Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN

ANALISIS MUTU SATUAN PENDIDIKAN


SD NEGERI 002 PENAJAM
RAPOR / PROFIL PENDIDIKAN TAHUN 2021

Oleh :
Tendas Teddy Soesilo, S. Pd.
Widyaprada Ahli Muda

BALAI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN


PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2022
Lembar Pengesahan

Kegiatan : Analisis Mutu Satuan Pendidikan


Sasaran : SD Negeri 002 Penajam
Waktu Pelaksanaan : 27 – 30 Desember 2022
Petugas : Tendas Teddy Soesilo, S. Pd
NIP : 197801272002121001
Jabatan : Widyaprada Ahli Muda

Samarinda, Desember 2022


Kepala
BPMP Provinsi Kalimantan Timur,

Dr. Khairullah, S.Pd., M.Pd.


NIP. 197002011997021001
Daftar Isi

Halaman Judul ....................................................................................................................... i

Lembar Pengesahan ............................................................................................................... ii

Daftar Isi ................................................................................................................................ iii

Kata Pengantar ....................................................................................................................... iv

A. Pendahuluan ..................................................................................................................... 1

B. Permasalahan Mutu Pendidikan ....................................................................................... 6

C. Tujuan .............................................................................................................................. 6

D. Manfaat ............................................................................................................................ 6

E. Metode ............................................................................................................................. 7

F. Ruang Lingkup................................................................................................................. 7

G. Sasaran ............................................................................................................................. 7

H. Waktu ............................................................................................................................... 7

I. Hasil Analisis ................................................................................................................... 8

1. Profil Satuan Pendidikan............................................................................................ 8

2. Data Capaian Rapor Pendidikan Tahun 2021 ............................................................ 8

3. Analisis Capaian Indikator Prioritas .......................................................................... 9

J. Penutup ............................................................................................................................ 12

Lampiran-Lampiran
Kata Pengantar

Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan ke hadirat


Allah Subhanahu wa ta'ala Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga Laporan hasil Analisis Mutu ini dapat diselesaikan. Laporan
hasil Analisis Mutu ini berdasarkan capaian Rapor Pendidikan tahun 2021 pada
SD Negeri 002 Penajam kabupaten Penajam Paser Utara.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
laporan analisis mutu ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi perbaikan laporan analisis mutu ini di kemudian
hari.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih yang tak berhingga kepada
semua pihak yang telah membantu baik secara materiil maupun non materiil
sehingga laporan hasil analisis mutu ini dapat diselesaikan.

Penulis
1

ANALISIS MUTU PENDIDIKAN SD NEGERI 002 PENAJAM


KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
RAPOR PENDIDIKAN TAHUN 2021

A. Pendahuluan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan
komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional, yaitu untuk mengembangkan kemampuan serta
meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia. Selanjutnya
dalam Peraturan Pemerintah No.57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional
Pendidikan pengganti yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4
Tahun 2022. Mutu pendidikan dasar dan menengah adalah tingkat kesesuaian
antara penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah dengan Standar
Nasional Pendidikan (SNP) di sekolah. Mutu pendidikan di sekolah cenderung
tidak ada peningkatan tanpa diiringi dengan penjaminan mutu pendidikan yang
dilakukan oleh pihak sekolah sendiri (pihak internal) dan pihak lain di luar
sekolah sesuai kewenangannya (pihak eksternal). Penjaminan mutu pendidikan
dasar dan menengah sendiri merupakan mekanisme yang sistematis,
terintegrasi, dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh proses
penyelenggaraan pendidikan telah sesuai dengan standar mutu dan aturan yang
ditetapkan.

Peningkatan dan penjaminan mutu pendidikan ini merupakan tanggung


jawab dari setiap komponen di satuan pendidikan. Sesuai peraturan
perundangan yakni permendikbud 28 tahun 2016 fungsi dan tujuan Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah berfungsi untuk
mengendalikan penyelenggaraan pendidikan oleh satuan pendidikan pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah sehingga terwujud pendidikan
yang bermutu. Peningkatan mutu di satuan pendidikan tidak dapat berjalan
dengan baik tanpa adanya budaya mutu pada seluruh komponen sekolah.
Untuk peningkatan mutu sekolah secara utuh dibutuhkan pendekatan khusus
agar seluruh komponen sekolah bersama-sama memiliki budaya mutu. Untuk
2

itu dibutuhkan program Implementasi Penjaminan Mutu Pendidikan di seluruh


sekolah di Indonesia dengan pendekatan pelibatan seluruh komponen sekolah
(whole school approach).

Sebagai langkah awal rangkaian kegiatan penjaminan mutu yang


dilaksanakan oleh satuan pendidikan, setiap satuan pendidikan harus mampu
melakukan penyusunan peta mutu. Penyusunan peta mutu ini diperlukan agar
setiap satuan pendidikan dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
masing-masing berkaitan dengan pencapaian Standar Nasional Pendidikan,
sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk mencapai dan bahkan melampaui
Standar Nasional Pendidikan.

Dalam konsep Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP), peningkatan


mutu pendidikan harus dilaksanakan dengan berbasis data yang telah dianalisis
dengan akurat dan benar. Analisis data ini kemudian menghasilkan
rekomendasi yang dapat digunakan sebagai base-line data untuk dasar
merencanakan kegiatan dan program peningkatan mutu secara proporsional,
akurat, dan berkelanjutan. Sekolah/Madrasah adalah pelaku utama dalam
proses penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan di tingkat satuan
pendidikan.

Hasil pemetaan mutu pendidikan tersebut selanjutnya akan dianalisis


untuk dapat menghasilkan peta mutu dan rekomendasi program peningkatan
mutu yang tepat sebagai upaya pemenuhan 8 (delapan) SNP di tingkat sekolah.
Berbagai rekomendasi yang dirumuskan berdasarkan hasil analisis pemetaan
mutu pendidikan kemudian perlu dituangkan ke dalam Rencana Kerja Sekolah
(RKS), untuk jangka waktu menengah, dan RKAS (Rencana Kerja dan
Anggaran Sekolah) yang merupakan jangka pendek setiap tahun. Pemetaan
mutu pendidikan diverifikasi oleh Pengawas Sekolah selaku pembina sekolah
tersebut. Kegiatan agregasi dan analisis pemetaan mutu pendidikan dilakukan
untuk mendapatkan peta tentang capaian 8 (delapan) SNP. Dari hasil analisis
ini akan didapat gambaran tentang tahapan pengembangan setiap indikator dari
setiap SNP untuk setiap jenjang pendidikan.

Rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan,


salah satunya pada jenjang pendidikan dasar, merupakan salah satu masalah
3

yang dihadapi bangsa Indonesia. Mutu dalam Pendidikan suatu hal yang
membedakan antara kesuksesan dan kegagalan. Sehingga mutu merupakan
persoalan yang akan menjamin perkembangan sekolah dalam meraih status di
tengah-tengah persaingan dalam dunia Pendidikan.

Mutu pendidikan dasar dan menengah adalah tingkat kesesuaian antara


penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah dengan Standar Nasional
Pendidikan (SNP) di sekolah. Mutu pendidikan di sekolah cenderung tidak ada
peningkatan tanpa diiringi dengan penjaminan mutu pendidikan yang dilakukan
oleh pihak sekolah sendiri (pihak internal) dan pihak lain di luar sekolah sesuai
kewenangannya (pihak eksternal). Penjaminan mutu pendidikan dasar dan
menengah sendiri merupakan mekanisme yang sistematis, terintegrasi, dan
berkelanjutan untuk memastikan bahwa seluruh proses penyelenggaraan
pendidikan telah sesuai dengan standarmutu dan aturan yang ditetapkan.

Penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah merupakan kesatuan


unsur yang terdiri atas organisasi, kebijakan, dan proses terpadu yang
mengatur segala kegiatan untuk meningkatkan mutu secara sistematis,
terencana dan berkelanjutan. bertujuan memastikan pemenuhan standar pada
satuan pendidikan secara sistemik, holistik, dan berkelanjutan, sehingga
tumbuh dan berkembang budaya mutu pada satuan pendidikan secara mandiri.
berfungsi sebagai pengendali penyelenggaraan pendidikan oleh satuan
pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu.

Sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:


Sistem penjaminan mutu internal (SPMI) yang dilaksanakan dalam satuan
pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen satuan pendidikan dan
Sistem penjaminan mutu eksternal (SPME) yang dilaksanakan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, lembaga akreditasi dan lembaga standarisasi pendidikan.

Penjaminan mutu pendidikan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan


(SNP) yang telah ditetapkan sebagai kriteria minimal yang harus dipenuhi oleh
satuan pendidikan dan penyelenggara pendidikan. Standar Nasional Pendidikan
terdiri atas 8 standar, yakni: Standar Kompetensi Lulusan, (2) Standar Isi, (3)
Standar Proses, Standar Penilaian, (5) Standar Pendidik dan Tenaga
4

Kependidikan, (6) Standar Sarana dan Prasarana, (7) Standar Pengelolaan, dan
(8) Standar Pembiayaan.

Kedelapan standar tersebut membentuk rangkaian input, proses, dan


output. Standar Kompetensi Lulusan merupakan output dalam rangkaian
tersebut dan akan terpenuhi apabila input terpenuhi sepenuhnya dan proses
berjalan dengan baik. Standar yang menjadi input dan proses dideskripsikan
dalam bentuk hubungan sebab-akibat dengan output. Untuk mempermudah
kegiatan pemetaan mutu dalam penjaminan mutu pendidikan, baik dalam SPMI
maupun SPME, selanjutnya kedelapan Standar Nasional Pendidikan tersebut
telah dijabarkan dalam bentuk indikator dan sub indikator mutu.

Kebijakan merdeka belajar episode ke 19 terdapat perbaikan guna


mewujudkan tranformasi satuan pendidikan, yakni tentang Rapor Pendidikan
dan Perencanaan berbasis data. Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis
Data adalah bagian dari Merdeka Belajar untuk memastikan pendidikan
berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia, berdasarkan hasil rapor pendidikan
ini diharapkan dapat:

1. “Sekolahkan Anak Indonesia” Angka Partisipasi Tinggi >95% di seluruh


jenjang pendidikan dasar dan menengah; >70% pada jenjang pendidikan
tinggi;

2. “Dorong Pembelajaran Peserta didik ” Hasil Belajar Berkualitas Memiliki


pengetahuan dan keterampilan yang relevan, hasil penelitian berkualitas
tinggi, dan >90% tingkat penempatan kerja;

3. “Tidak Ada Anak yang Tertinggal” Distribusi yang merata Baik secara
geografis maupun status sosial ekonomi.

dengan kata lain hasil rapor pendidikan dan perencanaan berbasis data dapat
mewujudkan pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat indonesia.

Pada platfrom rapor pendidikan terdapat profil pendidikan merupakan


laporan komprehensif tentang layanan pendidikan PAUD Dikdasmen
berdasarkan hasil evaluasi sistem pendidikan yang bersumber dari hasil
Asesmen Nasional, Dapodik, Data Pendidikan Kemenag, Platform Digital guru
dan Kepala Sekolah, Tracer Study SMK, Data GTK, BPS dan Lainnya.
5

Profil Pendidikan merupakan laporan hasil evaluasi layanan pendidikan


sebagai penyempurnaan rapor mutu sebelumnya, Rapor Pendidikan terdiri dari
indikator-indikator yang merefleksikan delapan Standar Nasional Pendidikan
dan mencakup area yang berkaitan dengan input, proses, dan output
pembelajaran.

Pada profil pendidikan area input, proses, dan output yang di petakan
kedalam dimensi, sebagai berikut:

Bagan 1 Peta Profil Pendidikan

Berdasarkan bagan di atas dapat di jelaskan bahwa pada bagian Area


Output terdapat dua dimensi yaitu Dimensi A mutu dan relevansi hasil belajar
peserta didik, Dimensi B pemerataan pendidikan yang bermutu. Pada Area
Proses terdapat dua dimensi juga yakni Dimensi D mutu dan relevansi
pembelajaran dan Dimensi E pengelolaan satuan pendidikan yang partisipatif,
transparan dan akuntabel, dan pada Area Input juga dijelaskan oleh dua
dimensi yaitu Dimensi C kompetensi dan kinerja GTK.

Perencanaan berbasis data merupakan sebuah perubahan kebiasaan


untuk mendorong satuan pendidikan dan Pemerintah Daerah menyusun
kegiatan peningkatan capaian pembelajaran berdasarkan fakta. Proses
perencanaan berbasis data melalui tiga tahapan utama yaitu :

1. Mengidentifikasi masalah berdasarkan indikator yang ditampilkan di dalam


Rapor Pendidikan

2. Melakukan refleksi capaian, pemerataan, dan proses pembelajaran di


satuan pendidikan dan daerah masing-masing

3. Melakukan pembenahan melalui perumusan kegiatan dalam bentuk


6

rencana kegiatan dan anggaran satuan pendidikan (BOSP) dan daerah


(APBD)

Perencanaan Berbasis Data adalah proses yang berkelanjutan dan


terintegrasi dalam siklus perencanaan pemerintah daerah, hal ini sejalan
dengan permendikbud No.28 Tahun 2016 tentang sistem penjaminan mutu
pendidikan dasar dan menengah, dimana siklusnya melalui beberapa tahapan
yaitu :

1. Langkah 1 Analisis Profil Pendidikan.

2. Langkah 2 Analisis Akar Masalah.

3. Langkah 3 Perumusan Program dan Kegiatan.

4. Langkah 4 Memasukkan dalam dokumen perencanaan dan anggaran.

5. Langkah 5 Pelaksanaan Kegiatan

6. Langkah 6 Monitoring dan Evaluasi

B. Permasalahan Mutu Pendidikan


Permasalahan pada satuan pendidikan diidentifikasi melalui rapor
pendidikan yang memiliki nilai rendah atau yang belum mencapai nilai maksimal
pada setiap Dimensi yang di turunkan pada indikator dan sub indikatornya,
terutama pada prioritas yang telah ditetapkan oleh Kemendikbudristek yakni,
A.1 Kemampuan Literasi, A.2 kemampuan Numerasi, A.3 Indeks Karakter, D.4
Iklim Keamaan, D.8 Iklim Kebhinekaan.

C. Tujuan
Analisis mutu satuan pendidikan ini bertujuan untuk mengetahui
permasalahan mutu terkait hasil rapor pendidikan yang di petakan dalam 5
Dimensi, sehingga dapat dilakukan pemetaan prioritas program peningkatan
mutu sesuai dengan kondisi lapangan.

D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari Analisis mutu ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Satuan Pendidikan, lebih memudahkan dalam mengimplementasikan
7

tahapan Perencanaan Berbasis Data (PBD) satuan pendidikan sehingga


dapat meningkatkan mutu pada setiapindikator yang masih rendah.
2. Bagi Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Daerah (TPMPD) dan Pemerintah
Daerah, dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan dalam
mengimplementasikan tahapan Perencanaan Berbasis Data (PBD)
Pemerintah daerah sehingga dapat meningkatkan mutu sesuai dengan
indikator yang masih rendah.

E. Metode
Kajian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan deskriptif
kuantitatif dan metode analisis data sekunder dengan sasaran indikator rendah
yang menjadi prioritas Kemendikbudristek pada setiap satuan pendidikan yang
berdasarkan hasil Rapor Pendidikan tahun 2021, satuan pendidikan yang
menjadi sasaran pada kajian ini yaitu SD Negeri 002 Penajam kabupaten
Penajam Paser Utara. Sumber data pada kajian ini adalah Rapor Pendidikan
hasil Asesmen Nasional Tahun 2021 dan data pokok pendidik (DAPODIK).
Analisis data menggunakan software yang dikembangkan oleh Balai
Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur.

F. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada analisis dan kajian permasalahan mutu satuan
pendidikan adalah capaian terendah dari setiap Indikator dan sub indikator pada
masing-masing Dimensi.

G. Sasaran
Sasaran analisis data mutu satuan pendidikan adalah
SD Negeri 002 Penajam, Jl. Negara Km. 48 Babulu Darat Kec. Babulu,
Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi KalimantanTimur.

H. Waktu
Analisis dan kajian permasalahan mutu satuan pendidikan dilaksanakan
pada tanggal 27 sampai dengan 30 Desember 2022.
8

I. Hasil Analisis
1. Profil Satuan Pendidikan
Nama Sekolah : SD Negeri 002 Penajam

NPSN : 30401955

Alamat : Jl. Provinsi Kecamatan Penajam

Kabupaten : Penajam Paser Utara

Provinsi : Kalimantan Timur

Akreditasi : A

2. Data capaian Rapor Pendidikan Tahun 2021

Perbandingan
Nilai Satuan Nilai Nilai
Nomor Nilai
Nama Indikator Sekolah Capaian Pendidikan Rata- Rata-
Indikator Rata-Rata
Anda Serupa di Rata Rata
Kab/Kab
Nasional Provinsi Nasional
upaten

Mencapai
A.1 Kemampuan kompetensi
literasi 1.83 mininum 1.79 1.82 1.76 1.71
Di bawah
A.2 Kemampuan kompetensi
numerasi 1.55 minimum 1.61 1.58 1.59 1.57

A.3 Karakter 2.29 2.12 2.12 2.11 2.1


Membudaya
Iklim
D.4 keamanan
sekolah 2.42 Aman 2.29 2.22 2.27 2.22
Iklim
D.8 2.25 2.22 2.22 2.21 2.2
Kebinekaan Merintis

