Prodi : D3 Keperawatan
NIM : 211615
TUGAS KMB I
ANATOMI FISIOLOGI KEBUTUHAN
OKSIGENASI DAN PENCERNAAN
OKSIGENASI
Oksigenasi adalah proses penambahan O2 ke dalam sistem (kimia atau fisika). Oksigen
(O2) merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat dibutuhkan dalam proses
metabolism sel. Sebagai hasilnya,terbentuklah karbon dioksida,energy,dan air. Akan
tetapi,penambahan CO2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan memberikan dampak yang
cukup bermakna terhadap aktivitas sel.
Pemenuhan kebutuhan oksigen adalah bagian dari kebutuhan fisiologis menurut hierarki
Maslow. Kebutuhan oksigen diperlukan untuk proses kehidupan. Oksigen sangat berperan dalam
proses metabolism tubuh. Kebutuhan oksigen dalam tubuh harus terpenuhi karena apabila
kebutuhan oksigen dalam tubuh berkurang maka akan terjadi kerusakan pada jaringan otak dan
apabila hal tersebut berlangsung lama akan terjadi kematian. Sistem yang berperan dalam proses
pemenuhan kebutuhan adalah sistem pernafasan,persyarafan,dan kardiovaskuler.
Kapasitas (daya muat) udara dalam paru-paru adalah 4.500-5.000 ml (4,5-51). Udara
yang diperoses dalam paru-paru hanya sekitar 10% (kurang lebih 500 ml),yaitu yang dihirup
(inspirasi) dan yang dihembuskan (ekspirasi) pada pernafasan biasa.
Proses oksigenasi
Bernafas/pernafasan merupkan proses pertukaran udara diantara individu dan
lingkungannya dimana O2 yang dihirup (inspirasi) dan CO2 yang dibuang (ekspirasi).
Proses bernafas terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1. Ventilasi yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru
atau sebaliknya. Proses keluar masuknya udara paru-paru tergantung pada
perbedaan tekanan antara udara atmosfir dengan alveoli. Pada inspirasi,
dada ,mengembang, diafragma turun dan volume paru bertambah. Sedangkan
ekspirasi merupakan gerakan pasif. Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi :
Jenis pernafasan.
Berdasarkan organ yang terlibat dalam peristiwa inspirasi dan ekspirasi, orang sering
menyebut pernapasan dada dan pernapasan perut. Sebenarnya pernapasan dada dan pernapasan
perut terjadi secara bersamaan.
1. Pernapasan dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
Fase inspirasi
Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga
dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil
daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi.
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk
ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga
dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada
menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga
dada yang kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi –>
tulang rusuk terangkat (posisi datar) –> Paru-paru mengembang –> tekanan udara
dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar –> udara
luar masuk ke paru-paru.
Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi –> tulang rusuk menurun –> paru-paru
menyusut –> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan
tekanan udara luar –> udara keluar dari paru-paru.
2. Pernapasan perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang melibatkan otot diafragma.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
Fase inspirasi.
Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil
daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
Fase ekspirasi.
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diaframa ke posisi
semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada
menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi
lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang
kaya karbon dioksida keluar.
Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi –> posisi dari melengkung
menjadi mendatar –> paru-paru mengembang –> tekanan udara dalam paru-paru
lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar –> udara masuk
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:
otot diafraghma relaksasi –> posisi dari mendatar kembali melengkung –>
paru-paru mengempis –> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan
tekanan udara luar –> udara keluar dari paru-paru.
PENCERNAAN
Sistem pencernaan adalah sekelompok organ yang bekerja sama untuk mengubah
makanan menjadi energi dan nutrisi dasar untuk memberi makan seluruh tubuh. Makanan
melewati tabung panjang di dalam tubuh yang dikenal sebagai saluran pencernaan atau saluran
pencernaan (GI tract). Saluran pencernaan terdiri dari:
rongga mulut
faring
kerongkongan
lambung
usus kecil
usus besar
Selain saluran pencernaan, ada beberapa organ aksesoris sistem pencernaan penting yang
membantu tubuh mencerna makanan tetapi tidak ada makanan yang melewatinya. Organ asesoris
sistem pencernaan meliputi:
gigi
lidah
kelenjar ludah
hati
kantong empedu, dan
pankreas.
Untuk mencapai tujuan menyediakan energi dan nutrisi bagi tubuh, enam fungsi utama terjadi
dalam sistem pencernaan:
Proses menelan
Sekresi
Pencampuran dan gerakan
Pencernaan
Penyerapan
Pengeluaran
1. Mulut
Makanan memulai perjalanannya melalui sistem pencernaan di mulut, juga
dikenal sebagai rongga mulut. Di dalam mulut terdapat banyak organ tambahan
yang membantu pencernaan makanan—lidah, gigi, dan kelenjar ludah. Gigi
memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil, yang dibasahi oleh air liur
sebelum lidah dan otot lain mendorong makanan ke dalam faring.
2. Faring atau Tenggorokan
Faring, atau tenggorokan, adalah tabung berbentuk corong yang terhubung ke
ujung posterior mulut. Faring bertanggung jawab untuk melewati massa makanan
yang dikunyah dari mulut ke kerongkongan. Faring juga memainkan peran
penting dalam sistem pernapasan, karena udara dari rongga hidung melewati
faring dalam perjalanannya ke laring dan akhirnya ke paru- paru. Karena faring
memiliki dua fungsi yang berbeda, faring mengandung lipatan jaringan yang
dikenal sebagai epiglotis yang bertindak sebagai saklar untuk mengarahkan
makanan ke kerongkongan dan udara ke laring.
3. Kerongkongan
Kerongkongan adalah tabung berotot yang menghubungkan faring ke lambung
yang merupakan bagian dari saluran pencernaan bagian atas. Ia membawa massa
yang tertelan dari makanan yang dikunyah sepanjang panjangnya. Di ujung
bawah kerongkongan adalah cincin berotot yang disebut bagian bawah sfingter
esofagus atau sfingter jantung. Fungsi sfingter ini adalah untuk menutup ujung
kerongkongan dan menjebak makanan di lambung.
4. Lambung
Lambung adalah kantung otot yang terletak di sisi kiri rongga perut, tepat di
bawah diafragma. Pada rata-rata orang, perutnya kira-kira sebesar dua kepalan
tangan yang diletakkan bersebelahan. Organ utama ini bertindak sebagai tangki
penyimpanan makanan sehingga tubuh memiliki waktu untuk mencerna makanan
besar dengan baik. Lambung juga mengandung asam klorida dan enzim
pencernaan yang melanjutkan pencernaan makanan yang dimulai di mulut.
5. Usus halus
Usus halus adalah tabung tipis panjang dengan diameter sekitar 1 inci dan panjang
sekitar 10 kaki yang merupakan bagian dari saluran pencernaan bagian bawah.
Itu terletak tepat di bawah perut dan mengambil sebagian besar ruang di rongga
perut. Seluruh usus halus melingkar seperti selang dan permukaan bagian dalam
penuh dengan banyak tonjolan dan lipatan. Lipatan ini digunakan untuk
memaksimalkan pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi. Pada saat makanan
meninggalkan usus kecil, sekitar 90% dari semua nutrisi telah diekstraksi dari
makanan yang masuk.
6. Hati dan Kandung Empedu
Hati adalah organ aksesori berbentuk segitiga dari sistem pencernaan yang
terletak di sebelah kanan lambung, tepat di bawah diafragma dan di atas usus
kecil. Hati memiliki berat sekitar 3 pon dan merupakan organ terbesar kedua
dalam tubuh. Hati memiliki banyak fungsi yang berbeda di dalam tubuh, tetapi
fungsi utama hati dalam pencernaan adalah produksi empedu dan sekresinya ke
dalam usus kecil. Kantung empedu adalah organ kecil berbentuk buah pir yang
terletak tepat di belakang hati. Kantung empedu digunakan untuk menyimpan dan
mendaur ulang kelebihan empedu dari usus kecil sehingga dapat digunakan
kembali untuk pencernaan makanan berikutnya.
7. Pankreas
Pankreas adalah kelenjar besar yang terletak tepat di inferior dan posterior
lambung. Panjangnya sekitar 6 inci dan berbentuk seperti ular pendek dan kental
dengan "kepala" terhubung ke duodenum dan "ekor" menunjuk ke dinding kiri
rongga perut. Pankreas mengeluarkan enzim pencernaan ke dalam usus kecil
untuk menyelesaikan pencernaan kimiawi makanan.
8. Usus besar
Usus besar adalah tabung panjang dan tebal dengan diameter sekitar 2,5 inci dan
panjang sekitar 5 kaki. Itu terletak tepat di bawah lambung dan membungkus
batas superior dan lateral usus kecil. Usus besar menyerap air dan mengandung
banyak bakteri simbiosis yang membantu pemecahan limbah untuk mengekstrak
sejumlah kecil nutrisi. Kotoran di usus besar keluar dari tubuh melalui lubang
anus.
1. Proses menelan
Fungsi pertama dari sistem pencernaan adalah menelan, atau asupan makanan. Mulut
bertanggung jawab untuk fungsi ini, karena merupakan lubang di mana semua makanan
masuk ke dalam tubuh. Mulut dan perut juga bertanggung jawab untuk penyimpanan
makanan saat menunggu untuk dicerna. Kapasitas penyimpanan ini memungkinkan tubuh
untuk makan hanya beberapa kali setiap hari dan menelan lebih banyak makanan
daripada yang dapat diproses pada satu waktu.
2. Sekresi
Dalam sehari, sistem pencernaan mengeluarkan sekitar 7 liter cairan. Cairan ini termasuk
air liur, lendir, asam klorida, enzim, dan empedu. Air liur membasahi makanan kering
dan mengandung amilase saliva, enzim pencernaan yang memulai pencernaan
karbohidrat. Lendir berfungsi sebagai penghalang pelindung dan pelumas di dalam
saluran GI. Asam klorida membantu mencerna makanan secara kimiawi dan melindungi
tubuh dengan membunuh bakteri yang ada dalam makanan kita. Enzim seperti mesin
biokimia kecil yang membongkar makromolekul besar seperti protein, karbohidrat, dan
lipid menjadi komponen yang lebih kecil. Akhirnya, empedu digunakan untuk
mengemulsi massa besar lipid menjadi butiran kecil untuk memudahkan pencernaan.
3. Pencampuran dan Gerakan
Sistem pencernaan menggunakan 3 proses utama untuk memindahkan dan mencampur
makanan:
Menelan
Menelan adalah proses menggunakan otot polos dan rangka di mulut, lidah, dan
faring untuk mendorong makanan keluar dari mulut, melalui faring, dan masuk ke
kerongkongan.
Peristaltik
Peristaltik adalah gelombang otot yang berjalan sepanjang saluran GI,
memindahkan sebagian makanan yang dicerna dalam jarak pendek ke bawah
saluran. Dibutuhkan banyak gelombang peristaltik agar makanan berjalan dari
kerongkongan, melalui lambung dan usus , dan mencapai ujung saluran
pencernaan.
Segmentasi
Segmentasi hanya terjadi di usus kecil karena segmen usus pendek berkontraksi
seperti tangan meremas tabung pasta gigi. Segmentasi membantu meningkatkan
penyerapan nutrisi dengan mencampur makanan dan meningkatkan kontaknya
dengan dinding usus.
4. Pencernaan
Pencernaan adalah proses mengubah potongan besar makanan menjadi bahan kimia
komponennya. Pencernaan mekanis adalah pemecahan fisik dari potongan besar makanan
menjadi potongan-potongan kecil. Cara pencernaan ini dimulai dengan mengunyah
makanan oleh gigi dan dilanjutkan melalui pencampuran otot makanan oleh lambung dan
usus. Empedu yang diproduksi oleh hati juga digunakan untuk memecah lemak secara
mekanis menjadi butiran-butiran yang lebih kecil.Sementara makanan dicerna secara
mekanis, makanan juga dicerna secara kimiawi karena molekul yang lebih besar dan
lebih kompleks dipecah menjadi molekul yang lebih kecil yang lebih mudah diserap.
Pencernaan kimiawi dimulai di mulut dengan amilase saliva dalam saliva
memecah karbohidrat kompleks menjadi karbohidrat sederhana. Enzim dan asam di
lambung melanjutkan pencernaan kimiawi, tetapi sebagian besar pencernaan kimiawi
terjadi di usus kecil berkat kerja pankreas. Pankreas mengeluarkan koktail pencernaan
yang sangat kuat yang dikenal sebagai jus pankreas, yang mampu mencerna lipid,
karbohidrat, protein, dan asam nukleat. Pada saat makanan telah meninggalkan
duodenum , telah direduksi menjadi bahan kimia penyusunnya—asam lemak, asam
amino, monosakarida, dan nukleotida.
5. Penyerapan
Setelah makanan direduksi menjadi bahan penyusunnya, makanan siap diserap tubuh.
Penyerapan dimulai di perut dengan molekul sederhana seperti air dan alkohol yang
diserap langsung ke dalam aliran darah. Sebagian besar penyerapan terjadi di dinding
usus kecil, yang terlipat rapat untuk memaksimalkan luas permukaan yang bersentuhan
dengan makanan yang dicerna. Darah kecil dan pembuluh limfatik di dinding usus
mengambil molekul dan membawanya ke seluruh tubuh. Usus besar juga terlibat dalam
penyerapan air dan vitamin B dan K sebelum feses meninggalkan tubuh.
6. Pengeluaran (Anus)
Fungsi terakhir dari sistem pencernaan adalah ekskresi limbah dalam proses yang dikenal
sebagai buang air besar melalui Anus. Buang air besar mengeluarkan zat yang tidak dapat
dicerna dari tubuh sehingga tidak menumpuk di dalam usus. Waktu buang air besar
dikendalikan secara sukarela oleh bagian otak yang sadar, tetapi harus dilakukan secara
teratur untuk mencegah cadangan bahan yang tidak dapat dicerna.