Anda di halaman 1dari 17

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penyakit tertinggi di puskesmas kemiling

Penyakit Influenza adalah jenis penyakit akut yang menyerang saluran pernapasan,
biasanya disebabkan oleh virus influenza dengan bermacam-macam tipe dan sub tipe.
Terdapat 3 tipe diantaranya tipe A, B, dan C pada virus ini. Gejala yang muncul pada
umumnya adalah ringan pada tipe B dan C, sedangkan tipe A dapat berpotensi menimbulkan
pandemi influenza. Terdapat beberapa macam sub tipe pada virus influenza tipe A yang
terdiri atas kombinasi dari komponen Hemoaglutinasi (H) dan Neuraminidase (N), contohnya
H7N7, H7N2, H7N3, H9N2, H5N1 (Flu Burung), H1N1 (influenza A baru), H1N1 (Swine
Flu)
(Starlista et al., 2020).

Penyakit ini tersebar di seluruh dunia, dan bersirkulasi sepanjang tahun. Virus
influenza musiman dan pandemi adalah virus yang sangat mudah menular antar manusia dan
menyebar terutama melalui batuk dan bersin. Di negara beriklim dingin dan pada musim
hujan di negara tropis, penyakit ini berisiko tinggi. Kasus infeksi influenza di Indonesia,
terjadi terus sepanjang tahun yang mengikuti pola sirkulasi virus influenza. Pandemi
influenza yang terjadi pada abad ke 21 yaitu pandemi yang disebabkan oleh virus influenza A
H1N1 (tahun 2009) yang merupakan virus gabungan (reassortment) antara virus manusia,
unggas dan babi. Pada tahun 2009-2017 terdeteksi positif influenza A H1N1 dengan jumlah
penderita positif adalah 1361 orang. Di masyarakat, influenza ini sudah beredar secara luas.
Risiko penularan virus influenza meningkat pada bayi atau anak-anak, orang berusia lebih
dari 50 tahun, orang dengan kondisi sistem imun yang lemah seperti pada HIV/AIDS, hamil,
kemoterapi dan transplantasi organ, serta pada orang-orang yang memiliki penyakit kronis,
seperti diabetes atau penyakit jantung, penyakit ginjal atau paru- paru. Pada individu diatas
65 tahun, anak-anak usia muda, dan individu penyakit tertentu risiko komplikasi, kesakitan,
dan kematian influenza lebih tinggi Pada anak-anak usia 0- 4 tahun, yang berisiko tinggi
komplikasi angka morbiditasnya adalah 500/100.000 dan yang tidak berisiko tinggi adalah
100/100.000 populasi. Diperkirakan pada tahun 1969-1970 hingga 1994-1995 jumlah
penderita influenza yang masuk rumah sakit 16.000 sampai 220.000/epidemik. Kematian
influenza dapat terjadi karena pneumonia dan juga eksaserbasi kardiopulmoner serta
penyakit kronis lainnya (Burni et al., 2020).

Penyebaran penyakit ini sangat cepat. Biasanya penularan penyakit ini melalui kontak
langsung dengan penderita, batuk dan bersin. Selain gejala tersebut bisa juga menimbulkan
pegal linu otot dan tulang, disebutkan pula gejala pertama influenza adalah tubuh terasa
dingin namun badan demam dengan suhu tubuh mencapai 390C. Gejala yang timbul meliputi
badan pegal bagian tulang sendi dan tenggorokan sakit, batuk dan bersin, demam, pusing,
iritasi mata, sakit perut dan lain sebagainya. Penderita bisa sembuh dengan sendirinya jika
kondisi badannya membaik (fit) biasanya dalam waktu 1 hingga 2 minggu. Penderita
Influenza disarankan untuk banyak beristirahat, banyak minum, hindari minum alkohol dan
merokok, bila diperlukan dapat meminum parasetamol
(asetaminofen) untuk menurunkan panas dan nyeri sendi. Penyakit ini tidak bisa
disembuhkan, sebab penyakit ini berasal dari virus, bukan bakteri, kecuali bila timbul
komplikasi berupa infeksi sekunder seperti pneumonia (radang paru) akibat bakteri
(Nasrullah et al., 2013).
Influenza /flu adalah salah satu penyakit pernapasan yang paling umum diperkirakan
menyebabkan 3 hingga 5 juta penyakit parah dan diperkirakan 250.000 hingga 500.000
kematian setiap tahun. Anak-anak atau pasien dengan penyakit penyerta lainnya memiliki
risiko kematian yang lebih tinggi. Di negara dengan empat musim flu terutama terjadi pada
musim dingin sedangkan di negara khatulistiwa seperti Indonesia flu dapat terjadi sepanjang
tahun (Nitiyoso 2018).

Influenza adalah penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus influenza
yang dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat (Azizah dan Kurniati 2020). Flu atau
yang biasa dikenal dengan batuk pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 36 kali per tahun
artinya rata-rata balita mendapat hingga 3 sampai 6 kali per tahun(Pertiwi dkk. 2020).
Influenza/flu atau yang biasa dikenal dengan influenza (flu) adalah penyakit saluran
pernapasan yang disebabkan oleh infeksi virus influenza yang dapat ditularkan. Virus ini
dapat menyebar dengan cepat melalui penularan dari orang ke orang. Ketika seseorang yang
terkena flu batuk atau bersin virus flu dilepaskan ke udara. Orang-orang di sekitar termasuk
anak-anak dapat menghirup udara yang terkontaminasi virus. Virus influenza termasuk 3
jenis yaitu influenza A influenza B influenza C ketiga virus ini termasuk dalam famili virus
Orthomyxoviridae (Nitiyoso 2018).

Virus influenza A dapat menginfeksi manusia, mamalia, dan burung. Ada beberapa
stereotipe influenza A yang dibedakan berdasarkan antigen H (hemaglutinin) dan A
(neuraminidase) yang ada dalam virus. Virus H5N1 berarti memiliki antigen H tipe 5 dan
antigen N. tipe 1. Virus influenza B. Tidak seperti influenza A influenza B diketahui hanya
menginfeksi manusia. Influenza bermutasi lebih lambat daripada influenza A dan sampai
saat ini baru diketahui 2 jenis influenza B yaitu B Yamagata 1688 dan B Victoria 287. Virus
Influenza C adalah virus yang menginfeksi manusia anjing dan babi terkadang menyebabkan
penyakit serius dan wabah (epidemi) secara lokal. Influenza C sangat lemah dibandingkan
jenis lainnya dan hanya menimbulkan penyakit ringan pada anak (Suyanto et al. Nd)
Influenza merupakan penyakit yang sangat menular yaitu penyakit pernafasan mendadak
(acute respiratory illness) yang ditandai dengan demam, sakit tenggorokan, batuk, nyeri otot
(myalgia,) dan malaise tubuh (gelisah). Penyakit ini menyebar dengan cepat di antara
orang-orang dari segala usia dan menyebabkan wabah besar atau wabah penyakit menular
(epidemi) yang cepat. Virus influenza dibagi menjadi 3 jenis yaitu A, B, dan C (Handojo et
al. 2010) Gejala influenza biasanya diawali dengan demam mendadak batuk (biasanya
batuk kering) sakit kepala nyeri otot lemas kelelahan dan pilek. Anak - anak dengan
influenza B mungkin mengalami diare dan sakit perut yang lebih parah. Kebanyakan orang
pulih dari gejala ini dalam waktu sekitar seminggu tanpa perawatan medis yang serius. Masa
inkubasinya sekitar dua hari sejak terpapar virus hingga timbulnya gejala (Afifah n.d.).
Pencegahan epidemi ini menjadi isu serius yang diantisipasi berbagai pihak untuk mencegah
dampak negatif yang ditimbulkan. Salah satu langkah pencegahan epidemi influenza adalah
vaksinasi. Sekitar 50 negara sudah mempersiapkan dana untuk melakukan program imunisasi
dan vaksin influenza, vaksin juga kini sudah tersedia di beberapa negara. Sekitar 234 juta
orang dari 6 miliar penduduk dunia sudah mendapat imunisasi influenza pada tahun 2000.
Sejak diperkenalkan, keberhasilan vaksinasi virus influenza bervariasi. Dalam beberapa
tahun terakhir vaksin mampu memberi perlindungan terhadap influenza sebesar 70%-100%
pada orang dewasa yang sehat dan 30%-60% pada anak-anak dan lanjut usia (Aulia et al.,
2016).
Ikawati et al. (2016) mengatakan bahwa anak-anak dan orang yang lebih tua memiliki tingkat
infeksi virus influenza tertinggi. Anak berperan menyebarkan virus influenza dalam keluarga
yang pada akhirnya mempengaruhi kualitas hidup anak. Kebanyakan, anak usia pra sekolah
terpapar dengan virus influenza karena bermain di lingkungan luar rumahnya. Oleh sebab itu,
penyebaran anak terserang influenza dan semacamnya semakin meningkat. Sekolah menjadi
lokasi penting bagi anak setelah waktu liburnya selesai dikaitkan dengan epidemi influenza,
yang berkenaan dengan bahayanya penularan influenza.
Pada anak-anak, dewasa muda dan wanita muda sering mengalami infeksi virus avian
influenza A (H5N1). Kasus avian influenza A (H5N1) dilaporkan lebih dari setengah yang
terinfeksi, yaitu berumur di bawah 18 tahun dan seperempat dari kasus adalah anak dibawah
umur 10 tahun. Dilaporkan juga kematian yang tinggi (>80%) terjadi di Thailand pada anak-
anak dengan infeksi avian influenza A (H5N1) (Murniati dkk., 2011).

Hingga pada saat ini influenza A (H5N1) pada anak usia dini belum banyak diteliti.
Berdasarkan hal ini penulis melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui respon
dari orang tua, anak, dan masyarakat daerah Desa Saguling, Kecamatan Baregbeg,
Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, tentang pentingnya mencegah penyakit menular
influenza pada anak usia dini. Adapun narasumber yang menjadi responden dalam
wawancara penelitian ini adalah orang tua dari anak usia 6 tahun berinisial M yang sering
terkena penyakit influenza. Dan metode survei dilakukan kepada masyarakat kalangan muda
(dewasa) untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan dan pemahaman mereka tentang
penyakit menular influenza ini.

B. Pembahasan 10 penyakit

1. Diare
Menurut World Health Organization (WHO) penyakit diare didefinisikan sebagai
suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek
sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasanya yaitu 3
kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang
berdarah (Saputri, N. et.al. 2019).
Sedangkan menurut Kemenkes (2014) Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda
adanya perubahan bentuk dan konsistensi pada tinja yakni lebih lembek atau lebih cair serta
frekuensi buang air besar lebih banyak dari biasanya. Diare merupakan penyebab kematian
balita nomor dua di dunia (16%) setelah femonia (17%). Kematian pada anak-anak
meningkat sebesar 40% tiap tahunnya yang disebabkan diare (WHO, 2009 dalam zainul,
2017).
Pada umumnya, diare lebih dominan menyerang balita karena daya tahan tubuhnya yang
masih lemah dan berada di fase oral sehingga balita sangat rentan terhadap penyebaran
bakteri penyebab diare (Endang, S 2015). Hingga kini diare masih menjadi child killer
(pembunuh anak-anak) peringkat pertama di Indonesia. Semua kelompok usia dapat
terserang diare, baik balita, anak-anak dan orang dewasa, tetapi penyakit diare berat dengan
kematian yang
tinggi terjadi pada bayi dan balita.

Pengobatan dan Pencegahan Diare :


Pengobatan utama diare adalah untuk mencegah dehidrasi. Penderita dapat meminum cairan
elektrolit, untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare. Selain itu, konsumsi
makanan lunak, suplemen probiotik, dan obat antidiare yang bisa didapatkan di apotek, juga
disarankan untuk mempercepat pemulihan diare.

Pada kondisi yang lebih serius, dokter akan memberikan obat-obatan, seperti :
1. Obat antibiotik
2. Obat pereda nyeri
3. Obat yang dapat memperlambat gerakan usus
Untuk mencegah diare, dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri dan makanan,
misalnya dengan mencuci buah dan sayur, tidak mengonsumsi makanan atau minum air yang
belum dimasak sampai matang, dan rajin mencuci tangan.

2. Demam dengue
Demam dengue merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus
dengue. Virus ini menginfeksi manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus. Demam dengue merupakan penyakit musiman yang umum terjadi di negara
beriklim tropis, termasuk Indonesia. Di Indonesia, penyakit menular ini lebih banyak terjadi
saat musim hujan. Bila dibiarkan tanpa penanganan, demam dengue dapat berkembang
menjadi kondisi yang lebih berat, yaitu demam berdarah dengue (DBD).

Pencegahan penularan demam dengue bisa dilakukan dengan menerapkan 3M plus, yaitu :
menguras tempat penampungan air, menutup wadah air, mengubur barang bekas,
menggunakan lotion anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, menghindari kebiasaan
menggantung baju, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.
3. Cacingan
Cacingan disebabkan oleh cacing tambang, cacing pita, dan cacing kremi yang
menginfeksi usus. Gejala yang umum terjadi meliputi sakit perut, perut kembung, diare,
kelelahan, dan penurunan berat badan secara signifikan. Penyakit cacingan bisa menular
melalui kontak langsung dan tak langsung.
Misalnya, secara tidak langsung saat Anda menyentuh benda yang mengandung telur cacing
kemudian menyentuh area mata, hidung, dan mulut.

Untuk mencegah terinfeksi penyakit menular ini, Anda sebaiknya menghindari makan daging
mentah atau setengah matang dan jangan lupa mencuci buah serta sayur hingga bersih
sebelum mengolah atau mengonsumsinya. Cuci tangan sebelum dan setelah makan juga
penting untuk pencegahan penyakit cacingan.

4. Penyakit kulit
Kudis, kurap, dan kusta merupakan macam-macam penyakit kulit menular yang
banyak terjadi. Penularan penyakit ini biasanya terjadi karena kurangnya kebersihan diri dan
lingkungan. Gejala yang ditimbulkan tiap penyakit berbeda-beda. Pada penyakit kudis,
gejalanya dapat berupa rasa gatal terutama pada malam hari, muncul ruam, luka akibat
garukan, serta beberapa area kulit terasa kering dan menebal. Sementara pada kurap, gejala
yang muncul hampir sama dengan penyakit kudis, hanya saja pada kurap muncul ruam
berbentuk lingkaran pada area kulit dan terjadi kerontokan pada rambut.
Sama seperti kudis dan kurap, kusta juga menyerang area kulit penderitanya dan ditandai
dengan bercak berwarna putih atau lebih terang dari kulit sekitarnya. Gejala yang muncul
biasanya berupa lemah otot dan kebas, terutama pada tangan dan kaki, serta masalah pada
mata dan penglihatan.

5. Malaria
Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit dan jua ditularkan
melalui gigitan nyamuk. Penderita malaria umumnya menunjukkan beberapa gejala, seperti :
1. Demam
2. Menggigil
3. Sakit kepala
4. Keringat berlebih
5. Nyeri otot
6. Mual dan muntah
Perlu diketahui bahwa malaria termasuk ke dalam penyakit endemik dengan daerah yang
masih memiliki kasus yang tinggi berada di wilayah Indonesia bagian timur. Penduduk yang
tinggal di wilayah endemik malaria memiliki resiko tertinggi tertular penyakit ini.
cara mencegah penyakit malaria dengan cara alami yaitu :
1. Fogging
Pencegahan malaria yang biasa dilakukan oleh masyarakat ialah melakukan fogging.
Dengan menyemprotkan obat nyamuk di luar maupun dalam rumah dengan metode fogging
dapat membantu mencegah berkembang biak nya nyamuk. Sehingga kegiatan fogging dapat
berperan penting dalam menurunkan risiko terkena penyakit malaria.
2. Rutin Membersihkan Pekarangan Rumah
Pekarangan rumah yang kotor dan terdapat genangan air dapat menjadi tempat
berkembang biaknya nyamuk, dan bisa jadi penyebab malaria. Sehingga upaya
membersihkan pekarangan rumah harus selalu dibersihkan. Hal ini dilakukan untuk
menghindari sarang nyamuk yang biasa tersembunyi di balik pekarangan yang kotor. Dalam
upaya pembersihan pekarangan rumah, Anda dapat memangkas rerumputan dan semak
belukar. Tempat-tempat tersebut yang biasa digunakan nyamuk untuk bersembunyi, sehingga
dengan rajin merawat tanaman dapat menghindarkan berkembang biaknya nyamuk dan
mencegah malaria.

3. Pasang Kelambu
Cara efektif untuk pencegahan malaria berikutnya ialah memasang kelambu di
kamar. Apabila ruang ranjang terpasang kelambu, maka mampu menghindarkan seseorang
dari gigitan nyamuk. Pasalnya kelambu dapat berfungsi untuk menghalau nyamuk dari luar,
sehingga dapat membantu mencegah malaria. Cara memasang kelambu agar efektif
menghalau nyamuk cukup mudah, yaitu dengan mengaitkan pengait pada langit-langit plafon
tempat tidur. Selain itu, Anda juga dapat mengatur tinggi dari kelambu ini yang disesuaikan
dengan posisi tempat tidur, lebar kamar tidur, dan lebar tempat tidur. Sehingga dengan
memasang kelambu seperti ini dapat secara efektif mencegah malaria.

4. Pakai Lotion Anti Nyamuk


Cara pencegahan malaria lainnya yaitu menggunakan lotion nyamuk. Pemakaian
lotion ini dapat dilakukan saat bepergian keluar rumah. Hal ini untuk menghindari gigitan
nyamuk di tempat terbuka. Anda dapat menggunakan lotion nyamuk yang mengandung
ekstrak lavender, serai, lemon balm atau geranium yang tidak disukai nyamuk. Di samping
itu, lotion nyamuk juga dapat dioleskan ketika menjelang tidur di malam hari. Pasalnya
nyamuk demam berdarah sering aktif sepanjang malam. Sehingga penggunaan lotion
nyamuk dapat berperan penting untuk menghindarkan tubuh dari gigitan nyamuk. Untuk
mendapatkan hasil yang optimal, sebaiknya menggunakan lotion nyamuk secara rutin, baik
saat menjelang tidur atau bepergian ke alam terbuka. Oleskan lotion nyamuk berulang sesuai
petunjuk pada kemasan.

5. Tanaman Anti Nyamuk


Cara pencegahan malaria yang bisa dicoba yaitu menanam tumbuhan anti nyamuk di
rumah. Tanaman yang dapat Anda gunakan untuk mengusir nyamuk di antaranya bunga
lavender, daun peppermint, dan bunga geranium. Beberapa tanaman tersebut tidak disukai
oleh nyamuk, sehingga hal ini dapat berperan penting dalam mencegah gigitan nyamuk dan
menghindarkan dari penyakit malaria.

6. ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Anak)


Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA adalah infeksi yang terjadi di saluran
pernapasan, baik saluran pernapasan atas maupun bawah. Infeksi ini dapat menimbulkan
gejala batuk, pilek, dan demam. ISPA sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa
saja, terutama anak-anak dan lansia.

Penyebab ISPA
ISPA disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di saluran pernapasan. Saluran pernapasan
yang dapat terserang infeksi bisa saluran pernapasan atas atau bawah. Meski demikian, ISPA
paling sering disebabkan oleh infeksi virus dan paling sering terjadi di saluran pernapasan
bagian atas.
Beberapa jenis virus yang sering menyebabkan ISPA adalah:
• Rhinovirus
• Respiratory syntical viruses (RSVs)
• Adenovirus
• Parainfluenza virus
• Virus influenza
• Virus Corona

Pencegahan ISPA
Pencegahan utama ISPA adalah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:
• Cuci tangan secara teratur, terutama setelah beraktivitas di tempat umum.
• Hindari menyentuh wajah, terutama bagian mulut, hidung, dan mata.
• Gunakan sapu tangan atau tisu untuk menutup mulut ketika bersin atau batuk, agar
penyakit tidak menyebar ke orang lain.
• Perbanyak konsumsi makanan kaya vitamin, terutama vitamin C, untuk
meningkatkan daya tahan tubuh.
• Bersihkan rumah dan lingkungan sekitar secara rutin.
• Lakukan olahraga secara rutin.
• Hentikan kebiasaan merokok.
• Dapatkan vaksinasi, baik vaksin MMR, influenza, maupun pneumonia, dan
diskusikan dengan dokter mengenai keperluan, manfaat, dan risiko dari vaksinasi ini.

7. Hipertensi
Hipertensi adalah pengertian medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat
menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa jika
dibiarkan. Bahkan, gangguan ini dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya penyakit
jantung, stroke, hingga kematian.
Penyebab Hipertensi
Hipertensi terbagi menjadi dua jenis, yaitu hipertensi primer dan sekunder. Berikut
penjelasan tentang penyebab hipertensi ini:
1. Hipertensi Primer
2. Hipertensi Sekunder

Gejala Hipertensi
Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang timbul, antara
lain:
• Sakit kepala;
• Mimisan;
• Masalah penglihatan;
• Nyeri dada;
• Telinga berdengung;
• Sesak napas; dan
• Aritmia.
Untuk hipertensi yang berat gejalanya bisa berupa:
• Kelelahan;
• Mual dan/atau muntah;
• Kebingungan;
• Merasa cemas;
• Nyeri pada dada;
• Tremor otot; dan
• Adanya darah dalam urine.
Pengobatan Hipertensi
Sebagian pengidap hipertensi harus mengonsumsi obat seumur hidup guna mengatur tekanan
darah. Namun, jika tekanan darah sudah terkendali melalui perubahan gaya hidup, penurunan
dosis obat atau konsumsinya dapat dihentikan. Perhatikan selalu dosis obat yang diberikan
dan efek samping yang mungkin terjadi.

8. Demam
Demam adalah meningkatnya suhu tubuh hingga lebih dari 380 C. Kondisi ini bisa
menandakan adanya penyakit atau kondisi tertentu di dalam tubuh. Demam dapat terjadi
pada siapa pun, mulai dari bayi hingga orang dewasa.
Demam umumnya terjadi sebagai reaksi dari sistem imun dalam melawan infeksi kuman
penyebab penyakit. Beberapa penyakit yang sering menyebabkan demam adalah flu, radang
tenggorokan, dan infeksi saluran kemih.
Gejala dan Penyebab Demam
Demam ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh hingga lebih dari 380 C. Normalnya, suhu
tubuh berkisar antara 36,10 C sampai 37,20 C.
Demam merupakan gejala dari kondisi atau penyakit tertentu. Biasanya, demam akan disertai
gejala lain dari kondisi yang mendasarinya. Beberapa gejala penyerta tersebut adalah:
• Sakit kepala
• Berkeringat
• Menggigil
• Lemas
• Nyeri otot
• Hilang nafsu makan
Demam dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti:
• Penyakit infeksi, seperti infeksi virus, bakteri, jamur, parasit
• Penyakit yang menyebabkan peradangan kronis, seperti rheumathoid arthritis
• Imunisasi, seperti difteri dan tetanus
• Obat-obatan
• Kanker
Pengobatan dan Pencegahan
Pengobatan demam disesuaikan dengan penyebabnya. Pada demam yang disebabkan oleh
infeksi, dokter akan memberikan obat, seperti :
• Obat anti virus
• Obat anti biotik
• Obat anti jamur

9. Batuk Pilek
Batuk pilek atau common cold adalah infeksi virus ringan di saluran pernapasan bagian
atas. Virus batuk pilek bisa menular secara langsung melalui kontak dengan orang yang
terinfeksi, atau secara tidak langsung melalui sentuhan pada benda yang terkontaminasi
virus.
Batuk pilek atau yang juga dikenal sebagai selesma dapat dialami oleh siapa saja. Pada orang
dewasa, batuk pilek rata-rata terjadi sebanyak 2–3 kali dalam setahun. Sedangkan pada bayi
dan anak-anak, batuk pilek umumnya terjadi lebih sering.

Penyebab Batuk Pilek


Pada sebagian besar kasus, batuk pilek disebabkan oleh infeksi Human rhinovirus (HRV).
Selain HRV, penyakit ini juga bisa disebabkan oleh coronavirus, adenovirus, human
parainfluenza virus (HPIV), dan respiratory syncytial virus (RSV).
Virus masuk ke dalam tubuh manusia melalui hidung, mulut, atau mata, sebelum
menimbulkan gejala. Hal ini terjadi ketika seseorang tanpa sengaja menghirup percikan liur
penderita batuk pilek yang disemburkan ke udara melalui bersin atau batuk.
Selain itu, virus juga bisa masuk ketika seseorang menyentuh hidung, mulut, atau mata, tanpa
terlebih dahulu mencuci tangan setelah menyentuh permukaan benda yang telah
terkontaminasi virus batuk pilek, seperti gagang pintu.

10. Myalgia (Nyeri otot)


Myalgia adalah istilah medis untuk rasa nyeri atau sakit yang terjadi pada otot. Nyeri
umumnya memengaruhi sebagian kecil otot di area tertentu saja pada tubuh. Sebagai contoh,
nyeri otot di bagian tangan saja, otot leher saja, otot punggung saja, atau otot kaki saja.
Myalgia adalah nyeri otot yang berkaitan dengan ketegangan akibat penggunaan otot yang
berulang atau berlebihan. Namun, kondisi ini juga bisa terjadi karena cedera akibat aktivitas
fisik yang berat atau ekstrem dan mendadak.
Myalgia adalah gangguan muskuloskeletal yang cukup umum terjadi. Pasalnya, hampir
semua orang pernah mengalami nyeri otot setidaknya sebanyak sekali seumur hidup.
Biasanya, myalgia atau nyeri otot disebabkan karena stres, rasa tegang, dan terlalu banyak
melakukan aktivitas fisik tertentu.
Tanda-tanda & gejala nyeri otot
Gejala paling umum dari myalgia adalah rasa sakit, nyeri, atau rasa tidak nyaman pada otot,
baik ketika dalam posisi diam atau digerakkan.
C. Penyakit terbanyak

Definisi Influenza
Influenza merupakan penyakit yang dapat menyerang hewan dan manusia dengan
penyebabnya virus Orthomyxoviridae. Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut
saluran pernapasan terutama ditandai oleh demam,menggigil, sakit otot, sakit kepala dan
sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk non produktif.

Jenis Virus Influenza


Ada tiga jenis virus influenza, yakni influenza A, influenza B, dan influenza C. Penjelasan
dari masing-masing jenis virus influenza diatas adalah sebagai berikut :
a). Influenza A Influenza A sering terjadi secara musiman, influenza ini dapat menyebabkan
epidemic atau pandemic. Virus influenza A dibedakan menjadi banyak subtype berdasarkan
pertanda berupa tonjolan protein pada permukaan sel virus. Ada dua protein pertanda
6H, dari H0 sampai H15. Adapun protein N terdiri dari 9 macam, dari N1 sampai N9.
Kombinasi dari kedua protein ini bisa menghasilkan banyak sekali varian sub tipe dari virus
influenza tipe A. Sub tipe yang lazim dijumpai pada manusia biasanya dari kelompok H1,
H2, H3, dan N1, dan N2 yang disebut human influenza atau flu biasa. Flu biasa tersebut
terdiri dari subtype H1N1, H2N2, dan H3N2.Sementara influenza tipe A pada hewan atau
yang disebut mammalian influenza dapat ditemui pada babi, terdiri dari subtype H1N1,
H3N2, H1N2, dan juga pada kuda. Pada ikan dan burung atau yang biasa disebut avian flu
(flu unggas) terdiri dari subtype H5N1,H7N7, dan H9N2 yang bersifat zoonosis.
b). Influenza B Influenza B berlangsung secara sporadic pada lingkungan tertentu seperti
panti jompo, panti asuhan asrama, barak tentara, dan lain-lain. Influenza ini termasuk
golongan ringan.
c). Influenza C Influenza C biasanya tidak menimbulkan wabah atau epidemic, lebih ringan
dan jarang menimbulkan keluhan. Sama seperti influenza B,influenza ini juga termasuk
golongan ringan.

Sifat Virus Influenza


Salah satu ciri penting dari virus influenza adalah kemampuannya untuk mengubah antigen
permukaannya (H dan N) baik secara cepat atau mendadak maupun lambat. Peristiwa
terjadinya perubahan besar dari struktur antigen permukaan yang terjadi secara singkat
disebut antigenic shift.Pada babi dapat dijumpai kumpulan virus yang berasal dari babi,
unggas, dan manusia. Ini dikarenakan adanya reseptor alpha 2,3 sialic acid dan alpha 2,6
sialicacid yang merupakan reseptor untuk flu burung dan flu manusia pada babi. Virus pada
tubuh babi dapat mengalami antigenic drift atau reassortment dari dua jenis virus, bahkan
dapat membentuk dari tiga jenis virus atau triple-reasortment membentuk virus baru sebagai
jalan menuju ke pandemic influenza.Virus influenza mempunyai sifat dapat bertahan hidup
di air sampai 4 hari pada suhu 22C dan lebih dari 30 hari pada suhu 00C. Mati pada
pemanasan 600C selama 30 menit atau 560C selama 3 jam dan pemanasan 800C selama 1
jam. Virus akan mati dengan deterjen, disinfektan misalnya formalin, cairan yang
mengandung iodin dan alkohol 70%.

Morfologi Virus Influenza


Morofologi dari virus influenza adalah berbentuk spheris dengan ukuran 80-120 mm micron,
permukaan virion ditutup dengan tonjolan panjang 10-12 mmmicron yang ditutup dengan
mplop vrus. Dengan genom RNA terdiri dari amploplipida dengan permukaan glikoproein
hemaglutinin dan neuraminidase.
Hemaglutinin berfungsi sebagai reseptor terhadap sel dan menstimulasi kekebalan tubuh.
Sementara itu, neurminidase berfungsi sebagai degradasureseptor serta memiliki fungsi
penting dalam proses replikasi virus didalam selyang diinfeksi. Antigen H (Hemaglutinin)
mendominasi imunitas dari virus influenza, sedangkan anti neuraminidase antibody N akan
menghambat replikasi virus.Virus memiliki amplop dengan dua lapis lipid yang menutupi
500 tonjolan paku glikoprotein. Ada dua glikoprotein virus, yaitu hemaglutinin (HA)
daneurominidase (NA). didalam amplopnya ada matriks-protein (M1), proteinnukleukapsid
(NP) yang melindungi ribonukleo acid (RNA). RNA terdiri atas 3sub unit yaitu polymerase
basa protein 1 (PB1), PB2, dan polymerase asam (PA).Amplop virus yang berasal dari sel
induk semang ada 3 glikoprotein virus,yaitu HA (Hemaglutinin), NA (neuraminidase), dan
minor M2. HA dan NA seperti yang telah disebutkan sebelumnya, memegang peran penting
dalam proses mutasiantigenic shift dan antigenic drift, yang berkaitan erat dengan epidemic
baru dan pandemic influenza.

Penularan Penyakit Influenza


Penularan influenza secara alami berasal dari percikan ludah saat bersin atau batuk.
Penyebaran dapat pula berasal dari kontak langsung dan kontak tak langsung.Virus influenza
B menyebar dalam waktu 1 hari sebelum gejala timbul tetapi pada kasus influenza A baru
tampak setelah 6 hari.penyebaran virus influenza pada anak berlangsung selama kurang dari
1 minggu pada influenza Adan sampai 2 minggu pada infeksi influenza B. masa inkubasi
influenza berkisar dari 1 sampai 7 hari tetapi umumnya berlangsung 2 sampai 3 hari.

D. Cara pencegahan

Pencegahan Penyakit Influenza


Yang paling pokok dalam menghadapi influenza adalah pencegahan. Infeksi dengan virus
influenza akan memberikan kekebalan terhadap infeksi virus yang homolog. Karena sering
terjadi perubahan akibat mutasi gen, antigen pada virus influenza akan berubah, sehingga
seseorang masih mungkin diserang berulang kali dengan jalur (strain) virus influenza yang
telah mengalami perubahan ini.Kekebalan yang diperoleh melalui vaksinasi sekitar 70%.
Vaksin influenza mengandung virus subtipe A dan B saja karena subtipe C tidak
berbahaya.Diberikan 0,5 ml subkutan atau intra muskuler. Vaksin ini dapat mencegah
terjadinya mixing dengan virus yang sangat pathogen H5N1 yang dikenal sebagai penyakit
avian influenza atau flu burung. Nasal spray flu vaccine (live attenuated influenza vaccine)
dapat juga digunakan untuk pencegahan flu pada usia 5-50tahun dan tidak sedang hamil.
Vaksinasi perlu diberikan 3-4 minggu sebelum terserang influenza. Karena terjadi
perubahan-perubahan pada virus maka pada permulaan wabah influenza biasanya hanya
tersedia vaksin dalam jumlah terbatas dan vaksinasi dianjurkan hanya untuk beberapa
golongan masyarakat tertentu sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi dengan
kemungkinan komplikasi yang fatal.Ada beberapa kebiasaan yang disarankan untuk
dilakukan sebagai upaya pencegahan lebih dini, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Mencuci tangan
Sebagian besar virus flu dapat menyebar melalui kontak langsung.Seseorang yang bersin dan
menutupnya dengan tangan kemudian dia memegang telepon, keyboard computer, atau gelas
minum, maka virusnya akan mudah menular pada orang lain yang menyentuh benda-benda
tersebut. Virus mampu bertahan hidup berjam-jam bahkan hingga berminggu-minggu. Oleh
karena itu, usahakan untuk mencuci tangan sesering mungkin.

2. Jangan menutup bersin dengan


Tangan bila kita menutup bersin dengan tangan, maka virus flu akan mudah menempel pada
tangan dan dapat menyebar pada orang lain.Jika kita merasa ingin bersin atau batuk,
gunakanlah tisu dan kemudian segera membuangnya.

3. Jangan menyentuh muka


Virus flu masuk kedalam tubuh melalui mata, hidung, maupun mulut. Menyentuh muka
merupakan cara yang paling umum dilakukan oleh anak - anak yang terserang flu dan
akhirnya menjadi cara mudah menularkan virus tersebut pada orang lain di sekitarnya.

4. Minum banyak air


Air berfungsi untuk membersihkan racun dari dalam tubuh dan memberikan cairan pada
tubuh. Orang dewasa yang sehat umumnya membutuhkan delapan gelas air per hari.
Bagaimana menandai bahwa tubuh kita sudah mendapatkan cairan yang cukup? Jika warna
urine berwarna relatif jernih berarti tubuh kita memang mendapatkan cukup cairan,
sebaliknya jika berwarna kuning gelap berarti tubuh kita memerlukan lebih banyak cairan
lagi.

5. Mandi sauna
Meskipun belum terbukti bahwa mandi sauna dapat berpengaruh terhadap pencegahan flu,
namun sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang mandi sauna dua kali per
minggu akan memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk terserang flu. Hal tersebut
memang sesuai dengan teori bahwa ketika kita menghirup uap panas lebih dari suhu 80
derajat celcius akan menyebabkan virus flu akan sulit untuk bertahan.

6. Menghirup udara segar


Menghirup udara yang segar memang sangat penting bagi kesehatan tubuh, khususnya di
cuaca yang dingin karena cuaca seperti ini akan membuat tubuh menjadi rentan terhadap
virus flu.

7. Lakukan olahraga aerobik secara teratur


Olahraga aerobik dapat mempercepat jantung untuk memompa darah lebih banyak sehingga
kita bernafas lebih cepat untuk membantu mentransfer oksigen ke paru-paru dan ke dalam
darah. Olahraga ini juga akan membantu meningkatkan kekebalan tubuh secara alami.

8. Konsumsi makanan yang mengandung phytochemical


Phytochemical merupakan bahan kimia alami yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang
berperan memberikan vitamin pada makanan.

9. Konsumsi yogurt
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi yogurt yang rendah lemak setiap hari
dapat mengurangi resiko terserang flu sekitar 25 persen.Bakteri menguntungkan yang
terdapat di dalam yogurt diketahui dapat menstimulus produksi sistem kekebalan tubuh untuk
menyerang virus.

10. Relaksasi
Jika kita dapat mengajari diri sendiri untuk relaksasi atau santai, maka dengan sendirinya kita
juga dapat mengaktifkan sistem imunitas tubuh.Diduga ketika kita melakukan relaksasi,
maka interleukin (bagian sistemimunitas yang merespon terhadap virus flu) akan meningkat
dalam aliran darah kita.

• Bentuk promosi kesehatan dengan Ceramah

Di dalam suatu proses promosi kesehatan yang menuju tercapainya tujuan promosi
kesehatan yakni perubahan perilaku, dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu faktor metode,
faktor materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang melakukannya untuk menyampaikan
pesan. Metode dan teknik promosi kesehatan, adalah dengan cara apa yang digunakan oleh
pelaku promosi kesehatan untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan atau
mentransformasikan perilaku kesehatan kepada sasaran atau masyarakat (Notoatmodjo,
2007).

Metode ceramah merupakan metode pertemuan yang paling sederhana dan paling sering
diselenggarakan untuk menggugah kesadaran, minat sasaran, serta pembicara lebih banyak
memegang peran untuk menyampaikan dan menjelaskan materi dengan sedikit memberikan
kesempatan kepada sasaran untuk menyampaikan tanggapannya (Mardikanto, 1993).
Ceramah merupakan metode penyuluhan yang efektif pada kelompok sasaran yang
besar yaitu lebih dari 15 orang. Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi
maupun rendah (Notoatmodjo, 2003). Pengaruh besarnya jumlah sasaran dalam metode ini
seringkali dengan menggunakan alat bantu yang berupa materi tertulis dan gambar
terproyeksi untuk menarik perhatian dan memperjelas materi yang disampaikan. Waktu
penyelenggaraan ceramah juga harus dibatasi, maksimum 1-2 jam (Mardikanto, 1993).
Menurut Lunandi 1993, beberapa keuntungan menggunakan metode ceramah adalah murah
dari segi biaya, mudah mengulang kembali jika ada materi yang kurang jelas ditangkap
peserta daripada proses membaca sendiri, lebih dapat dipastikan tersampaikannya informasi
yang telah disusun dan disiapkan. Apalagi kalau waktu yang tersedia sangat minim, maka
metode inilah yang dapat menyampaikan banyak pesan dalam waktu singkat. Selain
keuntungan ada juga kelemahan menggunakan metode ceramah, salah satunya adalah pesan
yang terinci mudah dilupakan setelah beberapa lama.

Disamping keunggulan-keunggulan tersebut, metode ceramah juga memiliki kelemahan,


dimana merupakan komunikasi satu arah sehingga sasaran menjadi pasif untuk bertanya atau
mengeluarkan pendapat, pada metode ceramah tidak dapat diidentifikasi kebutuhan per
individu, sasaran tidak diberi kesempatan untuk berfikir dan berperilaku kreatif, sasaran
mudah menjadi bosan jika waktu terlalu lama LP3I Unair, 2009.

Edukasi upaya pencegahan influenza mengharuskan menjaga kebersihan seperti


kebiasaan mencuci tangan dan menghindari menyentuh hidung dan mulut perlu digalakkan,
bersama dengan orang-orang yang terinfeksi influenza yang menghindari kontak dekat
dengan orang lain seperti izin tidak masuk kantor atau sekolah. Promosi kesehatan vaksinasi
influenza penting untuk mengendalikan risiko epidemi dan menghindari dampak ekonomi.

Promosi Kesehatan Upaya Pencegahan Influenza

Menjaga kebersihan diri merupakan tonggak utama dalam pencegahan penyakit pada
umumnya, termasuk influenza. Kebiasaan mencuci tangan dan menghindari menyentuh
hidung dan mulut perlu digalakkan.

-Vaksinasi Influenza
Vaksinasi merupakan cara lain untuk mencegah terjadinya influenza dan terutama ditujukan
untuk mereka yang berisiko tinggi menderita penyakit ini. Pemberian vaksin juga diberikan
dengan tujuan untuk menghindari penyakit ini dalam derajat yang berat, mengalami
komplikasi penyakit influenza, atau bahkan kematian.
Walaupun demikian, vaksinasi influenza tidak selalu berhasil dalam mencegah penyakit
tersebut. Hal ini disebabkan karena virus yang terdapat pada vaksin harus cocok dengan virus
yang sedang beredar di masyarakat.
Salah satu hal yang dilakukan WHO untuk menangani hal tersebut adalah dengan
mengevaluasi jenis virus influenza yang menyerang manusia dan memperbaharui isi dari
vaksin 2 kali dalam setahun.
-Obat-Obatan Antivirus Influenza
Pada kondisi terjadinya wabah, obat antiviral dapat digunakan untuk pencegahan penyakit
influenza ataupun pencegahan terjadinya komplikasi..
Satu-satunya obat antiviral untuk influenza yang digunakan di Indonesia adalah Oseltamivir.
Namun, obat ini tersedia dalam jumlah terbatas dan penggunaannya terbatas pada infeksi
virus H5N1, baik masih dalam bentuk kecurigaan atau sudah dipastikan.

-Edukasi Upaya Pengendalian Penyakit


Beberapa saran yang dapat dilakukan untuk menghindari menularkan ke orang lain adalah
dengan :
1. Beristirahat dan menghindari kontak dengan orang lain
2. Menggunakan masker
3. Menutup dengan tisu jika batuk atau bersin
4. Menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan dengan air dan sabun

Beberapa saran yang dapat dilakukan agar tidak terkena influenza pada saat mengawasi
penderita influenza :
a. Hindari kontak langsung antara penderita dengan wajah Anda. Pada anak-anak,
hindari dengan cara menempatkan dagunya ke pundak Anda
b. Cuci tangan setelah kontak dengan penderita dengan air dan sabun

> Edukasi Upaya Pengendalian Penyakit


Beberapa saran yang dapat dilakukan untuk menghindari menularkan ke orang lain adalah
dengan :
- Beristirahat dan menghindari kontak dengan orang lain
- Menggunakan masker
- Menutup dengan tisu jika batuk atau bersin
- Menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan dengan air dan sabun

Beberapa saran yang dapat dilakukan agar tidak terkena influenza pada saat mengawasi
penderita influenza :
- Hindari kontak langsung antara penderita dengan wajah Anda. Pada anak-anak, hindari
dengan cara menempatkan dagunya ke pundak Anda
- Cuci tangan setelah kontak dengan penderita dengan air dan sabun

• Bentuk promosi kesehatan dengan Penyuluhan


- Definisi
Gabungan dari beberapa kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip belajar untuk
mencapai keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok/masyarakat secara keseluruhan
ingin hidup sehat, tahu bagaimana caranya melakukan peningkatan kesehatan.
- Tujuan
Mencapai tujuan hidup sehat dengan cara mempengaruhi perilaku masyarakat baik itu secara
individu / kelompok dengan penyampaian pesan.
- Sifat
Mempengaruhi perilaku untuk mencapai suatu keadaan yang diinginkan.
• Metode Promosi Kelompok Dalam memilih metode promosi kelompok, harus mengingat
besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran. a. Kelompok Besar
Yang dimaksud kelompok besar adalah apabila peserta penyuluhan itu lebih besar dari 15
orang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini, antara lain ceramah dan seminar.
1) Ceramah Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah. Hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode ceramah :
Persiapan :
a) Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai materi apa yang akan
diceramahkan.
b) Mempelajari materi dengan sistematika yang baik. Lebih baik lagi kalau disusun dalam
diagram atau skema.
Dalam memilih metode pendidikan kelompok, harus diingat besarnya kelompok sasaran serta
tingkat pendidikan formal dari sasaran. Untuk kelompok yang besar, metode akan lain
dengan kelompok kecil. Efektifitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran
pendidikan.
c) Mempersiapkan alat-alat bantu pengajaran, misalnya makalah singkat, slide, transparan,
sound sistem, dan sebagainya. Pelaksanaan :
Kunci dari keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah dapat menguasai
sasaran (dalam arti psikologis), penceramah dapat melakukan hal-hal sbb:
a) Sikap dan penampilan yang menyakinkan , tidak boleh bersikap ragu-ragu dan gelisah.
b) Suara hendaknya cukup keras dan jelas.
c) Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta ceramah.
d) Berdiri di depan (di pertengahan), seyogyanya tidak duduk.
e) Menggunakan alat-alat bantu lihat (AVA) semaksimal mungkin.

2) Seminar Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan
menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari seorang ahli atau
beberapa orang ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan dianggap hangat di
masyarakat.
b. Kelompok Kecil Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya kita sebut
kelompok kecil. Metode – metode yang cocok untuk kelompok kecil ini antara lain:

1) Diskusi kelompok Dalam diskusi kelompok agar semua anggota kelompok dapat bebas
berpartisipasi dalam diskusi, maka formasi duduk para peserta diatur sedemikian rupa
sehingga duduk para peserta dapat berhadap-hadapan dan saling memandang satu sama lain,
misalnya bentuk tempat duduk lingkaran, segi empat. Pimpinan diskusi juga duduk diantara
peserta sehingga tidak menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi. Untuk memulai diskusi ,
pemimpin diskusi harus memberikan pancingan-pancingan yang dapat berupa pertanyaan-
pertanyaan atau kasus sehubungan dengan topik yang dibahas.

2) Curah Pendapat (Brain Storming) Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi
kelompok. Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok. bedanya pada permulaan
pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah dan kemudian setiap peserta
memberikan jawaban atau tanggapan(curah pendapat). Tanggapan atau jawaban-jawaban
tersebut ditampung dan ditulis dalam flipchart atau papan tulis. Sebelum semua peserta
mencurahkan pendapatnya, tidak boleh dikomentari oleh siapapun. Baru setelah semua
anggota mengeluarkan pendapatnya, tiap anggota dapat mengomentari, dan akhirnya terjadi
diskusi.

3) Bola Salju (snow balling) Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (1 pasang 2 orang)
dan kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah. Setelah lebih kurang 5 menit maka
tiap 2 pasang bergabung menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut, dan
mencari kesimpulannya. Kemudian tiap 2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang ini
bergabung lagi dengan pasangan lainnya dan demikian seterusnya sehingga akhirnya akan
terjadi diskusi seluruh anggota kelompok.

4) Kelompok-kelompok Kecil ( Buzz Group) Kelompok langsung dibagi menjadi


kelompok-kelompok kecil (buzz group) yang kemudian diberi suatu permasalahan yang
sama dengan kelompok lain. Masing-masing kelompok mendiskusikan masalah tersebut.
Selanjutnya hasil dari tiap kelompok didiskusikan kembali dan dicari kesimpulannya.

5) Role Play (memainkan peranan) Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk
sebagai pemegang peran tertentu untuk memainkan peranan, misalnya sebagai dokter
puskesmas, sebagai pasien, perawat, mereka memperagakan sesuai perannya.

6) Permainan Simulasi (simulation game) Metode ini merupakan gabungan antara role play
dengan diskusi kelompok. Pesan-pesan kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk
permainan seperti permainan monopoli. Cara memainkannya persis seperti bermain
monopoli, dengan menggunakan dadu, gaco (petunjuk arah), selain beberan atau papan main.
Beberapa orang menjadi pemain, dan sebagian lagi berperan sebagai narasumber.

Anda mungkin juga menyukai