Anda di halaman 1dari 5

Mekanisme Sistem Pernapasan

Sistem Pernapasan adalah system organ pada manusia yang berperan dalam
metabolisme tubuh melalui pernapasan dan respirasi. Pernapasan adalah proses
pertukaran gas atau udara antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Respirasi adalah
proses metabolisme tubuh menggunakan glukosa dan oksigen untuk menghasilkan
energy dan zat sisa berupa karbondioksida.
A. Jenis Respirasi
a) Respirasi Eksternal
Respirasi eksternal adalah pertukaran oksigen dan karbondioksida antara paru
dan kapiler darah paru. Jalur yang ditempuh udara adalah dimulai dari hidung sampai ke
alveolus pada paru-paru.

Gambar 1. Organ dan saluran pernafasan manusia

b) Respirasi Internal
Respirasi internal adalah pertukaran oksigen dan karbondioksida antara kapiler
darah jaringan dan jaringan tubuh. Selama inspirasi, udara atmosfer mengandung oksigen
memasuki alveoli. Darah terdeoksigenasi dipompa dari ventrikel kanan melalui arteri
pulmonaslis menuju kapiler pulmonalis yang menyelubungi alveoli. Tekanan O 2 (pO2)
alveolar 105 mmHg, pO2 darah teroksigenasi yang memasuki kapiler pulmonalis hanya
40 mmHg. Sebagai akibat perbedaan tekanan tersebut, oksigen berdifusi dari alveoli ke
dalam darah terdeoksigenasi sampai keseimbangan tercapai, dan pO 2 darah
terdeoksigenasi sekarang 105 mmHg. Ketika oksigen difusi dari alveoli ke dalam darah
terdeoksigenasi, karbondioksida berdifusi dengan arah berlawanan. Sampai di paru, pCO 2
darah terdeoksigenasi 46 mmHg, sedang di alveoli 40 mmHg. Oleh karena perbedaan
pCO2 tersebut karbondioksida berdifusi dari darah terdeoksigenasi ke dalam alveoli
sampai pCO2 turun menjadi 40 mmHg. Dengan demikian pO2 dan pCO 2 darah
terdeoksigenasi yang meninggalkan paru sama dengan udara dalam alveolar.
Karbondioksida yang berdifusi ke alveoli dihembuskan keluar dari paru selama ekspirasi
(Soewolo, 1999).

B. Tahapan Proses Pernapasan


1. Udara yang mengandung oksigen dan gas-gas lain dari lingkungan dihirup
melalui hidung. Di dalam hidung udara mengalami tiga proses, yaitu;
a. Penyaringan: udara disaring oleh rambut-rambut halus dan lendir agar tidak
ada debu atau kotoran yang masuk ke dalam sistem pernapasan.
b. Penyesuaian suhu: penyesuaian suhu udara dilakukan oleh konka yang banyak
mengandung kapiler darah, sehingga panas dari darah di dalam kapiler darah
berpindah ke udara, tujuannya adalah agar suhu udara dapat disesuaikan
dengan suhu tubuh.
c. Pelembapan: lendir yang ada di dalam hidung, selain untuk menyaring debu
dan kotoran juga berfungsi untuk meelembapkan udara, agar udara kering
yang masuk menjadi lebih lembap. Hal ini dilakukan karena sel-sel dalam
paru-paru sangat sensitive dan harus selalu basah.
2. Udara yang telah melewati hidung akan melewati bagian faring yang didalamnya
terdapat epiglottis yang selalu terbuka dan hanya akan menutup ketika makanan
masuk sehingga makanan masuk ke dalam esofagus.
3. Udara akan diteruskan ke laring. Pada bagian laring, terdapat pita suara yang jika
terkena udara dapat bergetar dan menghasilkan suara ketika kita berbicara.
4. Dari laring udara diteruskan ke trakea. Pada trakea terdapat silia-silia Rambut
halus) dan selaput lender yang berfungsi untuk penyaringan udara agar tidak ada
zat asing yang masuk ke paru-paru.
5. Selanjutnya udara akan melewti bronkus.
6. Dari bronkus udara akan melewati bronkiolus.
7. Setelah melewati bronkiolus, udara akan masuk ke dalam alveolus. Di dalam
alveolus ada pertukaran gas oksigen dari lingkungan dengan gas karbondioksid
dari pembuluh kapiler darah.
Alveolus merupakan kantung-kantung kecil diujung bronkiolus yang
diselubungi oleh pembuluh-pembuluh kapiler darah. Oksigen yang terkandung
dalam udara akan berdifusi masuk ke dalam pembuluh kapiler yang selanjutya
akan diedarkan ke seluruh tubuh dalam system peredaran darah dan digunakan
untuk respirasi sel-sel pada setiap organ tubuh. Respirasi sel-sel ini akan
menghasilkan sisa metabolisme berupa gas karbon dioksida yang selanjutnya
dibaw oleh darah melalui pembuluh dan sampai pada pembuluh kapiler yang
menyelubungi alveolus dan selanjutnya akan berdifusi masuk ke alveolus lalu
dikeluarkan dari tubuh ke lingkungan melalui sistem pernapasan.
C. Dua Siklus Pernapasan

Gambar 2. Siklus pernapasan

a) Fase Inspirasi
Fase inspirasi merupakan masuknya udara ke dalam paru-paru, karena tekanan di
dalam paru-paru lebih rendah dibandingkan di luar paru-paru.

Langkah-langkah inspirasi antara lain:

• Otot-otot interkostal berkontraksi akibatnya tulang rusuk terangkat.


• Kontraksi otot interkostal diikuti oleh kontraksi otot diafragma.
• Akibat kontraksi kedua otot ini, rongga dada menjadi membesar.
• Rongga dada yang bertambah besar menyebabkan tekanan udara di paru-paru
menjadi kecil.
• Akibatnya udara masuk ke dalam paru-paru.
b) Fase Ekspirasi
Fase ekspirasi merupakan keluarnya udara dari dalam paru-paru, karena tekanan
di dalam lebih tinggi dibandingkan dengan di luar paru-paru.

Langkah-langkah ekspirasi :

• Otot-otot interkostal berelaksasi akibatnya tulang rusuk turun.


• Relaksasi otot interkostal diikuti oleh berelaksasinya otot diafragma.
• Akibat relaksasi kedua otot ini, rongga dada menjadi mengecil.
• Rongga dada yang mengecilmenyebabkantekananudara di paru-paru menjadi
besar.
• Akibatnya udara keluar dari dalam paru-paru ke lingkungan.
D. Dua Mekanisme Pernapasan
a) Pernapasan Dada, terjadi karena gerakan tulang-tulang rusuk oleh otot-otot antar
rusuk (interkostalis). Yang menandakan pernapasan dada ialah pergerakan otot
antar rusuk yang berkontraksi dan relaksasi.
b) Pernapasan Perut, terjadi karena gerakan otot diafragma. Yang menandakan
pernapasan perut ialah diafragma yang berkontraksi (menjadi datar) dan relaksasi
(menjadi melengkung).

E. Pertukaran Oksigen dengan Karbondioksida


Gas buang cenderung untuk berdifusi dari daerah dengan tekanan partial
tinggi ke daerah lain dimana tekanan partialnya lebih rendah yaitu dikarenakan selisih
tekanan (Pressure Gradient). Selisih tekanan oksigen dari alveoli ke aliran darah dan
sebaliknya selisih tekanan karbondioksida dari saluran darah ke alveoli menentukan
pertukaran gas-gas tersebut di dalam paru-paru. Keseimbangan terjadi dengan
masuknya oksigen ke aliran darah dari paru-paru. Selisih tekanan yang sama terdapat
pada tingkatan jaringan darah, dimana karbondioksida dilepaskan oleh jaringan
masuk ke aliran darah dan oksigen berdifusi ke dalam jaringan-jaringan. Hal tersebut
tejadi pada setiap pernapasan dan pertukaran peredaran darah. Pertukaran gas terjadi
karena difusi, dan ini ditentukan sampai tingkat tertentu di udara oleh berat jenis gas
yang bersangkutan (Anonim, 2008).
Di alveoli paru-paru, oksigen berdifusi lebih cepat daripada karbondioksida
karena berat jenisnya lebih rendah. Difusi gas dalam jaringan tubuh angat dipengaruhi
oleh daya larutnya di dalam cairan-cairan jaringan dan darah, dan oleh karena
karbondioksida berkurang lebih 24 kali lebih mudah larut dalam darah dibanding
oksigen, maka keseluruhan kecepatan difusi karbondioksida melebihi kecepatan
oksigen sekitar 20 kali lipat. Difusi gas dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
kelainan pada dinding alveoli, peredaran pembuluh darah halus yang tidak sempurna
dapat mengurangi suplai darah ke alveoli, mengecilnya alveoli yang dapat
mengurangi daerah pemindahan gas. Salah satu dari semua itu dapat menyebabkan
kurang oksigen dalam darah atau berkurangnya pengeluaran karbondioksida dari
darah (Anonim, 2008).
Pengangkutan gas-gas pernapasan antara paru dan jaringan tubuh adalah tugas
darah. Bila oksigen dan karbondioksida masuk darah, terjadi perubahan kimiadan
fisika tertentu yang membantu pengangkutan dan pertukaran gas.Dalam setiap 100 ml
darah teroksigenasi mengandung 20 ml oksigen. Oksigen tidak mudah larut dalamair,
karenanya sangat sedikit oksigen yang diangut dalam keadaan larut dalam plasma
darah. Kenyataannya, 100 ml darah teroksigenasi hanya kira-kira 3% terlarut dalam
plasma, 97 % sisanya diangkut dalam gabungan kimia dengan hemoglobin dalam
eritrosit. Hemoglobin terdiri dari protein yang disebut globin dan pigmen yang
disebut heme. Oksigen dan hemoglobin bergabung dalam suatu rekasi bolak-balik
yang dengan mudah membentuk oksihemoglobin (Soewolo,1999).

DAFTAR PUSTAKA

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/19590401198303-
SOESI_ASIAH_S/Media_Pembelajaran_Anfisman/SISTEM_PERNAFASAN/SLIDE_ANFISMAN_(SIST
EM_PERNAFASAN).pdf

Anonim. Sistem Pernapasan. http://materi78.co.nr

Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2014). Principles of Anatomy and Physiology. Wiley (14th ed.).
Wiley.

Anda mungkin juga menyukai