Anda di halaman 1dari 25

SABTU, 26 NOVEMBER 2011

Mencegah Cacar Air pada Anak


Meskipun kelihatannya hal yang sepele, namun bila penyakit cacar air dibiarkan saja tidak segera ditangani, dapat menyebabkan penyakit lain yang lebih kompleks dan berbahaya. Selain menjaga kebersihan, pemberian vaksinasi cacar pada balita juga bisa menghindarkan si kecil terkena cacar air.

Sekilas Tentang Cacar Air. Cacar air adalah penyakit akut, menular akibat infeksi virus cacar air. Penyakit ini berbeda dengan cacar yang kini dinyatakan telah terbasmi dari muka bumi ini. Cacar air pada umumnya hanya diderita oleh anak kecil, namun di beberapa negara tropis seperti Indonesia ternyata penyakit ini juga menghinggapi para remaja dan dewasa. Penyebab Cacar Air. Penyakit ini disebabkan oleh virus varisela atau disebut juga dengan Varicella Zooster (Virus V-Z). Virus ini bisa ditemukan dalam cairan vesikel, darah penderita dan cairan selaput lendir serta dapat menyebabkan herpes Zoster. Yang jelas, seseorang akan mudah terserang virus jika daya tahan tubunya melemah. Gejala Cacar Air. Penularan cacar air lewat percikan ludah orang sakit atau melalui cairan yang keluar bila gelembunggelembung di kulit pecah. Penderita dapat menularkan penyakit ini dalam tempo 24 jam sebelum kelainan di kulit timbul sampai 7 hari kemudian. Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa masa inkubasi penyakit ini berkisar antara 11 hingga 12 hari. Karena sangat mudah menular, maka penderita harus diisolasi sampai benar-benar sembuh. Secara umum, seluruh penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung. Luka akibat infeksi yang terbuka akan mudah menularkan virus ke bagian tubuh lain kalau terjadi sentuhan. Tidak semua orang mengetahui apakah dirinya pernah menderita cacar air atau belum. Gejalanya antara lain adalah: 1. Mirip demam biasa yang beberapa hari sembuh dengan sendirinya. 2. Dalam tempo 24 jam sebelum timbul gejal di kulit, penderita mengalami panas, lemah dan rasa malas. 3. Tidak memiliki nafsu makan. 4. Terkadang disertai kemerahan pada kulit seperti biang keringat. Pencegahan Agar tidak Menular ke Orang Lain: 1. Untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi dari anak atau orang dewasa lain yang sehat hingga benjolan berisi cairan di kulit mengelupas dan kering.

2. Pakaian, handuk, piring dan peralatan lain milik penderita harus dipisahkan dan dibersihkan secara tersendiri. 3. Vaksinasi cacar air sejak dini.

Anjuran Vaksinasi. Cacar air dapat dicegah dengan pemberian zoster imun globulin (ZIF) atau dengan Varicella-zoster imun Globulin (VZIG). Pada anak sehat antara 1 hingga 12 tahun diberikan satu kali, dan satu kali lagi diberikan pada masa pubertas untuk memantapkan kekebalan menjadi 60 hingga 80 persen. Setelah itu, diberikan sekali lagi pada saat dewasa. Kekebalan yang didapat mampu bertahan hingga 10 tahun. Pemberian antivirus tidak direkomendasikan penggunaannya pada cacar air dengan komplikasi yang berat. Misalnya saja adalah cacar air pada bayi di bawah usia 28 hari atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah. Pemberian anti virus harus dilakukan dalam jangka waktu 48 jam setelah ruam pertama kali muncul. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, pemberian vaksin cacar air setelah anak berumur 5 tahun dan tidak diperlukan vaksinasi ulang. Namun, dengan pertimbangan tertentu vaksin cacar air bisa diberikan setelah umur 1 tahun. Merawat Luka Bekas Cacar Air. Setelah cacar air sembuh, maka luka bekas cacar air tadi terlihat seperti luka terkena goresan berbentuk bulat. Luka tersebut berpotensi menimbulkan bekas dan tidak. Untuk menghindari timbulnya bekas luka, maka biarkan saja darah kering tersebut mengelupas secara alami dan hindari untuk digaruk. Bagi luka yang infeksi dan bernanah, segera lakukan perawatan seperti merawat luka sayat. Misalnya saja dengan memberi obat merah dan kalau perlu gunakan perban agar tidak terjadi infeksi lebih lanjut. Bilamana terdapat infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik. Penderita dianjurkan mandi, mengganti baju dan seprai setiap hari. Kesembuhan akan semakin cepat tercapai bila keadaan umum anak dijaga agar tetap baik. Oleh karena itu, kulaitas dan kuantitas makanan bagi anak perlu dijaga. Jika daya tahan terus meningklat, maka proses penyembuhan akan berjalan lebih cepat.

http://obatsakit2011.blogspot.com/2011/11/mencegah-cacar-air-pada-anak.html
Cacar air adalah salah satu penyakit anak yang sangat klasik. Seorang anak atau orang dewasa dengan cacar air dapat menjadi sangat gatal, melepuh berisi cairan yang berbentuk kerak pecah.Cacar air disebabkan oleh virus. Virus yang menyebabkan penyakit cacar air adalah varicella-zoster. Perlu diketahui bahwa virus yang sama juga menyebabkan herpes zoster pada orang dewasa.

Cacar air dapat menyebar sangat mudah kepada orang lain. Menyentuh cairan pada cacar air tersebut bahkan bersin atau batuk dapat menularkan penyakit cacar air ditambah lagi penyakit cacar air yang sangat ringan pun dapat menular!

Vaksin cacar air


Vaksin biasanya digunakan mencegah penyakit cacar airsepenuhnya atau membuat sakitnya menjadi sangat ringan. Ketika seseorang terinfeksi, cacar biasanya muncul 10 sampai 21 hari kemudian. Orang menjadi menular 1 sampai 2 hari. Sebagian besar kasus cacar air terjadi pada anak-anak mulai dari 10 tahun. Penyakit ini biasanya ringan, meskipun kadang-kadang terjadi komplikasi serius. Anak-anak yang ibunya telah menderita cacar air atau telah menerima vaksin cacar air tidak sangat mungkin untuk terinfeksi sebelum mereka 1 tahun. Jikalau pun akhirnya terinfeksi juga mereka akan terinfeksi ringan. Hal ini karena antibodi dari darah ibu mereka membantu melindungi mereka. Anak di bawah 1 tahun yang ibunya tidak menderita cacar air dapat menderita cacar air parah.

Gejala cacar air


Sebagian besar anak-anak dengan cacar air akan menderita gejala seperti demam, sakit kepala, sakit perut, atau kehilangan nafsu makan untuk satu atau dua hari sebelum pecah dalam ruam cacar. Beberapa anak yang telah di vaksin masih dapat mengembangkan kasus cacar air ringan. Mereka biasanya sembuh jauh lebih cepat dan hanya memiliki beberapa cacar (kurang dari 30). Kasus-kasus ini sering sulit untuk di diagnosa. Namun mereka yang infeksi berulang masih tetap dapat menular. Cacar air biasanya didiagnosis dari ruam klasik dan riwayat kesehatan anak. Tes darah dan tes cacar air sendiri dapat mengkonfirmasikan diagnosis. Hal yang harus diperhatikan untuk kasus cacar air adalah bagaimana mencegah penularan ke orang lain dan mencegah penyakit cacar air termasuk infeksi berulang.

Penyebab cacar air adalah virus varicella zoster (VZV), virus yang merupakan bagian dari keluarga virus herpes. Virus cacar air yang menyebabkan cacar air juga menyebabkan herpes zoster (shingles) pada orang dewasa. Cacar air sendiri merupakan salah satu penyakit menular. Sebelum pengenalan vaksin varicella pada tahun 1995, sekitar 4 juta kasus cacar dilaporkan setiap tahunnya, termasuk 9.000 4.000 untuk rawat inap dan 100 kematian. Sejak diperkenalkannya vaksin cacar air, jumlah kasus penyakit telah menurun drastis. Virus varicella zoster (VZV) sebagai penyebab cacar air akan menyebabkan ruam melepuh, gatal, kelelahan, dan demam jika terpapar pada seseorang. Gejala awal cacar air dapat di mulai dengan demam ringan 1 sampai 2 hari serta penderitanya akan merasa kelelahan. Gejala-gejala awal tidak selalu terjadi sebelum ruam cacar air berkembang. Sekitar 90% dari orang yang belum pernah menderita cacar air akan terinfeksi ketika kontak dengan virus.

Penyebaran virus penyebab cacar air


virus cacar air menyebar dengan cara yang sama seperti pilek dengan flu. Hal ini terkandung dalam jutaan tetesan kecil yang keluar dari hidung dan mulut ketika bersin atau batuk orang yang terinfeksi. Seseorang kemudian dapat terinfeksi virus dengan bernapas pada paparan udara yang tercemar oleh virus tersebut. Masa inkubasi virus cacar air Dibutuhkan 10-21 hari untuk gejala cacar air menunjukkan gejala setelah terpapar kontak dengan virus. Ini disebut periode inkubasi. Seseorang dengan cacar paling menular dari satu sampai dua hari sebelum ruam muncul sampai semua lepuh ada diatas kulit. Hal ini biasanya memakan waktu lima sampai enam hari dari awal ruam. Walaupun kebanyakan orang sembuh dari cacar air (mungkin beberapa meninggalkan bekas luka) sebagian kecil mengalami komplikasi yang lebih serius. Setiap tahun di Amerika Serikat, sekitar orang dirawat di rumah sakit dengan cacar air, dan sampai dengan 100 orang mati. Mereka yang memiliki risiko tertinggi untuk komplikasi adalah bayi yang baru lahir, orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan orang dewasa. Meskipun orang dewasa kurang dari 5% kasus cacar air di Amerika Serikat, mereka memperhitungkan setengah dari kematian akibat penyakit tersebut.

Komplikasi cacar air


Komplikasi yang paling umum dari cacar air adalah infeksi kulit dan pneumonia. Komplikasi lain adalah ensefalitis (radang otak) dan hepatitis. Cacar air juga dapat menyebabkan masalah berat pada ibu hamil, menyebabkan kelahiran bayi gaga, cacat lahir, atau infeksi yang baru lahir selama persalinan. Semoga artikel ini menambah pengetahuan Anda tentang penyebab cacar air.

Penyebab cacar adalah virus Variola.Virus penyebab cacar ini adalah anggota dari genus orthopoxvirus, yang juga termasuk virus seperti cacar sapi, cacar monyet, dan kontagiosum moluskum. Tidak ada hewan reservoir atau vektor serangga penyebab cacar, dan tidak ada carrier (periode dimana virus cacar tersebut dalam tubuh, tetapi orang itu tidak aktif sakit) terjadi. Sebelum cacar sembuh, penyakit ini dapat menular dari orang ke orang terus-menerus. Wanita hamil dan anak-anak memiliki resiko tinggi untuk penyakit cacar. Penyebab penyakit cacar juga dipengaruhi dari kebiasaan hidup. Virus variola diperoleh dari inhalasi (pernafasan ke paru-paru). Partikel virus cacar dapat tetap pada benda seperti pakaian, tempat tidur, dan permukaan hingga 1 minggu. Virus dimulai di paruparu, dari sana virus menyerang aliran darah dan menyebar ke kulit, usus, paru-paru, ginjal, dan otak. Aktivitas virus dalam sel-sel kulit menciptakan ruam yang disebut makula (karakteristik : datar, lesi merah). Setelah itu vesikel (lepuh mengangkat) terbentuk. Kemudian, pustula (jerawat

berisi nanah) muncul sekitar 12-17 hari setelah seseorang menjadi terinfeksi. Sembuh dari cacar sering meninggalkan bekas di kulit oleh karena pustula.

Penularan virus penyebab cacar


Cacar sangat menular. Dalam kebanyakan kasus, penularan cacar terjadi melalui menghirup air liur, paparan udara, kontak dengan orang yang terinfeksi, dan sebagainya. Melihat penyebab penyakit cacar yang menginfeksi anak-anak dan cara penualarannya yang sangat mudah, semestinya cacar menjadi perhatian bagi masyarakat. Namun pada kenyataannya masih banyak masyarakat kita menganggap penyakit cacar adalah penyakit yang sepele.

Sejarah penyebab cacar


Dari segi historis, penyebab cacar memiliki kisah yang cukup buruk, namun ditemukannya vaksin cacar merupakan babak baru dari kisah penyakit ini. Penyakit cacar telah terjadi sejak lama selang beberapa ribu tahun yang lalu, akibat merebaknya penyebab cacar yang semakin berkembang maka hingga sekarang diberantas setelah program vaksinasi sukses di seluruh dunia. Setelah penyakit tersebut dieliminasi dari dunia, vaksinasi rutin terhadap cacar di kalangan masyarakat umum dihentikan karena tidak lagi diperlukan untuk pencegahan. Jika terdapat diantara anggota keluarga yang terkena penyakit cacar, penting untuk memutuskan penularan penyebab cacarbaik dengan menjaga hygene penderita maupun mengisolasi bendabenda sekitar yag berpotensi menularkan penyakit tersebut.

Cacar Air
Posted on Agustus 16, 2008 by -

Cacar air adalah salah satu penyakit yang umum ditemui pada anak-anak. 90% kasus cacar air terjadi pada anak di bawah sepuluh tahun.1 Dan lebih dari 90% orang telah mengalami cacar air pada saat mereka berusia 15 tahun.2 Insidens penyakit ini paling tinggi terlihat pada usia 5 9 tahun. Cacar air terjadi akibat infeksi primer (pertama kali) Varicella Zoster Virus (VZV). Karena disebabkan virus, penyakit ini sembuh dengan sendirinya. Namun setelah sembuh, VZV tidak benar-benar hilang dari tubuh. Virus ini akan menetap di bagian saraf tertentu dan nantinya dapat terakivasi kembali dalam bentuk herpes zoster (cacar ular atau shingles).2,3 Herpes zoster ini umumnya terjadi pada usia di atas 60 tahun dan pada sebagian besar kasus hanya terjadi sekali.3

Gejala
Penyakit yang umumnya ringan ini ditandai dengan demam ringan dan ruam yang gatal di seluruh tubuh.2 Sebelum ruam tersebut muncul, anak dapat mengalami gejala awal (prodrome) seperti demam ringan, sakit kepala, sore throat, rasa lemas, atau pembesaran kelenjar getah bening di leher bagian belakang.1,2 Pada anak-anak yang sangat muda, gejala awal ini umumnya sangat ringan, sedangkan pada anak-anak yang lebih besar atau orang dewasa, gejala awal ini dapat dirasakan lebih berat. Gejala awal ini dapat berlangsung 1 6 hari sebelum ruam cacar muncul.

