Anda di halaman 1dari 188

Spektrofotometri infra merah

Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah


merupakan suatu metode yang mengamati
interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik
yang berada pada daerah panjang gelombang
0,75 1.000 m atau pada Bilangan Gelombang
13.000 10 cm-1
Suatu teknik berdasar pada getaran ikatan-ikatan
atom antaratomik suatu molekul.
Alatnya yaitu Spektrofotometer Inframerah.

Infrared
spectrometer

SPEKTROSKOPI INFRAMERAH

Daerah inframerah dapat dibagi lagi menjadi tiga sub daerah :

_
n = 14.290-4.000 cm-1

1. Sub daerah IR dekat l 0,7 2,5mm ,


_
2. Sub daerah IR sedang l 2,5 - 15 mm, n = 4000-666 cm-1
_
3. Sub daerah IR jauh l 15 mm-50 mm , n = 666-200 cm-1

l(panjang gelombang), 1m = 1mm = 10-6 m


_
l
n (bilangan gelombang)

Range Frekuensi IR

= c/l
n - dalam hertz
c - kecepatan sinar (3.1010 cm/detik)

E=h.n
h - konstante Plank

_
n

Daerah spektrum

Transisi energi

X-rays

Memutus ikatan

UV/Vis

Elektronik

Ir

Vibrasional

Microwave

Rotasional

Radiofrequencies

NMR

Apa yang Menyebabkan Beberapa Frekwensi Diserap ?

Setiap frekuensi dari radiasi elektromagnetik


(termasuk IR) mempunyai energi tertentu.
Jika frekuensi tertentu sedang diserap ketika
melewati senyawa uji, berarti bahwa energi
sedang ditransfer ke senyawa tersebut.
Energi dalam radiasi IR sesuai dengan energi
yang terlibat dalam vibrasi ikatan.
7

Penyerapan Sinar Infra Merah (IR)


oleh molekul
Jika energi sinar IR diserap oleh molekul, maka energi sinar
tersebut akan menyebabkan transisi tingkat energi vibrasi molekul
dari tingkat yang rendah ke yang lebih tinggi.
Tetapi transisi terjadi jika:
Energi sinar infra merah tersebut = E dari kedua tingkat energi
vibrasi yang bersangkutan.
Vibrasi yang berubah tingkat energinya itu menyebabkan
perubahan netto momen dwikutub.

Av3
Av2
Av1
Av0

Energi yang diperlukan


untuk transisi dari
Av0 ke Av1 = Av1 Av2
sama dengan Av2 Av3

Vibrational levels of energy


Energy level diagram showing difference
between the absorption of infrared radiation
(left) and ultravioletvisible radiation (right).
At room temperature most molecules are
in their ground vibrational state (v = 0).
A transition from the ground vibrational
state to the first vibrational excited state (v =
1) requires the absorption of a photon with
an energy of h
Transitions in which v is 1 give rise to the
fundamental absorption lines.
Weaker absorption lines, called overtones,
are due to transitions in which v is 2 or 3.
9

Energi dari radiasi IR cukup untuk memberikan suatu


perubahan di dalam energi vibrasi dari suatu molekul
atau ion poliatomik.
Penyerapan sinar IR menyebabkan berubahnya
frekuensi vibrasi
Tingkat energi vibrasi terkuantisasi, sehingga proses
absorpsinya terkuantisasi.
Hanya frekuensi (energi) radiasi IR yang terpilih yang
dapat diabsorpsi oleh suatu molekul untuk vibrasi
ikatan molekul.

Setiap ikatan mempunyai energi vibrasi tertentu,


radiasi yang diserap karakteristik untuk setiap ikatan
10

Kegunaan Spektrum(a) inframerah

- Setiap ikatan mempunyai

_
n

tertentu.

- Ikatan yang sama pada 2 senyawa berbeda mempunyai


spektra IR yg berbeda.
- Tidak ada dua molekul yang berbeda mempunyai spektra
IR persis sama.
- Sehingga spektrum IR dapat digunakan sebagai sidik jari
seperti pada manusia.

4000 1500 cm-1


1500 900 cm-1

disebut Daerah vibrasi terlokalisasi


disebut Daerah sidik jari

IR-Active
Ikatan yang berubah dipole moment sewaktu bervibrasi akan
mengabsorpsi inframerah.

IR-Inactive
Ikatan yang tidak berubah dipole moment sewaktu
bervibrasi tidak mengabsorpsi inframerah.

Contoh : CO2
H2C=CH2
simetri

pseudosimetri

Interaksi Momen Dipol dengan IR


Molekul harus memiliki perubahan dalam momen dipol
sehingga getaran atau rotasi dapat menyerap radiasi IR

Molekul diatomik yang mengandung atom-atom dari


unsur yang berbeda biasanya berupa molekul polar
dan memiliki momen dipol, sedangkan molekul
diatomik yang mengandung atom-atom dari unsur
yang sama tidak memiliki momen dipol dan berupa
molekul non-polar.

Infrared Absorptions
For a molecule to show infrared absorptions
an electric dipole moment of the molecule
must change during the vibration.
a homonuclear diatomic molecule is infraredinactive molecule its dipole moment
remains zero no matter how long the bond.
15

The bond dipole moment


The bond dipole moment
the polarity of a chemical bond within a molecule
It occurs whenever there is a separation of positive and
negative charges.
The bond dipole is given by:
The bond dipole is modeled as + - with a distance d
between the partial charges + and -.
It is a vector, parallel to the bond axis, pointing from minus to
plus, as is conventional for electric dipole moment vectors
16

Change in the dipole moment of a heteronuclear


diatomic molecule
a heteronuclear diatomic
molecule is an example of
infrared-active
molecule,
The dipole moment of
such a molecule changes
as the bond expands and
contracts.
17

Hanya ikatan yang berubah dipol moment


sewaktu bervibrasi dapat mengabsorpsi
inframerah.

=>

Symmetrical & asymmetrical vibrations

Carbon dioxide vibrations


19

Jenis-jenis Vibrasi molekul


1. Vibrasi ulur/regangan (Stretching Vibration),
yaitu vibrasi yang mengakibatkan perubahan
panjang ikatan suatu ikatan.
Vibrasi ulur terjadi pada bilangan gelombang
yang tinggi.
2. Vibrasi tekuk/bengkokan (Bending Vibrations),
yaitu vibrasi yang mengakibatkan perubahan
sudut ikatan antara dua ikatan.
Vibrasi tekuk terjadi pada bilangan gelombang
yang rendah.

Types of Bond vibration

21

Vibrasi ulur (Streching)


Dalam vibrasi ini atom bergerak terus sepanjang
ikatan yang menghubungkannya sehingga akan
terjadi perubahan jarak antara keduanya,
walaupun sudut ikatan tidak berubah
Vibrasi ulur ada dua macam, yaitu:
1. Regangan Simetri, unit struktur bergerak
bersamaan dan searah dalam satu bidang
datar.
2. Regangan Asimetri, unit struktur bergerak
bersamaan dan tidak searah tetapi masih
dalam satu bidang datar.

Vibrasi ulur (streching)

Simetri
(~ 2853 /cm)

Tak Simetri
(~ 2926 /cm)

Pada vibrasi ini terjadi perubahan terus menerus dari jarak


antara 2 atom didalam suatu molekul (konstanta vibrasi
antara dua atom sepanjang sumbu ikatan).
Contoh : -CH3, -CH2-, -NO2, -NH2, dan anhidrida.

Types of bond vibration

24

Bond bending

The diagram shows the bending of the


bonds in a water molecule.

the bond angle between the two hydrogen-oxygen


bonds fluctuates slightly around its average value.

