PERNAPASAN Kelompok
3
KELOMPOK
3
Ninda Efrilliana Arum
(2281170009)
Eka Khoirunnisa
(2281170011)
Elfira Mawardhani
(2281170030)
Annisa Fauziyah
(2281170032)
2
Fungsi Sistem
Pernapasan
3
Fungsi Utama
Fungsi utama sistem pernapasan atau sistem
respirasi adalah menyediakan darah yang
mengandung banyak oksigen (O2), untuk
disalurkan ke seluruh tubuh. Ketika
bernapas, kita menghirup oksigen (O2) dan
mengeluarkan karbondioksida (CO2).
Pertukaran gas inilah yang memungkinkan
4 sistem respirasi mendapatkan oksigen.
Berdasarkan fungsinya, sistem respirasi
dibagi menjadi zona konduksi dan zona
respirasi.
Zona konduksi terdiri dari hidung,
faring, laring, trakea, bronkus, dan
sebagian bronkiolus.
Zona respirasi dibentuk oleh bagian
paru yang lebih dalam lagi, termasuk
5 alveolus.
Zona Konduksi
Hidung Faring Laring
berfungsi untuk Udara yang telah Laring, yang
melembabkan, sampai ke faring dikenal sebagai
menghangatkan, telah diatur “kotak suara”, Di
dan menyaring kelembapannya bagian ini,
(filter) udara yang sehingga hampir terdapat pita
masuk ke tubuh. bebas debu, suara dan katup
bersuhu epiglottis, yang
mendekati suhu memisahkan
6 tubuh. Lalu saluran makanan
Zona Konduksi
Trakea Bronkus
Berfungsi sebagai Bronkus dan
jalur udara untuk bronkiolus
masuk dan keluar berfungsi sebagai
dari paru-paru. jalur udara dari
trakea menuju
paru-paru
7
Zona Respirasi
Alveolus Pleura
Berfungsi sebagai Berfungsi untuk
tempat melapisi bagian
pertukaran gas organ vital paru-
oksigen (O2) paru.
dengan
karbondioksida
(CO2)
8
Organ Sistem
Pernapasan Atas
9
1. Hidung (Cavum
nasi)
Permukaan rongga hidung
terdapat rambut-rambut kasar dan
dilapisi oleh selaput lendir.
Sinus Frontalis
Sinus Sphenoidalis
Sinus Ethmoidalis
Sinus Maksilaris
12
2. Faring
Nesofaring
Bagian nasal faring terletak di belakang hidung
dan di atas palatum molle. Pada dinding
lateral, terdapat dua saluran auditori, tiap
saluran mengarah ke masing-masing bagian
tengah telinga. Pada dinding posterior,
terdapat tonsil faringeal (adenoid), yang terdiri
atas jaringan limfoid. Tonsil paling menonjol
pada masa kanak-kanak hingga usia 7 tahun.
Selanjutnya, tonsil mengalami atrofi.
13
2. Faring
Orofaring
Bagian oral faring terletak di belakang mulut,
memanjang dari bagian bawah palatum molle
hingga bagian vertebra servikalis ke-3. Dinding
lateral bersatu dengan palatum molle untuk
membentuk lipatan di tiap sisi. Antara tiap
pasang lipatan, terdapat kumpulan jaringan
limfoid yang disebut tonsil palatin. Saat
menelan, bagian nasal dan oral dipisahkan
oleh palaturn molle dan uvula. Uvula (anggur
kecil) adalah prosesus kerucut (conical) kecil
14
yang menjulur kebawah dari bagian tengah
2. Faring
Laringofaring
Bagian laringeal faring memanjang dari atas
orofaring dan berlanjut ke bawah esofagus,
yakni dari vertebra servikalis ke-3 hingga 6.
Mengelilingi mulut esophagus dan laring, yang
merupakan gerbang untuk system respiratorik
selanjutnya.
15
2. Faring
Kebutuhan darah pada faring disuplai oleh
beberapa cabang dari arteri wajah. Aliran balik
vena menuju vena fasialis dan jugularis
interna. Faring dipersarafi oleh pleksus
faringeal yang dibentuk oleh saraf vagus dan
glosofaringeal (parasimpatik) serta ganglia
servikalis superior (simpatik). Faring dilapisi
oleh tiga jaringan yaitu membran mukosa,
jaringan fibrosa, dan otot polos.
16
3. Laring
17
3. Laring
Laring terdiri dari 1 tulang dan 3 tulang
rawan (cartilago) :
Os. Hyoid
Cartilago Epiglotis
Cartilago tiroid
Cartilago Cricoid
28
kapasitas paru-paru
Kapasitas Vital (KV)
sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah
dengan volume tidal dan volume cadangan ekspirasi.
Kapasitas vital ini adalah jumlah udara maksimum
yang dapat dikeluarkan dari paru-paru seseorang
setelah terlebih dahulu mengisi paru-paru secara
maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-
banyaknya (kira-kira 4500 ml).
29
Tahapan Kerja Sistem Respirasi
Ventilasi
Hidung
DARAH
Seluruh tubuh
sampai tingkat Trachea
sel
Alveoli
Jantung
Pertukaran gas:
Pembulu kapiler
Ikatan O2 dengan
alveolus
Hb & Pelepasan CO2
Berdasarkan isnpirasi dan ekspirasi pernafasan dibagi menjadi dua :
Pernafasan Dada dan Pernafasan Perut.
Ekspirasi
Inspirasi
Ekspirasi, yaitu udara dipaksa keluar
oleh pengenduran otot dan karena
Inspirasi atau menarik napas paruparu kempis kembali yang
adalah proses aktif yang disebabkan sifat elastis paru-paru itu.
diselengarakan kerja otot. Gerakan ini adalah proses pasif,
dimana ketika pernapasan sangat
kuat, gerakan dada bertambah.
PernaFasan Dada
*sistem pernapasan dada adalah sistem pernapasan yang terjadi akibat aktivitas
kontraksi dan relaksasi otot antara tulang rusuk. Sistem pernafasan dada terdiri dari
dua tahap, yaitu:
Tahap Inspirasi Tahap Ekspirasi
Kondisi dimana otot antar tulang rusuk Tahap ekspirasi disebut juga tahap relaksasi,
berkontrasi sehingga tulang rusuk yaitu kondisis dimana otot antar tulang rusuk
terangkat, rogga dada membesar dan paru- kembali ke posisi semula, rongga dada kembali
paru mengembang. Hal ini mengakibatkan mengecil dan paru-paru mengempis. Kondisi ini
tekanan udara didalam rongga dada lebih menyebabkan tekanan rongga dada meningkat
kecil dari tekanan atmosfer sehingga udara dan lebih tinggi dari tekanan atmosfer sehingga
yang kaya akan oksigen terhisap masuk udara dalam paru-paru mengalir keluar melalui
kedalam paru” melalui saluran pernafasan. saluran pernafasan.
PernaFasan perut
*sistem pernapasan dada adalah sistem pernapasan yang terjadi akibat aktivitas
kontraksi dan relaksasi otot antara tulang rusuk. Sistem pernafasan dada terdiri dari
dua tahap, yaitu:
Tahap Inspirasi Tahap Ekspirasi
Keadaan dimana otot diafragma Kondisi dimana otot diafragma berelaksasi dan
berkontrasi, sehingga rongga dada otot dinding perut berkontraksi sehingga otot
membesar dan paru-paru mengembang, diafragma kembali ke posisi semula. Akibatnya
tekanan udara turun sehingga udara dari dada mengecil, paru-paru mengempis, tekanan
luar dapat masuk kedalam paru-paru udara dalam paru-paru meningkat sehingga
melalui sauran pernafasan. udara dalam rongga dada yang kaya karbon
dioksida (CO2) terhembus keluar melalui saluran
pernafasan
Proses pertukaran gas
Merupakan faktor utama dalam pengendalian dan pengaturan frekuensi, kecepatan dan dalamnya gerakan
pernapasan. Pusat pernapasan disumsum sangat peka pada reaksi. Karbondioksida merupakan produk
asam dari metabolisme yang merangsang pusat pernapasan untuk mengirim keluar impuls saraf yang
bekerja atas otot pernapasan.
Pusat pengendalian ada di kemoresiptor yang mendeteksi perubahan kadar oksigen, karbondioksida dan
ion hidrogen dalam darah arteri, dan cairan serebrospinalis dan menyebabkan penyesuaian yang tepat
antara frekuensi dan kedalamanrespirasi. Kemoreseptor dibagi menjadi dua :
a. Kemoreseptor sentral yaitu neutron yang terletak dipermukaan ventral lateral medulla.
b. Kemoreseptor perifer merespon terhadap perubahan konsentrasi ion oksigen, karbondioksida dan
ion hidrogen.
2. kendali saraf
Pernapasan dikendalikan oleh saraf-saraf dalam susunan retikularis dibatang, terutama pada medulla.
Pengendalian pernapasan oleh sistem perrarafan , pengaturan pernapasan oleh persarafan dolakukan oleh
korteks.
A. korteks serebri
Berperan dalam pengaturan pernapasan yang bersifat volunter, sehingga memungkinkan kita dapat
mengatur pernapasan dan menahan napas, misalnya pada saat berbicara atau makan.
B. medulla oblingata
Terletak pada batang otak, berperan dalam pernapasan automatik atau spontan
C. Pons
Pada pons terdapat dua pusat pernapasan yaitu pusat apenuetic terletak pada dipormasio reticularis
pons bagian bawah. Fungsi pusat apenuetik adalah untuk mengkoordinasi transisi antara inspirasi dan
ekspirasi dengan cara mengirimkan rangsangan impils pada area inspirasi dan menghambat ekspirasi.
Masalah Pada Sistem Pernapasan
1. Hipoksia
Merupakan defisiensi oksigen karena berkurangnya kadar oksigen dibandingkan kadar normalnya secara fisiologis
dalam jaringan dan organ. Hipoksia dapat terjadi karena kekurangan oksigen dalam atmosfer, anemia, gangguan
sirkulasi darah, penyakit paru, dan adanya zat toksik (karbon monoksida atau sianida).
2. Hiperkapnia
Peningkatan kadar CO2 dalam cairan tubuh dan sering disertai dengan hipoksia. Jika CO2 berlebih akan
meningkatkan respirasi dan konsentrasi ion hidrogen, yang akan menyebabkan asidosis (kadar asam berlebih).
3. Hipokapnia
Penurunan kadar CO2 dalam darah, biasanya terjadi akibat hiperventilasi (pernapasan cepat)dan penghembusan
CO2 menyebabkan terjadinya alkalosis (jumlah bikarbonat berlebih).
4. Asfisia (sufokasi)
Suatu kondisi hipoksia dan hiperkapnia akibat ketidakcukupan ventilasi pulmonal
5. Dispnea
Kesukaran bernapas dan berhentinya nafas selama 3 menit (dicekik) yang dapat
menyebabkan kematian.
6. Batuk
Merupakan suatu tindakan refleks pada saluran pernapasan yang digunakan
untuk membersihkan saluran udara atas. Batuk merupakan mekanisme
refleks yang sangat penting untuk menjaga jalan napas tetap terbuka
(paten). Dengan cara menyingkirkan hasil sekresi lendir yang menumpuk
pada jalan napas. Tidak hanya lendir tetapi juga gumpalan darah dan benda
asing. Namun, sering terdapat batuk yang disebbakan oleh iritasi jalan
napas. Jalan napas menjadi hiperaktif sehingga hanya dengan iritasi
sedikit saja dapat menyebabkan refleks batuk.
Mekanismenya yaitu adanya penutupan glotis dan peningkatan tekanan
intrahoraks (sebagai elemen eksplosif). Jika terdapat kelumpuhan pada
pita suara, elemen eksplosif batuk tidak terjadi dan keadaan seperti ini
berasal dari saluran napas bawah akan didapati makrofag alveolar. Jika
banyak dijumpai skuamosa, dahak diperkirakan berasal dari bagian atas
laring. Jika banyak dijumpai polimorfonuklear, mungkin disebabkan oleh
infeksi bakteri.
7. Tersedak
Tersedak merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah makanan masuk ke paru. Di leher terdapat 2
saluran yaitu trakea yang merupakan tempat lewatnya udara menuju paru-paru, dimana saluran ini dibentuk oleh
tulang rawan. Dibagian belakang trakea terdapat saluran untuk tempat lewatnya makanan yaitu esofagus yang
menuju lambung. Pada trakea terdapat epiglotis yang berfungsi untuk menutup trakea pada saat menelan makanan.
Kerongkongan sebagai jalan masuknya makanan dan minuman secara anatomis terletak di belakang tenggorokan.
Kedua saluran ini berhubungan dengan lubang hidung dan mulut. Agar tidak terjadi salah masuk maka diantara
kerongkongan dan tenggorokan terdapat epiglotis yang bergerak secara bergantian menutup tenggorokan dan
kerongkongan secara bergantian layaknya daun pintu. Saat bernapas, katup menutup kerongkongan agar udara
menuju tenggorokan sedangkan saat menelan makanan katup menutup tenggorokan agar udara menuju kerongkongan.
Tersedak dapat terjadi bila makanan yang seharusnya menuju kerongkongan tetapi menuju ke tenggorokan karena
berbagai sebab.
8. Cegukan
Merupakan suatu kontraksi involunter, intermiten, spasmodik dari diafragma dan otot intercostal yang menyebabkan
inspirasi mendadak yang berakhir dengan penutupan mendadak glotis, membuat suara cegukan klasik. Frekuensinya
adalah 4-60 cegukan/menit dengan interval teratur. Cegukan ini melibatkan lengkung refleks saraf frenikus, saraf
vagus, rantai simpatis, mediator pusat dan nervus frenikus saraf , glotis dan otot interkostal. Mediator sentral
melibatkan pusat-pusat pernapasan, nukleus nervi frenici, bagian reticular batang otak dan hipotalamus. Biasanya,
cegukan melibatkan satu sisi diafragma, meninggalkan lebih dari otot intercostal menyebabkan inspirasi mendadak
yang berakhir dengan penutupan mendadak glotis, membuat suara cegukan klasik. Frekuensinya adalah 4-60
cegukan/menit dengan interval teratur.
Sistem Pernapasan pada Belalang
Mekanisme pernapasan pada belalang diatur
Belalang bernapas menggunakan trakea yang mana
oleh otot perut (abdomen). Ketika otot perut
didalamnya terdapat spirakel (pembuluh trakea) dan
berelaksasi, volume trakea normal sehingga
trakeolus. Spirakel atau stigma merupakan jalan
udara masuk. Sebaliknya, ketika otot perut
keluar masuknya udara dari dan ke dalam trakea,
berkontraksi volume trakea mengecil sehingga
terdapat di kerangka luar (eksoskeleton), berbentuk
udara keluar. Jalur yang dilalui udara
pembuluh silindris yang berlapis zat kimia terletak
pernapasan yaitu:
berpasangan pada setiap segmen tubuh, dan
Udara dari luar > stigma / spirakel >
merupakan tempat bermuaranya pembuluh trakea.
pembuluh trakea > trakeolus > jaringan
Pada umumnya spirakel terbuka saat terbang dan
tubuh.
tertutup saat beristirahat. Udara masuk melalui
Jadi, system trakea berfungsi mengangkut
empat pasang spirakel belakang. Oksigen dari luar
oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh,
masuk lewat spirakel kemudian menuju pembuluh-
serta sebaliknya mengangkut karbon dioksida
pembuluh trakea selanjutnya pembuluh trakea
hasil pernapasan untuk dikeluarkan dari tubuh.
bercabang lagi menjadi cabang halus yang disebut
Dengan demikian, darah pada serangga hanya
trakeolus. Dengan begitu, oksigen dapat mencapai
berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan
seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam.
untuk mengangkut udara pernapasan.