Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST BPH Tn “M” DENGAN

GANGGUAN PEMENUHAN PERAWATAN KEBERSIHAN DIRI


(PERSONAL HYGIENE)
DI BANGSALBOUGENVILE RSUD KOTA
YOGYAKARTA

Oleh
Salsabila Aulia Arya Putri
NIM : 211615

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


POLTEKKES KARYA HUSADA YOGYAKARTA
TAHUN 2022
Halaman Pengesahan 

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN


PEMENUHAN PERAWATAN KEBERSIHAN DIRI (PERSONAL
HYGIENE)
DI BANGSALBOUGENVILE RSUD KOTA
YOGYAKARTA

Yogyakarya, 29 November 2022

Praktikan

……………………………………………

Mengetahui

Pembimbing akademi lapangan Pembimbing

(………………………………...) (…………………………)
A. Laporan Pendahuluan
1. Konsep gangguan
a. Definisi personal hygiene

b. Personal Hygiene
berasal dari bahasa
Yunani yaitu
personal yang
artinya
c. perorangan dan
hygiene berarti sehat.
Jadi personal hygiene
merupakan suatu
tindakan
d. untuk memelihara
kebersihan dan
kesehatan seseorang
untuk kesejahteraan
fisik dan
e. psikis. Perawatan
diri adalah salah
satu kemampuan
dasar manusia dalam
memenuhi
f. kebutuhan guna
mempertahankan
kehidupannya,
kesehatan,
kesejahteraan, sesuai
dengan
g. kondisi kesehatan,
klien dinyatakan
terganggu
keperawatan dirinya
jika tidak dapat
h. melakukan
perawatan diri
(Depkes 2000).
Ukuran kebersihan
atau penampilan
seseorang
i. dalam pemenuhan
kebutuhan Personal
Hygiene berbeda
pada setiap orang
sakit karena
j. terjadi gangguan
pemenuhan
kebutuhan. Perawat
dapat memberikan
informasi-informasi
k. tentang personal
hygiene yang lebih
baik terkait dengan
waktu atau frekuensi
aktifitas,
l. dan cara yang benar
dalam melakukan
perawatan diri.
m. Cara perawatan diri
manusia untuk
memelihara
kesehatan mereka
disebut hygiene
n. perorangan (Potter
& Perry. 2005).
Personal hygiene
adalah upaya
seseorang dalam
o. memelihara
kebersihan dan
kesejahteraan dirinya
untuk memperoleh
kesejahteraan fisik
p. (Muhammad, 2007)
q. Personal Hygiene
berasal dari bahasa
Yunani yaitu
personal yang
artinya
r. perorangan dan
hygiene berarti sehat.
Jadi personal hygiene
merupakan suatu
tindakan
s. untuk memelihara
kebersihan dan
kesehatan seseorang
untuk kesejahteraan
fisik dan
t. psikis. Perawatan
diri adalah salah
satu kemampuan
dasar manusia dalam
memenuhi
u. kebutuhan guna
mempertahankan
kehidupannya,
kesehatan,
kesejahteraan, sesuai
dengan
v. kondisi kesehatan,
klien dinyatakan
terganggu
keperawatan dirinya
jika tidak dapat
w. melakukan
perawatan diri
(Depkes 2000).
Ukuran kebersihan
atau penampilan
seseorang
x. dalam pemenuhan
kebutuhan Personal
Hygiene berbeda
pada setiap orang
sakit karena
y. terjadi gangguan
pemenuhan
kebutuhan. Perawat
dapat memberikan
informasi-informasi
z. tentang personal
hygiene yang lebih
baik terkait dengan
waktu atau frekuensi
aktifitas,
aa. dan cara yang benar
dalam melakukan
perawatan diri.
bb. Cara perawatan diri
manusia untuk
memelihara
kesehatan mereka
disebut hygiene
cc. perorangan (Potter
& Perry. 2005).
Personal hygiene
adalah upaya
seseorang dalam
dd. memelihara
kebersihan dan
kesejahteraan dirinya
untuk memperoleh
kesejahteraan fisik
ee. (Muhammad, 2007)
ff. Personal Hygiene
berasal dari bahasa
Yunani yaitu
personal yang
artinya
gg. perorangan dan
hygiene berarti sehat.
Jadi personal hygiene
merupakan suatu
tindakan
hh. untuk memelihara
kebersihan dan
kesehatan seseorang
untuk kesejahteraan
fisik dan
ii. psikis. Perawatan
diri adalah salah
satu kemampuan
dasar manusia dalam
memenuhi
jj. kebutuhan guna
mempertahankan
kehidupannya,
kesehatan,
kesejahteraan, sesuai
dengan
kk. kondisi kesehatan,
klien dinyatakan
terganggu
keperawatan dirinya
jika tidak dapat
ll. melakukan
perawatan diri
(Depkes 2000).
Ukuran kebersihan
atau penampilan
seseorang
mm. dalam
pemenuhan
kebutuhan Personal
Hygiene berbeda
pada setiap orang
sakit karena
nn. terjadi gangguan
pemenuhan
kebutuhan. Perawat
dapat memberikan
informasi-informasi
oo. tentang personal
hygiene yang lebih
baik terkait dengan
waktu atau frekuensi
aktifitas,
pp. dan cara yang benar
dalam melakukan
perawatan diri.
qq. Cara perawatan diri
manusia untuk
memelihara
kesehatan mereka
disebut hygiene
rr. perorangan (Potter
& Perry. 2005).
Personal hygiene
adalah upaya
seseorang dalam
ss. memelihara
kebersihan dan
kesejahteraan dirinya
untuk memperoleh
kesejahteraan fisik
tt. (Muhammad, 2007)
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu
personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Jadi
personal hygiene merupakan suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar
manusia dalam memenuhi kebutuhan guna mempertahankan
kehidupannya, kesehatan, kesejahteraan, sesuai dengan kondisi
kesehatan, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika
tidak dapat melakukan perawatan diri (Depkes 2000).
Personal hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang
dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik
maupun psikologis (Alimul, 2006). Pemenuhan personal hygiene
diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan.
Kebutuhan personal hygiene ini diperlukan baik pada orang sehat
maupun pada orang sakit. Praktik personal hygiene bertujuan
untuk peningkatan kesehatan dimana kulit merupakan garis tubuh
pertama dari pertahanan melawan infeksi. Dengan implementasi
tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga untuk
melakukan tindakan itu maka akan menambah tingkat
kesembuhan pasien (Potter & Perry, 2005).
Pemeliharaan personal hygiene berarti tindakan
memelihara kebersihan dan kesehatan diri seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikisnya. Seseorang dikatakan memiliki
personal hygiene baik apabila, orang tersebut dapat menjaga
kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, gigi dan
mulut, rambut, mata, hidung, dan telinga, kaki dan kuku, genitalia,
serta kebersihan dan kerapihan pakaiannya.

