5.1. Pendahuluan
Sistem pernafasan pada dasarnya
dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru-
paru beserta pembungkusnya (pleura) dan
rongga dada yang melindunginya. Alat respirasi
adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat
berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat
berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan
bervariasi antara hewan yang satu dengan hewan
yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang,
kulit, trakea, dan paruparu buku, bahkan ada
beberapa organisme yang belum mempunyai alat
khusus sehingga oksigen berdifusi langsung dari
lingkungan ke dalam tubuh, contohnya pada
hewan bersel satu, porifera, dan coelenterata.
Pada ketiga hewan ini oksigen berdifusi dari
lingkungan melalui rongga tubuh.
Paru merupakan organ penting bagi tubuh
yang mempunyai fungsi utama sebagai alat
pernafasan (respirasi). Proses pernafasan yaitu
pengambilan oksigen dari udara luar dan
pengeluaran CO2 dari paru – paru.
1
Pernafasan terdiri dari 4 proses:
Ventilasi : Pertukaran udara keluar
masuk paru-paru.
Distribusi : Pembagian udara ke
cabang-cabang bronchus
Diffusi : Peresapan masuknya
oksigen dari alveoli ke darah dan
pengeluaran CO2 dari darah ke alveoli
Perfusi : Aliran darah yang
membawa O2 ke jaringan.
2
Pernafasan manusia dan sebagian besar
vertebrata lainnya, termasuk pernafasan tidak
langsung, artinya udara pernafasan yang
diperlukan tubuh tidak dapat langsung masuk
kedalam sel melaìui permukaan tubuh, tetapi
melalui selaput tipis yang terdapat didalám
saluran pernafasan, yaitu didalam gelembung
paru – paru. Dengan demikian, pertukaran gas
pada manusia dan vertebrata lainnya`dilakukan
melalui dua tahap yaitu:
1. Pertukaran gas sari udara luar/ udara bebas
kedalam sel – sel darah pada jaringan epitel
selaput alvelus. Pertukaran gas ini dikenal
dengan pernafasan luar atau respirasi
eksternal.
2. Pertukaran gas dari sel – sel darah alam
kapiler dengan sel – sel jaringan tubuh.
Pertukaran gas ini dikenal dengan pernafasan
dalam atau pernafasan eksternal.
3
luar berdifusi kedalam darah kapiler paru – paru.
Pada saat kapiler ini baru masuk ke paru – paru
mengangkut banyak karbon dioksida dalam
bentuk ion bkkarbonat (HCO3-). Bila karbon
dioksidi (CO2) dalam kapiler darah paru – paru
keluar ke udara bebas maka`didalam darah
kapiler tertinggal sedikit CO2 saja. Hal ini akan
menyebabkan reaksinya terdorong kekanen
yaitu:
H + HCO3- H2CO3 H2O + CO2
Reaksi ini akan dipercepat oleh enzim
karbonan (anhidrase yang terdapat didalam sel –
sel darah.Pada saat reaksi ini berlangsung
hemoglobin (hb) melepaskan ion H yang
diangkutnya.
H4Hb H4 + Hb
Hb yang telah melepasken ion H akan
mengikat oksigen yang berdifusi dari udara
bebas dalam alveolus kedalam darah kapiler
menjadi HbO2 atau oksihemoglobin.
Hb + O2 HbO2
Pertukaran gas pada alveolus paru– paru
inilah yang dimaksud dengan pernafasan luar.
Selanjutnya oksigen diangkut oleh darah dalam
4
bentuk HbO2 atau oksihemoglobin. Sesampainya
dijaringan, oksigen dan oksihemoglobin akan
dilepaskan kedalam sel jaringan tubuh.
HbO2 Hc + O2
Oksigen dengan mudah berdifusi ke
cairan jaringan tubuh, karena oksigen yang
dikandung jaringan tubuh secara terus menerus
digunakan untuk oksidasi biologis didalam sel.
Sehingga kadar O2 dalam cairan tubuh rendah.
Oksidasi biologis di dalam jaringan
menyebabkan CO2 dalam jaringan tubuh tinggi.
Hal ini yang mempermudah Hb yang telah
membebaskan oksigen untuk mengikat dan
mengangkut sebagian CO2 dalam bentuk
karbominohemoglobin. Sebagian besar CO2
yang dihasilkan oksidasi biologi didalam
jaringan tubuh diangkut oleh darah dalm bentuk
ion karbonat atau HCO3-.CO2 yang dihasilkan
segera bereaksi dengan air membentuk H2CO3
atau asam karbonat. Dengan bantuan enzim
karbonat anhidrase, asam karbonat akan
diuraikan menjadi H+ dan HCO3-.
H2O + CO2 H2CO3 H+
+ HCO3-
5
Selanjutnya ion H akan diikat oleh globin
dari Hb, sedangkan HCO3- akan keluar dari sel
darah kedalam plasma dan, disinilah zat ini
diangkut ke paru – paru. Jadi didalam sel – sel
jaringan tubuh terjadi pertukaran gas. Oksigen
dari sel – sel darah keluar dan berdifusi ke
jaringan tubuh,sebaliknya CO2 dari jaringan
tubuh berdifusi kel sel – sel darah. Pertukaran
gas inilah yang disebut dengan pernafasan dalam
atau pernafasan internal.
Selama pernafasan luar didalam paru –
paru, CO2 meninggalkan darah kapiler menuju ke
udara bebas, dan oksigen dari udara bebas
berdifusi ke sel darah kapiler alveolus paru –
paru. Selama pernafasan dalam didalam jaringan,
oksigen meninggalkan darah menuju ke jaringan,
sebaliknya CO2 meninggalkan jaringan menuju
ke darah. Oksigen yang telah masuk kedalam
jaringan tubuh akan digunakan untuk pernafasan
sel atau oksidasi biologis. Proses ini berlangsung
didalam organel sel yang dikenal dengan
mitokondria. Semua organisme memerlukan
makanan. Zat makanan tersebut sebenarnya
senyawa yang mengandung simpanan energy.
6
Energy tersebut bila akan dipergunakan oleh
tubuh, zat makanannya harus dipecah terlebih
dahulu. Untuk memecah zat tersebut diperlukan
oksigen. Pemecahan zat makanan didalam sel
dengan manggunakan oksigen inilah yang
sebenarnya dikenal dengan pernafasan seluler.
Pernafasan seluler akan menghasilkan
energy dan melepaskan zat sisa berupa air dan
CO2. Energi yang dihasilkan tersebut akan
digunakan untuk mengubah ADP atau adenosine
difosfat menjadi ATP atau adenosine trifosfat
dengan mengikat sebuh gugusfosfat atau P. enegi
yang terikat dalam ATP inilah yang dapat
digunakan untuk proses biokimia dalam tubuh.
Seluruh oksidasi fisiologis atau
pernafasan seluler untuk melepaskan energy
yang terkandung dalam zat makanan sangat
tergantung pada oksigen. Namun demikian,
jumlah oksigen yang masuk kedalam tubuh
manusia hanya sebagian kecil yang dapat
disimpan dalam tubuh, yaitu sebagai
oksihemoglobin dalam sel – sel darah, edan
sebagai oksimioglobin dalam sel otot. Oleh
sebab itu, sepanjang hidupnya semua mahluk
7
hidup senantiasa memasukkan oksigen kedalam
tubuhnya secara terus menerus dan tidak boleh
berhenti.
Sel – sel tubuh akan rusak atau mati bila
tidak mendapatkan oksigen untuk jangka waktu
tertentu. Sel otak akan mati atau rusak bila tidak
mendapatkan oksigen selama tiga sampai empat
menit.
a). Umur
Umumnya makin bertambah umur
seseorang makin rendah frequensi
pernapasannya. Hal ini erat hubungannya dengan
makin berkurngnya proporsi kebutuhan
energinya.
8
Umumnya laki-laki lebih banyak
melakukan gerak, sehingga lebih banyak
melakukan energi. Kebutuhan O2 dan produksi
CO2 laki-laki yang lebih tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa proses metabolism pada
laki-laki jauh lebih tinggi dari pada wanita.
c) Suhu tubuh.
Semakin tinggi suhu tubuh, semakin
frequensi pernafasannya. Hal ini erat
hubungannya dengan peningkatan proses
metabolism, sehingga di perlukan peningkatan
pemasukan O2 dan pengeluaran CO2.
d) Posisi tubuh.
Posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap
frequensi pernafasan ,hal ini erat kaitannya
dengan beban yang harus di tanggung oleh organ
tubuh.
Sebagai contoh: pada tubuh yang
berdiri,otot-otot kaki akan berkontraksi untuk
menghasilkan tenaga untuk menjaga tubuh tetap
tegap berdiri.Untuk itu maka di perlukan banyak
O2 dan diproduksi banyak CO2, maka frekuensi
9
pernafasan meningkat. Lain halnya pada posisi
tubuh duduk atau tidur,beban berat tubuh
disangga oleh sebagian besar bagian tubuh,
sehingga terjadi penyebaran beban.akibatnya
keperluan energi untuk penyangga jug tidak
terlalu besar.dengan demikianfrequensi
pernafasan rendah.
10
darah semakin meningkat dan akan memacu
saraf pernafasan untuk menyuruh pusat saraf
pernafasan agar alat pernafasan melakukan
gerakan bernafas. Pada orang yang banyak
bergerak atau beraktifitas seperti pekerja keras,
olahragawan yang sedang latihan, penggunaan
O2 oleh tubuh lebih besar dari keadaan normal.
Hal ini menyebabkan tekanan O2 dalam zat akan
turun. Darah yang melewati zat yang demikian
akan melepaskan O2 nya 20% lebih tinggi dari
biasanya.
Pada olahragawan yang sedang berlatih,
otot – ototnya disamping melepasakan CO2 juga
melepaskan asam laktat yang mengakibatkan
darah menjadi lebih bersifat asam, keadaan ini
menyebabkan Hb melepasakan O2 10% lebih
banyak.
11
dari alveolus ke darah nadi terus kejaringan.
Produksi CO2 didalam zat secara terus meberus
akan menigkatkan tekanan parsial CO2 dalam
zat, sehigga tekanannya lebih tinggi dari pada
tekanan parsial CO2 dalam vena dan udara bebas.
12
tertentu yang dikenal dengan ikan es. Iakn ini
didalam darahnya tidak mengandung pigmen
pernafasan sehingga kandungan O2nya sangat
rendah. Untuk meningkatkan kandungan O2
dalam darah , ikan es mengadakan konpensasi
dengan meningkatkan volume darah dan
keluaran jantung. Meskipun demikian kandungan
O2 dalam ikan es masih tetap rendah
dibandingkan spesies ikan lain yang menempati
tempat yang sama. Kemungkinan besar, suhu
rendah merupakan laju metabolisme rendah pada
hewan poikoterm dan O2 seperti hanya dengan
gas – gas lain mempunyai koefisien tinggi pada
suhu rendah.
Hemosianin adalah yang paling lazim
setelah hemoglobin, terdapat pada moluska,
kecualli tiram dan sejenisnya, pada krustae besar
dan beberapa araknida termasuk ketam raja. Zat
ini merupakan suatu molekul besar yang larut
dan memberi warna kebiruan pada darah. Tidak
sama dengan hemoglobin, hemosianin tidak
mempunyai porfrin dan oksigen diiakat antara
dua atom tembaga yang merupakan bagian dari
13
rantai protein. Baik hemoglobin maupun
hemosianin tidak berkembang secara sendiri.
1. Protozoa
14
Pergerakan0sitoplasma akan membawa
oksigen ke dalam mitokondria.
Didalam mitokondria energi ditransfer
menjadi molekõl – molekul organic dan
qembentukan senyawa oksigen(menjadi
air. Sedangkan molekul – molekul
karbonlioksida akan bergerak berlawanan
arah untuk dibuang.
Difusi dan pergerakan sitoplasma
membawa molekul – molekul karbon
dioksida keluar masuk tubuh melalui air
kolam.
15
Gambar 5-1. pertukaran gas pada amuba
(Pratiwi,D.A. dkk)
2. Insekta (Serangga)
Insekta atu serangga disebut juga
heksapoda yang berarti hewan yang mempunyai
kaki sebanyak enam. Cirri – cirri umum dari
insekta yaitu:
Tubuh terdiri atas tiga bagian yaitu:
o Kepala (caput)
o Dada (toraks)
o Perut (abdomen)
Mempunyai sepasang antenna.
Mempunyai tiga pasang alat gerak
(advendage) berupa kaki.
Mempunyai dua pasang sayap.
Mulut terdiri dari beberapa bagian yaitu:
o Labirum
16
o Mandibula
o Maksila
o Labium
o Hipofarings
17
eksoskleton (stigma/spirakel). Spirakel memiliki
ketep/ katup yang dapat terbuka dan tertutup
yang geraknya diatur oleh otot. Katup berfungsi
untuk mencegah hilangnya air dari cairan tubuh
dan melindungi dari parasit, partikel dan air.
Spirakel membuka jika kadar oksigen dalam zat
rendah atau jika kadar karbondioksida dalam zat
tinggi.
Pada beberapa serangga, trakeanya dapat
membesar atau meluas disebut kantung hawa.
Kantung hawa ini mudah mengempis bila ada
tekanan, fungsinya sebagai pentilasi trakea. Oleh
karena itu volume kantung hawa dapat dengan
mudah dirubah oleh gerakan – gerakan tubuh.
Gerakan – gerakan ini diatur secara ritmik
endogen dengan saraf pusat. Pada beberapa
serangga yang hidup di air, mereka memperoleh
oksigen dari oksigen yang terlarut dalam air atau
oksigen terlarut dalam atmosfer. Pertukaran gas
pada banyak nimfa dan larva berlangsung secara
difusi melalui dinding tubuh.
Serangga – serangga yang hidup dalam
air, dan mendapatkan oksigen dari udara bebas
atau atmosfer, yaitu dengan cara:
18
Dari rongga udara didalam bagian yang
terendam dari tumbuh – tumbuhan
akuatik tertentu.
Melalui spirakel – spirakel yang terletak
pada permukaan air (dengan bagian tubuh
serangga yang terendam).
menyelam.
1. Pisces
19
Pada umumnya alat pernafasan pisces
berupa insang. Ada pisces yang memiliki tutup
insang (misalnya pada ikan bertulang sejati) dan
ada pisces yang tidak memiliki tutup insang
(misalnya pada ikan bertulang rawan). Pada
pisces daya guna insang ditingkatkan dengan
evolusi suatu mekanisme pertikaran gas yang
berlawanan arah dengan cairan tubuh dalam
insang.
Sistem respirasi terdiri dari insang dan
saluran pernafasan. Mekanisme pernafasan pada
ikan dilakukan oleh:
Valvula respirasi
Branchiae
Operkulum
Membran brankialis
Fase pernafasan:
Inspirasi yaitu fase masuknya air kerongga
mulut. Prosesnya yaitu:
o Difusi oksigen kedalam insang.
o Pembuluh darah dalam insang kemudian
mengikat oksigen dan mengedarkannya
ke seluruh tubuh.
o Kedua proses ini akn menyebabkan tutup
insang mengembang dan membrane
brankialis menempel rapat pada tubuh
20
sehingga air masuk melalui valvula
repirasi.
21
2. Amfibi
Alat pernafasan pada amfibi berupa kulit
dan paru – paru. Misalnya pada katak yang
pernafasannya terjadi dalam beberapa stadium.
Pada stadium larva , Bernafas dengan
insang luar berupa tiga pasang lapisan kult yang
banyak banyak pembuluh darah.
Fase respirasi:
Oksigen yang larut dalam air disekeliling
insang berdifusi ke dalam kapiler – kapiler
darah dan beredar keseluruh jaringan tubuh.
Karbon dioksida dibawa kembali oleh darah
kea lat pernafasan untuk dikeluarkan dari
dalam tubuh.
a) Pada katak dewasa
Alat pernafasan pada katak dewasa
adalah paru – paru.
Fase respirasi:
Pada katak , baik pada pada saat fase
inspirasi maupun ekspirasi mulutnya selalu
dalam keadaan tertutup. Pernafasan pada katak
diatur oleh kontraksi dan relaksasi otot perut dan
otot rahang bawah.
Fase inspirasi:
22
o Kontraksi otot sternohiodeus mengakibatkan
rongga mulut membesar.
o Udara masuk ke rongga mulut menuju hulu
tenggorokan melalui koane.
o Koane tertutup oleh klep.
o Kontraksi otot rahang bawah dan otot
geniohideus menyebabkan rongga mulut
mengecil.
o Udara akan terdorong masuk ke paru – paru.
o Didalam paru – paru oksigen diikat oleh
kapiler – kapiler darah lalu diedarkan ke
seluruh tubuh.
Fase ekspirasi:
o Mengendurnya otot rahang bawah dan
berkontraksinya otot perut da otot
sternohideus.
o Paru – paru mengecil dan udara terdorong ke
rongga mulut, menyebabkan klep koane
terbuka.
o Celah tekak menutup, terjadi kontraksi otot
rahang bawah diikuti reaksi otot geniohideus.
o Rongga mulut mengecil.
o Melalui koane, udara yang kaya karbon
dioksida terdorong keluar.
23
Pernafasan melalui kulit berlangsung
pada saat katak berada di darat dan di air. Kulit
katak yang sangat tipis mengandung kapiler –
kapiler darah, dan dilengkapi kelenjar penghasil
lendir dibagian korium atau dermisnya serta
dibawah kulit. Kulit katak selalu basah agar
dapat sebagai alat pernafasan.
3. Reptil
24
Tahap respires, Udara dari luar masuk ke dalam
paru – paru melalui Nares – larink – trakea –
bronkus – bronkiolus – alveolus.
Mekanisme respirasi:
1. Kembang kempisnya mulut menyebakan
pengosongandan pengisian udara dalam
paru – paru menjadi sangat efisien.
2. Pertukaran oksigen dan karbon dioksida
terjadi didalam alveolus.
3. Pemasukan dan pengeluaran udara oleh
paru – paru dibantu gerakan otot dan
tulang rusuknya.
4. Aves
25
Gambar. 5.6.Pertukaran gas pada aves
Tahap – tahap respirasi:
Alat pernafasan pada burung adalah
sepasang paru – paru yang berukuran kecil.
Burung juga dilengkapi kantung hawa yang
merupakan tempat persediaan udara yang akan
masuk ke paru – paru, yang nantinya akan
digunakan secara terus menerus pada saat burung
terbang tinggi.beberapa saluran dari kantung
udaraberhubungan dengan paru – paru dan
rongga tubuh.
Mekanisme respirasi:
o Pertukaran gas terjadi di dalam paru – paru
tepatnya pada pra bronkusyang banyak
mengandung pembuluh darah.
o Paru – paru berhubungan dengan sakus
pneumatikus melalui perantara bronkus
rekurensyang berfungsi sebagai alat bantu
pernafasan pada saat terbang.
26
Pernafasan burung dilakukan dengan dua cara
yaitu:
Pada waktu terbang
Inspirasi dan ekspirasi dilakukan oleh
kantung udara, penekanan dan pengembangan
kantung udara menyebabkan pertukaran udara di
dalam paru – paru.
Pada waktu tidak terbang
o Pergerakan tulang dada menyebabkan
tulang – tulang rusuk begerak ke muka
dank e arah bawah.
o Rongga dada membesar dan paru – paru
mengembang.
o Mengembangnya paru – paru
menyebabkan udara masuk(inspirasi).
5. MAMALIA
Alat pernafasan pada mamalia berupa
sepasang paru – paru yang telah berkembang.
Tahap tahap respirasi yaitu, Rongga hidung –
faring – laring – trakea – bronkus – bronkiolus –
alveolus.
27
Mekanisme pernafasan:
Pernafasan dada yaitu gerakan otot – otot
rusuk oleh otot antar rusuk (interkostal).
o Inspirasi yaitu: otot – otot antar rusuk
berkontraksi sehingga tulang rusuk
terangkat keatas akibatnya rongga dada
membesar sehingga udara masuk.
28
Pernafasan perut yaitu terjadi karena adanya
kontraksi otot difragma.
o Inspirasi yaitu: diafragma berkontraksi
mengakibatkan rongga dada membesar,
tekanan udara dalam paru – paru dalam
berkurang sehingga udara luar masuk.
o Ekspirasi yaitu: jika otot diafragma
mengendur sehingga rongga dada
mengecil, volume udara dalam paru –
paru bertambah sehingga udara keluar.
LATIHAN:
o Jelaskan bagaimana Amfibi bernafas
o Bagaiman mekanisme pernafasan
pada ikan paru?
29
o Bagaimana burung menggunakan
kantong udaranya pada saat terbang?
o Serangga khususnya belalang
mengalami metamorphosis pada saat
larva. Apakah ada perbedaan organ
pernafasan pada saat serangga masih
dalam tahap tanpa atau pun setelah
serangga dewasa.?
o Mengapa buaya bisa bertahan di air?
Apakah buaya juga memilikiinsang?
Jelaskan bagaimana mekanismenya?
30