Anda di halaman 1dari 44

PROFIL MUTU

SEKOLAH IMBAS SPMI TAHUN 2019/2020

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)


SMK HARMONI BATAM

Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau


SMK Harmoni Batam
2019
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA JABATAN TANGGAL TANDA TANGAN

1. Abi Hamdani, S. Tr. Akun Ketua TPMPS 15 Juli 2019

Tim Auditor
Penyusun: 2. Mega Heriyanto, S. Tr. AB 15 Juli 2019
Internal
TPMPS SMK
Harmoni
3. Sejati Ayu Putri, S. Pd Sekretaris 15 Juli 2019

Diverifikasi
Oleh: Kepala SMK 12 Agustus
Mahyuni Mangunsong, S. Pd
Kepala SMK Harmoni 2019
Harmoni

Divalidasi
Pengawasa November
oleh: Yuni Safitri, M.Pd
Pengawas SMK SMK Harmoni 2019
Harmoni
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat Rahmat, Taufiq, dan Inayah-Nya, Laporan Profil Mutu Sekolah Model Tahun ini dapat
dirampungkan penyusunannya, sebagai bentuk akuntabilitas dan penjaminan mutu
pendidikan dasar dan menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016 menyatakan
bahwa Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah dikembangkan agar
penjaminan mutu dapat berjalan dengan baik pada segala lapisan pengelolaan pendidikan
dasar dan menengah. Sistem penjaminan mutu pendidikan (SPMP) tersebut terdiri terdiri atas
Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME), yaitu sistem penjaminan mutu yang
dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, lembaga akreditasi, dan
lembaga standardisasi pendidikan, dan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), yaitu suatu
sistem penjaminan mutu yang berjalan dan dijalankan oleh seluruh komponen satuan
pendidikan. Sistem ini mencakup seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan
memanfaatkan berbagai sumber daya untuk Mencapai bahkan Melampaui SNP. Adanya
dukungan dan fasilitasi dari pihak eksternal sesuai tugas dan kewenangannya akan
memperkuat upaya satuan pendidikan dalam memberikan pelayanan pendidikan bermutu
sesuai kebutuhan nyata di lapangan.
Pelaporan ini merupakan upaya sekolah untuk mengumpulkan, mengolah,
menganalisis, dan menampilkan karakteristik kondisi terkini mutu sekolah model terhadap
pencapaian Standar Nasional Pendidikan yang diperoleh dari proses pemetaan dengan output
berupa profil mutu sekolah model yang di tingkat berikutnya di agregasi dalam batasan
wilayah tertentu, mulai kecamatan, kabupaten/kota, hingga provinsi.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi mulai
persiapan, pengolahan dan analisis data, hingga hadirnya buku ini dihadapan pembaca
sekalian. Semoga bukuini bermanfaat untuk peningkatan mutu pendidikan berkelanjutan.

Batam, 15 Agustus 2019


Kepala SMK Harmoni

Mahyuni Mangunsong, S. Pd
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem pendidikan nasional didefinisikan sebagai keseluruhan komponen pendidikan


yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu untuk
mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia
Indonesia. Setiap satuan pendidikan pada jalur formal maupun non formal wajib
melakukan penjaminan mutu pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam PP No. 19
tahun 2005 yang disempurnakan untuk kedua kalinya dengan PP No.13 tahun 2015.
Penjaminan mutu pendidikan ini dimaksudkan untuk memenuhi atau melampaui Standar
Nasional Pendidikan (SNP).
Peningkatan dan penjaminan mutu pendidikan merupakan tanggungjawab dari setiap
komponen di satuan pendidikan. Sesuai peraturan perundangan yang berlaku, bahwa
setiap satuan pendidikan wajib melakukan penjaminan mutu sesuai kewenangannya.
Peningkatan mutu di satuan pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya
budaya mutu pada seluruh komponen satuan pendidikan. Untuk peningkatan mutu satuan
pendidikan secara utuh dibutuhkan pendekatan khusus agar seluruh komponen satuan
pendidikan bersama-sama memiliki budaya mutu. Untuk itu dibutuhkan program
Implementasi Penjaminan Mutu Pendidikan di seluruh satuan pendidikan melalui
penerapan pendekatan whole schoolapproach.
Permendikbud No. 28 Tahun 2016 menyatakan bahwa sistem penjaminan mutu
pendidikan dasar dan menengah dikembangkan agar penjaminan mutu dapat berjalan
dengan baik pada segala lapisan pengelolaan pendidikan dasar dan menengah. Sistem
penjaminan mutu pendidikan (SPMP) dasar dan menengah terdiri terdiri atas (1) sistem
penjaminan mutu eksternal (SPME), yaitu sistem penjaminan mutu yang dilaksanakan
oleh pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, lembaga akreditasi, dan lembaga
standardisasi pendidikan, dan (2) sistem penjaminan mutu internal (SPMI), yaitu suatu
sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan pendidikan dan dijalankan oleh
seluruh komponen satuan pendidikan. Sistem ini mencakup seluruh aspek
penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan berbagai sumber daya untuk
mencapai bahkan melampaui SNP, dengan menerapkan keseluruhan siklus dalam sistem
penjaminan mutu secara mandiri dan berkesinambungan hingga terbangun budaya mutu.
Budaya mutu akan mendorong satuan pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan
secara terus menerus sehingga mutu pendidikan akan meningkat secara konsisten dari
waktu ke waktu secara bertahap hingga terpenuhi bahkan melampaui standar.
Sebagai langkah awal dari rangkaian kegiatan penjaminan mutu ini, maka satuan
pendidikan harus mampu menyusun peta mutunya. Penyusunan ini diperlukan agar
satuan pendidikan dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan masing-masing
berkaitan dengan pencapaian SNP, sehingga dapat melakukan perbaikan untuk
mencapai dan bahkan melampaui seluruh standar yang ditetapkan. Dalam konsep SPMP,
peningkatan mutu pendidikan harus dilaksanakan dengan berbasis data yang telah
dianalisis dengan akurat dan benar. Analisis data ini kemudian menghasilkan
rekomendasi yang dapat digunakan sebagai baseline data untuk dasar merencanakan
kegiatan dan program peningkatan mutu secara proporsional, akurat dan berkelanjutan,
sehingga dalam menyusun perencanaan program dan penganggaran peningkatan mutu
memiliki tujuan, ruang lingkup, sasaran, target, dan tahapan jelas.
Sumber data yang dapat diintegrasikan dalam penyusunan peta mutu ini dapat berasal
dari data mutu yang memuat informasi kuantitatif dan kualitatif dalam lingkup SNP,
hasil akreditasi sekolah, hasil ujian nasional, atau pun hasil supervisi dan pemetaan mutu
lainnya. Agregasi profil mutu ini selanjutnya diharapkan dapat disusun untuk menjawab
kebutuhan nyata stakeholders dan mendorong sekolah model untuk penjaminan mutu
secara berkelanjutan.
Sebuah siklus dalam konteks SPMP mensyaratkan output proses pemetaan yang
berupa peta mutu dapat menjadi input bagi proses peningkatan mutu berkelanjutan.
Secara operasional proses peningkatan mutu yang dapat dilakukan oleh pihak eksternal
berupa program akreditasi, supervisi, maupun fasilitasi untuk mendukung sekolah dalam
pemenuhan mutunya. Penyusunan program supervisi dan fasilitasi dalam berbagai
bentuknya dapat dilakukan apabila peta mutu yang disusun dapat digunakan sesuai
kebutuhan. Untuk itu, peta mutu yang berbasis hasil evaluasi diri yang diisi dengan jujur
dan melibatkansemua pihak terkait dapat dikembangkan menjadi peta mutu, serta
dimanfaatkan untuk perencanaan pemenuhan mutu pada semua level sesuai
kewenangan.
Karena maksud di atas, penyusunan peta mutu SMK Harmoni ini dikembangkan dan
melihat ketercapaiannya berdasarkan 8 SNP, kemudian disajikan dalam berbagai bentuk
seperti tabel, diagram, carta, matriks, dan narasi dari data dan informasi yang
ditampilkan,serta dikonfirmasi dengan berbagai data yang mendukung pengambilan
kesimpulan dan rekomendasi.

B. Dasar Hukum
Dasar hukumdari pelaksanaankegiatanini adalah:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor
32 Tahun2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Permendikbud Nomor 28 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Dasar dan Menengah;
5. Permendiknas Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

C. Tujuan
Bertujuan untuk menggambarkan capaian 8 SNP dan rekomendasi strategi
peningkatan mutu sesuai hasil peta mutu sebagai bahan untuk pengambilan keputusan/
kebijakan stakeholders dalam implementasi SPMI yang baik dan berkelanjutan.