b. Anatomi fisiologi
Sistem intergumen terdiri atas kulit,lapisan subkutan
dibawah kulit dan perlengkapannya seperti kelenjar dan
kuku,kulit,lapisan yaitu lapisan epidermis yang terdapat pada
bagian atas yang banyak mengandung sel-sel epitel. Sel – sel
epitel ini mudah sekali mengalami regenerasi .lapisan ini tidak
mengandung pembuluh darah. Lapisan dermis yang terdiri atas
jaringan otot,saraf folikel rambut dan kelenjar. Pada kulit terdapat
2 kelenjar yaitu :
1. Kelenjar sebasea yang menghasilkan minyak yang disebut
sebum yang berfungsi meminyaki kulit dan rambut.
2. Kelenjar serumen yang terdapat dalam telinga yang berfungsi
sebagai pelumas dan berwarna coklat.
Lapisan hypodermis atau subkutan  terdiri dari pembuluh
darah,syaraf,limfa dan jaringan pengikat yang berisi sel
lemak.jaringan lemak adalah insulator panas bagi tubuh subkutan
juga menjadi pendukung lapisan kulit atas yang menahan stessor
dan tekanan tanpa injury. Kaki,tangan dan kuku selalu
diperuntukkan untuk memberi perhatian yang khusus untuk
mencegah infeksi. Apakah ada luka pada kulit termasuk adakah
pertumbuhan atau luka pada kulit bagian atas,bisa nyeri dan pada
pasien normal kemampuan berjalan.kuku adalah jaringan epitel
yang tumbuh dari akar nail bad,yang terletak dikulit pada nail
groove yang disembunyikan oleh fad kulit,disebut euticle.kuku
juga memiliki body nail.itu berbentuk area putih disebut lunula di
bawah kuku terdapat lapisan epitel disebut nail bed kuku yang
normal dan sehat transparan .lembut dan konveks dengan warna
nail bed merah jambu penyakit dapat mempengaruhi bentuk
ketebalan dan curvature dari kulit.

c. Klasifikasi
Menurut KDM Tarwoto Wartonah, macam-macam personal
hygiene, yaitu:
1. Perawatan kulit kepala dan rambut.
2. Perawatan mata.
3. Perawatan hidung.
4. Perawatan telinga.
5. Perawatan kuku kaki dan tangan.
6. Perawatan genetalia.
7. Perawatan kulit seluruh tubuh.

Sedangkan menurut KDM Wahit Iqbal Mubarak, SKM dan


Ns. Nurul Chayatin, S.Kep, sama dengan macan personal
hygiene menurut KDM Tarwoto Wartonah hanya saja ditambah
dengan perawatan gigi dan mulut.

d. Etiologi
1. Gangguan kognitif
2. Penurunan motivasi
3. Kendala lingkungan (ketidaksediaan sarana dan prasarana)
4. Kelemahan
5. Karena sakit, sehingga tidak mampu melakukan sendiri
6. Kurangnya pengetahuan dan informasi
7. Keterbatasan biaya
8. Lingkungan yang tidak mendukung
9. Tidak adanya fasilitas yang memadai

Menurut Tarwoto Wartonah factor-factor yang mempengaruhi


personal hygiene adalah:
1. Citra tubuh
Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang
tentang penampilan fisiknya. Personal hygiene yang baik
akan mempengaruhi terhadap peningkatan citra tubuh
individu. Gambaran individu terhadap dirinya sangat
mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya
perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap
kebersihannya.
2. Praktik social
Kebiasaan keluarga, jumlah orang di rumah, dan
ketersediaan air panas atau air mengalir hanya merupakan
beberapa faktor yang mempengaruhi perawatan personal
hygiene. Praktik personal hygiene pada lansia dapat berubah
dikarenakan situasi kehidupan, misalnya jika mereka tinggal
dipanti jompo mereka tidak dapat mempunyai privasi dalam
lingkungannya yang baru. Privasi tersebut akan mereka
dapatkan dalam rumah mereka sendiri, karena mereka tidak
mempunyai kemampuan fisik untuk melakukan personal
hygiene sendiri.
3. Status sosio ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti
sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo dan alat mandi yang
semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.

4. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan.
Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup.
Seseorang harus termotivasi untuk memelihara perawatan
diri. Seringkali pembelajaran tentang penyakit atau kondisi
yang mendorong individu untuk meningkatkan personal
hygiene. Misalnya pada pasien penderita Diabetes Melitus
selalu menjaga kebersihan kakinya.
5. Budaya
Kepercayaan kebudayaan dan nilai pribadi
mempengaruhi personal hygiene. Orang dari latar
kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik perawatan diri
yang berbeda. Disebagian masyarakat jika individu sakit
tertentu maka tidak boleh dimandikan
6. Kebiasaan seseorang
Setiap individu mempunyai pilihan kapan untuk mandi,
bercukur dan melakukan perawatan rambut. Ada kebiasaan
orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan
diri seperti penggunaan shampo, dan lain-lain.
7. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit, tentu kemampuan untuk merawat
diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.

e. Manifestasi klinis
Adapun gejala klinis dari personal hygiene adalah sebagai berikut
:
1.      Kulit kepala kotor dan rambut kusam,acak-acakan
2.      Hidung kotor dan telinga juga kotor
3.      Gigi kotor disertai mulut bau
4.      Kulit panjang dan tidak terawat
5.      Kuku panjang-panjang dan tidak terawat
6.      Badan kotor dan pakaian kotor
7.      Penampilan tidak rapi

f. Penatalaksanaan
Tindakan keperawatan dengan melakukan perawatan
pada kulit yang mengalami atau beresiko terjadi kerusakan
jaringan lebih lanjut khususnya pada daerah yang mengalami
tekanan (tonjolan). Dengan tujuan mencegah dan mengatasi
terjadinya luka dekubitus akibat tekanan lama dan tidak hilang.
Tindakan keperawatan pada pasien dengan cara mencuci dan
menyisir rambut. Tujuannya adalah membersihkan kuman yang
ada pada kulit kepala, menambah rasa nyaman, membasmi kutu
atau ketombe yang melekat pada kulit dan memperlancar sistem
peredaran darah di bawah kulit.
Tindakan keperawatan pada pasien dengan cara
membersihkan dan menyikat gigi dan mulut secara teratur.
Tujuan perawatan ini mencegah infeksi pada mulut akibat
kerusakan pada daerah gigi dan mulut, membantu menambah
nafsu makan dan menjaga kebersihan gigi dan mulut. Tindakan
keperawatan pada pasien yang tidak mampu merawat kuku
secara sendiri. Tujuannya adalah menjaga kebersihan kuku dan
mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat garukan dari kuku.

g. Patofisiologi
Personal hygiene adalah suatu upaya yang dilakukan
seseorang untuk memelihara kebersihan diri. Personal hygiene
dapat terganggu apabila individu sedang sakit. Selan itu fasilitas
yang kurang, kurangnya pengetahuan tentang personal hygiene
yang tepat, ekonomi yang kurang dan faktor lingkungan sekitar.
Akibatnya individu akan mrngalami defisit personal hygiene.
Apabila defisit personal hygiene individu terganggu, maka akan
menimbulkan dampak baik dilihat dari segi fisik maupun
psikologis. Dampak fisik yang mungkin muncul adalah:
1) Gangguan integritas kulit
2) Gangguan mukosa mulut
3) Infeksi pada mata dan telinga
4) Gangguan fisik pada kuku

Dampak psikologis yang mungkin muncul adalah:


1) Kebutuhan harga diri
2) Gangguan interaksi sosial
3) Aktualisasi diri
4) Gangguan rasa nyaman
5) Kebutuhan mencintai dicintai

h. Pemeriksaan fisik
1. Rambut
a) Keadaan kesuburan rambut
b) Keadaan rambut yang mudah rontok
c) Keadaan rambut yang kusam
d) Keadaan tekstur
2. Kepala
a) Botak atau alopesia
b) Ketombe
c) Berkutu
d) adakah eritemia
e) kebersihan
3. Mata
a) Apakah sklera ikterik
b) Apakah konjungtiva pucat
c) Kebersihan mata
d) Apakah gatal atau mata merah
4. Hidung
a) Adakah pilek
b) Adakah alergi
c) Adakah perubahan penciuman
d) Kebersihan hidung
e) Keadaan membrana mukosa
f) Adakah septum deviasi
5. Mulut
a) Keadaan mukosa mulut
b) Kelembapan
c) adanya lesi
d) kebersihan

6. Gigi
a) Adakah kurang gigi
b) adakah karies
c) kelengkapan gigi
d) pertumbuhan
e) kebersihan.
7. Telinga
a) Adakah kotoran
b) adakah lesi
c) bentuk telinga
d) adakah infeksi
8. Kulit
a) Kebersihan
b) adakah lesi
c) keadaan turgor
d) warna kulit
e) suhu
f) tekstur
g) pertumbuhan bulu
9. Kuku
a) Bentuk
b) Warna
c) adanya lesi
d) pertumbuhan
10. Genetalia
a) Kebersihan
b) pertumbuhan rambut pubis
c) keadaan kulit
d) keadaan lubang urethra
e) keadaan skrotum.
11. Tubuh secara umum
a) Kebersihan
b) normal
c) keadaan postur

2. Diagnosa keperawatan
Defisit perawatan diri
3. Intervensi keperawatan

SLKI SIKI
Setelah dilakukan tindakan asuhan Dukungan perawatan diri : bepakaian
keperawatan selama …. jam diharapkan
perawatan diri meningkat (L.11103), Observasi
dengan kriteria hasil : Identifikasi usia dan budaya dalam
 Kemampuan mandi meningkat (5) membantu berpakaian/berhias
 Kemampuan mengenakan pakaian
meningkat (5) Terapeutik
 Kemampuan makan meningkat (5)  Sediakan pakaian pada tempat yang
 Kemampuan ke toilet (BAB/BAK) mudah dijangkau
 Sediakan pakaian pribadi, sesuai
meningkat (5)
kebutuhan
 Verbalisasi keinginan melakukan
 Fasilitasi mengenakan pakaian, jika
perawatan diri meningkat (5)
perlu
 Minat melakukan perawatan diri
 Fasilitasi berhias (mis: menyisir
meningkat (5)
rambut, merapikan kumis/jenggot)
 Mempertahankan kebersihan diri  Jaga privasi selama berpakaian
meningkat (5)  Tawarkan untuk laundry, jika perlu
 Mempertahankan kebersihan mulut  Berikan pujian terhadap kemampuan
meningkat (5) berpakaian secara mandiri

Edukasi
 Informasikan pakaian yang tersedia
untuk dipilih, jika perlu
 Ajarkan menggunakan pakaian, jika
perlu

Daftar Pustaka
Aziz, A. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Alih bahasa. Jakarta:
Salemba Medika.

PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan:


Dewan Penguus Pusat PPNI.

PPNI, t. p. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi I Cetakan II.


Jakarta selatan: Dewan Pengurus Pusat PPNI.

PPNI, T. p. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi I Cetakan II.


Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat PPNI.

Uliyah, M. (2012). Buku Ajar Kebutuhan Manusia edisi 1. Surabaya: Health-


Books Publishing.

wartona, T. (2002). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:


Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai