Epidemiologi
Semua kelompok umur rawan terhadap infeksi VHA (Virus Hepatitis A).
Insiden tertinggi pada populasi orang sipil, anak sekolah,
Negara di Eropa Utara dan Amerika Utara ternyata sebagian kasus terjadi pada orang
dewasa.
Di Negara berkembang dimana kondisi hygiene dan sanitasi sangat rendah, sosioekonomi
rendah
Etiologi
HAV merupakan enterovirus, masuk tubuh melalui makanan multiplikasi pertama kali
dalam sel epitel intestinal menyebar melalui aliran darah infeksi sel parenkhim
hepar.
Virus dapat diditeksi dalam feses [kadang dalam darah] seminggu sebelum muncul tanda
klinis [urine gelap,dark urine] dan hilang setelah serum mencapai puncaknya.
Immunopatogenesis
Pada pemeriksaan fisik akan didapatkan warna kuning terlihat paling mudah pada sclera,
kulit, selaput lendir langit-langit mulut, pada kasus yang berat (fulminant) didapatkan
mulut yang berbau spesifik (foetor hepatikum).
Pada perabaan hati membengkak, 2-3 jari dibawah arkus kosta dengan konsistensi lunak,
tepi tajam, dan sedikit nyeri tekanan.
Perkusi pada abdomen kuadran kanan atas, menimbulkan rasa nyeri dan limpa kadang-
kadang membesar, teraba lunak.
Pemeriksaan laboratorium meliputi tes fungsi hati (terdapat peninggian bilirubin, SGOT,
SGPT dan kadang-kadang dapat disertai peninggian GGT, fosfatase alkali), dan tes
serologi anti-HAV, yaitu IgM anti-HAV yang positif.
Prognosis
HBs Ag
Merupakan lapisan permukaan HBV tang terdiri dari protein dan lipid & penanda infeksi.
Mulai muncul dalam darah 2 – 8 minggu setelah infeksi.
Merupakan “penanda infeksi yang pertama kali” muncul dalam darah.
Merupakan penanda bahwa telah terjadi :
Infeksi akut atau kronis
Carrier (HBs Ag menetap lebih dari 6 bulan )
Bila tidak dijumpai dalam darah, menandakan proses menuju kebaikan.
Anti HBs (HBs Ab)
Antibodi terhadap HBs Ag.
Merupakan penanda penting yang menunjukkan seseorang pernah terpapar, sembuh, kebal
atau telah mendapat Vaksinasi HBV.
Daya protektif dari HBs Ab berdasarkan “tehknik double Ag sandwich” terbagi atas:
Protektif lemah kadar : 40 – 99 ml iu/ml
Intermediete kadar : 100 – 499 ml iu/ml
Protektif kuat kadar : 500 ml iu/ml
Dosis booster
HBe Ag
Merupakan bagian protein inti (core protein) HBV.
Merupakan penanda replikasi aktif dari virus.
Bila Ag menetap kronis
Anti HBe
Antibodi HBe Ag.
Sebagai penanda eliminasi dari virus berhasil (sudah mau sembuh).
Bila terjadi serokonversi dari HBe Ag ke anti HBE (biasanya pada puncak gejala klinis)
penyembuhan.
HBc Ag
Merupakan Ag protein inti dari HBV yang tidak terdapat didarah, hanya pada sel hepar.
Anti HBc
Ab terhadap HBc Ag
Bila anti HBc itu :
Ig M infeksi akut
Ig M bertahan 6 bulan infeksi kronis
Bila dijumpai anti HBc jenis Ig G + anti HBs penderita telah sembuh.
HBV – DNA
Dapat ditentukan dengan tehknik Polymerase Chain Reaction, Hybidrization.
Sebagai penanda yang menunjukkan proses replikasi aktif dari virus.
Patofisiologi Hepatitis B Akut
Pada penderita hepatitis B kronik biasanya terjadi replikasi partikel Dane (VIRUS
HEPATITIS YANG LENGKAP)secara terus menerus,dan petunjuk adanya replikasi adalah
dijumpainya HBeAg disamping HBsAg dalam serum .petanda lain yang merupakan
parameter yang lebih tepat untuk replikasi virus adalah DNA VHB dalam serum
Pada umumnya tanpa gejala,setelah sakit, baru diketahui atau tanpa
sengaja diketahui
Gejala : - mual
- muntah
- diare
- anoreksia
- sakit kepala
- tanpa gejala
Masa inkubasi 6-24 minggu
Penularan : - melalui luka
- kontak seksual
- pada bayi biasanya tertular saat lahir
- penderita Hepatitis B 25% menjadi carrier ,
5-10% menjadi sirosis dan kanker hati
Hepatitis C
Termasuk flaviviridae
Genus Hepacivirus
Virion : 60 nm ,sferis
Surface : ada 2 protein selubung
Mempunyai protein inti
Mempunyai 6 genotip
Genom berukuran 9,4 kb, fungsinya menyandi :
- Protein inti
- 2 jenis protein permukaan
- dan beberapa protein struktural
Bersifat Onkogenik
- Jepang dan barat 25.000
kematian ok hepatitis kronik dan hepatoma
Infeksi HCV kronis sering dikuti infeksi tersamar dengan HBV(35%),dimana HBsAg
tidak terditeksi tetapi DNA HBV dapat didentifikasi dalam hati atau serum
Penyebab utama :
- Hepatitis akut dan kronik [70-90]%
- Sirosis [10-20]%
- Fulminan jarang.
Penyebaran = Hepatitis B.
lebih sering via transfusi
[90% di AS, dan 40 % pengguna obat IV]
Perjalanan penyakit = Hepatitis B,
namun % menjadi kronis > Hepatitis B. Bila timbul cirhosis > 20% hepatoma
Ditularkan melalui darah dan/atau cairan tubuh yang terinfeksi
(transfusi darah, hubungan seks, tato, tindik dan injeksi)
80-90% kasus menunjukkan gejala dan tanda yang minimal, kecuali
bila komplikasi telah terjadi (pada tahap lanjut) “silent killer”
Hepatitis C Kronik:
Besaran Masalah di Indonesia
1-2%1,2 (sekitar 3,4 juta) populasi Indonesia
terinfeksi kronis oleh virus hep C (HCV)
60-65% (sekitar 2 juta) terinfeksi virus genotipe 1
(sulit diterapi)
20-25% (sekitar 474,000) akan mengalami sirosis
dalam 15-20 tahun
1-4% (sekitar 14,000) tiap tahun dari pasien
sirosis akan menderita kanker hati dan 20%nya
akan meninggal akjbat kanker hati dan gagal hati
1. Hepatitis C National Surveillance data 2009)
2. Study of chronic hepatitis C prevalence in health care professionals, 2008
Infeksi Virus Hepatitis C (HCV)
“Rumus 20”
HC Ag
Sulit ditentukan titernya bila konsentrasi virus dalam serum rendah.
Telah terlihat sejak virus masuk ke tubuh.
Anti HCV
Muncul pada minggu ke 8.
Ab terhadap beberapa protein dari hepatitis C virus.
Penanda bahwa telah terjadi infeksi.
HCV RNA
Penanda yang menyatakan bahwa sedang terjadi replikasi virus secara aktif.
Ditentukan dengan PCR.