Anda di halaman 1dari 11

INFLUENZA

SEJARAH INFLUENZA
Pada bulan Oktober 1918, dunia masih dilanda Perang Dunia I. Sekalipun

akhir perseteruan sudah di ambang pintu, penyensoran berita masih berlaku.

Jadi, hanya negara Spanyol yang tidak ikut berperang yang melaporkan

bahwa penduduk sipil di banyak tempat jatuh sakit dan meninggal dengan

kecepatan yang meresahkan. Dari situasi inilah muncul nama yang akan

melekat pada penyakit itu untuk selamanya-flu Spanyol.

Pandemi itu berawal pada bulan Maret 1918. Banyak penyidik menelusuri

asal usulnya ke negara bagian Kansas, AS. Dari sana, penyakit itu

tampaknya menyebar ke Prancis melalui tentara AS yang baru tiba. Setelah

lonjakan korban jiwa akibat influenza.


Sewaktu Perang Dunia I berakhir pada tanggal 11 November 1918, dunia

bersukacita. Ironisnya, hampir pada waktu yang sama, sampar merebak di

seluruh bumi. Seorang pakar influenza yang direspek mengomentari, ”Angka

harapan kehidupan di Amerika Serikat anjlok hingga lebih dari 10 tahun pada

tahun 1918. Sebuah perkiraan umum tentang korban jiwa sedunia adalah 21 juta

jiwa, tetapi menurut beberapa pakar sekarang, itu termasuk rendah. Beberapa

epidemiolog kini memperkirakan sebanyak 50 juta jiwa atau bahkan 100 juta.

Barry, yang disebutkan sebelumnya menyimpulkan, Influenza menewaskan lebih

banyak orang dalam setahun daripada korban jiwa selama seabad akibat Sampar

Hitam pada Abad Pertengahan; ia menewaskan lebih banyak orang dalam dua

puluh empat minggu daripada korban AIDS dalam dua puluh empat tahun.
PENGERTIAN INFLUENZA
Virus influenza merupakan virus RNA termasuk dalam famili Orthomyxoviridae.

Influenza mempunyai selubung/simpai yang terdiri dari kompleks protein dan

karbohidrat. Virus ini mempunyai tonjolan (spikes) yang digunakan untuk menempel

pada reseptor yang spesifik pada sel-sel hospesnya pada saat menginfeksi sel. Terdapat

2 jenis spikes yaitu yang mengandung hemaglutinin (HA) dan yang mengandung

neuraminidase (NA), yang terletak dibagian terluar dari virion Virus influenza

mempunyai 4 jenis antigen yang terdiri dari protein nukleokapsid (NP), Hemaglutinin

(HA), Neuraminidase (NA), dan protein matriks (MP). Influenza (“flu”) adalah

penyakit yang mudah menular dan menyebar. Influenza adalah suatu penyakit infeksi

akut saluran pernapasan terutama ditandai oleh demam, menggigil, sakit otot, sakit

kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk non produktif.
JENIS-JENIS INFLUENZA
1. Virus Influenza  A

Virus ini menyerang sistem pernafasan yang ditularkan dari satu orang yang

terinfeksi ke orang lain melalui udara atau air. Genus ini memiliki satu spesies, virus

influenza A. Unggas akuatik (bebek, angsa, kalkun, dan ayam) liar merupakan inang

alamiah untuk sejumlah besar varietas influenza A. Virus tipe A merupakan patogen

manusia paling virulen di antara ketiga tipe influenza dan menimbulkan penyakit yang

paling berat. Virus influenza A dapat dibagi lagi menjadi subdivisi berupa serotipe-

serotipe yang berbeda berdasarkan tanggapan antibodi terhadap virus ini.

Virus influenza A ini dapat menyebabkan pandemic karena mudahnya mereka

bermutasi, baik berupa antigenic drift ataupun antigenic shift sehingga membentuk

varian-varian baru yang lebih pathogen.


2. Virus Influenza B

Virus ini hanya menjangkiti manusia. Genus ini memiliki satu spesies, yaitu virus influenza
B. Influenza B hampir secara eksklusif hanya menyerang manusia  dan lebih jarang
dibandingkan dengan influenza A. Hewan lain yang diketahui dapat terinfeksi oleh infeksi
influenza B adalah anjing laut dan musang. Jenis influenza ini mengalami mutasi 2-3 kali
lebih lambat dibandingkan tipe A dan oleh karenanya keragaman genetiknya lebih sedikit,
hanya terdapat satu serotipe influenza B. Karena tidak terdapat keragaman antigenik,
beberapa tingkat kekebalan terhadap influenza B biasanya diperoleh pada usia muda.

3. Virus Influenza C
Sama halnya dengan Influenza A, virus ini juga hanya menjangkiti manusia. Genus ini
memiliki satu spesies, virus influenza C, yang menginfeksi manusia, anjing, dan babi,
kadangkala menimbulkan penyakit yang berat dan epidemi lokal. Namun, influenza C lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan jenis lain dan biasanya hanya menimbulkan penyakit
ringan pada anak-anak.
PATOGENITAS INFLUENZA

Penularan atau transmisi dari virus influenza secara umum dapat terjadi melalui
inhalasi, kontak langsung, ataupun kontak tidak langsung. Sebagian besar kasus
infeksi HPAI pada manusia disebabkan penularan virus dari unggas ke manusia.
Bukti bahwa terjadinya transmisi dari manusia ke manusia sangat jarang ditemukan.
Transmisi virus influenza lewat partikel udara dan lokalisasinya pada traktus
respiratorius. Penularan bergantung pada ukuran partikel (droplet) yang membawa
virus tersebut masuk ke dalam saluran napas. Pada dosis infeksius, 10 virus/droplet,
maka 50% orang-orang yang terserang dosis ini akan menderita influenza. Virus akan
melekat pada epitel sel di hidung dan bronkus.
Setelah virus berhasil menerobos masuk kedalam sel, dalam beberapa jam sudah
mengalami replikasi. Partikel-partikel virus baru ini kemudian akan menggabungkan
diri dekat permukaan sel, dan langsung dapat meninggalkan sel untuk pindah ke sel
lain. Virus influenza dapat mengakibatkan demam tetapi tidak sehebat efek pirogen
lipopoli-sakarida kuman Gram-negatif.
Masa inkubasi dari penyakit ini yakni satu hingga
empat hari (rata-rata dua hari).  Pada orang dewasa,
sudah mulai terinfeksi sejak satu hari sebelum
timbulnya gejala influenza hingga lima hari setelah
mulainya penyakit ini.  Anak-anak dapat
menyebarkan virus ini sampai lebih dari sepuluh hari
dan anak-anak yang lebih kecil dapat menyebarkan
virus influenza kira-kira enam hari sebelum tampak
gejala pertama penyakit ini.
GEJALA UMUM INFLUENZA
• Demam dan perasaan dingin yang ekstrim (menggigil, dan gemetar)

• Sakit kepala

• Batuk

• Pegal-pegal
• Nyeri tubuh, terutama pada sendi dan tenggorokan

• Kehilangan nafsu makan

• Iritasi mata, mata berair

• Gejala flu akan bertambah parah selama 2-4 hari sebelum akhirnya
membaik dan sembuh. Pada anak, gejala gastrointestinal seperti diare
dan nyeri abdomen (dapat menjadi parah pada anak dengan influenza
B)
CARA PENCEGAHAN INFLUENZA
Langkah-langkah untuk mencegah flu dan penyebarannya adalah dengan:

• Menjaga kebersihan.

• Selalu mencuci tangan, misalnya sebelum makan atau setelah bepergian.

• Menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk.

• Memakai masker saat bepergian (terutama bagi pengguna kendaraan umum) atau ketika berada di

sekitar penderita flu.

• Memastikan tubuh menerima asupan vitamin dan gizi yang cukup dan seimbang.

• Istirahat yang cukup.

• Olahraga secara teratur.

• Menjaga asupan cairan.

• Flu dapat dicegah melalui vaksinasi, tetapi cara ini hanya dianjurkan bagi orang-orang yang rentan

terkena flu, misalnya anak-anak, ibu hamil, manula, penderita penyakit kronis (penyakit paru-paru,

gagal hati, atau diabetes), penderita kanker, dan penderita HIV.


MATUR SUWUN 

Anda mungkin juga menyukai