Anda di halaman 1dari 48

HEPATITIS

dr. Rini Rahmayani, M.Ked (ClinPath), Sp.PK


DEFENISI

 Suatu infeksi sistemik yang menimbulkan peradangan dan nekrosis


sel hati, yang mengakibatkan terjadinya serangkaian kelainan
klinik ,biokimia imunoserologik dan morfologik
MARKER HEPATITIS

 Suatu antigen asing atau antibodi spesifik terhadap antigen tersebut,


yang merupakan penanda adanya infeksi, kekebalan atau sembuh
dari infeksi
HEPATITIS A

Epidemiologi
 Semua kelompok umur rawan terhadap infeksi VHA (Virus Hepatitis A).
 Insiden tertinggi pada populasi orang sipil, anak sekolah,
 Negara di Eropa Utara dan Amerika Utara ternyata sebagian kasus terjadi pada orang
dewasa.
 Di Negara berkembang dimana kondisi hygiene dan sanitasi sangat rendah, sosioekonomi
rendah
Etiologi

 Famili Picorna Virus.


 Genus : Hepatovirus
 Virion : partikel speris, 27- 32 nm
 Selubung : tidak ada
 Ditemukan 1973 oleh Feinstone pad feces penderita .
 Tahan panas 60 C selama 4 jam
 Kurang tahan asam
 Dulu termasuk entero virus
 Pertumbuhan lambat tanpa cytopathic efect (CPE).
 Gejala klinik mirip HBV
 Sering menyerang anak2 tanpa ikterus.
 Jarang jadi kronis

 Genom virus tdd ssRNA,positive polarity/Sense positive


 Hanya satu serotipe yang diketahui.
 Hepatosit merupakan tempat replikasi virus ini.
 Progeni virus menyebar ke empedu  usus feses
 Transmisi : fekal oral.
 Prevalensi : tinggi.
 Onset mendadak, dalam 24 jam
 Relaps dapat terjadi 1-4 bulan setelah gejala awal menghilang
 Penyakit fulminan : jarang.
 Penyakit kronik :hampir tidak pernah.
 Onkogenik : tidak.
 .
Stabilitas HAV
 Dalam suasana asam:
tahan pada pH 1 selama 2 jam.
 Tahan dengan eter 20 %
 tahan panas 600 C selama 1 jam
 autoklaf (1210 C) selama 20 menit
 air mendidih 5 menit
 panas kering ( 1800 C selama 1 jam)
 radiasi ultraviolet ( 1 menit,pada 1,1 watt)
 Formalin(1:4000, selama 3 hari, 370 C)
 klorin (10-15 ppm30 menit)
 pada makanan dipanaskan >850C,selama 1 menitdapat menginaktifkan HAV
Infektivitas HAV

 Bertahan 1 bulan setelah dikeringkan, disimpan pada suhu 25 0 C dengan kelembaban 42 %


 Bila disimpan – 200 C tahan bertahun tahun
Patofisiologi Hepatitis A Akut

Merupakan interaksi antara


1. VHA/komponennya
2. Sistem imun
 yang menimbulkan kelainan pada organ hepar  manifestasi klinis.
Patogenesis

 HAV merupakan enterovirus, masuk tubuh melalui makanan multiplikasi pertama kali
dalam sel epitel intestinal menyebar  melalui aliran darah infeksi sel parenkhim
hepar.
 Virus dapat diditeksi dalam feses [kadang dalam darah] seminggu sebelum muncul tanda
klinis [urine gelap,dark urine] dan hilang setelah serum mencapai puncaknya.
Immunopatogenesis

o Pada pemaparan pertama, HAV akan merangsang sistem immun


(pengenalan) respon Imun spesifik ,dimana sel B mungkin
dirangsang langsung atau dengan bantuan sel T yang menimbulkan
proliferasi dan diferensiasi sel B menjadi sel Bm dan Plasma. Sel
plasma memproduksi Ig M terhadap virus (respon antibodi primer).
o Pada pemaparan berikutnya  respon antibodi sekunder 
menghasilkan IgG [ mekanisme switching IgM IgG dengan
bantuan sel T] ikatan IgG -HAV dibersihkan oleh RES.
o Kerusakan pada sel hati diduga oleh karena pengaruh respon imun
terhadap sel yang terinfeksi
Anti HAV IgM dan IgG
 IgM anti HAV
- terbentuk selama fase akut.
- mencapai puncak 2 minggu setelah kenaikan enzim hati
- menurun s/d tidak terditeksi dalam waktu 3-6 bulan
 IgG anti HAVmuncul setelah onset penyakit dan menetap dalam beberapa dekade
 Metode pemeriksaan anti HAV Elisa
 IgG anti HAV
- muncul setelah onset penyakit dan menetap dalam beberapa dekade
- menandakan infeksi lama/sembuh

 Metode pemeriksaan anti HAV elisa


HAV

Dapat diditeksi dalam :


1. Hati
2. Tinja : 2 minggu sebelum onset – 2 mingu setelah gejala
3. empedu dan
4. darah manusia yang terinfeksi
Diagnosis

 Pada pemeriksaan fisik akan didapatkan warna kuning terlihat paling mudah pada sclera,
kulit, selaput lendir langit-langit mulut, pada kasus yang berat (fulminant) didapatkan
mulut yang berbau spesifik (foetor hepatikum).
 Pada perabaan hati membengkak, 2-3 jari dibawah arkus kosta dengan konsistensi lunak,
tepi tajam, dan sedikit nyeri tekanan.
 Perkusi pada abdomen kuadran kanan atas, menimbulkan rasa nyeri dan limpa kadang-
kadang membesar, teraba lunak.
 Pemeriksaan laboratorium meliputi tes fungsi hati (terdapat peninggian bilirubin, SGOT,
SGPT dan kadang-kadang dapat disertai peninggian GGT, fosfatase alkali), dan tes
serologi anti-HAV, yaitu IgM anti-HAV yang positif.
Prognosis

 Prognosis penyakit ini baik dan sembuh sempurna.3


HEPATITIS B
 Ciri-ciri virus Hepatitis B ( VHB ) utuh adalah suatu virus DNA yang berlapis ganda
(double stranded ) dengan diameter 42 nm.
 Bagian luar virus ini terdiri dari HBsAg sedang bagian dalam adalah nukleokapsid yang
terdiri dari HBcAg .
 Di dalam nukleokapsid didapatkan kode genetic VHB yang terdiri dari DNA untai ganda
( double stranded dengan panjang 3200 nukleotida) .
 VHB termasuk virus Hepadnaviridae yaitu DNA yang secara spesifik menyerang hati .
 Ditularkan secara parenteral.
 Vaksin Hep B berasal dari : surface antigen yang bukan asli dari virus melainkan dari DNA
virus yang ditanam dalam E. coli.
Struktur Genom terdiri dari 4 Region

S Gen : Enncodes Viral Surface atau envelope protein

C Gen : Untuk core Region , Encodes Nukleokapsid Protein


X gen : Encodes 2 Protein yang berfungsi sebagai activator Trankrips yang
berperan sebagai HBV Carsinogenesis
P Gene : Untuk Virus DNA Polimerase yang juga memiliki aktivita reverse
transcriptase untuk replikasi virus
 
 
 
 
Marker Hepatitis B

 Orang yang di vaksin ( pada darah ditemukan anti HBs.


 Orang yang terinfeksi virus  pada darah ditemukan anti HBs, anti HBe, anti HBc.

HBs Ag
 Merupakan lapisan permukaan HBV tang terdiri dari protein dan lipid & penanda infeksi.
 Mulai muncul dalam darah 2 – 8 minggu setelah infeksi.
 Merupakan “penanda infeksi yang pertama kali” muncul dalam darah.
 Merupakan penanda bahwa telah terjadi :
 Infeksi akut atau kronis
 Carrier (HBs Ag menetap lebih dari 6 bulan )
 Bila tidak dijumpai dalam darah, menandakan proses menuju kebaikan.
Anti HBs (HBs Ab)
 Antibodi terhadap HBs Ag.
 Merupakan penanda penting yang menunjukkan seseorang pernah terpapar, sembuh, kebal
atau telah mendapat Vaksinasi HBV.
 Daya protektif dari HBs Ab berdasarkan “tehknik double Ag sandwich” terbagi atas:
 Protektif lemah kadar : 40 – 99 ml iu/ml
 Intermediete kadar : 100 – 499 ml iu/ml
 Protektif kuat kadar :  500 ml iu/ml
  Dosis booster
HBe Ag
 Merupakan bagian protein inti (core protein) HBV.
 Merupakan penanda replikasi aktif dari virus.
 Bila Ag menetap  kronis

 Anti HBe
 Antibodi HBe Ag.
 Sebagai penanda eliminasi dari virus berhasil (sudah mau sembuh).
 Bila terjadi serokonversi dari HBe Ag ke anti HBE (biasanya pada puncak gejala klinis) 
penyembuhan.

HBc Ag
 Merupakan Ag protein inti dari HBV yang tidak terdapat didarah, hanya pada sel hepar.
 Anti HBc
 Ab terhadap HBc Ag
 Bila anti HBc itu :
 Ig M  infeksi akut
 Ig M bertahan  6 bulan  infeksi kronis
 Bila dijumpai anti HBc jenis Ig G + anti HBs  penderita telah sembuh.
HBV – DNA
 Dapat ditentukan dengan tehknik Polymerase Chain Reaction, Hybidrization.
 Sebagai penanda yang menunjukkan proses replikasi aktif dari virus.
Patofisiologi Hepatitis B Akut

Merupakan interaksi antara


 VHB dan atau komponennya dengan
Sistem imun Respon Imun
 Interaksi sel sel imunokompoten dengan sel terinfeksi,menimbulkan kelainan pada
organ hepar  manifestasi klinis.
Patogenesis Hepatitis B akut

 Ok VHB tidak sitopatik,


 tetapi bersifat hepatotropik
 replikasi virus tidak merusak sel hepar.
 Komponen HBcAg tertinggal pada permukaan sel hepar.
 Dalam sel hepar terjadi proses sintesis komponen virus dan multiplikasi virus . komponen
komponen virus ditampilkan pada MHC I  yang dikenal oleh sel Tc lisis sel hepar
[transaminase meningkat] komponen virus beredar disirkulasi [kecuali HBcAg] 
terlihat manifestasi klinis yang berat walaupun sebenar proses penyembuhan sudah
berlangsung.
 Komponen komponen virus yang beredar  merangsang sistem imun[HMI] antibodi
untuk masing komponen.
 Proses cytolisis sel terinfeksi terus berlanjut virus dan komponensirkulasi dinetralisir
oleh masing masing antibodidieliminir oleh makropag
Hepatitis B Kronik

 Pada penderita hepatitis B kronik biasanya terjadi replikasi partikel Dane (VIRUS
HEPATITIS YANG LENGKAP)secara terus menerus,dan petunjuk adanya replikasi adalah
dijumpainya HBeAg disamping HBsAg dalam serum .petanda lain yang merupakan
parameter yang lebih tepat untuk replikasi virus adalah DNA VHB dalam serum
 Pada umumnya tanpa gejala,setelah sakit, baru diketahui atau tanpa
sengaja diketahui
 Gejala : - mual
 - muntah
 - diare
 - anoreksia
 - sakit kepala
 - tanpa gejala
 Masa inkubasi 6-24 minggu
 Penularan : - melalui luka
 - kontak seksual
 - pada bayi biasanya tertular saat lahir
 - penderita Hepatitis B 25% menjadi carrier ,
 5-10% menjadi sirosis dan kanker hati
Hepatitis C

 Termasuk flaviviridae
 Genus Hepacivirus
 Virion : 60 nm ,sferis
 Surface : ada 2 protein selubung
 Mempunyai protein inti
 Mempunyai 6 genotip
 Genom berukuran 9,4 kb, fungsinya menyandi :
- Protein inti
- 2 jenis protein permukaan
- dan beberapa protein struktural
 Bersifat Onkogenik
- Jepang dan barat 25.000
kematian ok hepatitis kronik dan hepatoma

 Infeksi HCV kronis sering dikuti infeksi tersamar dengan HBV(35%),dimana HBsAg
tidak terditeksi tetapi DNA HBV dapat didentifikasi dalam hati atau serum
 Penyebab utama :
- Hepatitis akut dan kronik [70-90]%
- Sirosis [10-20]%
- Fulminan jarang.
 Penyebaran = Hepatitis B.
 lebih sering via transfusi
[90% di AS, dan 40 % pengguna obat IV]
 Perjalanan penyakit = Hepatitis B,
namun % menjadi kronis > Hepatitis B. Bila timbul cirhosis > 20% hepatoma
 Ditularkan melalui darah dan/atau cairan tubuh yang terinfeksi
(transfusi darah, hubungan seks, tato, tindik dan injeksi)
 80-90% kasus menunjukkan gejala dan tanda yang minimal, kecuali
bila komplikasi telah terjadi (pada tahap lanjut)  “silent killer”
Hepatitis C Kronik:
Besaran Masalah di Indonesia
 1-2%1,2 (sekitar 3,4 juta) populasi Indonesia
terinfeksi kronis oleh virus hep C (HCV)
 60-65% (sekitar 2 juta) terinfeksi virus genotipe 1
(sulit diterapi)
 20-25% (sekitar 474,000) akan mengalami sirosis
dalam 15-20 tahun
 1-4% (sekitar 14,000) tiap tahun dari pasien
sirosis akan menderita kanker hati dan 20%nya
akan meninggal akjbat kanker hati dan gagal hati
1. Hepatitis C National Surveillance data 2009)
2. Study of chronic hepatitis C prevalence in health care professionals, 2008
Infeksi Virus Hepatitis C (HCV)
“Rumus 20”

 Pada infeksi HCV hanya 20% yang tidak berlanjut


menjadi infeksi kronis
 Dalam waktu 20 tahun, 20% dari pasien hepatitis C
berlanjut menjadi sirosis hati
 Sekitar 20% pasien sirosis akibat HCV akan
meninggal karena kanker hati atau gagal hati
 Gejala-gejalanya hanya dilaporkan terjadi pada 15% kasus
 Masa inkubasi hepatitis C umumnya sekitar 6-8 minggu (berkisar antara 2-26 minggu)
 Gejala malaise dan jaundice, dialami oleh sekitar 20-40% pasien.
 Peningkatan kadar enzim hati (SGPT>5-15 kali rentang normal) terjadi pada hampir
semua pasien.
 Selama masa inkubasi ini RNA VHC pasien bisa positif dan meningkat hingga munculnya
jaundice.
 Bisa juga muncul gejala-gejala fatigue, tidak nafsu makan, mual, dan nyeri abdomen
kuadran kanan atas.3
Marker Hepatitis C

 Ag  105 / ml  tidak terdeteksi dengan imunologi test


 Ab ditemukan dalam:
 ELISA
 Recombinant Imuno Blast Assay (RIBA)

HC Ag
 Sulit ditentukan titernya bila konsentrasi virus dalam serum rendah.
 Telah terlihat sejak virus masuk ke tubuh.
Anti HCV
 Muncul pada minggu ke 8.
 Ab terhadap beberapa protein dari hepatitis C virus.
 Penanda bahwa telah terjadi infeksi.

HCV RNA
 Penanda yang menyatakan bahwa sedang terjadi replikasi virus secara aktif.
 Ditentukan dengan PCR.
  

Anda mungkin juga menyukai