Anda di halaman 1dari 102

OKSIGENASI

Didik S Atmojo
PENGERTIAN
Kebutuhan oksigenisasi merupakan
keb dasar manusia
metabolisme sel tubuh,
mempertahankn hidup & aktivitas
berbagai organ & sel.
Tujuan dari pernapasan : Menyediakan
oksigen bg jaringan dan membuang
karbondioksida.
Fungsi utama sistem pernapasan
-Untuk memperoleh O2 agar dpt
digunakan oleh sel-sel tubuh
- mengeliminasi CO2 hasil
metabolisme sel
SISTEM TUBUH YG BERPERAN
DLM OKSIGENISASI
1. Sal Pernapasan bagian atas
2. Sal Pernapasan bagian bawah
3. Paru
4. Sistem kardiovaskuler
1.1 SAL PERNAPASAN BAGIAN
ATAS
Berfungsi

Penyaring
Menghangatkan
Melembabkan udara yg terhirup

Saluran ini terdiri dari :


a.Hidung :
Terdiri dr nares anterior (sal dlm lubang hidung)
yg memuat kel sebaseus dgn ditutupi bulu kasar &
bermuara ke rongga hidung yg dilapisi oleh selaput
lendir yg mengandung pemb darah.
Proses oksigenisasi diawali penyaringan oleh bulu
yg ada dlm vestibulum (bgn rongga hidung) kmdn
dihangatkan & dilembabkan.
b.Faring.
Merupakan pipa yg memiliki otot,
memanjang dr dasar tengkorak sampai
esofagus yg terletak dibelakang nasofaring,
dibelakang mulut (orofaring) & laring
c. Laring (tenggorokan).
Terdiri atas bagian dr tulang rawan yg diikat
bersama ligamen & membran, terdiri atas dua
lamina yg bersambung digaris tengah.
d. Epiglotis.
Merupakan katup tulang rawan berfungsi
membantu menutup laring pd saat proses menelan
SALURAN PERNAPASAN BAGIAN
BAWAH
Berfungsi mengalirkan udara & memproduksi
surfaktan.

