Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan lingkungan sekitar tempat tinggal saya, Influenza sering ditemukan atau
terjadi. 1Influenza yang lebih sering dikenal sebagai flu adalah penyakit saluran pernapasan
atas yang disebabkan oleh virus influenz. Penyakit ini tersebar di seluruh dunia dan
menyebabkan penyakit dan kematian yang perlu mendapat perhatian khusus. Nama influenza
pertama kali digunakan oleh orang Italia pada abad kedelapan belas yang mengatakan
penyakit ini sebagai the influence of heavenly bodies.
Penyakit flu atau yang terkadang disebut sebagai penyakit influenza pasti sudah tidak
asing bagi kita semua. Penyakit flu ini termasuk jenis penyakit yang sering menyerang
masyarakat terlebih pada saat musim hujan dan musim pancaroba (pergantian musim).
Sehingga bisa dibilang bahwa penyakit flu merupakan penyakit musiman di Indonesia.  Flu
merupakan penyakit infeksi saluran nafas yang menyerang manusia tanpa mengenal umur,
jenis kelamin, dll. Umumnya penyakit flu bisa sembuh dengan sendirinya dengan masa
inkubasi rata- rata selama 2 – 4 hari2.

1.2 Rumusan Masalah


Dengan latar belakang di atas dapat kita simpulkan bahwa terdapat tiga rumusan
masalah, yaitu :
a. Apa itu Influenza ?
b. Bagaimana gejala serta penyebab Influenza ?
c. Bagaimana pencegahan dan pengobatan Influenza ?

1.3 Tujuan Masalah


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui tentang penyakit influenza.
b. Untuk mengetahui bagaimana gejala serta penyebab dari penyakit ini.
c. Untuk mengetahui bagaimana cara pencegahan dan pengobatan influenza.

BAB II
1
Helwiyah, S.Kp, Influenza, 107
2
Dr. Endriana Svieta Lubis, MKK

1
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Influenza


Influenza yang dikenal sebagai flu adalah penyakit pernapasan yang sangat menular
dan disebabkan oleh virus influenza tipe A, B dan bisa juga C. Influenza merupakan suatu
penyakit infeksi akut saluran pernapasan terutama ditandai oleh demam, menggigil, sakit
otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk non produktif.

Secara epidemiologi Influenza merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat
di lingkungan masyarakat. Walaupun ringan, penyakit ini tetap berbahaya untuk mereka yang
berusia sangat muda dan orang dewasa dengan fungsi kardiopulmoner yang terbatas. Juga
pasien yang berusia lanjut dengan penyakit ginjal kronik atau ganggugan metabolik endokrin
dapat meninggal akibat penyakit yang dikenal tidak berbahaya ini. Serangan penyakit ini
tercatat paling tinggi pada musim dingin di negara beriklim dingin dan pada waktu musim
hujan di negara tropik.  Pada saat ini sudah diketahui bahwa pada umumnya dunia dilanda
pandemi oleh influenza 2-3 tahun sekali. Jumlah kematian pada pandemi ini dapat mencapai
puluhan ribu orang dan jauh lebih tinggi dari pada angka-angka pada keadaan non-epidemik.

Patofisiologi influenza dimulai dari inhalasi droplet virus influenza, diikuti replikasi
virus dan kemudian infeksi virus menyebabkan inflamasi pada saluran pernafasan.Virus
influenza masuk melalui inhalasi dari droplet yang infeksius, aerosol partikel mikro, maupun
inokulasi langsung lewat sentuhan tangan dari penderita. Virus kemudian mengikat reseptor
asam sialat yang terdapat pada sel epitel jalan napas, khususnya di trakea dan bronkus.
Kemudian, replikasi virus mencapai puncaknya dalam 48 jam pasca infeksi dan jumlah virus
berhubungan langsung dengan derajat keparahan penyakit.