D. Manfaat
Peta mutu capaian SNP di sekolah model ini diharapkan dapat menjadi baseline
pelaksanaan penjaminan mutu oleh sekolah maupun pemerintah daerah sebagai elemen
esensial peningkatan mutu pendidikan sebagaimana tuntutan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016 tentang SPMP.
BAB II
PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN

A. Instumen Pemetaan Mutu Pendidikan


Pelaksanaan penjaminan mutu di satuan pendidikan bertujuan untuk memastikan
bahwa keseluruhan unsur yang meliputi organisasi, kebijakan, dan proses yang terkait
pada satuan pendidikan dapat berjalan sesuai standar yang ditetapkan untuk menjamin
terwujudnya budaya mutu satuan pendidikan. Acuan utama sistem penjaminan mutu
pendidikan dasar dan menengah adalah SNP yang ditetapkan oleh pemerintah melalui
BSNP, merupakan kriteria minimal tentang sistem penyelenggaraan pendidikan di
seluruh wilayah hukum NKRI. SNP berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan
pendidikan nasional yang bermutu. Lingkup SNP meliputi:
1. Standar Kompetensi Lulusan
2. Standar Isi
3. Standar Proses
4. Standar Penilaian
5. Standar Pendidikdan TenagaKependidikan
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Sarana dan Prasarana
8. Standar Pembiayaan
Pengumpulan dan pengolahan data telah dilakukan melalui Aplikasi PMP yang
terintegrasi dengan Aplikasi Dapodikdasmen didasarkan pada pencapaian 8 SNP, telah
dilakukan pengisian instrumen oleh manajemen sekolah sejak April . Karena itu, Rapor
PMP menjadi salah satu bagian penting dalam analisis pemetaan mutu ini. Instrumen
Pemetaan Mutu Pendidikan yang digunakan tertuang dalam 27 indikator dan 103
subindikator, sebagaimana tertuang dalam lampiran1 laporan ini.
Sumber Data Peta Mutu Capaian SNP Data yang digunakan dalam pengolahan dan
Profil Mutu ini menggunakan hasil Pengolahan Raport PMP 2018. Data analisis ini juga
dapat dilengkapi Dengan data-data eksternal lainnya seperti hasil akreditasi sekolah,
hasil ujian nasional, hasil uji kompetensi guru, sertifikasi guru, serta data-data lain yang
dibutuhkan untuk memperkuat penyusunan rekomendasi hasil.
B. Kategori Capaian SNP
Rentang skor capaian SNP antara 0 - 7, sebagaimana diatur dalam perangkat
instrumen pemetaan mutu. Rentang tersebut memberikan informasi pencapaian SNP
dalam bentuk kategori I – V, yaitu:
a. Menuju SNP 1, dengan nilai rataan 0 – 2,04 Bintang 1
b. Menuju SNP 2, dengan nilai rataan 2,05 – 3,70 Bintang 2
c. Menuju SNP 3, dengan nilai rataan 3,71 – 5,06 Bintang 3
d. Menuju SNP 4, dengan nilai rataan 5,07 – 6,66 Bintang 4
e. Memenuhi SNP, dengan nilai rataan 6,67 – 7,00 Bintang 5
Atau Seperti yang terlihat pada table dibawah ini:
Tabel 1. Kategori Capaian SNP

KATEGORI CAPAIAN
Kategori Batas Bawah Batas Atas
 Menuju SNP 1 0 2,04
 Menuju SNP 2 2,05 3,7
 Menuju SNP 3 3,71 5,06
 Menuju SNP 4 5,07 6,66
 SNP 6,67 7
Sumber: Rapor Mutu PMP
BAB III
ANALISIS PENCAPAIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

A. Gambaran Umum Capaian SNP SMK Harmoni Batam


Potret pencapaian mutu SMK Harmoni untuk 3 tahun terakhir dapat dilihat dalam
diagram radar berikut:

Radar PMP Antar Tahun SMK Harmoni


Standar Kompetensi Lulusan
10
Standar Pembiayaan Standar Isi

Standar Pengelolaan Pendidikan 0 Standar Proses

Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Standar Penilaian Pendidikan

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Capaian 2016 Capaian 2017 Capaian 2018

Gambar 1. Radar PMP Antar Tahun SMK Harmoni (Rapor PMP 2018)

Sedangkan untuk capaian 8 SNP dibandingkan dengan capaian rata-rata Kota, Provinsi
dan Nasional tergambar pada diagram dibawah ini:

Radar PMP 2018


Standar Kompetensi Lulusan
Standar Pembiayaan 10 Standar Isi

Standar Pengelolaan Pendidikan 0 Standar Proses

Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Standar Penilaian Pendidikan


Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Capaian 2018 Kota Batam 2018


Prop. Kepulauan Riau 2018 Nasional 2018

Gambar 2. Radar PMP SMK Harmoni, Kota Batam, Provinsi Kepri dan Nasional 2018 (Rapor PMP 2018)
Nilai capaian mutu SMK Harmoni tiga tahun terakhir untuk masing-masing standar
dapat ditampilkan dalam bentuk tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Capaian Mutu SMK Harmoni Setiap SNP

STANDAR/INDIKATOR/SUB INDIKATOR CAPAIAN 2017 CAPAIAN 2018


Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori Nilai Kategori
 
1 Standar Kompetensi Lulusan 5,63 6,18
 
2 Standar Isi 4,31 4,86
 
3 Standar Proses 6,12 6,56
 
4 Standar Penilaian Pendidikan 5,44 5,87
 
5 Standar Pendidik dan Tenaga 2,82 3,62
Kependidikan
 
6 Standar Sarana dan Prasarana 3,47 3,12
Pendidikan
 
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 5,23 5,76
 
8 Standar Pembiayaan 6 5,98
Keterangan:
:Menuju SNP 4
: Menuju SNP 3
: Menuju SNP 2
Sumber: (Rapor PMP 2018)

Berdasarkan tabel 2 di atas, terlihat dengan jelas bahwa capaian mutu SMK Harmoni
tahun 2018 dan 2019 belum Memenuhi SNP. Kondisi 8 SNP pada SMK Harmonia ada yang
mengalami peningkatan dan juga ada yang mengalami penurunan, peningkatan yang cukup
signifikan ada pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang mana pada tahun 2017 5, 63
dan meningkat pada tahun 2018 menjadi 6,18, kemudian Standar Proses yang meningkat
menjadi 6,56 yang awalnya 6,12 dan standar lain yang naik walaupun tidak signifikan. Ada
beberapa standar yang nilainy paling rendah yaitu Standar PTK dan Standar sarana dan
prasarana dengan nilai masing 3,62 dan 3,12 kategori menuju SNP 2.

B. Capaian SNP untuk Setiap Indikator Standar


Capaian nilai mutu SMK Harmoni untuk seluruh indikator pada setiap standar
dipaparkan pada tabel 3.3 di bawah ini.

Tabel 3. Nilai Peta Capaian SNP Setiap Indikator Standar SMK Harmoni

STANDAR/INDIKATOR/SUB INDIKATOR CAPAIAN 2017 CAPAIAN 2018


Nomor Standar/Indikator/SubIndikator Nilai Kategori Nilai Kategori
1 Standar Kompetensi Lulusan 5,63  6,18 

1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 6,42  6,62 

1.2. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi 2,52  4,32 


pengetahuan
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi 6,39  6,66 

keterampilan
2 Standar Isi 4,31  4,86 

2.1. Perangkat pembelajaran sesuai rumusan 2,78  3,18 

kompetensi lulusan
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 4,77  5,54 

dikembangkan sesuai prosedur


2.3. Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai 5,37  5,86 

ketentuan
3 Standar Proses 6,12  6,56 

3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran 6,32  6,68 

sesuai ketentuan
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 6,36  6,74 

3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan 5,68  6,27 

dalam proses pembelajaran


4 Standar Penilaian Pendidikan 5,44  5,87 

4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 6,54  6,74 

4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 4,52  4,91 

4.3. Penilaian pendidikan ditindaklanjuti 6,6  6,95 

4.4. Instrumen penilaian menyesuaikan aspek 4,17  4,71 

4.5. Penilaian dilakukan mengikuti prosedur 5,38  6,06 

5 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 2,82  3,62 

5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai 4,2  4,36 

ketentuan
5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah 3,87  5,79 

sesuai ketentuan
5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga 0  0 

administrasi sesuai ketentuan


5.4. Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai 0  0,78 

ketentuan
5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan 0  0 

sesuai ketentuan
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 3,47  3,12 

6.1. Kapasitas daya tampung sekolah memadai 3,58  2,94 

6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana 2,7  3,51 

pembelajaran yang lengkap dan layak


6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana 3,31  4,13 

pendukung yang lengkap dan layak


7 Standar Pengelolaan Pendidikan 5,23  5,76 

7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan 6,2  6,37 

7.2. Program pengelolaan dilaksanakan sesuai 5,54  6,14 

ketentuan
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam 1,62  2,04 

melaksanakan tugas kepemimpinan


7.4. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen 5,14  5,99 

8 Standar Pembiayaan 6  5,98 

8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang 6,99  6,99 

8.2. Beban operasional sekolah sesuai ketentuan 7  6,76 


8.3. Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan 4  4,19 

baik

Sumber : Olahan Rapor PMP 2018

Berdasarkan data dalam tabel 3 di atas, terbaca capaian indikator yang paling rendah
pada setiap standar. Untuk Standar Kompetensi Lulusan, indikator terendah pada lulusan
memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan dengan nilai mutu 3,51. Untuk Standar
Isi, terendah pada indikator sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan dengan
nilai mutu 5,38. Untuk Standar Proses, indikator yang terendah pada pengawasan
dilakukan dalam proses pembelajaran dengan nilai mutu 6,09. Pada Standar Penilaian
Pendidikan, indikator yang rendah adalah instrumen penilaian menyesuaikan aspek
dengan nilai mutu 5,29. Untuk Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, indikator
terendah pada ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan dengan nilai mutu
0,00, dan ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuandengan nilai mutu
0,00. Untuk Standar Sarana dan Prasarana, indikator terendah pada sekolah memiliki
sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak dengan nilai mutu 1,62.
Untuk Standar PengelolaanPendidikan, indikator terendah pada kepala sekolah
berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinandengan nilai mutu 1,86.
Serta Standar Pembiayaan, terendah pada indikator sekolah melakukan pengelolaan dana
dengan baik dengan nilai mutu 3,78.

A. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pencapaian SNP


Berikut ini ditampilkan gambaran kekuatan dan kelemahan penjaminan mutu
pendidikan jenjang Sekolah Dasar. Kekuatan dan kelemahan ini didasarkan pada capaian
mutu setiap sub indikator pada masing-masing indikator untuk setiap standar. Acuan
untuk memposisikan sub indikator dalam kategori kekuatan dan kelemahan dengan
mengambil ketetapan:
1) Bila sub indikator pada tiap indikator berada pada zona bintang 1, bintang 2, dan
bintang 3 dikelompokkan ke dalam zona lemah, sedangkan untuk bintang 4 dan
bintang5 dikelompokkan dalam zona kuat.
2) Bila sub indikator pada tiap indikator berada pada bintang 4 dan 5, maka sub
indikator 4 dikelompokkan dalam zona lemah.
3) Bila sub indikator pada tiap indikator hanya berada pada bintang 4 atau bintang5,
maka digunakan pendekatan belah 2.
Berdasar ketetapan di atas, maka setiap sub indikator dikelompokkan ke dalam salah satu
dari dua zona tersebut,sesuai perolehan nilai masing-masing indikator.
1. Standar Kompetensi Lulusan
Merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang harus dipenuhi atau dicapai oleh satuan pendidikan dasar dan
menengah. Dengan kata lain, SKL merupakan kompetensi yang harus dimiliki peserta
didik ketika lulus pada jenjang tertentu.
Kebermanfaatan SKL antara lain sebagai batas kelulusan, rujukan penyusunan
standar lainnya, serta penentuan arah peningkatan kualitas pendidikan. Mengacu pada
pencapaian nilai peta mutu tahun rev. Maret 2018 pada SD mengandung kekuatan dan
kelemahan. Kelemahannya terletak pada indikator Memiliki pengetahuan faktual,
prosedural,konseptual, metakognitif (3,51). Lebih rinci dapat dilihat dalam tabel 3.5
berikut.

Tabel 3.5: Analisis Kekuatan dan Kelemahan SKL


No Indikator Kekuatan Kelemahan
1.1. Lulusan memiliki Memiliki perilaku yang Memiliki perilaku yang
kompetensi pada dimensi mencerminkan sikap berkarakter mencerminkan sikap
sikap (6,81), Memiliki perilaku yang beriman dan bertakwa
mencerminkan sikap santun kepada Tuhan YME
(6,81), Memiliki perilaku yang (6,76), Memiliki
mencerminkan sikap perilaku yang
bertanggung jawab (6,80), mencerminkan sikap
Memiliki perilaku sehat jasmani disiplin (6,79),
dan rohani (6,83) Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap
jujur (6,79), Memiliki
perilaku yang
mencerminkan sikap
peduli (6,78), Memiliki
perilakuyang
mencerminkan sikap
percaya diri (6,69), dan
Memiliki perilaku
pembelajar sejati
sepanjang hayat(6,69).
1.2. Lulusan memiliki Memiliki pengetahuan
kompetensi pada dimensi faktual,
pengetahuan prosedural,konseptual,
metakognitif (3,51)
1.3. Lulusan memiliki Memiliki keterampilan Memiliki
kompetensi pada berpikir dan bertindak kritis keterampilan berpikir
dimensi keterampilan (6,1), Memiliki keterampilan dan bertindakkreatif
berpikir dan bertindak mandiri (5,6), dan Memiliki
(6,12), Memiliki keterampilan keterampilan berpikir
berpikir dan bertindak dan bertindak
kolaboratif (6,61), dan produktif (5,59)
Memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak
komunikatif(6,07)

2. Standar Isi
Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang
lingkup materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai
ketentuan peraturan perundang- undangan konsep keilmuan, dan karakteristik satuan
pendidikan dan program pendidikan. Selanjutnya, tingkat kompetensi dirumuskan
berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi, dan
penguasaan kompetensi yang berjenjang. Indikator pencapaian standar isi, memuat
cakupan materi dan tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta kepemilikan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang dikembangkan sesuai prosedur.
Pencapaian nilai mutu berbasis Raport PMP, memperlihatkan kekuatan dan
kelemahan pada beberapa indicator sebagaimana tabel 3.6 dibawah ini.

Tabel 3.6: Analisis Kekuatan dan Kelemahan Standar Isi


No Indikator Kekuatan Kelemahan
2.1. Perangkat pembelajaran Memuat karakteristik kompetensi Memuat karakteristik
sesuai pengetahuan (5,73), kompetensi sikap
Rumusan kompetensi Menyesuaikan tingkat (5,16), dan
lulusan kompetensi siswa (5,95), dan Memuat karakteristik
Menyesuaikan ruang lingkup kompetensi
materi pembelajaran (6,04) keterampilan (5,24)
2.2. Kurikulum Tingkat Mengacu pada kerangka dasar Melibatkan pemangku
Satuan Pendidikan penyusunan( 6,79), dan Memiliki Kepentingan dalam
dikembangkan sesuai perangkat kurikulum tingkat pengembangan
prosedur satuan pendidikan yang kurikulum (4,72), dan
dikembangkan (5,97) Melewati tahapan
operasional
pengembangan (4,33)
2.3. Sekolah Menyediakan alokasi waktu Mengatur beban
Melaksanakan Pembelajaran sesuai struktur belajar
kurikulum sesuai kurikulum yang berlaku Bedasarkan bentuk
ketentuan (6,91), Menyelenggarakan pendalaman materi
aspek kurikulum pada muatan (2,14)
lokal (6,56), dan
Melaksanakan kegiatan
pengembangan diri siswa
(6,51)
3. Standar Proses
Standar proses berkenaan dengan kemampuan dalam perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran,dan
pengawasan pembelajaran. Standar Proses merupakan kriteria mengenai
pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai SKL. Kriteria
proses pembelajaranyang diharapkan adalah interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan RPP, serta
disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
Untuk dapat terlaksananya proses pembelajaran yang sesuai prinsip pembelajaran
aktif, maka diperlukan rasio minimal jumlah peserta didik terhadap gurunya,
sebagaimana tertuang dalam Pasal 17 (1) PP 74 Tahun 2008, yaitu untuk SD 20:1,
SMP 20:1, SMA 20:1, dan SMK 15:1. Untuk jumlah maksimum peserta didik dalam
setiap rombongan belajar yaitu: SD sebanyak 28, SMP sebanyak 32, SMA sebanyak
36, dan SMK sebanyak 36. Rapor PMP rev. Maret 2018, memperlihatkan kekuatan
dan kelemahan indikator untuk Standar Proses sebagaimana tabel 3.7 berikut.

Tabel 3.7: Analisis Kekuatan dan Kelemahan Standar Proses


No Indikator Kekuatan Kelemahan
3.1 Sekolah merencanakan Mengarah pada pencapaian Mengacu pada
proses pembelajaran kompetensi (6,69) silabus yang telah
sesuai ketentuan dikembangkan
(6,66), Menyusun
dokumen rencana
dengan lengkap dan
sistematis (6,18), dan
Mendapatkan
evaluasi dari kepala
sekolah dan
pengawas sekolah
(6,56)
3.2 Proses pembelajaran Membentuk rombongan belajar Mengelola kelas
Dilaksanakan dengan Dengan jumlah siswa sesuai sebelum
tepat ketentuan (6,71), Mengutamakan Memulai
pemberdayaan siswa sebagai pembelajaran (6,65),
pembelajar sepanjang hayat Mendorong siswa
(6,68), Mengakuiatas perbedaan mencari tahu (6,46),
individual dan latar belakang Mengarahkan pada
Budaya siswa (6,68), dan penggunaan
Mengelola kelas saat menutup pendekatan ilmiah
pembelajaran (6,7) (6,46), Melakukan
pembelajaran
berbasis kompetensi
(6,62),
Memberikan
pembelajaran terpadu
(6,6), Melaksanakan
pembelajaran dengan
jawaban yang
kebenarannya multi
dimensi (6,41),
Melaksanakan
pembelajaran menuju
pada keterampilan
aplikatif (6,39),
Menerapkan prinsip
bahwa siapa saja
adalah guru, siapa
saja adalah siswa,
dan di mana saja
adalah kelas (6,65),
Memanfaatkan
media pembelajaran
dalam meningkatkan
efisiensi dan
efektivitas
pembelajaran (5,22),
dan Menggunakan
aneka sumber belajar
(6,05)
3.3. Pengawasan dan Memanfaatkan hasil penilaian Melakukan
penilaian otentik otentik (6,23), Melakukan penilaian otentik
dilakukan dalam proses supervise proses pembelajaran secara
pembelajaran kepada guru (6,21), dan komprehensif
Menindak lanjuti hasil (5,52), Melakukan
pengawasan proses pemantauan proses
pembelajaran (6,38) pembelajaran
(6,12), dan
Mengevaluasi
proses
pembelajaran
(6,09)

4. Standar Penilaian Pendidikan


Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. Sedangkan Standar Penilaian Pendidikan
adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam
penilaian hasil belajar peserta didik.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik kepada peserta didik untuk mengetahui capaian
pembelajaran pada aspek sikap, pengetahuan,dan keterampilan secara terencana dan
sistematis untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar
melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar. Penilaian juga dilakukan oleh satuan
pendidikan pada aspek pengetahuan dan keterampilan secara terencana dan sistematis
dalam bentuk penilaian akhir dan ujian sekolah. Untuk dapat terlaksananya proses
penilaian, baik penilaian harian dan remedialnya, penilaian tengah semester, penilaian
semester, dan ujian sekolah, pendidik maupun satuan pendidikan harus memiliki
jadwal penilaian, kepemilikan kisi-kisi dan soal, serta kepemilikan analisis soal dan
hasil penilaian.
Rapor PMP rev. Maret 2018 menunjukkan pencapaian indikator Standar penilaian
Pendidikan. Lebih rinci dapat dilihat dalam tabel 3.8 berikut.

Tabel 3.8: Analisis Kekuatan dan Kelemahan Standar Penilaian Pendidikan


No Indikator Kekuatan Kelemahan
4.1. Aspek penilaian Mencakup ranah sikap, Memiliki bentuk
sesuai ranah kompetensi Pengetahuan dan keterampilan pelaporan
(6,49) sesuai dengan ranah
(6,04)
4.2. Teknik penilaian obyektif Menggunakan jenis teknik Memiliki perangka
dan akuntabel penilaian yang obyektif dan teknik penilaian
akuntabel (5,7) lengkap (5,15)
4.3. Penilaian pendidikan Menindak lanjuti hasil Melakukan pelaporan
Ditindak lanjuti Pelaporan penilaian (6,45) penilaian
Secara periodic
(5,89)
4.4. Instrumen penilaian Menggunakan instrumen Menggunakan
menyesuaikan aspek penilaian aspek pengetahuan instrumen penilaian
(5,62) aspek sikap (5,2),
dan Menggunakan
instrumen Penilaian
aspek keterampilan
(5,06)
4.5. Penilaian dilakukan Melakukan penilaian Menentukan
mengikuti prosedur berdasarkan penyelenggara kelulusan siswa
sesuai prosedur(5,98), dan berdasarkan
Melakukan penilaian pertimbangan yang
berdasarkan ranah sesuai sesuai (4,89)
prosedur (5,87)

5. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) ditentukan untuk menjaga
kualitas output hasil pendidikan. Kualitas SDM yang tinggi dan unggul serta dengan
keterampilan yang terbarukan hanya dapat dihasilkan dari pendidik yang
berkualitas. Pendidikan yang baik akan sangat ditentukan bagaimana tenaga pendidik
yang baik juga. Kualitas pendidikan yang dimaksud bukan hanya kemampuan sesuai
ijazah/sertifkat yang dimiliki, namun juga etika dan moral. Kualifikasi akademik
adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang
dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan
perundang- undangan yang berlaku.
Hasil Raport PMP rev. Maret 2018, memperlihatkan pencapaian nilai mutu Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Rinciannyadapat dilihat dalam tabel 3.14.

Tabel 3.14: Analisis Kekuatan dan Kelemahan Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
No Indikator Kekuatan Kelemahan
5.1. Ketersediaan dan Bersertifikat pendidik Berkualifikasi minimal
Kompetensi guru sesuai (6,67) S1/D4 (2,46), Rasio guru
ketentuan kelas terhadap rombongan
belajar seimbang (0,22),
Tersedia untuk tiap mata
pelajaran (3,41),
Berkompetensi pedagogik
minimal baik (4,07), dan
Berkompetensi profesional
minimal baik(4,55)
5.2. Ketersediaan dan Berkualifikasi minimal Berpengalaman mengajar
kompetensi kepala sekolah S1/D4 (6,38), dan Berusia selama yang ditetapkan(0),
sesuai ketentuan sesuai kriteria saat Berpangkat minimal III/c
pengangkatan (6,5) atau setara (3,27),
Bersertifikat pendidik (0),
Bersertifikat kepala sekolah
(0), Berkompetensi
kewirausahaan minimal
baik(2,98), Berkompetensi
supervisi minimal baik
(2,66), dan Berkompetensi
sosial minimal baik (2,89)
5.3. Ketersediaan dan Tersedia Tenaga
Kompetensi tenaga Pelaksana
administrasi sesuai Urusan Administrasi
ketentuan (3,5), dan Memiliki
Tenaga Pelaksana
Urusan Administrasi
berpendidikan sesuai
ketentuan (2,05)
5.4. Ketersediaan dan Tersedia Kepala Tenaga
kompetensi laboran Laboratorium (0),
sesuai ketentuan Memiliki Kepala Tenaga
No Indikator Kekuatan Kelemahan
Laboratorium
Berkualifikasi sesuai (0),
Tersedia Tenaga Teknisi
Laboran (0), dan
Memiliki Tenaga
Laboran berpendidikan
sesuai ketentuan (0)
5.5. Ketersediaan dan Tersedia Kepala Tenaga
kompetensi pustaka Pustakawan (0),
wansesuai ketentuan Memiliki KepalaTenaga
Pustakawan
berkualifikasi sesuai (0),
dan Tersedia Tenaga
Pustakawan (0)

6. Standar Sarana dan Prasarana


Merupakan standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal
tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta
sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran,
termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Kriteria minimal tersebut
meliputi : Prasarana,berupa lahan, bangunan gedung, dan ruang-ruang, serta Sarana,
berupa perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar
lain, bahan habis pakai, teknologi komunikasi dan informasi, dan perlengkapan lain.
Untuk SD, standar sarana dan prasarana minimal yang harus dimiliki berupa ruang
kelas, ruang perpustakaan, laboratorium IPA, ruang pimpinan, ruang guru, tempat
beribadah, ruang UKS, WC, gudang, ruang sirkulasi, dan tempat
bermain/berolahraga.
Raport PMP Rev. Maret 2018, memperlihatkan capaian Standar Sarana dan Prasarana
dengan nilai mutu terdapat dalam tabel 3.15.

Tabel 3.15: Analisis Kekuatan dan Kelemahan Standar Sarana dan Prasarana
No Indikator Kekuatan Kelemahan
6.1. Kapasitas daya tampung Memiliki kapasitas Kondisi bangunan
sekolah memadai rombongan belajar yang sekolah memenuhi
sesuai dan memadai (6), persyaratan (4,79), dan
Rasioluas lahan sesuai Memiliki ragam
dengan jumlah siswa (6,02), prasarana sesuai
dan Kondisi lahan sekolah ketentuan (1,73)
memenuhi persyaratan (5,53)
6.2. Sekolah memiliki sarana dan Memiliki ruang kelas
prasarana pembelajaran yang sesuai standar (3,89),
lengkap dan layak Memiliki laboratorium
IPA sesuai standar (0),
Memiliki ruang
perpustakaan sesuai
standar (1,27), Memiliki
tempat
bermain/lapangan sesuai
standar(0), Kondisi
ruang kelas layak
pakai(4,12), Kondisi
laboratorium IPA layak
pakai (0), dan Kondisi
ruang perpustakaan
layak pakai (2,33)
6.3. Sekolah memiliki sarana dan Menyediakan kantin yang Memiliki ruang
prasarana pendukung yang layak (5,39), dan Kondisi pimpinan sesuai standar
lengkap dan layak ruang sirkulasi layak pakai (1,14), Memiliki ruang
(6,37) guru sesuai standar
(0,43), Memiliki ruang
UKS sesuai
standar(0,37), Memiliki
tempat ibadah sesuai
standar
(0,1), Memiliki jamban
sesuai standar(3,09),
Memiliki gudang sesuai
standar(0,14),
Menyediakan tempat
parkir yang memadai
(4,86), Kondisi ruang
pimpinan layak pakai
(3,49), Kondisi ruang
guru layak pakai(1,46),
Kondisi ruang UKS
layak pakai(0,79),
Kondisi tempat ibadah
layak pakai (0,61), dan
Kondisi jamban sesuai
standar(0,99)

7. Standar Pengelolaan
Merupakan salah satu SNP yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan.
Setiap satuan pendidikan harus memiliki pedoman atau aturan yang sekurang-
kurangnya mengatur tentang KTSP, silabus, dan RPP, Kalender pendidikan yang
menunjukkan seluruh aktivitas satuan pendidikan selama satu tahun, struktur
organisasi satuan pendidikan, pembagian tugas pendidikdan tenaga kependidikan,
peraturan akademik, tata tertib satuan pendidikan, pengelolaan sarana dan prasarana,
dan kemitraan dengan masyarakat.
Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan, yang
merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah yang bermasa 4
tahun.
Hasil Raport PMP Rev. Maret 2018, memperlihatkan capaian Standar Pengelolaan
Pendidikan sebagaimana terlihat dalam tabel 3.16.

