Anda di halaman 1dari 6

TUGAS GEOGRAFI KESEHATAN Geography.

A Global Synthesis Contoh dari Other Emerging Diseases, page 639 - 643 Peter Haget

Oleh : Deasyana Kusuma Pratiwi 0906555046

Departemen Geografi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia 2011

Di bawah ini merupakan salah satu contoh penyakit lain yang muncul selain HIV/AIDS yaitu penyakit Flu Babi H1N1. Penyebaran wabah penyakit ini terjadi sangat singkat dan menyebar hampir ke seluruh belahan dunia.

Pendahuluan Flu Babi atau Swine Flu/Influenza adalah penyakit saluran pernafasan pada babi, yang disebabkan oleh virus influenza jenis A. Virus ini menyebabkan kesakitan yang berat pada babi tetapi angka kematiannya rendah bila dibandingkan dengan virus H5N1 Avian Influenza (Flu Burung). Flu babi pertama kali diisolasi dari seekor babi yang terinfeksi pada tahun 1930 di Amerika Serikat. Pada perkembangannya, penyakit ini dapat berpindah ke manusia terutama menyerang mereka yang kontak dekat dengan babi. Lama tidak terdengar lagi kabarnya ternyata virus ini mengalami serangkaian mutasi sehingga muncul varian baru yang pertama kali menyerang manusia di Meksiko pada awal tahun 2009. Varian baru ini dikenal dengan nama virus H1N1 yang merupakan singkatan dari dua antigen utama virus yaitu hemagglutinin tipe 1 dan neuraminidase tipe 1. Waktu inkubasi/penetasan virus tersebut biasanya 3-4 hari. Babi sebagai sumber flu babi memiliki keunikan. Hewan ini tidak hanya dapat terinfeksi oleh virus flu babi, tapi juga virus flu yang berasal dari unggas dan virus flu manusia. Saat virus flu dari spesies yang berbeda menginfeksi babi, virus-virus tersebut dapat saling berkombinasi (tukar menukar elemen genetik) sehingga muncul virus baru. Saat ini dikenal empat macam virus flu babi yaitu H1N1, H1N2, H3N2, dan H3N1. Tetapi yang belakangan banyak ditemukan adalah jenis H1N1. Virus H1N1 sejatinya hanya mengenai babi, tetapi karena adanya mutasi maka virus ini berubah sifat sehingga mampu menginfeksi manusia. Parahnya lagi, tidak seperti virus flu burung (H5N1) yang tidak ditularkan dari manusia ke manusia, virus flu babi H1N1 dapat menyebar dari orang ke orang. Penularan dari babi ke manusia terjadi karena adanya kontak dengan babi yang terinfeksi atau kontak dengan benda-benda yang telah terkontaminasi. Sedangkan penularan dari manusia ke manusia hampir sama dengan cara penularan flu biasa, yaitu melalui batuk atau bersin. Manusia juga dapat terinfeksi karena menyentuh benda yang telah terkontaminasi virus flu babi dari dari orang lain, kemudian memegang mulut atau hidungnya.

Gejala Flu Babi Menurut Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, gejala influenza ini mirip dengan gejala influenza pada umumnya. Gejalanya seperti demam, batuk, sakit pada kerongkongan, sakit pada tubuh, kepala, panas dingin, hilang nafsu makan dan lemah lesu. Beberapa penderita juga melaporkan mengalami mual, muntah-muntah dan diare. Banyak pasien yang berpenyakit ringan dapat sembuh, sebagian yang menderita penyakit berat seperti yang diberitakan

dapat meniggal dunia. Bagi orang yang mempunyai penyakit kronis alat pernapasan atau asma, penyakit kronis hati, penyakit gula,kelemahan pada kekebalan tubuh, orang yang sedang mengandung, penyakit berat ini mudah tertular. Penyakit ini dapat jatuh ke arah yang lebih buruk sehingga pasien mengalami kesulitan untuk bernafas dan memerlukan alat bantu nafas (ventilator). Bila ada bakteri yang ikut ikutan menginfeksi paru paru maka pasien dapat mengalami radang paru paru atau pneumonia. Beberapa diantaranya dapat mengalami gejala kejang kejang. Kematian umumnya terjadi karena adanya infeksi sekunder bakteri pada paru paru sehingga diperlukan antibiotika yang pas untuk mengatasi infeksi tersebut.

Diagnosa Virus Flu Babi Diagnosa flu babi ditegakan berdasarkan gejala klinis pasien dan riwayat kontak dengan mereka yang memiliki gejala seperti diatas. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan lendir atau dahak yang berasal dari tenggorokan pasien. Pemeriksaan ini gunanya untuk membedakan apakah virus yang menginfeksi penderita tersebut termasuk virus tipe A atau B. Bila ternyata hasilnya adalah virus tipe B maka dapat dipastikan bahwa pasien tersebut bukan terinfeksi flu babi. Namun bila ternyata hasilnya adalah virus tipe A, maka ada kemungkinan penderita tersebut menderita flu babi atau terinfeksi virus H1N1. Sampel ini selanjutnya dikirim ke laboratorium yang lebih lengkap untuk memastikan adanya antigen virus flu babi sehingga diagnosa flu babi dapat ditegakan dengan pasti.

Masa Penularan Virus Flu Babi Menurut para ahli, orang yang menderita flu babi A (H1N1) akan tetap menularkan penyakitnya sampai hari ketujuh. Jika sampai hari ketujuh ternyata penyakitnya belum membaik maka dianggap orang tersebut masih dapat menularkan penyakitnya sampai gejala flu benar-benar hilang. Anak-anak khususnya balita memiliki potensi waktu penularan yang lebih panjang. Periode penularan penyakit flu babi masih tergantung lagi pada jenis atau strain dari virus H1N1. Jika pasien dirawat di rumah maka dianjurkan untuk tidak keluar rumah dahulu sampai penyakit yang diderita benar-benar sembuh kecuali yang bersangkutan segera ke dokter atau ke rumah sakit.

Cara Pengobatan Flu Babi Meskipun telah lama ditemukan vaksin untuk mencegah penularan virus influenza, namun vaksin untuk virus flu babi (H1N1) sampai saat ini belum ada. Saat ini beberapa laboratorium pemerintah yang dibiayai oleh WHO sedang mengembangkan penelitian untuk menemukan vaksin virus flu babi. Dua obat anti virus yang dipercaya mampu mencegah bertambah parahnya flu babi

adalah zanamivir (Relenza) dan oseltamivir (Tamiflu). Penggunaan obat ini tidak boleh sembarangan karena ditakutkan akan terjadi resistensi virus terhadap kedua obat tersebut. Obat ini juga tidak direkomendasikan untuk gejala flu yang telah muncul lebih dari 48 jam. Pada keadaan yang berat, pasien mungkin membutuhkan penanganan intensif lebih lanjut di rumah sakit.

Cara Pencegahan Penularan Virus Flu Babi Cara paling ampuh untuk mencegah penularan virus flu babi pada prinsipnya sama dengan cara mencegah penularan virus influenza yang lain yaitu vaksinasi. Sayangnya vaksin untuk flu babi sampai saat ini belum ditemukan. Cara lain untuk mencegah penularan virus ini adalah dengan meminimalisir kontak dengan virus seperti mencuci tangan sesering mungkin, jangan menyentuh wajah terutama hidung dan mulut serta menghindari kontak dekat dengan orang yang sedang menderita flu. Pencegahan penularan juga bisa dilakukan oleh mereka yang telah terinfeksi dengan cara menghindari keramaian dan selalu tinggal di rumah. Jangan bekerja dan bersekolah dahulu sampai keadaan membaik. Hindari bersin, batuk dan berbicara terlalu dekat dengan orang lain.

Persebaran Virus Flu Babi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan penyebaran flu babi telah menjadi pandemi global. Karena cepatnya penyebaran, WHO pada tanggal 6 Juli 2009 berhenti memproduksi rinci angka jumlah orang yang terjangkit Flu babi di seluruh dunia. Angka terakhir (19 Juli 2009), menyebutkan bahwa Flu Babi sudah menyebar di 160 negara, menjangkiti 137.215 orang dan mengakibatkan 800 orang meninggal. Walaupun persentase kematiannya relatif kecil, tetapi yang mengkhawatirkan adalah kematian-kematian tersebut terjadi di negara-negara maju yang mempunyai sistem perawatan kesehatan yang relatif baik. WHO sudah menyatakan bahwa Swine flu Unstoppable dan memasuki tahap 6 yaitu Widespread Human Infection. WHO pada tanggal 23 Juli menyatakan situasi di Indonesia terdapat 322 kasus. Sedangkan di Asia tenggara, Indonesia ranking kedua setelah Thailand.

Berdasarkan peta persebaran virus Flu Babi dunia di atas, dapat kita lihat bahwa penyebaran virus tersebut terjadi sangat cepat. Pada tanggal 11 Mei 2009 WHO mencatat bahwa telah terjadi 4.694 kasus Flu Babi dengan 53 angka kematian. Sedangkan pada tanggal 6 Juli 2009, WHO mencatat bahwa terdapat 94.512 kasus Flu Babi dengan angka kematian sebesar 429.

Penyakit ini awalnya merupakan penyakit endemik di Meksiko, namun karena tingkat penyebarannya yang sangat tinggi dan cepat ke wilayah negara lain, WHO kemudian menetapkan bahwa penyakit ini telah menjadi penyakit pandemik global, dimana penyebaran penyakit ini diantaranya terdapat di sebagian besar benua Amerika, Eropa, dan Asia Timur.

Sumber Referensi : http://www.wartamedika.com/2009/04/penyakit-flu-babi.html http://www.blogdokter.net/2009/06/27/flu-babi-swine-flu/ http://www.who.int/en/

Anda mungkin juga menyukai