Pada kasus yang berat, terdapat perluasan infeksi virus mencapai bagian paru-paru
distal yang sesuai dengan karakteristik pneumonitis interstisial.  Kerusakan pada alveoli yang
disertai pembentukan membran hialin menyebabkan perdarahan dan eksudat keluar dari
kapiler alveolar menuju lumen yang kemudian mengakibatkan gangguan pertukaran gas dan
disfungsi napas berat.

Respon imun tubuh terhadap virus influenza mencakup peningkatan sitokin


proinflamasi seperti IL-6 dan IFN-α oleh sel yang terinfeksi.  Peningkatan sitokin memuncak
pada 48 hari kedua pascainfeksi dan sesuai dengan berat gejala yang dialami pasien.

2
Antibodi serum (IgM, IgG, dan IgA) terhadap hemaglutinin (HA) dan neuraminidase (NA)
baru muncul setelah satu minggu pascainfeksi dan belum berperan dalam proteksi terhadap
penyakit akut, namun dapat memberikan imunitas dan proteksi terhadap reinfeksi oleh tipe
virus yang sama hingga beberapa tahun.  [3-5]

Secara etiologinya, saat ini dikenal 3 tipe virus influenza yakni A, B dan C. Ketiga
tipe ini dapat dibedakan dengan complement fixasion test. Tipe A merupakan virus penyebab
influenza yang bersifat epidemik. Tipe B biasanya hanya menyebabkan penyakit yang lebih
ringan dari tipe A dan kadang-kadang saja sampai mengakibatkan epidemi. Tipe C adalah
tipe yang diragukan patogenitasnya untuk manusia, mungkin hanya menyebabkan gangguan
ringan saja. Virus penyebab influenza merupakan suatu orthomixovirus golongan RNA dan
berdasarkan namanya sudah jelas bahwa virus ini mempunyai afinitas untuk myxo atau
musin.

Virus influenza A dibedakan menjadi banyak subtipe berdasarkan tanda berupa


tonjolan protein pada permukaan sel virus. Ada 2 protein petanda virus influenza A yaitu
protein hemaglutinin dilambangkan dengan H dan protein neuraminidase dilambangkan
dengan N. Ada 15 macam protein H, H1 hingga H15, sedangkan N terdiri dari sembilan
macam, N1 hingga N9. Kombinasi dari kedua protein ini bisa menghasilkan banyak sekali
varian subtipe dari virus influenza tipe A.

Semua subtipe dari virus influenza A ini dapat menginfeksi unggas yang merupakan
pejamu alaminya, sehingga virus influenza tipe A disebut juga sebagai avian influenza  atau
flu burung. Sebagian virus influenza A juga menyerang manusia, anjing, kuda dan babi.
Variasi virus ini sering dinamai dengan hewan yang terserang, seperti flu burung, flu
manusia, flu babi, flu kuda dan flu anjing. Subtipe yang lazim dijumpai pada manusia adalah
dari kelompok H1, H2, H3 serta N1, N2 dan disebut human influenza.

Sekarang ini dihebohkan dengan penyakit flu burung atau avian influenza dimana
penyebabnya adalah virun influenza tipe A subtipe H5N1. Virus avian influenza ini
digolongkan dalam Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI).

2.2 Gejala dan Penyebab Influenza

3
Gejala influenza umumnya datang secara tiba-tiba. Tanda dan gejalanya biasanya
mulai dari 24 sampai 48 jam setelah terpapar virus flu. Gejala dan demam terburuk biasanya
berlangsung selama 3 sampai 5 hari. Tanda dan gejalanya seperti

 Demam tinggi (di atas 38 derajat Celsius)


 Panas dingin, nyeri otot
 Merasa sangat lemah atau lelah
 Sakit kepala
 Mata terasa sakit
 Batuk dan bersin
 Sakit tenggorokan
 Hidung meler
 Sakit perut (terlebih pada anak-anak dibandingkan orang dewasa)
 Batuk dan merasa sangat lemah dan lelah bisa bertahan hingga 6 minggu

Influenza atau flu adalah kondisi yang disebabkan oleh virus yang bisa dikategorikan.
Ada jenis flu dari jenis A, B atau C. Jenis A adalah yang paling umum. Orang yang terkena
virus penyebab influenza akibat menghirup udara yang sudah tercemar virus dari orang lain
yang terinfeksi (misalnya melalui batuk atau bersin), Debu, atau dari menyentuh sesuatu yang
sudah disentuh orang yang terinfeksi.

2.3  Pencegahan dan pengobatan Influenza


Yang paling pokok dalam menghadapi influenza adalah pencegahan. Infeksi dengan
virus influenza akan memberikan kekebalan terhadap infeksi virus yang homolog. Karena
sering terjadi perubahan akibat mutasi gen, antigen pada virus influenza akan berubah,
sehingga seseorang masih mungkin diserang berulang kali dengan jalur (strain) virus
influenza yang telah mengalami perubahan ini. Kekebalan yang diperoleh melalui vaksinasi
sekitar 70%.

Vaksin influenza mengandung virus subtipe A dan B saja karena subtipe C tidak
berbahaya. Diberikan 0,5 ml subkutan atau intramuskuler. Vaksin ini dapat mencegah
tejadinya mixing dengan virus yang sangat pathogen H5N1 yang dikenal sebagai penyakit
avian influenza atau flu burung. Nasal spray flu vaccine (live attenuated influenza vaccine)
dapat juga digunakan untuk pencegahan flu pada usia 5-50 tahun dan tidak sedang hamil.
4
Vaksinasi perlu diberikan 3-4 minggu sebelum terserang influenza.Karena terjadi
perubahan-perubahan pada virus maka pada permulaan wabah influenza biasanya hanya
tersedia vaksin dalam jumlah terbatas dan vaksinasi dianjurkan hanya untuk beberapa
golongan masyarakan tertentu sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi dengan
kemungkinan komplikasi yang fatal.

Ada beberapa kebiasaan yang di sarankan untuk dilakukan sebagai upaya pencegahan lebih
dini.

1.  Mencuci tangan
Sebagian besar virus flu dapat menyebar melalui kontak langsung. Seseorang yang
bersin dan menutupnya dengan tangan kemudian dia memegang telepon, keyboard komputer,
atau gelas minum, maka virusnya akan mudah menular pada orang lain yang menyentuh
benda-benda tersebut.

Virus mampu bertahan hidup berjam-jam bahkan hingga berminggu-minggu.Oleh karena itu,
usahakan untuk mencuci tangan sesering mungkin.

2.  Jangan menutup bersin dengan tangan


Bila kita menutup bersin dengan tangan, maka virus flu akan mudah menempel pada
tangan dan dapat menyebar pada orang lain.

Jika kita merasa ingin bersin atau batuk, gunakanlah tisu dan kemudian segera
membuangnya.

3.  Jangan menyentuh muka


Virus flu masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, maupun mulut. Menyentuh
muka merupakan cara yang paling umum dilakukan oleh anak-anak yang terserang flu dan
akhirnya menjadi cara mudah menularkan virus tersebut pada orang lain di sekitarnya.

4.  Minum banyak air.

5
Air berfungsi untuk membersihkan racun dari dalam tubuh dan memberikan cairan
pada tubuh. Orang dewasa yang sehat umumnya membutuhkan delapan gelas air per hari.
Bagaimana menandai bahwa tubuh kita sudah mendapatkan cairan yang cukup ? Jika warna
urine berwarna relatif jernih berarti tubuh kita memang mendapatkan cukup cairan,
sebaliknya jika berwarna kuning gelap berarti tubuh kita memerlukan lebih banyak cairan
lagi.

5.  Mandi sauna


Meskipun belum terbukti bahwa mandi sauna dapat berpengaruh terhadap pencegahan
flu, namun sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang mandi sauna dua kali
per minggu akan memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk terserang flu.

Hal tersebut memang sesuai dengan teori bahwa ketika kita menghirup uap panas lebih dari
suhu 80 derajat celcius akan menyebabkan virus flu akan sulit untuk bertahan.

6.  Menghirup udara segar


Menghirup udara yang segar memang sangat penting bagi kesehatan tubuh,
khususnya di cuaca yang dingin karena cuaca seperti ini akan membuat tubuh menjadi rentan
terhadap virus flu.

7.  Lakukan olahraga aerobik secara teratur


Olahraga aerobik dapat mempercepat jantung untuk memompa darah lebih banyak
sehingga kita bernafas lebih cepat untuk membantu mentransfer oksigen ke paru-paru dan ke
dalam darah. Olahraga ini juga akan membantu meningkatkan kekebalan tubuh secara alami.

8.  Konsumsi makanan yang mengandung phytochemical


Phytochemical merupakan bahan kimia alami yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan
yang berperan memberikan vitamin pada makanan.

9.  Konsumsi yogurt


Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi yogurt yang rendah lemak setiap
hari dapat mengurangi risiko terserang flu sekitar 25 persen. Bakteri menguntungkan yang
terdapat di dalam yogurt diketahui dapat menstimulus produksi sistem kekebalan tubuh untuk
menyerang virus.

6
10.  Relaksasi
Jika kita dapat mengajari diri sendiri untuk relaks atau santai, maka dengan sendirinya
kita juga dapat mengaktifkan sistem imunitas tubuh. Diduga ketika kita melakukan relaksasi,
maka interleukin (bagian sistem imunitas yang merespon terhadap virus flu) akan meningkat
dalam aliran darah kita.

11. Menggunakan masker


Dengan menggunakan masker, kita dapat mencegah tertular virus influenza yang
tersebar melalui udara sekitar dan juga mencegah terhirup debu jalanan maupun asap.

Gaya hidup dan pengobatan di rumah yang bisa membantu Anda mengatasi flu adalah:

1. Mandi air hangat atau kompres dengan bantalan pemanas bisa membantu
meringankan nyeri otot.
2. Menghirup uap hangat misalnya dengan vaporizer dapat membantu mengencerkan
sekret hidung (ingus) menipiskan sekres.
3. Berkumur dengan air garam hangat atau obat kumur bisa meringankan sakit
tenggorokan.
4. Perbanyak cairan dalam tubuh: minum 2 liter air putih setiap harinya untuk mengganti
cairan tubuh yang hilang dan konsumsi suplemen vitamin untuk daya tahan tubuh
5. Istirahat yang cukup: orang dewasa sehat membutuhkan waktu tidur ideal antara 7- 8
jam sehari untuk memberikan waktu bagi otot dan pikiran beristirahat
6. Konsumsi obat penghilang rasa sakit: Konsultasi dengan dokter atau apoteker Anda
untuk mendapat obat penghilang rasa sakit, baik resep/nonresep. Obat-obatan ini
dapat mengurangi rasa sakit yang muncul bersamaan dengan

7
BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN

Influenza yang lebih sering dikenal sebagai flu adalah penyakit saluran pernapasan akut yang
disebabkan oleh virus influenz. Penyakit ini tersebar di seluruh dunia dan menyebabkan penyakit
dan kematian yang perlu mendapat perhatian khusus. Nama influenza pertama kali digunakan
oleh orang Italia pada abad kedelapan belas yang mengatakan penyakit ini sebagai the influence
of heavenly bodies.

3.2  SARAN
Agar terhindar dari Influenza kita dapat mencegahnya dengan mengubah pola hidup ataupun
gaya hidup yang tidak sehat menjadi lebih baik agar terhindar dari Infulenza. Penggunaan
masker pun sangat penting agar terhindar dari polusi udara dan virus.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://prodiaohi.co.id/apa-itu-influenza

https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/flu-adalah-influenza/

https://doktersehat.com/cara-cara-untuk-mencegah-flu/

https://www.dosenpendidikan.co.id/sejarah-penyakit-influenza-menurut-dari-para-ahli/

Anda mungkin juga menyukai