SISTEM PERNAPASAN
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat:
• Menemukan letak dan struktur organ pernapasan manusia dan
hewan
• Menjelaskan struktur, fungsi, dan proses sistem pernafasan
manusia dan hewan
• menjelaskan proses pertukaran O2, CO2 dari alveolus ke
kapiler, kandungan zat rokok yang dapat mengganggu sistem
pernapasan
• Menganalisis mekanisme pernapasan pada manusia dan hewan
(serangga dan burung)
• Menganalisis kelainan dan penyakit terkait sistem pernapasan
• menjelaskan pengaruh merokok dengan Kesehatan pernapasan
• Menjelaskan hubungan kondisi udara lingkungan yang tidak
bersih
• Menjelaskan keterkaitan perilaku merokok dengan struktur
organ pernapasan
Mekanisme Pertukaran Gas O₂ dan CO₂
Ketika reaksi berlangsung, hemoglobin melepaskan ion-ion hidrogen yang telah diangkut; HHb
menjadi Hb. Selanjutnya, hemoglobin mengikat oksigen dan menjadi oksihemoglobin (HbO₂).
Mekanisme Pertukaran Gas O₂ dan CO₂
Inspirasi
Inspirasi terjadi jika otot-otot antar tulang rusuk
kontraksi, volume rongga dada membesar.
menyebabkan paru-paru ikut membesar,
akibatnya tekanan udara dalam paru-paru
berkurang sehingga udara masuk.
Ekspirasi
Terjadi jika otot-otot antarrusuk relaksasi, yaitu
tulang rusuk dan tulang dada turun kembali pada
kedudukan semula sehingga rongga dada
mengecil paru-paru ikut mengecil. Oleh karena
volume paru-paru berkurang maka tekanan udara
dalam paru-paru bertambah, akibatnya udara
keluar
Mekanisme Pernapasan Perut
Inspirasi
Inspirasi terjadi jika otot diafragma berkontraksi
akibatnya posisi diafragma mendatar, volume
rongga dada membesar, tekanan udara dalam
rongga dada mengecil sehingga udara masuk ke
dalam paru-paru.
Ekspirasi
Terjadi jika otot-otot diafragma berelaksasi
akibatnya posisi permukaan diafragma
melengkung ke atas yang menyebabkan volume
rongga dada mengecil dan tekanan udara dalam
rongga dada membesar sehingga udara dari paru-
paru keluar.
Mekanisme Pernapasan
Volume Udara Pernapasan dalam Paru-paru
Volume udara komplementer ±1.500 mL Volume udara yang dapat masuk ke dalam paru-paru setelah
melakukan inspirasi normal
Volume udara suplementer ±1.500 mL Volume udara yang masih dapat dikeluarkan setelah melakukan
ekspirasi normal
Volume udara residu ±1.000 mL Volume udara yang tersisa di dalam paru-paru yang tidak dapat
diekspirasikan
Kapasitas vital paru-paru ±3.500 mL Volume udara yang dapat diembuskan semaksimal mungkin
setelah melakukan inspirasi secara maksimal (volume udara tidal
+ volume udara suplementer + volume udara komplementer)
Kapasitas total paru-paru ±4.500 mL Volume udara yang tertampung secara maksimal di dalam paru-
paru (kapasitas vital paru-paru + volume udara residu)
Kecepatan Pernapasan
6. TBC (tuberkulosis)
7. Pneumonia
Infeksi bakteri Diplococcus pneumoniae menyebabkan penyakit
pneumonia
8. Radang
Radang pada bronkus disebut bronkitis, radang pada hidung disebut
rinitis radang di sebelah atas rongga hidung disebut sinusitis, radang pada
laring disebut laringitis, radang pleura disebut pleuritis.
9. Tronsilitis
Tonsilitis adalah peradangan pada tonsil (amandel). Tonsil adalah
kelompok jaringan limfoid yang terdapat di rongga mulut.
Jika terjadi infeksi melalui mulut atau saluran pernapasan, tonsil
dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan.
SISTEM PERNAPASAN HEWAN
Pernapasan pada Ikan