Anda di halaman 1dari 9

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM AIRWAY, BREATHING,


CIRCULATION
Rommy Kamajaya
22101101090
• Saat menarik napas, udara mengalir melalui vestibulum nasal dan masuk ke

nasal cavity yang dilapisi mucus.

• Mucus 🡪 asin, lengket, dan mengandung lisozim (enzim yang membantu

membunuh bakteri).

• Bulu hidung di vestibulum nasal dilapisi dengan mucus mampu menangkap

partikel besar debu dan serbuk sari serta bakteri.

• Nasal cavity terhubung dengan empat sinus, yaitu sinus frontal, ethmoid,

sphenoid, dan maxillary.

• Sinus paranasal 🡪 membantu udara yang diinspirasi untuk bersirkulasi sebentar

sehingga memiliki waktu untuk menjadi hangat dan lembab.

• Sinus paranasal 🡪 membantu memperkuat suara terdengar sangat berbeda

ketika tersumbat oleh lendir saat pilek.


• Udara yang relatif bersih, hangat, dan lembab dari nasal cavity masuk

ke pharynng.

• daerah yang menghubungkan nasal cavity & oropharyng 🡪 nasofaring

• bagian yang menghubungkan pharyng dengan oral cavity 🡪 orofaring

• Oral Cavity terdapat palatum durum, palatum molle dan uvula yang

menggantung di ujungnya bergerak bersama untuk membentuk

lipatan menutup nasofaring saat makan untuk mencegah makanan

naik ke nasofaring.

• Laringofaring 🡪 dari faring yang menyambung dengan laring.

• di bagian atas laring terdapat epiglotis 🡪 berfungsi seperti penutup

yang menutup jalan napas saat makan, sehingga makanan hanya bisa

masuk ke esophagus

• Jika sesuatu selain udara masuk ke laring, maka ada refleks batuk

untuk mengeluarkannya.
• Ketika udara masuk ke laring lalu ke trakea dua bronkus utama.

Titik di mana mereka berpisah disebut carina.

• kemudian memasuki paru-paru (pulmo). pulmo dextra 🡪 tiga lobus

(lobus superior, lobus medius, dan lobus inferior) dan pulmo

sinistra 🡪 lobus superior dan lobus inferior.

• Bronkus utama kanan lebih lebar dan lebih vertikal daripada kiri

itulah sebabnya jika tidak sengaja menghirup sesuatu yang besar

yang tidak dapat terbatuk keluar maka kemungkinan besar akan

masuk ke paru-paru kanan daripada kiri.

• Jadi, dari laring 🡪 trakea 🡪 Bronkus kemudian membelah 🡪

carina
bronkiolus terdapat tulang rawan yang disebut cartilage.
• Di dalam cartilage trachea ada juga lapisan otot polos yang memiliki saraf

sistem saraf otonom di dalamnya.

• Sistem saraf otonom terdiri dari saraf simpatik dan saraf parasimpatis.

• Otot polos di sepanjang trakea dan beberapa cabang pertama bronkus memiliki

reseptor adrenergik beta 2.

• ketika berlari🡪saraf simpatik merangsang reseptor beta 2 adrenergik 🡪

meningkatkan diameter saluran udara.

• saluran udara yang sama juga memiliki reseptor muskarinik yang dirangsang

oleh saraf parasimpatis🡪penurunan diameter saluran udara.

• sebagian besar dilapisi oleh sel-sel kolumnar bersilia dan beberapa sel goblet

yang mengeluarkan mucus 🡪 menjebak partikel, dan kemudian sel-sel kolumnar

bersilia memindahkan mucus dan partikel yang terperangkap dari udara

menuju faring 🡪 dapat dimuntahkan atau ditelan 🡪 mekanisme ini dikenal

eskalator mukosiliar.
• bronkiolus dapat tetap terbuka tanpa memerlukan

tulang rawan.

• dinding bronkiolus juga dilapisi oleh sel kolumnar

bersilia dan sel goblet yang mensekresi mucus, serta

jenis sel baru yang disebut sel klub🡪 mengeluarkan

glikosaminoglikan (bahan yang melindungi epitel

bronkiolus).

• Sel klub dapat berubah menjadi sel kolumnar

bersilia, 🡪 membantu regenerasi dan mengganti sel

epitel kolumnar bersilia yang rusak jika diperlukan. Sel klub


• Bronkiolus menerima darah beroksigen dari arteri

bronkial
• Setelah bronkiolus 🡪 bronkiolus terminal 🡪 bronkiolus respiratorik 🡪

alveolus

• Dinding alveolus memiliki struktur dinding dilapisi oleh sel epitel tipis

yang disebut pneumosit.

• Sebagian besar adalah pneumosit biasa yang disebut pneumosit tipe

I, tetapi beberapa, yang disebut pneumosit tipe II 🡪 untuk

mengeluarkan zat yang disebut surfaktan (mengurangi tegangan

permukaan di dalam alveoli dan membuatnya tetap terbuka).

• pneumosit tipe II mampu berubah menjadi pneumosit tipe I 🡪

membantu regenerasi dan mengganti sel yang rusak.

• jika partikel kecil berhasil masuk jauh ke dalam paru-paru, ada

makrofag alveolar yang dapat melahapnya dan kemudian secara fisik

naik ke bronkiolus di mana mereka dapat naik eskalator mukosiliar

sampai ke faring untuk batuk atau tertelan.


• sisi lain dari pneumosit 🡪 sel-sel endotel yang melapisi dinding kapiler yang berasal dari arteri pulmonalis, yang membawa darah

terdeoksigenasi.

• Pneumosit dan kapiler direkatkan dengan lapisan protein yang disebut membran basal. Jadi hanya dinding alveolus, membran basal, dan

dinding kapiler yang memisahkan udara dari darah, dan ini disebut sawar gas darah.

• Pada titik ini, CO2 berdifusi keluar dari darah terdeoksigenasi dan masuk ke udara alveolus, yang kemudian dihembuskan.

• sedangkan setiap napas masuk, O2 memasuki alveoli dan dengan bebas berdifusi ke dalam darah 🡪 menuju ke pembuluh darah paru-

paru, 🡪 jantung,🡪 ke jaringan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai