Oksigenasi
Laring sering disebut kotak
suara,
Laring memungkinkan
udara mengalir di dalam
struktur ini dan mencegah
benda padat agar tidak
masuk ke dalam trakea.
Epiglottis atau kartilago
epiglotik adalah kartilago
yang paling atas, bentuknya
seperti lidah dan
keseluruhannya dilapisi
oleh membrane mukosa.
Selama menelan, laring
bergerak ke atas dan
epiglottis tertekan ke
bawah menutup glottis.
Gerakan ini mencegah
masuknya makanan atau
cairan ke dalam laring.
Trakhea
Trachea mempunyai panjang sekitar 10
sampai 13 dengan lebar sekitar 2,5 cm.
Trachea terletak di depan esophagus
Trakhea terbagi menjadi brokhi kanan dan
kiri.
Dinding trachea disangga oleh cincin
kartilago, otot polos, dan serat elastic. Cincin
kartilago ini berujung terbuka yang
menghadap belakang seperti huruf C yang
benyaknya sekitar 16 sampai 20 buah. Ujung
terbuka dari cincin ini dihubungkan oleh otot
polos dan jaringan ikat, memungkinkan
pelebaran esophagus ketika menelan
makanan. Cincin kartilago memberikan
bentuk kaku pada trachea, mencegahnya agar
tidak kolaps dan menutup jalan udara.
Bagian dalam trachea dilapisi oleh membrane
mukosa bersilia. Lapisan mukosa ini banyak
mengandung sel yang menyekresi lendir di
sebut Pseudostratified Ciliated Columnar.
Silia pada trachea juga menyapu kea rah atas
mengarah ke faring. Ketika mencapai faring,
mucus biasanya tertelan atau dikeluarkan
sebagai spuntum.
Bronkhial dan Alveoli
Cabang bronchus kiri
2. Faktor perkembangan
◦ Bayi toddler
◦ Anak usia sekolah dan remaja
◦ Dewasa pertengahan dan dewasa muda
◦ Lansia
3. Faktor perilaku :
Nutrisi, latihan fisik, merokok,
penyalahgunaan substansi, dan stres .
4. Faktor lingkungan
Suplai oksigen yang adekuat
Tempat yang tinggi menyebabkan tekanan O2 (PO2)
menurun
Inhalasi asap, keracunan CO2 dan tercampurnya udara
yang dihirup dengan gas- gas inert (nitrogen, helium,
hidrogen, metan, atau gas anestetik seperti nitro oksida).
Auskultasi
Palpasi
Pemeriksaan Fungsi Paru
Pemeriksaan Diagnostik
Ketidakefektifan bersihan jalan napas
berhubungan dengan akumulasi sekret paru
yang kental.
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
penurunan suplai oksigen.
Ketidakefektifan pola napas berhubungan
dengan menurunnya ekspansi paru.
Nyeri dada berhubungan dengan hipoksia,
hiperventilasi alveolar.
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan
penurunan transpor oksigen, keletihan.
NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL TINDAKAN
1
TU : Untuk Mengeluarkan sekret Mengecerkan sekret
membersihkan jalan dari jalan napas dengan cara
napas dengan memberikan minum
TK: Setelah memasukkan sebuah air hangat dan
pemberian askep kateter penghisap ke membantu
dalam 1x24 jam dalam jalan napas mengeluarkan
pasien dapat batuk oral dan / trachea dengan
efektif menggunakan
KH: Sekret dapat kateter
keluar secara efektif