sesuai (6,82)
5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) ditentukan untuk menjaga
kualitas output hasil pendidikan. Kualitas SDM yang tinggi dan unggul serta
dengan keterampilan yang terbarukan hanya dapat dihasilkan dari pendidik
yang berkualitas. Pendidikan yang baik akan sangat ditentukan bagaimana
tenaga pendidik yang baik juga.
Kualitas pendidikan yang dimaksud bukan hanya kemampuan sesuai ijazah/

sertifkat yang dimiliki, namun juga etika dan moral. Kualifikasi akademik
adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik
yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Hasil Raport PMP 2020, memperlihatkan pencapaian nilai mutu Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Rinciannya dapat dilihat dalam tabel 3.9.
Tabel 3.9: Analisis Kekuatan dan Kelemahan Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
5.1. Ketersediaan Berkualifikasi minimal S1/D4 Berkompetensi social
dan kompetensi (7), Rasio guru kelas terhadap minimal baik (6,64)
guru sesuai rombongan belajar seimbang
ketentuan (7), Tersedia untuk tiap mata
pelajaran (7), Berkompetensi
pedagogik minimal baik
(6,77), dan Berkompetensi
profesional minimal baik
(6,87) Bersertifikat pendidik
(6,77)
5.2. Ketersediaan Berkualifikasi minimal S1/D4 Berpangkat minimal
dan kompetensi (7), dan Berusia sesuai kriteria III/c atau setara (0),
kepala sekolah saat pengangkatan (7) Berkompetensi soail
sesuai Berpengalaman mengajar minimal baik (6,6)
ketentuan selama yang ditetapkan (7),
Bersertifikat pendidik (7),
Bersertifikat kepala sekolah
(7), Berkompetensi
kewirausahaan minimal baik
(6,76), Berkompetensi
supervisi minimal baik (6,82),
dan
5.3. Ketersediaan Tersedia Tenaga Pelaksana Berkomptensi
dan kompetensi Urusan Administrasi (7), dan manajerial minimal
tenaga Memiliki Tenaga Pelaksana baik (6,63)
administrasi Urusan Administrasi
sesuai berpendidikan sesuai
ketentuan ketentuan (7)

5.4. Ketersediaan Memiliki Kepala Tenaga
dan kompetensi Laboratorium
laboran sesuai berkualifikasi sesuai (0),
ketentuan Tersedia Tenaga Teknisi
Laboran (0), dan
Memiliki Tenaga
Laboran berpendidikan
sesuai ketentuan (0)
5.5. Ketersediaan Memiliki Kepala Tenaga
dan kompetensi Pustakawan
pustakawan berkualifikasi sesuai
sesuai (1,4),
ketentuan
6. Standar Sarana dan Prasarana

Merupakan standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal
tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi,
serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Kriteria minimal tersebut meliputi: Prasarana, berupa lahan, bangunan gedung,
dan ruang-ruang, serta Sarana, berupa perabot, peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku dan sumber belajar lain, bahan habis pakai, teknologi
komunikasi dan informasi, dan perlengkapan lain.
Raport PMP 2020, memperlihatkan capaian Standar Sarana dan Prasarana
dengan nilai mutu terdapat dalam tabel 3.10.
Tabel 3.10: Analisis Kekuatan dan Kelemahan Standar Sarana dan Prasarana
Kapasitas daya Rasio luas lahan sesuai Memiliki kapasitas rombongan
tampung sekolah dengan jumlah siswa belajar yang sesuai dan memadai
memadai (7), dan Kondisi lahan (2,33) Kondisi bangunan sekolah
6.1.
sekolah memenuhi memenuhi persyaratan (5,84), dan
persyaratan (7) Memiliki ragam prasarana sesuai
ketentuan (1,23)

Sekolah memiliki Memiliki ruang kelas Memiliki laboratorium IPA sesuai
sarana dan sesuai standar (6,19) standar (3,36), Memiliki ruang
prasarana dan Memiliki tempat perpustakaan sesuai standar (0),
6.2. pembelajaran yang bermain/lapangan Kondisi ruang kelas layak pakai
lengkap dan layak sesuai standar (6,47), (6), Kondisi laboratorium IPA
layak pakai (0), dan Kondisi ruang
perpustakaan layak pakai (0)
Sekolah memiliki Memiliki ruang Memiliki ruang guru sesuai
sarana dan prasarana pimpinan sesuai standar (6,01), Memiliki ruang
pendukung yang standar (7), Memiliki UKS sesuai standar (5,72),
lengkap dan layak jamban sesuai standar Memiliki gudang sesuai
(7), Memiliki ruang standar (), Menyediakan
6.3. tata usaha sesuai tempat parkir yang memadai
standar (7) dan (6),
Kondisi ruang
pimpinan layak pakai
(7), Kondisi ruang
guru layak pakai (7),
7. Standar Pengelolaan
Merupakan salah satu SNP yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,
kabupaten/ kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan.
Setiap satuan pendidikan harus memiliki pedoman atau aturan yang sekurang-
kurangnya mengatur tentang KTSP, silabus, dan RPP, Kalender pendidikan
yang menunjukkan seluruh aktivitas satuan pendidikan selama satu tahun,
struktur organisasi satuan pendidikan, pembagian tugas pendidik dan
tenaga kependidikan, peraturan akademik, tata tertib satuan pendidikan,
pengelolaan sarana dan prasarana, dan kemitraan dengan masyarakat.
Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan, yang
merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah yang
bermasa 4 tahun.
Hasil Raport PMP 2020, memperlihatkan capaian Standar Pengelolaan
Pendidikan sebagaimana terlihat dalam tabel 3.11.
Tabel 3.11: Analisis Kekuatan dan Kelemahan Standar Pengelolaan Pendidikan

Sekolah melakukan Memiliki visi, misi, dan Mengembangkan rencana
perencanaan pengelolaan tujuan yang jelas sesuai kerja sekolah ruang lingkup
ketentuan (7), dan sesuai ketentuan (6,72)
7.1. Melibatkan pemangku
kepentingan sekolah
dalam perencanaan
pengelolaan sekolah (7)
Program pengelolaan Memiliki pedoman Menyelenggarakan kegiatan
dilaksanakan sesuai pengelolaan sekolah layanan kesiswaan (5,6), dan
ketentuan yang lengkap (6,88), melaksanakan kegiatan
Meningkatkan daya evaluasi diri (6,46)
guna pendidik dan
tenaga kependidikan
7.2.
(6,72) dan membangun
kemitraan dan
melibatkan peran serta
masyarakat serta
Lembaga lain yang
relevan (6,75)
Kepala sekolah
berkinerja baik dalam
7.3. 7 -
melaksanakan tugas
kepemimpinan
Sekolah mengelola Memiliki system
7.4. sistem informasi informasi manajemen -
manajemen sesuai ketentuan (6,83)
8. Standar Pembiayaan
Adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan
pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Pembiayaan pendidikan terdiri atas
biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.
Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi biaya
penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan
modal kerja tetap. Untuk biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus
dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara
teratur dan berkelanjutan. Sedangkan untuk biaya operasi satuan pendidikan
merupakan biaya yang diperlukan untuk gaji pendidik dan tenaga kependidikan
serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, bahan atau peralatan pendidikan
habis pakai, dan biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi,
konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.
Penggunaan keuangan sekolah mengacu pada Juknis BOS 2019 dimanfaatkan
untuk (1) pengembangan perpustakaan, (2) penerimaan peserta didik baru, (3)
kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler, (4) kegiatan evaluasi pembelajaran,
(5) pengelolaan sekolah, (6) langganan daya dan jasa, (7) pemeliharaan dan
perawatan sarana dan prasarana sekolah, (8) pembayaran honor, (9)
pembelian/perawatan alat multi media pembelajaran, dan (10) Pembiyaan
Protokol Kesehatan selama pandemi. Hasil Rapor PMP 2020 untuk Standar
Pembiayaan, sebagaimana tertuang dalam tabel 3.12 berikut
Tabel 3.12: Analisis Kekuatan dan Kelemahan Standar Pembiayaan Pendidikan

