Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“PEMETAAN, PENINGKATAN MUTU MELALAUI EVALUASI DIRI SEKOLAH


(EDS)”

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah

Manajemen Mutu Pendidikan

Dosen Pembimbing :

H. Zainal Abidin, S. Ag. MM

Disusun Oleh :

Annisa Khairani Sitorus (NPM : 2101020069)

Asy Sara (NPM : 2101020072)

Ayu Sindi (NPM : 2101020073)

INSTITU AGAMA ISLAM DAAR ULUM ASAHAN KISARAN

T. A 2022 / 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam, yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan ini dengan baik. Shalawat beserta salam
semoga selalu terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad Saw yang
kita nanti-nantikan syafa’at nya di akhirat kelak nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah Swt atas limpahan nikmat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah yang berjudul “Pemetaan, peningkatan mutu melalui evaluasi diri sekolah
(EDS)”

Penulis tentu menyadari bahwa masih terdapat kekurangan didalam makalah ini, maka
dari itu penulis berharap kritik serta saran yang sifatnya membangun gunanya untuk
kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada umi pengampu
karna telah membimbing untuk kesempurnaan makakalah ini.

Kisaran, 6 Desember 2022

Kelompok 8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan terus menjadi topik yang diperbincangkan oleh banyak pihak. Pendidikan
seperti magnet yang sangat kuat karena dapat menarik berbagai dimensi dalam kehidupan
mulai dari politik, sosial, budaya, dan ekonomi. Hubungan pendidikan dengan berbagai
dimensi kehidupan tidak akan pernah lepas karena pengaruh timbal balik yang
ditimbulkannya cukup besar. Bahkan pendidikan telah menjadi salah satu kebutuhan pokok
yang harus dipenuhi oleh masyarakat. Seiring dengan arus modernisasi, perkembangan
teknologi informatika juga turut berpengaruh terhadap

proses penyelenggaraan pendidikan yang berimbas pada pengelolaan dan


pelaksanaannya. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan dalam rangka untuk
mengatasi permasalahan pendidikan yang semakin kompleks walaupun tidak jarang dalam
implementasinya kebijakan tersebut tidak berjalan sesuai dengan harapan. Masalah mutu
pendidikan masih menjadi kendala yang belum dapat terpecahkan. Rendahnya mutu lulusan,
mutu pengajaran, bimbingan dan latihan dari guru serta mutu profesionalisme guru menjadi
perkerjaan rumah pemerintah sampai saat ini. Rendahnya mutu-mutu tersebut berakar dari
permasalahan yang terkait dengan mutu manajerial para pimpinan pendidikan, keterbatasan
dana, sarana dan prasarana, fasilitas pendidikan, media, sumber belajar, iklim sekolah,
lingkungan pendidikan, serta dukungan dari pihak-pihak terkait dengan pendidikan

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pemetaan mutu pendidikan melalui (EDS)
2. Apa itu peningkatan mutu pendidikan melalui (EDS)
3. Apa manfaat pemetaan dan peningkatan mutu pendidikan melalui (EDS)

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pemetaan mutu pendidikan melalui (EDS)
2. Untuk mengetahui peningkatan mutu pendidikan melalui (EDS)
3. Untuk mengetahui manfaat pemetaan dan peningkatan mutu pendidikan melalui (EDS)
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemetaan mutu pendidikan melaui (EDS)


Mutu mengandung makna derajat (tingkat) keunggulan suatu produk (hasil kerja/ upaya)
baik berupa barang maupun jasa, baik yang tangible maupun yang intangible. Dalam konteks
pendidikan pengertian mutu dalam hal ini mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikan.
Dalam proses pendidikan yang bermutu terlibat berbagai input, seperti bahan ajar (kognitif,
afektif dan psikomotorik), metodologi (bervariasi sesuai dengan kemampuan guru), sarana
sekolah serta dukungan administrasi dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta
penciptaan suasana yang kondusif.
Manajemen sekolah dan manajemen kelas berfungsi untuk mensinergikan semua
komponen dalam interaksi (proses) belajar mengajar baik antar guru, siswa dan sarana
pendukung di kelas. Satori (2016) menyatakan bahwa mutu pendidikan adalah nilai dan manfaat
yang sesuai dengan standar nasional pendidikan atas input, proses, output, dan outcome
pendidikan yang dirasakan oleh pemakai jasa pendidikan dan pengguna hasil pendidikan.
Memahami pengertian tentang mutu pendidikan selalu mengedepankan keadaan dan hasil
pendidikan yang berada di masyarakat seperti Danim (2002) berpendapat bahwa kualitas
pendidikan dilihat dari hasil pendidikan dianggap bermutu jika mampu melahirkan keunggulan
akademik dan ekstrakurikuler pada peserta yang dinyatakan lulus untuk satu jenjang pendidikan
atau menyelesaikan program pembelajaran tertentu.
Keunggulan akademik dinyatakan dengan nilai yang dicapai oleh peserta didik.
Keunggulan ekstrakurikuler dinyatakan dengan aneka jenis keterampilan yang diperoleh siswa
selama mengikuti program ekstrakurikuler. Di luar kerangka itu, mutu keluaran juga dapat
dilihat dari nilai-nilai hidup yang dianut, moralitas, dorongan untuk maju, dan lain-lain yang
diperoleh peserta didik selama mengikuti pendidikan. Djaali (2014) secara spesifik menyatakan
bahwa ukuran mutu pendidikan adalah (1) kompetensi lulusan yang dinyatakan dengan
pencapaian kompetensi dasar esensial minimal; (2) kualitas proses pembelajaran di kelas dan
proses pendidikan di sekolah. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa mutu pendidikan
adalah nilai tertinggi dari input, proses, output dan outcome pendidikan, dalam kaitannya dengan
pemenuhan standar nasional pendidikan, mutu pendidikan diukur melalui evaluasi, akreditasi,
dan sertifikasi.
Berkaitan dengan pemetaan mutu, Satori (2016) menyatakan bahwa pemetaan mutu
adalah serangkaian kegiatan untuk mengetahui kondisi dan situasi yang menggambarkan peta
mutu pendidikan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang dilakukan oleh satuan pendidikan,
penyelenggara, pemerintah daerah, dan pemerintah dalam kurun waktu tertentu. Mutu
pendidikan Indonesia dinilai berdasarkan capaian kinerja satuan pendidikan atas Standar
Nasional Pendidikan. Jadi pemetaan mutu pendidikan adalah serangkaian kegiatan untuk
mengetahui kondisi dan situasi yang menggambarkan capaian kinerja satuan pendidikan atas
SNP dalam suatu kurun waktu yang ditentukan oleh satuan pendidikan, penyelenggara
pendidikan, pemerintah daerah dan pemerintah untuk menghasilkan peta mutu pendidikan.
Peta mutu adalah representasi visual yang menyoroti profil mutu satuan pendidikan
dalam wilayah tertentu yang menggambarkan karakteristik mutu satuan pendidikan berdasarkan
delapan standar nasional pendidikan. Dengan kata lain peta mutu diperoleh dari suatu proses
pemetaan berjenjang mulai dari tingkat satuan pendidikan dengan output berupa profil mutu
yang di tingkat berikutnya diagregasi dalam batasan wilayah tertentu. Pengumpulan data dan
informasi dari profil satuan pendidikan idealnya dapat digunakan oleh berbagai pihak sebagai
dasar pengambilan kebijakan karena pada hakikatnya sebuah peta harus dapat memberikan
informasi bagi penggunanya untuk dapat dimanfaatkan lebih lanjut. Sebagai sebuah media
informasi peta mutu harus memiliki kemudahan bagi penggunanya, kemudahan yang dimaksud
berarti adanya kejelasan informasi dan tingkat keterbacaan peta yang cukup tinggi. Untuk itu
suatu peta mutu diharapkan dapat disajikan dalam tampilan yang menarik, dengan bahasa yang
sederhana dan komunikatif supaya tujuan pembuatan peta mutu dapat tercapai. Secara umum
peta mutu pendidikan disusun untuk dapat digunakan sebagai data awal (base-line data) kondisi
nyata tentang pemenuhan dan pencapaian ke-8 SNP dan indikatornya yang akan memudahkan
pemangku kepentingan dalam menyusun perencanaan program dan penganggaran peningkatan
mutu agar memiliki tujuan, ruang lingkup, sasaran, target, dan tahapan yang jelas
Sumber data dari penyusunan peta mutu di tiap tingkatan wilayah adalah data profil di
tingkat satuan pendidikan yang memuat informasi kuantitatif dan kualitatif kondisi satuan
pendidikan dalam lingkup standar nasional pendidikan. Agregasi profil satuan pendidikan di
tingkat selanjutnya diharapkan dapat disusun untuk menjawab kebutuhan para pemangku
kepentingan untuk mendorong satuan pendidikan dalam melakukan upaya penjaminan mutu.
Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menyusun profil capaian kinerja satuan pendidikan
atas Standar Nasional Pendidikan adalah instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS). EDS dapat
digunakan satuan pendidikan untuk mengumpulkan data entitas
B. Peningkatan mutu pendidikan melalui (EDS)

