Pada dasarnya kebijakan-kebijakan yang diajukan oleh van Deventer tersebut baik. Akan tetapi dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh para pegawai Belanda. Pengairan hanya ditujukan kepada tanah-tanah yang subur untuk perkebunan swasta Belanda. Pendidikan yang dibuka untuk seluruh rakyat, hanya diperuntukkan kepada anak pegawai negeri dan orang-orang yang mampu serta erjadi diskriminasi pendidikan yaitu pengajaran di sekolah. Migrasi ke daerah luar Jawa hanya ditujukan ke daerah-daerah yang dikembangkan perkebunan-perkebunan milik Belanda. Walaupun begitu, politim etis tentu menimbulkan dampak yang cukup besar. Dampak politik etis yang sangat menonjol adalah program edukasi atau pendidikan. Adanya pendidikan bagi bangsa Indonesia, akhirnya dapat merubah pemikiran bangsa Indonesia untuk berfikir lebih maju dan bagaimana memperjuangkan suatu kemerdekaan tanpa jalan perang. Selain itu, keuntungan lainnya yaitu banyak melahirkan tokoh cendikiwan lokal yang cerdas dan memiliki pemikiran yang setara dengan bangsa barat lainnya. Nah, bermunculannya tokoh cendekiawan ini yang mendorong pergerakan nasional khususnya 'Boedi Oetomo' yang selanjutnya diikuti lahirnya organisasi lainnya.