Anda di halaman 1dari 1

Penerapan politik etis di hindia belanda

Keshya Amarantina Dwitasari/XI IPA 2/14


Pada dasarnya kebijakan-kebijakan yang diajukan oleh van Deventer tersebut baik. Akan tetapi
dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh para pegawai
Belanda. Pengairan hanya ditujukan kepada tanah-tanah yang subur untuk perkebunan swasta
Belanda. Pendidikan yang dibuka untuk seluruh rakyat, hanya diperuntukkan kepada anak 
pegawai negeri dan orang-orang yang mampu serta erjadi diskriminasi pendidikan yaitu
pengajaran di sekolah. Migrasi ke daerah luar Jawa hanya ditujukan ke daerah-daerah yang
dikembangkan perkebunan-perkebunan milik Belanda. Walaupun begitu, politim etis tentu
menimbulkan dampak yang cukup besar. Dampak politik etis yang sangat menonjol adalah
program edukasi atau pendidikan. Adanya pendidikan bagi bangsa Indonesia, akhirnya dapat
merubah pemikiran bangsa Indonesia untuk berfikir lebih maju dan bagaimana memperjuangkan
suatu kemerdekaan tanpa jalan perang. Selain itu, keuntungan lainnya yaitu banyak melahirkan
tokoh cendikiwan lokal yang cerdas dan memiliki pemikiran yang setara dengan bangsa barat
lainnya. Nah, bermunculannya tokoh cendekiawan ini yang mendorong pergerakan nasional
khususnya 'Boedi Oetomo' yang selanjutnya diikuti lahirnya organisasi lainnya.

Anda mungkin juga menyukai