a. Trakea. (batang tenggorok) panjang + 9 cm dimulai dr laring


spi kira2 ketinggian vertebra torakalis lima. Trakea tersusun
atas enam belas sampai dua puluh lingkaran berupa cincin,
dilapisi selpt lendir yg terdiri atas epitelium bersilia yg dpt
mengeluarkan debu atau benda asing.
b. Bronkus.
Merupakan percabangan trakea terdiri 2
cabang kanan & kiri
-Kanan lebih pendek & lebar dr pd kiri.
-Bgn kiri memiliki 3 lobus(atas, tengah &
bawah) bronkus kiri lbh panjang berjln dr
lobus atas & bawah
c. Bronkiolus.
Percabangan setelah bronkus.
PARU
Merupakan organ utama dlm sistem
pernapasan. Paru terltrk dlm rongga toraks
setinggi tulang selangka sampai diafragma.
Paru terdiri dr 5 lobus 2 kiri & 3 kanan yg
diseliputi oleh pleura parietalis dan pleura
viseralis, srt dilindungi oleh cairan pleura yg
berisi cairan surfaktan
Paru memilki jaringan elastis,berpori serta
berfungsi sbg tempat pertukaran gas oksigen
& karbondioksida
PERFUSI PARU
Perfusi : Gerakan darah yg melewati
sirkulasi paru untuk
dioksigenisasi ,mengalir dlm arteri
pulmonalis dr ventrikel kanan jantung.
Darah ini memperfusi paru bagian
respirasi & ikut serta dlm proses
pertukaran oksigen dan karbondioksida
dikapiler dan alveolus
Sirkulasi paru merupakn 8-9% dr
curah jantung.
Sirkulasi paru bersifat fleksibel dan dpt
mengakomodasi variasi volume darah
yg besar shg dpt dipergunakan jk
sewaktu2 terjadi penurunan volume
atau tekanan darah sistemik
SISTEM KARDIOVASKULER
Kemampuan oksigenisasi pd jaringan
dipengaruhi oleh fungsi jantung utk
memompa darah sbg transport oksigen.
Darah masuk keatrium kiri dr vena
pulmonalis
Aliran darah keluar dr ventrikel kiri menuju
aorta melalui katup aorta
Dr aorta darah disalurkan kesirkulasi
sistemik melalui arteri.arteriol & kapiler
serta menyatu ke vena yg kmdn dialirkan
kejantung via atrium kanan.
Darah dr atrium kanan msk dlm
ventrikel kanan melalui katup
pulmonalis utk kmdn dialirkan keparu2
kanan & kiri utk berdifusi.
Darah menegalir didlm vena
pulmonalis kembali keatrium kiri &
bersirkulasi secr sistemik. Shg tdk
adekuatnya sirkulasi sistemik
berdampak pd kemampuan transport
gas oksigen dan karbondioksida
PROSES OKSIGENASI
 Proses Pemenuhan keb oksigenasi
terdiri dr :
1. Ventilasi
2. Difusi gas
3. Transportasi gas
1.1 Ventilasi merupakan proses keluar dan
masuknya oksigen dr atmosfir kedlm
alveoli atau dr alveoli keatmosfir.
- Proses ventilasi dipengaruhi :
a. Perbedaan tekanan atmosfir dgn paru
dimn semkn tinggi tempat maka
tekanan udara semkn rendah &
sebaliknya.
Kemampuan toraks & paru pd alveoli
dlm ekspansi
-Kepatenan jln napas dr hidung sampai
alveoli dimana terdiri dr berbagai otot
polos yg kerjanya dipengaruhi oleh Sistem
saraf otonom (rangsangan saraf simpatis
 relaksasi sehg terjd vasodilatasi.
- Kerja parasimpatis menyebabkan
kontraksi shg tjd vasokonstriksi atau
penyempitan)
- Refleks batuk,bersin
Adanya peran mukus siliaris sbg barier
atau penangkal benda asing yg
mengandung interferon & mengikat
Virus.
Pengaruh lain adalah Compliance dan
recoil
- Compliance Merupakan kemampuan paru
untuk mengembang & dipngrhi oleh beberp
faktor spt Cairan surfaktan
Recoil : Kemampuan mengeluarkan CO2
atau kontraksi menyempitnya paru.
Pusat pernapasan pd medulla oblongata &
pons dpt mempengaruhi proses ventilasi
dimn CO2 memiliki kemampuan
merangsang pusat pernapasan dlm batas 60
mmHg & bila pCO2 kurang dr 80 mmHg
dpt menyebabkn depresi pernapasan
2.2 Difusi Gas
Merupakan pertukaran oksigen dialveoli &
kapiler paru & C02 dikapiler & alveoli.
Hal ini dipengaruhi oleh
a. Luas permukaan paru
b. tebal membran respirasi / permeabilitas yg
terdiri atas epitel alveoli & interstisial
c. perbedaan tekanan dan konsentrasi
Oksigen.
TRANSPORTASI GAS
Merupakan proses pendistribusian O2
kapiler kejaringan tbh & CO2 jaringan tbh
kekapiler
Transportasi gas dipengaruhi oleh beberapa
faktor : Curah jantung, latihan,
perbandingan sel darah dgn darah secr
keseluruhan (hematokrit) serta eritrosit dan
kadar Hb.
Faktor yg mempangaruhi keb O2
1.Saraf otonom

Pengaruh saraf otonomik

Simpatis Parasimpatis

Ujung saraf mengeluarkan neurotransmiter

Asetilkolin
Noradrenalin

Bronkodilatasi Bronkokontriksi
2. Hormon & obat
Semua hormon termasuk derivat
cathecolamine yg dpt melebarkan sal
pernapasan
Obat 2an parasimpatis (sulfas atropin &
ekstrak belladona) dpt melebarkan sal
napas.
Obat yg menghambat adrenergik tipe beta
(khususnya Beta-2) spt obat 2an penyekat
beta non selektif dpt membuat
bronchokonstriksi
3. Alergi
Debu,bulu binatang serbuk, makanan
dll
Batuk & bersin pd sal pernapasan bgn
atas.
Bronchokonstriksi pd asma bronchiale
dan rhinitis pd sal prnpsn bgn bwh
4. Perkembangan
Dipengaruhi kematangan organ dlm
perkembangan
5. Lingkungan
Ketinggian dan suhu kondisi
mempengaruhi kemampuan adaptasi
6 Perilaku
Obesitas,aktivitas ,perokok dll
Jenis Pernapasan
1. Respirasi Eksternal
Keseluruhan rangkaian kejadian yg
terlibat dlm pertukaran O2 &CO2
antara lingkaran eksternal & sel
tubuh
2. Respirasi internal
Proses metabolisme intrasel yg
berlangsung didlm mitokondria, yg
menggunakan O2 & mengeluarkan
CO2 selama penyerapan energi dr
molekul nutrien
Pengukuran Fungsi Paru
 Kemampuan faal paru dpt dinilai dr volume
& kapasitas paru.
A Volume paru. merupakan volume udara yg
mengisi ruangan udara dlm paru terdiri :
1. Volume pasang surut (tidal volume TV)
merupakan jumlah udara keluar-masuk pd
saat terjd pernapasan biasa. Orang sehat rata2
500cc
2. Volume cadangan hisap(Inspiratory reserve
volume- IRV) Jumlah udara yg msh bs
dihirup secr maks setlh menhirup udara pd
pernpsn biasa. Org dewasa 3000cc.
3. Volume cadangan hembus(Expiratory
reserve volume-ERV) Jlh udara yg msh bs
dihembuskan secara maksimal setelah
menghembuskn udara pd pernapasan biasa
Org dewasa mencapai 1100cc.
4. Volume sisa(residual volume-RV)Jumlah
udara yg msh tertinggal diparu meskipun
tlh menghembuskan napas secara
maksimal. Org dewasa rata2 1200cc
B. Kapasitas paru
1. Kapasitas hisap( Inspiratory capacity)
IC Merupakan jumlah dr volume
pasang surut & volume cadangan
hisap
2. Kapasitas cadangan
fungsional(Functional reserve
capacity-FRC)Jumlah dr volume
cadangan hembus dgn volume sisa
3 Kapasitas Vital (Capacity Vital-CV)
Jumlah dr volume cadangan
hembus,volume pasang surut,& volume
cadangan hisap.
4 Jumlah keseluruhan volume udara yg ada
dlm paru (total lung capacity. TLC)
terdiri atas volume psg surut,vol
cadangan hisap,vol cadangan hembus &
vol sisa
Masalah Kebutuhan Oksigen
1. Hipoksia
Merupakan kondisi tdk terpenuhinya
oksigen dlm tubuh akibat defisiensi
oksigen atau peningkatan penggunaan
oksigen dlm tingkat sel
Ditandai dengan
Sianosis,Kelelahan,kecemasan,konsentrasi
menurun,pernafasan cepat dan dalam,
sesak nafas
Secr umum tjdnya hipoksia disebabkan
oleh
a. menurunnya kadar Hb,
b. menurunnya difusi O2 dr alveoli
kedlm darah,
c. menurunnya perfusi jaringan,atau
d. gangguan ventilasi yg dpt menurunkan
konsentrasi oksigen
2. Perubahan pola pernapasan
Tachypnea.
Merpkn pernpsn yg memiliki frekwensi lbh dr
24 X/m .Proses ini terjd krn paru dlm keadaan
atelektasis.
Bradypnea:
Pernpsn kurang dr 10X/m. Ditemukan pd
peningkatan TIK disertai narkotik atau sedatif
Hiperventilasi;
Cara tbh dlm mengompensasi peningkatan
jumlah oksigen dlm paru agar pernpsn lbh
cepat & dlm.Hiperventilasi bs meybbkn
hipokapnea, yaitu berkurangnya CO2 tbh
dibwh batas normal, sehg rangsangan terhdp
pst pernpsn menurun.
Kusmaul.
Pola pernapasan cepat & dangkal yg dpt
ditemukan pd org dlm keadaan asidosis
metabolik.
Hipoventilasi :
Merupakan upaya tbh mengeluarkan
karbondioksida dgn cukup yg dilakukan pd
saat ventilasi alveolar serta tdk ckpnya
penggunaan oksigen.
Dispnea :
Perasaan sesak & berat saat pernapasan.
Orthopnea :
Kesulitan bernapas kecuali dlm posisi
duduk atau berdiri & pola ini ditemukan pd
seseorg yg menglmi kongestif paru.
Cheyne Stokes:
Siklus pernapasan yg amplitudonya mula2
naik turun,berhenti, kemudian mulai dr
siklus baru.
Pernapasan paradoksial :
merupakan pernapasan yg ditandai dgn
pergerakan dinding paru yg berlawanan arah
dr keadaan normal,sering ditemukan pd
keadaan atelektasis.
Biot;
Merupakan pernapasan dgn irama yg mirip
dgn cheyne stokes,ttp amplitudonya tdk
teratur, pola ini srg dijumpai pd rangsangan
selaput otak,TIK meningkat,trauma kepala.
Stridor :
Pernapasan bising yg terjd krn penyempitan
pd saluran pernapasan.Pola ini ditemukan pd
kasus spasme trakea atau obstruksi laring.
Obstruksi jalan napas
Obstruksijalan napas merupakan kondisi
pernapasan yg tdk normal akibat
ketdkmampuan batuk secara efektif
???????????
ASUHAN
KEPERAWATAN
MASALAH
GANGGUAN
OKSIGENASI
Asuhan Kep. Keb. Oksigenisasi
A. Pengkajian
1. Faktor yg mempengaruhi respirasi
 Latihan
 Kecemasan
 Kesadaran diri
 Terapi obat
 Demam
 Posisi tubuh
Jenis kelamin. Pria mempunyai kapasitas paru lbh dr
wanita.
Usia.
Nyeri
Asidosis metabolik atau asidosis respiratorik
2. Karakteristik umum respirasi
Apakah klien bernapas dgn usaha?
Tingkat kesadaran ?
Auskultasi bunyi pernapasan
Observasi warna kulit & kuku klien
3. Bunyi napas normal
Vesikuler
Terdengar hampir disemua permukaan
paru,kenyaringan rendah ekspirasi lembut & pendek
Bronkovesilkuler
Terdengar didaerah bronkus & disebelah kanan daerah
paru posterior. Kenyaringan sedang. Ekspirasi
sebanding dengan inspirasi
Bronkial
Terdengar hanya diatas trakea. Kenyaringan
tinggi.Ekspirasi bising & panjang
3. Pola napas
Takipnea
Bradipnea
Apnea
Hiperpnea
Hipoventilasi
Hiperventilasi
Pernapasan kussmaul
Pernapasan cheyne stokes
Pernapasan biot
4. Bunyi suara tambahan
Mengi (wheezing). Suara musikal
terus menerus disebabkan oleh
aliran udara melewati saluran
sempit
Inspirasi Audibel (stridor)
Menunjukan obstruksi tinggi Mis
epiglotis.
Ronchi: Keras, rendah,bunyi kasar spt
mengorok terdengar pd inspirasi atau
ekspirasi(penumpukan lendir pd trakea
atau bronkus)
Friction rub pleural. Kering,bergesek,
atau bunyi gerakan bs pd inflamasi
permukaan pleural, paling keras pd atas
permukaan anteroir lateral bawah
Crackles . Mempunyai ciri
bunyi tdk terus menerus
terdengar,terutama selama
inspirasi dr saluran udara
melalui cairan atau kelembaban
Cara menganalisa batuk
Pertanyaan Jawaban Kemgkinan
penyebab
1. Kapan -Pagi hari -Radang kronik
dijln napas
mulai batuk terutama
perokok
-Sore hari -Terekspos oleh
zat iritan saat
kerja
-Malam hari -Cairan pd post
nasal spt
sinusitis, refluks
lambung,aspirasi
selm tidur mlam
Suara batuk -Kering -Kondisi umum
pd
jantung,apical
pneumonia,atau
micoplasma
pneumonia
-Keras -Influensa/flu
-Sesak -Flu,Pneumonia,
bronchitis
Batuk dgn Mucoid Tracheobronchitis, asma
Infeksi bakteri
keadaan
Kuning/hijau
sputum Pneumonia
Coklat karat pneumococcus,infarction,pul
monal,tbc

