Sistem Pernafasan
Berdasarkan Anatomi
Fungsi :
- konduksi : Mengalirkan udara ke dan
dari paru – paru
- Menyiapkan udara yang masuk :
1.debu difiltrasi / dibersihkan : rambut , silia
2.udara di lembabkan : mucus dan secret serosa
3. udara di hangatkan : pembuluh darah
Bronkiolus respiratorius
• Dinding nya diselingi oleh bnyaak
alveolus tempat terjadinya
pertukaran gas
• epitel kuboid bersilia, tetapi pada
bagian yang lebih distal silia sudah
tidak ditemukan.
• Semakin ke arah distal bronkiolus,
akan semkain banyak alveolus
Ductus Alveolaris
• Terdapat 2 lapisan:
• Pleura visceral : membran yang melekat
pada jaringan paru
• Pleura parietal: membran yang melapisi ddg
thorax
• Kedua lapisan terdiri dari sel mesotel
gepeng selapis dan jaringan ikat tipis yg
mengandung serat kolagen dan elastin
• Rongga pleura yg terdapat di antara lapisan
visceral dan parietal, tardapat cairan serosa
tipis sebagai pelumas yang memudahkan
pergeseran antara permukaan pleura selama
gerakan pernapasan
Pembuluh darah Paru
VASA VASORUM
ARTERI SEDANG
MIKROSKOPIS:
• TUNICA INTIMA
• ENDOTEL
• LAPISAN SUBENDOTEL: JARINGAN PENGIKAT DENGAN KADANG-
KADANG SEDIKIT SEL-SEL OTOT POLOS
• MEMBRANA ELASTICA INTERNA : MENCOLOK (BERGELOMBANG)
• TUNICA MEDIA
• LAPISAN JARINGAN OTOT POLOS DAPAT MENCAPAI: 40 LAP.
• DI ANTARA LAPISAN OTOT POLOS TERDAPAT LAPISAN ELASTIS
BERCAMPUR SERAT RETIKULER
• OTOT POLOS TERSUSUN MELINGKAR
• MEMBRANA ELASTICA EXTERNA
• TUNICA ADVENTITIA
• MUNGKIN LEBIH TEBAL DARIPADA TUNICA MEDIA
• SERAT-SERAT ELASTIS, KOLAGEN MEMANJANG, FIBROBLAS
• VASA VASORUM
ARTERI SEDANG
TUNIKA ELASTIKA PADA ARTERIA SEDANG
ARTERIOL
ARTERIOLA
BESAR
ARTERIOLA
KECIL
VENA
• CIRI
• MENGANGKUT DARAH KE JANTUNG
• JUMLAH LEBIH BESAR DARIPADA ARTERIA
• MENDEKATI JANTUNG DIAMETER MAKIN BESAR
• BIASANYA BERADA DI DEKAT ARTERINYA
• KETEBALAN DINDING LEBIH TIPIS DENGAN VALVULA
• BIASANYA PADA SEDIAAN DALAM KONDISI KOLAPS
• KLASIFIKASI:
• VENA BESAR
• VENA SEDANG
• VENA KECIL = VENULA
• DINDING
• TUNICA INTIMA
• TUNICA MEDIA
• TUNICA ADVENTITIA
VENA BESAR
MIKROSKOPIS
• TUNICA INTIMA ( 45 m - 68 m)
• ENDOTEL
• JARINGAN PENGIKAT SANGAT TIPIS
• TUNICA MEDIA
• TIDAK BERKEMBANG DENGAN BAIK
• SERINGKALI TIDAK ADA
• TUNICA ADVENTITIA
• MERUPAKAN BAGIAN UTAMA DARI DINDING
• JARINGAN PENGIKAT: SERABUT ELASTIS DAN SERABUT
KOLAGEN YANG MEMANJANG
• TERUTAMA MENGANDUNG SERABUT OTOT POLOS
MEMANJANG
CONTOH: VENA CAVA, VENA PORTAE, V. LIENALIS.
VENA BESAR
OTOT
POLOS
OTOT
POLOS
TUNICA MEDIA
CUKUP TEBAL
VENA SEDANG (2 - 9 mm)
MIKROSKOPIS
• TUNICA INTIMA (TIPIS)
• SEL ENDOTEL
• JARINGAN PENGIKAT TIPIS SEDIKIT SERABUT ELASTIS
• TUNICA MEDIA (LEBIH TIPIS DARIPADA ARTERI SEDANG)
• TERUTAMA SEL OTOT POLOS SIRKULER
• OTOT POLOS DIPISAHKAN SER. KOLAGEN MEMANJANG
• SEDIKIT FIBROBLAS
• TUNICA ADVENTITIA (LEBIH TEBAL DARIPADA TUNICA MEDIA)
• JARINGAN PENGIKAT LONGGAR DENGAN BERKAS TEBAL
SERABUT KOLAGEN MEMANJANG DAN ANYAMAN SERABUT
ELASTIS
• BAGIAN DALAM SERING ADA BERKAS SEL-SEL OTOT POLOS
MEMANJANG
VENA SEDANG (2 - 9 mm)
VENULA (15 m - 200 m)
KATUP
KATUP
ARTERIOL DAN VENULA
MEMBRANA ELASTICA
INTERNA
• Kapiler
• Terdiri atas selapis sel endotel yg tergulung membentuk suatu saluran
• Perisit sel yg berasal dr mesenkim yg mengelilingi lapisan endotel di sepanjang kapiler
Asfiksia
Asfiksia adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan pertukaran udara pada saluran
pernafasan sehingga di dalam darah kekurangan oksigen dan terjadi penumpukan
karbondioksida
Patofisiologi :
1. Obstruksi saluran nafas
2. Ketidakmampuan darah dalam mengangkut oksigen
3. Ketidakmampuan jaringan dalam mengambil oksigen dalam darah
4. Henti Sirkulasi <<<Oksigen dan Karbondioksida>>>>
Etiologi Asfiksia
• Sebab alamiah : Penyakit jantung, penyakit paru
• Trauma mekanik : Pembekapan, pencekikan, penjeratan dan
penggantungan
• Asfiksia karena tenggelam
• Asfiksia karena racun
Fase Asfiksia
• Fase dyspnea
Berlangsung kira-kira 4 menit. Terjadi akibat rendahnya kadar oksigen dan
tingginya kadar karbon dioksida. Tingginya kadar karbon dioksida akan
merangsang medulla oblongata sehingga terjadi perubahan pada pernapasan,
nadi dan tekanan darah. Pernapasan terlihat cepat, berat, dan sukar. Nadi teraba
cepat. Tekanan darah terukur meningkat.
• Fase konvulsi
Terjadi kira-kira 2 menit. Awalnya berupa kejang klonik lalu kejang tonik
kemudian opistotonik. Kesadaran mulai hilang, pupil dilatasi, denyut jantung
lambat, dan tekanan darah turun.
• Fase Apneu
Berlangsung kira-kira 1 menit. Fase ini dapat kita amati berupa
adanya depresi pusat pernapasan (napas lemah), kesadaran
menurun sampai hilang dan relaksasi spingter.
• Fase Akhir Asfiksia
Ditandai oleh adanya paralisis pusat pernapasan lengkap. Denyut
jantung beberapa saat masih ada lalu napas terhenti kemudian
mati.
Tanda-tanda Asfiksia
• Cyanosis pada mukosa bibir, jaringan di bawah kuku, ujung-ujung jari
• Dilatasi kapiler
• Stasis kapiler
• Peningkatan tekanan kapiler
• Peningkatan permeabilitas kapiler (+) Tardieu’s spots dan
relaksasi sphincter
Pada kasus bunuh diri dengan
menggantung diri
• Bila pengikatan tali di atas kartilago tiroid maka basis lidah akan
ditolak ke atas dan ke belekang terhadap posterior faring,
hingga saluran nafas tertutup dan akhirnya terjadi asfiksia (in-
case)
• Bila pengikatan di bawah kartilago tiroid maka secara langsung
akan menekan laring dan menimbulkan tanda- tanda asfiksia
lebih jelas
Pengikatan tali di atas Terjadi pelebaran pembuluh
kartilago tiroid darah kapiler
basis lidah akan ditolak ke atas dan ke
belekang terhadap posterior faring Tardieu’s spot (ptechiae)
pada konjungtiva bulbi, otak
Penutupan jalan nafas kaliks kedua ginjal dan limpa
Kadar O2 rendah