Anda di halaman 1dari 3

PERAWATAN JENAZAH

A. KEMATIAN
Kematian merupakan kondisi terhentinya fungso jantung, paru-
paru dan kerja otak secara menetap. Kematian secara klinis
merupakan kondisi terhentinya pernafasan, nadi, dan tekanan
darah serta hilangnya respons terhadap stimulus eksternal
ditandai dengan aktivitas listrik otak terhenti.

B. PERUBAN TUBUH SETELAH KEMATIAN

Terdapat beberapa perubahan tubuh setelah kematian,


diantaranya rigor mortis (kaku) yang dapat terjadi sekitar 2-4 jam
setelah kematian, algor motis (dingin) yaitu turunya suhu tubuh
secara perlahan-lahan, serta post mortem decomposition yaitu
terjadi livor mortis pada daerah yang tertekan dan melunaknya
jaringan yang dapat menimbulkan banyak bakteri.

C. PERAWATAN PADA JENAZAH

1. Tempatkan dan atur jenazah pada posisi anatomis


2. Singkirkan pakaian
3. Lepaskan semua alat kesehatan
4. Bersihkan tubuh dari kotoran dan noda
5. Tempatkan kedua tangan jenazah diatas abdomen dan ikat
pergelangannya ( bergantung dari kepercayan atau agama)
6. Tempatkan satu bantal di bawah kepala
7. Tutup kelopak mata. Jika tidak ada tutup, bisa menggunakan
kapas basah
8. Katupkan rahang dan mulut, kemudian ikat dan letakkan
gulungan handuk di bawah dagu
9. Letakkan alas di bawah glutea
10. Tutup sampai sebatas bahu, kepala ditutup dengan kain tipis
11. Catat semua milik pasien dan berikan kepada keluarga
12. Beri kartuatau tanda pengenal
13. Bungks jenazah dengan kain panjang

D. PERAWATAN JENAZAH YANG AKAN DIOTOPSI


1. Ikuti prosedur rumahsakit dan jangan lepas alat kesehatan
2. Beri label pada pembungkus jenazah
3. Beri label pada alat protesis yang digunakan
4. Tempatkan jenazah pada lemari pendingin

Anda mungkin juga menyukai