Ruam cacar air pertama muncul di badan untuk kemudian menyebar ke wajah, lengan, dan tungkai.1 Ruam awalnya tampak sebagai bintik-bintik merah, lalu menjadi benjolan-benjolan kecil berisi cairan jernih (vesikel), untuk kemudian pecah dan mengering.1,2 Ruam ini muncul secara bertahap selama 3-4 hari sehingga pada puncak masa sakit dapat ditemui ruam dalam semua tahapannya (bintik-bintik, benjolan berisi cairan, dan ruam yang mengering). Selain di kulit, ruam juga dapat muncul di selaput mukosa seperti bagian dalam mulut atau vagina. Umumnya ruam membutuhkan sekitar 7 14 hari untuk sembuh.

Diagnosis
Diagnosis cacar air dilakukan secara klinis, artinya dari riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik saja.3 Pemeriksaan laboratorium hanya dibutuhkan pada pasien dengan gejala yang tidak khas atau kompleks, atau untuk menentukan status kekebalan terhadap VZV pada orang-orang dengan risiko tinggi jika terinfeksi VZV.

Komplikasi
Cacar air jarang menyebabkan komplikasi. Jika terjadi, komplikasi dapat berupa:2 Infeksi kulit oleh bakteri. Ini adalah komplikasi yang paling umum ditemukan.

Bekas luka yang menetap. Hal ini umumnya ditemukan jika cacar air terjadi pada anak yang usianya lebih tua atau pada orang dewasa. Bekas luka yang menetap ini tidak berhubungan dengan digaruk atau tidaknya luka maupun berat ringannya penyakit. 1 Acute cerebellar ataxia. Komplikasi ini tidak umum ditemukan, dan cenderung lebih mungkin terjadi pada anak yang lebih tua. Komplikasi ini ditandai dengan gerakan otot yang tidak terkoordinasi sehingga anak dapat mengalami kesulitan berjalan, kesuliatn berbicara, dan gerakan mata yang berganti-ganti dengan cepat (nystagmus). Ataxia ini akan menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Pneumonia (infeksi paru-paru) atau encephalitis (infeksi otak) jarang sekali terjadi pada anak yang sebelumnya sehat.

Angka kematian akibat cacar air adalah sekitar 1,4/100.000 Pada beberapa kelompok, cacar air mungkin menyebabkan komplikasi yang serius seperti cacar air yang berat di seluruh tubuh, pneumonia, dan hepatitis. Yang termasuk dalam kelompok tersebut misalnya:2

Bayi di bawah usia 28 hari Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah (misalnya pasien dengan HIV, penerima cangkok organ, penerima kemoterapi, pasien dengan leukemia)

Penularan
Cacar air sangat menular. Penularan dapat terjadi sejak 48 jam sebelum ruam pertama muncul hingga 5 hari setelahnya.2,4 Dengan demikian anak yang mengalami cacar air sebenarnya dapat kembali ke sekolah setelah 5 hari tersebut berlalu. Setelah tertular, umumnya dibutuhkan waktu sekitar 10 21 hari sebelum gejala awal timbul. Jangka waktu ini dikenal sebagai masa inkubasi. Cacar air ditularkan melalui udara pernapasan, kontak langsung dengan cairan ruam, dan kontak dengan barang yang terkena cairan ruam seperti seprai, selimut, atau handuk.2

Penanganan
Karena cacar air pada umumnya ringan dan sembuh dengan sendirinya, penanganan cacar air terutama ditujukan untuk meringankan gejala.1 Yang dapat dilakukan adalah:1

Tirah baring secukupnya Parasetamol untuk menurunkan demam

Calamine dan mandi dengan air suam-suam kuku untuk meringankan rasa gatal Sarung tangan untuk mencegah anak menggaruk ruam mungkin dibutuhkan pada anak-anak yang sangat kecil. Makanan yang lebih lembut dan menyejukkan jika ada ruam di dalam mulut.5

Sedangkan beberapa penanganan yang tidak dianjurkan adalah:2

Antihistamin yang bersifat sedatif (membuat tidur) seperti chlorpheniramine. Obat golongan ini tidak signifikan untuk menangani rasa gatal pada cacar air.2 Antivirus tidak direkomendasikan penggunaannya pada cacar air tanpa komplikasi. Bahkan jika mulai diberikan pada hari di mana ruam pertama kali muncul, antivirus hanya mengurangi satu hari dari lamanya sakit. Penelitian yang dilakukan juga menunjukkan bahwa acyclovir (salah satu antivirus) tidak bermakna dalam menurunkan risiko komplikasi pada cacar air. Selain itu penggunaan antivirus secara teori juga dapat berubahnya respon kekebalan tubuh sehingga virus dapat teraktivasi kembali lebih cepat dalam bentuk herpes zoster (cacar ular).6 Antivirus dapat dipertimbangkan untuk digunakan pada cacar air dengan komplikasi yang berat, cacar air pada bayi di bawah usia 28 hari, atau pada orang dedngan sistem kekebalan tubuh yang rendah. Pemberian antivirus ini harus dilakukan dalam jangka waktu 48 jam setelah ruam pertama kali muncul. Antibiotik. Antibiotik hanya dibutuhkan jika ada infeksi kulit oleh bakteri.5

Pencegahan
Cacar air dapat dicegah dengan beberapa cara:

Vaksinasi.7
Vaksinasi memberikan perlindungan penuh dari cacar air pada 8 9 dari 10 orang. Pada orang yang tetap mengalami cacar air setelah vaksinasi, cacar air yang dialami sangat ringan, dengan jumlah ruam di bawah 50, demam ringan atau tanpa demam, dan hanya berlangsung beberapa hari. Vaksinasi diberikan pada kelompokkelompok berikut:7

Anak dengan usia antara 12 18 bulan yang belum pernah mengalami cacar air harus mendapatkan satu dosis vaksinasi Anak dengan usia antara 19 bulan hingga 13 tahun yang belum pernah mengalami cacar air harus mendapatkan satu dosis vaksinasi Orang dewasa yang belum pernah mengalami cacar air dan bekerja atau tinggal di lingkungan di mana penularan cacar air sangat mungkin terjadi, misalnya di sekolah, penitipan anak, rumah sakit, asrama, penjara, atau barak militer Wanita usia reproduktif yang belum pernah mengalami cacar air dan tidak dalam keadaan hamil Orang dewasa dan remaja yang belum pernah mengalami cacar air dan tinggal dengan anak-anak Orang yang hendak bepergian ke luar negeri dan belum pernah mengalami cacar air

Varicella Zoster Immunoglobulin (VZIG).3


VZIG adalah zat kekebalan terhadap virus penyebab cacar air. VZIG diberikan hanya pada kelompok-kelompok tertentu yaitu:3

Orang dengan sistem kekebalan yang rendah Wanita hamil yang terpapar kasus cacar air dan belum pernah mengalami cacar air sebelumnya Bayi di bawah usia 28 hari yang lahir kurang dari usia kehamilan 28 minggu atau berat lahirnya kurang dari 1000 g Bayi di bawah usia 28 hari yang ibunya terpapar kasus cacar air atau mengalami cacar air antara 7 hari sebelum persalinan hingga 7 hari setelah persalinan

Yang penting diingat adalah bahwa VZIG hanya efektif mencegah terjadinya cacar air jika diberikan dalam jangka waktu 96 jam setelah paparan terhadap kasus cacar air.

Sumber
o o o o
Miller C. Varicella/Chickenpox: Essential Facts. Available fromhttp://www.ahmf.com.au/varicella/essential_facts_varicella.htm Prodigy Guidance: Chickenpox. Last revised November 2004. Available from http://www.prodigy.nhs.uk/chickenpox/view_whole_guidance Australian Herpes Management Forum. Overview of Varicella Zoster Virus. Available fromhttp://www.ahmf.com.au/health_professionals/guidelines/overview_vzv.htm Guidelines on the management of communicable diseases in schools and nurseries: Chickenpox. Reviewed 13 May 2004. Available fromhttp://www.hpa.org.uk/infections/topics_az/schools/guideline_info/chickenpox.htm Hirsch L. Chickenpox. Reviewed August 2006. Available fromhttp://www.kidshealth.org/parent/infections/skin/chicken_pox.html McKendrick MW. Controversies in Management: Acyclovir for Childhood Chickenpox. BMJ 1995;310:108-109 (14 January). Available fromhttp://bmj.bmjjournals.com/cgi/content/full/310/6972/108 Varicella Vaccine (Chickenpox). Available fromhttp://www.cdc.gov/nip/vaccine/varicella/faqsgen-vaccine.htm dr. Nurul Itqiyah H diambil dari (http://www.sehatgroup.web.id/guidelines/isiGuide.asp?guideID=9

o o

http://bayikita.wordpress.com/2008/08/16/cacar-air/

Cacar air atau Varicella simplex adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus varicella-zoster. Penyakit ini disebarkan secara aerogen.
Daftar isi
[tampilkan]

[sunting]Masa

inkubasi

Waktu terekspos sampai kena penyakit dalam tempo 2 sampai 3 pekan. hal ini bisa ditandai dengan badan yang terasa panas. [sunting]Gejala Pada permulaannya, penderita akan merasa sedikit demam, pilek, cepat merasa lelah, lesu, dan lemah. Gejala-gejala ini khas untuk infeksi virus. Pada kasus yang lebih berat, bisa didapatkan nyeri sendi, sakit kepala dan pusing. Beberapa hari kemudian timbullah kemerahan pada kulit yang berukuran kecil yang pertama kali ditemukan di sekitar dada dan perut atau punggung lalu diikuti timbul di anggota gerak dan wajah.

Kemerahan pada kulit ini lalu berubah menjadi lenting berisi cairan dengan dinding tipis. Ruam kulit ini mungkin terasa agak nyeri atau gatal sehingga dapat tergaruk tak sengaja. Jika lenting ini dibiarkan maka akan segera mengering membentuk keropeng (krusta) yang nantinya akan terlepas dan meninggalkan bercak di kulit yang lebih gelap (hiperpigmentasi). Bercak ini lama-kelamaan akan pudar sehingga beberapa waktu kemudian tidak akan meninggalkan bekas lagi. Lain halnya jika lenting cacar air tersebut dipecahkan. Krusta akan segera terbentuk lebih dalam sehingga akan mengering lebih lama. kondisi ini memudahkan infeksi bakteri terjadi pada bekas luka garukan tadi. setelah mengering bekas cacar air tadi akan menghilangkan bekas yang dalam. Terlebih lagi jika penderita adalah dewasa atau dewasa muda, bekas cacar air akan lebih sulit menghilang. [sunting]Waktu

karantina yang disarankan

Selama 5 hari setelah ruam mulai muncul dan sampai semua lepuh telah berkeropeng. Selama masa karantina sebaiknya penderita tetap mandi seperti biasa, karena kuman yang berada pada kulit akan dapat menginfeksi kulit yang sedang terkena cacar air. Untuk menghindari timbulnya bekas luka yang sulit hilang sebaiknya menghindari pecahnya lenting cacar air. Ketika mengeringkan tubuh sesudah mandi sebaiknya tidak menggosoknya dengan handuk terlalu keras. Untuk menghindari gatal, sebaiknya diberikan bedak talk yang mengandung menthol sehingga mengurangi gesekan yang terjadi pada kulit sehingga kulit tidak banyak teriritasi. Untuk yang memiliki kulit sensitif dapat juga menggunakan bedak talk salycil yang tidak mengandung mentol. Pastikan anda juga selalu mengonsumsi makanan bergizi untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit itu sendiri. Konsumsi buah- buahan yang mengandung vitamin C seperti jambu biji dan tomat merah yang dapat dibuat juice. [sunting]Pencegahan Imunisasi tersedia bagi anak-anak yang berusia lebih dari 12 bulan. Imunisasi ini dianjurkan bagi orang di atas usia 12 tahun yang tidak mempunyai kekebalan.Penyakit ini erat kaitannya dengan kekebalan tubuh. [sunting]Pengobatan Varicella ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya serangan berulang saat individu tersebut mengalami panurunan daya tahan tubuh. Penyakit varicella dapat diberi penggobatan "Asiklovir" berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6 hari. Larutan "PK" sebanyak 1% yang dilarutkan dalam air mandi biasanya juga digunakan. Setelah masa penyembuhan varicella, dapat dilanjutkan dengan perawatan bekas luka yang ditimbulkan dengan banyak mengonsumsi air mineral untuk menetralisir ginjal setelah mengonsumsi obat. Konsumsi vitamin C plasebo ataupun yang langsung dari buah-buahan segar seperti juice jambu

biji, juice tomat dan anggur. Vitamin E untuk kelembaban kulit bisa didapat dari plasebo, minuman dari lidah buaya, ataupun rumput laut. Penggunaan lotion yang mengandung pelembab ekstra saat luka sudah benar- benar sembuh diperlukan untuk menghindari iritasi lebih lanjut.

http://id.wikipedia.org/wiki/Cacar_air

A C Y C L O V I R KOMPOSISI: Tiap tablet mengandung Acyclovir 200 mg. Tiap tablet mengandung Acyclovir 400 mg. CARA KERJA OBAT Acyclovir adalah analog nukleosida purin asiklik yang aktif terhadap virus Herpes simplex, Varicella zoster, Epstein-Barr dan Cytomegalovirus. Di dalam sel, acyclovir mengalami fosforilasi menjadi bentuk aktif acyclovir trifosfat yang bekerja menghambat virus herpes simplex DNA polymerase dan replikasi DNA virus, sehingga mencegah sintesa DNA virus tanpa mempengaruhi proses sel yang normal. INDIKASI - Pengobatan virus herpes simplex pada kulit dan selaput lender, termasuk herpes genitalis inisial dan rekuren. - Pengobatan infeksi herpes zoster dan varicella. POSOLOGI Infeksi herpes genitalis: Infeksi herpes genitalis inisial: 200 mg 5 kali sehari setiap 4 jam, selama 5 10 hari. Anak dibawah 2 tahun : dosis dewasa. Untuk penderita immunocompromisef atau kelainan absorbsi pada usus dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg, atau sebagai alternative diberikan pengobatan secara intravena. Pengobatan harus dimulai sedini mungkin, untuk rekuren sebaiknya pada periode mulai terjadinya lesi pertama. Pengobatan supresi infeksi herpes genitalis rekuren : 400 mg 2 kali sehari atau 200 mg 2 5 kali sehari, selama 12 bulan. Pengobatan intermitten infeksi herpes genitalis rekuren : 200 mg 5 kali sehari setiap 4 jam, selama 5 hari. INFEKSI HERPES ZOSTER DAN VARICELLA : Dewasa : 800 mg 5 kali sehari setiap 4 jam, selama 7 10 hari. Anak 2 12 tahun : 400 800 mg 4 kali sehari, selama 5 kali. Anak dibawah 2 tahun : 200 mg atau 20 mg/kg BB 4 kali sehari, selama 5 hari. Pengobatan harus dimulai sedini mungkin dan pada saat awal timbulnya gejala infeksi. Dosis untuk penderita yang mempunyai gangguan fungsi ginjal Creatinin e clearance Ml/menit/1,73 m2 Dosis (mg) Interval (jam) Herpes genital is Inisial/ intermitten 0 10 Super kronik 0 10 Herpes zoster 0 10 10 25 Beberapa penderita mungkin mengalami infeksi break through pada pemberian dosis total 800 mg sehari. Pengobatan harap dihentikan secara periodic dengan interval waktu 6 12 bulan dengan maksud untuk mengobservasi kemungkinan perubahan-perubahan riwayat penyakit. PERINGATAN DAN PERHATIAN

Acyclovir tidak boleh digunakan selama masa kehamilan kecuali bila manfaat yang didapat jauh lebih besar daripada resikonya baik terhadap ibu maupun janin. Hati-hati pemberian pada wanita yang sedang menyusui. EFEK SAMPING Ruam kulit dan gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare dan sakit perut. KONTRAINDIKASI Penderita yang hipersensitif terhadap acyclovir. CARA PENYIMPANAN Simpan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya. KEMASAN Acyclovir 200 mg, kotak 10 blister @ 10 tablet Acyclovir 400 mg, kotak 10 blister @ 10 tablet

ANTI VIRUS Virus adalah parasit intrasel yang tidak bias bereplikasi sendiri, tetapi harus menggunakan sel inang. Karena ikatan yang begitu erat sntsrs replikasi virus dan metabolisme sel inang, sehingga sulit sekali ditemukan obat yang selektif hanya kepada virus. Hal ini membuat vaksin menjadi metode utama untuk mengontrol infeksi virus. Misalnya poliomyelitis, rabies, yellow fever, measles, rubella. Definisi antivirus Anti virus adalah :

Sebuah agen yang membunuh virus dengan menekan kemampuan untuk replikasi, menghambat kemampuan untuk menggandakan dan memperbanyak diri. Misalnya,Amantadine (Symmetrel) adalah sintesis antivirus dimana kerjanya menghambat multiplikasi virus influenza A, Diberikan dalam waktu 24-48 jam dari mulai dari gejala flu, dapat mengurangi kerasnya dari penyakit, terutama pada individu berisiko tinggi seperti orang-orang yang immunosuppressed atau di rumah sakit. Rimantadine(Flumadine) yang terkait dalam struktur dan anti-influenza J tindakan untuk amantadinetapi memiliki lebih sedikit efek samping. BEBERAPA OBAT ANTI VIRUS

Nama obat Vidarabine Acyclovir Gancyclovir and Valcyte (valganciclovir) Nucleoside-analog reverse

Jenis Virus Herpesviruses Herpes simplex (HSV) Cytomegalovirus (CMV)

Tipe kimia Analog nukleosida Analog nukleosida Analog nukleosida Analog

Target Virus polymerase Virus polymerase Virus polymerase (needs virus UL98 kinase for activation) Reverse transcriptase

transcriptase Retroviruses (HIV)

inhibitors (NRTI): AZT (Zidovudine), ddI (Didanosine), ddC (Zalcitabine), d4T (Stavudine), 3TC (Lamivudine) Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors Retroviruses (HIV) (NNRTI): Nevirapine, Delavirdine Protease Inhibitors: Indinavir, Nelfinavir Ribavirin Amantadine / Rimantadine Relenza and Tamiflu Pleconaril Interferons Saquinavir, Ritonavir, HIV

nukleosida Analog nukleosida

Reverse transcriptase

Analog peptida HIV protease RNA mutagen Matrix protein haemagglutinin /

Broad spectrum: HCV, HSV, Triazole measles, mumps, Lassa carboxamide fever Influenza A strains Influenza strains A and B Picornaviruses Hepatitis B and C Tricyclic amine

Neuraminic acid Neuraminidase Inhibitor mimetic Small cyclic Protein Blocks attachment uncoating Cell defense activated and

proteins

Antivirus yang telah dikembangkan pada umumnya kurang efektif karena adanya replikasi dari virus yang sangat cepat sehingga menimbulkan mutasi yang membuat mereka tahan terhadap obat. Obat anti retrovirus digunakan untuk menghambat HIV, dan walaupun resistensi terhadap obat tunggal berkembang dengan cepat, tetapi penggunaan inhibitor protease dikombinasi dengan 2 reserve transcriptase inhibitor menurunkan secara dramatis angka mortalitas dan morbiditas karena AIDS. Meskipun efek samping sering timbul, tetapi pengobatan anti HIV harus terus-menerus untuk mencegah timbulnya resistensi

Pengobatan

infeksi

HIV

Beberapa kelas obat-obatan yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV: 1. Nucleoside-Analog Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTI). Obat-obatan ini menghalangi virus RNA bergantung-DNA polymerase (reverse transcriptase) dan dimasukkan ke dalam DNA virus. Misalnya zidovudin, didanosine, zalcitabine, stavudin dan lamivudin. 2. Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NNRTIs). Obat-obat ini menghalangi replikasi HIV secara

langsung.

Misalnya

nevirapin,

delavirdine.

3. Protease Inhibitors. Ini adalah obat khusus untuk HIV-1 protease dan kompetitif yang menghalangi enzim, mencegah pematangan dari virions yang mampu menjangkiti sel lainnya. Misalnya saquinavir, ritonavir, indinavir dan nelfinavir.

Rekomendasi dosis obat- obat anti virus


Zanamivir Zanamivir adalah untuk perawatan influensa di kalangan anak-anak usia 7 tahun atau lebih. Dosis 5 mg sehari 2 kali tiap 12 jam. Oseltamivir Dosis tergantung berat badan. 30 mg dua kali sehari untuk anak dengan berat badan kurang dari atau sama dengan 15 kg. Dosis 45 mg dua kali sehari untuk berat badan 15 23 kg, dosis 60 mg dua kali sehari dengan berat badan 23 40 kg. Dan dosis 75 mg dua kali sehari untuk berat badan lebih dari 40 kg. Amantadin e

Dosis untuk anak-anak berusia 1 sampai 9 tahun untuk pengobatan dan pencegahan penyakit adalah 4,4 - 8,8 mg / kg berat badan / hari. Dosis maksimal 150 mg per hari. Rimantadine Rimantadine disetujui untuk pencegahan penyakit di kalangan anak-anak berusia 1 tahun atau lebih dan untuk pengobatan dan pencegahan penyakit di kalangan orang dewasa. Rimantadine diberikan dalam 1 atau 2 dosis terbagi pada dosis 5 mg / kg berat badan / hari, dosis tidak melebihi 150 mg / hari untuk anak-anak berusia 1 sampai 9 tahun. Acycl ovir Pada herpes simplex, dosis 200 mg sehari 5 kali selama 5 hari. Untuk anak dibawah 2 tahun dosis setengah dari dosis dewasa. Efek samping dari acyclovir mual, muntah, nyeri perut, diare dan sakit kepala. Gancycl ovir Harus diberikan secara intravena dan karena toksisitasnya, obat ini hanya digunakan untuk infeksi berat. Dosis 5 mg/kg berat badan setiap 12 jam selama 14 21 hari untuk pengobatan dan selama 7 14 hari untuk pencegahan. Anda membutuhkan obat anti virus ? Segera hubungi apotik online INDICA.

Pages: 1 2

Range: Product Harga Per Satuan Terkecil Default Tambahkan Ke Keranjang Belanja

Sort by:

ACYCLOVIR 200 MG HEXPHARM Harga Per Satuan Terkecil : Rp650.00


BELI

Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu.

ACYCLOVIR 200 MG HEXPHARM

FARMAKOLOGI : Acyclovir adalah zat antivirus yang sangat aktif secara in vitro melawan virus herpes simpleks (HSV) tipe I dan II, serta virus varisela zoster. Setelah masuk ke dalam sel terinfeksi, Acyclovir terfosforilasi membentuk senyawa aktif Acyclovir trifosfate. Tahap awal proses tergantung pada enzim viral-coded thymidine kinase. Acyclovir trifosfate berperan sebagai inhibitor dan sebagai substrat palsu untuk herpes-specified DNA polymerase yang mencegah sintesis DNA virus tanpa mempengaruhi proses sel normal. INDIKASI : Pengobatan infeksi yang disebabkan oleh herpes simpleks pada kulit dan membran mukosa, termasuk herpes genital awal dan kambuhan, pencegahan infeksi herpes simpleks pada pasien immuno-compromised. Pengobatan infeksi herpes zoster.

KONTRA INDIKASI : Pasien yang hipersensitif terhadap Acyclovir. DOSIS : Dewasa * Pengobatan infeksi herpes simpleks : 200 mg, 5 kali sehari dengan interval 4 jam, selama 5 hari, tetapi pada beberapa infeksi awal pengobatan dapat diperpanjang. Pada pasien immuno-compromised (misal : setelah transplantasi sumsum) atau pasien dengan gangguan absorpsi usus, dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg. Pemberian obat harus diberikan sesegera mungkin setelah terjadinya infeksi. * Pencegahan herpes simpleks : 200 mg, 4 kali sehari dengan interval 6 jam. Pada beberapa pasien immuno-compromised (misal : setelah transplantasi sumsum) atau pasien gangguan absorpsi usus, dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg. (lama pemberian disesuaikan dengan periode resiko dihapus saja, gak jelas artinya) * Pengobatan herpes zoster : 800 mg, 5 kali sehari dengan interval 4 jam, selama 7 hari. Anak-anak * Anak-anak usia lebih dari 2 tahun : sama dengan dosis dewasa * Anak-anak usia kurang dari 2 tahun : diberikan setengah dosis dewasa untuk pengobatan herpes simpleks dan profilaksis herpes simpleks.

EFEK SAMPING : * Gatal-gatal / ruam kulit * Gangguan gastrointestinal, termasuk : mual, muntah, diare, dan nyeri abdominal. * Peningkatan sementara enzim-enzim yang berhubungan dengan bilirubin dan hati, sedikit peningkatan urea dan kreatinin darah; sakit kepala, reaksi neurologis dan fatigue. PERINGATAN dan PERHATIAN : * Acyclovir pada wanita hamil hanya diberikan apabila pertimbangan manfaat lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul. * Hati-hati pemberian pada wanita yang sedang menyusui. * Jangan diberikan melebihi dosis, frekuensi penggunaan, dan lamanya pengobatan yang dianjurkan. INTERAKSI OBAT : Probenecid meningkatkan t obat dan AUC plasma. PENYIMPANAN : Simpan di tempat kering pada suhu 15o 30o C, terlindung dari cahaya. KEMASAN & NO REG. :

Acyclovir 200 mg tablet (1 box berisi 5 strip @ 10 tablet), No. Reg. : GKL0108504810A1 PABRIK : Hexpharm

ACYCLOVIR 400 MG HEXPHARM Harga Per Satuan Terkecil : Rp750.00


BELI

Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu ACYCLOVIR 400 MG HEXPHARM

FARMAKOLOGI : Acyclovir adalah zat antivirus yang sangat aktif secara in vitro melawan virus herpes simpleks (HSV) tipe I dan II, serta virus varisela zoster. Setelah masuk ke dalam sel terinfeksi, Acyclovir terfosforilasi membentuk senyawa aktif Acyclovir trifosfate. Tahap awal proses tergantung pada enzim viral-coded thymidine kinase. Acyclovir trifosfate berperan sebagai inhibitor dan sebagai substrat palsu untuk herpes-specified DNA polymerase yang mencegah sintesis DNA virus tanpa mempengaruhi proses sel normal. INDIKASI : Pengobatan infeksi yang disebabkan oleh herpes simpleks pada kulit dan membran mukosa, termasuk herpes genital awal dan kambuhan, pencegahan infeksi herpes simpleks pada pasien immuno-compromised. Pengobatan infeksi herpes zoster. KONTRA INDIKASI : Pasien yang hipersensitif terhadap Acyclovir. DOSIS : Dewasa * Pengobatan infeksi herpes simpleks : 200 mg, 5 kali sehari dengan interval 4 jam, selama 5 hari, tetapi pada beberapa infeksi awal pengobatan dapat diperpanjang. Pada pasien immuno-compromised (misal : setelah transplantasi sumsum) atau pasien dengan gangguan absorpsi usus, dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg. Pemberian obat harus diberikan sesegera mungkin setelah terjadinya infeksi. * Pencegahan herpes simpleks : 200 mg, 4 kali sehari dengan interval 6 jam. Pada beberapa pasien immuno-compromised (misal : setelah transplantasi sumsum) atau pasien gangguan absorpsi usus, dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg. (lama pemberian disesuaikan dengan periode resiko dihapus saja, gak jelas artinya)

* Pengobatan herpes zoster : 800 mg, 5 kali sehari dengan interval 4 jam, selama 7 hari. Anak-anak * Anak-anak usia lebih dari 2 tahun : sama dengan dosis dewasa * Anak-anak usia kurang dari 2 tahun : diberikan setengah dosis dewasa untuk pengobatan herpes simpleks dan profilaksis herpes simpleks.

EFEK SAMPING : * Gatal-gatal / ruam kulit * Gangguan gastrointestinal, termasuk : mual, muntah, diare, dan nyeri abdominal. * Peningkatan sementara enzim-enzim yang berhubungan dengan bilirubin dan hati, sedikit peningkatan urea dan kreatinin darah; sakit kepala, reaksi neurologis dan fatigue. PERINGATAN & PERHATIAN : * Acyclovir pada wanita hamil hanya diberikan apabila pertimbangan manfaat lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul. * Hati-hati pemberian pada wanita yang sedang menyusui. * Jangan diberikan melebihi dosis, frekuensi penggunaan, dan lamanya pengobatan yang dianjurkan. INTERAKSI OBAT : Probenecid meningkatkan t obat dan AUC plasma. PENYIMPANAN : Simpan di tempat kering pada suhu 15o 30o C, terlindung dari cahaya. KEMASAN & NO REG. : Acyclovir 400 mg tablet (1 box berisi 5 strip @ 10 tablet), No. Reg. : GKL0108504810B1 PABRIK : Hexpharm

ACYCLOVIR CREAM
CODE: F3

Harga Per Satuan Terkecil : Rp4,000.00


BELI

. Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu.

ACYCLOVIR CREAM
KOMPOSISI Tiap gram krim mengandung acyclovir 50 mg. CARA KERJA OBAT Acyclovir adalah nukleosida purin asiklik yang secara in vitro mempunyai aktivitas menghambat virus herpes simplex (HSV) tipe I dan HSV tipe II, Varicella Zoster, Epstein-Barr, dan Cytomegalovirus. Acyclovir diaktivasi oleh thymidine kinase virus herpes sehingga mengalami fosforilasi membentuk acyclovir trifosfat yang merupakan acyclovir bentuk aktif. acyclovir trifosfat akan mengganggu virus herpes simplex DNA polymerase dan menghambat replikasi DNA virus dan menghambat DNA polymerase selular. INDIKASI Pengobatan infeksi virus herpes simplex pada kulit dan selaput lendir, ' termasuk herpes genitalis yang inisial dan rekuren. CARA PENGGUNAAN Topikal DOSIS DAN CARA PEMBERIAN - Oleskan tipis-tipis hingga menutupi seluruh bagian kulit yang mengalami Iesisetiap3jam 6 kali sehari selama 7 hari. - Ukuran dosis setiap pemberian akan tergantung pada luasnya daerah lesi. - Pengobatan akan tercapai dengan baik jika dimulai pada awal terjadinya tanda-tanda atau gejala infeksi. - Gunakan sarung tangan karet saat mengoleskan krim acyclovir untuk mencegah autoinokulasi pada bagian tubuh yang lain atau menulamya InfeksL pada orang lain. PERINGATAN DAN PERHATIAN - Hanya untuk pemakaian kulit dan tidak digunakan untuk mata. - Jangan melampaui dosis yang dianjurkan, jumlah pemakaian dan lamanya pengobatan. - Jangan digunakan untuk pencegahan infeksi HSV rekuren. - Acyclovir jangan digunakan selama kehamilan kecuali keuntungannya lebih besar daripada resikonya terhadap fetus. - Hati-hati jika acyclovir diberikan pada wanita yang menyusui. EFEK SAMPING Nyeri ringan termasuk rasa terbakar sementara dan rasa yang menyengat. Reaksi lokal termasuk pruritus, rash, vulvitis, dan edema. KONTRAINDIKASI Untuk penderita yang hipersensitif terhadap acyclovir. CARA PENYIMPANAN Simpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk. Kemasan dan Nomor Registrasi Acyclovir 5%, tube 5 g krim No. Reg. GKL9620919229A1 HARUS DENGAN RESEP DOKTER INDOFARMA BEKASI - INDONESIA

ACYCLOVIR TABLET 200 MG INF


CODE: F1

Harga Per Satuan Terkecil : Rp550.00


BELI

Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu A C Y C L O V I R KOMPOSISI: Tiap tablet mengandung Acyclovir 200 mg. Tiap tablet mengandung Acyclovir 400 mg. CARA KERJA OBAT Acyclovir adalah analog nukleosida purin asiklik yang aktif terhadap virus Herpes simplex, Varicella zoster, Epstein-Barr dan Cytomegalovirus. Di dalam sel, acyclovir mengalami fosforilasi menjadi bentuk aktif acyclovir trifosfat yang bekerja menghambat virus herpes simplex DNA polymerase dan replikasi DNA virus, sehingga mencegah sintesa DNA virus tanpa mempengaruhi proses sel yang normal. INDIKASI - Pengobatan virus herpes simplex pada kulit dan selaput lender, termasuk herpes genitalis inisial dan rekuren. - Pengobatan infeksi herpes zoster dan varicella. POSOLOGI Infeksi herpes genitalis: Infeksi herpes genitalis inisial: 200 mg 5 kali sehari setiap 4 jam, selama 5 10 hari. Anak dibawah 2 tahun : dosis dewasa. Untuk penderita immunocompromisef atau kelainan absorbsi pada usus dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg, atau sebagai alternative diberikan pengobatan secara intravena. Pengobatan harus dimulai sedini mungkin, untuk rekuren sebaiknya pada periode mulai terjadinya lesi pertama. Pengobatan supresi infeksi herpes genitalis rekuren : 400 mg 2 kali sehari atau 200 mg 2 5 kali sehari, selama 12 bulan. Pengobatan intermitten infeksi herpes genitalis rekuren : 200 mg 5 kali sehari setiap 4 jam, selama 5 hari. INFEKSI HERPES ZOSTER DAN VARICELLA : Dewasa : 800 mg 5 kali sehari setiap 4 jam, selama 7 10 hari. Anak 2 12 tahun : 400 800 mg 4 kali sehari, selama 5 kali. Anak dibawah 2 tahun : 200 mg atau 20 mg/kg BB 4 kali sehari, selama 5 hari. Pengobatan harus dimulai sedini mungkin dan pada saat awal timbulnya gejala infeksi. Dosis untuk penderita yang mempunyai gangguan fungsi ginjal Creatinin e clearance Ml/menit/1,73 m2 Dosis (mg) Interval (jam) Herpes genital is Inisial/ intermitten 0 10 Super kronik 0 10 Herpes zoster 0 10 10 25 Beberapa penderita mungkin mengalami infeksi break through pada pemberian dosis total 800 mg sehari. Pengobatan harap dihentikan secara periodic dengan interval waktu 6 12 bulan dengan maksud untuk mengobservasi kemungkinan perubahan-perubahan riwayat penyakit. PERINGATAN DAN PERHATIAN Acyclovir tidak boleh digunakan selama masa kehamilan kecuali bila manfaat yang didapat jauh lebih besar daripada

resikonya baik terhadap ibu maupun janin. Hati-hati pemberian pada wanita yang sedang menyusui. EFEK SAMPING Ruam kulit dan gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare dan sakit perut. KONTRAINDIKASI Penderita yang hipersensitif terhadap acyclovir. CARA PENYIMPANAN Simpan di tempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya. KEMASAN Acyclovir 200 mg, kotak 10 blister @ 10 tablet Acyclovir 400 mg, kotak 10 blister @ 10 tablet

ACYCLOVIR TABLET 400 MG INF


CODE: F2

Harga Per Satuan Terkecil : Rp750.00


BELI

Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu ACYCLOVIR 400 MG

KOMPOSISI: Tiap tablet mengandung Acyclovir 400 mg CARA KERJA : Acyclovir adalah analog nukleosida purin asiklik yang aktif terhadap virus Herpes Simplex, Varicella zoster, Epstein-Barr dan Cytomegalovirus. Didalam sel Acclovir mengalami fosforilasi menjadi bentuk aktif Acyclovir tifosfat yang bekerja menghambat virus herpes simplex DNA polymerase dan replikasi DNA virus tanpa mempengaruhi proses sel yang niormal PERINGATAN & PERHATIAN : Acyclovir tidak buleh digunakan selama masa kehamilan kecuali bila manfaat yang didapat jauh lebih besar dari pada resikonya baik terhadap ibu maupun janin EFEK SAMPING : Ruam kulit dan gangguan pencernaan seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut KONTRA INDIKASI :

Penderita yang hipersensitif terhadap Acyclovir INTERAKSI OBAT : Probenecid meningkatkan T1/2 dan AUC Acyclovir KEMASAN & NO REG. : Kotak 10 blister @ 10 tablet, GKL 9520918210B1 PABRIK : INDOFARMA

ACYCLOVIR TABLET 400 MG KF Harga Per Satuan Terkecil : Rp850.00


BELI

Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu ACYCLOVIR TABLET 400 MG

KOMPOSISI : Acyclovir 400 mg CARA KERJA OBAT : Acyclovir merupakan antiviral agen dan menginhibisi pertumbuhan virus terutama herpes simplex dan varicella-zoster virus INDIKASI : - Infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simplex pada kulit dan membran mukosa baik penyakit permulaan dan penyakit kambuhandari kerpes genital dan herpes zoster - Perlindungan / mengatasi infeksi herpes simplex pada pasien imunocomprimissed KONTRA INDIKASI : Hipersensitif terhadap Acyclovir DOSIS : * Dewasa : - Pengobatan infeksi Herpes Simplex : 5xsehari 200 mg (setiap 4 jam) selama 5 hari - Supresion infeksi Herpes Simplex :4xsehari 200 mg (setiap 6 jam) selama5 hari - Pengobatan infeksi Herpes Zoster : 5xsehari 800 mg (setiap 4 jam) selama 7 hari * Anak-anak : Pengobatan infeksi virus herpes simplek dan propylaxis infeksi herpes simplex :

- Kurang dari 2 tahun : 1/2 dari dosis dewasa - Lebih dari 2 tahun : sama dengan dosis dewasa EFEK SAMPING : Ruam merh pada kulit, efek neurogical, mual,muntah, diare dan efek gastrointensital lainnya PERINGATAN & PERHATIAN : Memperburuk fungsi ginjal, ketuaan. Sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil INTERAKSI OBAT : Probenecid : menaikkan waktu pwruh Acyclovir dan meningkatkan konsentrasi dalam plasma KEMASAN & NO REG : Dus 3 strip @ 10 tablet, GKL 9812415010B1 Dus 5 strip @ 10 tablet, GKL 9812415010B1 Dus 10 strip @ 10 tablet, GKL 9812415010B1 PABRIK : KIMIA FARMA

CLINOVIR 200 MG Harga Per Satuan Terkecil : Rp4,450.00


BELI

Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu. CLINOVIR Asiklovir 200 mg, 400 mg/tabl et; 5%/5 gram krim. INDIKASI: Herpessimplek. DOSIS: Pengobatan infeksi herpessimplek, dewasa 5xsehari 200 mg, tiap 4 jam. Supresi infeksi herfes simplek 4xsehari 200 mg tiap 6 jam. Pengobatan infeksi herfes zoster 5 x sehari 800 mg tiap 4 jam selama 7 hari. Anak lebih dari 2 tahun setengah dosis dewasa . Krim: 5-6xsehari setiap 4 jam selama 5 hari . KEMASAN: Dos 30 tablet 200 mg Dos 30 tanlet 400 mg Tube 5 g krim

DIPRODUKSI OLEH:

Pharos.

CLINOVIR CREAM
CODE: F4

Harga Per Satuan Terkecil : Rp30,250.00


BELI

Harga Tersebut diatas Tidak Mengikat, Sewaktu-Waktu Dapat Berubah Tanpa Pemberitahuan Terlebih Dahulu. CLINOVIR KRIM

KOMPOSISI : Clinovir krim berwarna putih, mengandung 5% acyclovir CARA KERJA OBAT : Aktivitas inhibisi acyclovir tarhadap virus herpes human invitro dan in vivo, termasuk virus Herpes simplex (HSV) type 1 dan 2, virus Varicella zoster (VZV), virus Epstein-Barr (EBV) dan Cytomegalovirus (CMV) bersifat sangat selektit. Pada sel normal yang tidak terinteksi virus tersebut, enzim Timidin Kinasb (TK) tidak dapat menggunakan acyclovir sebagai substrat, sehingga acyclovir mempunyai toksisitas yang rendah terhadap sel hospes mamalia. Sedangkan TK yang disandikan oleh HSV, VZV dan EBV, secara berkesinambungan akan mengubah acyclovir difosfat dan akhirnya menjadi acyclovir trifosfat. Acyclovir trifosfat yang masuk ke dalam DNA virus akan mengganggu polimerase DNA virus dan menghambat replikasi DNA virus.Sehingga rantai reaksi aKan beraKhir. INDIKASI : Clinovir krim diindikasikan untuk pengobatan infeksi virus Herpes simplex pada kulit yang immuno compromised dan infeksi pada selaput lendir, termasuk Herpes genitalis dan Herpes labialis. KONTRA INDIKASI : Penderita yang hipersensitif terhadap acyclovir. PERINGATAN DAN PERHATIAN : Hanya digunakan untuk kulit, tidak boleh digunakan pada mulut, mata, atau vagina. Sebaiknya tidak digunakan untuk pencegahan infeksi virus Herpes simplex yang rekurens. EFEK SAMPING : Dapat timbul rasa panas yang bersifat sementara atau perih setelah penggunaan Clinovirkrim. Eritema atau pengenngan yang ringan dan pengelupasan kulit pada sebagian kecil penderita. INTERAKSI OBAT : Probenecid meningkatkan waktu paruh rata-rata acyclovir dan daerah di bawah kurva konsentrasi plasma waktu.

DOSIS DAN CARA PEMAKAIAN : Gunakan Clinovir krim 5 kali sehari dengan selang waktu 4 jam. Pengobatan harus dilakukan sedini mungkin, setelah timbulnya lesi yang merupakan gejala awal infeksi. Pengobatan diberikan selama 5 hari, tetapi bila penyembuhan belum tercapai pengobatan boleh dilanjutkan sampai 10 hari. KEMASAN : CLINOVIR8 Krim Tube berisi 5 gram No. Reg. DKL 9321614529 A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Simpan pada suhu dibawah 25C

Valtrex
CODE: F5

Harga Per Satuan Terkecil : Rp18,900.00


BELI

VALTREX

GOLONGAN GENERIK Valaciclovir / Valasiklovir HCl. INDIKASI Herpes zoster, herpes simpleks. KONTRA INDIKASI Hipersensitivitas terhadap Asiklovir. PERHATIAN Kerusakan ginjal yang berarti. Mempertahankan hidrasi yang mencukupi.
EFEK SAMPING

Sakit kepala ringan dan mual. Insufisiensi ginjal, anemia hemolitikum mikroangiopati dan trombositopenia pada pasien dengan gangguan sistem imun berat pada pemakaian dosis tinggi & pemakaian jangka panjang tetapi juga terobservasi pada pasien yang tidak menggunakan Valasiklovir yang mempunyai kondisi pengobatan yang sama.

KEMASAN Tablet salut selaput 500 mg x 6 x 7 biji. DOSIS # # Herpes zoster : 3 kali sehari 1000 mg selama 7 hari. Herpes simpleks : - pengobatan awal : 2 kali sehari 500 mg sampai selama 10 hari. - pengobatan ulang : dosis sama tetapi hanya selama 5 hari.

Valvir
CODE: F6

Harga Per Satuan Terkecil : Rp13,950.00


BELI

VALVIR

GOLONGAN GENERIK Valaciclovir / Valasiklovir HCl. INDIKASI Herpes zoster, herpes simplex tipe 1 & 2, varicella. KONTRA INDIKASI Hipersensitif.
EFEK SAMPING

Jarang: Sakit kepala, mual. KEMASAN Kaplet salut selaput 500 mg x 5 x 10's. DOSIS # # Herpes zoster 3 x sehari 1000 mg selama 7 hari. Herpes simplex Episode pertama: 2 x sehari 1000 mg selama 7-10 hari. Episode kambuh: 2 x sehari 500 mg selama 5 hari. Penekanan pengobatan: sekali sehari 500 mg selama 6 bulan.

Varicella Dewasa 3 x sehari 1000 mg selama 7 hari. Anak 20 mg/kg berat badan 3 x sehari selama 5 hari

http://www.farmasiku.com/index.php?target=categories&category_id=174

Anda mungkin juga menyukai