Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA PASIEN DENGAN

GANGGUAN OKSIGENASI

KELOMPOK III: KELAS B SEMSETER


 1. Agustina Nole Roning II
 2. Anastasia Aprila Boa
 3. Deprianto A. K . Mone
 4. Felderine Mokoni
 5. Maria Tukan
 6. Norciana Lay
 7. Nike C. A Rohi
 8. Srywati L. Letmau
 9. Romanti Eser Puay
 10. Ronald j Anone
KONSEP DASAR OKSIGENASI

PENGERTIAN:
Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar paling vital dalam
kehidupan manusia. Dalam tubuh, oksigen berperan penting di
dalam metabolisme sel. Kekurangan oksigen akan menimbulkan
dampak yang bermakna bagi tubuh, salah satunya kematian.
Karenanya, berbagai upaya perlu dilakukan untuk menjamin
agar kebutuhan dasar ini terpenuhi dengan baik.
Oksigenasi adalah proses penambahan O₂ ke dalam sistem
(kimia/fisika). Oksigen merupakan gas tidak berwarna dan tidak
berbau yang sangat dibutuhkan dalam proses metabolisme sel.
Sebagai hasilnya, terbentuklah karbondioksida, energi, dan air.
Pernapasan atau respirasi adalah proses pertukaran gas
antara individu dan lingkungan yang berfungsi untuk
memperoleh O₂ agar dapat digunakan oleh sel-sel tubuh dan
mengeluarkan CO₂ yang dihasilkan oleh sel. Saat bernapas,
tubuh mengambil O₂dari lingkungan untuk kemudian diangkut
keseluruh tubuh (sel-selnya) melalui darah guna dilakukan
pembakaran. Selanjutnya, sisa pembakaran berupa CO₂ akan
kembali diangkut oleh darah ke paru-paru untuk dibuang ke
lingkungan karena tidak berguna lagi olehtubuh.
PEYEBAB

1.Faktor Fisiologis
 Penurunan kapasitas angkut O₂
Secara fisiologis, daya angkut hemoglobin untuk membawa O
ke jaringan adalah 97%.
 Penurunan Konsentrasi O₂ inspirasi

Kondisi ini dapat terjadi akibat penggunaan alat terapidan


penurunan kadar O₂ inspirasi. Hipovolemik Kondisi ini disebabkan
oleh penurunan volume sirkulasi darah akibat kehilangan cairan
ekstraselular yang berlebihan.
 Peningkatan Laju Metabolik
Kondisi ini dapat terjadi pada kasus infeksi
dan demam yang terus-menerusyang
mengakibatkan peningkatan laju metabolik.
Akibatnya, tubuh mulai memecah persediaan
protein dan menyebabkan penurunan massa
otot.
 Kondisi Lainnya
Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding
dada, seperti kehamilan,obesitas, abnormalitas
musculoskeletal, trauma, penyakit otot, penyakit
susunan saraf, gangguan saraf pusat dan penyakit
kronis.
2.Faktor perkembangan
 Bayi prematur
 Bayi dan anak-anak
 Anak usia sekolah dan remaja
 Dewasa muda dan paruh baya
 Lansia
3.Faktor Perilaku
 Nutrisi
 Olahraga
 Ketergantungan zat adiktif
 Emosi
 Gaya hidup
4.Faktor Lingkungan
 Suhu
 Ketinggian
 Polusi
KLASIFIKASI

Pemenuhan kebutuhan oksigenasi didalam tubuh terdiri atas 3 tahapan yaitu


ventilasi, difusi dan transportasi.
1.Ventilasi
Proses ini merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dan atmosfer ke
dalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer. Proses ventilasi ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain:
 Adanya perbedaan tekanan antara atmosfer dengan paru, semakin tinggi tempat
maka tekanan udara semakin rendah. Demikian pula sebaliknya.
 Adanya kemampuan thorak dan paru pada alveoli dalam melaksanakan ekspansi
atau kembang kempis
 Adanya jalan napas yang dimulai dari hidung hingga alveoli yang terdiri atas
berbagai otot polos yang kerjanya sangat dipengaruhi oleh sistem saraf otonom.
 Adanya reflek batuk dan muntah
 Adanya peran mukus sillialis sebagai penangkal benda asing
yang mengandung interferon dan dapat mengikat virus.
Pengaruh proses ventilasi selanjutnya adalah complience recoil.
Complience yaitu kemampuan paru untuk meengembang dan
dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu adanya sulfaktor pada
lapisan alveoli yang berfungsi untuk menurunkan tegangan
permukaan dan adanya sisa udara yang menyebabkan tidak
terjadinya kolaps dan gangguan thoraks. Sulfaktor diproduksi
saat
2.Difusi gas
 Merupakan pertukaran antara oksigen di alveoli dengan kamler paru
dan co2, di kapiler dengan alveoli. Proses pertukaran ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor :
 Luasnya permukaan paru

 Tebalnya membran respirasi atau permeabilitas yang terjadi antara


epitel alveoli dan intertisial. Keduanya ini dapat mempengaruhi
proses difusi apabila terjadi proses
 Perbedaan tekanan dan konsentrasi o2 hal ini dapat terjadi sebagai
mana o2 dari alveoli masuk ke dalam darah oleh karena tekanan o2
dari rongga alveoli lebih tinggi dari tekanan o2 dalam darah vena
pulmonalis (masuk dalam darah secara berdifusi ) dan PaCO.
 Afinitas gas

Yaitu kemampuan untuk menembus dan saling mengikat hb


3.Transportasi gas
Merupakan proses pendistribusian antara o2 kapiler ke jaringan
tubuh c02, jaringan tubuh ke kapiler. Pada proses transportasi akan
berikatan dengan hb membentuk oksihemoglobin (97 %) dan larut
dalam plasma (3 %) sedangkan co2 akan berikatan dengan hb
membentuk karbominohemiglobin (3o%) dan larut dalam plasma
(50%) dan sebagaian menjadi Hco3 berada pada darah (65%).
Transpotasi gas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
Kardiak output merupakan jumlah darah yang dipompa oleh
darah. Normalnya 5 L/menit.
 Kondisi pembuluh darah, latihan dan lain lain secara langsung
berpengaruh terhadap transpor oksigen bertambahnya latihan
menyebabkan peningkatkan transport o2 (20 x kondisi normal).
Meningkatkan kardiak output dan penggunaan o2 oleh sel.
ANATOMI

1.Sistem pernapasan Atas


a.Hidung
Pada hidung, udara yang masuk akan mengalami proses
penyaringan, humidifikasi dan penghangatan.
b.Faring
Faring merupakan saluran yang terbagi dua, untuk udara dan
makanan
c.Laring merupakan struktur menyerupai tulang rawan yang biasa
disebut jakun
2.Sistem Pernapasan Bawah
a.Trakea
Merupakan pipa membran yang disokong oleh cincin-cincin
kartilago yang menghubungkan laring dan bronkus utama kanan
dan kiri.
b.Paru-paru
Terdapat 2 buah, terletak di sebelah kanan dan kiri. Masing-masing
paru terdiri atas beberapa lobus (patu kanan 3 lobus dan paru kiri 2
lobus) dan dipasok oleh 1 bronkus.
FISIOLOGI PERNAPASAN

1.Pernapasan Eksternal
Pernapasan ekstrenal ( pernapasan pulmoner) mengacu pada
keseluruhan pertukaran O₂ dan CO₂ antara lingungan ekstrenal
dan sel tubuh. Secara umum, proses ini berlangsung dalam
langkah, yakni ventilasi pulmoner, pertukaran gas alveolar, serta
transpor oksigen dan karbondioksida.
a.Ventilasi pulmoner
Saat bernapas, udara bergantian masuk-keluar paru melalui
proses ventilasi sehingga terjadi pertukaran gas antara lingkungan
eksternal dan alveolus.
b.Pertukaran gas alveolar
Setelah oksigen memasuki alveolus, proses pernapasan berikutnya
adalah difusi oksigen dari alveolus ke pembuluh darah pulmoner.
Difusi adalah pergerakan
c.Transport oksigen dan karbondioksida
Tahap ketiga pada proses pernafasan adalah transport gas-gas
pernafasan pada proses ini, oksigen diangkut dari paru
menuju jaringan dan karbondioksida diangkut dari jaringan
kembali menuju paru.
 Transport O₂
Proses ini berlangsung pada sistem jantung dan paru-paru. Normalnya,
sebagian besar oksigen (97%) berikatan lemah dengan Hb dan diangkut
keseluruh jaringan dalam bentuk oksihemmoglobin (HbO₂), dan sisanya
terlarut dalam plasma. Proses ini dipengaruhi oleh ventilasi (jumlah oksigen
yang masuk dalam ke paru) dan perfusi (aliran darah ke paru dan jaringan).
 Transport CO₂
Karbondioksida sebagai hasil metabolisme sel terus menerus produksi
dan diangkut menuju paru dalam 3 cara:
1. Sebagian besar karbondioksida (70%) diangkut dalam sel darah merah
dalam bentuk bikarbonat
2.Sebanyak 23% karbondoksida berikatan dengan Hb membentuk
karbaminohemoglobin
3.Sebanyak 7% diangkut dalam bentuk larutan di dalam plasma dan
dalam bentuki asam karbonat.
2.Pernapasan Sistemik
Pernapasan internal mengacu pada proses metabolisme intrasel yang
berlangsung dalam mitokondria , yang menggunakan oksigen dan
menghasilkan karbondioksida selama proses penyerapan energi
molekul nutrien. Pada proses ini, darah yang banyak mengandung
oksigen dibawa keseluruh tubuh hingga mencapai kapiler sistemik.
PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY

Gangguan-Gangguan pada Fungsi Pernafasan


Perubahan Pola nafas
A.Takipnea
 Frekuensi pernafasan yang cepat. Biasanya ini terlihat pada
kondisi demam, asidosis metabolic, nyeri dan pada kasus
hiperkapnia atau hipoksemia.
B.Bradipnea
 Frekuensi pernapasan yang lambat dan abnormal. Biasanya
terlihat pada orang yang baru menggunakan obat-obatan seperti
morfin dan pada kasus alkalosis metabolic, dan lain-lain.
C.Apnea
 Biasanya juga disebut dengan henti napas.
D.Hiperventilasi
 Peningkatan jumlah udara yang memasuki paru-paru.
Kondisi ini terjad saat kecepatan ventilasi melebihi kebutuhan
metabolic untuk pembuangan karbondioksida.
E.Hipoventilasi
Penurunan jumlah udara yang memasuki paru-paru. Kondisi ini
terjadi saat ventilasi alveolar tidak adekuat untuk memenuhi
kebutuhan metabolic untuk penyaluran oksigen dan pembuangan
karbondioksida
F.Pernapasan Kusmal
 Salah satu jenis hiperventilasi yang menyertai asidosis
metabolic.
G.Orthopnea
 Ketidak mampuan untuk bernapas, kecuali dalam posisi
tegak atau berdiri.
H.Dispnea
 Kesulitan atau ketidak nyamanan saat bernapasA
TERIMAKSIH

Anda mungkin juga menyukai