Anda di halaman 1dari 1

PEMBAHASAN BIRU METILEN

Pada praktikum kali ini kami menggunakan biru metilen sebagai indikator penentuan
tekanan osmosis air. Pertama kami menggunakan larutan sukrosa dengan konsentrasi 0%,
3%, 6%, 9%, 12% yang telah mengalami suatu perlakuan. Hasil dari rendaman ubi yang
berupa larutan gula dengan konsentrasi tertentu kemudian ditetesi dengan setetes biru metilen
didapatkan hasil sebagai berikut: pada larutan sukrosa dengan konsentrasi 0%, saat ditetesi
biru metilen sebanyak 1 tetes. Biru metilen tersebut jatuh pada tengah air dan menyebar ke
seluruh air, hal tersebut bisa terjadi karena mengalami pengenceran.

Pada larutan dengan konsentrasi 3%, saat ditetesi biru metilen sebanyak 1 tetes. Biru
metilen tersebut langsung jatuh pada bawah permukaan air. Hal tersebut bisa saja terjadi
karena larutan yang diuji mengalami penambahan air dari ubi yang di rendam atau telah
terjadi pemindahan air dari tinggi ke yang lebih rendah. Hal tersebut juga dapat terjadi karena
pada saat mencampur metilen biru tersebut kami terlalu banyak sehingga metilen biru
tersebut dapat kebawah permukaan. Pada larutan dengan konsentrasi 6% saat ditetesi biru
metilen sebanyak 1 tetes. Biru metilen tersebut menyebar diatas permukaan atau mengapung
maka tidak ada perubahan konsentrasi. Jika mengapung diikuti dengan menyebarnya larutan
biru metilen berarti tidak terjadi perubahan konsentrasi (Hasani, 2012).

Pada larutan dengan konsentrasi 9% saat ditetesi biru metilen sebanyak 1 tetes. Biru
metilen tersebut langsung tenggelam atau langsung ke bawah permukaan air. Hal tersebut
bisa saja terjadi karena larutan yang diuji mengalami penambahan air dari ubi yang di rendam
atau telah terjadi pemindahan air dari tinggi ke yang lebih rendah. (Dwidjoseputro, 1989).
Dan yang terakhir pada air sisa rendaman ubi dengan konsentrasi 12% saat ditetesi biru
metilen sebanyak 1 tetes. Biru metilen tersebut langsung mengapung atau menyebar pada
tengah air. Hal tersebut berarti pada larutan tersebut sudah menjadi pekat, menandakan telah
menyerap air.

Dwidjoseputro, D. 1989. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia: Jakarta.

Hasani, Sofiya. 2012. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tumuhan. Gramedia:


Jakarta

Anda mungkin juga menyukai