Kelompok : 2
Anggota Kelompok :
antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan sekaligus merupakan investasi sumber
daya manusia, serta memiliki kontribusi yang besar untuk meningkatkan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). IPM adalah indeks yang mengukur pencapaian keseluruhan
negara. Pencapaian ini meliputi 3 indikator yaitu tingkat pendidikan, derajat kesehatan dan
sejahtera dari badan, jiwa, sosial, yang memungkinkan hidup produktif secara Sosial dan
Ekonomi. Sehat juga merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan
Kesehatannya.
dan angka kematian (mortality) terutama pada negaranegara berkembang. Penyakit infeksi
adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme baik bakterial, virus, maupun
fungi. Salah satu penyakit infeksi yang angka kejadiannya cukup sering baik di dunia maupun
di Indonesia adalah common cold. Common cold yang juga disebut Infeksi Saluran
Pernapasan Atas (ISPA) adalah infeksi primer di nasofaring dan hidung yang sering
mengeluarkan cairan, penyakit ini banyak dijumpai pada bayi dan anak.
Beberapa faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan antara lain faktor lingkungan,
perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Dari keempat faktor tersebut, salah satunya
adalah faktor lingkungan dimana faktor ini memegang peranan yang cukup penting dalam
menentukan proses interaksi antara penjamu dan unsur penyebab dalam proses terjadinya
penyakit. Kondisi lingkungan yang kurang sehat akan mempengaruhi derajat kesehatan
seseorang. Salah satu penyakit yang ditimbulkan oleh lingkungan yang kurang bersih adalah
Common cold.
Common Cold adalah infeksi primer di nasofaring dan hidung yang sering dijumpai
pada bayi dan anak. Penyakit ini sangat umum terjadi pada anak-anak. Menurut penelitian,
dalam setahun seorang anak bisa menderita flu atau common cold sebanyak 8 hingga 12 kali.
Pada bayi-bayi ini, gejala flu atau common cold malah bisa berkembang dengan cepat
menjadi penyakit yang serius seperti Bronchiolitis atau Pneumonia. Penyakit ini biasanya
akan berlangsung selama 1 sampai 2 minggu. Gejala yang menyertai flu atau common cold
seperti demam, bersin, batuk, dan pilek. Hal ini memang kadang tampak mengkhawatirkan
ditambah lagi bila anak mengalami batuk tak henti-hentinya disertai muntah. Common cold
selain disebabkan oleh virus Rhinovirus atau virus selesma, ada hal yang mendukung
terjadinya common cold yaitu bahwa yang mempengaruhi terjadinya penyakit infeksi saluran
pernafasan berupa Common cold, Pneunomia, Ispa dan lain-lain dimana faktor penyebab di
antaranya yaitu sanitasi rumah yang buruk seperti ventilasi, kepadatan hunian, pencahayaan
Common cold merupakan salah satu jenis penyakit infeksi saluran pernapasan akut
(ISPA) atau infeksi virus. Common cold atau salesma, pada masyarakat sering diidentifikasi
sebagai batuk pilek. Selesma adalah iritasi atau peradangan selaput lendir hidung akibat
infeksi dari suatu virus. Selaput lendir yang meradang memproduksi banyak lendir sehingga
hidung menjadi tersumbat dan sulit bernafas. Tandanya di antaranya pilek, mata
mengeluarkan banyak air, kepala pusing dan seringkali demam ringan. Lendir yang terbentuk
mengakibatkan batuk dan bersin. Virus yang menyebabkan adalah rhinovirus (dalam bahasa
Yunani, Rhino adalah hidung, dan virus adalah jasad renik terkecil dengan ukuran 0,02 – 0,3
influenza yang dapat menyebabkan penyakit ringan sampai penyakit berat. Setiap orang
sudah mengenal dan sudah pernah menderita penyakit ini. Bila terserang penyakit ini
pekerjaan sehari-hari akan terhalang, karena gejala penyakit ini ialah rasa tidak enak badan,
demam, rasa pegal linu, lemas, lesu, bersin-bersin dan terasa nyeri di otot-otot dan sendi.
