Anatomi
Bagian Otak
Otak besar (Serebrum)
Lapisan Pelindungan Otak
Duramater
Arachnoidmater
Piamater
Faal Nyeri
Menyilang ke
antarior atau
Dorsal root Medula Cortex
lateral mesensefalon Thalamus
ganglion Oblongata cerebri
spinotalamiku
s
Jaras Sensoris
Columna Dorsalis
Mesencephalone
Pons
Capsula Interna
Medula Oblongata
Anterior Lateral
Spinal Cord
Skeletal Muscle
Biokimia
Struktur Peka Nyeri
Sensitive Insensitive
Extracranial 1. Kulit,scalp, otot, tendon, fascia daerah kepala dan leher Tengkorak ( kecuali
2. Pembuluh darah (arteri ekstra kranial, arteri, nervus C2 periostemum
dan C3 ) terutama supra orbita
3. Struktur dental ( gigi geligi ) dan oksipital bawah )
4. Sinus paranasalis, oropharynx, dan rongga hidung
5. Rongga orbita beserta isinya
Migraine - Terdapat nausea dalam - Tidak ada bukti dari infark pada
migraine. MRI, CT
-
Tension Type Headache sekunder - Sifat nyeri kepala berdenyut - Tidak ada bukti dari infark pada
- Hanya unilateral ( sinistra ) MRI, CT
Stroke iskemik (stroke emboli ) - Symptoms terjadi mendadak - pada contrast, infarct iskemik
- Pada stroke iskemik,pasien tidak berwarna gelap ( hypodense )
menunjukkan gejala gastrointestinal
atau nyeri kepala.
KIE
• Mengontrol tekanan darah tetap stabil.
• Kontrol rutin untuk mengurangi faktor resiko.
• Olahraga
• Life style ( hindari merokok, konsumsi alkohol, dan penggunaan kokain) => FR
ICH
Prognosis
• Prinsip beneficience, yaitu prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang
ditujukan ke kebaikan pasien;
• Prinsip non maleficence, yaitu prinsip moral yang melarang tindakan yang
memperburuk keadaan pasien. Prinsip ini dikenal sebagai “primum non
nocere” atau “above all do no harm”,
• Prinsip autonomi, yaitu prinsip moral yang menghormati hak-hak pasien,
terutama hak autonomi pasien (the rights to self determination),
• Prinsip justice, yaitu prinsip moral yang mementingkan fairness dan keadilan
dalam mendistribusikan sumberdaya (distributive justice
KOMPLIKASI
Vasospasme
• Umumnya terjadi karena aneurisma otak pecah, atau perdarahan dari pembuluh darah. (kompensasi
perdarahan).
• Sekitar 3 sampai 10 hari setelah pendarahan itu, arteri di otak dapat kontrak (kejang), membatasi aliran darah
ke otak. Kemudian, jaringan otak tidak mendapatkan oksigen yang cukup dan dapat mati, seperti pada stroke
iskemik. Vasospasm dapat menyebabkan gejala miripdengan stroke iskemik, seperti kelemahan atau
hilangnya sensasi pada satusisi tubuh, kesulitan menggunakan atau memahami bahasa, vertigo, dan
koordinasi terganggu.
Hidrocephalus
• Dalam waktu 24 jam, darah dari perdarahan subaraknoid dapat membeku. Darah beku dapat mencegah
cairan di sekitar otak (cairan serebrospinal) dari pengeringan seperti biasanya tidak. Akibatnya, darah
terakumulasi dalam otak, peningkatan tekanan dalam tengkorak. Hydrocephalus mungkin akan menyebabkan
gejala seperti sakit kepala,mengantuk, kebingungan, mual, dan muntah-muntah dan dapatmeningkatkan
risiko koma dan kematian.
• Aneurisma Rutur Blood Cloth Gangguan Absorbsi CSF Hidrocephalus
Kejang
• Biasanya terjadi kembali dalam 24 jam pertama setelah perdarahan
Supraventricular Takikardi
• Dikarenakan adanya hiperstimulasi dari
simpatis akibat adanya gangguan otonom
Rebleeding
• Insiden perdarahan ulang yang terbesar dalam
2 minggu pertama
• Biasanya karena hipertensi yang tidak di
control