Tabel 3.16: Analisis Kekuatan dan Kelemahan Standar Pengelolaan Pendidikan


No Indikator Kekuatan Kelemahan
7.1. Sekolah melakukan Memiliki visi, misi, dan tuj uan Melibatkan pemangku
perencanaan pengelola yang jelas sesuai ketentuan kepentingan sekolah dalam
an (6,3), dan Mengembangkan perencanaan pengelola an
rencana kerja sekolah ruang sekolah (5,84)
lingkupsesuai ketentuan (6,11)
7.2. Program pengelolaan Menyelenggarakan kegiatan Memiliki pedoman pengelolaan
dilaksanakan sesuai layanan kesiswaan(6,33), sekolah lengkap(5,61),
ketentuan Melaksanakan kegiatan Meningkatkan daya guna
evaluasi diri (6,29), dan pendidik dan tenaga
Melaksanakan pengelolaan kependidikan (5,91), dan
bidang kurikulum dan kegiatan Membangun kemitraan dan
pembelajaran (6,29) melibatkan peran serta
masyarakat serta lembaga lain
yang relevan (5,58)
7.3. Kepala sekolah Berjiwa kepemimpinan (5,48), Berkepribadian dan
berkinerja baik dalam dan Mengelol asum berdaya bersosialisasi dengan baik(0),
melaksanakan tugas dengan baik (5,82) dan Berjiwa kewirausahaan(0)
kepemimpinan
7.4. Sekolah mengelola Memiliki system informasi
system informasi manajemen sesuai ketentuan
manajemen (5,92)
8. StandarPembiayaan
Adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan
pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya
investasi, biaya operasi, dan biaya personal.
Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi biaya
penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan modal
kerja tetap. Untuk biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan
oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan
berkelanjutan. Sedangkan untuk biaya operasi satuan pendidikan merupakan biaya
yang diperlukan untuk gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan
yang melekat pada gaji, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya
operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan
sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi,dan lain
sebagainya.
Penggunaan keuangan sekolah mengacu pada Juknis BOS dimanfaatkan untuk (1)
pengembangan perpustakaan, (2) penerimaan peserta didik baru, (3) kegiatan
pembelajaran dan ekstrakurikuler, (4) kegiatan evaluasi pembelajaran, (5) pengelolaan
sekolah, (6) langganan daya dan jasa, (7) pemeliharaan dan perawatan sarana dan
prasarana sekolah, (8) pembayaran honor, (9) pembelian/perawatan alat multi media
pembelajaran, dan(10) biaya lainnya.
Hasil Rapor PMP Rev. Maret 2018 untuk Standar Pembiayaan, sebagaimana tertuang
dalam tabel 3.17.

Tabel 3.17: AnalisisKekuatandanKelemahanStandarPembiayaanPendidikan


No Indikator Kekuatan Kelemahan
8.1. Sekolah Melaksanakan subsidi silang Membebaskan biaya bagi siswa
memberikan layanan untuk membantu siswa kurang tidak mampu (6,86), dan Memiliki
subsidi mampu (6,98) daftar siswa dengan latar belakang
silang ekonomi yang jelas (6,86)
8.2. Beban operasional Memiliki biaya operasional non
sekolah sesuai personil sesuai ketentuan (6,68)
ketentuan
8.3. Sekolah melakukan Memiliki laporan pengelolaan Mengatur alokasi dana yang berasal
pengelola andana dana (5,62), dan Memiliki dari APBD/APBN/Yayasan/sumber
dengan baik laporan yang dapat diakses lainnya (0,23)
oleh pemangku kepentingan
(5,77)

B. Rekomendasi dan Strategi Peningkatan Mutu


Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah bertujuan untuk menjamin
pemenuhan semua SNP pada satuan pendidikan secara sistemik, holistik, dan
berkelanjutan, sehingga tumbuh dan berkembang budaya mutu secara mandiri.
Penjaminan mutu ini menjadi tanggung jawab setiap komponen yang ada di satuan
pendidikan sesuai kewenangannya. Penjaminan mutu pendidikan ini tentu saja tidak bisa
berjalan sendiri, perlu dukungan dari pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat,
termasuk pemangku kepentingan pendidikan.
Berdasarkan hasil analisis terhadap kekuatan dan kelemahan setiap indikator sampai
sub indikator pada setiap standar, diperoleh potret pencapaian SNP yang perlu untuk
direkomendasi kepada pemangku kepentingan pendidikan, termasuk strategi/kegiatan
peningkatan mutu yang dapat dilakukan untuk perbaikan kinerja satuan pendidikan.

Masalah: Capaian pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif rendah


Akar RekomendasiPerbaik Arah Kebijakan/
Standar Strategi/Kegiatan
Permasalahan an Program
Standar Isi o Perangkat o Perlu mengembang o Pengembangan o Workshop
pembelajaran kan kurikulum yang perang kat pengembangan
sesuai rumusan memuat pembelajaran perang kat
kompetensi karakteristik o Pengembangan pembelajaran yang
lulusan kompetensi sikap, KTS Psesuai memuat karakteristik
o KTSP dikembang dan kompetensi prosedur kompetensi sikap,
kan sesuai keterampilan o Pengaturan pengetahuan, dan
prosedur o Perlu melibatkan bebanbelajar keterampi lan
o Melaksanakan pemang o Validasi perang kat
kurikulum sesuai kukepentingan oleh kepala sekolah
ketentuan dalam o Validasi perang kat
pengembangan oleh pengawas
kurikulum, dan pembina
disesuaikan dengan o Reviu Dokumen
tahapan operasional KTS P tahun
Akar RekomendasiPerbaik Arah Kebijakan/
Standar Strategi/Kegiatan
Permasalahan an Program
pengembangannya sebelumnya
o Dalam o Workshop
mengembangkan penyusunan KTP
dan melaksanakan yang melibatkan
kurikulum seluruh pemang ku
sekolahperlu kepentingan serta
mengatur beban pengaturan beban
belajar bedasarkan pembelajaran
bentuk pendalaman o Validasi dokumen
materi KTSP setiap satuan
pendidikan
o Pengesahan
dokumenKTSP
Standar o Merencanakan o Perencanaan o Perencanaan o Bimtek
Proses proses pembelajaran perlu proses pengembangan
pembelajaran mengacu pada pembelajaran o Silabus dan RPP
sesuai ketentuan silabus yang telah o Pelaksanaan o Pelatihanmodel-
o Proses dikembangkan, proses model pembelajaran
pembelajaran menyusun dokumen pembelajaran aktif
dilaksanakan rencana dengan sesuai ketentuan o GroupLes sonStudy
dengantepat lengkap dan o Pengawasan o Supervisiteman
o Pengawasan sistematis, dan dalamproses sejawat
dalam proses mendapatkan pembelajaran o Validasi rencana
pembelajaran evaluasi dari kepala pembelajaranguru
sekolah dan o Ku njunganantar
pengawas sekolah
kelas
o Perlu mengelola
o PenguatanPenelitian
kelas sebelum
o TindakanKelas guru
memulai
o Penilaiankinerja guru
pembelajaran,
o Pemilihangurubaik
mendorong siswa
o Programsupervisi
mencaritahu,
mengarahkan pada guru
penggu naan o Pemanfaatanhasil
pendekatan ilmiah, supervisiuntuk
melakukan peningkatankinerja
pembelajaran guru
berbasis o Fasil itasi kepala
kompetensi, sekolahdan
memberikan pengawassekolah
pembelajaran untuk pengawasan
terpadu, dalamproses
melaksanakan pembelajaranguru
pembelajaran o dll
dengan jawaban
yang kebenarannya
Akar RekomendasiPerbaik Arah Kebijakan/
Standar Strategi/Kegiatan
Permasalahan an Program
multi dimensi,
melaksanakan
pembelajaran
menuju
padaketerampi lan
aplikatif,menerapka
n prinsipbahwa
siapasaja
adalahguru,
siapasaja
adalahsiswa, dan di
mana saja adalah
kelas,
memanfaatkan
media pembelajaran
dalam
meningkatkan
efisiensi dan
efektivitas
pembelajaran, dan
menggunakan
aneka sumber
belajar
o Perlu melakukan
penilaian otentik
secara
komprehensif,
melakukan
pemantauan proses
pembelajaran, dan
mengevaluasi
proses
pembelajaran
Standar o Aspek penilaian o Perlu memiliki o Mengembangkan o Pelatihan
Penilaian sesuai ranah bentuk pelaporan penilaian yang penyusunan
Pendidikan kompetensi sesuai dengan ranah objektif dan instrumen penilaian
o Teknik penilaian o Perlu memiliki akuntabel o Reviu dokumen
obyektif dan perangkat teknik penilaian
akuntabel penilaian lengkap o Sosialisasi dokumen
o Tindak lanjut o Perlu melakukan penilaian
hasil pelaporan pelaporan penilaian o Workshop
penilaian secara periodik penyusunan soal
o Instrumen o Perlu menyusun HOTS
penilaian dan menggunakan o Workshop
menyesuaikan instrumen penilaian penyusunan Bank
aspek aspek sikap,
Akar RekomendasiPerbaik Arah Kebijakan/
Standar Strategi/Kegiatan
Permasalahan an Program
o Penilaian pengetahuan, dan Soal
mengikuti keterampilan o Praktik penyusunan
prosedur o Perlu menentukan soal standar
kelulusan siswa o Praktik analisis hasil
berdasarkan penilaian
o Pelaporandan tindak
lanjut
o Pemanfaatan hasil
penilaian untuk
perbaikan
pembelajaran
o dll
Standar o Ketersediaan dan o Perlu memfasilitasi o Meningkatkan o Penguatan
Pendidik dan kompetensi PTK dalam kualifikasidan kompetensi
Tenaga gurusesuai peningkatan kompetensi manajerial dan
Kependidika ketentuan kompetensi dan Pendidik minimal supervisipengawas
n o Ketersediaan dan kualifikasi minimal baik sekolah
kompetensi S1/D4, bersertifikat o Meningkatkan o Pelatihan
kepalasekolah pendidik, kualifikasi dan peningkatan
sesuai ketentuan berkompetensi kompetensi kepala kompetensi
o Ketersediaan dan pedagogik, sekolah minimal pedagogikguru
kompetensi kepribadian, baik o Pelatihan
tenaga profesional, dan o Ketersediaan dan peningkatan
administrasi sosial minimal baik. kompetensi tenaga kompetensi
sesuai ketentuan o Perlu menyediakan administrasi profesional guru
o - Ketersediaan dan meningkatkan sesuai ketentuan o Program PKB guru
dan kompetensi kompeten sikepala o Ketersediaan dan o PenguatanSKP guru
laboransesuai sekolah untuk kompetensi o Uji Kompetensi
ketentuan berkualifikasi laboransesuai Guru
o - Ketersediaan minimal S1/D4, ketentuan o Perbaikan sebaran
dan kompetensi berpengalaman o Ketersediaan dan guru dan tenaga
pustakawan sesuai mengajar selama kompetensi kependidikan
ketentuan yang ditetapkan, pustakawan sesuai o Promosi guru dan
bersertifikat ketentuan tenaga kependidikan
pendidik,
o Sertifikasi guru,
bersertifikat kepala
kepala sekolah, dan
sekolah, serta
tenaga kependidikan
kepala sekolah
lain
berkompetensi
o Penguatan
kepribadian,
kompetensi
manajerial,
manajerial kepala
kewirausahaan,
sekolah
supervisi, dan sosial
o Pelatihan
minimal baik.
kepemimpinan
o Perlu tersedianya
kepala sekolah
Akar RekomendasiPerbaik Arah Kebijakan/
Standar Strategi/Kegiatan
Permasalahan an Program
kepala tenaga o Periodesasi kepala
administrasi, sekolah
memiliki kepala o Promosi kepala
tenaga administrasi sekolah
berkualifikasi o Program penyediaan
minimal SMK/ tenaga administrasi
sederajat, memiliki sekolah
kepala tenaga o Peningkatan
administrasi kualifikasi TAS
bersertifikat, o Peningkatan
tersedia tenaga kompetensiTAS
pelaksana urusan o Programguru
administrasi, berkualifikasi kepala
memiliki tenaga laboratorium
pelaksana urusan o Penyediaan tenaga
administrasi
laboranyang
berpendidikan
berpengalaman
sesuai ketentuan,
o Peningkatan
berkompetensi
kompetensi tenaga
kepribadian, sosial,
laboran
teknis, dan
o Pengembangan
manajerial minimal
profesitenaga laboran
baik.
o Program guru
o Perlu tersedianya
berkualifikasi kepala
kepala tenaga
perpustakaan
laboratorium,
o Penyediaan tenaga
memiliki kepala
perpustakaan
tenaga laboratorium
o Peningkatan
berkualifikasi
sesuai, memiliki kompetensi tenaga
kepala tenaga perpustakaan
laboratorium o Pengembangan
bersertifikat, profesi tenaga
tersedia kepala perpustakaan
tenaga laboratorium o dll
berpengalamansesu
ai,
tersediatenagatekni
si laboran, memiliki
tenaga teknisi
laboran
berpendidikan
sesuai ketentuan,
tersedia tenaga
laboran, memiliki
tenaga laboran
Akar RekomendasiPerbaik Arah Kebijakan/
Standar Strategi/Kegiatan
Permasalahan an Program
berpendidikan
sesuai ketentuan,
serta berkompetensi
kepribadian, sosial,
sosial, manajerial,
dan profesional
minimal baik.
o Perlu tersedianya
kepala tenaga
pustakawan,
memiliki kepala
tenaga pustakawan
berkualifikasi
sesuai, memiliki
kepala tenaga
pustakawan
bersertifikat,
memiliki kepala
tenaga pustakawan
berpengalaman
sesuai, tersedia
tenaga pustakawan,
memiliki tenaga
pustakawan
berpendidikan
sesuai ketentuan,
serta berkompetensi
manajerial,
pengelolaan
informasi,
kependidikan,
kepribadian, sosial,
dan pengembangan
profesi minimal
baik.
Standar o Kapasitas daya o Perlu perbaikan o Kapasitas daya o Pemenuhan rasio
Saranadan tampung sekolah sekolah agar tampung sekolah luas lahan dan
Prasarana memadai memiliki rasio luas memadai jumlah siswa sesuai
Pendidikan o Sekolah memiliki lahan sesuai dengan o Kepemilikan ketentuan
sarana dan jumlah siswa, rasio sarana dan o Pemenuhan rasio
prasarana luas bangunan prasarana luas bangunan sesuai
pembelajaran sesuai dengan pembelajaran di jumlah siswa
yang leng kap dan jumlah siswa, dan sekolah yang o Memenuhi
layak memiliki ragam lengkap dan layak keragaman sarana
o Sekolah memiliki prasarana sesuai o Sarana dan dan prasarana yang
sarana dan ketentuan. prasarana terstandar, lengkap,
Akar RekomendasiPerbaik Arah Kebijakan/
Standar Strategi/Kegiatan
Permasalahan an Program
prasarana o Sekolah perlu pendukung yang dan layak pakai
pendukung yang memiliki sesuai standar, o Pemenuhan
lengkap dan layak o Ruang kelas sesuai leng kapdan layak kebutuhan sekolah
standar, memiliki pakai akan laboratorium
laboratorium IPA IPA, ruang
sesuai standar, perpustakaan, dan
memiliki ruang tempat
perpustakaan sesuai bermain/lapangan
standar, memiliki sesuai standar
tempat bermain/ o Pemenuhan ruang
lapangan sesuai pimpinan,ruang guru,
standar, kondisi ruang UKS , tempat
ruang kelas layak ibadah, jamban,
pakai, kondisi gudang, dan ruang
laboratorium IPA sirkulasi yang sesuai
layak pakai, kondisi standar serta layak
ruang perpustakaan pakai
layak pakai, dan o Penyediaan tempat
kondisi tempat parkir yang memadai
bermain/ lapangan o Pemeliharaan sarana
layak pakai. dan prasarana
o Perlu memiliki sekolah
ruang pimpinan, o Usulan pemenuhan
ruang guru, ruang sarana dan prasarana
UKS , tempat sekolah
ibadah, jamban, o Usulan pengadaan
gudang, dan ruang sarana media
sirkulasi yang pembelajaran
sesuai standar, o dll
menyediakan
tempat parkir yang
memadai, kondisi
ruang pimpinan,
ruang guru, tempat
ibadah, dan kondisi
gudang yang layak
pakai.
Standar o Sekolah o Perlu melibatkan o Mengembangkan o PembentukanTPMPS
Pengelolaan melakukan pemangku program /PMPD
Pendidikan perencanaan kepentingan pengelolaan o Pemetaan mutu
pengelolaan sekolah dalam sekolah yang berbasis SNP
o Program perencanaan melibatkan o Evaluasi diri sekolah
pengelolaan pengelolaan pemangku o Reviu RKJM
dilaksanakan sekolah kepentingan berdasarkan hasil
sesuai ketentuan o Perlu o Pelaksanaan EDS/ PMP
menyelenggarakan program
Akar RekomendasiPerbaik Arah Kebijakan/
Standar Strategi/Kegiatan
Permasalahan an Program
o Kepala sekolah kegiatan layanan pengelolaan o Pelibatan pemangku
berkinerja baik kesiswaan, sekolah kepentingan
dalam melaksanakan o Kinerja kepala o Perencanaan
melaksanakan kegiatan evaluasi sekolah minimal Program layanan
tugas diri, dan baik kesiswaan
kepemimpinan melaksanakan o Pengelolaan o Perencanaan dan
o Sekolah pengelolaan bidang sistem informasi pelaksanaan program
mengelola sistem kurikulum dan manajemen kemitraan sekolah
informasi kegiatan o Perencanaan
manajemen pembelajaran program
o Kepala sekolah ekstrakurikuler
perlu o Penguatan tata kelola
berkepribadian dan dan akuntabilitas
bersosialisasi o Penyusunan Standar
dengan baik, Operasional Prosedur
berjiwa o Monev pelaksanaan
kepemimpinan, program/kegiatan
mengembangkan o Pemanfaatan hasil
sekolah dengan
monev untuk
baik, mengelola
perbaikan program
sumber daya
o Penguatan kinerja
dengan baik,
kepala sekolah
berjiwa
o Program supervisi
kewirausahaan, dan
kepala sekolah/
melakukan
pengawas sekolah
supervisi dengan
o Penguatan Sistem
baik
Informasi
o Sekolah perlu
Manajemen sekolah
memiliki sistem
o dll
informasi
manajemen sesuai
ketentuan
Standar o Sekolah o Perlu o Layanan subsidi o Pendataan siswa
Pembiayaan memberikan membebaskan silang bagi siswa kurang mampu
layanan subsidi biaya bagi siswa tidak mampu o Pendataan siswa
silang tidak mampu, o Beban penerima beasiswa
o Beban sekolah juga perlu operasional o Layanan subsidi
operasional memiliki daftar sekolah silang
sekolah sesuai siswa dengan latar o Pengelolaan dana o Penyusunan rencana
ketentuan belakang ekonomi dengan baik anggaran biaya
o Sekolah yang jelas mengacu pada
melakukan o Perlu memiliki standar
pengelolaan dana biaya operasional o Pengambilan
dengan baik non personil sesuai keputusan dalam
ketentuan penetapan besaran
o Perlu memiliki
Akar RekomendasiPerbaik Arah Kebijakan/
Standar Strategi/Kegiatan
Permasalahan an Program
laporan dana dari masyarakat
pengelolaan dana, sebagai biaya
dan operasional
o Memiliki laporan dilakukan dengan
yang dapat diakses melibatkan berbagai
oleh pemangku pihak
kepentingan o Bimtek pengelolaan
dana
o Menyusun pedoman
pengelolaan biaya
investasi dan
operasional
o Penyusunan dan
penggaran program
dan kegiatan yang
mengacu pencapaian
SNP dan kebutuhan
sekolah
o Kemitraan sekolah
o Membuat laporan
lengkap pengelolaan
dana
o dll
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis peta mutu pencapaian SNP sebagaimana diuraikan di atas,
sesuai data Rapor PMP tahun Rev. Maret 2018, dapat diambil kesimpulan yaitu:
1. Capaian mutu SNP pada Sekolah Dasar (SD) . . . . . . . . . . . pada tahun
Dikategorikan Menuju SNP 4 dengan rata-rata capaian standar pada angka
5,25, meningkat 0,69 point dari capaian tahun 2016.
2. Capaian mutu yang terbaik terjadi pada Standar Penilaian Pendidikan dengan nilai
mutu 5,74, menuju SNP 4, meningkat 1,51 point dari tahun 2016.
3. Capaian mutu terendah terjadi pada Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan
dengan nilai mutu 3,98, menuju SNP 3, menurun 0,56 point dari capaian mutu tahun
2016.
4. Dengan banyaknya nilai perolehan pada kategori 1, 2, dan 3 menunjukkan bahwa
sekolah perlu perbaikan berkelanjutan melalui berbagai strategi/ kegiatan yang
direkomendasikan dengan mengimplementasikan siklus SPMI.

B. Saran- saran
Mengacu pada Pasal 91 PP 19 Tahun 2005, bahwa (1) setiap satuan pendidikan pada
jalur formal dan non formal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan, (2)
penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk
memenuhi atau melampaui SNP, dan (3) penjaminan mutu pendidikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara bertahap, sistematis,dan terencana dalam
suatu program penjaminan mutu yang memiliki target dan kerangka waktu yang jelas.
Bahwa peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan secara sistematis dan
berkelanjutan, integritas, mandiri dan partisipatif, holistik, transparan dan akuntabel,
serta terstandar. Untuk dapat tercapainya peningkatan mutu dimaksud, maka
pendekatan whole school approach yaitu pendekatan yang melibatkan semua unsur
dalam satuan pendidikan, menjadi penting untuk diterapkan, agar semua pihak ikut
andil dan memberi peran sesuai tugas dan kewenangan masing-masing. Sehingga akar
yang menjadi masalah mutu pendidikan dapat diperbaiki dan ditingkatkan untuk
memenuhi bahkan melampaui SNP.

Lampiran1: Ruang Lingkup Instrumen Pemetaan Mutu Pendidikan


Standar Standar/Indikator Sub Indikator
Standar Kompetensi 1.1. Lulusan memiliki 1.1.1. Memiliki perilaku yang
Lulusan kompetensi pada dimensi mencerminkan sikap beriman dan
sikap bertakwa kepada Tuhan YME
1.1.2. Memiliki perilaku yang
Standar Standar/Indikator Sub Indikator
mencerminkan sikap berkarakter
1.1.3. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap disiplin
1.1.4. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap santun
1.1.5. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap jujur
1.1.6. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap peduli
1.1.7. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap percaya diri
1.1.8. Memiliki perilaku yang
mencerminkan sikap
Bertanggung jawab
1.1.9. Memiliki perilaku pembelajar
sejati sepanjang hayat
1.1.10. Memiliki perilaku sehat
jasmani dan rohani
1.2. Lulusan memiliki 1.2.1. Memiliki pengetahuan
Kompetensi pada dimensi faktual, prosedural, konseptual,
pengetahuan metakognitif
1.3. Lulusan memiliki 1.3.1. Memiliki keterampilan
Kompetensi pada dimensi berpikir dan bertindak kreatif
keterampilan 1.3.2. Memiliki keterampilan
berpikirdan bertindak produktif
1.3.3. Memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak kritis
1.3.4. Memiliki keterampilan
berpikir dan bertindak mandiri
1.3.5. Memiliki keterampilan
berpikirdan bertindak kolaboratif
1.3.6. Memiliki keterampilan
berpikirdan bertindak
komunikatif
Standar Isi 2.1. Perangkat 2.1.1. Memuat karakteristik
Pembelajaran sesuai kompetensi sikap
rumusan kompetensi 2.1.2. Memuat karakteristik
lulusan kompetensi pengetahuan
2.1.3. Memuat karakteristik
kompetensi keterampilan
2.1.4. Menyesuaikan ting kat
kompetensi siswa
Standar Standar/Indikator Sub Indikator
2.1.5. Menyesuaikan ruang lingkup
materi pembelajaran
2.2. Kurikulum Tingkat 2.2.1. Melibatkan pemangku
Satuan Pendidikan kepentingan dalam
dikembangkan sesuai Pengembangan kurikulum
prosedur 2.2.2. Mengacu pada kerangka
dasar penyusunan
2.2.3. Melewati tahapan operasional
pengembangan
2.2.4. Memiliki perangkat
kurikulum ting kat satuan
Pendidikan yang dikembang kan
2.3. Sekolah 2.3.1. Menyediakan alokasi waktu
melaksanakan kurikulum pembelajaran sesuai struktur
sesuai ketentuan kurikulum yang berlaku
2.3.2. Mengatur beban belajar
bedasarkan bentuk
Pendalaman materi
2.3.3. Menyelenggarakan aspek
kurikulum pada muatan lokal
2.3.4. Melaksanakan kegiatan
pengembangan diri siswa
Standar Proses 3.1. Sekolah 3.1.1. Mengacu pada silabus yang
merencanakan Proses telah dikembang kan
pembelajaran sesuai 3.1.2. Mengarah pada pencapaian
ketentuan kompetensi
3.1.3. Menyusun dokumen rencana
dengan leng kap dan sistematis
3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari
kepala sekolah dan pengawas sekolah
3.2. Proses pembelajaran 3.2.1. Membentuk rombongan
dilaksanakan dengan tepat belajar dengan jumlah siswa sesuai
ketentuan
3.2.2. Mengelola kelas sebelum
memulai pembelajaran
3.2.3. Mendorong siswa mencari
tahu
3.2.4. Mengarahkan pada
penggunaan pendekatan ilmiah
3.2.5. Melakukan pembelajaran
berbasis kompetensi
3.2.6. Memberikan pembelajaran
Standar Standar/Indikator Sub Indikator
terpadu
3.2.7. Melaksanakan pembelajaran
dengan jawaban yang Kebenarannya
multi dimensi Sub Indikator
3.2.8. Melaksanakan pembelajaran
menuju pada Keterampilan aplikatif
3.2.9. Mengutamakan
pemberdayaan siswa sebagai
pembelajar sepanjang hayat

3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa


siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah siswa, dan di mana saja adalah
kelas.
3.2.11. Mengakui atas perbedaan
individual dan latar belakang budaya
siswa.
3.2.12. Menerapkan metode
pembelajaran sesuai karakteristik
siswa
3.2.13. Memanfaatkan media
pembelajaran dalam
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran
3.2.14. Menggunakan aneka sumber
belajar
3.2.15. Mengelola kelas saat
menutup pembelajaran
3.3. Pengawasan dan 3.3.1. Melakukan penilaian otentik
penilaian otentik secara komprehensif
dilakukan dalam proses 3.3.2. Memanfaatkan hasil penilaian
pembelajaran otentik
3.3.3. Melakukan pemantauan
proses pembelajaran
3.3.4. Melakukan supervisi proses
pembelajaran kepada guru
3.3.5. Mengevaluasi proses
pembelajaran
Standar Penilaian 4.1. Aspek penilaian 4.1.1. Mencakup ranah sikap,
Pendidikan sesuai ranah kompetensi pengetahuan dan keterampilan
4.1.2. Memiliki bentuk pelaporan
sesuai dengan ranah
Standar Standar/Indikator Sub Indikator
4.2. Teknik penilaian 4.2.1. Menggunakan jenis teknik
obyektif dan akuntabel penilaian yang obyektif dan akuntabel
4.2.2. Memiliki perangkat teknik
penilaian leng kap
4.3. Penilaian pendidikan 4.3.1. Menindak lanjuti hasil
ditindak lanjuti pelaporan penilaian
4.3.2. Melakukan pelaporan
penilaian secara periodik
4.4. Instrumen penilaian 4.4.1. Menggunakan instrumen
menyesuaikan aspek penilaian aspek sikap
4.4.2. Menggunakan instrumen
penilaian aspek pengetahuan
4.4.3. Menggunakan instrumen
penilaian aspek keterampilan
4.5. Penilaian dilakukan 4.5.1. Melakukan penilaian
mengikuti prosedur berdasarkan penyelenggara sesuai
prosedur
4.5.2. Melakukan penilaian
berdasarkan ranah sesuai
prosedur
4.5.3. Menentukan kelulusan siswa
berdasarkan Pertimbangan yang sesuai
Standar Pendidikdan 5.1. Ketersediaan dan 5.1.1. Berkualifikasi minimal S1/D4
Tenaga kompetensi guru sesuai
Kependidikan ketentuan
5.1.3. Tersedia untuk tiap mata
pelajaran
5.1.4. Bersertifikat pendidik
5.1.5. Berkompetensi pedagogik
minimal baik
5.1.6. Berkompetensi kepribadian
minimal baik
5.1.7. Berkompetensi profesional
minimal baik
5.1.8. Berkompetensi sosial
minimal baik
5.2. Ketersediaan dan 5.2.1. Berkualifikasi minimal S1/D4
kompetensi kepala
sekolah sesuai ketentuan
5.2.2. Berusia sesuai kriteria saat
pengangkatan
5.2.3. Berpengalaman mengajar
Standar Standar/Indikator Sub Indikator
selama yang ditetapkan
5.2.4. Berpangkat minimal III/c
atau setara
5.2.5. Bersertifikat pendidik
5.2.6. Bersertifikat kepala sekolah
5.2.7. Berkompetensi kepribadian
minimal baik
5.2.8. Berkompetensi manajerial
minimal baik
5.2.9. Berkompetensi
kewirausahaan minimal baik
5.2.10. Berkompetensi supervisi
minimal baik
5.2.11. Berkompetensisosial minimal
baik
5.3. Ketersediaan dan 5.3.1. Tersedia Kepala Tenaga
kompetensi tenaga Administrasi
administrasi sesuai
ketentuan
5.3.2. Memiliki Kepala Tenaga
Administrasi berkualifikasi minimal
SMK/sederajat
5.3.3. Memiliki Kepala Tenaga
Administrasi bersertifikat
5.3.4. Tersedia Tenaga Pelaksana
Urusan Administrasi
5.3.5. Memiliki Tenaga Pelaksana
Urusan Administrasi berpendidikan
sesuai ketentuan
5.3.6. Berkompetensi kepribadian
minimal baik
5.3.7. Berkompetensi sosial
minimal baik
5.3.8. Berkompetensi teknis
minimal baik
5.3.9. Berkompetensi manajerial
minimal baik
5.4. Ketersediaan dan 5.4.1. Tersedia KepalaTenaga
kompetensi laboran sesuai Laboratorium
ketentuan
5.4.2. Memiliki Kepala Tenaga
Laboratorium berkualifikasi
Standar Standar/Indikator Sub Indikator
sesuai
5.4.3. Memiliki Kepala Tenaga
Laboratorium bersertifikat
5.4.4. Tersedia Kepala Tenaga
Laboratorium berpengalaman sesuai
5.4.5. Tersedia Tenaga Teknisi
Laboran
5.4.6. Memiliki TenagaTeknisi
Laboran berpendidikan sesuai
ketentuan
5.4.7. TersediaTenagaLaboran
5.4.8. Memiliki Tenaga Laboran
berpendidikan sesuai
ketentuan
5.4.9. Berkompetensi kepribadian
minimal baik
5.4.10. Berkompetensi sosial
minimal baik
5.4.11. Berkompetensi manajerial
minimal baik
5.4.12. Berkompetensi profesional
minimal baik
5.5. Ketersediaan dan 5.5.1. Tersedia Kepala Tenaga
kompetensi pustakawan Pustakawan
sesuai ketentuan
5.5.2. Memiliki Kepala Tenaga
Pustakawan berkualifikasi sesuai
5.5.3. Memiliki Kepala Tenaga
Pustakawan bersertifikat
5.5.4. Memiliki Kepala Tenaga
Pustakawan berpengalaman sesuai
5.5.5. TersediaTenagaPustakawan
5.5.6. Memiliki Tenaga Pustakawan
berpendidikan sesuai
ketentuan
5.5.7. Berkompetensi manajerial
minimal baik
5.5.8. Berkompetensi pengelolaan
informasi minimal baik
5.5.9. Berkompetensi kependidikan
minimal baik
5.5.10. Berkompetensi kepribadian
Standar Standar/Indikator Sub Indikator
minimal baik
5.5.11. Berkompetensi sosial
minimal baik
5.5.12. Berkompetensi
pengembangan profesiminimal baik
Standar 6.1. Kapasitas daya 6.1.1. Memiliki kapasitas
Saranadan Prasarana tampung sekolah memadai rombongan belajar yang sesuai dan
Pendidikan memadai
6.1.2. Rasio luas lahan sesuai
dengan jumlah siswa
6.1.3. Kondisi lahan sekolah
memenuhi persyaratan
6.1.4. Rasio luas bangunan sesuai
dengan jumlah siswa
6.1.5. Kondisi bangunan sekolah
memenuhi persyaratan
6.1.6. Memiliki
ragamprasaranasesuai ketentuan
6.2. Sekolah memiliki 6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai
sarana dan prasarana standar
pembelajaran yang
lengkap dan layak
6.2.2. Memiliki laboratorium IPA
sesuai standar
6.2.3. Memiliki ruang perpustakaan
sesuai standar
6.2.4. Memiliki tempat
bermain/lapangan sesuai standar
6.2.10. Kondisi ruang kelas layak
pakai
6.2.11. Kondisi laboratorium IPA
layak pakai
6.2.12. Kondisi ruang perpustakaan
layak pakai
6.2.13. Kondisi tempat
bermain/lapangan layak pakai
6.3. Sekolah memiliki 6.3.1. Memiliki ruang pimpinan
sarana dan prasarana sesuai standar
pendukung yang lengkap
dan layak
6.3.2. Memiliki ruang gurusesuai
standar
Standar Standar/Indikator Sub Indikator
6.3.3. Memiliki ruang UKS sesuai
standar
6.3.4. Memiliki tempat ibadah
sesuai standar
6.3.5. Memiliki jamban sesuai
standar
6.3.6. Memiliki gudang sesuai
standar
6.3.7. Memiliki ruang sirkulasi
sesuai standar
6.3.8. Memiliki ruang tata usaha
sesuai standar
6.3.9. Memiliki ruang konseling
sesuai standar
6.3.10. Memiliki ruang organisasi
kesiswaan sesuai standar
6.3.11. Menyediakan kantin yang
layak
6.3.12. Menyediakan tempat parkir
yang memadai
6.3.14. Kondisi ruang pimpinan
layak pakai
6.3.15. Kondisi ruang gurulayak
pakai
6.3.16. Kondisi ruang UKS layak
pakai
6.3.17. Kondisi tempat ibadah layak
pakai
6.3.18. Kondisi jamban sesuai
standar
6.3.19. Kondisi gudang layak pakai
6.3.20. Kondisi ruang sirkulasi layak
pakai
6.3.21. Kondisi ruang tata usaha
layak pakai
6.3.22. Kondisi ruang konseling
layak pakai
6.3.23. Kondisi ruang organisasi
kesiswaan layak pakai
Standar 7.1. Sekolah melakukan 7.1.1. Memiliki visi, misi, dan
Pengelolaan perencanaan pengelolaan tujuan yang jelas sesuai
Pendidikan ketentuan
Standar Standar/Indikator Sub Indikator
7.1.2. Mengembangkan rencana
kerja sekolah ruang lingkup
sesuai ketentuan
7.1.3. Melibatkan pemangku
kepentingan sekolah dalam
perencanaan pengelolaan sekolah
7.1.3. Melibatkan pemangku
kepentingan sekolah dalam
perencanaan pengelolaan sekolah
7.2. Programpengelolaan 7.2.1. Memiliki pedoman
dilaksanakan sesuai pengelolaan sekolah leng kap
ketentuan
7.2.2. Menyelenggarakan kegiatan
layanan kesiswaan
7.2.3. Meningkatkan daya guna
pendidikdan tenaga kependidikan
7.2.4. Melaksanakan kegiatan
evaluasi diri
7.2.5. Membangun kemitraan dan
melibatkan peranserta
masyarakatserta lembaga lain yang
relevan
7.2.6. Melaksanakan pengelolaan
bidang kurikulum dan kegiatan
pembelajaran
7.3. Kepala sekolah 7.3.1. Berkepribadian dan
berkinerja baik dalam bersosialisasi dengan baik
melaksanakan tugas
kepemimpinan
7.3.2. Berjiwa kepemimpinan
7.3.3. Mengembangkan sekolah
dengan baik
7.3.4. Mengelolasum berdaya
dengan baik
7.3.5. Berjiwa kewirausahaan
7.3.6. Melakukan supervisi dengan
baik
7.4. Sekolah mengelola 7.4.1. Memiliki sistem informasi
sistem informasi manajemen sesuai ketentuan
manajemen
Standar 8.1. Sekolah 8.1.1. Membebaskan biaya bagi
Pembiayaan memberikan layanan siswa tidak mampu
Standar Standar/Indikator Sub Indikator
subsidi silang
8.1.2. Memiliki daftar siswa dengan
latar belakang ekonomi yang jelas
8.1.3. Melaksanakan subsidi silang
untuk membantu siswa
kurang mampu
8.2. Beban operasional 8.2.1. Memiliki biaya operasional
sekolahsesuai ketentuan non personil sesuai ketentuan
8.3. Sekolah melakukan 8.3.1. Mengaturalokasi dana yang
Pengelolaan dana dengan berasal dari
baik APBD/APBN/Yayasan/sumberlainnya
8.3.2. Memiliki laporan pengelolaan
dana
8.3.3. Memiliki laporan yang dapat
diakses olehpemang ku kepentingan

Lampiran 2: Rapor Mutu PMP

Anda mungkin juga menyukai