Penyebab influenza adalah virus RNA yang termasuk dalam keluarga Orthomyxoviridae yang
dapat menyerang burung, mamalia termasuk manusia. Virus ditularkan melalui air liur
terinfeksi yang keluar pada saat penderita batuk, bersin atau melalui kontak langsung dengan
sekresi (ludah, air liur, ingus) penderita. Ada dua jenis virus influenza yang utama menyerang
manusia yaitu virus A dan virus B. Virus ini beredar di seluruh dunia dan dapat
mempengaruhi orang tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Influenza diketahui
menyebabkan epidemi tahunan dan umumnya mencapai puncaknya pada musim dingin di
daerah beriklim sedang. Sampai saat ini sudah ditemukan beberapa vaksin yang bisa
menangani virus influenza. Untuk menghilangkan gejala yang menyertai dapat menggunakan
obatobatan yang sesuai bila diperlukan. Perlu diperhatikan bahwa obat- obatan ini hanya
digunakan untuk meringankan gejala bukan untuk mengatasi virus penyebabnya. Obat-obatan
ini dapat diperoleh tanpa resep karena termasuk obat bebas. Untuk itu dalam pemilihan obat
flu diperlukan kehati-hatian dan harus didasarkan pada gejala flu yang muncul. Pengetahuan
tentang influenza sangat diperlukan dalam pemilihan obatnya sehingga masyarakat dapat
memperhatikan komposisi obat flu yang diminum agar komponen obat sesuai dengan gejala
Influenza adalah infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus influenza, dan
menyebar dengan mudah dari orang ke orang. Virus ini beredar di seluruh dunia dan dapat
mempengaruhi orang tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Flu sendiri merupakan suatu
penyakit yang self-limiting, dimana bila tidak terjadi komplikasi dengan penyakit lain, maka
setelah 4-7 hari penyakit akan sembuh sendiri. Daya tahan tubuh seseorang akan sangat
berpengaruh terhadap berat ringannya penyakit tersebut. Daya tahan tubuh dipengaruhi oleh
Influenza merupakan penyakit saluran pernafasan akut yang di sebabkan infeksi Virus
influenza pada unggas (Avian Influenza) yang saat ini kita kenal dengan sebutan flu burung
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. Virus ini dapat menimbulkan
gejala penyakit pernafasan pada unggas, mulai dari yang ringan (Low pathogenic) sampai
pada yang bersifat fatal (highly pathogenic). Semua wabah highly pathogenic avian influenza
(HPAI) disebabkan oleh virus influenza tipe A sub tipe H5 dan H7.
Batuk pilek merupakan gangguan saluran pernafasan atas yang paling sering
mengenai bayi dan anak. Bayi yang masih sangat muda akan sangat mudah tertular,
penularan masih tetap terjadi karena seseorang yang pilek akan sering memegang hidungnya
karena rasa gatal atau membuang ingusnya. Jika tidak segera mencuci tangan akan menjadi
sumber penularan. Batuk pilek adalah infeksi primer nasofaring dan hidung yang sering
mengenai bayi dan anak, pengeluaran lendir atau gejala pilek terjadi pada penyakit flu ringan
disebabkan karena infeksi kelompok virus jenis rhinovirus atau coronavirus. Penyakit ini
dapat disertai demam pada anak selama beberapa sampai tiga hari. Sedangkan pencemaran
udara diduga menjadi pencetus infeksi virus pada saluran napas bagian atas. Penyakit batuk
pilek juga dapat mengenai orang dewasa tetapi berbeda karakteristiknya. Pada bayi dan anak
penyakit ini cenderung berlangsung lebih berat karena karena infeksi mencangkup daerah
sinus paranasal, telinga tengah, dan nasofaring disertai demam tinggi, sedangkan pada orang
Common cold sebagian besar (90%) disebabkan oleh virus saluran pernapasan
(rhinovirus), dan penderita dapat sembuh sendiri (self limiting disease) bergantung pada daya
tahan tubuhnya. Puncak gejala biasanya sekitar hari ke-3 atau ke-4, dengan rhinorrhoea yang
awalnya berupa cairan bening, kemudian dapat berubah menjadi lebih kental, kemungkinan
Common cold merupakan penyakit menular yang dapat bertransmisi lewat partikel
udara dan terletak di traktus respiratorius. Penularan bergantung pada ukuran partikel
(droplet) yang membawa virus tersebut masuk ke dalam saluran nafas. Virus common cold
dapat menular melalui inhalasi, kontak langsung ataupun kontak tidak langsung. Seseorang
yang terserang dengan dosis infeksi 10 virus/droplet, 50% akan menderita common cold.
Prevalensi common cold pada anak-anak usia prasekolah adalah 3–8 kasus per tahun dengan
insidensi meningkat pada anak-anak yang dititipkan di fasilitas penitipan anak. Pada
kelompok remaja dan dewasa di Amerika Serikat, rata-rata prevalensi common cold adalah
Anatomi Normal
1. Hidung
Hidung adalah bengunan berongga yang terbagi oleh sebuah sekat di tengah menjadi
rongga hidung kiri dan kanan. Masing–masing rongga di bagian depan berhubungan
keluar melalui nares (cuping hidung) anterior dan di belakang berhubungan dengan
vestibulum, yaitu bagian lebih lebar tepat di belakang nares anterior dan bagian
respirasi.
2. Faring
belakang dan atas palatum molle; orofarings, di belakang rongga mulut dan
pada kedua sisi membran timpani. Bila tidak sama, telinga terasa sakit. Misalnya naik
3. Laring
Laring (kotak suara) bukan hanya jalan udara dari farings ke saluran napas lainnya,
namun juga menghasilkan besar suara yang dipakai berbicara dan bernyanyi. Larings
dutunjang oleh tulang-tulang rawan, diantaranya yang terpenting adalah tulang rawan
tiroid, yang khas pada pria, namun kurang jelas pada wanita. Di bawahnya terdapat
4. Trakea
Trakea adalah tabung terbuka berdiameter 2,5 cm dan panjang 10–12 cm, meluas dari
laring sampai ke puncak paru, tempat bercabang menjadi bronkus kiri dan kanan.
Tetap terbukanya trakea disebabkan tunjangan sederetan tulang rawan (16-20 buah)
yang terbentuk tapal kuda, dengan bagian terbuka mengarah ke posterior (esofagus).
Trakea dilapis epitel bertingkat dengan silia dan sel goblet. Sel goblet menghasilkan
mukus dan silia berfungsi menyapu partikel yang berhasil lolos dari saringan di
hidung, ke arah faring untuk kemudian ditelan atau diludahkan atau dibatukkan.
5. Cabang Tenggorokan
Merupakan lanjutan dari trakea ada 2 buah yang terdapat pada ketinggian vertebra
torakalis ke IV dan ke V. Mempunyai struktur yang sama dengan trakea dan dilapisi
oleh jenis sel yang sama. Bronkus-bronkus itu berjalan kebawah dan ke samping ke
Bronkus kanan lebih pendek dan lebih besar dari bronkus kiri, terdiri dari 6-8 cincin
mempunyai 3 cabang. Bronkus kiri lebih panjang dan lebih ramping dari pada
bronkus kanan, terdiri dari 9-12 cincin mempunyai 2 cabang. Bronkus bercabang-
cabang, cabang yang lebih kecil disebut bronkiolus (bronkhioli). Pada bronkhioli
tidak terdapat cincin lagi dan pada ujung bronkhioli terdapat gelembung paru,
1. Paru - paru
Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari
ini terdiri dari sel- sel epitel dan endotel, jika bentangkan luar permukaannya
(Gibson 1995).
Patofisiologi
Terdapat lebih dari 200 virus penyebab common cold dan yang tersering adalah
Rhinovirus (khususnya pada dewasa). Virus influenza terdiri dari 3 tipe yaitu A, B, dan C.
Virus influenza yang sering menimbulkan penyakit pada manusia adalah tipe A dan B.
Virus influenza A merupakan virus RNA rantai tunggal dengan 8 genom termasuk dalam
neuraminidase (NA),5,6 dan memasukkan virus ini ke dalam turunan jenis (subtipe) 16
HA dan 9 NA.5 Secara umum influensa babi (swine influenza) terikat ke penerima
(receptor) SAa2,6Gal. Virus influensa babi turunan jenis (Swine virus subtype) H1N1,
H3N2 dan H1N2 mempunyai beberapa jalur penularan, yaitu penularan melalui hewan
yangdapat menyebabkan penyakit ILI di manusia dan berakibat kematian (fatal) di 17%
kasus. Antibodi terhadap Virus influensa babi/swine virus (H1N1, H1N2) ditemukan di
Virus H1N1 2009 muncul dengan gejala: panas, batuk, nyeri tenggorokan dan nyeri
kepala. Ciri (Karakteristik) H1N1 2009 sering ditandai Karakteristik) H1N1 2009 sering
ditandai dengan diare dan muntah, gejala tersebut jarang terdapat di penderita influenza.
Penelitian terkini menunjukkan hasil radang paru (pneumonia) dan 25% sindroma
Penularan H1N1 sedang dipelajari sebagai bagian penelitian wabah, tetapi berdasarkan
data yang diperoleh, jalur penularannya sama dengan virus influensa (influenza) lainnya.
Penularan virus terutama dari manusia ke manusia melalui tetesan kecil pernapasan
(droplet respirasi) yang besar (ketika orang yang terjangkit/infeksi batuk atau bersin di
dekat orang yang peka/sensitif), penularan melalui tetesan kecil (droplet) yang besar
memerlukan sentuhan (kontak) tertutup antara sumber dan penerima (resipien) karena
tetesan kecil besar tidak tinggal di udara.13 Persentuhan dengan sumber penularan
mungkin juga melalui tetesan kecil (droplet) nukleus (sering disebut bawaan
udara/airborne), tetapi karena data penularan H1N1 masih terbatas, maka kemungkinan
jangkitan (infeksi) mata (okuli), selaput mata (konjungtiva) atau saluran lambung usus
(gastrointestinal) masih belum jelas, semua kelenjar pernapasan (sekret respirasi) dan
cairan tubuh termasuk tinja (feses) bermungkinan (potensial) menjadi sumber
penjangkitan (infeksi).13
Manifestasi Klinik
Gejala pada umumnya terlihat sekitar 1-3 hari setelah penularan dari batuk yang mengandung
b. Sakit tenggorokan
c. Batuk
e. Bersin-bersin
f. Mata berair
g. Sedikit demam atau kadang tidak ada (dewasa : < 390°C ; anak-anak :< 380°C)
Common cold berbeda dengan influenza, perbedaan di antara kedua penyakit ini sebagai
berikut:
Diagnosa
Tatalaksana Terapi
Common cold merupakan penyakit yang disebabkan oleh rhinovirus yang bersifat
akan sembuh dengan sendirinya saat virus mati karena masa hidup virus terbatas atau disebut
self limiting disease bergantung pada daya tahan tubuhnya. Namun, karena belum ditemukan
antivirus khususnya untuk rhinovirus ini, maka hanya gejala-gejala yang muncul saja yang
diobati jika dirasakan mengganggu penderita. Jadi pengobatan hanya bersifat meringankan
Farmakologi
hati, dan jaringan lain. Pseuodoephedrine diserap dengan baik setelah pemberian
penylephrine memiliki distribusi volume besar (2,6-5 L/kg) dan durasi pendek (6
jam untuk pseudoefedrin dan 2,5 jam untuk phenylephrine), konsentrasi puncak
untuk kedua obat terjadi pada 0,5 jam sampai 2 jam setelah pemberian oral.
Indikasi dari dekongestan untuk mengurangi rasa sakit dari hidung serta untuk
2. Antihistamin digunakan karena adanya efek antikolinergik, yang antara lain dapat
mengurangi sekresi mukus. Obat ini digunakan untuk mengatasi gejala bersin,
rhinorrhoea, dan mata berair. Efek samping yang paling mengganggu dari
antihistamin generasi pertama ini adalah sedasi atau mengantuk. Mekanisme kerja
mengaktivasi reseptor, sehingga mencegah terjadi ikatan dan kerja histamin. Efek
Kebanyakan antihistamin bersifat larut lemak dan melewati sawar otak dengan
mudah. Mengantuk adalah efek samping yang paling sering ditimbulkan oleh
antihistamin. Selain juga hilang nafsu makan, mual, muntah, dan gangguan ulu
hati. Antihistamin lebih efektif jika dimakan 1-2 jam sebelum diperkirakan
triprolidin, dll. Dosis CTM untuk anak umur 2-6 tahun 1 mg dan untuk anak umur
6-12 tahun 2 mg, dan triprolidin untuk anak 4-6 tahun 0,9 mg 3-4 kali sehari.
dalam komposisi produk obat flu untuk mengatasi nyeri dan demam, dan
umumnya dapat ditoleransi dengan baik. Dosis yang dapat diberikan untuk anak 2
– 6 tahun adalah 1 – 2 sendok teh atau 120 – 250 mg dan untuk anak 6–12 tahun
di minum setiap 4 atau 6 jam. Dengan efek samping kerusakan hati (jika
digunakan jangka lama dan penggunaan dalam dosis besar), selain itu juga dapat
kering. Obat tersebut bekerja dan menaikkan ambang rangsang batuk. Ketika
batuk tidak produktif dapat ditekan dengan antitusif yang bekerja dengan menekan
sistem saraf pusat. Beberapa antitusif dapat diperoleh tanpa resep dokter
Dosis yang diberikan pada anak usia 2 – 12 tahun, 2,5 – 5 ml, 3 – 4 kali sehari
sehingga mukus (dahak) menjadi lebih cair dan mudah dikeluarkan (dibatukkan).
Beberapa contoh ekspektoran yang dapat digunakan pada swamedikasi, antara lain
amonium klorida, gliseril guaiakolat, dan succus liquiritiae yang merupakan salah
satu komponen dari obat batuk hitam (OBH). Mukolitik, mirip dengan
asetilsistein.
6. Vitamin Suplemen yang dapat diberikan seperti vitamin C, jus lemon, teh herbal,
pembasmian virus berlangsung lebih cepat. Dosis yang dapat diberikan 50- 75 mg.
Non Farmakologi
Terapi tanpa obat untuk anak mencakup peningkatan retensi cairan, istirahat cukup, makan
atau penguapan hangat, larutan garam, dan larutan nasal. Larutan garam dapat membantu
membran mukosa mengeluarkan mukus. Makanan dan minuman seperti teh dengan lemon
dan madu, sop ayam, dan air daging hangat membantu meredakan pilek dan meningkatkan
retensi cairan
Algoritma Terapi
RIDT (+)
RIDT (+)
Flu A RIDT (+)
Flu B
Flu A and B
Interpretation : Interpretation :
Influenza A virus Interpretation : can not
Influenza B virus infection likely. rule out influenza virus
infection likely Could be novel H1N1, infection
seasonal H1N1, H3N2 or
rarely on influenza A
virus of animal origin
Orang yang menderita flu disarankan banyak beristirahat, meminum banyak cairan,
dan bila perlu mengkonsumsi obat-obatan untuk meredakan gejala yang mengganggu.
Tindakan yang dianjurkan untuk meringankan gejala flu tanpa pengobatan meliputi antara
lain :
b. Meningkatkan gizi makanan. Makanan dengan kalori dan protein yang tinggi akan
menambah daya tahan tahan tubuh. Makan buah-buahan segar yang banyak
mengandung vitamin.
c. Banyak minum air, teh, sari buah akan mengurangi rasa kering di tenggorokan,
tenggorokan. Beberapa obat yang dapat digunakan adalah penurun panas pada saat terjadi
demam, penghilang sakit untuk meredakan nyeri serta obat batuk jika terjadi batuk. Karena
influenza disebabkan oleh virus, maka antibiotik tidak memiliki pengaruh terhadap infeksi
kecuali diberikan untuk infeksi sekunder seperti pneumonia bakterialis. Pengobatan antiviral
dapat efektif, namun sebagian galur influenza dapat menunjukan resistensi terhadap obat-
obatan antivirus standar. Obat flu pada umumnya adalah obat tanpa resep dokter yang dapat
diperoleh di apotek-apotek dan toko obat berizin. Obat flu umumnya merupakan kombinasi
Berikut adalah zat aktif yang umumnya terdapat sebagai komponen obat flu :
a. Analgesik dan antipiretik Secara umum obat golongan ini mempunyai cara kerja obat
yang dapat meringankan rasa sakit dan menurunkan demam. Zat aktif yang memiliki
khasiat analgesik sekaligus antipiretik yang lazim digunakan dalam obat flu adalah
parasetamol.
melawan histamin, yaitu salah satu me diator dalam tubuh yang dilepas pada saat
terjadi reaksi alergi. Zat aktif yang termasuk golongan ini antara lain klorfeniramin
efedrin.
bromheksin.
e. Antitusif Antitusif yaitu obat yang bekerja pada susunan saraf pusat menekan pusat
batuk dan menaikkan ambang rangsang batuk. Zat aktif yang termasuk antitusif antara
Studi Kasus
Seorang anak laki-laki umur 4 tahun 10 bulan, datang berobat dengan keluhan batuk pilek
sejak 4 hari. Kemudian dikuti demam tinggi. Ibu mengeluh anak mengigau saat demam
tinggi. Anak juga mengeluh mual dan muntah setiap kali batuk. Nafsu makan juga berkurang.