Edema paru
Pink/berbuih
Bentuk dada
Funnel chest(gangguan
perkembangan paru,peny rikets)
Pigeon chest(kifoskoliosis berat)
Barrel chest (hiperinflasi paru pd
kasus ppok,asma berat)
Barrel chest (dada tong)
Funnel chest (dada corong)
Pigeon chest(dada burung)
Diagnosa Kep
Bersihan jalan napas tidak efektif
Pola napas tidak efektif
Kerusakan pertukaran gas
Gangguan perfusi jaringan
Rencana Kep
Mempertahankan jalan napas agar
efektif
Mempertahankan pola pernapasan agar
kembali efektif
Mempertahankan pertukaran gas
Memperbaiki perfusi jaringan
Pemberian Oksigen
Dilakukan dgn cara : Kanula,masker
Tujuan :Memenuhi keb oksigen &
mencegah terjadinya hipoksia.
Alat & bahan
- Tabung oksigen lengkap dgn Flow
meter & humidifier
- Nasal kateter, masker
- Vaselin/jeli
Prosedur kerja

Cuci tangan
Jelaskan prosedur yg akan dilakukan pd klien
Cek flow meter & humidifier
Hidupkan tabung oksigen
Atur posisi klien (semi fowler/sesuai kondisi)
Berikan oksigen mlli kanula 1-3L atau masker 4-
10L
Fiksasi pd daerah hidung
Periksa kateter nasal setiap 6-8 jam
Kaji kepatenan jln napas
Catat pemberian oksigen jumlah &
lamanya & lakukan observasi
Cuci tangan
Latihan nafas dalam

