Anda di halaman 1dari 33

LogoType

1. Adinda Nur Safitri


2. Ahvina Dwi
3. Delaila Nafulani

LKM SISTEM RESPIRASI

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
a. Jelaskan mekanisme ventilasi pada
1. gambar A-F !
Amoeba
1 CO2 O2 di udara

2 O2 berdifusi melalui membran ke sitoplasama

Menuju mitokondria, O2 digunakan untuk memecah


3 senyawa organik

4 Menghasilkan energi dan zat sisa berupa H2


O dan CO2

Zat sisa menuju membran, kemudian CO2be


5 rdifusi masuk ke udara
Pada hewan uniseluler, misalnya amoeba dan paramecium,
seluruh aktivitas hidupnya, termasuk pernapasan, dilakukan oleh sel
itu sendiri. Proses pertukaran oksigen dan karbondioksida berlangsung
amat sederhana melalui seluruh permukaan tubuhnya.
Oksigen dari lingkungannya berdisfusi langsung menembus
membrane menuju ke sitoplasma. Difusi dan gerakan sitoplasma akan
mengantarkan oksigen menuju ke mitokondria. Didalam mitokondria
oksigen digunakan untuk memecah senyawa organik, sehingga dihasil
-kan energi dan zat sisa berupa air dan karbondioksida. Karbondioksi-
da dan oksigen bergerak dengan arah yang berlawanan. Oksigen berge
rak secara difusi dari membran menuju ke mitokondria, sedangkan kar
-bondioksida bergerak dari mitokondria didalam sitoplasma menuju
membran terus keudara bebas.
Serangga

Udara masuk dan keluar melalui lubang kecil yang disebut spirakel
atau stigma yang terdapat dikanan tubuhnya. Dari stigma udara terus masuk
Ke pembuluh trakea memanjang dan sebagian kekantong hawa. Trakea me-
manjang ini selanjutnya bercabang-cabang menjadi saluran hawa yang halus
yang masuk ke jaringan tubuh. Oleh sebab itu, pada system trakea ini pe
ngangkutan oksigen dan karbondioksida tidak memerlukan bantuan system
transportasi, khususnya darah.
Zat kimia yang dikeluarkan sel-sel tubuh umumnya kekurangan oksi
gen. Oleh sebab itu, pembuluh trakea bercabang-cabang hingga bagian tubuh
yang demikian ini. Pada serangga yang bertubuh besar, mengeluarkan
gas sisa pernapasan ke trakea karena pengaruh kontraksi otot-otot tubuh
yang bergerak secara teratur. plasama
Ikan

1 Ventilasi Insang

2 Difusi O2 dan CO2

3 Pengangkutan O2
Air mengalir melintasi insang dengan di
dorong dan ditarik dengan pompa y
ang efisien
1. Pertama mulut terbuka sehingga ter
dapat sedikit tekanan negatif dalam
rongga mulut maupun rongga insan
g
2. Begitu mulut ditutup, tekanan dalam
rongga mulut meningkat, air didoron
g masuk rongga insang dan selan -
jutnya mendorong operkulum dan
air keluar rongga insang
3. Tekanan dalam rongga mulut dan ro
ngga insang menjadi lebih kecil dari
pada tekanan air di luar tubuh, sehi
ngga tutup insang menutup kemba
-li.
Katak

Inspirasi
1

2 Ekspirasi
Katak mengisi paru-parunya dengan per
-tama-tama memasukkan udara ke dalam rong-
ga mulutnya, kemudian menutup mulut dan lu-
bang hidungnya, dan dengan jalam menaikkan
dasar mulutnya, udara ditekan masuk paru-pa-
ru.
Ketika burung-burung bernapas, mereka melewatkan uda
ra melalui permukaan pertukaran gas hanya kesatu arah. Lebih lan
jut, udara segar yang baru masuk tidak bercampur dengan udara
yang telah mengalami pertukaran gas. Untuk membawa udara segar
ke paru-parunya, burung menggunakan delapan atau sembilan kan
tong udara yang terletak di kedua sisi paru-paru.
Kantong-kantong udara tidak berfungsi secara langsung da
lam pertukaran gas, namun berperan sebagai alat peniup yang men-
Burung jaga udara mengalir melalui paru-paru. Sebagai ganti alveoli, yang
merupakan ujung buntu, tempat pertukaran gas pada paru-paru bu
rung adalah saluran-saluran mungil yang disebut parabronki (parab
ronchi).
Aliran udara melalui seluruh sistem-paru-paru dan kan -
tong udara- memerlukan dua siklus inhalasi dan ekshalasi. Pada be
berapa saluran, arah pergerakan udara berganti-ganti. Akan tetapi,
didalam parabronki, udara selalu mengalir ke arah yang sama.
Manusia

Inspirasi
1

2 Ekspirasi
Ventilasi paru-paru manusia dilakukan
dengan mekanisme pompa pengisap atau meka
nisme tekanan negatif.
Manusia mengisi paru-parunya dengan
menghisap udara (inhalasi) secara aktif sedang
kan pengeluaran udara (ekshalasi) berlangsung
secara pasif. Pada mamalia , inhalasi dibantu
oleh kontraksinya otot diafragma.
b. Analisislah perbedaan mekanisme
1. ventilasi pada gambar A-F !
.... .............................
Analisislah perbedaan respirasi
2. eksternal dan internal ! Jelaskan dengan
Gambar!
1. Respirasi eksternal meliputi pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida
) antara cairan interstisial tubuh dengan lingkungan luar. Tujuan dari respi
rasi eksternal adalah untuk memenuhi kebutuhan respirasi sel sedangkan
Respirasi internal adalah proses absorpsi oksigen dan pelepasan karbon di
oksida dari sel. Proses respirasi internal ini disebut juga respirasi
2. selular, terjadinya di mitokondria.
3. Respirasi eksternal adalah proses mekanis, tetapi respirasi internal adalah
proses kimia.
4. Respirasi eksternal terutama terjadi pertukaran sebagian besar gas masuk
dan keluar dari tubuh, sementara respirasi internal proses pemecahan nutr
isi dengan oksigen untuk menghasilkan energi.
4. Respirasi eksternal terjadi antara tubuh dan lingkungan eksternal se
dangkan respirasi internal yang terjadi di tingkat sel.
5. Respirasi eksternal melibatkan proses aktif dan pasif, tetapi respira
si internal hanya proses aktif.
6. Respirasi eksternal baik sadar dan tidak sadar, sedangkan respirasi
internal selalu proses tidak disengaja.
7. Respirasi internal menghasilkan energi dan produk-produk limbah,
tapi tidak ada kecuali pertukaran gas dan suara yang diproduksi dal
am respirasi eksternal.
3. Analisislah faktor yang memengaruhi
kecepatan respirasi eksternal !
Faktor yang memengaruhi :

Ketinggian, panas, dingin dan polusi mempe


1 ngaruhi oksigenasi

2 Kelembaban dan Temperatur


1. Ketinggian, panas, dingin dan polusi mempengaruhi oksigenasi.
Makin tinggi daratan, makin rendah PaO2, sehingga makin sedikit
O2 yang dapat dihirup individu. Sebagai akibatnya individu pada daerah
ketinggian memiliki laju pernapasan dan jantung yang meningkat, juga
kedalaman pernapasan yang meningkat.
2. Kelembaban dan Temperatur,
Sebagai respon terhadap panas, pembuluh darah perifer akan berdilat
asi, sehingga darah akan mengalir ke kulit. Meningkatnya jumlah panas
yang hilang dari permukaan tubuh akan mengakibatkan curah jantung me
ningkat sehingga kebutuhan oksigen juga akan meningkat. Pada lingku -
ngan yang dingin sebaliknya terjadi
kontriksi pembuluh darah perifer, akibatnya meningkatkan tekanan darah
yang akan menurunkan kegiatan-kegiatan jantung sehingga mengurangi k
ebutuhan akan oksigen.
4. Analisislah proses pengangkutan
Karbondioksida dalam darah!
1. Karbondioksida (CO2) larut ke dalam plasma, sehingga menghasilkan as
am karbonat dengan enzim anhidrase sebesar 7% dari seluruh CO2.
2. Karbondioksida (CO2) terikat dengan hemoglobin dalam bentuk karbomi
no hemoglobin sebesar 23% dari seluruh CO2.
3. Karbondioksida (CO2) terikat dengan gugus ion bikarbonat (HCO3) mela
lui mekanisme berantai pertukaran klorida sebesar 70% dari seluruh CO2
. Proses pertukaran klorida tersebut adalah CO2 + H2O menghasilkan H
CO3
Jika proses pengangkutan CO2 ini terganggu maka akan menyebabk
an munculnya gejala asidosis yang disebabkan karena turunnya kadar basa dal
am darah. Hal tersebut disebabkan karena suatu keadaan yang disebut pneum
oni. Dan bila terjadi akumulasi garam basa dalam darah, maka akan terjadi gej
ala alkalosis.
Mekanisme
Karbon dioksida merupakan produk limbah metabolik dari sin-
tesis ATP. Saat sel-sel kita menghasilkan karbon dioksida, berdifusi ke
dalam darah, di mana ia diangkut ke paru-paru. Beberapa karbon dioksi
da yang diangkut terlarut dalam plasma. Beberapa karbon dioksida
yang diangkut sebagai carbaminohemoglobin.
Namun, sebagian besar karbon dioksida diangkut sebagai bi-
karbonat. Saat darah mengalir melalui jaringan, karbon dioksida berdifu
si ke dalam sel darah merah, di mana ia diubah menjadi bikarbonat. En-
zim Karbonat anhidrase mengkatalisis reaksi ini dalam sel darah mera,
di mana karbon dioksida dan air diubah menjadi bikarbonat dan ion hid
rogen.
Sementara masih dalam jaringan, bikarbonat berdifusi keluar
dari sel darah merah ke dalam plasma, di mana ia berfungsi sebagai pe
nyangga pH yang sangat penting. Selain itu, ion hidrogen yang dihasil
kan bersama dengan bikarbonat menyebabkan oksigen akan dibebas
kan dari hemoglobin dalam jaringan kita. Hal sebaliknya terjadi pada
paru-paru kita.
Saat darah mengalir melalui paru-paru, bikarbonat memasuki
sel darah merah, di mana ia diubah menjadi karbon dioksida. Karbon
dioksida kemudian berdifusi keluar dari sel darah merah dan ke paru-
pa-ru, di mana ia akan berakhir. Selain itu, ion hidrogen dilepaskan da-
ri hemoglobin, sehingga memungkinkan oksigen untuk mengikat hemo
globin saat darah mengalir melalui paru-paru.
a. Kurva mana yang menunjukkan
5. afinitas O2 dan kapasitas O2 lebih
tinggi? Jelaskan!
.............................................................................
b. Apa yang terjadi bila HbO2
“berhadapan” dengan darah yang
banyak mengandung CO2? Dan
5. sebaliknya apa yang terjadi bila
HbCO2 “berhadapan” dengan darah
yang mengandung lebih sedikit CO2?
1. Jika HbO2 “berhadapan” dengan darah yang banyak mengandung CO2.
fenomena ini disebut efek bohr maka akan menggeser kurva disosiasi
oksigen ke kanan. maka CO2 akan menggalakkan pelepasan lebih ba-
nyak O2 dari Hb . Dimana hal ini terjadi karena adanya kepekaan oksi-
hemoglobin (HbO2) terhadap CO2 sehingga ketika CO2 masuk ke da-
lam jaringan yang mengalami respirasi.Maka akan memungkinkan le-
bih banyak oksigen yang dapat diikat oleh Hb. kurva disosiasi oksigen
bergeser ke kiri.
2. Sebaliknya ketika HbO2 “berhadapan” dengan darah yang sedikit me-
ngandung CO2 karena adanya difusi CO2 dari darah venosus ke dalam
rongga alveolar.

1. .
Jelaskan mengapa katak mampu
6. menggelembungkan tubuhnya melebihi
hewan-hewan yang lain?
Selain itu, hal tersebut juga merupakan salah satu bentuk pertahanan dir
i mereka. Salah satunya pada kodok kenthus. Selain dengan cara mel
ompat untuk mempertahankan diri dari pemangsanya, saat mera
sa sedang terancam kodok kenthus juga akan menggembung
kan tubuhnya sehingga kemudian tampak menjadi bulat mengge
lembung seperti batu. Cara inilah yang biasanya digunakan oleh
kodok kenthus untuk mengelabuhi pemangsanya apabila sedang
terpojok. Selanjutnya apabila si pemangsa sudah lengah, maka
kodok kenthus pun akan melompat jauh untuk melarikan diri.
Hal ini dikarenakan, katak memventilasi paru-parunya dengan pernapa
san tekanan positif (positive pressure breathing), menggembungkan paru-
paru dengan aliran udara yang dipaksakan. Selama tahap inhalasi pertama,
otot-otot menurunkan dasar rongga mulut amfibia, menarik udara masuk
melalui lubang-lubang hidung. Kemudian, dengan lubang-lubang hidung
dan mulut yang tertutup, dasar rongga mulut terangkat, memaksa udara
menuruni trakea. Selama ekshalasi, udara didorong keluar kembali oleh
lentingan paru-paru yang elastis dan kompresi dinding tubuh yang berotot.
Thank you
Insert the title of
your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai