PENDAHULUAN
BAB II
1
Helwiyah, S.Kp, Influenza, 107
2
Dr. Endriana Svieta Lubis, MKK
1
PEMBAHASAN
Secara epidemiologi Influenza merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat
di lingkungan masyarakat. Walaupun ringan, penyakit ini tetap berbahaya untuk mereka yang
berusia sangat muda dan orang dewasa dengan fungsi kardiopulmoner yang terbatas. Juga
pasien yang berusia lanjut dengan penyakit ginjal kronik atau ganggugan metabolik endokrin
dapat meninggal akibat penyakit yang dikenal tidak berbahaya ini. Serangan penyakit ini
tercatat paling tinggi pada musim dingin di negara beriklim dingin dan pada waktu musim
hujan di negara tropik. Pada saat ini sudah diketahui bahwa pada umumnya dunia dilanda
pandemi oleh influenza 2-3 tahun sekali. Jumlah kematian pada pandemi ini dapat mencapai
puluhan ribu orang dan jauh lebih tinggi dari pada angka-angka pada keadaan non-epidemik.
Patofisiologi influenza dimulai dari inhalasi droplet virus influenza, diikuti replikasi
virus dan kemudian infeksi virus menyebabkan inflamasi pada saluran pernafasan.Virus
influenza masuk melalui inhalasi dari droplet yang infeksius, aerosol partikel mikro, maupun
inokulasi langsung lewat sentuhan tangan dari penderita. Virus kemudian mengikat reseptor
asam sialat yang terdapat pada sel epitel jalan napas, khususnya di trakea dan bronkus.
Kemudian, replikasi virus mencapai puncaknya dalam 48 jam pasca infeksi dan jumlah virus
berhubungan langsung dengan derajat keparahan penyakit.
Pada kasus yang berat, terdapat perluasan infeksi virus mencapai bagian paru-paru
distal yang sesuai dengan karakteristik pneumonitis interstisial. Kerusakan pada alveoli yang
disertai pembentukan membran hialin menyebabkan perdarahan dan eksudat keluar dari
kapiler alveolar menuju lumen yang kemudian mengakibatkan gangguan pertukaran gas dan
disfungsi napas berat.
2
Antibodi serum (IgM, IgG, dan IgA) terhadap hemaglutinin (HA) dan neuraminidase (NA)
baru muncul setelah satu minggu pascainfeksi dan belum berperan dalam proteksi terhadap
penyakit akut, namun dapat memberikan imunitas dan proteksi terhadap reinfeksi oleh tipe
virus yang sama hingga beberapa tahun. [3-5]
Secara etiologinya, saat ini dikenal 3 tipe virus influenza yakni A, B dan C. Ketiga
tipe ini dapat dibedakan dengan complement fixasion test. Tipe A merupakan virus penyebab
influenza yang bersifat epidemik. Tipe B biasanya hanya menyebabkan penyakit yang lebih
ringan dari tipe A dan kadang-kadang saja sampai mengakibatkan epidemi. Tipe C adalah
tipe yang diragukan patogenitasnya untuk manusia, mungkin hanya menyebabkan gangguan
ringan saja. Virus penyebab influenza merupakan suatu orthomixovirus golongan RNA dan
berdasarkan namanya sudah jelas bahwa virus ini mempunyai afinitas untuk myxo atau
musin.
Semua subtipe dari virus influenza A ini dapat menginfeksi unggas yang merupakan
pejamu alaminya, sehingga virus influenza tipe A disebut juga sebagai avian influenza atau
flu burung. Sebagian virus influenza A juga menyerang manusia, anjing, kuda dan babi.
Variasi virus ini sering dinamai dengan hewan yang terserang, seperti flu burung, flu
manusia, flu babi, flu kuda dan flu anjing. Subtipe yang lazim dijumpai pada manusia adalah
dari kelompok H1, H2, H3 serta N1, N2 dan disebut human influenza.
Sekarang ini dihebohkan dengan penyakit flu burung atau avian influenza dimana
penyebabnya adalah virun influenza tipe A subtipe H5N1. Virus avian influenza ini
digolongkan dalam Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI).
3
Gejala influenza umumnya datang secara tiba-tiba. Tanda dan gejalanya biasanya
mulai dari 24 sampai 48 jam setelah terpapar virus flu. Gejala dan demam terburuk biasanya
berlangsung selama 3 sampai 5 hari. Tanda dan gejalanya seperti
Influenza atau flu adalah kondisi yang disebabkan oleh virus yang bisa dikategorikan.
Ada jenis flu dari jenis A, B atau C. Jenis A adalah yang paling umum. Orang yang terkena
virus penyebab influenza akibat menghirup udara yang sudah tercemar virus dari orang lain
yang terinfeksi (misalnya melalui batuk atau bersin), Debu, atau dari menyentuh sesuatu yang
sudah disentuh orang yang terinfeksi.
Vaksin influenza mengandung virus subtipe A dan B saja karena subtipe C tidak
berbahaya. Diberikan 0,5 ml subkutan atau intramuskuler. Vaksin ini dapat mencegah
tejadinya mixing dengan virus yang sangat pathogen H5N1 yang dikenal sebagai penyakit
avian influenza atau flu burung. Nasal spray flu vaccine (live attenuated influenza vaccine)
dapat juga digunakan untuk pencegahan flu pada usia 5-50 tahun dan tidak sedang hamil.
4
Vaksinasi perlu diberikan 3-4 minggu sebelum terserang influenza.Karena terjadi
perubahan-perubahan pada virus maka pada permulaan wabah influenza biasanya hanya
tersedia vaksin dalam jumlah terbatas dan vaksinasi dianjurkan hanya untuk beberapa
golongan masyarakan tertentu sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi dengan
kemungkinan komplikasi yang fatal.
Ada beberapa kebiasaan yang di sarankan untuk dilakukan sebagai upaya pencegahan lebih
dini.
1. Mencuci tangan
Sebagian besar virus flu dapat menyebar melalui kontak langsung. Seseorang yang
bersin dan menutupnya dengan tangan kemudian dia memegang telepon, keyboard komputer,
atau gelas minum, maka virusnya akan mudah menular pada orang lain yang menyentuh
benda-benda tersebut.
Virus mampu bertahan hidup berjam-jam bahkan hingga berminggu-minggu.Oleh karena itu,
usahakan untuk mencuci tangan sesering mungkin.
Jika kita merasa ingin bersin atau batuk, gunakanlah tisu dan kemudian segera
membuangnya.
5
Air berfungsi untuk membersihkan racun dari dalam tubuh dan memberikan cairan
pada tubuh. Orang dewasa yang sehat umumnya membutuhkan delapan gelas air per hari.
Bagaimana menandai bahwa tubuh kita sudah mendapatkan cairan yang cukup ? Jika warna
urine berwarna relatif jernih berarti tubuh kita memang mendapatkan cukup cairan,
sebaliknya jika berwarna kuning gelap berarti tubuh kita memerlukan lebih banyak cairan
lagi.
Hal tersebut memang sesuai dengan teori bahwa ketika kita menghirup uap panas lebih dari
suhu 80 derajat celcius akan menyebabkan virus flu akan sulit untuk bertahan.
6
10. Relaksasi
Jika kita dapat mengajari diri sendiri untuk relaks atau santai, maka dengan sendirinya
kita juga dapat mengaktifkan sistem imunitas tubuh. Diduga ketika kita melakukan relaksasi,
maka interleukin (bagian sistem imunitas yang merespon terhadap virus flu) akan meningkat
dalam aliran darah kita.
Gaya hidup dan pengobatan di rumah yang bisa membantu Anda mengatasi flu adalah:
1. Mandi air hangat atau kompres dengan bantalan pemanas bisa membantu
meringankan nyeri otot.
2. Menghirup uap hangat misalnya dengan vaporizer dapat membantu mengencerkan
sekret hidung (ingus) menipiskan sekres.
3. Berkumur dengan air garam hangat atau obat kumur bisa meringankan sakit
tenggorokan.
4. Perbanyak cairan dalam tubuh: minum 2 liter air putih setiap harinya untuk mengganti
cairan tubuh yang hilang dan konsumsi suplemen vitamin untuk daya tahan tubuh
5. Istirahat yang cukup: orang dewasa sehat membutuhkan waktu tidur ideal antara 7- 8
jam sehari untuk memberikan waktu bagi otot dan pikiran beristirahat
6. Konsumsi obat penghilang rasa sakit: Konsultasi dengan dokter atau apoteker Anda
untuk mendapat obat penghilang rasa sakit, baik resep/nonresep. Obat-obatan ini
dapat mengurangi rasa sakit yang muncul bersamaan dengan
7
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Influenza yang lebih sering dikenal sebagai flu adalah penyakit saluran pernapasan akut yang
disebabkan oleh virus influenz. Penyakit ini tersebar di seluruh dunia dan menyebabkan penyakit
dan kematian yang perlu mendapat perhatian khusus. Nama influenza pertama kali digunakan
oleh orang Italia pada abad kedelapan belas yang mengatakan penyakit ini sebagai the influence
of heavenly bodies.
3.2 SARAN
Agar terhindar dari Influenza kita dapat mencegahnya dengan mengubah pola hidup ataupun
gaya hidup yang tidak sehat menjadi lebih baik agar terhindar dari Infulenza. Penggunaan
masker pun sangat penting agar terhindar dari polusi udara dan virus.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://prodiaohi.co.id/apa-itu-influenza
https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/flu-adalah-influenza/
https://doktersehat.com/cara-cara-untuk-mencegah-flu/
https://www.dosenpendidikan.co.id/sejarah-penyakit-influenza-menurut-dari-para-ahli/