REKOMBINAN
DETEKSI DNA REKOMBINAN
1. Deteksi kimia fisik
– Spektrofotometri UV
Spektrofotometri sinar UV digunakan untuk mengukur tingkat kemurnian DNA hasil isolasi.
Spektrofotometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada absorpsi radiasi elektromagnet
2.Elektroforesis gel agarosa
– Kebenaran ukuran
Elektroforesis DNA merupakan teknik untuk memisahkan sampel DNA berdasarkan
ukuran (berat molekul) dan struktur fisik molekulnya. Posisi molekul yang terpisah pada gel dapat
dideteksi dengan pewarnaan atau autoradiografi, ataupun dilakukan kuantifikasi dengan densitometer
3.DNA sekuensing
◦ Kebenaran urutan nukleotida (DNA sekuenser otomatis)
Quantifying DNA: Spectrophotometry
1 Metode Kjeldahl,
2. Metode titrasi formol,
3. Metode Lowry,
4. Metode spektrofotometri visible
(Biuret) dan spektrofotometri UV
Penentuan kadar protein:
Penetapan
nitrogen total
pada asam
amino, protein,
dan senyawa
yang
mengandung
nitrogen.
Penentuan Kadar Protein
Metode Kjeldahl
Triptofan mempunyai absorbsi maksimum pada 280 nm, sedang untuk tirosin
mempunyai absorbsi maksimum pada 278 nm.
Fenilalanin menyerap sinar kurang kuat dan pada panjang gelombang lebih
pendek. Absorpsi sinar pada 280 nm dapat digunakan untuk estimasi
konsentrasi protein dalam larutan.
Penentuan kadar protein secara Spektrofometri UV
Berdasarkan :
Metode yang paling umum untuk memisahkan protein adalah dengan cara
electrophoresis menggunakan discontinuous polyacrylamide gel
sebagai medium penyangga dan sodium dodecyl sulfate (SDS) untuk
mendenaturasi protein.
• SEKUENSING UJUNG
AMINO (10-15 asam amino
pertama)
• SEKUENSING UJUNG
KARBOKSI
• PEMETAAN PEPTIDA
(Peptide mapping)
SEKUENSING UJUNG SEKUENSING UJUNG KARBOKSI (C-
terminal)
AMINO (N-terminal)
C
N
PEMETAAN PEPTIDA