Technology
Sopianti Mapikasari
Ayunda Dwi S
Kandela Aisyah A
Pendahuluan Istilah hewan transgenik mengacu
Kemajuan terbaru telah pada hewan di mana telah ada
menghasilkan bebas prion 1 modifikasi genom yang disengaja,
(Richt et al., 2007) dan
menekan masa hidup prion 5 berbeda dengan mutasi spontan.
Metode ini berhasil pada tahun 1974 dimana virus dimasukkan kedalam embrio tikus, dan menghasilkan tikus
yang membawa DNA.
Metode ini bergantung pada integrasi acak DNA transgenik melalui perekrutan jalur perbaikan DNA seluler dan tetap merupakan proses
yang sangat tidak efisien dengan tingkat keberhasilan hanya 1-4% (Niemann dan kues 2000).
Metode ini masih digunakan untuk menghasilkan hewan transgenik (Baldassarre et al., 2003) dan sedang ditingkatkan dengan injeksi
bersama enzim restriksi dengan DNA untuk memediasi penggabungan transgen ke dalam kromosom (Thermes et al., 2002)
Teknik ini terdiri dari mengambil oosite enukleasi (sel telur) dan menanamkan inti donor
dari sel (tubuh) somatik. Ini digunakan dalam kloning terapeutik dan reproduksi.
PENERAPAN
Produk Farmasetikal
Susu saat ini merupakan sistem yang paling matang untuk menghasilkan protein rekombinan dari organisme
transgenik. Darah, putih telur, plasma seminalis, dan urin adalah sistem lain yang secara teori memungkinkan,
tetapi semuanya memiliki kelemahan. Darah, misalnya, pada 2012 tidak dapat menyimpan tingkat tinggi protein
rekombinan yang stabil dan protein aktif secara biologis dalam darah dapat mengubah kesehatan hewan
(Houdebine dan Louis-Marie, 2009).
Xenotransplantasi
Keberhasilan luar biasa transplantasi organ manusia-manusia humanto-manusia (contoh
intraspesies atau allotransplantasi) (yaitu jantung, ginjal, hati, paru-paru dan pankreas) telah
menyelamatkan banyak nyawa selama 25 tahun terakhir, tetapi juga telah menciptakan
kebutuhan yang signifikan untuk organ donor. Diakui sejak awal bahwa untuk alasan fisiologis,
anatomis, etis, dan penawaran, babi adalah pilihan terbaik sebagai hewan donor untuk organ
vaskularisasi. Namun, masalah imunologis yang serius harus diselesaikan sebelum model
transplantasi babi ke manusia dapat menjadi kenyataan (Platt et al., 1991).
Protein terapeutik rekombinan
Ternak transgenik berfungsi sebagai bioreaktor potensial untuk produksi protein berharga. Protein
seperti antithrombin III (AT III), aktivator plasminogen jaringan (TPA) dan á-antitripsin telah diturunka
dari kelenjar susu domba transgenik dan kambing transgenik.
Hewan transgenik juga dapat dibuat untuk mengeluarkan antibody dalam susu mereka yang memberikan
resistensi terhadap beberapa penyakit seperti mastisis atau untuk mengeluarkan peptida antimikroba seperti
lisozim.
Thank You