Berdasarkan tabel 1 daftar capaian pada indikator prioritas, dapat di


jelaskan bahwa:
1) Pada Indikator A.1 kemampuan literasi capaian sekolah ini
Mencapai Kompetensi Minimum dengan nilai capaian 1,83 dengan rincian
proporsi peserta didik dengan kemampuan mahir 6,67%, cakap
56,67%, dan dasar 26,67%, sementara masih ada 10% peserta didik
9

masih perlu intervensi khusus. Dari data tersebut artinya sebagian besar
peserta didik telah mencapai batas kompetensi cakap tetapi perlu
upaya untuk mendorong lebih banyak lagi siswa mencapai mahir dan
mendorong yang perlu intervensi ke dasar.
2) Pada Indikator A.2 kemampuan numerasi capaian sekolah ini Di Bawah
Kompetensi Minimum dengan nilai capaian 1,53 dengan rincian proporsi
peserta didik dengan kemampuan numerasi mahir 0%, cakap 26,67%,
dan dasar 56,67%, sementara masih ada 16,67% peserta didik masih
perlu intervensi khusus. Dari data tersebut artinya sebagian besar
peserta didik telah mencapai batas kompetensi dasar tetapi perlu
upaya untuk mendorong lebih banyak lagi siswa menjadi cakap dan
mahir serta siswa yang perlu intervensi khusus ke dasar.
3) Pada Indikator A.3 indeks karakter capaian sekolah ini sudah dalam
kategori Membudaya dengan nilai capaian 2,29 dengan definisi capaian
Peserta didik sudah terbiasa menerapkan nilai-nilai karakter pelajar
pancasila yang berakhlak mulia, bergotong royong, mandiri, kreatif
dan bernalar kritis serta berkebinekaan global dalam kehidupan sehari
hari.
4) Pada Indikator D.4 Iklim keamanan sekolah capaian sekolah ini dalam
kategori Aman dengan nilai capaian 2,42 yang artinya Satuan pendidikan
telah mampu menciptakan iklim keamanan di lingkungan sekolah
yang nyaman bagi warga sekolah.
5) Pada Indikator D.8 Iklim Kebinekaan capaian sekolah ini masih dalam
kategori merintis dengan nilai capaian 2,25 yang artinya satuan
pendidikan belum mampu menghadirkan suasana dalam proses
pembelajaran yang menjunjung tinggi toleransi dan kebhinekaan.

3. Analisis Capaian Indikator Prioritas


Berdasarkan peta hubungan antar indikator yang di tetapkan oleh
Kemendikbudristek maka dapat di tentukan akan masalah pada setiap indikator
prioritas sebagai berikut:
1) Indikator A.1 Kemampuan Literasi
Indikator A.1 Kemampuan Literasi terletak pada area output sehingga akar
masalah pada area ini terletak pada area proses dan input atau indikator
10

level 2 pada indikator yang bermasalah, maka bila dilihat pada hasil rapor
pendidikan sekolah ini terlihat:
a. Pada indikator level 2 kemampuan literasi menunjukkan nilai peserta
didik dalam hal kompetensi membaca teks informasi mendapatkan nilai
49,49; kompetensi membaca teks sastra 50,41; kompetensi mengakses
dan menemukan isi teks 57,53; kompetensi menginterpretasi dan
memahami isi teks 45,38; dan kompetensi mengevaluasi dan
merefleksikan isi teks 45,47.
b. Kualitas pembelajaran dalam kategori Terarah dengan nilai capaian
1,93.
c. Refleksi dan Perbaikan pembelajaran oleh guru dalam kategori
Membudaya dengan nilai capaian 3.
d. Kepemimpinan instruksional dalam kategori Berdampak dengan nilai
capaian 3.
e. Iklim kesetaraan gender sudah dalam kategori Membudaya dengan
nilai capaian 3.
f. Iklim inklusivitas masih dalam kategori Merintis dengan nilai capaian
2,18.

2) Indikator A.2 Kemampuan Numerasi


Indikator A.2 Kemampuan Literasi terletak pada area output sehingga akar
masalah pada area ini terletak pada area proses dan input atau indikator
level 2 pada indikator yang bermasalah, maka bila dilihat pada hasil rapor
pendidikan sekolah ini terlihat:

a. Pada indikator level 2 untuk kemampuan numerasi menunjukkan nilai


peserta didik dalam hal kompetensi pada domain bilangan
mendapatkan nilai 31,81; kompetensi pada domain aljabar
mendapatkan nilai 29,60; kompetensi pada domain geometri
mendapatkan nilai 33,34; kompetensi pada domain data dan
ketidakpastian mendapatkan nilai 34,23; sementara untuk kompetensi
mengetahui (L1) mendapatkan nilai 36,44; kompetensi menerapkan
(L2) mendapatkan nilai 28,73; dan kompetensi menalar (L3)
mendapatkan nilai 29,53.
11

b. Kualitas pembelajaran dalam kategori Terarah dengan nilai capaian


1,93.

c. Refleksi dan Perbaikan pembelajaran oleh guru dalam kategori


Membudaya dengan nilai capaian 3.

d. Kepemimpinan instruksional dalam kategori Berdampak dengan nilai


capaian 3.

e. Iklim kesetaraan gender sudah dalam kategori Membudaya dengan


nilai capaian 3.

f. Iklim inklusivitas masih dalam kategori Merintis dengan nilai capaian


2,18.

3) Indikator A.3 Karakter


Indikator A.3 Karakter juga terletak pada area output sehingga akar
masalah pada area ini terletak pada area proses dan input atau indikator
level 2 pada indikator yang bermasalah, maka bila dilihat pada hasil rapor
pendidikan sekolah ini terlihat:
a. Capaian pada indikator level 2 yakni Beriman, Bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia masih dalam
kategori Berkembang dengan nilai capaian 2,17; Gotong Royong telah
Membudaya dengan nilai capaian 2,65; Kreativitas telah
Membudaya dengan nilai capaian 2,4; Nalar Kritis telah
Membudaya dengan nilai capaian 2,4; Kebinekaan global masih
Berkembang dengan nilai capaian 2, dan kemandirian masih
Berkembang dengan nilai capaian 2.
b. Kualitas pembelajaran dalam kategori Terarah dengan nilai capaian
1,93.
c. Refleksi dan Perbaikan pembelajaran oleh guru dalam kategori
Membudaya dengan nilai capaian 3.
d. Kepemimpinan instruksional dalam kategori Berdampak dengan nilai
capaian 3.
e. Iklim kesetaraan gender sudah dalam kategori Membudaya dengan
nilai capaian 3.
12

f. Iklim inklusivitas masih dalam kategori Merintis dengan nilai capaian


2,18.

4) Indikator D.4 Iklim Keamanan Sekolah


Indikator D.4 Iklim Keamanan Sekolah terletak pada area proses sehingga
akar masalah pada area ini terletak pada area input atau indikator level 2
pada indikator yang bermasalah, maka bila dilihat pada hasil rapor
pendidikan sekolah ini terlihat:
a. Capaian pada indikator level 2 yakni kesejahteraan psikologis
murid dalam kategori Berkembang dengan capaian nilai 2,
kesejahteraan psikologis guru dalam kategori Berkembang dengan
capaian nilai 2, untuk perundungan masuk kategori Aman dengan
capaian nilai 3, Hukuman fisik dalam kaktegori Aman dengan capaian
nilai 2,63; sementara untuk kekerasan seksual dalam kategori
Waspada dengan nilai capaian 2,25 dan untuk Narkoba dalam kategori
Aman dengan capaian nilai 2,38.
b. Kualitas pembelajaran dalam kategori Terarah dengan nilai capaian
1,93.
c. Refleksi dan Perbaikan pembelajaran oleh guru dalam kategori
Membudaya dengan nilai capaian 3.
d. Kepemimpinan instruksional dalam kategori Berdampak dengan nilai
capaian 3.
e. Iklim kesetaraan gender sudah dalam kategori Membudaya dengan
nilai capaian 3.
f. Iklim inklusivitas masih dalam kategori Merintis dengan nilai capaian
2,18.

5) Indikator D.8 Iklim Kebinekaan


Indikator D.8 Iklim Kebhinekaan terletak pada area proses sehingga akar
masalah pada area ini terletak pada area input atau indikator level 2 pada
indikator yang bermasalah, maka bila dilihat pada hasil rapor pendidikan
sekolah ini terlihat:
a. Capaian pada indikator level 2 yakni Toleransi agama dan
budaya dalam kagtegori Merintis dengan capaian nilai 2, sikap inklusif
13

masuk aktegori Merintis dengan capaian nilai 2, dukungan atas


kesetaraan agama dan budaya masih dalam kategori Merintis dengan
nilai capaian 2, dan untuk komitmen kebangsaan sudah masuk kategori
Membudaya dengan capaian nilai 3.
b. Kualitas pembelajaran dalam kategori Terarah dengan nilai capaian
1,93.
c. Refleksi dan Perbaikan pembelajaran oleh guru dalam kategori
Membudaya dengan nilai capaian 3.
d. Kepemimpinan instruksional dalam kategori Berdampak dengan nilai
capaian 3.
e. Iklim kesetaraan gender sudah dalam kategori Membudaya dengan
nilai capaian 3.
f. Iklim inklusivitas masih dalam kategori Merintis dengan nilai capaian
2,18.

J. Penutup
Dari kajian diatas dapat disimpulkan bahwa SD Negeri 002 Penajam
memiliki permasalahan krusial pada indikator kemampuan numerasi dan iklim
kebhinekaan, yang telah di tetapkan oleh Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Sehingga untuk menyelesaikan
permasalahan mutu tersebut, diharapkan sekolah dapat menerapkan
perencanaan berbasis data (PBD) sehingga dapat disusun program prioritas
yang dapat teranggarkan dalam Rencana Anggaran dan Kegiatan Sekolah.
14

LAMPIRAN
15

RAPOR/PROFIL PENDIDIKAN SD NEGERI 002 PENAJAM


Perbandingan

Nilai Sekolah And A

Waktu Pengkinian
Definisi Indikator

Definisi Capaian
Nomor Indikator

Nama Indikator

Rentang Nilai
Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata
Kab/Kabup
Pendidikan
Capaian

Serupa di

Nasional
Nasional

Provinsi

Level
Satuan

aten
Persentase peserta didik Sebagian besar peserta didik
berdasarkan kemampuan dalam telah mencapai batas
memahami, menggunakan, kompetensi minimum untuk
merefleksi, dan mengevaluasi literasi membaca namun perlu
beragam jenis teks (teks upaya mendorong lebih banyak
A.1 Kemampuan literasi 1.83 Mencapai kompetensi mininum 1.79 1.82 1.76 1.71 1-3 informasional dan teks fiksi). peserta didik menjadi mahir. November 2021 1
Peserta didik mampu
Persentase peserta didik mengintegrasikan beberapa
berdasarkan kemampuan dalam informasi lintas teks;
memahami, menggunakan, mengevaluasi isi, kualitas, cara
merefleksi, dan mengevaluasi penulisan suatu teks, dan
Proporsi peserta didik dengan beragam jenis teks (teks bersikap reflektif terhadap isi
A.1 kemampuan literasi Mahir 6.67% Mahir 0 - 100 informasional dan teks fiksi). teks. November 2021 1
Persentase peserta didik Peserta didik mampu membuat
berdasarkan kemampuan dalam interpretasi dari informasi
memahami, menggunakan, implisit yang ada dalam teks;
merefleksi, dan mengevaluasi mampu membuat simpulan dari
Proporsi peserta didik dengan beragam jenis teks (teks hasil integrasi beberapa
A.1 kemampuan literasi Cakap 56.67% Cakap 0 - 100 informasional dan teks fiksi). informasi dalam suatu teks. November 2021 1
Persentase peserta didik
berdasarkan kemampuan dalam Peserta didik mampu
memahami, menggunakan, menemukan dan mengambil
merefleksi, dan mengevaluasi informasi eksplisit yang ada
Proporsi peserta didik dengan beragam jenis teks (teks dalam teks serta membuat
A.1 kemampuan literasi Dasar 26.67% Dasar 0 - 100 informasional dan teks fiksi). interpretasi sederhana. November 2021 1
Persentase peserta didik
berdasarkan kemampuan dalam Peserta didik belum mampu
memahami, menggunakan, menemukan dan mengambil
Proporsi peserta didik dengan merefleksi, dan mengevaluasi informasi eksplisit yang ada
kemampuan literasi Perlu beragam jenis teks (teks dalam teks ataupun membuat
A.1 Intervensi Khusus 10% Perlu Intervensi Khusus 0 - 100 informasional dan teks fiksi). interpretasi sederhana. November 2021 1
Rata-rata nilai peserta didik
dalam memahami,
menggunakan, merefleksi, dan
Kompetensi membaca teks mengevaluasi teks informasional Nilai indikator ini belum
A.1.1 informasi 49.49 Belum Tersedia 50.17 51.21 48.87 46.8 0 - 100 (non-fiksi). memiliki capaian pengukuran. November 2021 2
Perbandingan

Nilai Sekolah Anda

Waktu Pengkinian
Definisi Indikator

Definisi Capaian
Nomor Indikator

Nama Indikator

Rentang Nilai
Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata
Kab/Kabup
Pendidikan
Capaian

Serupa di

Nasional
Nasional

Provinsi

Level
Satuan

aten
Rata-rata nilai peserta didik
dalam memahami,
Kompetensi membaca teks menggunakan, merefleksi, dan Nilai indikator ini belum
A.1.2 sastra 50.41 Belum Tersedia 50.99 52.65 49.57 47.27 0 - 100 mengevaluasi teks fiksi. memiliki capaian pengukuran. November 2021 2
Rata-rata nilai peserta didik
pada kemampuan
menemukan,
mengidentifikasi, dan
mendeskripsikan suatu ide
atau informasi eksplisit dalam
Kompetensi mengakses dan teks informasional (non-fiksi) Nilai indikator ini belum
A.1.3 menemukan isi teks (L1) 57.53 Belum Tersedia 56.29 57.45 55.43 52.95 0 - 100 dan sastra. memiliki capaian pengukuran. November 2021 2

Rata-rata nilai peserta didik pada


kemampuan membandingkan
dan mengontraskan ide atau
informasi dalam atau antar teks,
membuat kesimpulan,
mengelompokkan, serta
mengombinasikan ide dan
informasi dalam teks atau antar
Kompetensi menginterpretasi teks informasional (non-fiksi) Nilai indikator ini belum
A.1.4 dan memahami isi teks (L2) 45.38 Belum Tersedia 47.65 49.18 46.03 44.28 0 - 100 dan sastra. memiliki capaian pengukuran. November 2021 2
Rata-rata nilai peserta didik pada
kemampuan menganalisis,
memprediksi, dan menilai
konten, bahasa, dan unsur-unsur
Kompetensi mengevaluasi dan dalam teks informasional (non- Nilai indikator ini belum
A.1.5 merefleksikan isi teks (L3) 45.47 Belum Tersedia 47.41 49.66 46.04 44.38 0 - 100 fiksi) dan sastra. memiliki capaian pengukuran. November 2021 2
Persentase peserta didik
berdasarkan kemampuan dalam
berpikir menggunakan konsep,
prosedur, fakta, dan alat
matematika untuk
menyelesaikan masalah sehari- Kurang dari 50% peserta didik
hari pada berbagai jenis konteks telah mencapai kompetensi
A.2 Kemampuan numerasi 1.55 Di bawah kompetensi minimum 1.61 1.58 1.59 1.57 1-3 yang relevan. minimum untuk numerasi. November 2021 1
Perbandingan

Nilai Sekolah Anda

Waktu Pengkinian
Definisi Indikator

Definisi Capaian
Nomor Indikator

Nama Indikator

Rentang Nilai
Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata
Kab/Kabup
Pendidikan
Capaian

Serupa di

Nasional
Nasional

Provinsi

Level
Satuan

aten
Persentase peserta didik
berdasarkan kemampuan dalam
berpikir menggunakan konsep,
prosedur, fakta, dan alat Peserta didik mampu bernalar
matematika untuk untuk menyelesaikan masalah
menyelesaikan masalah sehari- kompleks serta nonrutin
Proporsi peserta didik dengan hari pada berbagai jenis konteks berdasarkan konsep matematika
A.2 kemampuan numerasi Mahir 0% Mahir 0 - 100 yang relevan. yang dimilikinya. November 2021 1
Persentase peserta didik
berdasarkan kemampuan dalam
berpikir menggunakan konsep,
prosedur, fakta, dan alat
matematika untuk Peserta didik mampu
menyelesaikan masalah sehari- mengaplikasikan pengetahuan
Proporsi peserta didik dengan hari pada berbagai jenis konteks matematika yang dimiliki dalam
A.2 kemampuan numerasi Cakap 26.67% Cakap 0 - 100 yang relevan. konteks yang lebih beragam. November 2021 1
Peserta didik memiliki
Persentase peserta didik keterampilan dasar
berdasarkan kemampuan dalam matematika: komputasi dasar
berpikir menggunakan konsep, dalam bentuk persamaan
prosedur, fakta, dan alat langsung, konsep dasar terkait
matematika untuk geometri dan statistika, serta
menyelesaikan masalah sehari- menyelesaikan masalah
Proporsi peserta didik dengan hari pada berbagai jenis konteks matematika sederhana yang
A.2 kemampuan numerasi Dasar 56.67% Dasar 0 - 100 yang relevan. rutin. November 2021 1
Persentase peserta didik
berdasarkan kemampuan dalam
berpikir menggunakan konsep,
prosedur, fakta, dan alat Peserta didik hanya memiliki
matematika untuk pengetahuan matematika yang
Proporsi peserta didik dengan menyelesaikan masalah sehari- terbatas (penguasaan konsep
kemampuan numerasi Perlu hari pada berbagai jenis konteks yang parsial dan keterampilan
A.2 Intervensi Khusus 16.67% Perlu Intervensi Khusus 0 - 100 yang relevan. komputasi yang terbatas). November 2021 1
Rata-rata nilai peserta didik
dalam berpikir menggunakan
konsep, prosedur, fakta, dan alat
matematika pada konten
Kompetensi pada domain bilangan untuk menyelesaikan Nilai indikator ini belum
A.2.1 Bilangan 31.81 Belum Tersedia 33.09 31.09 32.41 31.98 0 - 100 masalah sehari-hari. memiliki capaian pengukuran. November 2021 2
Perbandingan