Latihan bernapas merupakan cara


bernapas utk memperbaiki ventilasi
alveoli atau memelihara pertukaran
gas, mencegah
atelektasis,mengkuatkan efisiensi
batuk, & mengurang stress
Prosedur Kerja
Cuci tangan
Jlskn prosedur yg akan dilakukan
Atur posisi(duduk/terlentang)
Anjurkan utk mulai latihan dgn cr menarik napas
melalui hidung dgn mulut tertutup
Anjurkan utk menahan napas selama 1- 1,5
detik,kemdn disusul dgn menghembuskan napas
melli bibir dgn btk mulut mencucu/spt org meniup.
Catat respons yg terjd
Cuci tangan
Latihan batuk efektif
Latihan batuk efektif merupakan
cr utk melatih pasien yg tdk
memiliki kemampuan batuk secr
efektif, dgn tujuan utk
membersihkan laring,trakea &
bronkiolus dr sekret atau benda
asing dijln napas
Prosedur kerja
Cuci tangan
Jelaskan prosedur yg dilakukan
Atur posisi klien. Duduk ditepi tempat
tidur membungkuk kedepan.
Anjurkan utk menarik napas secr pelan
& dlm dgn menggunakan pernapasan
diafragma
Setlh itu tahan napas krg lbh 2
detik
Batukkan 2 kali dgn mulut terbuka
Tarik napas dgn ringan
Istirahat
Catat respons yg terjd
Cuci tangan
Clapping & Vibrating
Jelaskan prosedur yg akan dilakukan
pd klien
Cuci tangan
Atur posisi sesuai dgn drainase
postural & posisi paru
Lakukan clapping dgn cara kedua
tangan perawat menepuk daerah yg
akan diclapping secara bergantian utk
merangasang teriadinya batuk
Lakukan Vibrasi dgn cara anjurkan
klien utk menarik napas dalam &
mengeluarkan secr perlahan, kedua
tangan diletakan diderah yg akan
dilakukan vibrasi kemdn getarkan secr
perlahan sampai klien terbatuk
Hal ini dilakukan pd daerah :
 Seluruh lebar bahu atau meluas beberapa
jari keklavikula apabila daerah paru yg perlu
diclapping/vibrating adlh daerah bronkus
apikal
 Lebar bahu masing2 sisi apabila yg akan
diclapping /vibrasi daerah bronkus posterior
 Dada depan dibwh klavikula,apabila yg
akan diclapping/vibrating adlh daerah
bronkus anterior
 Anterior & lateral dada kanan & lipat
ketiak sampai mid anterior dada apabila
yg diclapping & vibrasi daerah lobus
tengah ( bronkus lateral & medial)
 Lipat ketiak kiri sampai mid anterior
dada apabila yg diclapping & vibrasi
adlh daerah bronlkus superior &
inferior
 Sepertiga bwh kosta posterior kedua sisi
apabila yg diclapping & vibrasi adalah
daerah bronkus apikal
 Sepertiga bwh kosta posterior kedua sisi
apabila yg diclapping/vibrasi bronkus
medial
 Sepertiga bwh kosta posterior kanan
apabila yg diclapping/vibrasi bronkus
posterior
Lakukan clapping/vibrasi kurang lbh 1
mnt
Setlh dilakukan tindakan ini diteruskan
dgn pengisapan lendir
Lakukan auskultasi pd daerah paru yg
dilakukan tindakan drainase
postural,clapping & vibrasi
Cuci tangan setelah prosedur
Pengisapan lendir
 Pengisapan lendir merupakan
tindakan kep yg dilakukan pd klien
yg tdk mampu mengeluarkan
sekret atau lendir secr mandiri dgn
menggunakan alat pengisap
 Tujuan
1. Membersihkan jln napas
2. Memenuhi keb oksigen
Alat & bahan
1. Alat pengisap lendir dgn botol berisi larutan desinfektan
2. Kateter pengisap lendir steril
3. Pinset steril
4. Sarung tangan steril
5. Dua kom berisi larutan aguabides atau normal salin &
larutan desinfektans
6. Kasa steril
7. Kertas tisu
8. Stetoskop
Prosedur kerja
Jlskan prosedur pd klien
Cuci tangan
Letakan pasien posisi terlentang dgn kepala
miring ke perawat
Gunakan sarung tangan
Hubungkan slang kateter pengisap dgn
slang alat pengisap
Mesin pengisap dihidupkan
Masukan kateter pengisap dlm keadaan tdk
mengisap
Gunakan alat pengisap dgn teknn110-150
mmHg utk dewasa, 95-100mmHg utk anak2
& 55-95 mmHg utk bayi
Tarik dgn memutar kateter pengisap tdk lbh
dr 15 detik
Bilas kateter dgn aguades atau normal salin
Minta klien utk bernapas dlm & batuk.
Apabila klien mengalami distres
pernapasan, biarkan istirahat selama 20-30
detik seblm pengisapan berikutnya
Setlh selesai, kaji jumlah, konsistensi,
warna, bau sekret, & respons klien
 Cuci tangan setlh prosedur
postural drainase
indikasi
a.Mencegah penumpukan secret yaitu pada:
-pasien yang memakai ventilasi
-pasien yang melakukan tirah baring yang lama
-pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada
fibrosis kistik, bronkiektasis
b.mobilisasi secret yang tertahan :
-pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh secret
-pasien dengan abses paru
-pasien dengan pneumonia
Kontraindikasi postural drainase
1. Tension pneumotoraks
2. Hemoptisis
3. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi,
hipertensi, infark miokard akutrd infark dan aritmia.
4. Edema paru
5. Efusi pleura yang luas
Persiapan pasien
1. Longgarkan seluruh pakaian terutama daerah leher
dan pinggang.
2. Terangkan cara pengobatan kepada pasien secara
ringkas tetapi lengkap.
3. Periksa nadi dan tekanan darah.
4. Apakah pasien mempunyai refleks batuk atau
memerlukan suction untuk mengeluarkan sekret.
Cara prosedur
1. Terapis harus di depan pasien untuk melihat
perubahan yang terjadi selama Postural Drainase.
2. Postoral Drainase dilakukan dua kali sehari, bila
dilakukan pada beberapa posisi tidak lebih dari 40
menit, tiap satu posisi 3 – 10 menit.
3. Dilakukan sebelum makan pagi dan malam atau 1 s/d
2 jam sesudah makan
evaluasi
1. Pada auskultasi apakah suara pernafasan meningkat
dan sama kiri dan kanan.
2. Pada inspeksi apakah kedua sisi dada bergerak sama.
3. Apakah batuk telah produktif, apakah sekret sangat
encer atau kental.
4. Bagaimana perasaan pasien tentang pengobatan
apakah ia merasa lelah, merasa enakan, sakit.
5. Bagaimana efek yang nampak pada vital sign,
adakah temperatur dan nadi tekanan darah.
6. Apakah foto toraks ada perbaikan.
Alat dan bahan
1.Bantal 2-3
2. Tisu wajah
3. Segelas air hangat
4. Masker
5. Sputum pot
Prosedur kerja
1) Jelaskan prosedur
2) Kaji area paru, data klinis, foto x-ray
3) Cuci tangan
4) Pakai masker
5) Dekatkan sputum pot
6) Berikan minum air hangat
7) Atur posisi pasien sesuai dengan area paru yang akan
didrainage
8) Minta pasien mempertahankan posisi tersebut selama
10-15 menit
Sambil istirahat bisa dilakukan clapping dan vibrating
9). Berikan tisu untuk membersihkan sputum
10) Minta pasien untuk duduk, nafas dalam dan batuk
efektif
11)Evaluasi respon pasien (pola nafas, sputum: warna,
volume, suara pernafasan)
12) Cuci tangan
13) Dokumentasi (jam, hari, tanggal, respon pasien)
14) Jika sputum masih belum bisa keluar, maka prosedur
dapat diulangi kembali dengan memperhatikan kondisi
pasien
Posisi postural drainase
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai