31118161
REKAYASA GENETIKA
Rekayasa genetika adalah suatu bioteknologi yang meliputi suatu modifikasi genetik, manipulasi gen,
DNA rekombinan, teknologi serta juga cloning gen dan genetika modern itu dengan cara menggunakan
segala jenis prosedur. Tetapi, untuk istilah dari rekayasi genetika dengan secara meluas itu ialah
menggambarkan manipulasi/pemindahan gen itu dengan cara membuat DNA rekombinan itu dengan
melalui penyisipan gen di dalam upaya untuk bisa mendapatkan produk baru yang lebih baik atau
unggul. DNA rekombinan ini merupakan suatu hasil dari penggabungan 2 materi genetik yang berasal
dari 2 organisme yang juga berbeda serta juga mempunyai sifat-sifat, Ciri, atau fungsi yang dikehendaki
sehingga organisme penerimanya itu mengekspresikan sifat atau juga fungsi yang sesuai dengan apa
yang diinginkan.
A. Teknik Dasar
1. Kloning gen ialah tahapan awal dari rakayasa genetika. Tujuan dari cloning gen adalah untuk
mengisolasi gen spesifik dalam jumlah yang besar dan dalam bentuk yang murni. Secara teori
adalah dimungkinkan untuk mengisolasi fragmen DNA murni dengan gen tunggal dari DNA
kromosom yang dipotong-potong menggunakan ensim restriksi. Dengan demikian dasar strategi
bagi cloning gen adalah untuk memindahkan gen yang diinginkan dari suatu genom komplek
yang besar ke suatu genom yang lebih sederhana, baik secara transformasi atau transduksi.
Dengan makin berkembangnya pengetahuan maupun penyambungan molekul-molekul DNA
scara in vitro. Proses yang dikenal sebagai rekombinasi in vitro ini dibantu oleh beberapa alat
yang penting yaitu ensim restriksi, DNA ligase dan DNA sintetase.
2. Sekuensing DNA
Sekuensing ini adalah teknik penentuan urutan basa suatu fragmen DNA yang membutuhkan
proses serta juga waktu yang lama. Saat ini proses ini sudah memiliki sifat automatis,maksudnya
ialah sekuensing yang dilakukan itu memungkinkan dalam skala industri sampai ribu kilobasa per
hari.
Merupakan suatu Proses dari suatu amplifikasi DNA untuk mensitesis komplementer disuatu fragmen
DNA yangdimulai dari suatu rantai primer yang dikenal dengan istilah kata teknik PCR (Polimerase Chain
Reaction).
4. Konstruksi Gen
Source: Biology, 7th Edition, Raven dkk, New York: McGraw Hill Higher Education (2005).
Pada tiap-tiap gen tersebut terdiri atas promotor (yakni daerah yang bertanggungan jawab di dalam
transkripsi gen yang berakhir diwilayah terminator), gen pendanda ini dipilih (yakni suatu gen yang
memiliki peran ialah sebagai resistensi antibiotik yang membantu di dalam membedakan perubahan
sel), serta juga terimanator. Konstruksi gen ini mengandung sedikitnya daerah promotor, daerah
transkrip, serta juga daerah terminator. Oleh karna itu, konstruksi gen ini disebut dengan vektor
ekspresi.
Konstruksi gen ini mengimplikasikan suatu penggunaan pada elemen-elemen seperti sistesis nukleotida
dengan secara kimiawi, enzim restriksi yang memotong DNA didaerah spesifik, amplifikasi fragmen DNA
itu dengan secara in vitro yakni dengan menggunakan teknik PCR, serta juga menyambungn fragmen
DNA yang berbeda dengan ikatan kovalen yakni menggunakan enzim ligase. Setelah itu fragmen ini
kemudian ditambahkan dalam plasmid yang selanjutnya ajab ditransfer ke dalam bakteri membentuk
klon bakteri. Klon bakteri ini kemudian akan diseleksi serta diamplifikasi. Penambahan elemen di dalam
konstruksi gen tersebut bergantung pada suatu tujuan eksperimen, terutamanya pada jenis sel
konstruksi itu kemudian akan diekspresikan.
Pembuatan Insulin
Insulin ini dihasilkan dari adanya rekombinasi DNA sel manusia itu dengan plasmid bakteri E.Coli.
Insulin yang dihasilkan lebih murni serta juga baik diterima oleh tubuh manusia disebabkan
karna mengandung protein manusia dibandingkan dengan insulin yang disintesis dari gen
pankreas hewan.
Pembuatan Vaksin Hepatitis
Vaksin hepatitis ini dihasilkan dari rekombinan DNA sel manusia itu dengan sel ragi
Saccharomyces. Vaksin yang dihasilkan itu berupa virus yang dilemahkan serta apabila
disuntikkan ke dalam tubuh manusia akan membentuk antibodi sehingga kebal terhadap
serangan hepatitis.
2. Fusi Sel
Istilah lain fusi sel ini dikenal dengan nama istilah teknologi hibridoma. Fusi sel ini
merupakan suatu peleburan dari 2 sel yang berbeda itu menjadi 1 menjadi protein yang
sangat begitu baik yang juga teta[ mengandung gen asli dari keduanya yang disebut dengan
istilah hibridoma. Hibridoma ini sering digunakan untuk dapat memperoleh antibodi di
dalam pemeriksaan kesehatan serta pengobatan. Misalnya kita ambil contoh ialah fusi sel
manusia dengan sel tikus. Tujuan fusi ini ialah menghasilkan hibridoma berupa antibodi yang
mampu untuk membelah dengan cepat. Sifat ini didapatkan dari sel manusia berupa
antibodi yang difusikan itu dengan sel kanker tikus berupa mieloma yang mampu untuk
membelah dengan cepat.