Kelompok 2:
1. Artika Mentari (1601011013)
2. Diyah Nur Novitasari (1601011047)
3. Dwi Ajeng Ayu (1601011048)
4. Eliana Fitri (1601011051)
Pengertian Protein Rekombinan
Rekombinan protein adalah suatu bentuk
manipulasi dari protein, yang dihasilkan dalam
berbagai cara untuk menghasilkan sejumlah besar
protein, memodifikasi urutan gen dan
memproduksi produk komersial yang bermanfaat.
Protein rekombinan merupakan protein yang
diperoleh dari hasil teknologi DNA rekombinan.
Melalui teknologi DNA rekombinan dapat
dilakukan pemindahan gen pengode enzim/protein
dari satu organism ke organisme lain.
Dalam bidang farmasi terutama untuk penyakit kanker,
protein rekombinan termasuk antibodi monoklonal
juga digunakan dalam sistem penghantaran obat
dengan tujuan untuk peningkatan efektivitas dan
penurunan efek toksik dari obat.
Salah satu vaksin manusia dan hewan yang saat ini
banyak dikembangkan adalah vaksin subunit yang
erdiri atas protein rekombinan.
Selain di bidang farmasi dan kedokteran, protein
rekombinan juga telah digunakan diberbagai industri
lain seperti makanan dan minuman, kosmetik (botox),
lingkungan dan pertanian.
Hasil protein rekombinan pada umunya diaplikasikan
sebagai:
◦ Vaksin
◦ Antibiotik
◦ Berbagai enzim komersial
Teknik Produksi Protein
Rekombinan
Isolasi DNA Genom Total
DNA genom berupa untaian ganda dan dapat
diisolasi dari sel jenis apapun, termasuk
bakteri, ragi, tanaman dan binatang. Hasil
isolasi DNA yang diinginkan adalah DNA
seutuh mungkin, tidak rusak dan memiliki
berat molekul tinggi. Sayangnya proses
purifikasi DNA sendiri cenderung memutus
rantai DNA sehingga menurunkan berat
molekulnya, namun tindakan yang hati-hati
dapat mengurangi hal ini.
Suspensi sel-yang-mengandung-
DNA diinkubasi dengan deterjen
dan atau enzim yang berfungsi untuk
melisis sel/inti
untuk enzim-enzim,
Protein yang
reaksi katalisis,
ditranslasikan secara in
imunopresipitasi, uji
vitro dapat digunakan
interaksi DNA-protein,
sebagai substrat
dan lain-lain.
2. Ekspresi protein rekombinan dalam E. Coli
E. coli paling baik digunakan untuk ekspresi
protein intraseluler yang relatif kecil dan tidak
memerlukan modifikasi pascatranslasi
(posttraslational modification) yang terlalu banyak
untuk dapat berfungsi. Protein diekspresikan
dengan bantuan vektor plasmid untuk ekspresi,
yang banyak diantaranya dapat diinduksi dengan
pemberian reagen seperti IPTG (yang akan
melepas represi promotor) untuk mengasilkan
ekspresi dalam jumlah tinggi sebelum kemudian
dipurifikasi. Melekatkan protein tertentu pada
molekul lain misalnya ß galaktosidase kadang-
kadang dapat lebih menstabilkan protein, yang
jika tidak dilekatkan mungkin akan terdegradasi
dalam E. coli.
Salah satu keuntungan
sistem ekspresi pada E. coli
adalah mudah untuk
melakukan manipulasi DNA
rekombinan (mirip
sepertikloning plasmid) dan
proses seleksi dan ekspresi
yang cepat. Kerugiannya
adalah ketidakmampuan
untuk melakukan prosesing
kompleks seperti glikosilasi,
dan bahwa beberapa protein
bersifat labil (atau toksik)
pada hospes. Selain itu,
protein yang besar biasanya
tidak diproduksi atau tidak
terlipat (folding) dengan
efisien.
3. Ekspresi protein rekombinan
dengan bantuan Saccharomyces
cerivisiae
Sistem genetik yang sangat
berkembang, penggunaannya mudah,
berkurangnya waktu dan biaya
membuat S. Cerevisiae menjadi
organisme yang menarik untuk
diekspresikan dan memproduksi
protein rekombinan. Ragi mampu
membawa plasmid yang dirancang
khusus dan kemampuan ini
berfungsi dalam sistem ekspresi
protein rekombinan. Plasmid terdiri
dari situs restriksi yang dapat
digunakan untuk memasukkan
urutan gen yang diinginkan.
Transformasi dari ragi dengan
plasmid menghasilkan protein yang
diinginkan dan dapat ditingkatkan.
4. Ekspresi protein rekombinan dengan
bantuan baculovirus
Ekspresi yang dibantu oleh baculovirusdalam
sel serangga adalah satu cara lain yang
umumdigunakan untuk ekspresi protein
rekombinan. Protein rekombinan biasanya akan
terlokalisasi seperti pada sel normal (misalnya
reseptor pada membran, transcription factors
pada nukleus), walaupun tingkat ekspresi yang
tinggi akhirnya dapat mengganggu pola ini.
Tingkat ekspresi yang tinggi akan memudahkan
purifikasi, kecuali jika terjadi agregasi. Namun,
untuk melakukan seleksi dan rekombinasi
sejumlah besar protein mutan pada sistem ini
masih agak sulit.
terjadi rekombinasi dengan
DNA baculovirus dalam sel Sf9
Mentransfer plasmid yang sehingga sekuens DNA yang
mengandung cDNA yang menyandi protein mantel virus
dikehendaki (coat protein) utama,
polyhedrin, diganti dengan
protein yang dikehendaki.