Anda di halaman 1dari 21

PENYAKIT INFEKSI YANG

DISEBABKAN VIRUS
“ KELOMPOK 2 ”
ANGELIKA ARYANTI IRENI BR
FEBIOLA BR DHARMA BARUS
HUTAGAOL (4192220001)
(4193220010) (4181220011)

NABILAH REHLITNA
MELIA OLIANI
HABSYAH FRANSISKA
IVANA BR HALAWA
LUBIS SITEPU
MUN1rTHE
(4182220009)
(4191220019) (4191220011)
(4193520016)
01 Virus Penyebab
Penyakit

02 Cara Mendiagnosi

03 Pengobatan
Bahan
Kajian 04 Pencegahan

05 Pengendalian
APA ITU VIRUS ?
Virus adalah salah satu jenis parasit, yaitu organisme yang hidup pada
atau di dalam makhluk hidup lain (disebut inang) dengan menyerap
nutrisi, tanpa memberi bantuan atau manfaat pada inangnya. Virus
menginfeksi sel organisme biologis. Ia hanya dapat bereproduksi di
dalam material hidup dengan menginvasi (masuk-menguasai) dan
memanfaatkan sel makhluk hidup karena tidak memiliki perlengkapan
selular untuk bereproduksi sendiri. Jadi, virus merupakan parasit obligat
yaitu parasit yang tidak dapat bereproduksi di luar sel inang, memaksa
inang untuk membantu reproduksi parasit dan di luar inangnya menjadi
tak berdaya.
Jenis-Jenis Virus
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat
yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri
atas protein, lipid (lemak), glikoprotein, atau kombinasi
ketiganya. Asam nukleat terdapat dalam bagian dalam
(inti) sel organisme. Genom (keseluruhan asam nukleat
yang memuat informasi genetik) virus menyandi baik
protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik
maupun protein yang dibutuhkan dalam daur
hidupnya.Ketika terjadi kesalahan dalam proses
penyandian dan replikasi, maka terjadilah mutasi. Mutasi
mengakibatkan perubahan ciri dan sifat organisme,
karena informasi genetik yang sebelumnya telah berubah.
Bagaimana Virus Menginfeksi
Kondisi tubuh Manusia
Virus hanya bisa masuk ke tubuh manusia dengan
syarat tertentu. Secara umum jika kita menjaga
kebersihan pribadi dan lingkungan, tentu kesehatan
tubuhnya terjaga dan tidak akan mudah dimasuki
kuman, termasuk virus. Ternyata kebersihan yang
dimaksud bukan hanya kebersihan fisik, tapi juga
1 psikologis/jiwa/mental. Penelitian menunjukkan
bahwa orang yang memiliki persepsi/pandangan
dan karakteristik mental negatif menekan daya
Kemampuan Virus Menginfeksi tahan (imunitas) tubuh.
• Pertama, tentu harus ada 2 orang (positif dengan 2
negatif atau positif dengan positif) dengan pintu
masuk dan keluar terbuka (ada luka dan sentuhan Kondisi lingkungan yang dibutuhan untuk
langsung). infeksi
Cuaca, kelembaban, dan suhu merupakan
• Beberapa jenis virus harus dalam kondisi hidup beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi
ketika terjadi penularan. Jika virus hanya dapat infeksi virus. Jadi penting bagi kita untuk selalu
hidup dalam cairan tubuh manusia hidup, maka 3 menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
ketika manusia meninggal atau cairan tubuh yang Perubahan lingkungan seperti pemanasan global
keluar terkena lingkungan tertentu (kering atau dan perubahan iklim memungkinkan dan
terkena cahaya matahari langsung atau zat kimia mengharuskan banyak organisme menyesuaikan
tertentu) maka virus mati serta tidak akan diri, sehingga berbagai jenis virus juga bisa
mengakibatkan infeksi mengalami mutasi.
Virus berbeda dengan agen penyebab infeksi lainnya dalam hal struktur
dan biologi, khususnya reproduksi. Walaupun virus membawa informasi
genetik didalam DNA atau RNA, tetapi ada kekurangan sistem sintesis
yang diperlukan untuk memproses informasi ini kedalam materi virus baru.

