Kelompok 2
1. Berdasarkan struktur dan anatomi dari
laring terdapat adanya vocal fold atau pita
suara. Analisislah bagaimana pita suara
tersebut dapat menghasilkan resonansi
suara dan faktor apa yang menyebabkan
resonansi suara tersebut berbeda pada
setiap individu?
-Jawab
• Suara timbul dimulai dari paru-paru, udara
dihembuskan oleh paru-paru dan membuat aliran
udara di trakea melintasi laring. Pada laring, terdapat
bagian yang terletak di bawah epiglottis, membentang
horizontal, dan tersusun dari tulang rawan hialin,
bagian inilah yang dinamakan dengan pita suara atau
vocal fold. Ketika udara melewati pita suara, pita
suara bergetar sangat cepat untuk menghasilkan
suara. Pita suara hanya menghasilkan suara
mendengung. Bagian-bagian tubuh antara pita suara
dan dunia luar, seperti tenggorokan, hidung, dan
mulut, bertindak sebagai ruang beresonansi untuk
mengubah suara-suara mendengung menjadi suara
manusia yang unik. Darisinilah suara manusia
• Semakin tinggi tingkat getaran atau frekuensi,
semakin tinggi nada suara yang dihasilkan. Nada
suara sangat ditentukan oleh panjang dan ketegangan
pita suara. Nada tinggi dihasilkan ketika otot-otot di
laring menegang, sementara nada yang lebih rendah
dihasilkan ketika otot-otot dilaring meregang.
Rongga resonansi antara tenggorokan, rongga mulut,
dan rongga hidung sangat penting untuk modifikasi
warna nada dan pewarnaan nada. Saat digabungkan,
pita suara, aliran udara dan rongga resonansi
menciptakan ‘instrumen’ yang kita gunakan untuk
menghasilkan suara, dan menentukan karakteristik
vokal yang unik dari setiap suara.
Faktor-faktor yang menyebabkan resonasi suara berbeda pada setiap
individu.
1. Usia
Suara dihasilkan bukan hanya melalui pita suara saja, sekalipun pita suara
merupakan komponen penting dalam proses produksi suara pada manusia
(makhluk hidup). Bagian bagian tubuh yang lain diantaranya yakni mulut,
hidung, dan tenggorokan juga berperan penting dalam resonasi suara. Dalam
hal ini, bagian-bagian tubuh yang berperan pada suara mengalami perubahan
selama bertahun-tahun bahkan dari hari ke hari. Sehingga suara dapat berubah
dari waktu ke waktu dan bahkan dari hari ke hari.
2. Hormon
Misalnya dalam masa pertumbuhan seorang anak laki laki. Pada saat anak
laki-laki semakin besar, suara mereka cenderung semakin dalam (membesar).
Ini akibat hormone testosteron yang diproduksi karena memasuki masa
pubertas anak laki-laki tersebut, membuat pita suara mereka menjadi lebih
panjang dan lebih tebal, sehingga suara yang dihasilkan lebih dalam.
Sementara itu, pada anak perempuan, suara yang dimiliki juga akan berubah
seiring bertambahnya usia mereka (faktor hormon), tetapi hanya sedikit, tidak
sampai pada taraf seperti anak laki-laki.
3. Gender
Secara umum, pria akan memiliki suara yang lebih dalam daripada
wanita, karena pita suara mereka cenderung lebih besar dan bergetar
pada frekuensi yang lebih rendah.
4. Kondisi Tubuh
Perubahan suara juga dapat terjadi karena perubahan kondisi tubuh.
Misalnya pada saat seseorang mengalami flu, suara yang dihasilkan
cenderung serak dan berat. Suara serak pada saat seseorang terserang
pilek atau flu ini terjadi akibat iritasi dan pembengkakan pada pita suara
oleh virus flu tersebut.
5. Emosi
Misalnya pada saat merasa senang, gugup, atau takut, otot-otot di sekitar
laring akan mengencang, sehingga menyebabkan ketegangan pada pita
suara meningkat. Ketegangan yang meningkat ini kemudian akan
diterjemahkan oleh tubuh sebagai nada yang lebih tinggi sebagaimana
suara yang sering kita dengar atau hasilkan pada saat sedang
bersemangat atau juga stress.
2. Analisislah perbedaan respirasi
eksternal dan internal! Jelaskan
dengan gambar!
-Jawab
Meskipun sebagian besar karbon dioksida yang masuk ke sel darah merahdikonversi
menjadi ion bikarbonat, sekitar 23% dari CO 2 dalam darah vena berikatan langsung dengan
hemoglobin. Di sel, ketika oksigen meninggalkan situs pengikatannya pada molekul
hemoglobin, maka CO2 akan mengikat hemoglobin bebas pada kelompok amino yang
terpapar (NH2), membentuk carbaminohemoglobin.
6. Usia berhubungan dengan proses penuan atau
bertambahnya umur. Semakin tua seseorang
maka akan semakin besar juga kemungkinan
terjadinya penurunan fungsi paru. salah satunya
adalah penurunan kapasita vital paru dapat
terjadi setelah usia 30-40 tahun.
a. Analisislah mengapa hal tersebut dapat
terjadi?
b. Jelaskan faktor-faktor lain yang
mempengaruhi perbedaan volume dan frekuensi
pernapasan pada manusia!
-Jawab
a. Dalam keadaan yang normal, kedua paru-paru dapat menampung udara
sebanyak kurang lebih 6 liter. Seiring dengan pertambahan umur, kapasitas paru-
paru dan fungsinya akan mengalami penurunan setelah memasuki usia 35 tahun.
Beberapa perubahan tubuh yang terjadi secara alami seiring bertambahnya usia
memang dapat menyebabkan penurunan kapasitas paru-paru. Ini bisa berdampak
pada pernapasan, di mana penderitanya akan merasa sedikit lebih sulit bernapas
Seiring bertambahnya usia, otot diafragma menjadi lemah, elastisitas jaringan
paru-paru yang membantu saluran udara terbuka juga dapat berkurang, sehingga
saluran pernapasan menjadi lebih sempit. Begitupun dengan pergerakan tulang
rusuk yang menjadi lebih terbatas karena faktor usia, sehingga paru-paru kurang
bisa mengembang secara maksimal.
b. Faktor yang mempengaruhi volume dan frekuensi pernapasan
adalah:
1. Usia
Pada balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan orang
dewasa atau manula. Semakin bertambah usia seseorang maka intensitas
pernapasan akan semakin menurun.
2. Jenis Kelamin
Pada laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan
perempuan. Hal ini disebabkan karena akrivitas, berat badan, masa otot
lebih besar laki-laki dari pada perempuan.
3. Suhu Tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh misal saat demam, maka frekuensi pernapasan
akan semakin cepat. Pada Lingkungan yang panas tubuh mengalami
peningkatan metabolisme untuk mempertahankan suhu agar tetap stabil.
Oleh karena itu tubuh harus lebih banyak mengeluarkan keringat untuk
menurunkan suhu tubuh. Aktivitas ini membutuhkan energi yang diperoleh
dari peristiwa oksidasi atau bernafas dengan menggunakan oksigen
sehingga akan dibutuhkan oksigen yang lebih banyak untuk meningkatkan
frekuensi
4. Posisi Tubuh
akan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam. Frekuensi
pernapasan pada saat posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk.
5. Aktivitas