Tim Auditor
Penyusun: 2. Mega Heriyanto, S. Tr. AB 15 Juli 2019
Internal
TPMPS SMK
Harmoni
3. Sejati Ayu Putri, S. Pd Sekretaris 15 Juli 2019
Diverifikasi
Oleh: Kepala SMK 12 Agustus
Mahyuni Mangunsong, S. Pd
Kepala SMK Harmoni 2019
Harmoni
Divalidasi
Pengawasa November
oleh: Yuni Safitri, M.Pd
Pengawas SMK SMK Harmoni 2019
Harmoni
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat Rahmat, Taufiq, dan Inayah-Nya, Laporan Profil Mutu Sekolah Model Tahun ini dapat
dirampungkan penyusunannya, sebagai bentuk akuntabilitas dan penjaminan mutu
pendidikan dasar dan menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016 menyatakan
bahwa Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah dikembangkan agar
penjaminan mutu dapat berjalan dengan baik pada segala lapisan pengelolaan pendidikan
dasar dan menengah. Sistem penjaminan mutu pendidikan (SPMP) tersebut terdiri terdiri atas
Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME), yaitu sistem penjaminan mutu yang
dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, lembaga akreditasi, dan
lembaga standardisasi pendidikan, dan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), yaitu suatu
sistem penjaminan mutu yang berjalan dan dijalankan oleh seluruh komponen satuan
pendidikan. Sistem ini mencakup seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan
memanfaatkan berbagai sumber daya untuk Mencapai bahkan Melampaui SNP. Adanya
dukungan dan fasilitasi dari pihak eksternal sesuai tugas dan kewenangannya akan
memperkuat upaya satuan pendidikan dalam memberikan pelayanan pendidikan bermutu
sesuai kebutuhan nyata di lapangan.
Pelaporan ini merupakan upaya sekolah untuk mengumpulkan, mengolah,
menganalisis, dan menampilkan karakteristik kondisi terkini mutu sekolah model terhadap
pencapaian Standar Nasional Pendidikan yang diperoleh dari proses pemetaan dengan output
berupa profil mutu sekolah model yang di tingkat berikutnya di agregasi dalam batasan
wilayah tertentu, mulai kecamatan, kabupaten/kota, hingga provinsi.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi mulai
persiapan, pengolahan dan analisis data, hingga hadirnya buku ini dihadapan pembaca
sekalian. Semoga bukuini bermanfaat untuk peningkatan mutu pendidikan berkelanjutan.
Mahyuni Mangunsong, S. Pd
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
Dasar hukumdari pelaksanaankegiatanini adalah:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor
32 Tahun2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Permendikbud Nomor 28 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Dasar dan Menengah;
5. Permendiknas Nomor 14 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
C. Tujuan
Bertujuan untuk menggambarkan capaian 8 SNP dan rekomendasi strategi
peningkatan mutu sesuai hasil peta mutu sebagai bahan untuk pengambilan keputusan/
kebijakan stakeholders dalam implementasi SPMI yang baik dan berkelanjutan.
D. Manfaat
Peta mutu capaian SNP di sekolah model ini diharapkan dapat menjadi baseline
pelaksanaan penjaminan mutu oleh sekolah maupun pemerintah daerah sebagai elemen
esensial peningkatan mutu pendidikan sebagaimana tuntutan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016 tentang SPMP.
BAB II
PEMETAAN MUTU PENDIDIKAN
KATEGORI CAPAIAN
Kategori Batas Bawah Batas Atas
Menuju SNP 1 0 2,04
Menuju SNP 2 2,05 3,7
Menuju SNP 3 3,71 5,06
Menuju SNP 4 5,07 6,66
SNP 6,67 7
Sumber: Rapor Mutu PMP
BAB III
ANALISIS PENCAPAIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Gambar 1. Radar PMP Antar Tahun SMK Harmoni (Rapor PMP 2018)
Sedangkan untuk capaian 8 SNP dibandingkan dengan capaian rata-rata Kota, Provinsi
dan Nasional tergambar pada diagram dibawah ini:
Gambar 2. Radar PMP SMK Harmoni, Kota Batam, Provinsi Kepri dan Nasional 2018 (Rapor PMP 2018)
Nilai capaian mutu SMK Harmoni tiga tahun terakhir untuk masing-masing standar
dapat ditampilkan dalam bentuk tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Capaian Mutu SMK Harmoni Setiap SNP
Berdasarkan tabel 2 di atas, terlihat dengan jelas bahwa capaian mutu SMK Harmoni
tahun 2018 dan 2019 belum Memenuhi SNP. Kondisi 8 SNP pada SMK Harmonia ada yang
mengalami peningkatan dan juga ada yang mengalami penurunan, peningkatan yang cukup
signifikan ada pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang mana pada tahun 2017 5, 63
dan meningkat pada tahun 2018 menjadi 6,18, kemudian Standar Proses yang meningkat
menjadi 6,56 yang awalnya 6,12 dan standar lain yang naik walaupun tidak signifikan. Ada
beberapa standar yang nilainy paling rendah yaitu Standar PTK dan Standar sarana dan
prasarana dengan nilai masing 3,62 dan 3,12 kategori menuju SNP 2.
Tabel 3. Nilai Peta Capaian SNP Setiap Indikator Standar SMK Harmoni
1.1. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap 6,42 6,62
keterampilan
2 Standar Isi 4,31 4,86
kompetensi lulusan
2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 4,77 5,54
ketentuan
3 Standar Proses 6,12 6,56
sesuai ketentuan
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat 6,36 6,74
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan 5,68 6,27
4.1. Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi 6,54 6,74
4.2. Teknik penilaian obyektif dan akuntabel 4,52 4,91
5.1. Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai 4,2 4,36
ketentuan
5.2. Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah 3,87 5,79
sesuai ketentuan
5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga 0 0
ketentuan
5.5. Ketersediaan dan kompetensi pustakawan 0 0
sesuai ketentuan
6 Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 3,47 3,12
ketentuan
7.3. Kepala sekolah berkinerja baik dalam 1,62 2,04
8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang 6,99 6,99
baik
Berdasarkan data dalam tabel 3 di atas, terbaca capaian indikator yang paling rendah
pada setiap standar. Untuk Standar Kompetensi Lulusan, indikator terendah pada lulusan
memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan dengan nilai mutu 3,51. Untuk Standar
Isi, terendah pada indikator sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan dengan
nilai mutu 5,38. Untuk Standar Proses, indikator yang terendah pada pengawasan
dilakukan dalam proses pembelajaran dengan nilai mutu 6,09. Pada Standar Penilaian
Pendidikan, indikator yang rendah adalah instrumen penilaian menyesuaikan aspek
dengan nilai mutu 5,29. Untuk Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, indikator
terendah pada ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan dengan nilai mutu
0,00, dan ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuandengan nilai mutu
0,00. Untuk Standar Sarana dan Prasarana, indikator terendah pada sekolah memiliki
sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak dengan nilai mutu 1,62.
Untuk Standar PengelolaanPendidikan, indikator terendah pada kepala sekolah
berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinandengan nilai mutu 1,86.
Serta Standar Pembiayaan, terendah pada indikator sekolah melakukan pengelolaan dana
dengan baik dengan nilai mutu 3,78.
2. Standar Isi
Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang
lingkup materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai
ketentuan peraturan perundang- undangan konsep keilmuan, dan karakteristik satuan
pendidikan dan program pendidikan. Selanjutnya, tingkat kompetensi dirumuskan
berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi, dan
penguasaan kompetensi yang berjenjang. Indikator pencapaian standar isi, memuat
cakupan materi dan tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta kepemilikan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang dikembangkan sesuai prosedur.
Pencapaian nilai mutu berbasis Raport PMP, memperlihatkan kekuatan dan
kelemahan pada beberapa indicator sebagaimana tabel 3.6 dibawah ini.
Tabel 3.14: Analisis Kekuatan dan Kelemahan Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
No Indikator Kekuatan Kelemahan
5.1. Ketersediaan dan Bersertifikat pendidik Berkualifikasi minimal
Kompetensi guru sesuai (6,67) S1/D4 (2,46), Rasio guru
ketentuan kelas terhadap rombongan
belajar seimbang (0,22),
Tersedia untuk tiap mata
pelajaran (3,41),
Berkompetensi pedagogik
minimal baik (4,07), dan
Berkompetensi profesional
minimal baik(4,55)
5.2. Ketersediaan dan Berkualifikasi minimal Berpengalaman mengajar
kompetensi kepala sekolah S1/D4 (6,38), dan Berusia selama yang ditetapkan(0),
sesuai ketentuan sesuai kriteria saat Berpangkat minimal III/c
pengangkatan (6,5) atau setara (3,27),
Bersertifikat pendidik (0),
Bersertifikat kepala sekolah
(0), Berkompetensi
kewirausahaan minimal
baik(2,98), Berkompetensi
supervisi minimal baik
(2,66), dan Berkompetensi
sosial minimal baik (2,89)
5.3. Ketersediaan dan Tersedia Tenaga
Kompetensi tenaga Pelaksana
administrasi sesuai Urusan Administrasi
ketentuan (3,5), dan Memiliki
Tenaga Pelaksana
Urusan Administrasi
berpendidikan sesuai
ketentuan (2,05)
5.4. Ketersediaan dan Tersedia Kepala Tenaga
kompetensi laboran Laboratorium (0),
sesuai ketentuan Memiliki Kepala Tenaga
No Indikator Kekuatan Kelemahan
Laboratorium
Berkualifikasi sesuai (0),
Tersedia Tenaga Teknisi
Laboran (0), dan
Memiliki Tenaga
Laboran berpendidikan
