Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Stase Keterampilan Dasar Kebidanan
Dosen : Bdn. Tri Setiowati., SST., SKM., M.Kes
Disusun oleh :
Iis Mustaqimah
NPM. 2250351035
LAPORAN PENDAHULUAN
PERSONAL HYGIENE
NPM : 2250351035
Menyetujui,
Mengetahui,
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan (S-1)
Ketua,
i
DAFTAR ISI
E. Perencanaan ........................................................................................... 10
F. Pelaksanaan .......................................................................................... 10
G. Evaluasi ................................................................................................ 10
A. Kesimpulan ........................................................................................... 11
B. Saran ..................................................................................................... 11
ii
BAB I
PERSONAL HYGIENE
A. Definisi
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang berarti
perorangan dan hygiene berati sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan
secara fisik maupun psikologis Adapun personal hygiene yang dilakukukan yaitu
perawatan kulit, kaki, tangan dan kuku, rongga mulut, mata telinga dan hidung
(Wahit, 2012).
kegiatan atau Tindakan kebersihan anggota tubuh yang bertujuan untuk memelihara
kebersihan tubuhnya.
Kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan dalam
seseorang. Kebersihan itu sendiri Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh
nilai individu dan kebiasaan. Hal yang sangat berpengaruhi itu diantaranya
1. Citra tubuh
pada orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang
1
2
Watonah,2004).
2. Praktik sosial
orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah orang rumah, dan ketersediaan
memerlukan 8 alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, alat-alat
2016).
mempengaruhi praktik hygiene namun, hal ini saja tidak cukup, karena
(Natoatmodjo, 2017).
5. Variabel kebudayaan
Menurut (Sunarti, 2016) dampak yang sering timbul pada personal hygiene
adalah:
1. Dampak fisik
2. Dampak psikososial
Menurut Tarwoto & Wartonah (2010). Tujuan dari personal hygiene adalah:
d. Pencegahan penyakit
f. Menciptakan keindahan.
cedera (Kozier & Berman, 2010). Sedangkan menurut Saryono, Widianti &
(Tarwoto & Wartona, 2010) . Kulit yang bersih ataupun tidak bersih dilihat
kulit, kerutan dan kelemahan kulit (Darjani, et al., 2020). Adapun menurut
Potter & Perry (2010) masalah pada kulit terdiri dari kulit kering, Jerawat,
Ruam kulit, Dermatitis kontak dan abrasi. Kulit harus mulus, hangat, dan
berturgor baik.
5
2. Kebersihan kepala dan rambut Kebersihan rambut dilihat dari rambut yang
berkilau, tidak kusut dan kulit kepala yang bebas lesi (Potter & Perry, 2010).
Masalah pada kepala dan rambut jika tidak terpelihara dengan baik dapat
membuat rambut menjadi kusut, berbau, adanya kutu dan ketombe (Tarwoto
harga diri seseorang (Rosdahl, 2014). Rambut dan kepala yang terpelihara
telinga. Mata yang bersih dilihat dari tidak ada kotoran dan terlihat jernih
dengan cara mencuci telinga dengan kain yang halus saat mandi secara
dengan baik. Masalah yang sering terjadi jika kebersihan gigi dan mulut
menyikat gigi 2 kali sehari dengan menggunakan odol atau pasta gigi
(2016) dapat dilakukan dengan cara menyikat gigi, berkumur dengan obat
kumur atau antiseptik, menyikat lidah dan membersihkan gigi palsu jika
ada sehabis makan. Perawatan gigi dan mulut harus selalu diperhatikan
kebersihannya
tubuh melalui kuku. Kebersihan kuku tangan dan kaki yang tidak terpelihara
dengan baik akan terlihat rapuh, mudah pecah,kotor dan dapat berubah
tangan dan kaki yaitu dengan merendam kuku di air yang hangat sebelum
pada kuku seperti kuku cembung, kuku rapuh dan perubahan warna kuku.
7
Infeksi kuku dapat terjadi akibat adanya lipatan kuku yang menjadi radang
dan bengkak, lempengan kuku yang terpisah karena adanya trauma, warna
2014)
5. Kebersihan genetalia
Perawatan genetalia pada wanita dan pria harus selalu terperlihara dengan
area genetalia saat mandi, membilas dengan air bersih setelah berkemih dan
Pada pemeriksaan fisik, kaji personal hygiene mulai dari ekstremitas atas
pecah.
atau kotoran pada telinga, lesi, infeksi atau perubahan daya pendengaran.
Perhatikan adanya perubahan warna kulit, stria, kulit keriput, lesi atau
pruritus.
i. Kuku tangan dan kaki. Amati bentuk dan kebersihan kuku. Perhatikan
k. Personal hygiene secara umum. Amati kondisi dan kebersihan kulit secara
umum. Perhatikan adanya kelainan pada kulit dan bentuk tubuh (Potter &
Perry, 2010).
BAB II
Dalam langkah ini bidan dituntut untuk dapat mengidentifikasi masalah dan
diagnose potensial terlebih dahulu baru setelah itu menentukan antisipasi yan
dapat dilakukan
9
10
Dari data yang ada mengidentifikasi keadaan yang ada, perlu atau tidak
E. Langkah V : Perencanaan
Perencanaan tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi
klien, tapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap klien (apakah
dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah perlu merujuk klien bila ada
klien, harus rasional, benar-benar valid berdasar pengetahuan dan teori yang
up to date
F. Langkah VI : Pelaksanaan
Bisa dilakukan oleh bidan, klien, keluarga klien, maupun tenaga kesehatan
yang lain.
menyeluruh
A. Kesimpulan
personal hygiene yang dilakukukan yaitu perawatan kulit, kaki, tangan dan
kuku, rongga mulut, mata telinga hidung dan gentalia (Wahit, 2012).
B. Saran.
sebagai berikut:
11
DAFTAR PUSTAKA
Sunarty. (2016). Hubungan pola asuh orangtua dan kemandirian anak. journal of
est
12