Anda di halaman 1dari 30

Sistem Respirasi

dr. Rika K Sa’bani, M.Kes


Respirasi

pertukaran gas oksigen (O2) yang


dibutuhkan tubuh untuk
metabolisme sel dengan
karbondioksida (CO2) yang dihasilkan
dari metabolisme
Pulmo:
Nasal & bronchus
vestivulu faring laring trachea Bronkus ,
m nasi bronciolu
s, alveoli
Sistem respirasi

Bagian •cavum nasi, nasofaring, laring,


trakea, bronkus, bronkiolus dan

konduksi bronkiolus terminal

Bagian •bronkiolus respiratorius, duktus


alveolar, dan alveoli

respirasi •Tempat terjadi pertukaran gas


Sistem respirasi

Saluran • Cavum nasi danFaring


• udara yang masuk
dihangatkan, disaring dan
nafas atas dilembabkan

Saluran •Laring

nafas •Trakea
•Bronkus
•Bronkhiolus

bawah
•alveoli
Hidung

• Bagian dari wajah yang terdiri dari kartilago,


tulang, otot, dan kulit, terdiri atas Nares
anterior, Nares posterior dan cavum nasi
• Cavum nasi berupa rongga kosong yang
dibatasi tulang dan dilapisi mukosa hidung
• Fungsi dari cavum nasi adalah untuk
menghangatkan, melembabkan, dan
menyaring udara yang memasuki hidung
sebelum mencapai paru.
• Cavum nasi terletak di dalam tulang tengkorak
dipisahkan oleh tulang septum hidung.
• Dalam cavum nasi terdapat concha nasi.
• Concha nasi tengah dan bawah ditutupi dengan epitel
pernapasan (terutama oleh epitel kolumner berlapis
semu bersilia )
• Concha nasi atas ditutupi dengan epitel olfaktori
• Sel goblet juga terdapat di saluran pernafasan, pada
bagian apikalnya teriisi dengan butiran musin
glikoprotein
Fungsi hidung
•menghangatkan, melembabkan, dan menyaring udara

•Penerimaan rangsangan bau

•berhubungan dengan pembentukan suara fenotik dimana ia berfungsi sebagai ruang resonasi

•membunuh kuman yang masuk bersama-sama udara pernapasan


Sinus paranasalis
• Sinus paranasal adalah rongga bilateral di tulang
frontal, maksila, ethmoid, dan sphenoid pada
tengkorak.
• Dilapisi dengan epitel respiratori tipis dengan
jumlah sel yang sedikit.
• Sinus paranasal berhubungan dengan rongga
hidung melalui lubang kecil dan lendir yang
diproduksi dalam sinus mengalir ke rongga hidung
oleh karena adanya aktivitas sel-sel epitel bersilia
Sinus paranasalis

Sinus Sinus
frontalis ethmoidalis

Sinus Sinus
sphenoidalis maksilaris
Fungsi Sinus Paranasalis
sebagai pengatur kondisi udara

sebagai pengatur suhu

membantu keseimbangan kepala

membantu resonansi suara

peredam perubahan tekanan udara


membantu produksi mukus untuk membersihkan
rongga hidung
Faring

• Faring disebut juga sebagai tenggorokan yaitu


suatu silinder berongga dengan dinding yang
terdiri dari otot. Faring merupakan saluran
yang menghubungkan bagian ujung belakang
cavum nasi dengan bagian atas esofagus dan
laring
• Faring juga berfungsi untuk memisahkan
traktus respiratori dan traktus digestif
Faring Terdiri atas:
a. Nasofaring  disebelah posterior hidung
dan di atas palatum mole, dilapisi dengan
epitel respiratori
b. Orofaring  disebelah posterior rongga
mulut
c. Laringofaring memanjang dari tulang
hioid ke kartilago krikoid
• Pada Nasofaring terdapat saluran yang
menghubungkannya dengan tuba eustachius
dan tuba auditory.
• Tuba Eustachii bermuara pada nasofaring dan
berfungsi menyeimbangkan tekanan udara
pada kedua sisi membrane timpani. Apabila
tidak sama, telinga terasa sakit. Untuk
membuka tuba ini, orang harus menelan.
• Tuba auditory yang menghubungkan
nasofaring dengan telinga bagian tengah
Setelah melalui cavum nasi, udara yang
diinhalasi akan memasuki nasofaring dan
turun melalui orofaring yang terletak di
belakang cavum oris dimana udara yang
diinhalasi melalui mulut akan memasuki
orofaring kemudian udara akan memasuki
laringofaring dimana terdapat epiglottis yang
berfungsi mengatur aliran udara dari faring ke
laring
• epiglottis akan menutup laring pada saat
menelan makanan
Laring

• Saluran udara yang mempunyai fungsi untuk pembentukan suara.


• Laring terdiri dari 5 tulang rawan antara lain:
a. Kartilago tiroid (1 buah) terletak di depan jakun sangat jelas
terlihat pada pria;
b. Kartilago ariteanoid (2 buah)
c. Kartilago krikoid (1 buah) yang berbentuk cincin;
d. Kartilago epiglotis (1 buah).
• Laring dilapisi oleh selaput lendir, kecuali pita suara dan bagian
epiglotis
• Fungsi utama terjadinya vokalisasi dan melindung jalan nafas
bawah dari obstruksi benda asing & memudahkan batuk
• Pada proses pembentukan suara, suara terbentuk
sebagai hasil dari kerjasama antara rongga mulut,
rongga hidung, laring, lidah, dan bibir.
• Antara kedua pita suara dimasuki oleh aliran udara
maka tulang rawan gondok dan tulang rawan ariteanoid
bergetar  pita suara dapat mengencang dan
mengendor  sela udara menjadi sempit atau luas.
• Perbedaan suara seseorang bergantung pada tebal dan
panjangnya pita suara. Pita suara pria jauh lebih tebal
daripada pita suara wanita
Trakea

• Trakea merupakan batang tenggorokan lanjutan dari laring,


terbentuk oleh 16-20 cincin tulang-tulang rawan.
• Panjang trakea 9-11 cm
• Di bagian belakang terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi oleh
otot polos.
• Dinding-dinding trakea tersusun atas sel epitel bersilia yang
menghasilkan lendir.
• Lendir ini berfungsi untuk penyaringan lanjutan udara yang
masuk, menjerat partikel-partikel debu, dan kontaminan
lainnya
• sel epitel bersilia akan menggerakan mukus
sehingga naik ke faring yang dapat ditelan
atau dikeluarkan melalui rongga mulut 
membersihkan saluran pernapasaan.
• Trakea terletak di depan saluran esofagus,
mengalami percabangan di bagian ujung
menuju ke paru-paru, yang memisahkan
trakea menjadi bronkus kiri dan kanan
Bronkus

• Bronkus merupakan percabangan trakhea kanan dan kiri.


• Tempat percabangan ini disebut karina.
• Bronkus terbagi menjadi:
a. bronkus kanan terdiri 3 lobus  terbagi menjadi 10
bronkus segmental
b. bronkus kiri terdiri 2 lobus  terbagi menjadi 9 bronkus
segmental.
Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus
subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki
arteri, limfatik dan syaraf
Bronkhiolus

• Cabang ke 12 – 15 bronkus.
• Tidak mengandung lempeng tulang rawan, tidak mengandung
kelenjar submukosa.
• Terdiri atas otot polos bercampur dengan jaringan ikat longgar
dan Epitel kuboid bersilia dan sel bronkiolar tanpa silia (sel
Clara).
• Bronkiolus terminalis, merupakan percabagan dari bronkiolus.
Bronkiolus terminalismempunyai kelenjar lendir dan silia.
• Bronkiolus respiratori, merupakan cabang dari bronkiolus
terminalis. Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran
transisional antara lain jalan nafas konduksi dan jalan udara
pertukaran gas.
Duktus alveolaris

• Lanjutan dari bronkiolus respiratori kemudian


mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus
alveolar, kemudian menjadi alvioli
• Tempat alveoli bermuara
Alveolus

• Kantong berdinding sangat tipis pada bronkioli


terminalis.
• Tempat terjadinya pertukaran oksigen dan
karbondioksida antara darah dan udara yang
dihirup.
• Jumlahnya 200 - 500 juta.
• Bentuknya bulat poligonal, septa antar alveoli
disokong oleh serat kolagen, dan elastis halus
• Sel epitel terdiri sel alveolar gepeng ( sel alveolar tipe I/ 10% ), sel
alveolar besar ( sel alveolar tipe II/ 95 % ).
• Sel alveolar gepeng terletak di dekat septa alveolar, bentuknya
lebih tebal, apikal bulat, ditutupi mikrovili pendek, permukaan licin,
memilki badan berlamel.
• Sel alveolar besar menghasilkan surfaktan pulmonar.
• Surfaktan ini fungsinya untuk mengurangi kolaps alveoli pada akhir
ekspirasi.
• Jaringan diantara 2 lapis epitel disebut interstisial. Mengandung
serat, sel septa (fibroblas), sel mast, sedikit limfosit. Septa tipis
diantara alveoli disebut pori Kohn.
• Sel fagosit utama dari alveolar disebut makrofag alveolar
Paru-paru
• Letak paru-paru di rongga dada, di bagian
samping dibatasi oleh otot dan tulang dan di
bagian bawah dibatasi oleh diafragma
• Paru-paru merupakan bagian tubuh yang
sebagian besar terdiri dari alveoli.
• Gelembung alveoli ini terdiri dari sel-sel epitel
dan endotel.
• Jika dibentangkan luas permukaannya kurang
lebih 90 m²
• Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru
kanan (pulmo dekstra) yang terdiri atas 3
lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinistra) yang
terdiri atas 2 lobus.
• Paru-paru dibungkus oleh selaput yang bernama pleura
• Pleura dibagi menjadi:
a. Pleura visceral (selaput pembungkus) yang langsung
membungkus paru-paru
b. Pleura parietal yaitu selaput yang melapisi rongga dada
sebelah luar.
• Pada keadaan normal, kavum pleura ini vakum (hampa)
sehingga paru-paru dapat mengembang mengempis serta
terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna untuk
melumasi permukaanya (pleura), menghindarkan gesekan
antara paru-paru dan dinding dada sewaktu ada gerakan
bernapas
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai