Anda di halaman 1dari 57

Konsep Pemenuhan Kebutuhan Oksigen

Pusat
Pengaturan
Pernafasan

Oksigenasi
Anatomi Sistem Pernafasan
SALURAN PERNAFASAN ATAS

Saluran penghantar udara yang


membawa udara ke dalam paru
adalah berurutan mulai dari hidung,
faring, laring trakea, bronkus, dan
bronkiolus
Saluran pernapasan dari hidung
sampai bronkiolus dilapisi oleh
membran mukosa bersilia
Paru terbentuk oleh sekitar 300 juta
alveoli yang berfungsi sebagai tempat
pertukaran O2 dan CO2. Terdapat tiga
jenis sel-sel alveolar :
❖ Sel-sel alveolar tipe I adalah sel epitel yang
membentuk dinding alveolar.
❖ Sel-sel alveolar tipe II adalah sel yang aktif
secara metabolik,mensekresi surfaktan.
❖ Sel alveoli tipe III adalah makrofag yang
merupakan sel-sel fagosit

Oksigenasi
Hidung
Saluran Pernapasan Atas
Pintu masuk pertama. Udara masuk dan keluar
system pernapasan melalui hidung, terbentuk
dari dua tulang hidung dan berbentuk kartilago.
Terdapat dua pintu pada dasar hidung-nostril
(lubang hidung), atau nares eksternal yang
dipisahkan oleh spuntum nasal di bagian
tengahnya.

Lapisan mukosa hidung adalah sel epitel bersilia,


dengan sel goblet yang menghasilkan lender.
Udara yang melewati rongga hidung
dihangatkan dan dilembabkan. Bakteri dan
partikel polusi udara akan terjebak dalam lendir,
silia pada lapisan mukosa secara kontinu
menyapu lendir ke arah faring. Sebagian besar
lendir ini pada akhirnya akan tertelan dan setiap
yang ada akan dihancurkan oleh asam
hidroklorida dalam getah lambung.
Saluran Pernapasan Bawah

Laring sering disebut kotak suara,


Laring memungkinkan udara mengalir
di dalam struktur ini dan mencegah
benda padat agar tidak masuk ke
dalam trakea.
Epiglottis atau kartilago epiglotik
adalah kartilago yang paling atas,
bentuknya seperti lidah dan
keseluruhannya dilapisi oleh
membrane mukosa. Selama menelan,
laring bergerak ke atas dan epiglottis
tertekan ke bawah menutup glottis.
Gerakan ini mencegah masuknya
makanan atau cairan ke dalam laring.
Saluran Pernapasan Bawah
Trakhea

Trachea mempunyai panjang sekitar 10 sampai 13


dengan lebar sekitar 2,5 cm. Trachea terletak di depan
esophagus

Trakhea terbagi menjadi brokhi kanan dan kiri.

Dinding trachea disangga oleh cincin kartilago, otot


polos, dan serat elastic. Cincin kartilago ini berujung
terbuka yang menghadap belakang seperti huruf C yang
benyaknya sekitar 16 sampai 20 buah. Ujung terbuka
dari cincin ini dihubungkan oleh otot polos dan jaringan
ikat, memungkinkan pelebaran esophagus ketika
menelan makanan. Cincin kartilago memberikan bentuk
kaku pada trachea, mencegahnya agar tidak kolaps dan
menutup jalan udara.

Bagian dalam trachea dilapisi oleh membrane mukosa


bersilia. Lapisan mukosa ini banyak mengandung sel
yang menyekresi lendir di sebut Pseudostratified
Ciliated Columnar.

Silia pada trachea juga menyapu kea rah atas mengarah


ke faring. Ketika mencapai faring, mucus biasanya
tertelan atau dikeluarkan sebagai spuntum.
Saluran Pernapasan Bawah
Bronkhial dan Alveoli
Cabang bronchus kiri mempunyai sudut
lebih tajam dibanding cabang bronchus
kanan.
Alveoli berjumlah 300-500 juta pada
rata-rata orang dewasa.
Struktur alveoli sangat efisien untuk
mendukung terjadinya difusi gas. Setiap
alveolus terdiri atas ruang udara
mikroskopik yang dikelilingi oleh dinding
yang tipis, memisahkan satu alveolus
dengan alveolus lainnya, dan dari
pembuluh darah kapiler di dekatnya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN
OKSIGENASI
1. Faktor fisiologis
Obstruksi mekanik
Trauma pada dada yang menyebabkan fraktur iga atau luka tembus pada dada.
Jumlah hemoglobin yang adekuat untuk membawa O2 pada sel- sel tubuh
Berfungsinya pusat pernapasan
Pusat pernapasan dikontrol oleh medula oblongata. Sebagai pusat kontrol
pernapasan, terdapt daerah ritmik medula oblongata (med. rythm area) yang terdiri
atas neuron inspirasi dan ekspirasi. Oleh karena itu jika organ ini rusak maka proses
oksigenasi terganggu.

2. Faktor perkembangan
◦ Bayi toddler
◦ Anak usia sekolah dan remaja
◦ Dewasa pertengahan dan dewasa muda
◦ Lansia
Faktor- faktor yang Mempengaruhi Oksigenasi

3. Faktor perilaku :
Nutrisi, latihan fisik, merokok,
penyalahgunaan substansi, dan stres .
4. Faktor lingkungan
Suplai oksigen yang adekuat
Tempat yang tinggi menyebabkan tekanan O2 (PO2) menurun
Inhalasi asap, keracunan CO2 dan tercampurnya udara yang
dihirup dengan gas- gas inert (nitrogen, helium, hidrogen,
metan, atau gas anestetik seperti nitro oksida).
Asuhan Keperawatan
Pemeriksaan Fisik
Auskultasi
Palpasi
Pemeriksaan Fungsi Paru
Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosis

Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan akumulasi sekret


paru yang kental.
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan suplai oksigen.
Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan menurunnya ekspansi paru.
Nyeri dada berhubungan dengan hipoksia, hiperventilasi alveolar.
Intoleransi aktifitas berhubungan dengan penurunan transpor oksigen,
keletihan.
Diagnosa keperawatan :
Ketidakefektifan bersihan jalan napas
berhubungan dengan mukus berlebih
NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL TINDAKAN

1
TU : Untuk Mengeluarkan sekret Mengecerkan sekret
membersihkan jalan dari jalan napas dengan dengan cara
napas memasukkan sebuah memberikan minum air
TK: Setelah pemberian kateter penghisap ke hangat dan membantu
askep dalam 1x24 jam dalam jalan napas oral mengeluarkan dengan
pasien dapat batuk dan / trachea menggunakan kateter
efektif
KH: Sekret dapat keluar
secara efektif
Any Question

Anda mungkin juga menyukai