3.1. Sekolah memberikan Melaksanakan subsidi
layanan subsidi silang silang untuk
-
membantu siswa
kurang mampu (7)
3.2. Beban operasional Memiliki biaya operasional non
sekolah sesuai ketentuan personil sesuai ketentuan (6)
3.3. Sekolah melakukan Memiliki laporan Mengatur alokasi dana yang
pengelolaan dana dengan pengelolaan dana (7), berasal dari
baik dan Memiliki laporan APBD/APBN/Yayasan/sumber
yang dapat diakses lainnya (5,08)
oleh pemangku
kepentingan (7)
D. Rekomendasi dan Strategi Peningkatan Mutu

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah bertujuan untuk
menjamin pemenuhan semua SNP pada satuan pendidikan secara sistemik,
holistik, dan berkelanjutan, sehingga tumbuh dan berkembang budaya mutu
secara mandiri. Penjaminan mutu ini menjadi tanggung jawab setiap komponen
yang ada di satuan pendidikan sesuai kewenangannya. Penjaminan mutu
pendidikan ini tentu saja tidak bisa berjalan sendiri, perlu dukungan dari
pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat, termasuk pemangku
kepentingan pendidikan.
Berdasarkan hasil analisis terhadap kekuatan dan kelemahan setiap indikator

sampai sub indikator pada setiap standar, diperoleh potret pencapaian SNP yang
perlu untuk direkomendasi kepada pemangku kepentingan pendidikan,
termasuk strategi/ kegiatan peningkatan mutu yang dapat dilakukan untuk
perbaikan kinerja satuan pendidikan.
Masalah : Capaian pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif rendah

Rekomendasi Arah Kebijakan/
Standar Akar Permasalahan Strategi/ Kegiatan
Perbaikan Program
Standar Isi - Perangkat - Perlu - Pengembangan - Workshop pengembangan perangkat
pembelajaran mengembangkan perangkat pembelajaran yang memuat
sesuai rumusan kurikulum yang pembelajaran karakteristik kompetensi sikap,
kompetensi memuat karakteristik - Pengembangan pengetahuan, dan keterampilan
lulusan kompetensi sikap, KTSP sesuai - Validasi perangkat oleh kepala sekolah
- KTSP dan kompetensi prosedur - Validasi perangkat oleh pengawas
dikembangkan keterampilan - Pengaturan pembina
sesuai prosedur - Perlu melibatkan beban belajar - Reviu Dokumen KTSP tahun
- Melaksanakan pemangku sebelumnya
kurikulum sesuai kepentingan dalam - Workshop penyusunan KTSP yang
ketentuan pengembangan melibatkan seluruh pemangku
kurikulum, dan kepentingan serta pengaturan beban
disesuaikan dengan pembelajaran

Perbaikan Program
tahapan operasional - Validasi dokumen KTSP setiap satuan
pengembangannya pendidikan
- Dalam - Pengesahan dokumen KTSP
mengembangkan dan
melaksanakan
kurikulum sekolah
perlu mengatur
beban belajar
bedasarkan bentuk
pendalaman materi
Standar Proses - Mere - Perencanaan - Perencanaan - Bimtek pengembangan Silabus dan
ncanakan proses pembelajaran perlu proses RPP
pembelajaran mengacu pada pembelajaran - Pelatihan model-model pembelajaran
sesuai ketentuan silabus yang telah - Pelaksanaan aktif
- Prose dikembangkan, proses - Group Lesson Study
s pembelajaran menyusun dokumen pembelajaran - Supervisi teman sejawat
dilaksanakan rencana dengan sesuai - Validasi rencana pembelajaran guru
dengan tepat lengkap dan ketentuan - Kunjungan antar kelas
- Peng sistematis, dan - Pengawasan - Penguatan Penelitian Tindakan Kelas
awasan dalam mendapatkan dalam proses guru
proses evaluasi dari kepala pembelajaran - Penilaian kinerja guru
pembelajaran sekolah dan - Pemilihan guru baik
pengawas sekolah - Program supervisi guru
- Perlu mengelola - Pemanfaatan hasil supervisi untuk
kelas sebelum peningkatan kinerja guru
memulai - Fasilitasi kepala sekolah dan
pembelajaran, pengawas sekolah untuk pengawasan
mendorong siswa dalam proses pembelajaran guru
mencari tahu, - dll
mengarahkan pada
penggunaan
pendekatan ilmiah,
melakukan
pembelajaran
berbasis
kompetensi,
memberikan
pembelajaran
terpadu,
melaksanakan
pembelajaran
dengan jawaban
yang kebenarannya
multi dimensi,
melaksanakan
pembelajaran
menuju pada
keterampilan
aplikatif,
menerapkan prinsip
bahwa siapa saja

Perbaikan Program
adalah guru, siapa
saja adalah siswa,
dan di mana saja
adalah kelas,
memanfaatkan
media pembelajaran
dalam
meningkatkan
efisiensi dan
efektivitas
pembelajaran, dan
menggunakan aneka
sumber belajar
- Perlu melakukan
penilaian otentik
secara komprehensif,
melakukan
pemantauan proses
pembelajaran, , dan
mengevaluasi proses
pembelajaran.
Standar - Aspek penilaian - Perlu memiliki - Mengembangkan - Pelatihan penyusunan instrumen
Penilaian sesuai ranah bentuk pelaporan penilaian yang penilaian
Pendidikan kompetensi sesuai dengan ranah objektif dan - Reviu dokumen penilaian
- Teknik penilaian - Perlu memiliki akuntabel - Sosialisasi dokumen penilaian
obyektif dan perangkat teknik - Workshop penyusunan soal HOTS
akuntabel penilaian lengkap - Workshop penyusunan Bank Soal
- Tindaklanjut hasil - Perlu melakukan - Praktik penyusunan soal standar
pelaporan pelaporan penilaian - Praktik analisis hasil penilaian
penilaian secara periodik - Pelaporan dan tindak lanjut
- Instrumen - Perlu menyusun dan - Pemanfaatan hasil penilaian untuk
penilaian menggunakan perbaikan pembelajaran
menyesuaikan instrumen penilaian - dll
aspek aspek sikap,
- Penilaian pengetahuan, dan
mengikuti keterampilan
prosedur - Perlu menentukan
kelulusan siswa
berdasarkan
pertimbangan yang
sesuai
Standar - Ketersediaan dan - Perlu - Meningkatkan - Penguatan kompetensi manajerial
Pendidik dan kompetensi guru memfasilitasi PTK kualifikasi dan dan supervisi pengawas sekolah
Tenaga sesuai ketentuan dalam peningkatan kompetensi - Pelatihan peningkatan kompetensi
Kependidikan- Ketersediaan dan kompetensi dan Pendidik pedagogik guru
kompetensi kualifikasi minimal minimal baik - Pelatihan peningkatan kompetensi
kepala sekolah S1/D4, bersertifikat - Meningkatkan profesional guru
sesuai ketentuan pendidik, kualifikasi dan - Program PKB guru
- Ketersediaan berkompetensi kompetensi - Penguatan SKP guru
dan kompetensi pedagogik, kepala sekolah - Uji Kompetensi Guru
tenaga kepribadian, minimal baik

Perbaikan Program
administrasi profesional, dan - Ke - Perbaikan sebaran guru dan tenaga
sesuai ketentuan sosial minimal baik. tersediaan dan kependidikan
- Ketersediaan dan - Perlu kompetensi - Promosi guru dan tenaga
kompetensi menyediakan dan tenaga kependidikan
laboran sesuai meningkatkan administrasi - Sertifikasi guru, kepala sekolah,
ketentuan kompetensi kepala sesuai dan tenaga kependidikan lain
- Ketersediaan dan sekolah untuk ketentuan - Penguatan kompetensi manajerial
kompetensi berkualifikasi - Ketersediaan dan kepala sekolah
pustakawan sesuai minimal S1/D4, kompetensi laboran - Pelatihan kepemimpinan kepala
ketentuan berpengalaman sesuai ketentuan sekolah
mengajar selama - Ketersediaan dan - Periodesasi kepala sekolah
yang ditetapkan, kompetensi - Promosi kepala sekolah
bersertifikat pustakawan sesuai - Program penyediaan tenaga
pendidik, ketentuan administrasi sekolah
bersertifikat kepala - Peningkatan kualifikasi TAS
sekolah, serta kepala - Peningkatan kompetensi TAS
sekolah - Program guru berkualifikasi kepala
berkompetensi laboratorium
kepribadian, - Penyediaan tenaga laboran yang
manajerial, berpengalaman
kewirausahaan, - Peningkatan kompetensi tenaga
supervisi, dan sosial laboran
minimal baik. - Pengembangan profesi tenaga
- Perlu tersedianya laboran
kepala tenaga - Program guru berkualifikasi kepala
administrasi, perpustakaan
memiliki kepala - Penyediaan tenaga perpustakaan
tenaga administrasi - Peningkatan kompetensi tenaga
berkualifikasi perpustakaan
minimal SMK/ - Pengembangan profesi tenaga
sederajat, memiliki perpustakaan
kepala tenaga - dll
administrasi
bersertifikat,
tersedia tenaga
pelaksana urusan
administrasi,
memiliki tenaga
pelaksana urusan
administrasi
berpendidikan
sesuai ketentuan,
berkompetensi
kepribadian, sosial,
teknis, dan
manajerial minimal
baik.
- Perlu tersedianya
kepala tenaga
laboratorium,
memiliki kepala

Perbaikan Program
tenaga laboratorium
berkualifikasi
sesuai, memiliki
kepala tenaga
laboratorium
bersertifikat,
tersedia kepala
tenaga laboratorium
berpengalaman
sesuai, tersedia
tenaga teknisi
laboran, memiliki
tenaga teknisi
laboran
berpendidikan
sesuai ketentuan,
tersedia tenaga
laboran, memiliki
tenaga laboran
berpendidikan
sesuai ketentuan,
serta berkompetensi
sosial, manajerial,
dan profesional
minimal baik.
- Perlu tersedianya
kepala tenaga
pustakawan,
memiliki kepala
tenaga pustakawan
berkualifikasi
sesuai, memiliki
kepala tenaga
pustakawan
bersertifikat,
memiliki kepala
tenaga pustakawan
berpengalaman
sesuai, tersedia
tenaga pustakawan,
memiliki tenaga
pustakawan
berpendidikan
sesuai ketentuan,
serta berkompetensi
manajerial,
pengelolaan
informasi,
kependidikan,

Perbaikan Program
dan pengembangan
profesi minimal
baik.
Standar Sarana - Kapasitas daya - Perlu perbaikan - Kapasitas daya - Pemenuhan rasio luas lahan dan
dan Prasarana tampung sekolah sekolah agar tampung jumlah siswa sesuai ketentuan
Pendidikan memadai memiliki rasio luas sekolah - Pemenuhan rasio luas bangunan
- Sekolah lahan sesuai dengan memadai sesuai jumlah siswa
memiliki sarana jumlah siswa, rasio - Kepemilikan - Memenuhi keragaman sarana dan
dan prasarana luas bangunan sarana dan prasarana yang terstandar, lengkap,
pembelajaran sesuai dengan prasarana dan layak pakai
yang lengkap dan jumlah siswa, dan pembelajaran di - Pemenuhan kebutuhan sekolah akan
layak memiliki ragam sekolah yang laboratorium IPA, ruang
- Sekolah prasarana sesuai lengkap dan perpustakaan, dan tempat bermain/
memiliki sarana ketentuan. layak lapangan sesuai standar
dan prasarana - Sekolah perlu - Sarana dan - Pemenuhan ruang pimpinan, ruang
pendukung yang memiliki ruang prasarana guru, ruang UKS, tempat ibadah,
lengkap dan kelas sesuai standar, pendukung jamban, gudang, dan ruang sirkulasi
layak memiliki yang sesuai yang sesuai standar serta layak pakai
laboratorium IPA standar, lengkap - Penyediaan tempat parkir yang
sesuai standar, dan layak pakai memadai
memiliki ruang - Pemeliharaan sarana dan prasarana
perpustakaan sesuai sekolah
standar, memiliki - Usulan pemenuhan sarana dan
tempat bermain/ prasarana sekolah
lapangan sesuai - Usulan pengadaan sarana media
standar, kondisi pembelajaran
ruang kelas layak - dll
pakai, kondisi
laboratorium IPA
layak pakai, kondisi
ruang perpustakaan
layak pakai, dan
kondisi tempat
bermain/ lapangan
layak pakai.
- Perlu memiliki
ruang pimpinan,
ruang guru, ruang
UKS, tempat
ibadah, jamban,
gudang, dan ruang
sirkulasi yang sesuai
standar,
menyediakan tempat
parkir yang
memadai, kondisi
ruang pimpinan,
ruang guru, tempat
ibadah, dan kondisi
gudang yang layak
pakai.

Perbaikan Program
Standar - Sekolah - Perlu melibatkan - Mengembang - Pembentukan TPMPS/ PMPD
Pengelolaan melakukan pemangku kan program - Pemetaan mutu berbasis SNP
Pendidikan perencanaan kepentingan sekolah pengelolaan - Evaluasi diri sekolah
pengelolaan dalam perencanaan sekolah yang - Reviu RKJM berdasarkan hasil EDS/
- Program pengelolaan sekolah melibatkan PMP
pengelolaan - Perlu pemangku - Pelibatan pemangku kepentingan
dilaksanakan menyelenggarakan kepentingan - Perencanaan program layanan kesiswaan
sesuai ketentuan kegiatan layanan - Pelaksanaan - Perencanaan dan pelaksanaan program
- Kepala sekolah kesiswaan, program kemitraan sekolah
berkinerja baik melaksanakan pengelolaan - Perencanaan program ekstrakurikuler
dalam kegiatan evaluasi sekolah - Penguatan tata kelola dan akuntabilitas
melaksanakan diri, dan - Kinerja - Penyusunan Standar Operasional
tugas melaksanakan kepala sekolah Prosedur
kepemimpinan pengelolaan bidang minimal baik - Monev pelaksanaan program/ kegiatan
- Sekolah kurikulum dan - Pengelolaan - Pemanfaatan hasil monev untuk
mengelola sistem kegiatan sistem perbaikan program
informasi pembelajaran informasi - Penguatan kinerja kepala sekolah
manajemen - Kepala sekolah manajemen - Program supervisi kepala sekolah/
perlu berkepribadian pengawas sekolah
dan bersosialisasi - Penguatan Sistem Informasi Manajemen
dengan baik, sekolah
berjiwa - dll
kepemimpinan,
mengembangkan
sekolah dengan
baik, mengelola
sumber daya dengan
baik, berjiwa
kewirausahaan, dan
melakukan supervisi
dengan baik
- Sekolah perlu
memiliki sistem
informasi
manajemen sesuai
ketentuan
Standar - Sekolah memberikan - Perlu - Layanan - Pendataan siswa kurang mampu
Pembiayaan layanan subsidi silang membebaskan biaya subsidi silang - Pendataan siswa penerima beasiswa
- Beban operasional bagi siswa tidak bagi siswa tidak - Layanan subsidi silang
sekolah sesuai mampu, sekolah mampu - Penyusunan rencana anggaran biaya
ketentuan juga perlu memiliki - Beban mengacu pada standar
- Sekolah melakukan daftar siswa dengan operasional - Pengambilan keputusan dalam
pengelolaan dana latar belakang sekolah penetapan besaran dana dari
dengan baik ekonomi yang jelas - Pengelolaan masyarakat sebagai biaya operasional
- Perlu memiliki dana dengan baik dilakukan dengan melibatkan
biaya operasional berbagai pihak
non personil sesuai - Bimtek pengelolaan dana
ketentuan - Menyusun pedoman pengelolaan
- Perlu memiliki biaya investasi dan operasional
laporan pengelolaan - Penyusunan dan penggaran
dana, dan memiliki program dan kegiatan yang mengacu

