Anda di halaman 1dari 13

Muhammad

Farhan
Rayanda
ASUHAN KEPERAWATAN
KEBUTUHAN OKSIGENASI
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen ke dalam sistem baik
secara kimia maupun fisika dimana oksigen sendiri merupakan gas tidak
berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan hidup dan untuk aktivitas berbagai
organ atau sel. Reaksinya menghasilkan energi, karbondioksida dan air
lewat proses berrnapas yaitu peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung oksigen (O2) serta menghembuskan udara yang banyak
mengandung karbondioksida (CO2) sebagai sisa dari oksidasi yang keluar
dari tubuh (Kusnanto, 2016)

PENGERTIAN OKSIGENASI
ADA 7 PROSES OKSIGENASI
1. OKSIGEN EKSTERNAL

2. VENTILASI PULMONER

3. PERTUKARAN GAS ALVEOLAR

4. TRANSPOR OKSIGEN DAN KARBONDIOKSIDA

5. TRANSPOR 02

6. TRANSPOR CO2

7. OKIGENASI INTERNAL
1. OKSIGENASI EKSTERNAL
Oksigenasi/ pernapasan eksternal (pernapasan pulmoner) mengacu
pada keseluruhan pertukaran O2 dan CO2 antara lingkungan
eksternal dan sel tubuh. Secara umum, proses ini berlangsung dalam
tiga langkah, yakni ventilasi pulmoner, pertukaran gas alveolar, serta
transpor oksigen dan karbon dioksida
2. VENTILASI PULMONER
Saat bernapas, udara bergantian masuk-keluar paru- paru melalui proses ventilasi
sehingga terjadi pertukaran gas antara lingkungan eksternal dan alveolus.
Prosesn ventilasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu jalan napas yang
bersih, sistem saraf pusat dan sistem pernapasan yang utuh, rongga toraks yang
mampu mengembang dan berkontraksi dengan baik, serta komplians paru yang
adekuat
3. PERTUKARAN GAS ALVEOLAR
Setelah oksigen memasuki alveolus, proses pernapasan berikutnya adalah difusi
oksigen dari alveolus ke pembuluh darah pulmoner. Difusi adalah pergerakan
molekul dari area berkonsentrasi atau bertekanan tinggi ke area berkonsentrasi
atau bertekanan rendah. Proses ini berlangsung di alveolus dan membran kapiler,
dan dipengaruhi oleh ketebalan membran serta perbedaan tekanan gas.
4. Transpor oksigen dan karbon
dioksida.
Tahap ketiga pada proses pernapasa adalah transpor gas-gas pernapasan. Pada
proses ini, oksigen diangkut dari paru-paru menuju jaringan dan karbon dioksida
diangkut dari jaringan kembali menuju paru.
5. TRANSPOR O2
Proses ini berlangsung pada sistem jantung dan paru-paru. Normalnya, sebagian
besar oksigen (97%) berikatan lemah dengan hemoglobin dan diangkut ke
seluruh jaringan dalam bentuk oksihemoglobin (HbO2), dan sisanya terlarut
dalam plasma. Proses ini dipengaruhi oleh ventilasi (jumlah O2 yang masuk ke
paru) dan perfusi (aliran darah ke paru dan jaringan). Kapasitas darah yang
membawa oksigen dipengaruhi oleh jumlah O2 dalam plasma, jumlah
hemoglobin (Hb), dan ikatan O2 dengen Hb.
6. TRANSPOR CO2
Karbon dioksida sebagai hasil metabolisme sel terus- menerus diproduksi dan
diangkut menuju paru dalam tiga cara: (1) sebagian besar karbon dioksida (70%)
diangkut dalam sel darah merah dalam bentuk bikarbonat (𝐻𝐶𝑂3−); (2)
sebanyak 23% karbon dioksida berikatan dengan hemoglobin membentuk
karbaminohemoglobin (𝐻𝑏𝐶𝑂2); dan sebanyak 7% diangkut dalam bentuk
larutan di dalam plasma dan dalam bentuk asam karbonat.
7. OKSIGENASI INTERNAL
Pernapasan internal (pernapasan jaringan) mengacu pada proses metabolisme
intrasel yang berlangsung dalam mitokondria, yang menggunakan O2 dan
menghasilkan CO2 selama proses penyerapan energi molekul nutrien. Pada
proses ini, darah yang banyak mengandung oksigen dibawa ke seluruh tubuh
hingga mencapai kapiler sistemik. Selanjutnya terjadi pertukaran O2 dan CO2
antara kapiler sistemik dan sel jaringan. Seperti di kapiler paru, pertukaran ini
juga melalui proses difusi pasif mengikuti penurunan gradien tekanan parsial.
FAKTOR FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEBUTUHAN OKSIGEN
Pada lingkungan yang panas tubuh berespon dengan terjadinya vasodilatasi pembuluh darah perifer, sehingga darah
banyak mengalir ke kulit. Hal tersebut mengakibatkan panas banyak dikeluarkan melalui kulit. Respon demikian
menyebabkan curah jantung meningkat dan kebutuhan oksigen pun meningkat. Sebaliknya pada lingkungan yang
dingin, pembuluh darah mengalami konstriksi dan penurunan tekanan darah sehingga menurunkan kerja jantung dan
kebutuhan oksigen. Pengaruh lingkungan terhadap oksigen juga ditentukan oleh ketinggian tempat. Pada tempat
tinggi tekanan barometer akan turun, sehingga tekanan oksigen juga turun. Implikasinya, apabila seseorang berada
pada tempat yang tinggi, misalnya pada ketinggian 3000 meter diatas permukaan laut, maka tekanan oksigen alveoli
berkurang. Ini mengindikasikan kandungan oksigen dalam paru-paru sedikit. Dengan demikian, pada tempat yang
tinggi kandungan oksigennya berkurang. Semakin tinggi suatu tempat maka makin sedikit kandungan oksigennya,
sehingga seseorang yang berada pada tempat yang tinggi akan mengalami kekurangan oksigen. Selain itu, kadar
oksigen di udara juga dipengaruhi oleh polusi udara. Udara yang dihirup pada lingkungan yang mengalami polusi
udara, konsentrasi oksigennya rendah. Hal tersebut menyebabkan kebutuhan oksigen dalam tubuh tidak terpenuhi
secara optimal.
ALAT AAT YANG DIBUTUHKAN
UNTUK MELAKUKAN OKSIGENASI
1. Flow meter

2. Humidifier

3. Tabung Oksigen

4. Manometer

5. Nasal Kanula

6. Face Mask/Rebreathing Mask

7. Non Rebreathing Mask

8. Ambubag
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai