KASUS MENDALAM
NUTRITION CARE PROCESS (NCP)
TB PARU+ INFARK CEREBRI+ SEPSIS+
MALNUTRISI SEDANG-BERAT+ PSMBB
(Perdarahan Saluran Makanan Bagian Bawah)
Gambaran Umum Penyakit
Tuberculosis paru adalah suatu penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman Mycrobacterium Tuberculosis.Sebagian bersar kuman tuberculosis menyerang paru
tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lainnya (Depkes, 2008). Tuberkulosis merupakan
infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang pada
berbagai organ tubuh mulai dari paru dan organ di luar paruseperti kulit, tulang,
persendian, selaput otak, usus serta ginjal yang sering disebut dengan ekstrapulmonal TBC
(Chandra,2012).
Etiologi
Etiologi
1) Trombosis otak
Trombosis adalah obstruksi aliran darah yang terjadi karena proses oklusi pada
satu pembuluh darah lokal atau lebih. Trombosis otak umumnya terjadi pada
pembuluhdarah yang mengalami artherosklerosis yang mula-mula akan menyempitkan
17
Emboli adalah pembentukan material dari tempat lain dalam sistem vaskuler
dantersangkut dalam pembuluh darah tertentu sehingga memblokade aliran
darah.Penyebab emboli otak pada umumnya berhubungan dengan kelainan
kardiovaskuler antara lain :
a. Fibrilasi atrial
b. Penyakit katub jantung
c. Infark miokard
d. Penyakit jantung rematik
e. Lepasnya plak aterosklerosis pembuluh darah besar intra / ekstra cranial
3) Pengurangan perfusi sistemik umum
Sepsis merupakan respon sistemik pejamu terhadap infeksi dimana patogen atau
toksin dilepaskan ke dalam sirkulasi darah sehingga terjadi aktivasi proses inflamasi.
Sepsis adalah sindroma respons inflamasi sistemik (systemic inflammatory response
syndrome) dengan etiologi mikroba yang terbukti atau dicurigai. Bukti klinisnya berupa
suhu tubuh yang abnormal (>38ᵒC atau <36 ᵒC biasanya disertai dengan alkalosis
respiratorik terkompensasi dan takipneu; dan peningkatan atau penurunan jumlah sel darah
putih. Sepsis juga dapat disebabkan oleh infeksi virus atau jamur.(Chen et.al,2009).
Etiologi
Sepsis merupakan respon terhadap setiap kelas mikroorganisme. Dari hasil kultur
darah ditemukan bakteri dan jamur 20-40% kasus dari sepsis. Bakteri gram negatif dan
gram positif merupakan 70% dari penyebab infeksi sepsis berat dan sisanya jamur atau
gabungan beberapa mikroorganisme. Pada pasien yang kultur darahnya negatif, penyebab
18
infeksi tersebut biasanya diperiksa dengan menggunakan kultur lainnya atau pemeriksaan
mikroskopis (Munford, 2008). Penelitian terbaru mengkonfirmasi bahwa infeksi dengan
sumber lokasi saluran pernapasan dan urogenital adalah penyebab paling umum dari sepsis
(Shapiro, 2010).
Malnutrisi adalah keadaan dimana tubuh tidak mendapat asupan gizi yang cukup,
malnutrisi dapat juga disebut keadaaan yang disebabkan oleh ketidak seimbangan di antara
pengambilan makanan dengan kebutuhan gizi untuk mempertahankan kesehatan. Ini bias
terjadi karena asupan makan terlalu sedikit ataupun pengambilan makanan yang tidak
seimbang. Selain itu, kekurangan gizi dalam tubuh juga berakibat terjadinya malabsorpsi
makanan atau kegagalan metabolik (Oxford medical dictionary 2007: 524 ).
Malnutrisi sebenarnya adalah gizi salah, yang mencakup gizi kurang atau lebih. Di
Indonesia dengan masih tinggi angka kejadian gizi kurang, istilah malnutrisi lazim dipakai
untuk keadaan ini. Secara umum gizi kurang disebabkan oleh kurangnya energy atau
protein.Namun keadaan ini di lapangan menunjukkan bahwa jarang dijumpai kasus yang
menderita deferensiasi murni.
Etiologi
Pada studi retrospektif rekam medis yang dilakukan oleh Gayer et al, sekitar 1100
pasien dengan LGIB akut yang mendapatkan terapi bedah, penyebab utama terjadinya
LGIB diantaranya adalah diverticulosis (33.5%), hemorrhoids (22.5%), and carcinoma
(12.7%). Para ahli juga menemukan bahwa sebagian besar pasien (55.5 %) mengalami
hematochezia, yang kemudian diikuti dengan ditemukannya feses yang berwarna merah
marun (16.7%) dan melena (11%). Vernava dan kolega menemukan bahwa pasien dengan
19
LGBI yang memerlukan perawatan di rumah sakit hanya 0.7 % (17,941). Rata-rata usai
pasien adalah 64 tahun. Hanya 24 % dari seluruh pasien yang dilakukan colonoscopy,
barium enema, dan atau mesenteric angiography diketahui penyebab paling sering dari
LGIB adalah diverticular disease (60%), IBD (13%), and anorectal diseases (11%).
Walaupun beberapa studi menyebutkan arteriovenous malformation sebagai penyebab
tersering, tapi pada studi ini hanya sebesar 3 %. Dengan demikian penyebab dari
perdarahan saluran cerna bawah pada orang dewasa diantaranya diverticular
disease,inflammatory bowel disease,benign anorectal diasease, neoplasia, coagulopathy,
dan arteriovenous malformation.
1. ASSESMENT NUTRITION
a. Client History
Nama : Tn. Sf
Alamat : Mosal
Ruang : Anyelir atas, kamar 07
Dokter rawat : dr. Sugihartono Sp.P
b. Riwayat Personal
Umur : 38 tahun
Jeis kelamin : Laki-laki
c. Riwayat Medis
Riwayat penyakit dahulu : TB Paru +Efusi Pleura
Riwayat penyakit sekarang : TB Paru + Infark Cerebri + Sepsi + Malnutrisi
sedang – berat + Psmbb (Perdarahan Saluran
Makanan Bagian Bawah)
d. Riwayat sosial
Sosial ekonomi : Menengah kebawah
Situasi rumah : tinggal bersama istri dan anak
Pekerjaan : petani
Agama : Islam
20
e. Skrining
Mual - Diare -
Muntah - Sesak +
Susah menelan + Nyeri perut -
Nafsu makan menurun + Deman +
Batuk + Konstipasi -
f. Standar Komperatif
Asupan Makanan
- Energi 2200 kkal
- Protein 94 gram
- Lemak 48,8 gram
- Karbohidrat 346,5 gram
A. ASSESMENT
a. Data Antropometri
BB = 47 kg
TB= 168 cm
b. Data Biokimia
-
c. Data Fisik/Klinis
Fisik
Meriang, lemas, kepala terasa pusig, batuk
Klinis
d. Food History
- Asupan makanan sebelum sakit :
Sumber karbohidrat : Pasien mengkonsumsi nasi sebanyak 1 piring
dengan jumlah 200 gram dalam satu kali
makan, kadang pasien mengkonsumsi nasi
bungkus ditempat kerjanya dengan jumlah
150-200 gram sekali makan dengan frekuensi
3x makan.
Sumber protein : pasien mengkonsumsi ikans etiap kali
makansebanyak 1 potong (50 gram).
Sumber nabati : pasien mengkonsumsi tempe 1-2x seminggu
dengan jumlah 1 potong (50 gram).
Sayuran dan buah : pasien jarang mengkonsumsi sayur dan buah
Minuman : pasien sering mengkonsumsi teh.
Makanan lain : pasien sering mengkonsumsi gorengan.
Pasien s udah pernah mendapatkan edukasi gizi, tetapi pasiem masih belum bisa
menghabiskan setiap makanan yaang disajikan
f. Aktifitas fisik
Pasien hanya terbaring ditempat tidur.
22
g. Data Recall
Zat Gizi
Hari Ke Energi (kkal) Protein Lemak (gram) KH (gram)
(gram)
1033,0 56,0 50,0 90,1
I
46,9% 60% 102,4% 26,0%
1000,6 53,5 47,7 90,0
II
45,48% 56,9% 97,7% 52,06%
1145,3 57,6 51,3 115,1
III
52,06% 61,2% 105,2% 33,2%
1059,6 55,7 49,7 98,4
Rata-rata
48,16% 59,25% 101,84% 28,39%
Kebutuhan 2200 94 48,8 346,5
Berdasarkan dari tabel diatas disimpulkan bahwa asupan makanan yang
dikonsumsi pasien yaitu energi 1059,6 kkal (48,16%) yaitu defisit, protein 55,7
gram (59 25%) yaitu defisit, lemak 49,7 gram (101,84%) yaitu baik dan
karbohidrat 98,4 gram (28,39%) yaitu defisit.
