Anda di halaman 1dari 13

Fransiska Xaveria Dwi Anjani Putri

BAB 1
SISTEM PERNAPASAN (RESPIRASI)
A. RESPIRASI PADA MANUSIA
1. Pengertian
Respirasi pada manusia termasuk dalam tipe respirasi aerob, yaitu resprasi yang
membutuhkan oksigen. Respirasi adalah seluruh proses sejak pengambilan oksigen, pengeluaran
karbon dioksida sampai penggunaan energi di dalam tubuh manusia.
Pengertian respirasi dapat berkembang sesuai dengan tinjauan gejalanya. Arti yang pertama
adalah bernapas, yaitu mengambil dan mengeluarkan udara pernapasan melalui paru-paru.
Kemudian arti yang lebih khusus adalah pertukaran gas yang terjadi di dalam sel dengan “
lingkungannya”. Pada pernapasan langsung, lingkungan tersebut adalah udara luar dan pada
pernapasan tidak langsung adalah melalui saluran pernapasan. Akhirnya , respirasi diartikan sebagai
reaksi enzimatik di mana sel-sel tubuh dapat mempergunakan oksigen.

2. Komponen-Komponen Respirasi
a. Respirasi: pernapasan membawa gas masuk ke dalam paru-paru
b. Respirasi luar: pertukaran gas di dalam paru-paru Dengan kata lain , respirasi luar adalah
pertukaran gas ( O2 dan CO2) antara udara dan darah
c. Respirasi dalam: pertukaran gas di dalam jaringan tubuh Dengan kata lain , respirasi dalam adalah
pertukaran gas ( O2 dan CO2) antara darah dan cairan jaringan tubuh.
d. Respirasi seluler: produksi ATP di dalam sel-sel Respirasi seluler terjadi di dalam mitokondria.

3. Saluran Pernapasan Manusia

a. Hidung
Hidung terdiri dari lubang hidung dan rongga hidung. Di dalam rongga hidung terdapat:
• Bulu hidung, berfungsi menyaring udara agar kotoran tidak masuk. Dan selaput lendir yang
berguna untuk mengatur suhu dan kelembaban udara sesuai dengan tubuh.
• Pada rongga hidung, udara yang masuk mengalami tiga proses yaitu penyaringan udara,
penghangatan udara dan pengaturan kelembaban udara. Rongga hidung juga memiliki
ujung-ujung saraf pembau.
b. Pangkal Tenggorokan (Laring)
Laring berfungsi untuk menempelnya selaput atau pita suara.
c. Trakea (Batang Tenggorokan)

1
Trakea terletak di depan kerongkongan dan terdiri dari tulang- tulang rawan dan berbentuk
cincin. Saat sedang berbicara, katup yang ada di trakea akan menutup sehingga saluran
makanan tertutup dan saluran pernapasan terbuka. Dan ketika sedang menelan katup akan
terbuka kemudian saluran makanan terbuka dan saluran pernapasan tertutup.
d. Bronkus ( Cabang batang tenggorok )
Bronkus berbentuk cabang tenggorokan yang menyambung antara trakea dan paru-paru.
e. Bronkiolus ( anak cabang tenggorokan )
Bronkiolus adalah percabangan bronkus yang ada di dalam paru-paru. Bronkiolus paru-paru
sebelah kanan terdapat tiga lobus dan paru-paru kiri dua lobus
f. Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada manusia. Paru-paru terdiri dari bronkiolus, cabang
dari bronkus dan alveolus yang merupakan ujung dari bronkus yang berfungsi sebagai
tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida

4. Proses Pernapasan Manusia


Proses pernapasan manusia terdiri dari inspirasi (proses menghirup udara) dan ekspirasi
(proses mengembuskan udara). Udara masuk melalui hidung, melewati faring, laring, trakea
dan bronkus. Dari bronkus udara masuk ke paru-paru melalui bronkiolus. Udara akan
berakhir di alveolus, di sinilah terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Oksigen akan
diserap oleh darah dan karbondioksida akan dikeluarkan melalui hembusan nafas.

5. Mekanisme Pernapasan/Teknik Pernapasan


Teknik pernapasan manusia ada dua yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.

a. Pernapasan dada:
• Inspirasi: otot-otot antar tulang rusuk luar mengerut( kontraksi) → tulang rusuk akan
terangkat → volume rongga dada membesar→ tekanan udara di dalam rongga dada
lebih kecil dari pada tekanan udara luar → udara luar masuk ke dalam rongga dada.
• Ekspirasi: otot-otot antar tulang rusuk dalam mengerut → tulang rusuk tertekan →
volume rongga dada mengecil → tekanan udara di dalam rongga dada lebih besar dari
tekanan udara luar→ udara di dalam rongga dada terdorong keluar.

b. Pernapasan perut:
 Inspirasi: otot diafragma mengerut → diafragma mendatar → volume rongga dada
menjadi lebih besar → tekanan udara di dalam rongga dada lebih kecil dari pada di
luar → udara luar masuk ke dalam rongga dada.

2
 Ekspirasi: otot dinding rongga perut mengerut → otot-otot dinding rongga perut
akan terdorong ke→ diafragma naik → volume rongga dada menjadi lebih kecil →
udara dalam rongga dada terdorong ke luar.

 Tersedak dan bersin merupakan ekspirasi yang mendadak oleh pengerutan secara tiba-tiba
dari otot otot perut, sehingga tekanan dalam paru-paru menjadi tinggi dan udara
dikeluarkan dengan keras dari paru-paru. Maka tersedak dan bersin merupakan usaha
tubuh, dalam hal ini sistem pernapasan untuk mengeluarkan benda asing dalam saluran
udara pernapasan. Bila jalan napas tertutup, jalan ini harus dibukadengan paksa. Hal ini
disebabkan saluran pernapasan yang bergelang-gelangtulang rawan dan tidak berotot yang
aktif, ikut dalam pernapasan. Misalnya pada penyakit tetanus, tenggorokan dibor dan
langsung dihubungkan dengan udara luar (trakeotomi)
 Tekanan udara dalam paru-paru selalu berubah pada setiap gerakan pernapasan. Pada saat
inspirasi dimulai, tekanan udara paru-paru turun satu sampai dua mm Hg dibanding dengan
tekanan udara luar.
 Ini menyebabkan udara masuk. Pada akhir ekspirasi, paru-paru memeras udara keluar
dengan tekanan dua sampai tiga mmHg lebih tinggi dibanding dengan tekanan udara luar

6. Volume Udara Pernapasan

Grafik Volume Pernapasan


• Dalam keadaan biasa, manusia menghisap dan mengeluarkan udara pernapasan kurang
lebih 500 cc (ml), disebut udara pernapasan biasa ( volume tidal). Dari 500 cc tersebut,
hanya sekitar 350 cc sampai ke paruparu, sisanya 150 cc hanya sampai pada salura
pernapasan.
• Setelah pernapasan biasa, dalam paru-paru masih terdapat sekitar 2500 cc udara, yaitu
sekitar 1500 cc merupakan udara cadangan ekspirasi ( udara suplementer / volume
cadangan ekspirasi), merupakan udara yang dapat dihembuskan lagi sekuat-kuatnya setelah
pernapasan biasa. Sisanya sekitar 1000 cc merupakan udara yang tersimpan dalam paru-
paru manusia (udara residu/volume sisa) sampai meningal dunia.
• Setelah inpirasi biasa, kita dapat menghirup udara semaksimal mungkin ke dalam paru-
paru sebanyak 1500 cc, yang disebut udara komplementer/ volume cadangan inspirasi.
a. Kapasitas vital paru-paru = jumlah volume tidal + volume cadangan inspirasi + volume
cadangan ekspirasi.
b. Kapasitas total paru-paru = kapasitas vital paru-paru + volume sisa.

3
• Frekuensi Pernapasan Frekwensi pernapasan / kecepatan pernapasan dipengaruhioleh
beberapa faktor, yaitu: jenis kelamin, umur, suhu tubuh, posisi dan aktivitas tubuh, (emosi,
rasa sakit, dan ketakutan), status kesehatan.

7. Mekanisme Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida


a. Pertukaran oksigen.
Kebutuhan oksigen setiap individu berbeda-beda tergantung pada umur, aktivitas, berat
badan, jenis kelamin dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Dalam keadaan biasa jumlah
oksigen yang dibutuhkan sebanyak 300 ml perhari per individu.
a) Sekitar 97% oksigen yang masuk ke dalam darah akan diangkut oleh hemoglobin/eritrosit.
Oksigen yang terikat dalam Hb dikenal dengan oksihemoglobin (HbO 2). dengan reaksi
sebagai berikut: Hb4 + 4 O2 ↔ 4 HbO2
Reaksi tersebut dapat bolak balik, ke kanan terjadi di dalam paru-paru, ke kiri terjadi
di dalam jaringan. Proses pengikatan dan pelepasan oksigen tersebut dipengaruhi oleh kadar
oksigen, kadar karbondioksida, dan tekanan oksigen.
Bila tekanan udara 1 atmosfer ( 760 mm Hg), maka tekanan oksigen adalah
seperlimanya atau 150 mm Hg. Darah yang mengalir melalui kapiler di dalam gelembung
alveolus mencapai keadaan keseimbangan, dan tekanan oksigen dalam arteri menjadi 100
mm Hg. Tekanan oksigen di jaringan hanya 0 sampai 40 mm Hg, sehingga oksigen dapat
berdifusi ke dalam jaringan. Darah dalam vena hanya tinggal memiliki tekanan oksigen 40
mm Hg.
Pada saat darah di dalam arteri memiliki tekanan oksigen sebesar 100 mm Hg, setiap
100 cc darah dapat mengangkut 19 cc oksigen. Pada saat darah dalam vena memiliki
tekanan oksigen 40 mm Hg,. maka setiap 100 cc darah hanya tinggal mengandung 12 cc
oksigen. Sisa 7 cc oksigen menunjukkan jumlah oksigen yang disampaikan ke jaringan-
jaringan oleh setiap 100 cc darah. Jadi lima liter darah dapat menyampaikan 350 cc oksigen
setiap satu kali beredar.
b. Pertukaran Karbondioksida.
Proses respirasi sel di jaringan tubuh akan menghasilkan karbondioksida, hal ini
menyebabkan tekanan parsial karbondioksida (P. CO 2) dalam sel tubuh lebih tinggi dibanding
di kapiler vena, sehingga CO2 bedifusi ke vena dan di bawa ke paru-paru.
Prosesnya sebagai berikut :
a) P.CO2 di jaringan tubuh = 60 mmHg , P. CO 2 di vena = 47 mmHg , P. CO2 di alveolus = 35
mmHg) atau luar tubuh = 0.3 mmHg,
b) karena perbedaan tekanan parsial tersebut, akhirnya CO 2 akan dikeluarkan dari tubuh
melalui ekspirasi.
Ada tiga cara pengangkutan CO2 dalam darah:
1. Karbon dioksida larut dalam plasma, dan membentuk asam karbonat dengan enzim
karbonat anhidrase (6 – 10 % dari seluruh CO2). 
2. Karbon dioksida terikat pada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin (25% dari
seluruh CO2). 
3. diangkut dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3-) melalui suatu rangkaian proses yang
disebut pertukaran klorida. Pengangkutan dalam bentuk ini lebih banyak, sekitar 60 - 70%
dari seluruh CO2

4
B. RESPIRASI PADA HEWAN
Sistem Pernapasan Hewan Invertebrata
1. Protozoa
Contoh: Amoeba, Paramaecium. Gas O2 diperoleh dengan cara difusi melalui permukaan
tubuhnya.
2. Porifera
Porifera merupakan hewan berpori yang dapat melakukan pernapasan dengan cara
mengalirkan air melalui pori pori yang ada pada tubuhnya yang dinamai dengan ostium.
Setelah itu air akan dialirkan menuju rongga yang dinamai spongocoel. Selanjutnya proses
pernapasannya akan dilangsungkan pada sel koanosit atau sel leher yang letaknya
berbatasan dengan spongocoel. Proses pertukaran antara udara dengan karbondioksida
terjadi di sel koanosit. Aliran air yang masuk menuju sel koanosit tidak hanya membawa
udara saja, namun juga membawa zat zat makanan. sehingga selain memiliki tugas sebagai
alat bantu pernapasan, sel koanosit juga berperan sebagai organ pencernaan serta
peredaran zat makan. Air yang mengandung karbondioksida akan dikeluarkan melalui
oskulum.
3. Coelenterata
Coelenterata mengandalkan proses difusi oksigen di lingkungannya melalui permukaan
tubuhnya. Meskipun demikian, Coelenterata juga mempunyai alat bantu pernapasan yang
disebut dengan Sifonoglifa. Sifonoglifa yaitu perluasan dari celah mulut Coelenterata.
4. Echinodrmata
Echinodermata merupakan hewan yang umumnya memiliki ciri ciri duri pada tubuhnya.
Hewan Echinodermata berkulit duri seperti landak dan mentimun laut melakukan
pernapasan dengan bantuan organ yang disebut dengan insang kulit, sedangkan bintang
laut, pernapasannya dilakukan melalui kaki ambulakral. Untuk Anggota hewan
Echinodermata lainnya seperti teripang melakukan pernapasan dengan sebuah sistem yaitu
pohon respirasi. Pada teripang, pohon respirasinya terdiri dari dua saluran utama yang
memiliki cabang cabang didalam tubuhnya ya bentuknya menyerupai pohon. Pada Saluran
itu juga ada semacam perekat yang dipakai sebagai alat untuk pertahanan diri.
5. Serangga
Sistem pernapasan pada serangga terpisah dari sistem transportasi, sehingga oksigen
yang masuk kedalam tubuh lewat spirakel , selanjutnya diteruskan menuju pembuluh trakea
dan trakeolus, kemudian langsung diedarkan keseluruh tubuh. Serangga juga mempunyai
saluran T-tubulus yang berperan langsung dalam menyalurkan oksigen dekat dengan
mitokondria, mitokondria merupakan tempat berlangsungnya proses glikolisis, siklus krebs
dan transfer elektron pada proses metabolisme. Jalur pernapasan pada serangga:

5
Udara dari luar→ stigma/spirakel → saluran/pembuluh trakea → trakeolus → jaringan tubuh

6. Laba-laba menggunakan paru paru buku


7. Cacing tanah
Oksigen yang terlarut pada air akan berdifusi melewati permukaan kulit cacing yang tipis
dan basah. Setelah itu oksigen akan diedarkan keseluruh tubuh, adapun sisa pernapasan
yaitu gas karbondioksida dikeluarkan dari tubuh lewat permukaan kulit menggunakan proses
difusi.

Sistem Pernapasan pada Hewan Vertebrata


1. Ikan
Ikan merupakan bernapas dengan insang. Pada ikan bertulang sejati( misalnya ikan mas,
gurami, nila dll) terdapat tutup insang yang disebut operkulum. Ikan bertulang rawan (ikan
hiu, ikan pari) tidak memiliki operkulum.
Struktur insang ikan
 Insang terdapat di sisi kanan dan kiri kepala ikan
 Insang terletak di dalam suatu rongga yang disebut kantong insang
 Jumlah insang pada setiap sisi berkisar 5-7 lembaran pipih
Insang memiliki beberapa bagian, antara lain:
- lengkung insang, merupakan bagian insang yang menyokong insang dan tersusun dari
tulang rawan.
- filamen insang, merupakan bagian insang berupa lembaran pipih dan lunak yang tampak
berwarna merah, filamen terdapat di belakang lengkung insang. Pada filamen terdapat
banyak kapiler darah sehingga memungkinkan berlangsungnya proses pertukaran gas
antara darah dan air.

6
- rigi-rigi insang, berfungsi untuk menyaring air. Rigi-rigi insang terdapat di depan
lengkung insang.

Cara pernapasan pada ikan mas (tulang sejati) dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Fase inspirasi
ialah fase pada waktu pengambilan O2 dari air masuk ke dalam insang.
Air dimasukkan ke dalam rongga mulut → rongga mulut membesar yang disebabkan
oleh gerakan ke arah samping dari tutup insang, tetapi celah belakang masih
tertutup oleh selaput → tekanan udara dalam rongga mulut lebih kecil daripada
tekanan udara di luarnya → membukanya celah mulut → air masuk ke dalam rongga
mulut.
2) Fase ekspirasi,
ialah fase pelepasan CO2 dan gas-gas lainnya dari insang ke air
Air masuk ke rongga mulut → celah mulut tertutup→ tutup insang kembali ke
kedudukan semula dan diikuti gerakan selaput ke samping sehingga celah insang
terbuka → air segera ke luar melalui celah-celah tersebut dan menyentuh lembaran-
lembaran insang → terjadilah pertukaran gas → darah melepaskan CO 2 ke dalam air
dan mengikat O2 dari air.
Cara pernapasan pada ikan yang tidak empunyai tutup insang: cara pernapasannya ialah
dengan memperbesar dan memperkecil rongga mulut, yaitu dengan jalan menaikkan dan
menurunkan dasar mulutnya.

7
Pernapasan pada ikan paru-paru( Dipnoi)
Di bumi dikenal adanya 3 jenis ikan paru-paru, yaitu ikan paru-paru yang terdapat di
Queensland (Australia), di Afrika dan di Amerika selatan. Dalam beberapa hal ikan paru-paru
ini agak menyerupai cara hidup amfibi.
Selain insang, ikan paru-paru mempunyai sepasang gelembung udara yang dapat
digunakan sebagai paru-paru, disebut pulmosis. Pulmosis terbagi oleh sekat. Gelembung ini
dihubungkan dengan kerongkongan oleh suatu saluran yang disebut duktus
pnematikus.dengan adanya saluran ini dan kapiler-kapiler darah di dinding gelembung
udara, maka gelembung udara dapat berfungsi sebagai paru-paru, yaitu untuk pernapasan.
Ikan paru-paru biasanya hidup di air, yaitu di rawa-rawa dan di sungai-sungai. Bila
airnya habis dan tempat tinggalnya menjadi kering, ikan paru-paru masih dapat
mempertahankan hidupnya, karena meskipun insangnya sudah tidak dapat bekerja lagi,
trtapi pulmosis dapat menggantikannya secara aktif. Jadi ikan paru-paru mempunyaibentuk
kehidupan di antara hewn-hewn yang hidup di air dengan hewan yang hidup di darat.

8
2. Katak
Alat pernapasan pada katak terdiri dari kulit, paru-paru, dan lapisan dari rongga mulut
yang kesemuanya mempunyai lapisan permukaan tipis dan basah yang berdekatan dengan
pembuluh-pembuluh darah.
Oksigen diedarkan oleh darah ke seluruh bagian tubuh. Karbon dioksida sebagai
hasil oksidasi dibawa kembali oleh darah ke alat pernapasan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Pernapasan dengan kulit berlangsung baik pada waktu di darat maupun di air. Pernapasan
ini dapat terjadi karena kulit katak sangat tipis dan banyak mengandung kapiler-kapiler
darah yang merupakan perkembangan dari sistem pernapasan insang luar. Darah yang
banyak mengandung CO2 dikeluarkan oleh jantung melalui arteri pulmo kutanea menuju ke
kulit lewat arteri kutanea. Di dalam kulit terjadi pertukaran gas, kulit melepas CO2, darah
dalam kapiler kulit mengikat O2. Oksigen ini melalui vena kutanea dibawa ke jantung untuk
diedarkan ke seluruh tubuh.
Katak mempunyai sepasang paru-paru berupa kantong elastis yang tipis. Pada
permukaan dinding dalamnya terdapat lipatan-lipatan sehingga memperluas permukaannya.
Permukaan yang diperluas ini mengandung banyak kapiler darah sehingga tampak berwarna
kemerah-merahan. Masing-masing paru-paru berhubungan dengan suatu bronkus pendek.
Kedua bronkus ini berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan celah tekak.

Mekanisme pernapasan paru-paru berlangsung dengan mulut tertutup. Mekanisme


pernapasan pada katak dapat dijelaskan sebagai berikut:

9
1) Fase inspirasi
celah tekak dan mulut dalam keadaan tertutup → otot rahang bawah mengendor → otot
sterno hioideus berkontraksi → rongga mulut membesar → udara masuk ke dalam rongga
mulut dan hulu tenggorokan melalui koane→ koane tertutup oleh suatu klep dan segera
diikuti oleh kontraksi otot rahang bawah dan otot genio hioideus → rongga mulut mengecil
→ udara masuk ke celah-celah yang terbuka dan menuju ke paru-paru → terjadi pertukaran
gas → oksigen diikat oleh darah yang ada di dalam kapiler dinding paru-paru.
2) Fase ekspirasi
otot rahang bawah mengendur → kontraksi otot sterno hioideus dan otot-otot perut →
udara di dalam paru-paru tertekan keluar → masuk ke dalam rongga mulut → celah tekak
menutup dan koane membuka → otot rahang bawah berkontraksi yang segera diikuti pula
oleh genio hioideus → rongga mulut mengecil → udara dari paru-paru yang mengandung
karbon dioksida keluar melalui koane.

3. Reptilia
Organ yang digunakan pada pernapasan reptilia adalah paru-paru. Sebab, sebagian
besar reptilia hidup di daratan atau habitat yang kering. Untuk mengimbanginya, kulit
reptilia bersisik dan kering, supaya cairan dalam tubuhnya tidak mudah hilang. Kulit bersisik
pada reptilia merupakan suatu adaptasi hidup dalam udara kering, dan bukan sebagai alat
pertukaran gas.
Walau begitu, ada pula mekanisme pernapasan reptilia yang dibantu oleh permukaan
epitelium lembab di sekitar kloaka. Reptilia demikian misalnya kura-kura dan penyu. Hal ini
dilakukan karena tubuh kura-kura dan penyu terdapat tempurung yang kaku. Tempurung ini
menyebabkan gerak pernapasan kedua hewan tersebut terbatas.
 Bentuk Paru-Paru Reptilia
Paru-paru Reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk.
Paru-paru Reptilia hanya terdiri dari beberapa lipatan dinding yang berfungsi memperbesar
permukaan pertukaran gas. Paru-paru kadal, kura-kura, dan buaya lebih kompleks, dengan
beberapa belahan-belahan yang membuat paru-parunya bertekstur seperti spon. Paru-paru
pada beberapa jenis kadal, misalnya bunglon Afrika, mempunyai pundi-pundi hawa atau
kantung udara cadangan sehingga memungkinkan hewan tersebut melayang di udara.
 Mekanisme Pernapasan Pada Reptilia
1) Fase Inspirasi

10
tulang rusuk mengembang → volume rongga dada akan meningkat → udara (oksigen) akan
masuk ke dalam paru-paru → Gas O2 dalam udara masuk melalui hidung → rongga mulut →
anak tekak → trakea yang panjang → bronkiolus dalam paru-paru → dari paru-paru O2
diangkut darah menuju ke seluruh jaringan tubuh.
2) Fase Ekspirasi
tulang rusuk merapat → (karbon dioksida) dan uap air keluar dari paru-paru → dari jaringan
tubuh gas CO2 → di angkut darah menuju jantung → kemudian menuju ke paru-paru untuk
dikeluarkan → bronkiolus → trakea yang panjang → anak tekak → rongga mulut → dan
terakhir melalui lubang hidung.
Pada reptilia yang hidup di air, lubang hidung dapat ditutup ketika reptilia sedangmenyelam.

4. Burung
 Susunan alat pernapasan pada burung terdiri dari:
1) Sepasang lubang hidung luar yang terdapat pada pangkal paruh sebelah atas
2) Lubang hidung dalam yang terdapat pada langit-langit rongga mulut
3) Celah tekak yang terdapat pada dasar hulu kerongkongan ( faring) yang
menghubungkan trakea
4) Trakea yang berupa pipa yang diperkuat oleh tulang-tulang rawan berbentuk
lingkaran yang tersusun sepanjang trakea. Di bagian belakang, trakea bercabang menjadi
bronkus kanan dan bronkus kiri. Tempat percabangan ini disebut bifurkasi trakea. Kedua
bronkus menghubungkan siring dan paru-paru.
5) Siring (alat suara) terdapat pada percabangan trakea ( bifurkasi trakea) dan
mengandung otot-otot yang berguna untuk menimbulkan suara, yaitu otot sterno trakealis
yang menghubungkan tulang dada dan trakea. Otot siringialis menghubungkan siring dan
dinding trakea sebelah dalam. Sebelah dalam rongga siring terdapat lipatan-lipatan berupa
selaput yang dapat bergetar. Apabila lipatan-lipatan ini bergetar, maka terdengarlah suara.
Getaran selaput tergantung kepada besarnya atau kecilnya ruangan siring yang diatur oleh
kerja kedua otot tersebut.
6) Paru-paru yang relatif kecil bila dibandingkan dengan besar tubuh, dan dibungkus
oleh selaput yang disebut pleura. Paru-paru burung berhubungan dengan kantong-kantong
udara yang terdapat pada beberapa alat-alat dalam. Kantong udara tersebut dinamakan
sakus pnematikus. Kantong-kantong udara ini terdapat pada pangkal leher, ruang dada,
antar tulang korakoid, ketiak, dan rongga udara tubuh.
Kantong-kantong udara tersebut juga berhubungan dengan tulang-tulang panjang, misalnya
pada tulang paha dan tulang lengan atas.
Fungsi kantong udara ialah sebagai alat untuk:
a) Membantu pernapasan terutama pada waktu terbang
b) Membantu membesarkan ruang siring, sehingga dapat memperkeras suara
c) Menyelubungi alat-alat dalam dengan rongga udara untuk mencegah kedinginan

11
d) Mencegah hilangnya panas badan yang terlalu besar
e) Memperbesar atau memperkecil berat jenis tubuh pada waktu burung berenang,
yaitu dengan cara membesarkan atau mengecilkan kantong-kantong udaranya.

 Burung mempunyai 2 cara pengambilan udara pernapasan, yaitu pernapasan yang dilakukan
pada waktu tidak terbang ( waktu istirahat) dan pernapasan pada waktu terbang.
a) Pernapasan pada waktu tidak terbang dapat dijelaskan sebagai berikut:
Perlekatan tulang-tulang rusuk pada tulang dada dan tulang belakang tidak secara
persendian, sehingga tulang-tulang rusuk masih dapat bergerak sedikit.
1) Fase Inspirasi
Tulang-tulang rusuk bergerak ke muka ke arah bawah → rongga dada membesar →
paru-paru mengembang → udara dari luar masuk ke dalam paru-paru melalui
saluran alat pernapasan → sebagian oksigen udara diambil, sebagian masuk ke
dalam kantong-kantong udara.
2) Fase ekspirasi
Rongga dada mengecil → paru-paru mengecil kembali → udara di dalam kantong-
kantong udara dikeluarkan melalui paru-paru → oksigen diikat oleh darah yang
terdapat dalam pembuluh-pembuluh kapiler dinding paru-paru.
Jadi pengambilan O2 berlangsung pada waktu inspirasi atau pada waktu ekspirasi.
b) Pernapasan pada waktu terbang
Pada waktu burung terbang inspirasi dan ekspirasi dilakukan oleh kantong udara yang
terdapat diantara tulang korakoid.
1) Fase inspirasi
sayap diangkat ke atas → kantong udara antar korakoid terjepit, tetapi kantong
udara di ketiak mengembang→ terjadi inspirasi.
2) Fase ekspirasi
sayap digerakkan ke bawah → kantong udara di ketiak terjepit, tetapi kantong udara
antar korakoid mengembang → ekspirasi terjadi.
Makin tinggi burung itu terbang makin cepatlah ia menggerakkan sayapnya untuk
mendapatkan oksigen cukup banyak.
c) Mamalia
Alat pernapasan pada mamalia, misalnya marmut, terdiri dari lubang hidung luar,
rongga hidung, lubang hidung dalam, rongga mulut, celah tekak, rongga tekak, tenggorokan,
cabang batang tenggorokan( bronkus) dan paru-paru. Pada tekaknya terdapat jakun atau
laring yang merupakan alat utuk mengeluarkan suara. Jakun terdiri dari cincin-cincin tulang
rawan dan pita suara.
Percabangan batang tenggorokan di dalam gelambir paru-paru masih mengalami
percabangan lagi sehingga cabang yang paling keciltidak lagi diperkuat oleh cinci-cincin

12
tulang rawan dan berakhir pada ujung yang buntu dan berbentuk gelembung, disebut
alveolus.
Banyaknya alveolus ini berarti memperluas permukaan paru-paru, sehingga
memperbesar kemungkinan untuk mengadakan pertukaran udara pernapasan oleh kapiler-
kapiler pada dinding alveolus.

13

Anda mungkin juga menyukai