- Struktur Umum Virus


Ukuran virus bervariasi dari mulai yang paling kecil yaitu poliovirus: 30
nm sampai yang cukup besar yaitu vaccinia virus : 400nm, hampir
seukuran dengan bakteri.
Mereka mempunyai organisasi yang berbeda pada kelompok yang berbeda,
tapi pada umumnya mempunyai karakteristik seperti dibawah ini :
o Materi genetik, baik yang berbentuk single-strandad (ss) atau double-
strandad (ds), linier atau sirkuler RNA atau DNA, berada didalam
kapsul atau capsid yang terdiri dari molekul protein individu yang
disebut capsomere.
o Unit lengkap dari asam nukleat dan capsid disebut nucleocapsid dengan
bentuk yang simetris berbentuk icosahedral, helical atau complex.
o Dalam banyak kasus, partikel virus atau virion hanya terdiri dari
nukleokapsid, sedangkan virus lain mempunyai envelope (amplop) atau
membran yang menyelubungi. Biasanya terdiri 2 lapisan lipid (lipid
bilayer) yang berasal dari sel hospes yang mana protein dan
glikoproteinvirus disisipkan.
 
01 Penyakit COVID-19

02 Penyakit virus ebola


1. Contoh
penyakit yang Penyakit AIDS
disebabkan 03
oleh virus
04 Penyakit Hepatitis C

05 Penyakit
Mumps/Gondok/Parotitis
Epidemika
COVID-19
Mekanisme Gejala
Penyakit COVID-19 penularan Klinis
COVID-19

• Berdasarkan penyelidikan epidemiologi saat ini,


• Coronavirus merupakan keluarga
• COVID-19 paling utama ditransmisikan masa inkubasi COVID-19 berkisar antara 1
besar virus yang menyebabkan
oleh tetesan aerosol penderita dan hingga 14 hari, dan umumnya akan terjadi
penyakit pada manusia dan hewan.
melalui kontak langsung. Aerosol dalam 3 hingga 7 hari. Demam, kelelahan dan
Pada manusia biasanya
kemungkinan ditransmisikan ketika orang batuk kering dianggap sebagai manifestasi klinis
menyebabkan penyakit infeksi
memiliki kontak langsung dengan utama. Gejala seperti hidung tersumbat, pilek,
saluran pernapasan, mulai flu biasa
penderita dalam jangka waktu yang pharyngalgia, mialgia dan diare relatif jarang
hingga penyakit yang serius seperti
terlalu lama. Konsentrasi aerosol di ruang terjadi pada kasus yang parah, dispnea dan /
Middle East Respiratory Syndrome
yang relatif tertutup akan semakin tinggi atau hipoksemia biasanya terjadi setelah satu
(MERS) dan Sindrom Pernapasan
sehingga penularan akan semakin minggu setelah onset penyakit, dan yang lebih
Akut Berat/ Severe Acute
mudah. buruk dapat dengan cepat berkembang menjadi
Respiratory Syndrome (SARS). • Virus ini dapat tetap bertahan hingga tiga sindrom gangguan pernapasan akut, syok
• Paru-paru adalah organ yang
hari dengan plastik dan stainless steel septik, asidosis metabolik sulit untuk dikoreksi
paling terpengaruh oleh COVID-19,
SARS CoV-2 dapat bertahan hingga tiga dan disfungsi perdarahan dan batuk serta
karena virus mengakses sel inang
hari, atau dalam aerosol selama tiga jam. kegagalan banyak organ, dll.
melalui enzim ACE2, yang paling
Virus ini juga telah ditemukan di feses, • Pasien dengan penyakit parah atau kritis
melimpah di sel alveolar tipe II
tetapi hingga. Maret 2020 tidak diketahui mungkin mengalami demam sedang hingga
paru-paru. Virus ini menggunakan
apakah penularan melalui feses mungkin, rendah, atau tidak ada demam sama sekali.
glikoprotein permukaan khusus,
dan risikonya diperkirakan rendah. Kasus ringan hanya hadir dengan sedikit
yang disebut “spike”, untuk
demam, kelelahan ringan dan sebagainya tanpa
terhubung ke ACE2 dan memasuki
manifestasi pneumonia.
sel inang.
Ebola
Penularan Gejala
Penyakit Virus
Penyakit Virus Klinis
Ebola
Ebola

• Penyakit Virus Ebola (PVE) • Penyakit virus Ebola (PVE) adalah salah satu
merupakan penyakit yang mudah • Virus ini menular melalui darah dan
dari penyakit yang gejala klinisnya demam
menular melalui kontak langsung cairan tubuh lainnya (termasuk feses,
dengan perdarahan yang banyak
dan sering berakibat fatal, dengan saliva, urine, bekas muntahan dan
mengakibatkan kematian pada manusia dan
tingkat kematian berkisar 50-80%. sperma) dari hewan atau manusia yang
primata (seperti monyet, gorila, dan
Penyakit Virus Ebola pernah terinfeksi virus Ebola. Virus ini dapat
simpanse) dengan Case Fatality Rate (CFR)
menjadi KLB besar di 6 negara di masuk ke tubuh orang lain melalui kulit
mencapai 90%. Gejalanya berupa demam,
Afrika Barat pada tahun 2014-2016, yang terluka atau melalui membran
sakit kepala, nyeri sendi dan otot, lemah,
dengan kerugian ekonomi dan mukosa yang tidak terlindungi seperti
diare, muntah, sakit perut, kurang nafsu
angka kematian yang cukup tinggi. mata, hidung dan mulut. Virus ini juga
makan, dan perdarahan yang tidak biasa.
Pada tahun 2017 juga terjadi KLB di dapat menyebar melalui jarum suntik dan
Gejala paling banyak muncul sekitar 8-10 hari
Republik Demokratik Kongo yang infus yang telah terkontaminasi
setelah terpapar virus Ebola
tidak berhubungan dengan Afrika
Barat.
AIDS
Mekanisme Gejala
Penyakit AIDS
penularan AIDS Klinis

• Human Immunodeficiency Virus (HIV) • Dalam beberapa minggu infeksi HIV, gejala
• Acquired Immune Deficiency
dan virus-virus sejenisnya umumnya seperti flu seperti demam, sakit tenggorokan,
Syndrome (AIDS) adalah
ditularkan melalui kontak langsung dan kelelahan dapat terjadi. Kemudian
sekumpulan gejala dan infeksi atau
antara lapisan kulit dalam (membran penyakit ini biasanya tanpa gejala sampai
sindrom yang timbul karena
mukosa) atau aliran darah, dengan cairan berkembang menjadi AIDS. Gejala AIDS
rusaknya sistem kekebalan tubuh
tubuh yang mengandung HIV seperti termasuk penurunan berat badan, demam
manusia akibat infeksi virus HIV
darah, air mani, cairan vagina, cairan atau berkeringat saat malam, kelelahan, dan
atau infeksi virus-virus lain yang
preseminal, dan air susu ibu. Penularan infeksi berulang.
dapat menurunkan sistem
dapat terjadi melalui hubungan intim
kekebalan tubuh. Virus
(vaginal, anal, ataupun oral), transfusi
penyebabnya disebut Human
darah, jarum suntik yang terkontaminasi,
Immunodeficiency Virus (HIV) yaitu
antara ibu dan bayi selama kehamilan,
virus yang memperlemah
bersalin, atau menyusui, serta bentuk
kekebalan pada tubuh manusia.
kontak lainnya dengan cairan-cairan
tubuh tersebut
Hepatitis-C
Mekanisme Gejala
Penyakit Hepatitis-C penularan Klinis
Hepatitis-C

• Hepatitis C adalah peradangan hati • Hepatitis C menular terutama melalui


darah. Hepatitis C juga dapat ditularkan • Gejala hepatitis C sama dengan hepatitis B.
akibat infeksi virus Hepatitis C.
melalui hubungan seks antara seorang Namun, hepatitis C lebih berbahaya karena
Hepatitis C akut terjadi beberapa
pria dan seorang wanita. virusnya sulit menghilang. Pada sebagian
bulan pertama setelah seseorang
• Hepatitis C bisa menyebar jika ada besar pasien (70 persen lebih), virus HCV
terinfeksi. Tingkat keparahan
kerusakan pada kulit atau mukosa mulut. terus bertahan di dalam tubuh sehingga
infeksi akut berkisar dari penyakit
Oleh karena itu, berbagi sikat gigi, pisau mengganggu fungsi liver. Gejala yang dapat
yang sangat ringan dengan sedikit
cukur dan gunting kuku tidak dianjurkan. ditimbulkan seperti lemas, tidak nafsu
atau tidak ada gejala sampai
Penularan hepatitis C hanya bisa terjadi makan, dan penyakit kuning. Evolusi hepatitis
kondisi serius yang membutuhkan
melalui paparan darah orang yang C tidak dapat diprediksi. Infeksi akut sering
rawat inap.
terinfeksi tanpa gejala (asimtomatik). Kemudian, fungsi
• Transfusi darah bertanggung jawab atas liver dapat membaik atau memburuk selama
80 persen kasus hepatitis C. Kini hal beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun.
tersebut tidak lagi terjadi berkat kontrol Pada sekitar 20 persen pasien penyakitnya
yang lebih ketat dalam proses donor dan berkembang sehingga menyebabkan sirosis.
transfusi darah. Virus ditularkan terutama
melalui penggunaan jarum suntik untuk
menyuntikkan obat-obatan, pembuatan
tato, dan body piercing yang dilakukan
dalam kondisi tidak higienis.
Mumps/Gondok/Parotitis Epidemika
Penyakit Mumps Gejala Klinis Komplikasi

• Gondok adalah infeksi virus mumps yang • Gejalanya, nyeri sewaktu mengunyah dan
terutama memengaruhi kelenjar parotid • Komplikasi mungkin terjadi pada anak laki-
menelan. Lebih terasa lagi bila menelan
-salah satu dari tiga pasang kelenjar air laki pada umur belasan tahun, nyeri pada
cairan asam seperti cuka dan air jeruk.
liur (saliva), terletak di bawah dan di perut dan alat kelamin. Pada penderita
Pembengkakan yang nyeri terjadi pada
depan telinga. Virus memasuki tubuh remaja perempuan, nyeri akan terasa juga di
sisi muka dan di bawah telinga. Kelenjar-
melalui saluran pernapasan.Virus bagian payudara. Komplikasi serius terjadi
kelenjar di bawah dagu juga akan lebih
memperbanyak diri di saluran napas atas jika virus mumps menyerang otak dan
besar dan mem bengkak. Penderita juga
dan menyebar ke kelenjar getah bening susunan syarat, menyebabkan radang selaput
merasa demam. Suhu tubuh dapat
lokal. Masa ini dikenal dengan masa otak dan jaringan otak.
meningkat hingga 39,5°C.
inkubasi dan berlangsung selama 12-25
hari. Kemudian virus akan menyebar ke
seluruh tubuh dengan lokasi yang dituju
adalah kelenjar parotis, ovarium (indung
telur) pada wanita, atau testis (buah zakar)
pada laki-laki, pankreas, tiroid, ginjal,
jantung atau otak. Virus dalam jaringan
yang terinfeksi dapat menyebabkan gejala
karakteristik parotitis (pembengkakan
kelenjar ludah) dan meningitis (radang
otak dan sumsum tulang belakang).
2. Cara Mendiagnosis

Penyakit COVID 19
Penyakit Virus Ebola
Diagnostik Covid-19 di Laboratorium Mikrobiologi dapat
dilakukan dengan RDT Antigen, RDT Antibodi, PCR, Diagnosis infeksi virus Ebola dapat dikonfirmasi
dan Kultur. Diagnostik Coronavirus Disease (COVID- bila dicurigai adanya demam yang diikuti
19) dengan Pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi perdarahan dan adanya kontak dengan hewan
Klinik yang direkomendasikan dan menjadi gold standar yang dicurigai terinfeksi virus Ebola. Diagnosis
ialah Pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction). dapat ditegakkan dengan menggunakan metode
Namun ada juga beberapa faktor yang dapat PCR dan isolasi virus dengan Vero cells. Peme-
mempengaruhi hasil pemeriksaan PCR dan riksaan laboratorium tambahan mencakup ELISA
menyebabkan negatif palsu maupun positif palsu untuk mendeteksi antibodi spesifik IgG dan IgM
terhadap hasil. Pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi Ebola
Klinik sangat penting dalam mendiagnostik COVID-19
karena sangat membantu dalam berbagai aspek.
2. Cara Mendiagnosis

Penyakit AIDS Penyakit Hepatitis C Penyakit Mumps/Gondok/


Parotitis Epidemika
Diagnosis infeksi HIV dapat Dokter dapat mendiagnosis
dilakukan dengan mendeteksi hepatitis C melalui tes darah. Ada Dokter akan meraba leher
antibodi atau antigen. 2 jenis tes darah yang dilakukan pasien dan meminta pasien
Pemeriksaan serologi yang untuk mendiagnosis penyakit ini, untuk menelan, agar dapat
dipakai untuk menegakkan yaitu:Tes antibodi hepatitis CTes dipastikan benjolan tersebut
diagnosis HIV diharapkan ini dilakukan untuk mendeteksi adalah kelenjar tiroid. Guna
mempunyai sensitifitas dan antibodi (kekebalan tubuh) yang memastikan diagnosis, dokter
spesifisitas yang tinggi\Metode dihasilkan tubuh untuk melawan akan melakukan
pemeriksaan antibodi HIV virus. Tes genetik virus (HCV pemeriksaan lanjutan
terdiri atas pemeriksaan RNA) Jika tes ini menunjukkan berupa:USG tiroid,
memakai metode ELISA/EIA hasil positif, artinya tubuh gagal Pemeriksaan hormon,
yang harus dipastikan dengan membunuh virus tersebut, dan Pemeriksaan nuklir, dan
metode western blot atau hepatitis C sudah berkembang Biopsi
deteksi asam nukleat. menjadi kronis..
3. Pengobatan
Kebiasaan
Hidup Sehat
Penggunaan
Vaksin Imunomodulator
Penggunaan • Membiasakan untuk
Obat Anti sering mencuci tangan
Imunomodulator adalah obat
Vaksin akan menjadi Virus dengan benar,
yang dapat mengembalikan dan
agen yang melatih Mengkonsumsi • Mengkonsumsi
Vitamin memperbaiki sistem imun yang
pembentukan respon Interferon, Non-nucleoside makanan sehat, dan
fungsinya terganggu atau untuk
reverse transcriptase inhibitor menjaga gaya hidup
imun untuk menekan yang fungsinya
Penggunaan vitamin C , yang aktif, serta tidur
mengantisipasi virus (NNRTI), Nucleoside reverse berlebihan.
vitamin B3, vitamin B6, yang cukup.
Fungsi imunomodulator adalah
yang masuk ke dalam transcriptase inhibitors vitamin E, dapat • Hindarilah kontak
memperbaiki sistem imun
tubuh. meningkatkan kinerja dengan hewan/satwa
(NRTI), Penghambat dengan cara stimulasi
sistem imun dalam liar yang tidak familiar
neuraminidase, penghambat (imunostimulan) atau menekan/
melawan infeksi yang di lingkungan sekitar.
menormalkan reaksi imun yang
protase, penghambat RNA, disebabkan oleh virus
abnormal (imunosupresan).
penghambat DNA, Direct

acting
4. Pencegahan
• Selalu
menggunakan
masker saat
berpergian
• Menjaga jarak •
• Istirahat yang Hindari Seks
dengan orang
cukup Bebas
yang terinfeksi

• Melakukan
• Rajin mencuci • Tutup mulut
vaksin
tangan dengan dan hidung saat
sabun batuk/bersin
5. Pengendalian

01 02 03 04 05

Tempatkan Pembatasan Lakukan hand hygiene (cuci Sediakan sprei Menerapkan etika
pasien/orang jarak sosial dan alat makan batuk
tangan) segera setiap ada
dalam ruangan (lebih dari 1 khusus yang
kontak. Lakukan cuci tangan
tersendiri yang meter) terhadap terinfeksi(cuci
sebelum dan setelah
memiliki orang-orang menyiapkan makanan, dengan sabun
ventilasi yang yang terinfeksi sebelum makan, setelah dari dan air setelah
baik (memiliki kamar mandi, dan kapanpun dipakai dan
jendela terbuka, tangan kelihatan kotor. Jika dapat
atau pintu digunakan
tangan tidak tampak kotor
terbuka) kembali)
dapat menggunakan hand
sanitizer, dan untuk tangan
yang kelihatan kotor
menggunakan air dan sabun.
06 07 08 09 10

Harus Jaga keamanan Peningkatan Hindari kontak


makanan. Bersihkan Bersihkan dan basmi kuman
mempertimbangkan pada permukaan benda- daya tahan dengan barang-
langkah-langkah tangan dan tubuh, dapat barang
permukaan dapur benda di rumah, khususnya
untuk memastikan pemberian terkontaminasi
secara teratur, yang bersinggungan dengan
sampah dibuang di makanan dan benda umum imunisasi aktif lainya seperti sikat
TPA yang terstandar, pisahkan antara (contoh gigi, alat makan-
makanan mentah dan lainnya seperti kran air,
dan bukan di area vaksinasi minum, handuk,
matang. Masaklah gagang pintu dan tombol
terbuka yang tidak hepatitis B), pakaian dan sprei).
makanan hingga telepon.
diawasi; atau pemberian
mendidih untuk imunisasi pasif
membunuh bakteri (imunoglobulin)
DAFTAR PUSTAKA
Hapsari, dkk. 2017. Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Penyakit Virus Ebola. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Prayuda, R., M. 2015. Pencegahan dan Tatalaksana HIV/AIDS. J Agromed Unila. 2(3):232-236.

Safrizal, dkk. 2020. Pedoman Umum Menghadapi Pandemi Covid-19 Bagi Pemerintah Daerah
Pencegahan, Pengendalian, Diagnosis, dan Manajemen. Jakarta: Kementerian Dalam
Negeri.

Baratawidjaja KG, Rengganis I. Imunologi Dasar. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2012

Joegijantoro, Rudy. (2019). Penyakit Infeksi. Malang : Intimedia. ISBN : 978-602

Damo. Natasya, dkk. 2021. Diagnostik Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dengan
Pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi Klinik. eBiomedik. 9(1):77-86
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai