Anda di halaman 1dari 8

Paru-Paru Manusia

Fungsi paru paru yaitu sebagai organ dalam sistem


pernapasan. Paru-paru merupakan organ yang bertugas untuk
mengatur udara masuk dan memisahkan oksigen dengan
karbon dioksida (sebagai alat ekskresi). Sama halnya dengan
ginjal, paru-paru juga ada dua yaitu paru-paru kiri dan kanan.
Organ ini memiliki peran penting dalam tubuh manusia.
Faring sering juga disebut sebagai tenggorokan bagian
atas manusia. Faring ini bentuknya seperti tabung dan
letaknya di belakang rongga hidung. Fungsi dari faring ini
adalah sebagai penyalur. Jadi udara yang masuk ke tubuh
disalurkan lewat faring ke trakea.

Laring bagian dari sistem pernapasan yang berperan


dalam memproduksi suara. Laring berbentuk tabung
berongga yang memungkinkan udara masuk dari
tenggorokan (faring) ke trakea, kemudian ke paru-paru.
Oleh karena itu, laring juga disebut sebagai kotak suara
karena memproduksi suara lewat pita suara.
trakea salah satunya yaitu untuk membawa udara menuju
paru-paru. 
Bronkus saluran yang menghubungkan antara trakea
dan paru-paru. Dalam hal ini, bronkus berfungsi
mengantarkan udara dari saluran napas atas ke dalam
paru-paru sekaligus mengeluarkannya dari paru-
paru. Bronkiolus akan membawa udara yang kaya
Struktur Paru-Paru Pada Manusia oksigen ke kantung udara alveolus.
alveolus sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbon
dioksida dalam sistem pernapsan. Saat sampai
di alveolus, oksigen akan dialirkan ke seluruh bagian
tubuh lewat darah. Sedangkan karbon dioksida akan
dikeluarkan melalui napas yang dihembuskan.

Bronkiolus akan membawa udara yang kaya oksigen ke


kantung udara alveolus. Selanjutnya, di dalam alveolus
terjadi pertukaran udara antara oksigen yang akan
diedarkan ke seluruh tubuh dan karbon dioksida yang
harus dikeluarkan dari paru-paru.
Fungsi Diafragma
Ini memudahkan udara atau oksigen bergerak masuk
menuju paru-paru, karena tekanan pada rongga dada
Struktur Paru-Paru Pada Manusia akan turun secara mendadak. Sementara itu, ketika
mengembuskan napas, diafragma akan mengendur dan
membuat ukuran paru-paru turut mengecil.
Oksigen yang memasuki alveolus akan berdifusi dengan cepat memasuki
kapiler darah yang mengelilingi alveolus, sedangkan karbon dioksida akan
berdifusi dengan arah yang sebaliknya. Darah pada alveolus akan mengikat
oksigen dan mengangkutnya ke jaringan tubuh. Di dalam pembuluh kapiler
jaringan tubuh, darah mengikat karbon dioksida (CO2) untuk dikeluarkan
Bersama uap air .Reaksi kimia tersebut secara ringkas dapat kita tuliskan
sebangai berikut .

(Glukosa) (Oksigen) (Karbon (Uap Air)


Dioksida)

C6H12O6 + O2 CO2 + H2O


Selain beperan dalam sistem pencernaan ,hati juga
Struktur Anatomi Hati berperan dalam sistem ekskresi, yaitu
mengekskresikan zat warna empedu yang disebut
dengan bilirubin. Bilirubin dihasilkan dari
pemecahan hemoglobin yang terdapat pada sel darah
merah. Sel darah merah hanyan memiliki rentang
waktu hidup 100 – 120 hari karna sel darah merah
tidak memiliki inti sel dan membran selnya selalu
bergesekan dengan pembuluh kapiler darah. Karena
tidak memiliki inti sel, sel darah merah tidak dapat
membentuk komponen baru untuk menggantikan
komponen yang rusak.
 Sel darah merah yang rusak akan dihanjurkan oleh makrofag di dalam hati dan limpa.
Hemoglobin yang terkandung dalam sel darah merah dipecah menjadi zat besi, globin, dan
hemin. Zat besi selanjutnya dibawa menuju sumsum merah tulang untuk digunakam
membentuk hemoglobin baru. Globin dipecah menjadi asam amino untuk digunakan dalam
pembentukan protein lain . Sedangkan hemin diubah menjadi zat warna hijau yang disebut
biliverdin. Biliverdin kemudian diubah menjadi bilirubin yang merupakan zat warna
kuning oraye. Bilirubin sealanjutnya dikeluarkan Bersama getah empedu. Getah empedu
dikeluarkan Bersama ke usus dua belas jari, kemudian menuju usus besar. Didalam usus
besar bilirubin diubah menjadi urobilinogen. Urobilinogen diubah menjadi urobilin sebagai
pewarna kuning pada urine dan sterkobilin sebagai pigmen cokelat pada feses.
Bagan Pemecahan Sel Darah Merah

Anda mungkin juga menyukai