Nilai Sekolah Anda

Waktu Pengkinian
Definisi Indikator

Definisi Capaian
Nomor Indikator

Nama Indikator

Rentang Nilai
Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata
Kab/Kabup
Pendidikan
Capaian

Serupa di

Nasional
Nasional

Provinsi

Level
Satuan

aten
Rata-rata nilai peserta didik
dalam berpikir menggunakan
konsep, prosedur, fakta, dan
alat matematika pada konten
aljabar untuk menyelesaikan Nilai indikator ini belum
A.2.2 Kompetensi pada domain Aljabar 29.6 Belum Tersedia 31.19 29.81 29.84 30.06 0 - 100 masalah sehari-hari. memiliki capaian pengukuran. November 2021 2
Rata-rata nilai peserta didik
dalam berpikir menggunakan
konsep, prosedur, fakta, dan
alat matematika pada konten
Kompetensi pada domain geometri untuk menyelesaikan Nilai indikator ini belum
A.2.3 Geometri 33.34 Belum Tersedia 32.06 31.63 31.22 30.91 0 - 100 masalah sehari-hari. memiliki capaian pengukuran. November 2021 2
Rata-rata nilai peserta didik
dalam berpikir menggunakan
konsep, prosedur, fakta, dan alat
matematika pada konten data
Kompetensi pada dan ketidakpastian untuk
domain Data dan menyelesaikan masalah sehari- Nilai indikator ini belum
A.2.4 Ketidakpastian 34.23 Belum Tersedia 38.42 37.95 37.31 36.64 0 - 100 hari. memiliki capaian pengukuran. November 2021 2
Rata-rata nilai peserta didik
pada kemampuan memahami
fakta, proses, konsep, dan Nilai indikator ini belum
A.2.5 Kompetensi mengetahui (L1) 36.44 Belum Tersedia 39.28 38.05 38.39 37.54 0 - 100 prosedur. memiliki capaian pengukuran. November 2021 2
Rata-rata nilai peserta didik
pada kemampuan menerapkan
pengetahuan dan pemahaman
tentang fakta-fakta, relasi,
proses, konsep, prosedur, dan
metode pada konten bilangan
dengan konteks situasi nyata
untuk menyelesaikan masalah Nilai indikator ini belum
A.2.6 Kompetensi menerapkan (L2) 28.73 Belum Tersedia 32.1 31.13 31.04 30.86 0 - 100 atau menjawab pertanyaan. memiliki capaian pengukuran. November 2021 2
Perbandingan

Nilai Sekolah Anda

Waktu Pengkinian
Definisi Indikator

Definisi Capaian
Nomor Indikator

Nama Indikator

Rentang Nilai
Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata
Kab/Kabup
Pendidikan
Capaian

Serupa di

Nasional
Nasional

Provinsi

Level
Satuan

aten
Rata-rata nilai peserta didik
pada kemampuan
menganalisis data dan
informasi, membuat
kesimpulan, dan memperluas
pemahaman dalam situasi
baru, meliputi situasi yang
tidak diketahui sebelumnya
atau konteks yang lebih Nilai indikator ini belum
A.2.7 Kompetensi menalar (L3) 29.53 Belum Tersedia 29.36 28.46 28.5 28.41 0 - 100 kompleks. memiliki capaian pengukuran. November 2021 2
Rata-rata nilai karakter peserta Peserta didik secara proaktif dan
didik berdasarkan nilai akhlak konsisten menerapkan nilai-nilai
pada manusia, akhlak pada karakter pelajar pancasila yang
alam, akhlak bernegara, gotong berakhlak mulia, bergotong
royong, kreativitas, nalar kritis,
royong, mandiri, kreatif dan
kebinekaan global dan bernalar kritis serta
kemandirian pada survei berkebinekaan global dalam
A.3 Karakter 2.29 Membudaya 2.12 2.12 2.11 2.1 1-3 karakter. kehidupan sehari hari. November 2021 1
Peserta didik memiliki kesadaran
Rata-rata nilai karakter peserta akan pentingnya berakhlak baik
didik yang berkaitan akhlak pada sesama manusia, alam, dan
Beriman, Bertakwa kepada kepada manusia, akhlak kepada negara, serta sudah
Tuhan yang Maha Esa, dan alam, dan akhlak bernegara di menerapkannya dengan baik
A.3.1 Berakhlak Mulia 2.17 Berkembang 2.13 2.1 2.12 2.1 1-3 survei karakter. dalam kehidupan sehari-hari. November 2021 2
Peserta didik telah
Kesediaan dan pengalaman mengimplementasikan dan
berkontribusi dalam menggerakkan aktivitas terkait
kegiatan yang bertujuan kegiatan yang bertujuan
memperbaiki kondisi memperbaiki kondisi lingkungan
lingkungan fisik dan fisik dan lingkungan sosial secara
A.3.2 Gotong Royong 2.8 Membudaya 2.13 2.15 2.12 2.1 1-3 lingkungan sosial. proaktif serta konsisten. November 2021 2
Peserta didik telah
Komposit nilai karakter peserta mengimplementasikan dan
didik berdasarkan nilai senang menggerakkan aktivitas terkait
berpikir berbeda, menerapkan kegiatan yang menghasilkan
ide baru dalam memecahkan pemikiran, gagasan, serta karya
masalah, dan membuat karya- yang baru dan berbeda secara
A.3.3 Kreativitas 2.65 Membudaya 2.32 2.28 2.27 2.27 1-3 karya baru. rutin serta konsisten. November 2021 2
Perbandingan

Nilai Sekolah Anda

Waktu Pengkinian
Definisi Indikator

Definisi Capaian
Nomor Indikator

Nama Indikator

Rentang Nilai
Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata
Kab/Kabup
Pendidikan
Capaian

Serupa di

Nasional
Nasional

Provinsi

Level
Satuan

aten
Komposit nilai karakter peserta
Peserta didik secara rutin dan
didik berdasarkan nilai konsisten telah menelusuri,
penelusuran informasi, analisis
menganalisis, dan mengevaluasi
dan evaluasi informasi, serta
informasi, serta bertanggung
refleksi etis dalam pengambilan
jawab terhadap keputusan yang
A.3.4 Nalar Kritis 2.4 Membudaya 2.2 2.24 2.18 2.15 1-3 keputusan. dibuat. November 2021 2
Peserta didik memiliki
ketertarikan terhadap
Komposit nilai karakter peserta keragaman di berbagai negara
didik berdasarkan nilai minat serta memiliki kepedulian
terhadap budaya dari berbagai terhadap isu-isu global, dan
negara, dan kepedulian pada sudah diterapkan dalam
A.3.5 Kebinekaan global 2 Berkembang 2 2 1.99 2 1-3 isu-isu global. kehidupan sehari-hari. November 2021 2
Komposit nilai karakter peserta Peserta didik terbiasa
didik berdasarkan nilai mengelola pikiran, perasaan,
melakukan perencanaan secara dan tindakan untuk mencapai
reflektif, dan pengelolaan emosi tujuan belajar dalam
A.3.6 Kemandirian 2 Berkembang 1.96 1.97 1.95 1.98 1-3 dan pengendalian diri. kehidupan sehari-hari. November 2021 2
Jumlah guru dan tenaga
pendidikan di sekolah yang Satuan Pendidikan
memiliki sertifikat dibagi dengan dengan proporsi guru
total guru dan tenaga bersertifikat pendidik
C.1 Proporsi GTK bersertifikat 66.67% Cukup 48.71% 55.04% 42.89% 44.64% 0% - 100% pendidikan yang ada. cukup. Oktober 2021 1
Jumlah GTK yang masuk kedalam Sekolah dengan KS/Wakil KS/KS
program guru penggerak dibagi Penggerak belum berasal dari
C.2 Proporsi GTK penggerak 0% Bukan 0.02% 0% 0% 0.11% 0% - 100% total guru. guru penggerak. Oktober 2021 1
Jumlah guru yang lulus program Nilai indikator ini belum memiliki
C.2.1 % guru penggerak 0 Belum Tersedia 0.07 0.3 0.08 0.04 guru penggerak dibagi total guru. capaian pengukuran. Oktober 2021 2
Jumlah lulusan program guru
penggerak di daerah yang
diangkat menjadi kepala
sekolah dibagi jumlah lulusan
program guru penggerak di
daerah tsb
Sekolah dengan KS/Wakil
Provinsi = SMA/SMK/SLB KS/KS Penggerak belum
C.2.2 % KS/wakil KS penggerak 0 Bukan 0 0 0 0 Kab/Kota = PAUD/SD/SMP. berasal dari guru penggerak. Oktober 2021 2
Perbandingan