Perbaikan Program
laporan yang dapat pencapaian SNP dan kebutuhan
diakses oleh sekolah
pemangku - Kemitraan sekolah
kepentingan - Membuat laporan lengkap pengelolaan
dana dll
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis peta mutu pencapaian SNP sebagaimana diuraikan
di atas, sesuai data Rapor PMP tahun 2020, dapat diambil kesimpulan yaitu:
1. Capaian mutu SNP pada SMA IT Putra Abu Hurairah Mataram pada tahun
2020 dikategorikan Menuju SNP 4 dengan rata-rata capaian standar pada
angka 6,04 menurun 0,58 point dari capaian tahun 2019
2. Capaian mutu yang terbaik terjadi pada Standar Pengelolaan dengan nilai
mutu 6,77, sesuai SNP, menurun 0,15 point dari tahun 2019.
3. Capaian mutu terendah terjadi pada Standar Sarana dan Prasarana
Pendidikan dengan nilai mutu 4,39, menuju SNP 3.
4. Dengan banyaknya nilai perolehan pada kategori 1, 2, dan 3 menunjukkan
bahwa sekolah perlu perbaikan berkelanjutan melalui berbagai strategi/
kegiatan yang direkomendasikan dengan mengimplementasikan siklus
SPMI.
B. Saran-saran
Mengacu pada Pasal 91 PP 19 Tahun 2005, bahwa (1) setiap satuan
pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan
mutu pendidikan, (2) penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) bertujuan untuk memenuhi atau melampaui SNP, dan (3)
penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
secara bertahap, sistematis, dan terencana dalam suatu program penjaminan
mutu yang memiliki target dan kerangka waktu yang jelas.
Bahwa peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan secara sistematis dan

berkelanjutan, integritas, mandiri dan partisipatif, holistik, transparan dan
akuntabel, serta terstandar. Untuk dapat tercapainya peningkatan mutu
dimaksud, maka pendekatan whole school approach yaitu pendekatan yang
melibatkan semua unsur dalam satuan pendidikan, menjadi penting untuk
diterapkan, agar semua pihak ikut andil dan memberi peran sesuai tugas dan
kewenangan masing-masing. Sehingga akar yang menjadi masalah mutu
pendidikan dapat diperbaiki dan ditingkatkan untuk memenuhi bahkan
melampaui SNP.
Lampiran 1: Ruang Lingkup Instrumen Pemetaan Mutu Pendidikan

Standar Standar/Indikator Sub Indikator
Standar Kompetensi 1.1. Lulusan memiliki1.1.1. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman
Lulusan kompetensi pada dan bertakwa kepada Tuhan YME
dimensi sikap 1.1.2. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
berkarakter
1.1.3. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin
1.1.4. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun
1.1.5. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur
1.1.6. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli
1.1.7. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya
diri
1.1.8. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
bertanggungjawab
1.1.9. Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat
1.1.10. Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani
1.2. Lulusan memiliki1.2.1. Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual,
kompetensi pada metakognitif
dimensi
pengetahuan
1.3. Lulusan memiliki1.3.1. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif
kompetensi pada 1.3.2. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif
dimensi 1.3.3. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis
keterampilan 1.3.4. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri
1.3.5. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak
kolaboratif
1.3.6. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak
komunikatif
Standar Isi 2.1. Perangkat 2.1.1. Memuat karakteristik kompetensi sikap
pembelajaran sesuai
2.1.2. Memuat karakteristik kompetensi pengetahuan
rumusan 2.1.3. Memuat karakteristik kompetensi keterampilan
kompetensi lulusan
2.1.4. Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa
2.1.5. Menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran
2.2. Kurikulum Tingkat2.2.1. Melibatkan pemangku kepentingan dalam
Satuan Pendidikan pengembangan kurikulum
dikembangkan 2.2.2. Mengacu pada kerangka dasar penyusunan
sesuai prosedur 2.2.3. Melewati tahapan operasional pengembangan
2.2.4. Memiliki perangkat kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang dikembangkan
2.3. Sekolah 2.3.1. Menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai
melaksanakan struktur kurikulum yang berlaku
kurikulum sesuai 2.3.2. Mengatur beban belajar bedasarkan bentuk pendalaman
ketentuan materi

2.3.3. Menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal
2.3.4. Melaksanakan kegiatan pengembangan diri siswa
Standar Proses 3.1. Sekolah 3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan
merencanakan 3.1.2. Mengarah pada pencapaian kompetensi
proses pembelajaran
3.1.3. Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan
sesuai ketentuan sistematis
3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan
pengawas sekolah
3.2. Proses 3.2.1. Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa
pembelajaran sesuai ketentuan
dilaksanakan 3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran
dengan tepat 3.2.3. Mendorong siswa mencari tahu
3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah
3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi
3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu
3.2.7. Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang
kebenarannya multi dimensi;
3.2.8. Melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan
aplikatif
3.2.9. Mengutamakan pemberdayaan siswa sebagai
pembelajar sepanjang hayat
3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa
saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
3.2.11. Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya siswa.
3.2.12. Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik
siswa
3.2.13. Memanfaatkan media pembelajaran dalam
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
3.2.14. Menggunakan aneka sumber belajar
3.2.15. Mengelola kelas saat menutup pembelajaran
3.3. Pengawasan dan 3.3.1. Melakukan penilaian otentik secara komprehensif
penilaian otentik 3.3.2. Memanfaatkan hasil penilaian otentik
dilakukan dalam 3.3.3. Melakukan pemantauan proses pembelajaran
proses pembelajaran
3.3.4. Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru
3.3.5. Mengevaluasi proses pembelajaran
Standar Penilaian 4.1. Aspek penilaian 4.1.1. Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan
Pendidikan sesuai ranah 4.1.2. Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah
kompetensi
4.2. Teknik penilaian 4.2.1. Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan
obyektif dan akuntabel
akuntabel 4.2.2. Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap
4.3. 4.3.1. Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian

Penilaian 4.3.2. Melakukan pelaporan penilaian secara periodik
pendidikan
ditindaklanjuti
4.4. Instrumen penilaian
4.4.1. Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap
menyesuaikan 4.4.2. Menggunakan instrumen penilaian aspek pengetahuan
aspek 4.4.3. Menggunakan instrumen penilaian aspek keterampilan
4.5. Penilaian dilakukan
4.5.1. Melakukan penilaian berdasarkan penyelenggara sesuai
mengikuti prosedur prosedur
4.5.2. Melakukan penilaian berdasarkan ranah sesuai prosedur
4.5.3. Menentukan kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan
yang sesuai
Standar Pendidik dan 5.1. Ketersediaan dan5.1.1. Berkualifikasi minimal S1/D4
Tenaga Kependidikan kompetensi guru 5.1.3. Tersedia untuk tiap mata pelajaran
sesuai ketentuan 5.1.4. Bersertifikat pendidik
5.1.5. Berkompetensi pedagogik minimal baik
5.1.6. Berkompetensi kepribadian minimal baik
5.1.7. Berkompetensi profesional minimal baik
5.1.8. Berkompetensi sosial minimal baik
5.2. Ketersediaan dan5.2.1. Berkualifikasi minimal S1/D4
kompetensi kepala5.2.2. Berusia sesuai kriteria saat pengangkatan
sekolah sesuai 5.2.3. Berpengalaman mengajar selama yang ditetapkan
ketentuan 5.2.4. Berpangkat minimal III/c atau setara
5.2.5. Bersertifikat pendidik
5.2.6. Bersertifikat kepala sekolah
5.2.8. Berkompetensi manajerial minimal baik
5.2.9. Berkompetensi kewirausahaan minimal baik
5.2.10. Berkompetensi supervisi minimal baik
5.3. Ketersediaan dan 5.3.1. Tersedia Kepala Tenaga Administrasi
kompetensi tenaga5.3.2. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi berkualifikasi
administrasi sesuai minimal SMK/sederajat
ketentuan 5.3.3. Memiliki Kepala Tenaga Administrasi bersertifikat
5.3.4. Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi
5.3.5. Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi
berpendidikan sesuai ketentuan
5.3.8. Berkompetensi teknis minimal baik
5.4. Ketersediaan dan 5.4.1. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium
kompetensi laboran
5.4.2. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium berkualifikasi
sesuai ketentuan sesuai

5.4.3. Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium bersertifikat
5.4.4. Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium berpengalaman
sesuai
5.4.5. Tersedia Tenaga Teknisi Laboran
5.4.6. Memiliki Tenaga Teknisi Laboran berpendidikan sesuai
ketentuan
5.4.7. Tersedia Tenaga Laboran
5.4.8. Memiliki Tenaga Laboran berpendidikan sesuai
ketentuan
5.4.12. Berkompetensi profesional minimal baik
5.5. Ketersediaan dan 5.5.1. Tersedia Kepala Tenaga Pustakawan
kompetensi 5.5.2. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berkualifikasi
pustakawan sesuai sesuai
ketentuan 5.5.3. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan bersertifikat
5.5.4. Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berpengalaman
sesuai
5.5.5. Tersedia Tenaga Pustakawan
5.5.6. Memiliki Tenaga Pustakawan berpendidikan sesuai
ketentuan
5.5.8. Berkompetensi pengelolaan informasi minimal baik
5.5.9. Berkompetensi kependidikan minimal baik
5.5.12. Berkompetensi pengembangan profesi minimal baik
Standar Sarana dan 6.1. Kapasitas daya 6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan belajar yang sesuai dan
Prasarana Pendidikan tampung sekolah memadai
memadai 6.1.2. Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa
6.1.3. Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan
6.1.4. Rasio luas bangunan sesuai dengan jumlah siswa
6.1.5. Kondisi bangunan sekolah memenuhi persyaratan
6.1.6. Memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan
6.2. Sekolah memiliki6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai standar
sarana dan 6.2.2. Memiliki laboratorium IPA sesuai standar
prasarana 6.2.3. Memiliki ruang perpustakaan sesuai standar
pembelajaran yang6.2.4. Memiliki tempat bermain/lapangan sesuai standar
lengkap dan layak6.2.10. Kondisi ruang kelas layak pakai
6.2.11. Kondisi laboratorium IPA layak pakai
6.2.12. Kondisi ruang perpustakaan layak pakai
6.2.13. Kondisi tempat bermain/lapangan layak pakai

6.3. Sekolah memiliki6.3.1. Memiliki ruang pimpinan sesuai standar
sarana dan 6.3.2. Memiliki ruang guru sesuai standar
prasarana 6.3.3. Memiliki ruang UKS sesuai standar
pendukung yang 6.3.4. Memiliki tempat ibadah sesuai standar
lengkap dan layak6.3.5. Memiliki jamban sesuai standar
6.3.6. Memiliki gudang sesuai standar
6.3.7. Memiliki ruang sirkulasi sesuai standar
6.3.8. Memiliki ruang tata usaha sesuai standar
6.3.9. Memiliki ruang konseling sesuai standar
6.3.10. Memiliki ruang organisasi kesiswaan sesuai standar
6.3.11. Menyediakan kantin yang layak
6.3.12. Menyediakan tempat parkir yang memadai
6.3.14. Kondisi ruang pimpinan layak pakai
6.3.15. Kondisi ruang guru layak pakai
6.3.16. Kondisi ruang UKS layak pakai
6.3.17. Kondisi tempat ibadah layak pakai
6.3.18. Kondisi jamban sesuai standar
6.3.19. Kondisi gudang layak pakai
6.3.20. Kondisi ruang sirkulasi layak pakai
6.3.21. Kondisi ruang tata usaha layak pakai
6.3.22. Kondisi ruang konseling layak pakai
6.3.23. Kondisi ruang organisasi kesiswaan layak pakai
Standar Pengelolaan 7.1. Sekolah melakukan7.1.1. Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai
Pendidikan perencanaan ketentuan
pengelolaan 7.1.2. Mengembangkan rencana kerja sekolah ruang lingkup
sesuai ketentuan
7.1.3. Melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam
perencanaan pengelolaan sekolah
7.2. Program 7.2.1. Memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap
pengelolaan 7.2.2. Menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan
dilaksanakan sesuai
7.2.3. Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga
ketentuan kependidikan
7.2.4. Melaksanakan kegiatan evaluasi diri
7.2.5. Membangun kemitraan dan melibatkan peran serta
masyarakat serta lembaga lain yang relevan
7.2.6. Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan
kegiatan pembelajaran
7.3. Kepala sekolah 7.3.1. Berkepribadian dan bersosialisasi dengan baik
berkinerja baik 7.3.2. Berjiwa kepemimpinan
dalam 7.3.3. Mengembangkan sekolah dengan baik
melaksanakan tugas
7.3.4. Mengelola sumber daya dengan baik
kepemimpinan 7.3.5. Berjiwa kewirausahaan
7.3.6. Melakukan supervisi dengan baik

7.4. Sekolah mengelola7.4.1. Memiliki sistem informasi manajemen sesuai ketentuan
sistem informasi
manajemen
Standar Pembiayaan 8.1. Sekolah 8.1.1. Membebaskan biaya bagi siswa tidak mampu
memberikan 8.1.2. Memiliki daftar siswa dengan latar belakang ekonomi
layanan subsidi yang jelas
silang 8.1.3. Melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa
kurang mampu
8.2. Beban operasional8.2.1. Memiliki biaya operasional non personil sesuai
sekolah sesuai ketentuan
ketentuan
8.3. Sekolah melakukan
8.3.1. Mengatur alokasi dana yang berasal dari
pengelolaan dana APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya
dengan baik 8.3.2. Memiliki laporan pengelolaan dana
8.3.3. Memiliki laporan yang dapat diakses oleh pemangku
kepentingan
IDENTITAS
Nama Sekolah : SMA ISLAM TERPADU PUTRA ABU HURAIRAH
NPSN : 69945394
Kabupaten : Kota Mataram
Provinsi : Prov. Nusa Tenggara Barat
2016 2017 2018 2019 2020
Capaian Sekolah : 0 0,67 4,8 6,62 6,04
Capaian
Kabupaten/Kota : 4,33 5,01 5,63 6,39 5,7
Capaian Provinsi : 4,39 4,99 5,57 6,35 5,56
Capaian Nasional : 4,35 4,85 5,52 6,31 5,5
Radar PMP 2020

Standar Kompetensi
Lulusan
8
Standar Pembiayaan 6 Standar Isi
4
2
Standar Pengelolaan
0 Standar Proses
Pendidikan
Standar Sarana dan Standar Penilaian

Prasarana Pendidikan Pendidikan
Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Capaian 2020 Kota Mataram 2020

Prov. Nusa Tenggara Barat 2020 Nasional 2020
Capaian Masing-Masing Standar

Kota Mataram
Nasional 2020
Capaian 2017
Capaian 2018
Capaian 2019
Capaian 2020
Prov. Nusa
Nomor
2020
Standar Nasional Pendidikan Tenggara

Barat 2020
6,7
1 Standar Kompetensi Lulusan 0 5 6,99 6,4 6,35 6,1 6
4,5 5,3
2 Standar Isi 0,6 9 6,88 5,84 5,77 5,5 7
5,2
3 Standar Proses 0,15 6,1 6,99 5,94 5,28 5,26 3
5,5 6,0
4 Standar Penilaian Pendidikan 6 6,99 6,41 6,29 6,05 2
Standar Pendidik dan Tenaga 1,2 5,9
5 Kependidikan 0 8 4,92 6,43 6,2 6,08 5
Standar Sarana dan Prasarana 4,5 4,1
6 Pendidikan 3,18 6 6,25 4,39 4,24 4,18 6
Standar Pengelolaan 5,3 5,8
7 Pendidikan 0 3 6,92 6,77 6,31 6,06 7
6,9 5,2
8 Standar Pembiayaan 0,77 4,23 9 6,15 5,13 5 5,39
KATEGORI CAPAIAN
Kategori Batas Bawah Batas Atas
 Menuju SNP 1 0 2,04
 Menuju SNP 2 2,05 3,7
 Menuju SNP 3 3,71 5,06
 Menuju SNP 4 5,07 6,66
 SNP 6,67 7
STANDAR/INDIKATOR/SUB INDIKATOR CAPAIAN 2018 CAPAIAN 2019 CAPAIAN 2020

Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori Nilai Kategori Nilai Kategori
1 Standar Kompetensi Lulusan 6,75  6,99  6,4 
1.1. Lulusan memiliki kompetensi 6,77  6,99  6,58 
pada dimensi sikap
1.1.1. Memiliki perilaku yang 6,69  7  6,75 
mencerminkan sikap beriman
dan bertakwa kepada Tuhan
YME
mencerminkan sikap
berkarakter
1.1.3. Memiliki perilaku yang 6,86  7  6,5 
mencerminkan sikap disiplin
mencerminkan sikap santun
1.1.5. Memiliki perilaku yang 7  7  6,44 
mencerminkan sikap jujur
1.1.6. Memiliki perilaku yang 6,87  7  6,59 
mencerminkan sikap peduli
1.1.7. Memiliki perilaku yang 6,66  7  6,34 
mencerminkan sikap percaya
diri
1.1.8. Memiliki perilaku yang 6,93  6,99  6,49 
mencerminkan sikap
bertanggungjawab
1.1.9. Memiliki perilaku pembelajar 6,12  7  6,29 
sejati sepanjang hayat
1.1.10. Memiliki perilaku sehat jasmani 7  7  6,88 

dan rohani
1.2. Lulusan memiliki kompetensi 7  7  6,31 
pada dimensi pengetahuan
1.2.1. Memiliki pengetahuan faktual, 7  7  6,31 
prosedural, konseptual,
metakognitif
1.3. Lulusan memiliki kompetensi 6,61  6,99  6,27 
pada dimensi keterampilan
1.3.1. Memiliki keterampilan berpikir 6,62  6,99  6,28 
dan bertindak kreatif
1.3.2. Memiliki keterampilan berpikir 6,36  7  6,18 
dan bertindak produktif
1.3.3. Memiliki keterampilan berpikir 6,58  6,99  6,38 
dan bertindak kritis
1.3.4. Memiliki keterampilan berpikir 6,82  7  6,23 
dan bertindak mandiri
1.3.5. Memiliki keterampilan berpikir 6,86  6,99  6,18 
dan bertindak kolaboratif
1.3.6. Memiliki keterampilan berpikir 6,39  7  6,37 
dan bertindak komunikatif
2 Standar Isi 4,59  6,88  5,84 
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai 3,83  6,99  5,68 
rumusan kompetensi lulusan
2.1.1. Memuat karakteristik 3,68  7  6,81 
kompetensi sikap
2.1.2. Memuat karakteristik 4,35  6,99  6,29 
kompetensi pengetahuan
2.1.3. Memuat karakteristik 4,21  7  6,48 
kompetensi keterampilan
2.1.4. Menyesuaikan tingkat 3,41  7  4,41 
kompetensi siswa
2.1.5. Menyesuaikan ruang lingkup 3,5  7  4,39 
materi pembelajaran
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan 4,89  7  6,7 
Pendidikan dikembangkan
sesuai prosedur
2.2.1. Melibatkan pemangku 3,63  7  6,43 
kepentingan dalam
pengembangan kurikulum
2.2.2. Mengacu pada kerangka dasar 6,94  7  6,84 
penyusunan
2.2.3. Melewati tahapan operasional 3,53  7  7 
pengembangan
2.2.4. Memiliki perangkat kurikulum 5,44  7  6,54 
tingkat satuan pendidikan yang
dikembangkan
2.3. Sekolah melaksanakan 5,04  6,65  5,14 

kurikulum sesuai ketentuan
2.3.1. Menyediakan alokasi waktu 6,99  5,64  7 
pembelajaran sesuai struktur
kurikulum yang berlaku
2.3.2. Mengatur beban belajar 3,87  6,99  3,91 
bedasarkan bentuk
pendalaman materi
2.3.3. Menyelenggarakan aspek 3,43  7  3,88 
kurikulum pada muatan lokal
2.3.4. Melaksanakan kegiatan 5,86  6,99  5,79 
pengembangan diri siswa
3 Standar Proses 6,1  6,99  5,94 
3.1. Sekolah merencanakan proses 6,38  6,99  5,28 
pembelajaran sesuai ketentuan
3.1.1. Mengacu pada silabus yang 6,86  7  6,55 
telah dikembangkan
3.1.2. Mengarah pada pencapaian 6,75  7  6,47 
kompetensi
3.1.3. Menyusun dokumen rencana 5,9  7  5,97 
dengan lengkap dan sistematis
3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari 6,02  6,99  2,13 
kepala sekolah dan pengawas
sekolah
3.2. Proses pembelajaran 6,06  6,99  6,54 
dilaksanakan dengan tepat
3.2.1. Membentuk rombongan 6,99  7  7 
belajar dengan jumlah siswa
sesuai ketentuan
3.2.2. Mengelola kelas sebelum 5,71  6,99  6,73 
memulai pembelajaran
3.2.3. Mendorong siswa mencari tahu 6,36  6,99  6,5 
3.2.4. Mengarahkan pada 6,25  6,99  6,5 

penggunaan pendekatan ilmiah
3.2.5. Melakukan pembelajaran 6  6,99  6,41 
berbasis kompetensi
3.2.6. Memberikan pembelajaran 5,98  6,99  6,42 
terpadu
3.2.7. Melaksanakan pembelajaran 6,21  6,99  6,5 
dengan jawaban yang
kebenarannya multi dimensi;
3.2.8. Melaksanakan pembelajaran 6,16  6,99  6,51 
menuju pada keterampilan
aplikatif
3.2.9. Mengutamakan 6,16  6,99  6,53 
pemberdayaan siswa sebagai
pembelajar sepanjang hayat
3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa 6,16  6,99  6,56 
siapa saja adalah guru, siapa
saja adalah siswa, dan di mana
saja adalah kelas.
3.2.11. Mengakui atas perbedaan 6,24  6,99  5,81 
individual dan latar belakang
budaya siswa.
3.2.12. Menerapkan metode 5,55  6,99  6,59 
pembelajaran sesuai
karakteristik siswa
3.2.13. Memanfaatkan media 5,4  6,99  6,71 
pembelajaran dalam
meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran
3.2.14. Menggunakan aneka sumber 5,68  6,99  6,76 
belajar
3.2.15. Mengelola kelas saat menutup 6,03  6,99  6,59 
pembelajaran
3.3. Pengawasan dan penilaian 5,85  6,99  5,99 
otentik dilakukan dalam proses
pembelajaran
3.3.1. Melakukan penilaian otentik 4,75  6,99  6,73 
secara komprehensif
3.3.2. Memanfaatkan hasil penilaian 6,16  7  2,07 
otentik
3.3.3. Melakukan pemantauan proses 6,17  7  6,8 
pembelajaran
3.3.4. Melakukan supervisi proses 5,44  7  6,91 
pembelajaran kepada guru
3.3.5. Mengevaluasi proses 6,01  7  6,64 
pembelajaran
3.3.6. Menindaklanjuti hasil 6,58  6,99  6,91 
pengawasan proses
pembelajaran
4 Standar Penilaian Pendidikan 5,56  6,99  6,41 
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah 6,4  7  5,71 
kompetensi
4.1.1. Mencakup ranah sikap, 6,63  7  4,55 
pengetahuan dan keterampilan
4.1.2. Memiliki bentuk pelaporan 6,18  7  6,87 
sesuai dengan ranah
4.2. Teknik penilaian obyektif dan 5,15  6,99  6,72 
akuntabel
4.2.1. Menggunakan jenis teknik 6,44  6,99  7 
penilaian yang obyektif dan
akuntabel
4.2.2. Memiliki perangkat teknik 3,87  7  6,43 
penilaian lengkap
4.3. Penilaian pendidikan 6,06  6,99  6,34 

ditindaklanjuti
4.3.1. Menindaklanjuti hasil 6,34  6,99  7 
pelaporan penilaian
4.3.2. Melakukan pelaporan penilaian 5,79  7  5,67 
secara periodik
4.4. Instrumen penilaian 4,47  6,99  6,54 
menyesuaikan aspek
4.4.1. Menggunakan instrumen 4,45  7  5,47 
penilaian aspek sikap
4.4.2. Menggunakan instrumen 4,62  6,99  7 
penilaian aspek pengetahuan
4.4.3. Menggunakan instrumen 4,34  7  7 
penilaian aspek keterampilan
4.5. Penilaian dilakukan mengikuti 5,7  6,99  6,75 
prosedur
4.5.1. Melakukan penilaian 5,85  7  6,51 
berdasarkan penyelenggara
sesuai prosedur
4.5.2. Melakukan penilaian 6,31  7  7 
berdasarkan ranah sesuai
prosedur
4.5.3. Menentukan kelulusan siswa 4,95  6,99  6,82 
berdasarkan pertimbangan
yang sesuai
5 Standar Pendidik dan Tenaga 1,28  4,92  6,43 
Kependidikan
5.1. Ketersediaan dan kompetensi 2,62  5,6  6,89 
guru sesuai ketentuan
5.1.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 7  7  7 

5.1.2. Rasio guru kelas terhadap 0  7 
rombongan belajar seimbang
5.1.3. Tersedia untuk tiap mata 0  7  7 
pelajaran
5.1.4. Bersertifikat pendidik 0,77  0  7 
5.1.5. Berkompetensi pedagogik 6,77 

minimal baik
5.1.6. Berkompetensi kepribadian 6,87 
minimal baik
5.1.7. Berkompetensi profesional 6,82 
minimal baik 
5.1.8. Berkompetensi sosial minimal 0  6,64 
baik
5.2. Ketersediaan dan kompetensi 1,05  6,02  6,51 
kepala sekolah sesuai
ketentuan
5.2.1. Berkualifikasi minimal S1/D4 7  7 
5.2.2. Berusia sesuai kriteria saat 7  7 

pengangkatan
5.2.3. Berpengalaman mengajar 0  5,6  7 
selama yang ditetapkan 
5.2.4. Berpangkat minimal III/c atau 0 
setara
5.2.5. Bersertifikat pendidik 7  7  7 
5.2.6. Bersertifikat kepala sekolah 7  7  7 

minimal baik
5.2.8. Berkompetensi manajerial 6,67 
minimal baik
5.2.9. Berkompetensi kewirausahaan 6,76 
minimal baik
5.2.10. Berkompetensi supervisi 6,82 
minimal baik
5.2.11. Berkompetensi sosial minimal 6,6 
baik
5.3. Ketersediaan dan kompetensi 0  0  6,89 
tenaga administrasi sesuai
ketentuan
5.3.1. Tersedia Kepala Tenaga 0  0  7 
Administrasi
5.3.2. Memiliki Kepala Tenaga 0  0  7 
Administrasi berkualifikasi
minimal SMK/sederajat
5.3.3. Memiliki Kepala Tenaga
Administrasi bersertifikat
5.3.4. Tersedia Tenaga Pelaksana 0  7 
Urusan Administrasi
5.3.5. Memiliki Tenaga Pelaksana 0  7 
Urusan Administrasi
berpendidikan sesuai
ketentuan
minimal baik
5.3.7. Berkompetensi sosial minimal 6,8 
baik
5.3.8. Berkompetensi teknis minimal 6,91 
baik
5.3.9. Berkompetensi manajerial 6,63 
minimal baik
5.4. Ketersediaan dan kompetensi 0  0  1,4 
laboran sesuai ketentuan
5.4.1. Tersedia Kepala Tenaga 0  7 
Laboratorium

5.4.2. Memiliki Kepala Tenaga 0  0 
Laboratorium berkualifikasi
sesuai
Laboratorium bersertifikat 
5.4.4. Tersedia Kepala Tenaga 0  0 
Laboratorium berpengalaman
sesuai
5.4.5. Tersedia Tenaga Teknisi 7 
Laboran
5.4.6. Memiliki Tenaga Teknisi 7 
Laboran berpendidikan sesuai
ketentuan 
5.4.7. Tersedia Tenaga Laboran 0  0 

5.4.8. Memiliki Tenaga Laboran 0 
ketentuan
5.4.9. Berkompetensi kepribadian
minimal baik
5.4.10. Berkompetensi sosial minimal
baik
5.4.11. Berkompetensi manajerial
minimal baik
5.4.12. Berkompetensi profesional
minimal baik
5.5. Ketersediaan dan kompetensi 0  0  6,28 
pustakawan sesuai ketentuan
5.5.1. Tersedia Kepala Tenaga 0  0  7 
Pustakawan
5.5.2. Memiliki Kepala Tenaga 0  0  7 
Pustakawan berkualifikasi
sesuai
Pustakawan bersertifikat
5.5.4. Memiliki Kepala Tenaga 0  0  1,4 
Pustakawan berpengalaman
sesuai
5.5.5. Tersedia Tenaga Pustakawan 0  7 
5.5.6. Memiliki Tenaga Pustakawan 0  0  7 

ketentuan
5.5.7. Berkompetensi manajerial 5,95 
minimal baik
5.5.8. Berkompetensi pengelolaan 5,97 
informasi minimal baik
5.5.9. Berkompetensi kependidikan 5,82 
minimal baik
5.5.10. Berkompetensi kepribadian 6,27 

minimal baik
5.5.11. Berkompetensi sosial minimal 6,36 
baik
5.5.12. Berkompetensi pengembangan 6,36 
profesi minimal baik
6 Standar Sarana dan Prasarana 4,56  6,25  4,39 
Pendidikan
6.1. Kapasitas daya tampung 4,79  6,51  4,8 
sekolah memadai
6.1.1. Memiliki kapasitas rombongan 7  2,33 
belajar yang sesuai dan
memadai
6.1.2. Rasio luas lahan sesuai dengan 7  7  7 
jumlah siswa
6.1.3. Kondisi lahan sekolah 7  5,24  7 
memenuhi persyaratan
6.1.4. Rasio luas bangunan sesuai 3,5  7  7 
dengan jumlah siswa
6.1.5. Kondisi bangunan sekolah 6,73  6,99  5,84 
memenuhi persyaratan
6.1.6. Memiliki ragam prasarana 2,98  5,45  1,23 
sesuai ketentuan
6.2. Sekolah memiliki sarana dan 2,87  5,28  2,24 
prasarana pembelajaran yang
lengkap dan layak
6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai 5,74  6,56  6,19 
standar 
6.2.2. Memiliki laboratorium IPA 0  3,36 
sesuai standar
6.2.3. Memiliki ruang perpustakaan 3,2  6,38  6,47 
sesuai standar
6.2.4. Memiliki tempat 0  4,2  7 
bermain/lapangan sesuai
standar 
6.2.5. Memiliki laboratorium biologi 0  4,23 
sesuai standar 
6.2.6. Memiliki laboratorium fisika 1,93  4,23 
sesuai standar 
6.2.7. Memiliki laboratorium kimia 0  4,23 
sesuai standar 
6.2.8. Memiliki laboratorium 3,96  4,23 
komputer sesuai standar 
6.2.9. Memiliki laboratorium bahasa 0  4,23 
sesuai standar
6.2.10. Kondisi ruang kelas layak pakai 6,99  7  6 

6.2.11. Kondisi laboratorium IPA layak 0  0 
pakai
6.2.12. Kondisi ruang perpustakaan 3,5  6,13  6 

layak pakai
6.2.13. Kondisi tempat 7  6,99  6,78 
bermain/lapangan layak pakai
6.2.14. Kondisi laboratorium biologi
layak pakai 
6.2.15. Kondisi laboratorium fisika 2,33 
layak pakai 
6.2.16. Kondisi laboratorium kimia 0 
layak pakai 
6.2.17. Kondisi laboratorium komputer 4,66 
layak pakai 
6.2.18. Kondisi laboratorium bahasa 0 
layak pakai
6.3. Sekolah memiliki sarana dan 4,43  6,38  5,82 
prasarana pendukung yang
lengkap dan layak
6.3.1. Memiliki ruang pimpinan 6,53  6,61  7 
sesuai standar
6.3.2. Memiliki ruang guru sesuai 2,72  6,44  6,01 
standar
6.3.3. Memiliki ruang UKS sesuai 0  7  5,72 
standar
6.3.4. Memiliki tempat ibadah sesuai 3,5  7  4,86 
standar
6.3.5. Memiliki jamban sesuai standar 1,57  7  7 
6.3.6. Memiliki gudang sesuai standar 0,77  2,85  4,8 
6.3.7. Memiliki ruang sirkulasi sesuai 1 

standar
6.3.8. Memiliki ruang tata usaha 0  1  7 
sesuai standar
6.3.9. Memiliki ruang konseling 0  1  1 
sesuai standar
6.3.10. Memiliki ruang organisasi 0  0,89  7 
kesiswaan sesuai standar
6.3.11. Menyediakan kantin yang layak 6,76  7  6 
6.3.12. Menyediakan tempat parkir 6,38  6,99  5,6 
yang memadai 
6.3.13. Menyediakan unit 0 
kewirausahaan dan bursa kerja
6.3.14. Kondisi ruang pimpinan layak 7  7  7 
pakai
6.3.15. Kondisi ruang guru layak pakai 4,82  6,22  7 
6.3.16. Kondisi ruang UKS layak pakai 1,21  4,9  6 
6.3.17. Kondisi tempat ibadah layak 0  7  7 

pakai
6.3.18. Kondisi jamban sesuai standar 4,66  1  7 
6.3.19. Kondisi gudang layak pakai 6 
6.3.20. Kondisi ruang sirkulasi layak 7  7  6,5 

pakai
6.3.21. Kondisi ruang tata usaha layak 0  7  7 
pakai
6.3.22. Kondisi ruang konseling layak 0  3,5  1 
pakai
6.3.23. Kondisi ruang organisasi 0  7  5 
kesiswaan layak pakai
7 Standar Pengelolaan 5,33  6,92  6,77 
Pendidikan
7.1. Sekolah melakukan 5,62  7  6,92 
perencanaan pengelolaan
7.1.1. Memiliki visi, misi, dan tujuan 5,93  7  7 
yang jelas sesuai ketentuan
7.1.2. Mengembangkan rencana kerja 5,82  7  6,72 
sekolah ruang lingkup sesuai
ketentuan
7.1.3. Melibatkan pemangku 5,11  7  7 
kepentingan sekolah dalam
perencanaan pengelolaan
sekolah
7.2. Program pengelolaan 5,86  6,99  6,5 
dilaksanakan sesuai ketentuan
7.2.1. Memiliki pedoman pengelolaan 5,5  6,99  6,88 
sekolah lengkap
7.2.2. Menyelenggarakan kegiatan 5,68  7  5,6 
layanan kesiswaan
7.2.3. Meningkatkan dayaguna 6,59  6,99  6,72 
pendidik dan tenaga
kependidikan
7.2.4. Melaksanakan kegiatan 6,57  7  6,46 
evaluasi diri
7.2.5. Membangun kemitraan dan 5,69  6,99  6,75 
melibatkan peran serta
masyarakat serta lembaga lain
yang relevan
7.2.6. Melaksanakan pengelolaan 5,16  6,99  6,58 
bidang kurikulum dan kegiatan
pembelajaran
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik 2,08  6,3  7 
dalam melaksanakan tugas
kepemimpinan
7.3.1. Berkepribadian dan 7 
bersosialisasi dengan baik
7.3.2. Berjiwa kepemimpinan 6,64  7  7 

7.3.3. Mengembangkan sekolah 0  7 
dengan baik
7.3.4. Mengelola sumber daya 5,86  7  7 
dengan baik 
7.3.5. Berjiwa kewirausahaan 0  7 

7.3.6. Melakukan supervisi dengan 0  7 
baik
7.4. Sekolah mengelola sistem 5,6  7  6,83 
informasi manajemen
7.4.1. Memiliki sistem informasi 5,6  7  6,83 
manajemen sesuai ketentuan
8 Standar Pembiayaan 4,23  6,99  6,15 
8.1. Sekolah memberikan layanan 2,33  7  7 

subsidi silang
8.1.1. Membebaskan biaya bagi siswa 0  7  7 
tidak mampu
8.1.2. Memiliki daftar siswa dengan 0  7  7 
latar belakang ekonomi yang
jelas
8.1.3. Melaksanakan subsidi silang 7  7  7 
untuk membantu siswa kurang
mampu
8.2. Beban operasional sekolah 6,76  7  6 
sesuai ketentuan
8.2.1. Memiliki biaya operasional non 6,76  7  6 
personil sesuai ketentuan
8.3. Sekolah melakukan 3,61  6,99  6,23 
pengelolaan dana dengan baik
8.3.1. Mengatur alokasi dana yang 0  7  5,08 
berasal dari
APBD/APBN/Yayasan/sumber
lainnya
8.3.2. Memiliki laporan pengelolaan 5,79  6,99  7 
dana
8.3.3. Memiliki laporan yang dapat 5,06  7  7 
diakses oleh pemangku
kepentingan

'Raport Mutu Final

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

'Raport Mutu Final

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PETA MUTU PENDIDIKAN SMA IT PUTRA ABU HURAIRAH 2020

Muhamad Saleh Sukiman, M.Pd.

Halaman Sampul ……………………………………………………………..i

Bab II PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN

Bab III ANALISIS PENCAPAIAN STANDAR NASIONAL

PETA MUTU PENDIDIKAN SMA IT PUTRA ABU HURAIRAH

OLEH : MUHAMAD SALEH SUKIMAN, M.Pd.

Sebuah siklus dalam konteks SPMP mensyaratkan output proses pemetaan

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015

A. Instumen Pemetaan Mutu Pendidikan

Pelaksanaan penjaminan mutu di satuan pendidikan bertujuan untuk memastikan

B. Sumber Data Peta Mutu Capaian SNP

C. Kategori Capaian SNP

A. Gambaran Umum Capaian SNP SMA IT Putra Abu Hurairah Mataram

Perbandiangan capaian PMP Sekolah, kota, Propinsi

Capaian SMA IT Putra 2019 Capaian SMA IT Putra 2020

7. Standar Pengelolaan 6,77 SNP

B. Capaian SNP untuk Setiap Indikator Standar

C. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pencapaian SNP

Berikut ini ditampilkan gambaran kekuatan dan kelemahan penjaminan mutu

1. Standar Kompetensi Lulusan

Tabel 3.5: Analisis Kekuatan dan Kelemahan SKL

muatan wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,

Tabel 3.6: Analisis Kekuatan dan Kelemahan Standar Isi

dan pengawasan pembelajaran. Standar Proses merupakan kriteria mengenai

Tabel 3.7: Analisis Kekuatan dan Kelemahan Standar Proses

No Standar/ Indikator Kekuatan Kelemahan

4. Standar Penilaian Pendidikan

Untuk dapat terlaksananya proses penilaian, baik penilaian harian dan

Tabel 3.8: Analisis Kekuatan dan Kelemahan Standar Penilaian Pendidikan

5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Kualitas pendidikan yang dimaksud bukan hanya kemampuan sesuai ijazah/

No Indikator Kekuatan Kelemahan

6. Standar Sarana dan Prasarana

No Standar/ Indikator Kekuatan Kelemahan

Tabel 3.11: Analisis Kekuatan dan Kelemahan Standar Pengelolaan Pendidikan

Tabel 3.12: Analisis Kekuatan dan Kelemahan Standar Pembiayaan Pendidikan

D. Rekomendasi dan Strategi Peningkatan Mutu

Berdasarkan hasil analisis terhadap kekuatan dan kelemahan setiap indikator

Masalah : Capaian pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif rendah

Rekomendasi Arah Kebijakan/

Rekomendasi Arah Kebijakan/

Rekomendasi Arah Kebijakan/

Rekomendasi Arah Kebijakan/

Rekomendasi Arah Kebijakan/

Rekomendasi Arah Kebijakan/

Rekomendasi Arah Kebijakan/

Bahwa peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan secara sistematis dan

Lampiran 1: Ruang Lingkup Instrumen Pemetaan Mutu Pendidikan

Standar Standar/Indikator Sub Indikator

Standar Standar/Indikator Sub Indikator

Standar Standar/Indikator Sub Indikator

Standar Standar/Indikator Sub Indikator

Standar Standar/Indikator Sub Indikator

Radar PMP 2020

Standar Sarana dan Standar Penilaian

Capaian 2020 Kota Mataram 2020

Capaian Masing-Masing Standar

Standar Nasional Pendidikan Tenggara

STANDAR/INDIKATOR/SUB INDIKATOR CAPAIAN 2018 CAPAIAN 2019 CAPAIAN 2020

1 Standar Kompetensi Lulusan 6,75  6,99  6,4 

1.1.10. Memiliki perilaku sehat jasmani 7  7  6,88 

2.3. Sekolah melaksanakan 5,04  6,65  5,14 