DESTIK WULANDARI. M. Si KONSEP DASAR DNA / RNA DOGMA CENTRAL RNA THERAPEUTIC
• PERKEMBANGAN TERBARU TERAPI GEN ADALAH KEARAH
PEMBUNGKAMAN EKSPRESI GEN PENYEBAB PENYAKIT gene silencing • maka penggunaan RNA jika dibandingkan dengan DNA lebih dimungkinkan, sehingga dikenal istilah RNA therapeutic (Adams, 2005) PENGHAMBATAN EKSPRESI GEN • mengganggu proses translasi tersebut pada molekul mRNA • Manipulasi pada tahap translasi mRNA yang bertujuan untuk mengatasi suatu penyakit genetis saat ini dikenal dengan istilah antisense RNA, small interfering RNA (si RNA) atau disebut pula RNAinterference (RNAi) • RNA dalam keadaan normal merupakan untai tunggal, • kenyataannya untai tunggal ini dapat membentuk dupleks dengan membentuk ikatan hidrogen, sebagaimana DNA, • jika terdapat untai yang komplemen dalam urutan basa nukleotidanya. • Bentuk dupleks RNA akan mengakibatkan terhalangnya proses translasi sehingga sintesis protein terganggu, atau posttranscriptional gene silencing (PTGS), atau gene silencing Terapi siRNA • RNA interference (RNAi) merupakan strategi oleh tumbuhan dan invertebrata tingkat rendah untuk melawan infeksi virus dan kerusakan genomik akibat menyisipnya materi genetik asing (Lieberman, et al., 2003; Downward, 2004). • RNAi dapat menghambat ekspresi gen pada sekuens yang spesifik dengan jalan memutus mRNA yang mengandung sekuens pendek yang homolog (kurang lebih 19 basa nukleotida) KENDALA PENGGUNAAN TERAPI RNA SECARA KLINIK • Molekul antisense RNA harus menghindari pemecahan oleh enzim nuklease yang akan memotong asam nukleat menjadi basanya. • Terapi harus masuk ke dalam sel • Di dalam sel, antisense dan siRNA harus ditransportasikan dengan benar. • bagaimana dapat terjadi interaksi antara terapi dan target, sehinga dapat menghasilkan hibrida yang stabil. • Setelah terbentuk hibrida, tugas selanjutnya adalah merusak target. • Efek samping yang mungkin saja terjadi berupa terhambatnya ekspresi gen-gen lain yang bukan target, MIPOMERSEN (KYNAMRO)
• Familial hypercholesterolemia (FH) is an autosomal dominant
genetic condition resulting from mutations of the low-density lipoprotein-cholesterol (LDL-C) receptor, apolipoprotein B (apo B), or pro-protein converase subtilisin/kexin 9 (PCSK9) • Mipomersen adalah terapi oligonukleotida antisense yang secara khusus mengikat mRNA apolipoprotein B-100 • menghalangi terjemahan produk gen. Pengurangan produksi apo B-100 menghasilkan penurunan produksi lipoprotein aterogenik VLDL, IDL, LDL, dan lipoprotein
• Apo B-100 (disebut juga Apolipoprotein B/Apo B)
merupakan protein yang terlibat dalam metabolisme lipid dan merupakan unsur protein utama dari lipoprotein seperti LDL (Very Low Density Lipoprotein) dan LDL (Low Density Lipoprotein) ▪ • Satu molekul LDL mengandung satu molekul apo B. Konsentrasi apo B dalam darah mencerminkan jumlah partikel LDL yang dalam darah Genasense • Genasense—Antisense Bcl-2 to inhibit tumor growth. • Overexpression of Bcl-2 is a major contributing factor to the development of drug resistance in cancer patients undergoing chemotherapy, radiation, or monoclonal antibody treatment. • Most tumors express high levels of Bcl-2, therefore inactivation of Bcl-2 is a feasible target to sensitize cancer cells to these therapies.