Anda di halaman 1dari 6

TATALAKSANA

GRAVES DISEASE
Alfi Sani Nasution
2008260124
Terapi Farmakologi

Obat Anti Tiroid


 MMI (Metimazol) : Bentuk Sediaan Tablet

Saat ini penggunaan MMI lebih banyak dipilih karena penggunaannya hanya satu kali dalam satu hari. MMI diberikan
dengan dosis 10 – 30 mg/ hari tergantung tingkat keparahan tirotoksikosis.
 PTU (Propiltiourasil) : Bentuk Sediaan Tablet, Tab Scored (DOEN)

Dosis awal; Biasanya diberikan 300 mg dosis terbagi / 8 jam / hari.

Dosis pemeliharaan; 50 – 150 mg / hari dalam 12 – 24 bulan.

Efek samping : Demam, purpura, nyeri sendi (Artralgia), sakit kepala.


Radioiodin

Radioiodin menggunakan yodium radioaktif untuk menghancurkan sel-sel tiroid secara progresif. Dapat
dipertimbangkan sebagai terapi lini pertama atau kedua, terutama pada pasien yang mengalami relapse
setelah pengobatan dengan obat antitiroid. Terapi ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi.
Terapi bedah

Tiroidektomi
 Tiroidektomi merupakan pengangkatan seluruh (total) ataupun Sebagian (subtotal) kelenjar tiroid.
 Tindakan tiroidektomi diindikasikan pada pasien yang mengalami rekurensi setelah penggunaan obat antitiroid jangka
panjang, pasien dengan struma yang besar dengan dugaan malignansi, atau pada pasien dengan kehamilan yang
mengalami efek samping pengobatan antitiroid (tiroidektomi dapat dilakukan pada trimester dua).
 Untuk mencegah tingkat rekurensi setelah pembedahan, lebih disarankan tiroidektomi total daripada tiroidektomi
subtotal. Tindakan tiroidektomi total ini juga dapat mencegah komplikasi setelah pembedahan dengan tingkat
keberhasilan yang lebih tinggi dari tiroidektomi subtotal.
Modifikasi Gaya hidup
• Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, seperti sayuran dan buah
• Berolahraga secara rutin (intensitas rendah)

• Mengelola stress dengan baik

• Hentikan kebiasaan merokok


• Hindari konsumsi kafein
Referensi
 Cooper DS. Antithyroid Drugs. USA: University School of Medicine. (2005).

 Reid, Jeri., & Wheeler, Stephen. Hyperthyroidism: Diagnosis and Treatment. Kentucky: American Academy of Family
Physician. (2005).
 Shahab A. Penyakit Graves (Struma Diffusa Toksik) Diagnosis dan Penatalaksaannya. Jakarta: PIKKI. (2002).

Anda mungkin juga menyukai