Pendidikan adalah salah satu langkah untuk mempersiapkan putra dan putri bangsa supaya
bisa bersaing di era globalisasi dan digital pada masa mendatang. Oleh karena itu, tentunya
peningkatan mutu pendidikan haruslah dimulai dari tingkat satuan pendidikan.Peningkatan mutu
pendidikan di satuan pendidikan adalah tindakan yang diambil oleh satuan pendidikan guna
memperbaiki hasil penyelenggaraan pendidikan agar sesuai dengan arah kebijakan pendidikan
yang telah ditetapkan melalui peningkatan efektivitas dan efisiensi dari proses dan aktivitas
pendidikan yang dilakukan.Satuan pendidikan bisa melakukan rancangan peningkatan mutu
pendidikan dengan empat tahapan. Keempat tahapan tersebut adalah evaluasi capaian
pendidikan, perencanaan evaluasi pendidikan, perbaikan mutu pendidikan, dan juga monitoring
mutu pendidikan.
1. Evaluasi
Dalam tahapan evaluasi, satuan pendidikan dapat melakukan perencanaan berbasis data
dari berbagai informasi yang ada sebagai bahan pertimbangan perencanaan peningkatan
mutu pendidikan. Ada berbagai data yang dapat diambil sebagai acuan evaluasi seperti Profil
Pendidikan dan Rapor Pendidikan. Keduanya akan muncul usai Asesmen Nasional rampung
dilaksanakan.

2. Perencanaan
Setelah mengevaluasi capaian pendidikan, satuan pendidikan bisa mulai melakukan
perencanaan evaluasi dengan cara-cara tertentu. Contohnya adalah dengan melalui Rencana
Kerja Sekolah (RKS) dan juga Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). Satuan
pendidikan dapat membuat berbagai perencanaan kegiatan yang meningkatkan performa pada
hasil evaluasi yang kurang. Contohnya jika skor rata-rata literasi peserta didik rendah, satuan
pendidikan dapat memberikan pendampingan kepada peserta didik. Hal lain yang bisa dilakukan

3. Perbaikan
Dalam tahapan ini, satuan pendidikan melaksanakan program peningkatan mutu pendidikan
yang telah dirancang pada tahapan perencanaan. Setelah program terlaksana, satuan pendidikan
perlu mengukur ketercapaian hasil. Selain itu, dilakukan juga pemantauan terhadap perubahan
yang terjadi sebelum dan sesudah program dijalankan.
4. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring ditujukan untuk menjaga kegiatan yang diimplementasikan sesuai dengan tujuan.
Sedangkan evaluasi dimaksudkan untuk memberikan masukan bagi kegiatan ke depannya agar
dihasilkan kinerja yang lebih baik lagi.

Agar pelaksanaan peningkatan mutu pendidikan di satuan pendidikan dapat berjalan dengan
baik, diperlukan sebuah kolaborasi dan kerja sama yang baik antarelemen yang ada di sekolah
seperti kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, dan juga komite sekolah. Selain itu,
pembentukan tim peningkatan mutu pendidikan pun harus disiapkan.jadi, itulah tadi mekanisme
peningkatan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan. Sejatinya, semuanya perlu dilakukan
dengan saling bekerja sama agar hasil yang diharapkan bisa tercapai secara maksimal

C. Manfaat pemetaan dan peningkatan (EDS)

Pemetaan mutu dilaksanakan dimulai dengan sekolah mengisi EDS (Aplikasi Pemetaan
Mutu Sekolah). EDS adalah proses evaluasi diri sekolah yang bersifat internal yangmelibatkan 
pemangku kepentingan untuk melihat kinerja sekolah berdasarkan SNP. Hasil EDS dipakai
sebagai dasar penyusunan RKS dan RKAS dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah
secara konsisten dan berkelanjutan, serta sebagai masukan bagi perencanaan investasi
pendidikan. Hal ini dilakukan dengan tujuan menilai kinerja sekolah berdasarkan SNP,
mengetahui tahapan pengembangan  dalam pencapaian SNP sebagai dasar peningkatan mutu
pendidikan dan menyusun RKS/RKAS sesuai kebutuhan nyata dalam rangka pemenuhan SNP.
Dengan pelaksanaan pemetaan mutu melalui e-EDS ini maka manfaat yang akan dapat diperoleh
adalah:

a. Sekolah dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya sendiri dan merencanakan


pengembangan dan peningkatan ke depan.
b. Sekolah dapat memiliki data dasar yang akurat sebagai dasar untuk pengembangan dan
peningkatan di masa mendatang.
c. Sekolah dapat mengidentifikasi peluang untuk  meningkatkan mutu pendidikan yang
disediakan, mengkaji apakah inisiatif peningkatan tersebut berjalan dengan baik dan
menyesuaikan program sesuai dengan hasilnya.
d. Sekolah dapat memberikan laporan formal kepada pemangku kepentingan demi
meningkatkan akuntabilitas sekolah.
Adapun manfaat dari peningkatan mutu pendidikan terkait dengan eds adalah:
a. Sekolah dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangannya sendiri dan 
merencanakan pengembangan dan peningkatan ke depan.
b. Sekolah dapat memiliki data dasar yang akurat sebagai dasar   untuk pengembangan dan
peningkatan di masa mendatang.
c. Sekolah dapat mengidentifikasi peluang untuk    meningkatkan mutu pendidikan,
mengkaji peningkatan tersebut  berjalan dengan baik dan menyesuaikan program sesuai
dengan hasilnya.
d. Sekolah dapat memberikan laporan formal kepada  pemangku kepentingan demi
meningkatkan akuntabilitas sekolah.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari makalah kami yang berjudul pemetaan, peningkatan melalui evaluasi diri sekolah
(EDS), kami sebagai penulis menyimpulkan beberapa point penting diantaranya :
1. Pemetaan Mutu Pendidikan menyediakan informasi mutu pendidikan dan dapat digunakan
sebagai basis data untuk merancang program peningkatan mutu pendidikan seluruh
stakeholders pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
2. Peningkatan mutu pendidikan di satuan pendidikan adalah tindakan yang diambil oleh satuan
pendidikan guna memperbaiki hasil penyelenggaraan pendidikan agar sesuai dengan arah
kebijakan pendidikan yang telah ditetapkan melalui peningkatan efektivitas dan efisiensi dari
proses dan aktivitas pendidikan
3. Banyak manfaat dari pemetaan dan peningkatan terkait evaluasi diri sekolah (EDS)

B. SARAN
Melalui makalah ini penulis menyerankan beberapa hal, yaitu perlunya informasi pemetaan
dan peningkatan mutu pendidikan yang terkait dengan eds, dan memanfaat kan pemetaan dan
peningkatan yang terkait dengan eds.
DAFTAR PUSTAKA

Kemdikbud. 2017. Indikator Mutu dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Mutu Pendidikan Tingkat SMP Direktorat SMP di Jakarta, 26-
28 Oktober 2021
Permendikbud Nomor 28 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan
Menengah

Anda mungkin juga menyukai