26

Vibrasi tekuk (Bending)


Jika sistim tiga atom merupakan bagian dari sebuah
molekul yang lebih besar, maka dapat menimbulkan
vibrasi bengkokan atau vibrasi deformasi yang
mempengaruhi osilasi atom atau molekul secara
keseluruhan.
Vibrasi tekuk ini terbagi menjadi empat jenis,yaitu :
1. Vibrasi Goyangan (Rocking), unit struktur bergerak
mengayun asimetri tetapi masih dalam bidang datar.
2. Vibrasi Guntingan (Scissoring), unit struktur bergerak
mengayun simetri dan masih dalam bidang datar.
3. Vibrasi Kibasan (Wagging), unit struktur bergerak
mengibas keluar dari bidang datar.
4. Vibrasi Pelintiran (Twisting), unit struktur berputar
mengelilingi ikatan yang menghubungkan dengan
molekul induk dan berada di dalam bidang datar

Vibrasi Tekuk (bending vibration)


Terjadi perubahan sudut antara dua ikatan kimia.
Ada 2 bidang :
a. Tekuk dalam bidang (in-plane bending) v.
Scissoring dan v. Rocking
b. Tekuk keluar dalam bidang (out-of-plane) v.
wagging dan v. Twisting
Keempat vibrasi tersebut hanya mungkin bagi
molekul yang memiliki lebih dari dua atom.

(ulur)

(tekuk)

(~ 720 /cm)

(~ 1250 /cm)

(~ 1450 /cm)

(~ 1250 /cm)

Simetric
streching

Asimetric
streching

Scissoring

Wagging

Rocking

Twisting

Cara Vibrasi Molekul


Berapakah vibrasi fundamental dari suatu molekul
1. Untuk molekul linear
Vibrasi fundamental = 3n - 5
n = banyaknya atom
Misal: CO2 O = C = O
2. Untuk molekul tidak linear
= 3n 6
Dapat terjadi penyimpangan jika:
a.

b.
c.
d.

Vibrasi tersebut tidak disertai dengan perubahan netto moment


dwi kutub
Energi dari 2 jenis vibrasi fundamental adalah identik 1 puncak
serapan saja
Intensitas serapan vibrasi fundamental sangat kecil sehingga tidak
terdeteksi oleh alat
Energi suatu jenis vibrasi fundamental terletak di l yang di luar
jangkauan alat pendispersi.

The number of possible normal vibrational modes

for a linear molecule is 3N 6


for a nonlinear molecule is 3N 5
N is the number of atoms in the molecule.
benzene (C6H6), for example, has 30 possible normal
modes of vibration, although not all of these vibrational
modes give rise to an absorption

34

Obtaining IR spectra
An infrared spectrum is commonly obtained
by passing infrared radiation through a
sample and determining what fraction of the
incident radiation is absorbed at a particular
energy.
The energy at which any peak in an
absorption spectrum appears corresponds to
the frequency of a vibration of a part of a
sample molecule.
35

Expressing the intensity of the transmitted


radiation
In absorption spectroscopy a beam of
electromagnetic radiation passes through a
sample.
Much of the radiation is transmitted without
a loss in intensity.
At certain wavelengths, the radiations
intensity is attenuated by due to absorption

The intensity of transmitted rdiation may be expressed in


transmittance T or in
absorbance A

36

Absorbance & transmittance


absorbance(A)
The attenuation of photons as they pass through a sample

transmittance (T)
The ratio of the radiant power passing through a sample to
that from the radiations source

37

The attenuation of electromagnetic radiation


As a beam of electromagnetic radiation
passes through a sample.
Much of the radiation is transmitted
without a loss in intensity.
At certain wavelengths, the
radiations intensity is attenuated
due to absorption

The intensity of transmitted rdiation may be expressed in


transmittance T or in
absorbance A

38

39

Different
linearities

40

Komponen grafik
baseline

peak

Transmitans % menyatakan banyaknya intensitas cahaya yang kembali ke detektor


M at h Com poser 1. 1. 5
ht t p: / / www. m at hcom poser . com

%T =

intensitas
x 100
intensitas orisinil

Wavenumber menyatakan panjang gelombang yang dipancarkan (cm-1)

