PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN PROFESI KEBIDANAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI 2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Menyetujui,
Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik
Mengetahui,
Program Studi Pendidikan Profesi Bidan (S-1)
Ketua,
1. LATAR BELAKANG
Salah satu tugas terpenting seorang perawat/bidan adalah memberi obat
yang aman dan akurat kepada klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk
mengobati klien yang memiliki masalah. Obat bekerja menghasilkan efek
terapeutik yang bermanfaat. Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak
hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi
menimbulkan efek yang berbahaya bila kita memberikan obat tersebut tidak
sesuai dengan anjuran yang sebenarnya.
2. RUMUSAN MASALAH
a. Apa itu pemberian obat secara intramuscular?
b. Apa itu pemberian obat secara intravena?
c. Apa itu pemberian obat secara subcutan?
d. Apa itu pemberian obat secara intracutan?
3. TUJUAN
a. Mengetahui teknik pemberian obat secara intramuscular
b. Mengetahui teknik pemberian obat secara intravena
c. Mengetahui teknik pemberian obat secara subcutan
d. Mengetahui teknik pemberian obat secara intracutan
4. MANFAAT
Untuk memberikan pelayanan yang sesusai prosedur dalam pemberian
pengobatan secara parental
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai
perawatan, pengobatan, atau bahkn pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi
di dalam tubuh. Dalam pelaksanaannya ,tenaga medis memiliki tanggung jawab dalam
keamanan obat dan pemberian secara lsngsung ke pasien.hal ini semata-mata untuk
memenuhi kebutuhan pasien
b) Tujuan
Pemberian obat intra vena secara tidak langsung bertujuan untuk meminimalkan
efek samping dan mempertahankan kadar terapeutik dalam darah.
Pasien yang akan di berikan injeksi tidak langsung adalah pasien yang
tepat dan benar.
Dosis yang diberikan harus tepat. tidak langsung harus tepat dan benar.
tidak steril, obat yang tidak dapat larut dalam air, atau menimbulkan
endapan dengan protein atau butiran darah.
kontra indikasi :
tidak steril, obat yang tidak dapat larut dalam air, atau menimbulkan endapan
dengan protein atau butiran darah.
c. Secara Subcutan
a) Pengertian
Merupakan cara memberikan obat melalui suntikan di bawah kulit yang dapat
dilakukan pada daerah lengan bagian atas sebelah luar atau sepertiga bagian dairi
bahu, paha sebelah luar, daerah dada dan sekitar umbilicus (abdomen).
b) Tujuan
Pemberian obat melalui jaringan sub kutan ini pada umumnya dilakukan
dengan program pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar
gula darah. Pemberian insulin terdapat 2 tipe larutan yaitu jernih dan keruh
karena adanya penambahan protein sehingga memperlambat absorbs obat atau
juga termasuk tipe lambat.
d. Secara Intracutan
a) Pengertian
Merupakan cara memberikan atau memasukkan obat ke dalam jaringan kulit.
Intra kutan biasanya di gunakan untuk mengetahui sensivitas tubuh terhadap
obat yang disuntikkan.
b) Tujuan
Pemberian obat intra kutan bertujuan untuk melakukan skintest atau tes terhadap
reaksi alergi jenis obat yang akan digunakan. Pemberian obat melalui jaringan
intra kutan ini dilakukan di bawah dermis atau epidermis, secara umum
dilakukan pada daerah lengan tangan bagian ventral.
c) Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
: Tempat injeksi
Jenis spuit dan jarum yang digunakan
Infeksi yang mungkin terjadi selama infeksi
Kondisi atau penyakit klien
Pasien yang benar
Obat yang benar
Dosis yang benar
Cara atau rute pemberian obat yang
benar Waktu yang benar
d) Indikasi dan Kontra Indikasi
Indikasi :
Bisa dilkakukan pada pasien yang tidak sadar, tidak mau bekerja sama
karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral, tidak alergi.
Lokasinya yang ideal adalah lengan bawah dalam dan pungguang bagian
atas.
Kontra Indikasi :
f) Prosedur Kerja
Cuci tangan
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien
Bebaskan daerah yang akan disuntik, bila menggunakan baju lengan panjang
terbuka dan keatasan
Pasang perlak/pengalas di bawah bagian yang akan disuntik
Ambil obat untuk tes alergi kemudian larutkan/encerkan dengan aquades.
Kemudian ambil 0,5 cc dan encerkan lagi sampai kurang lebih 1 cc dan
siapkan pada bak injeksi atau steril.
Cuci tangan dan catat hasil pemberian obat/tes obat, waktu, tanggal dan jenis
obat.
g) Daerah Penyuntikan :
Dilengan bawah : bagian depan lengan bawah 1/3 dari lekukan siku atau
2/3 dari pergelangan tangan pada kulit yang sehat, jauh dari PD.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan https://journal.umgo.ac.id/index. Survey analitik dengan Ada hubungan yang signifikan antara factor umur
Peminatan Kontrasepsi Oral dan Suntik php/akademika/article/view/298/ pendekatan cross sectional dengan peminatan kontrasepsi oral dan suntik.
di Wilayah Kerja Puskesmas Global 161
Tibawa (Melisa. R Baharu, 2020)
Evaluasi Pemakaian Antibiotik https://jurnal.uns.ac.id/SMedJour Deskritif Ceftriaxone injeksi dan cefadroxil oral efektif
Profilaksis Ceftriaxone Injeksi dan /article/view/42014 memberikan kesembuhan pada luka operasi post SC
Cefadroxil Oral Terhadap Penyembuhan
Luka Post Sectio Caesarea (Ivanna Beru
Brahmana, 2018)
Studi Efek Disglikemia Pada https://journal.unhas.ac.id/index. Observasional Analitik Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi efek
Penggunaan Injeksi Ciprofloxacim Dan php/mff/article/view/11109/6246 hipoglikemia pada pasien diabetes mellitus yang
Levofloxacim Dengan Kombinasi menggunakan ciprofloxacin atau levofloxacin dengan
Antidiabetik Oral dan Insulin Pada kombinasi antidiabetik oral dan insulin.
Pasien Diabetes Melitus di Instalasi
Rawat Inap RSUD Lasinrang, Pinrang,
Sulawesi Selatan (Ririn Sutanti, 2020)
REFRENSI
Baharu, M. R. (2020). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Peminatan Kontrasepsi Oral dan
Suntik di Wilayah Kerja Puskesmas Global Tibawa .
https://journal.umgo.ac.id/index.php/akademika/article/view/298/161.
Brahmana, I. B. (2018). Evaluasi Pemakaian Antibiotik Profilaksis Ceftriaxone Injeksi dan
Cefadroxil Oral Terhadap Penyembuhan Luka Post Sectio Caesarea .
https://jurnal.uns.ac.id/SMedJour/article/view/42014/29516.
Hidayat, AAA. Uliyah, Musriful. 2018. Buku Saku Pratikum: Kebutuhan Dasar Manusia.
Jakarta:EGC
Hidayat, AAA, Uliyah, Musriful. 2018. Konsep Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan
Edisi 1. Jakarta:Salemba Medika
Ikhsani, R. S. (2020). Perbandingan Hasil Terapi Meloxicam Oral dan Kombinasi Dengan Injeksi
Kortikosteroid Intraarticular Pada Pasien Osteoartritis Lutut .
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/101922?show=full.
Mardiati, E. (2020). Perbedaan Ph Saliva Terhadap Pemakai Kontrasepsi Hormonal Pil dan
Suntik pada Wanita Usia 20-40 Tahun di Kelurahan Gedawang Kota Semarang .
https://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jkg/article/view/5519/1787.
Septikasari, Majestika. 2018. Tekhnik Dasar Pemberian Obat, Jakarta: EGC
Sutanti, R. (2020). Studi Efek Disglikemia Pada Penggunaan Injeksi Ciprofloxacim Dan
Levofloxacim Dengan Kombinasi Antidiabetik Oral dan Insulin Pada Pasien Diabetes
Melitus di Instalasi Rawat Inap RSUD Lasinrang, Pinrang, Sulawesi Selatan .
https://journal.unhas.ac.id/index.php/mff/article/view/11109/6246.