Anda di halaman 1dari 7

KLASIFIKASI DEMAM DAN FLU

Diana Etika Azzahra ( 2008260099 )


Klasifikasi Demam
Klasifikasi flu
◦ Dalam klasifikasi virus, virus influenza termasuk virus RNA yang merupakan tiga dari lima 
genera dalam famili Orthomyxoviridae:
• Virus influenza A
• Virus influenza B
• Virus influenza C
◦ Virus-virus tersebut memiliki kekerabatan yang jauh dengan virus parainfluenza manusia, yang
merupakan virus RNA yang merupakan bagian dari famili paramyxovirus yang merupakan
penyebab umum dari infeksi pernapasan pada anak, seperti croup
 (laryngotracheobronchitis),namun dapat juga menimbulkan penyakit yang serupa dengan
influenza pada orang dewasa.
◦ Influenza tipe A
◦ - Serotipe yang telah dikonfirmasi pada manusia, diurutkan berdasarkan jumlah kematian
pandemi pada manusia, adalah:
• Virus influenza A subtipe H1N1
• Virus influenza A subtipe H2N2
• Virus influenza A subtipe H3N2
• Virus influenza A subtipe H5N1
• Virus influenza A subtipe H7N7
• Virus influenza A subtipe H1N2
• Virus influenza A subtipe H9N2
• Virus influenza A subtipe H7N2
• Virus influenza A subtipe H7N3
• Virus influenza A subtipe H10N7
◦ Influenza tipe B
◦ Genus ini memiliki satu spesies, yaitu virus influenza B. influenza B hampir secara eksklusif
hanya menyerang manusia dan lebih jarang dibandingkan dengan influenza A. Hewan lain yang
diketahui dapat terinfeksi oleh infeksi influenza B adalah anjing laut dan musang. Jenis influenza
ini mengalami mutasi 2-3 kali lebih lambat dibandingkan tipe A dan oleh karenanya keragaman
genetiknya lebih sedikit, hanya terdapat satu serotipe influenza B. Karena tidak terdapat
keragaman antigenik, beberapa tingkat kekebalan terhadap influenza B biasanya diperoleh
pada usia muda. Namun, mutasi yang terjadi pada virus influenza B cukup untuk membuat
kekebalan permanen menjadi tidak mungkin. Perubahan antigen yang lambat, dikombinasikan
dengan jumlah inang yang terbatas (tidak memungkinkan perpindahan antigen antarspesies),
membuat pandemi influenza B tidak terjadi.
◦ Influenza tipe C
◦ Genus ini memiliki satu spesies, virus influenza C, yang menginfeksi manusia, anjing, dan babi,
kadang kala menimbulkan penyakit yang berat dan epidemi lokal. Namun, influenza C lebih
jarang terjadi dibandingkan dengan jenis lain dan biasanya hanya menimbulkan penyakit ringan
pada anak-anak.
Perbedaan penyaluran flu dan demam
◦ Virus pilek biasanya ditularkan dengan satu cara dari dua cara penularan utama. Menghirup atau
menelan di udara yang mengandung virus. Atau terkena ingus yang terinfeksi atau objek yang
terkontaminasi

◦ Virus DBD ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk betina yang terinfeksi, terutama Aedes aegypti.
Spesies lain dalam genus Aedes juga bisa sebagai vektor. Namun, kontribusinya adalah sekunder dari Aedes
aegypti. Virus yang telah menginfeksi nyamuk akan berkembang di midgut nyamuk, lalu menginfeksi kelenjar
ludah dan jaringan tubuh sekitarnya. Kemudian menggigit tubuh manusia. Masa inkubasi virus di dalam
tubuh nyamuk (ekstrinsik) berlangsung sekitar 8-10 hari. Sekitar satu minggu setelah menghisap darah
penderita, nyamuk tersebut siap untuk menularkan kepada orang lain. Virus ini akan tetap berada dalam
tubuh nyamuk sepanjang hidupnya. Sehingga nyamuk Aedes aegypti yang telah menghisap virus dengue,
akan menjadi penular (infektif) sepanjang hidupnya. Di dalam tubuh manusia, virus dengue berkembang biak
dan memerlukan waktu inkubasi hingga 4-5 hari sebelum dapat menimbulkan penyakit dengue.
Referensi
◦ Anonimc , 2010, Seputar Influenza, (online),
(http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/kliping/influenza270307.htm, diakses 23 November 2010).
◦ Griffith, D.C., Harford, L., Williams, R., Lee, V.J., and Dudley, M.N., (2003). In vivo antibacterial
activity of RWJ-54428, a new cephalosporin with activity against Gram-positive bacteria, Antimicrob.
Agents & Chemotherap.
◦ Gronlund, N.E. & Robert, L.L. (1990). Measurement and Evaluation in Teaching. New York: Macmillan
Publishing Company.

Anda mungkin juga menyukai