Nilai Sekolah Anda

Waktu Pengkinian
Definisi Indikator

Definisi Capaian
Nomor Indikator

Nama Indikator

Rentang Nilai
Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata
Kab/Kabup
Pendidikan
Capaian

Serupa di

Nasional
Nasional

Provinsi

Level
Satuan

aten
Jumlah lulusan program guru
penggerak di daerah yang
diangkat menjadi pengawas
Data sekolah dibagi jumlah lulusan
Terbar program guru penggerak di
u daerah tsb
Belum
Tersedi Provinsi = SMA/SMK/SLB
C.2.3 % pengawas penggerak a Data Terbaru Belum Tersedia Kab/Kota = PAUD/SD/SMP. Nilai indikator ini belum tersedia. Oktober 2021 2
Nilai guru yang pernah mengikuti
pelatihan pengetahuan bidang
studi, pedagogi, manajerial, atau Satuan Pendidikan sedang
pelatihan lain dikali bobot merintis dalam keikutsertaan
C.3 Pengalaman pelatihan GTK 6.67 Merintis 15.34 12.01 9.12 12.72 0 - 100 masing-masing pelatihan. guru dalam pelatihan. Oktober 2021 1
Rata-rata persentase guru Satuan Pendidikan sedang
yang mengikuti pelatihan merintis dalam keikutsertaan
Pengetahuan bidang studi terkait pengetahuan bidang guru dalam pelatihan
C.3.1 (termasuk magang untuk SMK) 10% Merintis 18.22% 12.26% 10.92% 14.77% 0% - 100% studi di seluruh sekolah. pengetahuan bidang studi. Oktober 2021 2
Satuan Pendidikan sedang
Rata-rata persentase guru yang merintis dalam keikutsertaan
mengikuti pelatihan terkait guru dalam pelatihan
C.3.2 Pedagogi 0% Merintis 20.64% 18.11% 12.57% 16.7% 0% - 100% pedagogi di seluruh sekolah. pengetahuan pedagogik. Oktober 2021 2
Rata-rata persentase guru
yang mengikuti pelatihan
terkait pengetahuan Satuan Pendidikan berkembang
manajerial di seluruh dalam keikutsertaan guru dalam
C.3.3 Manajerial 10% Berkembang 7.17% 5.66% 3.88% 6.69% 0% - 100% sekolah. pelatihan penguatan manajerial. Oktober 2021 2
Rata-rata nilai uji kompetensi
guru dalam hal kompetensi Satuan Pendidikan dengan
C.5 Nilai uji kompetensi guru 55.03 Baik 50.34 51.94 49.07 48.79 0 - 100 pedagogik dan profesional. rata-rata nilai UKG sudah baik. Desember 2015 1
Total nilai uji kompetensi guru Satuan Pendidikan dengan
dalam hal kompetensi rata-rata nilai UKG Pedadogik
C.5.1 Kompetensi pedagogik 54.56 Baik 49.22 51.3 48.83 48.2 0 - 100 pedagogik dibagi total guru. sudah baik. Desember 2015 2
Total nilai uji kompetensi guru Satuan Pendidikan dengan
dalam hal kompetensi rata-rata nilai UKG Profesional
C.5.2 Kompetensi profesional 55.5 Cukup 51.47 52.58 49.32 49.38 0 - 100 profesional dibagi total guru. cukup. Desember 2015 2
Perbandingan

Nilai Sekolah Anda

Waktu Pengkinian
Definisi Indikator

Definisi Capaian
Nomor Indikator

Nama Indikator

Rentang Nilai
Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata
Kab/Kabup
Pendidikan
Capaian

Serupa di

Nasional
Nasional

Provinsi

Level
Satuan

aten
Rata-rata jumlah jam
pelajaran kosong
berdasarkan laporan kepala
sekolah dan laporan peserta
C.6 Kehadiran guru di kelas Data Terbaru Belum Tersedia didik. Nilai indikator ini belum tersedia. November 2021 1

Nilai kehadiran guru


berdasarkan laporan peserta
Kehadiran guru menurut laporan didik dalam satuan waktu di
C.6.1 murid Data Terbaru Belum Tersedia survei lingkungan belajar. Nilai indikator ini belum tersedia. November 2021 2

Nilai kehadiran guru berdasarkan


laporan kepala sekolah dalam
Kehadiran guru menurut satuan waktu di survei
C.6.2 laporan kepala sekolah Data Terbaru Belum Tersedia lingkungan belajar. Nilai indikator ini belum tersedia. November 2021 2

Jumlah formasi guru ASN yang


diajukan dibagi jumlah formasi
guru ASN yang dibutuhkan Satuan Pendidikan yang mampu
berdasarkan data dari dalam melakukan pemenuhan
C.8 Pemenuhan kebutuhan Guru 100% Baik 54.52% 99.17% 52.81% 54.74% 0% - 100% Kemendikbud. guru. Oktober 2021 1
Rata-rata nilai untuk kualitas
pembelajaran manajemen Pembelajaran mengarah pada
kelas, dukungan afektif, peningkatan kualitas yang
aktvitasi kognitif, Pembelajaran ditunjukkan dengan suasana
praktik vs teori, dan kelas yang mulai kondusif dan
pembelajaran Jarak Jauh di adanya dukungan afektif serta
D.1 Kualitas pembelajaran 1.93 Terarah 1.94 1.89 1.91 1.91 1-3 survei lingkungan belajar. aktivasi kognitif dari guru. November 2021 1
Sebagian kelas suasananya
kondusif untuk melangsungkan
Rata-rata nilai untuk pembelajaran dan sejumlah
keteraturan suasana kelas dan guru berupaya aktif untuk
disiplin positif di survei melibatkan peserta didik dalam
D.1.1 Manajemen kelas 2 Menerapkan 1.99 1.97 1.97 1.97 1-3 lingkungan belajar. pengelolaan kelas. November 2021 2
Perbandingan

Nilai Sekolah Anda

Waktu Pengkinian
Definisi Indikator

Definisi Capaian
Nomor Indikator

Nama Indikator

Rentang Nilai
Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata
Kab/Kabup
Pendidikan
Capaian

Serupa di

Nasional
Nasional

Provinsi

Level
Satuan

aten
Dukungan afektif berupa
perhatian, kepedulian dan
Rata-rata nilai untuk dukungan umpan balik untuk
afektif, perhatian dan meningkatkan ekspektasi
kepedulian guru, dan umpan akademik, diberikan guru sesuai
balik konstruktif di survei hasil pemetaan kebutuhan
D.1.2 Dukungan afektif 2.08 Responsif 2.03 1.98 2 1.98 1-3 lingkungan belajar. peserta didik. November 2021 2
Aktivasi kognitif dalam proses
pembelajaran berupa
Rata-rata nilai untuk instruksi menciptakan iklim pembelajaran
yang adaptif, panduan guru, terbuka dengan memberikan
aktivitas interaktif, instruksi, panduan dan aktivitas
pembelajaran literasi, yang interaktif pada
pembelajaran numerasi, skor pembelajaran literasi dan
iklim pembelajaran terbuka di numerasi yang dipraktekkan oleh
D.1.3 Aktivasi kognitif 1.71 Pasif 1.79 1.73 1.76 1.79 1-3 survei lingkungan belajar. guru masih bersifat pasif. November 2021 2
Guru aktif meningkatkan
kualitas pembelajaran setelah
melakukan refleksi
pembelajaran yang telah lewat,
mengeksplorasi referensi
Nilai komposit guru pengajaran baru, dan berinovasi
terhadap tingkat aktivitas menghadirkan pembelajaran
Refleksi dan perbaikan refleksi dan perbaikan yang memantik keterlibatan
D.2 pembelajaran oleh guru 3 Membudaya 2.11 2.06 1.92 2.02 1-3 pembelajaran oleh guru. peserta didik. November 2021 1
Guru sudah aktif mencari
Nilai komposit guru dan kepala referensi pengajaran melalui
sekolah terhadap aktivitas buku, seminar, diskusi,
belajar yang bertujuan praktik baik guru lain, dll
meningkatkan pengetahuan dan untuk meningkatkan kualitas
D.2.1 Belajar tentang pembelajaran 56.51 Membudaya 50 50.01 48.27 48.66 0 - 100 keterampilan mengajar. pengajaran. November 2021 2
Proses refleksi telah secara rutin
dan konsisten, ditindaklanjuti
dengan pencarian sumber
Nilai komposit guru dan kepala belajar baik dari buku, diskusi,
sekolah terhadap tingkat praktek baik orang lain, maupun
refleksi dan perbaikan berbagai sumber belajar lainnya
pembelajaran oleh guru atas untuk peningkatan kualitas dan
D.2.2 Refleksi atas praktik mengajar 57.3 Membudaya 52.62 52.67 50.6 51.12 0 - 100 praktik mengajar. pengembangan inovasi. November 2021 2
Perbandingan

