TUJUAN
Undang-Undang tentang Narkotika bertujuan:
a) Menjamin ketersediaan Narkotika untuk
kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
b) Mencegah, melindungi, dan menyelamatkan bangsa
PRODI FARMASI Indonesia dari penyalahgunaan Narkotika;
c) Memberantas peredaran gelap Narkotika dan
STIKes BTH TASIKMALAYA Prekursor Narkotika; dan
d) Menjamin pengaturan upaya rehabilitasi medis dan
sosial bagi Penyalah Guna dan pecandu Narkotika.
By Saeful Amin
1 2
3 4
1
08/09/2021
5 6
Penggolongan Narkotika
Golongan I Golongan III
Hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan
ilmu pengetahuan & tidak digunakan dalam terapi, Berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi
mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan dan / atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, potensi
ketergantungan . ringan mengakibatkan ketergantungan.
Misal:Tanaman Papaver Somniferum L,Opium mentah dsb Misal
a. Kodein dan garam-garam,
Golongan II b. Campuran Opium + bahan bukan narkotika
Berkhasiat pengobatan. Digunakan sebagai pilihan terakhir c. Campuran sediaan difenoksin/difenoksilat+bahan bukan narkotika
& dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan, potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan .
Misal : Fentanil, Petidina, dsb
7 8
2
08/09/2021
9 10
PEREDARAN Pasal 35
Pengangkutan (Pasal 24) Peredaran Narkotika meliputi
(1) Setiap pengangkutan impor Narkotika wajib dilengkapi
dengan dokumen atau surat persetujuan ekspor Narkotika
yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di negara pengekspor dan Surat Persetujuan
Impor Narkotika yang dikeluarkan oleh Menteri. Setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan penyaluran atau
penyerahan Narkotika, baik dalam rangka perdagangan, bukan
(2) Setiap pengangkutan ekspor Narkotika wajib dilengkapi perdagangan maupun pemindahtanganan, untuk kepentingan
dengan Surat Persetujuan Ekspor Narkotika yang
pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
dikeluarkan oleh Menteri dan dokumen atau surat
teknologi.
persetujuan impor Narkotika yang sah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di negara
pengimpor.
11 12
3
08/09/2021
Narkotika dalam bentuk obat jadi Untuk mendapatkan izin edar dari Menteri, Narkotika dalam bentuk
obat jadi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
13 14
Pasal 38 PENYALURAN
Narkotika hanya dapat disalurkan oleh Industri
Farmasi, pedagang besar farmasi, dan sarana
Setiap kegiatan peredaran Narkotika wajib penyimpanan sediaan farmasi pemerintah sesuai
dilengkapi dengan dokumen yang sah. dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini.
Industri Farmasi, pedagang besar farmasi, dan
sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintah
wajib memiliki izin khusus penyaluran Narkotika
dari Menteri.
15 16
4
08/09/2021
17 18
19 20
5
08/09/2021
21 22
23 24
6
08/09/2021
KESIMPULAN
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
mengatur upaya pemberantasan terhadap tindak pidana Narkotika
Tugas
melalui ancaman pidana denda, pidana penjara, pidana seumur
hidup, dan pidana mati. Disamping itu, Undang-Undang Nomor 35 Berikan contoh kasus dan hubungkan dengan pasal
Tahun 2009 juga mengatur mengenai pemanfaatan Narkotika untuk yang ada pada UU No. 35 tahun 2009
kepentingan pengobatan dan kesehatan serta mengatur tentang
rehabilitasi medis dan sosial.
Penanggulangan dan pencegahan terhadap penyalahgunaan
NARKOTIKA merupakan tanggung jawab bangsa Indonesia secara
keseluruhan, bukan hanya berada pada pundak kepolisian ataupun
pemerintah saja. Namun, seluruh komponen masyarakat diharapkan
ikut perperan dalam upaya penanggulangan tersebut. Setidaknya,
itulah yang telah diamanatkan dalam berbagai perundang-undangan
negara, termasuk UU No. 35 tahun 2009 tentang narkotika.
25 26
Terima Kasih
27