Anda di halaman 1dari 3

Nama : Shofa Tasya Khaqima

Nim : 18034617576

Offering :C

Jawaban soal UTS SPB

1. Dalam penyusunan RPP dan silabus guru diharapan berpatokan dengan


Permendikbud 20, 21, 22, 23 dan 24 karena pada Permendikbut tersebut sudah
memiliki batasan-batasannya. Permendikbud No. 20 tentang yang digunakan sebagai
acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian
pendidikan,standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Permendikbud No. 21 tentang sikap
spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan ketrampilan. Permendikbud No. 22 tentang
kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan satuan
pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi lulusan. Permendikbud No.
23 tentang Standar Penilaian Pendidikan yang merupakan kriteria mengenai lingkup,
tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik
pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Permendikbud No. 24 tentang
kompetensi inti dan kompetensi dasar, muatan pembeljaran, silabus, pedoma mata
pelajaran dan pembelajran tematik terpadu.
2. Pada kurikulum K13 siswa dituntut memiliki empat aspek penilaian, yaitu aspek
pengetahuan, aspek keterampilan, aspek sikap, dan perilaku. Pada abad 21 juga siswa
dituntut menguasai aspek 4C. Pada kondisi saat ini siswa masih terbiasa dengan
model pembelajaran ceramah sehingga guru harus memiliki strategi agar siswa dapat
mengikuti pembelajaran dengan baik. Strategi yang dapat dilakukan oleh guru yaitu
memilih model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa sehingga dapat
meningkatkan minat belajar siswa.
3.

4. Pendekatan saintifik adalah pendekatan ilmiah yang digunakan dalam pembelajaran


meliputi menggali informasi melalui pengamatan, bertanya, percobaan, kemudian
mengolah data atau mengolah informasi dengan menganalisis, menalar,
menyimpulkan dan mencipta.
5. STEM merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang menggabungkan sains,
teknologi, ilmu teknik, seni, dan matematika sebagai pintu untuk membimbing peserta
didik dalam penelitian, disuksi, kolaborasi, dan berfikir kritis. Hal tersebut akan
memudahkan para pemuda Indonesia untuk dapat bersaing dengan pelajar luar negeri
dan memperluas dalam hal literasinya. Dengan pendekatan tersebut dapat
meningkatkan kualitas pelajar Indonesia.
6. –STEM: STEM merupakan akronim dari Science, Technology, Engineering,
Mathematics, yaitu suatu pendekatan dan upaya dalam menggabungkan beberapa atau
keempat subjek STEM menjadi satu pelajaran yang didasarkan pada hubungan antar
subjek dan masalah dunia nyata.
-Direct Intruction: Direct Intruction merupakan model pembelajaran yang dilakukan
secara langsung oleh guru yang terdiri atas penjelasan verbal tentang konsep atau
keterampilan baru, lalu proses belajarnya dapat dilakukan secara individu atau
berkelompok, sehingga model pembelajaran ini memberikan struktur disiplin dan
menyebabkan pembelajaran lebih bermakna serta memiliki sistematis pengalaman
-PBL dan PjBL: Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran
yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks bagi peserta didik untuk
belajar tentang cara berpikir kritis, keterampilan memecahkan masalah dan
mendapatkan konsep yang esensial dari materi yang diajarkan. Project based learning
(PjBL) atau yang biasa disebut pembelajaran berbasis proyek yaitu model
pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk mampu menghasilkan produk
tertentu berupa proyek pembelajaran baik individual maupun kelompok. PjBL
dipandang sebagai pembelajaran yang dapat mendorong peserta didik membangun
pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman langsung.
-Discovery Inquiry: Discovery inquiry dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan
belajar yang menekankan pada proses berfikir kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan jawaban dari suatu masalah yang di pertanyakan. Proses berfikir ini,
umumnya dilakukan dengan kegiatan tanya jawab atau dialog dua arah antara guru
dan peserta didik. Materi pembelajaran tidak diberikan secara langsung, tetapi peserta
didik mencari dan menemukan sendiri materi pembelajaran, sedangkan guru hanya
berperan sebagai fasilitator dan pembimbing dalam kegiatan pembelajaran.
-Kooperatif: Model pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan
siswa untuk menguji ide dan pemahaman sendiri, dapat meningkatkan kemampuan
siswa mengelola informasi dan kemampuan belajar abs- trak menjadi nyata. Interaksi
selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkatkan motivasi dan memberikan
rangsangan berfikir.
7. Guru harus memperhatikan sarana prasarana, kondisi siswa ketika proses belajar
mengajar, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, kesesuaian dengan materi
pembelajaran, alokasi waktu yang tersedia.

Anda mungkin juga menyukai