sesuai ketentuan (0)
5.5. Ketersediaan dan Tersedia Kepala Tenaga
kompetensi pustaka Pustakawan (0),
wansesuai ketentuan Memiliki KepalaTenaga
Pustakawan
berkualifikasi sesuai (0),
dan Tersedia Tenaga
Pustakawan (0)
Tabel 3.15: Analisis Kekuatan dan Kelemahan Standar Sarana dan Prasarana
No Indikator Kekuatan Kelemahan
6.1. Kapasitas daya tampung Memiliki kapasitas Kondisi bangunan
sekolah memadai rombongan belajar yang sekolah memenuhi
sesuai dan memadai (6), persyaratan (4,79), dan
Rasioluas lahan sesuai Memiliki ragam
dengan jumlah siswa (6,02), prasarana sesuai
dan Kondisi lahan sekolah ketentuan (1,73)
memenuhi persyaratan (5,53)
6.2. Sekolah memiliki sarana dan Memiliki ruang kelas
prasarana pembelajaran yang sesuai standar (3,89),
lengkap dan layak Memiliki laboratorium
IPA sesuai standar (0),
Memiliki ruang
perpustakaan sesuai
standar (1,27), Memiliki
tempat
bermain/lapangan sesuai
standar(0), Kondisi
ruang kelas layak
pakai(4,12), Kondisi
laboratorium IPA layak
pakai (0), dan Kondisi
ruang perpustakaan
layak pakai (2,33)
6.3. Sekolah memiliki sarana dan Menyediakan kantin yang Memiliki ruang
prasarana pendukung yang layak (5,39), dan Kondisi pimpinan sesuai standar
lengkap dan layak ruang sirkulasi layak pakai (1,14), Memiliki ruang
(6,37) guru sesuai standar
(0,43), Memiliki ruang
UKS sesuai
standar(0,37), Memiliki
tempat ibadah sesuai
standar
(0,1), Memiliki jamban
sesuai standar(3,09),
Memiliki gudang sesuai
standar(0,14),
Menyediakan tempat
parkir yang memadai
(4,86), Kondisi ruang
pimpinan layak pakai
(3,49), Kondisi ruang
guru layak pakai(1,46),
Kondisi ruang UKS
layak pakai(0,79),
Kondisi tempat ibadah
layak pakai (0,61), dan
Kondisi jamban sesuai
standar(0,99)
7. Standar Pengelolaan
Merupakan salah satu SNP yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pendidikan.
Setiap satuan pendidikan harus memiliki pedoman atau aturan yang sekurang-
kurangnya mengatur tentang KTSP, silabus, dan RPP, Kalender pendidikan yang
menunjukkan seluruh aktivitas satuan pendidikan selama satu tahun, struktur
organisasi satuan pendidikan, pembagian tugas pendidikdan tenaga kependidikan,
peraturan akademik, tata tertib satuan pendidikan, pengelolaan sarana dan prasarana,
dan kemitraan dengan masyarakat.
Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan, yang
merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah yang bermasa 4
tahun.
Hasil Raport PMP Rev. Maret 2018, memperlihatkan capaian Standar Pengelolaan
Pendidikan sebagaimana terlihat dalam tabel 3.16.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis peta mutu pencapaian SNP sebagaimana diuraikan di atas,
sesuai data Rapor PMP tahun Rev. Maret 2018, dapat diambil kesimpulan yaitu:
1. Capaian mutu SNP pada Sekolah Dasar (SD) . . . . . . . . . . . pada tahun
Dikategorikan Menuju SNP 4 dengan rata-rata capaian standar pada angka
5,25, meningkat 0,69 point dari capaian tahun 2016.
2. Capaian mutu yang terbaik terjadi pada Standar Penilaian Pendidikan dengan nilai
mutu 5,74, menuju SNP 4, meningkat 1,51 point dari tahun 2016.
3. Capaian mutu terendah terjadi pada Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan
dengan nilai mutu 3,98, menuju SNP 3, menurun 0,56 point dari capaian mutu tahun
2016.
4. Dengan banyaknya nilai perolehan pada kategori 1, 2, dan 3 menunjukkan bahwa
sekolah perlu perbaikan berkelanjutan melalui berbagai strategi/ kegiatan yang
direkomendasikan dengan mengimplementasikan siklus SPMI.
B. Saran- saran
Mengacu pada Pasal 91 PP 19 Tahun 2005, bahwa (1) setiap satuan pendidikan pada
jalur formal dan non formal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan, (2)
penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk
memenuhi atau melampaui SNP, dan (3) penjaminan mutu pendidikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara bertahap, sistematis,dan terencana dalam
suatu program penjaminan mutu yang memiliki target dan kerangka waktu yang jelas.
Bahwa peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan secara sistematis dan
berkelanjutan, integritas, mandiri dan partisipatif, holistik, transparan dan akuntabel,
serta terstandar. Untuk dapat tercapainya peningkatan mutu dimaksud, maka
pendekatan whole school approach yaitu pendekatan yang melibatkan semua unsur
dalam satuan pendidikan, menjadi penting untuk diterapkan, agar semua pihak ikut
andil dan memberi peran sesuai tugas dan kewenangan masing-masing. Sehingga akar
yang menjadi masalah mutu pendidikan dapat diperbaiki dan ditingkatkan untuk
memenuhi bahkan melampaui SNP.