%
T
r
a
n
s
m
i
t
a
n

Bilangan gelombang (cm-1)

Perbandingan intensitas pita serapan C=O (1850 1630)


cm-1 dan C=C (1680 1620) cm-1

Bentuk dan pita serapan gugus OH dan NH2

Perbandingan intensitas pita serapan O H (3650 3200) cm-1


dan N H (3500 3300) cm-1

Dasar Spektroskopi Infra Merah


Senyawa yang terdiri atas dua atom atau
diatom yang digambarkan dengan dua buah
bola yang saling terikat oleh pegas seperti
tampak pada gambar dibawah ini. Jika pegas
direntangkan atau ditekan pada jarak
keseimbangan tersebut maka energi potensial
dari sistim tersebut akan naik

Vibrasi molekular

Bila ikatan bergetar, maka energi vibrasi secara


terus menerus dan secara periodik berubah
dari energi kinetik ke energi potensial.
Jumlah energi total adalah sebanding dengan
frekwensi vibrasi dan tetapan gaya ( k ) dari
pegas dan massa ( m1 dan m2 ) dari dua atom
yang terikat.
Energi yang dimiliki oleh sinar infra merah
hanya cukup kuat untuk mengadakan
perubahan vibrasi.

Bilangan Gelombang
Semakin besar harga k, frekuensi vibrasi
semakin besar. Radiasi yang dapat
_
ditunjukkan dalam bilangan gelombang ( n )
sebagai berikut :

Hukum Hooke

49

Hukum Hooke

n =

2c
n = frekuensi / cm-1
c = kecepatan sinar 3.1010 cm/detik
K= tetapan kekuatan ikatan dyne/cm
m = m1 . m2 ; massa atom dalam gram atau
m 1 + m2
n =

4,12

m
m = M1 . M2
M1 + M2 (6,02 x 1023)
massa atom dlm AMU

K
m

m = M1.M2

M1 + M2

M1, M2 adalah berat atom

n =

2c

Harga K naik dengan bertambahnya jumlah ikatan

Harga m menaik ~ peningkatan massa atom yang diikat oleh atom Carbon

Hibridisasi berpengaruh pada kekuatan ikatan ~ harga K

Urutan kekuatan ikata sp > sp2 > sp3

Jenis ikatan

=C-H

=C-H

-C-H

sp

sp2

sp3

Panjang
ikatan

1.08 oA

1.10 oA

1,12 oA

Kekuatan
ikatan

121 kal

106 kal

101 kal

3300 cm-1

~3100 cm-1

~2900 cm-1

Hibridisasi C

Frekuensi IR

Frekuensi vibrasi ulur C-H


3300 cm-1

3100 cm-1

Asetilenik

Vinil =C-H

=C-H

Aromatik
=C-H

3000 cm-1

Alifatik

2850 cm-1

2750 cm-1

Aldehida
-C=O
H

Siklopropil
C-H
sp

sp2

sp3

Pada siklopropil : untuk mengurangi distorsi sudut maka ikatan C-C,


perlu lebih karakter p, konsekuensinya ikatan C-H lebih bersifat s
K naik.

Jenis Vibrasi ~ tekuk lebih mudah bervibrasi ~ harga K lebih kecil

1715 cm-1

1675 1680 cm-1

Resonansi menyebabkan frekuensi vibrasi ulur C=O menurun


(bergeser ke kanan)
Krn resonansi memperpanjang jarak ikatan antara atom C dan
O gugus karbonil dan lebih memberikan sifat ikatan tunggal.
Maka akan menurunkan kekuatan ikatan (K) C=O

Konstanta Gaya dari Beberapa Tipe Ikatan

C(sp3) H

Konstanta
Gaya
(N/cm)
4,8

C(sp2) H
C(sp) H
NH
OH
CC
CC
C C
CO

5,1
5,9
6,3
7,6
4,5
9,6
15,5
5,1

Ikatan

CO

Konstanta
Gaya
(N/cm)
12,1

CN
CN
C N
CF
C Cl
C Br
CI
SH

5,8
10,5
18,0
5,7
3,65
3,15
2,65
4,2

Ikatan

Nilai-nilai diatas bisa berubah karena lingkungan.

_
Misal : C=C bila terkonjugasi maka mempunyai harga n lebih kecil dari 1650 cm-1

Absorption regions of specific bond type

58

Faktor-faktor yang mempengaruhi frequensi vibrasi


1. Kopling vibrasi (Adanya saling pengaruh-mempengaruhi antara berbagai vibrasi
dalam satu molekul, sehingga diketahui macam-macam vibrasi :
a. Vibrasi fundamental (dasar)
b. Pita overton (harmonik)

Fermi resonansi

c. Pita Beats (pita terjadi hasil penjumlahan atau pengurangan n)


2. Ikatan hydrogen

CH3

Intramolekuler ( satu molekul)

H
O

O
H

IKATAN HIDROG EN
INTRA MOLEK ULER

ENO L

ikatan hidrogen
inter molekuler

ikatan hidrogen
inter molekuler

R O

Intermolekuler ( antar molekul)

Adanya ikatan hidrogen (O---H) melemahkan ikatan (O R) sebenarnya


sehingga harga K turun sehingga frekuensi akan turun.

tautomerism

61

O-H Stretch of a
Carboxylic Acid
This O-H absorbs broadly, 2500-3500 cm-1, due
to strong hydrogen bonding.

Faktor-faktor yang mempengaruhi frequensi vibrasi


3. Efek elektronik
Resonansi (mesomeri)

1715 cm-1

CH 3

+M

-M

n str C=O naik

Induksi
O

O
N ==

O
Cl
1800 cm-1

str C=O turun

Beberapa faktor yang mempenaruhi geseran bilangan gelombang


pada gugus karbonil :
1. Dorongan elektron oleh gugus alkyl melalui efek induksi

2. Tarikan elektron oleh gugus penarik elektron melalui efek induksi


3. Adanya efek resonansi

O
O-CH=CH2

1770 cm-1

O-R

1735 cm-1
normal

O
R

CH2 =CH

O-R

1720 cm-1

O
O

konjugasi dengan Oksigen

O-R

konjugasi , atau aril

H2C C O
H

CH2
Vc-o = 1220 cm-1

+
C O R
H

R1

O R2

Vc-o 1120 cm-1

Effects of the group attaching on cacbonyl

68

4. Sudut Ikatan

C
R

R
normal
1815

1780

1745

1715

1715

1705 cm

sudut ikatan c-co-c makin berkurang keregangannya

-1

n C=O

Frekuensi vibrasi C=C ulur dalam sistim lingkar (C=C endo)

Makin kecil ukuran cincin,makin kecil frek.vibrasi ulur C=C


a
C

90o

C
C

C
120o

Frekuensi vibrasi C=C ulur diluar sistim lingkar


Cincin kecil memerlukan lebih karakter p untuk ikatan C-C sudut kecil,
untuk itu memindahkan karakter p dari ikatan s ikatan rangkap, shg
ikatan rangkap lebih berkarakter s. Akibatnya K naik.

Makin kecil ukuran cincin, makin besar frek.vibrasi C=C (bergeser ke kiri)

5. Efek ruang

Cl

A
Cl ekuatorial

n C=O Lebih tinggi

CH 3

ekuatorial Cl

O
C O

aksial

Cl
C

CH 3

LANGKAH-LANGKAH AWAL MENGENALI GUGUS FUNGSIONAL


PADA SPEKTRA INFRA MERAH

1. ADAKAH GUGUS KARBONIL ?


C=O : puncak kuat pada 1820 1660 cm-1
2. Bila ada karbonil :
a. Asam

: Adakah puncak OH, melebar pada 3400-2400 cm-1


biasanya overlap dengan puncak C-H.

b. Amida

: Adakah puncak NH, pada 3500 cm-1 , kadang-kadang berupa


puncak kembar.

c. Ester

: Adakah puncak C-O , kuat pada 1300-1000 cm-1

d. Anhidrida asam : Adakah dua puncak C=O pada 1810 dan 1760 cm-1
e. Aldehida : Adakah puncak lemah pada 2850 dan 2750 cm-1
3. Bila tak ada karbonil :
a. Alkohol
Fenol

: Adakah puncak melebar pada 3600 - 3300 cm-1


Tegaskan dengan adanya C-O pada 1300-1000 cm-1

b. Amina

: Adakah puncak NH pada 3500 cm-1

c. Eter

: Adakah puncak C-O pada 1300 1000 cm-1

4. Ikatan Rangkap / Cincin Aromatik


: Adakah puncak lemah pada 1650 cm-1
Aromatik pada 1650-1450 cm-1
Ditegaskan : puncak daerah C-H
Aromatik & Vinil disebelah kiri 3000 cm-1
Alifatik sebelah kanan 3000 cm-1
5. Ikatan rangkap tiga
: Adakah C=N, puncak tajam pada 2250 cm-1.

Adakah C=C, puncak tajam pada 2150 cm-1perlu ditegaskan


adanya puncak = C-H pada 3300 cm-1.

6. GUGUS Nitro

: Adakah dua puncak kuat pd 1600-1500cm-1 dan 1390-1300 cm-1

7. Hidrokarbon

: puncak C-H pada 3000 cm-1


puncak CH2 pada 1450 cm-1
puncak CH3 pada 1375 cm-1

Characteristric group absorption

75

Scale in IR spectra

82

the infra-red spectrum of propan-1-ol

bond stretching and bending produce different troughs


in the spectrum.

83

the fingerprint region


(from about 1500 to 500 cm-1)
These are mainly due to all
manner of bending vibrations
within the molecule.

each different compound produces a different pattern of


troughs in this part of the spectrum
84

Comparing The pattern in the fingerprint region for


identifying two isomers
The pattern in the fingerprint region is
completely different and could
therefore be used to identify the
compound
to positively identify an unknown
compound,
1. use its infra-red spectrum to identify
what sort of compound it is by looking for
specific bond absorptions. for example,
an alcohol contains an -OH group.
2. You would then compare the
fingerprint region of its infra-red
spectrum with known spectra measured
under exactly the same conditions to find
out which alcohol (or whatever) you had.
85

The infra-red spectrum for ethanoic


acid

86

The infra-red spectrum for a primary amine


1-aminobutane

Primary amines contain


the -NH2 group, and so
have N-H bonds.
These absorb
somewhere between
3100 and 3500 cm-1.

A double trough (typical of primary amines) can be seen


clearly on the spectrum to the left of the C-H absorptions.
87

The infra-red spectrum for a hydroxy-acid: 2hydroxypropanoic acid


two different sorts of O-H bond - the one
in the acid and the simple "alcohol" type
in the chain.

The O-H bond


in the acid group absorbs between
2500 and 3300,
in the chain between 3230 and 3550
cm-1.
Taken together gives this immense
trough covering the whole range
from 2500 to 3550 cm-1.
Lost in that trough as well will be
absorptions due to the C-H bonds

Notice the strong C=O absorption at about 1730 cm-1.


88

IR spectra of selected compounds

89

Aliphatic alkane spectra

90

2,2,4-trimethylpentane

91

1-decene

92

isoprene

93

1-hexyne

94

o- Xylene

95

2.4.4-trimethylpentanol

96

Phenol

97

anisole

98

cyclohexylcarbinol

99

Cis and trans interconversion

100

Ammonium benzoate

101

Benzoyl chloride

102

Spectra of lactones

103

Propionic anhydride

104

2-methyl-propanamide

105

H-bonding - Amide dimers

106

CH3COOH

t
r
a
n
s
m
i
t
a
n
Bilangan gelombang (cm-1)
Spektrum inframerah 3-metil-2-butanon (lapisan tipis, pelat KBr)

Spektrum inframerah n-dekana (lapisan tipis cairan diantara plat KBr)

C-H ulur disebelah kanan 3000 cm-1


C-H ulur disebelah kiri 3000 cm-1 vinilik, aromatik, asetilenik, strained ring
C-H bending :

CH2 -1450 cm-1


CH3-1375 cm-1

Spektrum inframerah sikloheksana ( lapisan tipis cairan, plat KBr)

Tidak ada ggs CH3 oleh krn itu tidak muncul puncak pada 1375 cm-1

Spektrum inframerah 1-heksena (lapisan tipis cairan, plat KBr)

Spektrum inframerah sikloheksena (lapisan tipis cairan, plat KBr)

=C-H ulur disebelah kiri 3000 cm-1

-C-H ulur disebelah kanan 3000 cm-1


C=C ulur pada 1660-1600 cm-1, puncak lemah karena simetri. Cis
> trans (momen dipol)

-C-H tekuk keluar bidang (OOP) 1000 650 cm-1

Cis-2-pentena (lapisan tipis cairan, plat KBr)

Trans-2-pentena (lapisan tipis cairan, plat KBr)

=C-H ulur sebelah kiri 3000 cm-1


C=C ulur 1660 cm-1, puncak kuat krn konjugasi, tidak simetri, dan pada ujung.
puncak lebih lemah drpd C=O.
=C-H OOP 1000-650 cm-1

Spektrum inframerah 1-oktuna (lapisan tipis cairan, plat KBr)

Spektrum inframerah 4-oktuna (lapisan tipis cairan, plat KBr)

Vibrasi ulur, cm-1


Gugus

Metil
Metilene

CH3-CH2-

Metin

-CH

Asimetri

Simetri

2962
2926

2872
2853

2890 (sangat lemah)

Vibrasi tekuk C-H

Frekuensi vibrasi tekuk alkena

Spektra cincin aromatik

Puncak OOP 900-690 cm-1 untuk menentukan pola substitusi


Puncak overton atau kombinasi 2000-1667 cm-1

--- ------

Kotak tidak diblok daerah C-H tekuk


Kotak diblok hitam adalah daerah C=C tekuk

Spektra alkohol dan fenol

Vibrasi C-O ulur (cm-1)

Senyawa
Fenol
3o alkohol
2o alkohol
1o alkohol
contoh : 2o

Vibrasi O-H ulur cm-1

1220
1150
1100
1050

3610
3620
3630
3640

OH
H
C CH3

1100

OH

1070 cm-1
1100

1o
CH2OH
1050

1017 cm-1

1070 cm-1

H
H2C C C CH3
H
OH
1100

1060 cm-1

O
R-O-R

Ar-O-R

dialkileter

arileter

CH2=CH-O-R
vinileter

1220 cm-1

R-CH-CH-R
epoksida

OR
R-C-H
OR
asetal

1120 cm-1

OR
R-C-R
OR
ketal

Alkohol, ester dan eter mempunyai puncak C-O


Kalau tidak ada puncak OH ulur dan C=O maka senyawa tsb adalah eter.

Senyawa karbonil
1810

1800

1760

1735

1725

1715

1710

1690

Anhidrida
Puncak 1

Klorida
asam

Anhidrida
Puncak 2

ester

aldehida

keton

Asam
karboksilat

amida

Faktor-faktor yang berpengaruh frekuensi vibrasi ulur


1. Efek konjugasi
2. Efek ukuran cincin
3. Substitusi atom karbon
4. Efek ikatan hidrogen

Aldehida

C-H ulur aldehida 2750 cm-1 dan 2850 cm-1


C=O ulur aldehida 1725 cm-1
Adanya overton 2 x n C=O 3450 cm-1

Puncak overton jangan dikacaukan dengan puncak OH ulur

Keton

Keton normal 1715 cm-1


Konjugasi C=O bergeser ke kanan

C-CO-C kopel vibrasi ulur dan tekuk 1300-1100 cm-1


keton aromatik bergeser ke kiri

Asam karboksilat

O-H ulur sangat melebar 3400-2400 cm-1


O-H tekuk keluar bidang 930 cm-1
C-O ulur 1320 1210 cm-1

Konjugasi C=O bergeser ke kanan


Dimeer C=O lebih melebar pada 1730-1700 cm-1
Monomeer C=O pada 1760 1730 cm-1

Ester (R-COOR)

C=O ulur ester normal pada 1735 cm-1


C-O ulur dua atau lebih puncak, satu lebih kuat, lebar pada 1300-1000 cm-1

Konjugasi pada R C=O bergeser ke kanan

Konjugasi aril (R) C=O bergeser ke kanan

Ikatan hidrogen intramolekuler (internal) C=O ulur bergeser ke kanan

Cincin tegang (kecil) C=O ulur bergeser ke kiri

Amida

C=O ulur amida 1670 1640 cm-1


N-H ulur 3500-3100 cm-1, Amida primer mempunyai dua puncak 3350, 3150 cm-1
N-H tekuk 1640 1550 cm-1

Amina

N-H ulur amin primer ada dua puncak 3500-3300 cm-1


N-H tekuk gunting 1640-1560 cm-1, N-H tekuk keluar bidang 800 cm-1.
C-N ulur pada 1350-1000 cm-1

Isonitril

C=N ulur puncak tajam pada 2250 cm-1

Konjugasi C=N bergeser ke kanan

Klorida asam

C=O ulur pada 1800 cm-1

Konjugasi C=O bergeser ke kanan


Fermi resonansi

Anhidrida

C=O ulur selalu mempunyai dua puncak pada 1830-1800 dan 1775-1740 cm-1
C-O ulur muncul pada 1300-900 cm-1

Senyawa nitro

Merkaptan

S-H ulur puncak lemah pada 2550 cm-1

Instrumentasi

178

Instrumentasi
Dispersive Infrared spectrophotometer
Fourier Transform (FT IR) spectrophotometer

Dispersive Infrared
spectrophoto meter

Instrumentasi

-Konvensional
-Fourier Transform (FT IR)
Preparasi

Sampel: gas
cair
padat

Pelarut: CCl4
CS2
CHCl3
Padat

: Nujol
KBr
TlBr/I, ZnSe

Pelet/tablet

Fourier Transform (FT


IR) spectrophotometer

Perbedaan jarak yang ditempuh dua gelombang dlm interferometer disebut


Retardation. (d)
Terjadi interferensi saling memperkuat bila d adalah kelipatan integral dari l.
Saling memadamkam bila d adalah separo kelipatan integral l., kelipatan selain itu
pemadaman sebagaian.
Cermin bergerak konstan menjauhi sinar yg menuju detektor pergantian secara
ajeg intensitasnya maksimum-minimum.
Kurva : intensitas vs retardation disebut : interferogram.

I (d) = B (n) cos ( 2 d/l)


I (d) = B (n) cos 2 n d)

Lebih cepat
Lebih teliti frekuensi/ bil gelombang

Lebih efisien penggunaan radiasi


Memperbaiki ratio signal/noise

preparation of Sample

186

preparation of Sample of a pure liquid substance


Sample cells are made from materials, such as
NaCl and KBr, that are transparent to infrared
radiation.
Liquid samples are analyzed in one of two ways.
For nonvolatile liquids a suitable sample can
be prepared by placing a drop of the liquid
between two NaCl plates, forming a thin film
that typically is less than 0.01 mm thick.
Volatile liquids must be placed in a sealed cell
187
to prevent their evaporation.

Preparation of sample of a semisolid substance


The analysis of solution samples is limited by
the solvents IR-absorbing properties
CCl4, CS2, and CHCl3 are the most common
solvents.
Solutions are placed in cells containing two
NaCl windows separated by a Teflon spacer.
By changing the Teflon spacer, pathlengths from
0.015 to 1.0 mm can be obtained.
Sealed cells with fixed or variable pathlengths
also are available.
188

Anda mungkin juga menyukai