Perbandingan tingkat konsumsi (Depkes RI)
Kebutuhan lebih : > 120%
Baik : 90-119%
Sedang : 80-89%
Kurang : 70-79%
Defisit : < 70%
B. Nutritional Diagnosis
Domain Asupan
NI-3.1 Asupan cairan penuh tidak adekuat (P) berkaitan rasa tidak nyaman dan nafsu
makan kurang (E) ditandai dengan asupan makan kurang E =1059,6 kkal ( 48,16%)
yaitu defisit, P = 55,7 gr (59,25%) yaitu defisit, KH = 98,4 gr (28,39%) yaitu defisit.
23
Domain Klinis
NC-3 Berat badan kurang (P) berkaitan pola makan salah terkait nafsu makan menurun
(E) ditandai dengan IMT = 16,7 kg/m2 (malnutrisi tingkat berat).
Domain Perilaku
-
C. Intervention
1. perhitungan kebutuhan
BBI = (TB – 100) – 10%
= (168 – 100) – 10%
= 68 – 6,8
= 61,2 kg
𝐵𝐵 47 47
IMT = = = = 16,7 kg/M2
(𝑇𝐵)² (1,68)² 2,8
TTE = 1292 x FS x FA
= 1292 x 1,3 x 1,3
= 2183,48 dibulatkan = 2200 kkal
PROTEIN = 2,0/ kg BB
= 2,0 x 47 = 94 gr
94 𝑥 4
% = x 100 = 17 %
2200
20 440
LEMAK = x 2200 = = 48,8 gr
100 9
24
63 1386
KH = x 2200 = = 346,5 gr
100 4
Jadi kebutuhannya :
Kebutuhan kalori = 1926,8 kkal
Kebutuhan karbohidrat = 346,5 gr
Kebutuhan protein = 94 gr
Kebutuhan lemak = 48,8 gr
2. Jenis Diet : Diet TKTP
3. Bentuk Makanan : Makanan cair penuh
4. Frekuensi makan : 3x makan utama 2x selingan
5. Rute makan : Oral
6. Tujuan Diet
- Menaikkan berat badan hingga mencapai berat badan normal
- Memberikan makanan yang dapat memenuhi kebutuhan zat gizi untuk mencegah
dan mengurangi kerusakan jaringan lebih lanjut.
7. Syarat Diet
- energi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan yaitu 2200 kkal
- pemberian protein tinggi di berikan sesuai kebutuhan yaitu 94 gram, untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan. Utamakan protei dengan nilai
biologis tinggi
- Pemberian lemak sesuai kebutuhan yaitu 48,8 gram
- Karbohidrat diberikan sesuain dengan kebutuhan yaitu 346,5 gram
- vitamin, jika perlu beri suplemen untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat,
terutama vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan untuk
mempercepat proses penyembuhan
- makanan sebaiknya mudah cerna
- bentuk makanan yang diberikan sesuia dengan keadaan dan kemampuan penderita
untuk menerima diet yang diberikan
25
8. konseling Gizi
- Menginformasikan tentang penyakit yang diderita pasien
- Menginformasikan bahwa pola makan harus konsisten terkait makanan yang
disajikan
- Mendiskusikan hambatan perubahan pola makan yang harus dilakukan pasien
- Memberika motivasi kepada pasien supaya dapat menjalankan diet degan baik.
RR : 24 x/ menit
T : 38,2 °C
Hari II : Lemas, batuk, meriang
TD : 85/53 mmHg
HR : 89 x/ menit
RR : 24 x/ menit
T : 38,3 °C
Hari III : Lemas, batuk
TD : 70/50 mmHg
HR : 83 x/ menit
RR : 24 x/ menit
T : 37,2 °C
Evaluasi :
Pasien tetap harus menjalankan perawatan selanjutnya
dikarenakan keadaan pasien yang belum begitu membaik.
Biokimia -
27
Hari ke-I
Food Recall 24 jam
Nama : Sf Tgl pengambilan data : 16 Mei 2018
Umur : 38 tahun Enumerator : Rina Wahyu
Hare ke-I
Nama : Tn. Sf
Umur : 38 tahun
JK : Laki-laki
Alamat :-
BB : 47 kg
TB : 168 cm
Protein
Bahan Makanan Berat Energi LEMAK HA
Hewani Nabati
Susu frisian flag 87,5 405,7 18,9 0,0 16,6 47,8
Gula pasir 35 127,4 0,0 0,0 0,0 32,9
Tepung maizena 8,75 30,0 0,0 0,0 0,0 7,4
Telur ayam 290 469,8 37,1 0,0 33,4 2,0
Asupan 1033,0 56,0 50,0 90,1
Kebutuhan 2200 94 48,8 346,5
% kebutuhan 46,9 % 60 % 102,4% 26,0%
Berdasarkan dari tabel diatas disimpulkan bahwa asupan makanan yang
dikonsumsi pasien yaitu energi 1033,0 kkal (46,9%) yaitu defisit, protein 56,0 gram (60%)
yaitu defisit, lemak 50,0 gram (102,4%) yaitu baik dan karbohidrat 90,1 gram (26,0%)
yaitu defisit.
Perbandingan tingkat konsumsi (Depkes RI)
Kebutuhan lebih : > 120%
Baik : 90-119%
Sedang : 80-89%
Kurang : 70-79%
Defisit : < 70%
29
Hari ke-II
Food Recall 24 jam
Nama : Sf Tgl pengambilan data : 17 Mei 2018
Umur : 38 tahun Enumerator : Rina Wahyu
Hare ke-II
Nama : Tn. Sf
Umur : 38 tahun
JK : Laki-laki
Alamat :-
BB : 47 kg
TB : 168 cm
Protein
Bahan Makanan Berat Energi LEMAK HA
Hewani Nabati
Susu frisian flag 87,5 405,7 18,9 0,0 16,6 47,8
Gula pasir 35 127,4 0,0 0,0 0,0 32,9
Tepung maizena 8,75 30,0 0,0 0,0 0,0 7,4
Telur ayam 270 437,4 34,6 0,0 31,1 1,9
Asupan 1000,6 53,5 47,7 90,0
Kebutuhan 2200 94 48,8 346,5
% kebtuhan 45,48% 56,9% 97,7% 52,06%
Berdasarkan dari tabel diatas disimpulkan bahwa asupan makanan yang
dikonsumsi pasien yaitu energi 1000,6 kkal (45,48%) yaitu defisit, protein 53,5 gram
(56,9%) yaitu defisit, lemak 47,7 gram (97,7%) yaitu baik dan karbohidrat 90,0 gram
(52,06%) yaitu defisit.
Perbandingan tingkat konsumsi (Depkes RI)
Kebutuhan lebih : > 120%
Baik : 90-119%
Sedang : 80-89%
Kurang : 70-79%
Defisit : < 70%
31
Hari ke-III
Food Recall 24 jam
Nama : Sf Tgl pengambilan data : 18 Mei 2018
Umur : 38 tahun Enumerator : Rina Wahyu
Hare ke-III
Nama : Tn. Sf
Umur : 38 tahun
JK : Laki-laki
Alamat :-
BB : 47 kg
TB : 168 cm
Protein
Bahan Makanan Berat Energi LEMAK HA
Hewani Nabati
Susu frisian flag 112,5 521,7 24,3 0,0 21,4 61,4
Gula pasir 45 163,8 0,0 0,0 0,0 42,3
Tepung maizena 11,25 38,6 0,0 0,0 0,0 9,6
Telur ayam 260 421,2 33,3 0,0 29,9 1,8
Asupan 1145,3 57,6 51,3 115,1
Kebutuhan 2200 94 48,8 346,5
% kebutuhan 52,06% 61,2% 105,2% 33,2%
Berdasarkan dari tabel diatas disimpulkan bahwa asupan makanan yang
dikonsumsi pasien yaitu energi 1145,3 kkal (52,06%) yaitu defisit, protein 57,6 gram
(61,2%) yaitu defisit, lemak 51,3 gram (105,2%) yaitu baik dan karbohidrat 115,1 gram
(33,2%) yaitu defisit.
Perbandingan tingkat konsumsi (Depkes RI)
Kebutuhan lebih : > 120%
Baik : 90-119%
Sedang : 80-89%
Kurang : 70-79%
Defisit : < 70%