Anda di halaman 1dari 29

1.A.

Alat pernapasan hewan adalah permukaan tubuh (integumen),


insang, trakhea, dan paru-paru. Coba buat tahapan respirasi
eksternal pada hewan yang menggunakan (1) permukaan tubuh
(integumen), (2) Insang, (3) trakhea, dan (4) paru-paru.
(1) Tahapan respirasi eksternal pada hewan yang bernafas dengan
permukaan tubuh (integument)
Hewan yang bernafas dengan permukaan tubuh (integumen)
adalah cacing. Permukaan tubuh (integumen) nya tipis dan licin
sehingga oksigen mudah diserap oleh kulit.
Oksigen yang diserap melalui kulit akan langsung diikat
oleh hemoglobin yang terkandung dalam darah katak untuk
diedarkan ke seluruh tubuhnya. Gas hasil respirasi yaitu
karbondioksida dikeluarkan kembali juga melalui permukaan
kulit. Proses inspirasi dan ekspirasi terjadi karena difusi antara
udara dengan kulit cacing.

Gambar respirasi pada kulit (integumen) cacing

(2) Tahapan respirasi eksternal pada hewan yang bernafas dengan


insang.
Fase inspirasi (memasukkan udara ke dalam alat pernafasan)
dengan cara, tekanan dalam rongga mulut harus lebih kecil
daripada tekanan di luar. Ini dapat terjadi dengan operculum
bergerak ke lateral sehingga volume rongga mulut bertambah,
akibatnya tekanan berkurang.
Gerakan operculum ke lateral menyebabkan membrane
brankhiostegalik bergerak ke medial untuk menutup celah
insang. Peristiwa ini segera diikuti membukanya rima oris,
sehingga air masuk ke dalam rongga mulut.

Fase ekspirasi terjadi bila tekanan dalam rongga mulut lebih besar
daripada tekanan lingkungannya.
Dimulai dengan menutupnya rima oris yang diikuti kembalinya
operculum ke medial, yang berakibat volume rongga mulut lebih
kecil sehingga tekanan naik.
Pada saat operculum bergerak ke medial, membrane
brankhiostegalik bergerak ke lateral sehingga celah insang
terbuka. Karena tekanan air di dalam rongga mulut lebih tinggi
maka air keluar melalui celah insang yang terbuka mi insang.
Pada saat air melewati insang terjadi pengikatan O2 oleh eritrosit
dan pelepasan CO2.

Gambar respirasi eksternal pada insang ikan

(3) Tahapan respirasi eksternal pada hewan yang bernafas dengan


Trachea.
Udara

masuk ke dalam tubuh melalui lubang spirakel


yang memiliki katup pada eksoskeleton.

Udara

mengalir masuk ke dalam tubuh dan diatur oleh


otot kecil yang mengatur kerja katup spirakel. Ketika otot
valve atau katup berkontraksi spirakel tertutup dan saat
otot berelaksasi, spirakel terbuka.

Setelah

udara masuk ke dalam tubuh, udara lalu


diteruskan masuk ke dalam saluran trakea yang kemudian
bercabang lagi dan membentuk saluran yang lebih halus
yang disebut trakeolus.

Seperti pada manusia yang memiliki alveolus sebgai tempat

pertukaran oksigen dan karbon dioksida, trakeolus juga


memiliki fungsi yang sama. Akan tetapi oksigen pada serangga
dialirkan langsung pada sel tanpa bantuan sistem transportasi
atau dengan sbantuan sel darah merah.
Oksigen dalam tabung trakea akan dilarutkan dalam cairan

kemudian akan berdifusi masuk ke dalam sitoplasma sel.


Pada saat yang sama setelah oksigen berdifusi ke dalam sel,

karbon dioksida sebagai sisa respirasi akan berdifusi dari dalam


sel masuk ke saluran trakea dan kemudian akan dilepskan ke
luar tubuh.

Gambar respirasi eksternal pada trachea belalang

(4) Tahapan respirasi eksternal pada hewan yang bernapas dengan paru
paru
Darah terdeoksigenasi dipompa dari ventrikel kanan melalui arteri

pulmonalis menuju kapiler pulmonalis yang menyelubungi alveoli.


Sebagai akibat dsampai keseimbangan tercapai.
Ketika oksigen difusi dari alveoli ke dalam darah terdeoksigenasi,
karbondioksida difusi dengan arah berlawanan.
Sesampai di paru-paru, tekanan CO2 darah terdeoksigenasi paruparu lebih tinggi daripada di alveoli.
Karena perbedaan tekanan ini, karbondioksida difusi dari darah
terdeoksigenasi paru-paru ke alveoli sampai tekanan CO2 darah
turun menjadi sama 40 mmHg.
Dengan demikian tekanan O2 dan CO2 darah teroksigenasi yang
meninggalkan paru-paru sama dengan udara dalam alveolar.
Karbondioksida yang difusi ke dalam alveoli dihembuskan keluar
dari paru-paru selama ekspirasi.

Gambar respirasi pada paru-paru manusia

1B. Jelaskan arti dan proses ventilasi serta bagannya!

Ventilasi adalah proses keluar masuknya udara dari dan paru-

paru, jumlahnya sekitar 500 ml. Ventilasi membutuhkan


koordinasi otot paru dan thoraks yang elastis serta persyarafan
yang utuh.
Otot pernapasan inspirasi utama adalah diagfragma. Diafragma

dipersyarafi oleh saraf frenik, yang keluarnya dari medulla


spinalis pada vertebra servikal keempat.

Udara yang masuk dan keluar terjadi karena adanya perbedaan


tekanan udara antara intrapleura dengan tekanan atmosfer, dimana
pada inspirasi tekanan intrapleural lebih negative (725 mmHg)
daripada tekanan atmosfer (760 mmHG) sehingga udara masuk ke
alveoli.
Ventilasi tergantung pada faktor :
1. Kebersihan jalan nafas, adanya sumbatan atau obstruksi jalan
napas akan menghalangi masuk dan keluarnya udara dari dan ke
paru-paru.
2. Kuatnya sistem saraf pusat dan pusat pernafasan
3. Kuatnya pengembangan dan pengempisan paru-paru
4. Kemampuan otot-otot pernafasan seperti diafragma, eksternal
interkosa, internal interkosa, otot abdominal.

Bagan proses ventilasi

Konsentrasi O2 menurun, CO2


naik
Impuls berjalan melalui spinal chord ke
otot respiratory unttuk berkontraksi
Diafragma melengkung, otot intercostal
kontraksi
Paru-paru mengembang
Inhalasi

Dibawa sampai ke alveolus


Difusi antara O2 dan CO2

O2 larut dalam plasma dan diikat oleh Hb

Dibawa ke sel yang membutuhkan

Difusi antara O2 dan CO2

CO2 dibuang melalui proses ekshalasi

1C. Jelaskan bagaimana dan dalam bentuk apa O2 dan CO2 diangkut
dalam darah dan bagaimana proses pertukaran di jaringan dan di
alveoli?
O2 yang berada di arteoli diikat oleh eritrosit yang mengandung hemoglobin

sampai menjadi jenuh. Hemoglobin akan mengangkut oksigen ke jaringan tubuh


yang kemudian akan berdifusi masuk ke sel-sel tubuh untuk digunakan dalam
proses respirasi. Di paru-paru terjadi difusi CO2 dari kapiler vena menuju
alveolus. Proses tersebut terjadi karena tekanan parsial CO2 pada kapiler vena
lebih tinggi daripada tekanan parsial CO2 dalam alveolus. Karbon dioksida
dalam eritrosit akan bereaksi dengan air membentuk asam karbonat yang bersifat
asam dan dapat melepaskan banyak oksigen ke dalam sel-sel tubuh atau jaringan
tubuh yang memerlukannya. ion H+ dinetralkan dengan ion K+. darah kembali
ke paru-paru dan melepaskan CO2.
Kemudian asam karbonat diuraikan menjadi air dan karbon dioksida
Karbon dioksida yang dibentuk melalui respirasi sel diangkut menuju paru-paru.

Setelah sampai di alveolus, karbon dioksida berdifusi dari kapiler ke alveolus

2A. Efek Bohr: afinitas Hb terhadap O2 dipengaruhi oleh pH, CO2,


suhu, dan 2,3 difosfogliserta (DPG). Hal ini malah membentu terjadinya
pertukaran O2 dan CO2 di jaringan. Jelaskan!
Efek Bohr didasarkan pada pendapat bahwa bila ion hidrogen mengikat

hemoglobin, ia mengubah struktur hemoglobin, sehingga menurunkan


kapasitas angkut oksigen. Darah dengan pH rendah akibat dari adanya asam
laktat, suatu hasil kontraksi otot, dan tingginya pCO2. Karena CO2 diambil
dalam darah, banyak CO2 diubah sementara menjadi asam askorbat.
Perubahan ini dikatalisis oleh suatu enzim dalam eritrosit yang disebut
karbonat anhidrase.
Asam karbonat yang terbentuk dalam sel darah merah terurai memnjadi ion

hidrogen dan ion bikarbonat. Karena konsentrasi ion hidrogen meningkat,


maka pH menurun. Sehingga peningkatan PCO2 menghasilkan lingkungan
asam lebih besar yang membantu memisahkan oksigen dari hemoglobin.
Pada bats tertentu, karena suhu bertambah, maka banyak oksigen yang
dilepas dari hemoglobin. Selanjutnya, asam dan panas merangsang
oksihemoglobin untuk melepas oksigen.

DPG mempengaruhi afinitas Hb terhadap O2

karena DPG
mempunyai kemampuan untuk bergabung dengan hemoglobin secara
reversibel, dan karenanya dapat mengubah strukturnya untuk melepas
oksigen. Semakin besar derajad DPG, semakin banyak oksigen yang
dilepas dari hemoglobin

Hipoksia adalah suatu derajad kerendahan oksigen yang tersedia. Secara fisiologis,
hipoksia adalah defisiensi oksigen di dalam darah.
Macam-macam hipoksia:
Hipoksik hipoksia adalah hipoksia yang disebabkan oleh rendahnya pO2 dalam
darah arteri. Kondisi ini dapat diakibatkan oleh ketinggian tempat (altitude),
rusaknya saluran udara pernapasan, atau cairan dalam paru.
Anemik hipoksia adalah kondisi dimana fungsi hemoglobin terlalu kecil dalam
darah. Diantara sebabnya adalah hemorrhage, anemia, atau kegagalan hemoglobin
mengangkut komplemen oksigen normalnya, seperti keracunan karbonmonoksida.
Stagnan hipoksia adalah kondisi akibat ketidakmampuan darah mengangkut
oksigen ke jaringan dengan cepat untuk menopang kebutuhannya. Mungkin
disebabkan karena kegagalan hati atau kejutan sirkulasi, keduanya menghambat
penyaluran oksigen ke jaringan yang memadai.
Histotoksik hipoksia adalah kondisi dimana darah mengalirkan oksigen ke
jaringan cukup memadai , tetapi jaringan tidak mampu menggunakan fungsinya.
Secara umum dikatakan karena keracunan sianida, dalam hal ini sianida
menghalangi proses metabolik sel-sel yang berhubungan dengan penggunaan
oksigen.

3A. Jelaskan mekanisme ventilasi pada katak


Menggunakan mekanisme pompa tekan atau mekanisme tekanan positif.

Seekor katak mengisi paru-paru dengan memasukkan udara ke dalam rongga


mulut, kemudian menutup mulut dan lubang hidungnya, dan dengan jalan
menaikkan dasar mulutnya udara ditekan masuk ke paru-paru. Dengan
mekanisme seperti ini, seekor katak dapat terus menerus memasukkan suatu
volume udara berkali-kali ke paru-paruntanpa membuat udara keluar.
Sehingga seekor katak mampu menggelembungkan tubuhnya sampai ukuran
tertentu.

Katak memasukkan udara ke paru-parunya dengan cara menelan udara atau

menggerakkan mulutnya. Jika rongga mulut membesar, oksigen dapat masuk


melalui koane (celah hidung).
Setelah itu, koane menutup, otot submandibularis dan otot geniohioideus

berkontraksi, sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut


mendorong oksigen masuk ke paru-paru.
Dalam paru-paru terjadi difusi gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam

kapiler dinding paru-paru, dan sebaliknya karbon dioksida dilepaskan.


Setelah difusi gas pada paru-paru selesai, otot rahang bawah mengendur atau

berelaksasi, sementara otot perut dberkontraksi. Hal ini mengakibatkan paru-paru


mengecil, sehingga udara tertekan keluar dan masuk ke dalam rongga mulut.
Selanjutnya koane membuka, sedangkan celah tekak menutup. Akibatnya, rongga

mulut mengecil dan udara yang kaya karbon dioksida terdorong keluar melalui
koane.

3B. Jelaskan mekanisme ventilasi pada burung


Mekanisme pompa penghisap atau mekanisme tekanan negatif. Burung

mengisi paru-paru dengan menghisap udara (inhalasi) secara aktif,


sedangkan pengeluaran udara (ekshalasi) berlangsung secara pasif. Inhalasi
dapat berlangsung dengan bantuan kontraksi otot pernafasan secara aktif.
Suatu pompa penghisap memerlukan suatu rongga yang tertutup dengan
suatu mekanisme tertentu volume rongga tadi dapat diperbesar atau
diperkecil, sehingga tekanan udara dalam rongga juga naik turun.
Organ respirasi pada burung terdapat perbedaan antara fase inspirasi dan
ekspirasi pada bagian paru-paru. Pada saat burung tidak terbang, proses
inspirasi terjadi dengan memperbesar rongga dada. Pembesaran rongga dada
diikuti dengan aliran udara dari luar tubuh melewati hidung, faring, trakea,
dan bronkus. Sebagian besar udara diteruskan ke kantung-kantung udara
posterior, sedangkan sebagian lagi langsung melewati paru-paru.

Saat rongga dada mengecil, terjadi ekspirasi. Udara dari kantung udara posterior

mengalir ke kantung udara interior, melewati parabronkus. Dalam parabronkus


terjadi pertukaran gas. Udara kaya CO 2 ditampung sementara dalam kantungkantung udara anterior. Saat inspirasi berikutnya, udara mengalir lagi mengisi
kantung udara posterior dan paru-paru. Ketika ekspirasi, udara mengalir
melewati paru-paru mengisi kantung udara anterior, sedangkan udara hasil
pernapasan pertama dikeluarkan. Secara kontinu, paru-paru burung dilewati
udara pada saat inspirasi dan ekspirasi. Pada saat burung terbang, mekanisme
perbesaran rongga dada tidak dapat dilakukan karena tulang dada dan tulang
rusuk merupakan tempat perlekatan untuk otot-otot terbang.

4. Pusat kendali pernapasan terdiri dari (1) Medullary Rhytmicity, (2)


Pneumothaxic Area, (3) Apneustic Area. Jelaskan fungsi dan kerjanya!
(1) Medullary Rhytmicity
Fungsi medullary rhytmicity area adalah untuk mengendalikan irama dasar
respirasi.
Pada keadaan istirahat, biasanya inspirasi berlangsung selama dua detik dan
ekspirasi selama tiga detik, ini adalah irama dasar respirasi. Di dalam
medullary rhymicity area, ada dua neuron yaitu neuron inspiratori dan
neuron expiratori yang terdiri dari area inspiratori dan area expiratori.
Irama dasar respirasi ditentukan oleh impuls saraf dan area inspiratori. Pada
awal ekspirasi, area inspiratori tidak aktif, tetapi setelah tiga detik tiba-tiba ia
aktif secara otomatis. Aktivitas ini sama dengan akibat sesuatu ekstabilitas
internal neuron inspiratori. Dalam kenyataanya, bila semua hubungan saraf
yang baru masuk area inspiratori diputus atau dihalangi area tetap
menyalurkan impuls secara berirama yang menghasilkan inspirasi. Inpuls
saraf dari area inspiratori aktif berlangsung selama kira-kira dua detik dan
terus ke otot-otot inspirasi.

Impuls mencapai diafragma melalui saraf fenikus dan otot-otot interkostalis

eksternal melalui saraf interkostalis. Bila impuls saraf mencapai otot


inspiratori, otot kontraksi dan terjadilah inspirasi. Pada akhir dua detik, otot
inspiratori menjadi tidak aktif lagi, dan siklus berulang dengan sendirinya
terus menerus.

(2) Pneumothaxic Area


Walaupun medullary rhymicity area mengendalikan irama dasar respirasi,
bagian lain sistem saraf membantu mengkoordinasi transisi antara inspirasi
dan ekspirasi.
Pneumothaxic Area ada di bagian atas pons, yang terus menerus
mentransmisi impuls penghambat ke area respiratori.
Pengaruh impuls ini menutup area inspiratori sebelum papu-paru terlalu
penuh oleh udara.
Dengan kata lain, impuls membatasi inspirasi sehingga memudahkan
ekspirasi.

(3) apneustic area


Bagian lain sistem saraf yang mengkoordinasi transisi antara inspirasi dan
ekspirasi adalah apneustic area di bagian bawah pons.
Apneustic area menyampaikan impuls ke area inspiratori yang menggiatkan
dan memperpanjang inspirasi, sehingga menghambat ekspirasi.
Ini terjadi bila pneumothaxic tidak aktif. Bila pneumothaxic area aktif, maka
pengaruh apneustic area diabaikan

5. Selama proses respirasi volume paru-paru berubah-ubah. Jelaskan


apa yang disebut dan berapa volumenya: (1) udara tidal, (2) udara
cadangan inspirasi, (3) udara cadangan ekspiratori, (4) udara residu, (5)
udara minimal, (6) kapasitas inspiratori, (7) kapasitas residu fungsional,
(8) kapasitas vital, (9) kapasitas total paru-paru.
Udara tidal adalah volume udara inspirasi atau ekspirasi pada saat

pernapasan normal, jumlahnya 500 mL pada orang dewasa. Namun hanya


kira-kira 350 mL volume tidal yang benar-benar mencapai alveoli,
sedangkan yang 150 mL tetap berada di hidung, faring, trakhea, dan
bronkioli, yang disebut sebagai volume udara mati.
Udara cadangan inspiratori , didapatkan dari volume udara yang dapat
diinspirasi kekuat-kuatnya dan
menghasilkan volume ekstra udara.
Besarnya 3100 mL.
Udara cadangan ekspiratori didapatkan dari volume udara ekstra maksimum
yang dapat diekspirasi dengan ekspirasi sekuat-kuatnya setelah akhir
ekspirasi udara tidal normal. Besarnya 1200 mL.

Udara residu adalah volume udara yang masih tinggal di paru-paru karena

tekanan intrapleural lebih rendah sehingga udara yang tinggal ini dipakai
untuk mempertahankan alveoli agar alveoli tetap sedikit menggembung juga
beberapa udara masih tetap berada atau saluran udara pernapasan. Besarnya
1200 mL.
Udara minimal adalah udara yang masih tinggal dalam paru-paru setelah
membuka rongga dada yang memungkinkan tekanan intrapleural seimbang
dengan tekanan atmosfer, yang memaksa keluarnya beberapa volume udara
residu.
Kapasitas inspiratori adalah keseluruhan kemampuan inspiratori paru-paru,
yaitu jumlah volume udara tidal dan volume udara cadangan inspiratori
(500 ml + 3100 ml = 3600 ml).
Kapasitas residu fungsional adalah jumlah volume udara residu dan volume
udara cadangan ekspiratori. Besarnya 2400 ml,
Kapasitas vital adalah jumlah volume udara cadangan inspiratori + volume
udara tidal + volume udara cadangan ekspiratori. Besarnya 4800 ml.
Kapasitas total paru-paru adalah jumlah semua volume udara. Besarnya
6000 ml.

Grafik volume (1) udara tidal, (2) udara cadangan inspirasi, (3) udara cadangan ekspiratori, (4) udara
residu, (5) udara minimal, (6) kapasitas inspiratori, (7) kapasitas residu fungsional, (8) kapasitas vital,
(9) kapasitas total paru-paru.

Anda mungkin juga menyukai