Nilai Sekolah Anda

Waktu Pengkinian
Definisi Indikator

Definisi Capaian
Nomor Indikator

Nama Indikator

Rentang Nilai
Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata
Kab/Kabup
Pendidikan
Capaian

Serupa di

Nasional
Nasional

Provinsi

Level
Satuan

aten
Guru terbiasa mencari cara,
sumber, dan strategi pengajaran
baru dalam rangka melakukan
Nilai komposit guru dan kepala inovasi pembelajaran untuk
sekolah terhadap praktik meningkatkan ketertarikan,
pengajaran guru yang inovatif keterlibatan, dan pemahaman
untuk meningkatkan kualitas peserta didik terhadap materi
D.2.3 Penerapan praktik inovatif 61.47 Membudaya 55.72 55.73 53.43 53.98 0 - 100 pengajaran. pembelajaran. November 2021 2
Kepemimpinan instruksional
yang visioner dengan mengacu
pada visi-misi sekolah secara
konsisten termasuk
mengkomunikasikan visi-misi
kepada warga sekolah sehingga
perencanaan, praktik dan
asesmen pembelajaran
berorientasi peningkatan hasil
belajar peserta didik melalui
Nilai komposit guru dan kepala dukungan program, sistem
sekolah terhadap tingkat insentif atau sumber daya yang
kepemimpinan instruksional memadai yang berdampak pada
sekolah yang mendukung membudayanya guru
perbaikan kualitas melakukan refleksi dan
D.3 Kepemimpinan instruksional 3 Berdampak 1.9 1.99 1.73 1.79 1-3 pembelajaran. perbaikan pembelajaran. November 2021 1
Visi-misi sekolah menjadi acuan
dalam perencanaan dan
pelaksanaan program kerja
Nilai komposit guru dan kepala sekolah serta dikomunikasikan
sekolah terhadap penyampaian kepada warga sekolah yang
dan penerapan visi-misi sekolah dipantau kemajuan realiasisasi
yang berpusat pada perbaikan mewujudkan visi-misi sekolah
D.3.1 Visi-misi sekolah 63.85 Terealisasi 51.6 53.13 49.46 49.67 0 - 100 pembelajaran. menggunakan data. November 2021 2
Nilai komposit guru dan kepala Perencanaan pembelajaran,
sekolah terhadap pengelolaan praktik pembelajaran, dan
pengembangan kurikulum praktik asesmen di satuan
sekolah dengan berorientasi pendidikan sudah berorientasi
pada peningkatan hasil belajar pada peningkatan hasil belajar
D.3.2 Pengelolaan kurikulum sekolah 55.3 Berdampak 48.6 50.26 47.24 47.24 0 - 100 peserta didik. peserta didik. November 2021 2
Perbandingan

Nilai Sekolah Anda

Waktu Pengkinian
Definisi Indikator

Definisi Capaian
Nomor Indikator

Nama Indikator

Rentang Nilai
Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata
Kab/Kabup
Pendidikan
Capaian

Serupa di

Nasional
Nasional

Provinsi

Level
Satuan

aten
Nilai komposit guru dan
kepala sekolah terhadap
Sekolah sudah memiliki program,
program, sistem insentif, dan sistem insentif, dan sumber daya
sumber daya yang yang telah mendukung guru
mendukung refleksi guru dan untuk melakukan refleksi dan
D.3.3 Dukungan untuk refleksi guru 54.75 Terstruktur 47.97 49.06 46.75 46.71 0 - 100 perbaikan pembelajaran. perbaikan pembelajaran. November 2021 2
Satuan pendidikan memiliki
lingkungan sekolah yang aman,
terlihat dari kesejahteraan
psikologis yang baik dan
rendahnya kasus
perundungan, hukuman fisik,
kekerasan seksual, dan
penyalahgunaan narkoba.
Satuan pendidikan dapat
mempertahankan kualitas
warga sekolah dalam
Nilai komposit nilai indeks rasa mencegah dan menangani
aman, perundungan, hukuman kasus untuk menciptakan iklim
fisik, kekerasan seksual, dan keamanan di lingkungan
D.4 Iklim keamanan sekolah 2.42 Aman 2.29 2.22 2.27 2.22 1-3 narkoba. sekolah. November 2021 1

Nilai rata-rata peserta didik Peserta didik merasa aman dan


terhadap kesejahteraan nyaman ketika berada di
psikologis dan perasaan aman lingkungan sekolah pada situasi-
D.4.1 Kesejahteraan psikologis murid 2 Berkembang 1.92 1.91 1.94 1.87 1-3 yang dirasakan di sekolah. situasi tertentu saja. November 2021 2
Guru masih belum
sepenuhnya merasa sebagai
Nilai rata-rata kesejahteraan bagian dari satuan pendidikan
psikologis guru yang sehingga mereka menikmati
melingkupi perasaan perannya sebagai seorang
terhubung dan perasaan pendidik hanya pada situasi
D.4.2 Kesejahteraan psikologis guru 2 Berkembang 2.19 2.15 2.12 2.19 1-3 senang mengajar di sekolah. tertentu saja. November 2021 2
Perbandingan

Nilai Sekolah Anda

Waktu Pengkinian
Definisi Indikator

Definisi Capaian
Nomor Indikator

Nama Indikator

Rentang Nilai
Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata
Kab/Kabup
Pendidikan
Capaian

Serupa di

Nasional
Nasional

Provinsi

Level
Satuan

aten
Satuan pendidikan aman dari
Nilai komposit nilai dari kasus hukuman fisik. Kepala
pengalaman hukuman fisik sekolah dan guru telah memiliki
peserta didik, konsepsi konsepsi yang tepat dan yakin
hukuman fisik peserta didik, dengan pengetahuan dan
dan program dan kebijakan kemampuannya terkait
D.4.4 Hukuman fisik 2.63 Aman 2.34 2.28 2.35 2.27 1-3 sekolah tentang hukuman fisik. hukuman fisik. November 2021 2
Nilai komposit nilai dari Di satuan pendidikan jarang
pengalaman kekerasan seksual terjadi kasus pelecehan seksual.
peserta didik, konsepsi Kepala sekolah dan guru sudah
kekerasan seksual guru, efikasi memahami konsep, definisi dan
diri kekerasan seksual, bentuk-bentuk pelecehan
pengetahuan dan definisi seksual, namun belum cukup
bentuk kekerasan seksual, dan yakin dengan kemampuannya
program dan kebijakan sekolah dalam mencegah dan menangani
D.4.5 Kekerasan seksual 2.25 Waspada 1.98 1.86 1.94 1.91 1-3 tentang kekerasan seksual. kasus pelecehan seksual. November 2021 2
Nilai komposit nilai dari
pengalaman peserta didik Satuan pendidikan aman dari
terkait narkoba di sekolah, kasus penyalahgunaan
pengetahuan guru tentang narkoba.Kepala sekolah dan
narkoba, dan program dan guru memahami pengertian
kebijakan sekolah tentang narkoba dan contoh
D.4.6 Narkoba 2.38 Aman 2.45 2.34 2.47 2.36 1-3 narkoba. penyalahgunaan narkoba. November 2021 2
Satuan pendidikan secara aktif
mensosialisasikan dan
menyuarakan dukungan akan
pentingnya mewujudkan
Nilai rata-rata terkait dukungan kesetaraan hak-hak sipil antar
atas kesetaraan gender guru kelompok gender dengan
D.6 Iklim Kesetaraan Gender 3 Membudaya 2.34 2.38 2.24 2.27 1-3 dan pimpinan sekolah. dasar prinsip keadilan. November 2021 1
Data
Terbar
u
Belum Nilai rata-rata terkait dukungan
Dukungan atas kesetaraan Tersedi atas kesetaraan gender guru
D.6.1 gender a Data Terbaru Belum Tersedia dan pimpinan sekolah. Nilai indikator ini belum tersedia. November 2021 2
Perbandingan

Nilai Sekolah Anda

Waktu Pengkinian
Definisi Indikator

Definisi Capaian
Nomor Indikator

Nama Indikator

Rentang Nilai
Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata
Kab/Kabup
Pendidikan
Capaian

Serupa di

Nasional
Nasional

Provinsi

Level
Satuan

aten
Satuan pendidikan mulai
mengembangkan suasana
proses pembelajaran yang
menjunjung tinggi toleransi
agama/kepercayaan dan
budaya; mendapatkan
pengalaman belajar yang
Nilai rata-rata guru, kepala berkualitas; mendukung
sekolah, dan peserta didik kesetaraan agama/kepercayaan,
terhadap iklim kebinekaan budaya, dan gender;
D.8 Iklim Kebinekaan 2.25 Merintis 2.22 2.22 2.21 2.2 1-3 di sekolah. memperkuat nasionalisme. November 2021 1
Satuan pendidikan mengakui
adanya keragaman
Nilai rata-rata pimpinan agama/kepercayaan dan
sekolah dan guru terhadap budaya, tetapi tidak
toleransi agama dan budaya di sepenuhnya menerima
D.8.1 Toleransi agama dan budaya 2 Merintis 2.07 2.11 2.06 2.05 1-3 sekolah. keragaman tersebut. November 2021 2
Satuan pendidikan mendukung
dan mengakomodir sebagian
Nilai rata-rata sikap peserta didik untuk
inklusif peserta didik dan mendapatkan pengalaman
D.8.2 Sikap Inklusif 2 Merintis 1.93 1.81 1.94 1.91 1-3 guru. belajar yang berkualitas. November 2021 2
Satuan pendidikan mendukung
kesetaraan hak-hak sipil antara
kelompok agama/kepercayaan
dan budaya mayoritas dan
Nilai rata-rata terkait minoritas. Akan tetapi,
dukungan atas kesetaraan dukungan tersebut sering kali
Dukungan atas kesetaraan agama dan budaya guru dan didasari alasan pragmatis dan
D.8.3 agama dan budaya 2 Merintis 1.94 1.97 1.93 1.92 1-3 pimpinan sekolah. cenderung bersikap pasif. November 2021 2
Satuan Pendidikan mengetahui
lemahnya komitmen
kebangsaan dan menindak
pelanggaran tersebut dengan
Nilai rata-rata terkait komitmen cara-cara yang demokratis,
kebangsaan pimpinan sekolah seperti bertukar pikiran satu
D.8.4 Komitmen kebangsaan 3 Membudaya 2.94 2.98 2.91 2.9 1-3 dan guru. sama lain. November 2021 2
Perbandingan

Nilai Sekolah Anda

Waktu Pengkinian
Definisi Indikator

Definisi Capaian
Nomor Indikator

Nama Indikator

Rentang Nilai
Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata
Kab/Kabup
Pendidikan
Capaian

Serupa di

Nasional
Nasional

Provinsi

Level
Satuan

aten
Satuan pendidikan mulai
mengembangkan suasana
proses pembelajaran yang
Nilai rata-rata layanan menyediakan layanan yang
disabilitas, CBI, sikap terhadap ramah bagi peserta didik
disabilitas, dan fasilitas sekolah dengan disabilitas dan cerdas
D.10 Iklim Inklusivitas 2.18 Merintis 2.02 2.03 2 1.99 1-3 disabilitas di sekolah. berbakat istimewa. November 2021 1
Satuan pendidikan mulai
memiliki pengetahuan, sikap
Nilai rata-rata layanan sekolah yang tepat, dan kemampuan
yang melingkupi pengetahuan untuk melaksanakan praktik
dan sikap tentang peserta pembelajaran khusus bagi
D.10.1 Layanan disabilitas 2.1 Berkembang 2.01 2.07 1.99 1.97 1-3 didik dengan disabilitas. peserta didik dengan disabilitas. November 2021 2
Satuan pendidikan mulai
memiliki pengetahuan, sikap
Nilai rata-rata terhadap layanan yang tepat, dan kemampuan
sekolah yang melingkupi untuk melaksanakan praktik
pengetahuan dan sikap tentang pembelajaran khusus bagi
Layanan sekolah untuk murid peserta didik cerdas dan peserta didik dengan kecerdasan
D.10.2 cerdas dan bakat istimewa 2.1 Berkembang 1.82 1.88 1.8 1.79 1-3 berbakat istimewa. dan bakat istimewa. November 2021 2
Nilai rata-rata sikap guru Peserta didik sudah menerima
terhadap disabilitas keberadaan peserta didik
berdasarkan aspek afektif, disabilitas, sehingga merasa
kognitif, dan perilaku di survei nyaman dan bisa berteman
D.10.3 Sikap terhadap disabilitas 2.33 Menerima 2.24 2.15 2.22 2.2 1-3 karakter. akrab. November 2021 2
Data
Terbar
u Komposit indeks atas tingkat
Fasilitas dan Layanan Sekolah Belum pengetahuan, sikap dan layanan
untuk Siswa Disabilitas dan Tersedi pengajaran untuk anak CIBI di
D.10.4 Cerdas Berbakat Istimewa a Data Terbaru Belum Tersedia survei lingkungan belajar. Nilai indikator ini belum tersedia. November 2021 2
Satuan pendidikan melibatkan
orang tua dan peserta didik
Nilai rata-rata partisipasi dalam beberapa kegiatan di
orang tua dan partisipasi satuan pendidikan khususnya
peserta didik dalam berupa kegiatan akademik dan
E.1 Partisipasi warga sekolah 2 Selektif 1.9 1.93 1.82 1.84 1-3 pengelolaan sekolah. atau non-akademik. November 2021 1
Perbandingan

Nilai Sekolah Anda

Waktu Pengkinian
Definisi Indikator

Definisi Capaian
Nomor Indikator

Nama Indikator

Rentang Nilai
Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata
Kab/Kabup
Pendidikan
Capaian

Serupa di

Nasional
Nasional

Provinsi

Level
Satuan

aten
Nilai komposit guru dan kepala
sekolah terhadap Tingkat Satuan pendidikan melibatkan
keterlibatan orang tua dalam orang tua dalam beberapa
proses perencanaan, kegiatan di satuan pendidikan
pengembangan, dan khususnya berupa kegiatan
pelaksanaan aktivitas di akademik dan atau non-
E.1.1 Partisipasi orang tua 67.28 Selektif 61.84 62.78 59.56 59.7 0 - 100 sekolah. akademik. November 2021 2
Nilai komposit guru dan kepala
sekolah terhadap Tingkat Satuan pendidikan melibatkan
keterlibatan peserta didik dalam peserta didik dalam beberapa
proses perencanaan, kegiatan di satuan pendidikan
pengembangan, dan khususnya berupa kegiatan
pelaksanaan aktivitas di akademik dan atau non-
E.1.2 Partisipasi murid 76.89 Selektif 65.72 64.99 60.69 63.25 0 - 100 sekolah. akademik. November 2021 2
Jumlah persentase nilai
pembelanjaan non personil
Proporsi pemanfaatan sumber untuk peningkatan mutu
daya sekolah untuk pembelajaran dan GTK di satuan Nilai indikator ini belum
E.2 peningkatan mutu 44.99% Belum Tersedia 43.52% 25.54% 35.61% 46.02% 0% - 100% pendidikan per jenjang. memiliki capaian pengukuran. November 2020 1
Persentase pembelanjaan
sekolah untuk peningkatan mutu
Proporsi pembelanjaan guru dan tenaga kependidikan
peningkatan mutu guru dan dibagi total anggaran sekolah Nilai indikator ini belum
E.2.1 tenaga kependidikan 0.2% Belum Tersedia 3.65% 1.82% 4.39% 4.1% 0% - 100% dalam satu tahun di bos salur. memiliki capaian pengukuran. November 2020 2
Persentase pembelanjaan
sekolah untuk non personil
kegiatan pembelajaran
dibagi total anggaran
Proporsi pembelanjaan non sekolah dalam satu tahun di Nilai indikator ini belum
E.2.2 personil mutu pembelajaran 44.79% Belum Tersedia 39.86% 23.72% 31.22% 41.93% 0% - 100% bos salur. memiliki capaian pengukuran. November 2020 2
Nilai komposit dari
pembelanjaan BOS Satuan pendidikan memiliki
Pemanfaatan TIK untuk secara daring dan proporsi pembelanjaan dana
E.3 pengelolaan anggaran 15.8 Cukup 7.25 14.48 9.86 11.02 0 - 100 penggunaan SDS. BOS secara daring yang cukup. November 2020 1
Jumlah pembelanjaan dana BOS
melalui SIPLah dibagi total
anggaran dana BOS yang Satuan pendidikan memiliki
Proporsi pembelanjaan dana diterima dalam satu tahun proporsi pembelanjaan dana
E.3.1 BOS secara daring 15.8% Cukup 7.25% 14.48% 9.86% 11.02% 0% - 100% anggaran. BOS secara daring yang cukup. November 2020 2
Perbandingan

Nilai Sekolah Anda

Waktu Pengkinian
Definisi Indikator

Definisi Capaian
Nomor Indikator

Nama Indikator

Rentang Nilai
Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata

Nilai Rata-Rata
Kab/Kabup
Pendidikan
Capaian

Serupa di

Nasional
Nasional

Provinsi

Level
Satuan

aten
Indeks penggunaan platform SDS
sumber daya sekolah - Jumlah sekolah yang membuat
ketepatan waktu dan laporan tepat waktu di
E.3.2 kelengkapan pelaporan Data Terbaru Belum Tersedia platform SDS dan lengkap. Nilai indikator ini belum tersedia. November 2020 2

Anda mungkin juga menyukai